PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Tiga
per empat bagian tubuh manusia terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan
hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air.
Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi
syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, biologi dan
radioaktif. Kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia dialam. Dengan
adanya perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian
air bersih. Sehingga diperlukan upaya perbaikan secara sederhana maupun
modern.(wawan Kurniawan).
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang didirikan dengan maksud untuk
memberikan jasa pemerintah terhadap masyarakat. Pegawai Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) sebagai abdi masyarakat dalam memberikan
pelayanan diharapkan mempunyai sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan
1
dan disiplin untuk tugas-tugasnya yang sesuai dengan keahliannya masing-
masing, sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan
serta memberikan kepuasan (Rini Febriani).
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana kualitas air bersih dan air minumyang memenuhi syarat ?
2. Bagaimana permasalahan air diperkotaan ?
3. Bagaimana akibat pencemaran air ?
4. Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Bagaimana pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Bagaimana mengurangi genangan air tanpa menghambat
pembangunan ?
7. Bagaimana pengolahan air laut menjadi air bersih?
2
C. TUJUAN
1. Mengetahui kualitas air bersih dan air minum yang memenuhi syarat ?
2. Mengetahui permasalahan air diperkotaan dan solusinya ?
3. Mengetahui akibat pencemaran air ?
4. Mengetahui Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan
perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Mengetahui pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Mengetahui cara mengurangi genangan air tanpa menghambat
pembangunan ?
7. Mengetahui cara pengolahan air laut menjadi air bersih?
3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kualitas Air
Menurut Permenkes 492 tahun 2010, air minum aman bagi kesehatan apabila
memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif dimana
persyaratan tersebut tercantum dalam parameter wajib dan parameter
tambahan. Sedangkan pada Permenkes no 416 tahun 1990, di atur tentang
persyaratan air bersih. Di dalam Permenkes tersebut, ada puluhan jenis
parameter yang diatur. Tiap jenis parameter diatur berbeda untuk air minum
dan air bersih. Secara fisik, keduanya tidak boleh berbau dan tidak boleh
berasa. Untuk warna diukur dengan skala TCU (True Color Unit), maksimal:
air bersih 50 TCU, air minum 5 TCU. Kekeruhan diukur dengan skala NTU
(Nephelometric Turbidity Unit), maksimal: air bersih 25 NTU, air minum 5
NTU. Dengan mata telanjang, kedua skala ini sama sekali tidak dapat
dibedakan. 50 TCU dan 5 TCU sama-sama terlihat tidak berwarna. 5 NTU dan
25 NTU sama-sama terlihat jernih. Dan puluhan parameter kimia lainnya
seperti nitrat, amoniak, logam berat, pestisida juga cenderung hampir sama
nilainya.
Dari persyaratan Mikrobiologi (bakteri),Air minum itu harus bebas bakteri dan
virus. Keberadaan makluk asing ini tidak bisa bisa ditoleransi, karena air
minum itu untuk konsumsi langsung dan langsung terkait dengan kesehatan.
Teknologi membunuh bakteri inilah yang membuat perbedaan cara pandang
tentang air minum. Kalau dulu dimasak sampai mendidih, sekarang tidak perlu
lagi. Sudah ada teknologi ultra filtrasi, reverse osmosis sebagaimana dipakai
oleh air minum dalam kemasan (AMDK). Supaya lebih meyakinkan,
digunakan lagi disinfektasi sinar ultra violet, ozonisasi, walaupun masih
banyak yang pakai klorinasi. Keluar dari proses, tidak ada lagi mikroba yang
bisa hidup, jadilah air minum. Untuk Air bersih masih dibolehkan ada
bakteri.Dalam 100 mL (kira-kira setengah gelas) masih boleh ada 10 bakteri,
kalau airnya itu air kran,dan kalau bukan air kran boleh sampai 50 bakteri. .
4
B. Penyebab Krisis Air bersih di Perkotaan
Pada saat ini, kinerja pelayanan air bersih dikawasan perkotaan masih sangat
kurang terutama di kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil.
Sebagai contoh, Provinsi DKI Jakarta yang merupakan kota metropolitan,
pada tahun 2012 jumlah penduduk yang terlayani air bersih baru sekitar
61,06% (PDAM Propinsi DKI jakarta,2012).
5
musim kemarau terjadi krisis air bersih. Jakarta merupakan salah satu contoh
kawasan perkotaan yang kontras pada kedua musim. Ironisnya, di tengah
ancaman kelangkaan air tersebut, potensi hujan di Jakarta yang mencapai
2.000 juta m/tahun tidak terserap optimal karena hanya 26,6% yang terserap
ke dalam tanah dan sisanya 73,4% terbuang sia-sia ke laut.
Solusi untuk mengatasi permasalahan air bersih diperkotaan bisa kita lihat
dari Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Kota payakumbuh
menjadi contoh keberhasilan pemerintah daerah dalam pembangunan air
minum dan sanitasi di Indonesia. Karena prestasinya itu, kota ini
mendapatkan anugerah Indonesia Millennium Development Goals Awards
2011 kategori akses ke air minum layak dan sanitasi dasar. Sebagai daerah
yang sangat peduli dengan air bersih dan sanitasi, Payakumbuh mampu
melampaui target pencapaian MDGs yang telah disepakati 190 negara
anggota PBB, 2009 lalu. Akhir Desember 2011, cakupan pelayanan air
bersih di Payakumbuh dari PDAM mencapai 93,4%. Padahal, target air
bersih perkotaan dalam MDGs 2015 hanya 80%.
6
Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia, di
antaranya:
1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan
pengawasan yang ketat
2) Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai
kewajiban penyediaan lahan terbuka
3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air
sesuai pemanfaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh
setiap pengguna air
4) Setiap pengguna air harus diwajibkan membiayai pengadaan air
bersih
5) Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan
sehingga dapat meningkatkan cadangan air tanah.(Maya Elvira)
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas empat kelompok, yaitu :
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan
menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut, sehingga
mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu
serta mengurangi perkembangannya.
7
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara
alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan
air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa
dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan
terlebih dahulu.
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform
telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey
sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan
terjadinya pencemaran tersebut.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah
sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang kedalam
8
air sungai, danau ataupun kedalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan
pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari
air dilingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena
senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti eceng gondok
yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah
logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam
berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh
memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun
diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi
dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk
menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logm-logam berat, maka
limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke
lingkungan. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah,
kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
9
juga turut andil dalam proses pelayanan, apalagi pada saat pembayaran
rekening tagihan.
Solusi
Di adakan perbaikan pada sumber air PDAM agar air dapat mengalir dengan
lancar,dan lebih ditingkatkan lagi proses pelayanan PDAM nya sehingga
apa bila warga setempat melaporkan kejadian mengenai kerusakan pada
pipa atau saluran air dapat diperbaiki dengan cepat tanpa menunggu berhari-
hari baru kemudiaan diperbaiki.mengginggat air merupakan salah satu
faktor utama kebutuhan manusia yang sangat penting dan dibutuhkan setiap
hari. (Rini Febriani)
Mekanisme exit berarti bahwa jika pelayanan publik tidak berkualitas maka
konsumen/klien harus memiliki kesempatan untuk memilih lembaga
penyelenggara pelayanan publik yang lain yang disukainya.
10
1. Kekuatan pemaksa dari negaara;
2. Tidak adanya lembaga penyelenggara pelayanan publik alternative;
dan
3. Tidak adanya biaya untuk menciptakan lembaga penyelenggara
pelayanan publik alternative.
Sedangkan mekanisme voice biasanya tidak efektif karena :
1. Pengetahuan dan kepercayaan terhadap mekanisme yang ada;
2. Aksesibilitas serta biaya untuk mempergunakan mekanisme tersebut.
Teori exit dan voice ini sejalan dengan teori publik klasik yang menyatakan
bahwa kekuasaan cenderung untuk korup/disalahgunakan, sedangkan
kekuasaan yang absolute sudah pasti akan disalahgunakan. Dengan demikian
untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik diperlukan adanya
kesetaraan posisi tawar antara konsumen/klien dengan lembaga penyelenggara
pelayanan. Secara teoritis kesetaraan posisi tawar ini akan dapat dicapai
dengan cara :
1. Meningkatkan posisi tawar klien/konsumen, atau dengan kata lain
memberdayakan klien.
2. Mengontrol kewenangan/kekuasaan lembaga penyelenggara
pelayanan publik (Nuryana Ahmad)
11
Pengembangan sistem pembacaan meter air dengan telepon seluler.
Sosialisasi Pelayanan terhadap pelanggan.
3. Pelayanan Prima
B. Strategi
12
4. Peningkatan pendapatan perusahaan
C. Kebijakan
13
menuju kesumur resapan agar air tertampung mempunyai keleluasaan
meresap dan memberikan imbuhan bagi air tanah.
14
perumahan formal mengalir menuju kolam resapan. (Awaliana
Kandow)
Salah satu teknologi saat ini yang dapat digunakan yaitu teknologi Reverse
Osmosis. Teknologi pengolahan ini telah dipakai di beberapa negara dan
berfungsi untuk memasok kebutuhan air tawar untuk kota-kota di daerah tepi
pantai yang langka akan sumber air tawar, sehingga diharapkan sistem reverse
osmosis ini nantinya dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi
kurangnya sumber air tawar di daerah pesisir di Indonesia. Tekhnologi ini
belum bisa diterapkan secara merata karena kendala pembiayaan yang tinggi
untuk pengadaan alatnya, karena itu perlu peran pemerintah daerah.
Teknologi lebih sederhana yang lebih murah dari sisi pendanaan juga dapat di
jadikan alternatif yaitu metode penyaringan/filtrasi dengan menggunakan batu
zeolit, dan ada juga yang menggunakan arang dan sekam padi pada proses
penyaringannya.
15
penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan cara yang efektif, efisien dan
produk yang dihasilkan dapat dijangkau oleh penduduk
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara umum persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum
yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dari
aspek kimiawi, air tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam
jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg,Ni,Pb,Zn, dan Ag)
ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen.
Sedangkan dari aspek biologis air minum tidak boleh mengandung
bakteri sedangkan air bersih non perpipaan masih diperbolehkan 50
kuman per 100 ml air dan air perpipaan 10 kuman per 100 ml air.
2. Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang
dapat dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia, di
antaranya: (1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan
pengawasan yang ketat; (2) Pemberian surat IMB (izin mendirikan
bangunan) harus disertai kewajiban penyediaan lahan terbuka; (3)
Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air
sesuai pemanfaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap
pengguna air; (4) Setiap pengguna air harus diwajibkan membiayai
pengadaan air bersih; dan (5) Setiap bangunan harus diwajibkan
membuat sumur resapan sehingga dapat meningkatkan cadangan air
tanah
3. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas kita
dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah
terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah
tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara
sembarangan, tidak membuang kedalam air sungai, danau ataupun
kedalam selokan
4. Dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan penyediaan air
oleh PDAM, perlu diadakan perbaikan pada sumber air PDAM agar air
dapat mengalir dengan lancar,dan lebih ditingkatkan lagi proses
pelayanan PDAM nya sehingga apa bila warga setempat melaporkan
17
kejadian mengenai kerusakan pada pipa atau saluran air dapat
diperbaiki dengan cepat
5. Peningkatan pelayanan PDAM dapat ditingkatkan melalui analisa
masalah di tempat PDAM itu berada,serta menentukan sasaran,strategi
dan kebijakan yang berorientasi untuk meningkatkan pelayanan
PDAM pada masyarakat sekaligus mensejahterakan pegawai PDAM
itu sendiri.
6. Perlu disinergikan antara penataan kawasan yang bersifat fisik
pembangunan dengan konservasi air, sehingga tercipta penataan ruang
daratan dengan memberikan ruang yang semestinya bagi air untuk
dapat masuk secara maksimal ke dalam tanah melalui proses infiltrasi
atau peresapan, agar pembangunan(penambahan ruang terbangun)
tidak menimbulkan genangan. Secara spasial, teknologi drainase yang
diperlukan yaitu drainase ramah lingkungan. Eko-drainase ini
merupakan kombinasi atara pola detensi (penampungan sementara)
dan pola retensi (meresapkan).
7. Mengingat sebagian besar penduduk yang bermukim disekitar pesisir
memiliki tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah maka
diperlukan teknologi penyediaan air bersih yang mudah
pemeliharaannya sehingga tidak memerlukan biaya yang mahal untuk
pengoperasiannya
B. Saran
1. Saran bagi Pemerintah
18
2. Saran bagi masyarakat
19
DAFTAR PUSTAKA
Awaliana Kandow, 2013. Konservasi Air Melalui Arahan Spasial sistem dan
Teknik Drainase ; Makalah
Hasnia minggu, 2013. Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan
Penggunaan Lahan di Sungai Blukar Kabupaten Kendal ; jurnal, Luwuk
Maya Elvira, 2013. Problem Air Bersih di Perkotaan : Makalah Kesehatan
Lingkungan, Luwuk
Mustakin Djiha, 2013. Studi Kelayakan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air
Laut Menjadi Air Bersih di Wisata Bahari Lamongan; Jurnal
Nuryana Ahmad, 2013. Pelayanan Air Bersih ; Makalah.
Rini, 2013. Pelaksanaan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kepada Pelanggan di Kelurahan Tanjung Harapan Kec.Samboja Kab.
Kutai Kartanegara; Makalah
Wawan Kurniawan, 2013. Kualitas Air Minum, Makalah Kesehatan lingkungan,
Luwuk
20