DISUSUN OLEH :
NIM : 011400379
KELOMPOK : 10
2. YAPUJA PRIMADANA
I. Tujuan
1. Memahami penggunaan teknik gauging untuk mengukur ketebalan
bahan
2. Menghitung ketebalan bahan dengan teknik gauging
Bila suatu radiasi gamma dengan intensitas tertentu melalui suatu bahan,
disini akan digunakan zat cair, maka sebagian radiasi tersebut akan terserap
hingga intensitas yang diteruskan akan berkurang. Penyerapan radiasi
gamma oleh suatu bahan dipengaruhi oleh rapat jenis bahan tersebut.
=
Dengan,
It : intensitas radiasi yang diteruskan
I0 : intensitas mula-mula
: koefisien serap bahan
x : tebal bahan
Fenomena ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan tinggi permukaan
zat cair atau batas permukaan antara dua jenis zat cair yang mempunyai
rapat jenis berbeda.
Nuclear gauge adalah sistem peralatan (terdiri atas sumber radiasi dan
detektor radiasi) yang memanfaatkan sifat-sifat unik radiasi pengion untuk
pengontrolan proses dan kualitas produk. Perlu diketahui bahwa data yang
diperoleh dari detektor akan diteruskan ke sistem komputasi yang
terkoneksi secara integral dengan sistem kontrol.Penerapan teknik nuklir
dalam proses kontrol mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan
teknik lainnya, antara lain :
1. Sumber radioaktif dapat dipilih sesuai dengan sifat bahan yang diukur
2. Tidak merusak, tidak ada kontak, dan tidak meninggalkan bekas pada bahan
3. Pengukuran cepat dan dapat dipercaya
4. Sesuai untuk bahan kimia yang berbahaya atau bahan yang bertemperatur
ekstrim.
Cara Transmisi
I = I0 e-x
X = Tebal bahan
Cara kerja pengukuran tebal bahan secara otomatis tersebut juga dapat
diterapkan pada pengukuran level gauging atau pengukuran volume cairan
di dalam suatu wadah seperti gambar dibawah ini.
Pelat baja roll dengan ketebalan tertentu akan terus berputar ke kiri dan
akan berhenti secara otomatis bila ada perubahan tebal bahan. Perubahan
tebal bahan akan menyebabkan intensitas radiasi yang ditangkap oleh
detektor berubah dan perubahan ini akan diteruskan ke alat kontrol.
Pancaran radiasi yang datang dari dasar tangki akan diserap oleh volume
zat cair yang diatasnya dan kemudian diteruskan ke detektor yang ada
diatasnya.
Bila volume zat cair di dalam tangki terisi penuh, radiasi yang ditangkap
detektor akan lebih rendah. Sebaliknya kalau volume zat cair berkurang,
radiasi yang ditangkap detektor akan lebih tinggi.Hasil tangkapan radiasi
oleh detektor kemudian diubah dan dikalibrasi oleh alat pencatat dengan
volume tangki yang sebenarnya.
Mengingat bahwa sifat atenuasi bahan dapat dikaitkan dengan harga
koefisien penerapan massa suatu bahan ( m ) yang besarnya sama dengan :
m = /
Cara Back-Scattering
Cara hamburan balik ini sering juga disebut dengan cara uji tak merusak,
karena radiasi yang datang tidak bereaksi dengan bahan yang diamati,
tetapi hanya sekedar memanfaatkan pantulan radiasi atau hamburan balik
dari radiasi yang mengenai bahan.
Zarah radiasi yang datang dapat digambarkan sebagai bola tenis. Bola
tenis yang dilemparkan ke arah lantai marmer, pantulannya tentu lain
dengan pantulan bola tenis yang dilemparkan ketanah berpasir dan sudah
barang tentu juga berbeda pantulannya bila bola tenis tersebut dilemparkan
kearah kasur berbusa. Sifat pantulan bola tenis yang berbeda akibat
mengenai benda yang berbeda kekerasan permukaannya dimanfaatkan
untuk menganalisis dan memperkirakan benda tersebut. Demikian pula
bila zarah radiasi mengenai materi , yang akan dipantulkan dimana sifat
pantulannya tergantung pada sifat meteri yang dikenai radiasi. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar berikut ini.
Prinsip kerja thickness gauging adalah sebagai berikut :
Bila suatu bahan setebal x ditempatkan segaris di antara sumber radiasi
dan detektor, maka berkurangnya intensitas radiasi setelah menembus
bahan dinyatakan dalam :
x
I = Io . e (1)
V. Data Pengamatan
Waktu Cacah = 100 detik
Tegangan (V) = 760 Volt
Jenis Detektor = Detektor GM
VI. Perhitungan
6.1 Penentuan Grafik ln I/Io vs Ketebalan
(49+65+50) cacahan
Rata rata cacah background = (100 s)x 3
Penentuan ln I/Io
Dari data pencacahan standar dengan shielding tipe Poly yang
pertama diketahui bahwa
- Rata-rata cacahan = 11740
- Cps net = 116,8533 cps
- Ketebalan = 0,01778 minch
I cps net dengan shielding
ln = ln
Io cps net tanpa shielding
I 116,8553 cps
ln = ln
Io 122,32 cps
I
ln Io = 0,04572
R = 0.9976
-0.6
-0.8
-1
Tebal (m Inchi)
-slope = -
= 0,012/minch
6.2 Menentukan Ketebalan Sampel
Setelah nilai didapatkan, maka dapat digunakan untuk menghitung
tebal bahan dengan rumus :
ln( )
=
x = 62,472 m inch
tebal hitung gauging tebal hitung manual
%Error = x 100%
tebal hitung manual
1 mm1 mm
%Error = x 100%
1 mm
%Error = 6,2 %
Dengan langkah dan cara yang sama didapatkan data sebagai
berikut: