Disusun Oleh ;
Heru Sulistyoaji
012106179
FAKULTAS KEDOKTERAN
SEMARANG
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
Rentang 1000 hari awal kehidupan yang harus menjadi perhatian ini bukan tanpa
alasan. Selama ini dipahami bahwa pertumbuhan anak yang berlangsung secara
cepat terjadi pada masa-masa awal, yaitu tahun pertama dan kedua usia
anak.Namun, dalam kasus-kasus kekurangan gizi, justru fakta menunjukkan
bahwa penurunan status gizi terjadi pada periode ini.
Penurunan status gizi yang sangat tajam terjadi hingga ia berusia 12 bulan dan
mulai melambat pada usia 18-19 bulan. Hanya saja, kekurangan gizi ini masih
akan terus berlanjut hingga anak usia 5 tahun.Sementara, kalau dilihat
berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), penurunan status
gizi dimulai sekitar usia 3 bulan hingga 15 bulan. Karenanya, jika intervensi
peningkatan asupan gizi dilakukan setelah anak berusia 2 tahun, maka intervensi
tersebut sangat tidak efektif.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja masalah gizi anak indonesia dalam 1000 hari pertama kehidupan ?
3. Apa hal-hal yang harus dilakukan agar anak mendapat asupan gizi yang
optimal ?
2
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui apa saja masalah gizi anak indonesia dalam 1000 hari
pertama kehidupan
3. Untuk mengetahui apa hal-hal yang harus dilakukan agar anak mendapat
asupan gizi yang optimal
3
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah 1.000 hari pertama kehidupan mulai diperkenalkan pada 2010 sejak
dicanangkannya gerakan scalling-up nutrition di tingkat global.Periode 1.000 hari
pertama kehidupan adalah masa yang paling krusial bagi anak. Terhitung sejak
270 hari selama dalam kandungan ibu, hingga 730 hari setelah anak lahir.
Periode tersebut amat penting karena pada masa ini otak mengalami tumbuh
kembang dengan pesat. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal, semua
kebutuhan dasarnya harus dipenuhi. Antara lain asupan nutrisi, kasih sayang,
stimulasi, imunisasi, serta kebersihan.
Kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan
akan menimbulkan dampak bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak
tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan
mental, kecerdasan, dan perilaku anak.
Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang
dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan
gizi dari ibu ke bayi kurang, bayi akan melakukan penyesuaian, karena bayi
bersifat plastis (mudah menhyesuaikan diri). Penyesuaian tersebut bisa melalui
pengurangan jumlah sel dan pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil,
agar sesuai dengan terbatasnya asupan gizi. Sayangnya sekali berubah, bersifat
permanen, artinya bila perbaikan gizi dilakukan setelah melewati kurun seribu
pertama kehidupan, maka efek perbaikannya kecil, sebaliknya bila dilakukan pada
masa 1000 HPK, terutama didalam kandungan, maka efek perbaikannya
bermakna.
4
Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka
yang mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai
tiga resiko:
` Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak)
tetapi bersifat trans-generasi (dari nenek ke cucunya). Sehingga diperkirakan
dampaknya mempunyai kurun waktu 100 tahun, artinya resiko tersebut berasal
dari masalah yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu, dan dampaknya akan
berkelanjutan pada 100 tahun berikutnya.
Jika 1000 hari tersebut dibagi berdasarkan tahapan kehidupan anak, maka ada 5
titik kritis yang harus diperhatikan pada seorang anak ialah :
2. Bayi lahir cukup bulan tapi tidak mendapatkan ASI yang cukup, misalnya
sudah diberikan makanan padat sebelum 6 bulan.
3. Bayi usia 6-12 bulan tidak mendapatkan MP-ASI yang cukup, misalnya
hanya diberikan 1 jenis makanan saja.
5
4. Bayi 13 bulan sampai 1.000 hari kehidupan, jika ia tidak mendapatkan gizi
yang cukup maka membuat daya tahan tubuh menurun sehingga berisiko kena
infeksi.
Pastikan bahwa ibu yang mengandung memiliki status gizi yang baik, tidak
mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) dan Anemia
Suplement tambah besi (Fe), asam folat dan vitamin C dibutuhkan untuk
mencegah terjadinya anemia.
Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
6
Mengajarkan kepada ibu mengenai masa transisi pemberian makanan pada
bayi. Makanan lumat atau cair pada usia 6-8 bulan, lembek lunak/semi pada pada
usia 8-12 bulan, dan makanan padat pada usia 12-24 bulan
Olahraga teratur
Meningkatkan asupan zat besi. Pada ibu hamil kebutuhan zat besi
meningkat sebesar 200-300% untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah.
Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari makanan maupun dari suplemen
(karena kebutuhan sebesar ini sulit dicapai hanya dari asupan makanan saja).
Sumber zat Besi contohnya daging, ayam, ikan, sayuran hijau, serealia tumbuk,
kacang-kacangan, hati sapi.
7
kepala), spina bifida (tulang belakang tidak tersambung), anemia makrositik, dan
lain-lain. Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari sumber makanan dan
suplemen. Sumber Asam folat contohnya sayuran hijau, daging tanpa lemak, biji-
bijian, kacang tanah, jeruk.
8
E. Pesan 1000 Hari Pertama Kehidupan
Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan
ASI
Dampak merugikan setiap hari yang terjadi menurut penelitian cornell university
2003 adalah:
Jika hal itu terjadi maka generasi masa depan bangsa indonesia akan menjadi
bangsa yang rapuh dan menjadi generasi yang tidak berkualitas.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah 1.000 hari pertama kehidupan mulai diperkenalkan pada 2010 sejak
dicanangkannya gerakan scalling-up nutrition di tingkat global.Periode 1.000 hari
pertama kehidupan adalah masa yang paling krusial bagi anak. Terhitung sejak
270 hari selama dalam kandungan ibu, hingga 730 hari setelah anak lahir.
Periode tersebut amat penting karena pada masa ini otak mengalami tumbuh
kembang dengan pesat. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal, semua
kebutuhan dasarnya harus dipenuhi. Antara lain asupan nutrisi, kasih sayang,
stimulasi, imunisasi, serta kebersihan.
Kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan
akan menimbulkan dampak bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak
tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan
mental, kecerdasan, dan perilaku anak.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
http://saribudiutami14.wordpress.com/tag/1000-pertama-kehidupan/
http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/1000.hari.pertama.penentu.kualit
as.anak/005/001/215
http://www.tanyadok.com/kesehatan/ada-apa-dengan-1000-hari-pertama-
kehidupan-sang-anak
http://idbloggerbuzz.blogspot.com/2012/08/seribu-hari-pertama-kehidupan-yang-
menentukan.html
http://www.antaranews.com/berita/328132/1000-hari-pertumbuhan-yang-
menentukan
11