Bryophyta 1
Bryophyta 1
Kingdom plantae meliputi organisme multiseluler yang telah terdiferensiasi, eukariotik dan sel
selnya memiliki dinding sel selulosa. Hampir seluruh anggota plantae sel selnya mempunyai
klorofil sehingga bersifat autotrof atau dapat menyusun makanan sendiri. Yang termasuk plantae
adalah lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
Adapun penjelasan dari berbagai kelompok tumbuhan/plantae sebagai berikut :
Termasuk divisi bryophyte, berasal dari bahasa yunani yang berarti tumbuhan lumut , pada
umumnya lumut berwarna hijau, karena mempunyai sel sel dengan plastid yang menghasilkan
klorofil a dan b, dengan demikian lumut bersifat autotrof. Tubuh lumut dapat dibedakan antara sporofit
dan gametofitnya.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan
yang disebut metagenesis.
G
Gambar 11. Pergiliran Ke
eturunan tum
mbuhan lumu
ut.dan seperrti bagan mettagenesis:
Jika anteredium
a d arkegonium berada dalam
dan d satu in
ndividu, tumb
buhan lumutt disebut berrumah
satu (monoesis) da
an jika dalam
m satu individu hanya terd
dapat antered
dium atau arrkegonium sa
aja
disebut berumah du
ua (diesis).
3. Klasiffikasi
olongkan menjadi dua kelas , nam
Digo mun berdasa
arkan peneliitian terbaru
u maka lumu
ut dibagi
menjadi tiga kelas ya
aitu Musci, Hepaticeae,
H d Anthoceroraceae.
dan
ut daun / Mu
a. Lumu usci
Lumut daun
n banyak terrdapat ditem
mpat tempa
at yang lemb
bab, mempu
unyai struktu
ur seperti
ng disebut rizzoid dan stru
akar yan uktur seperti daun.
Siklus hidup lumut mengalami
m pe
ergantian antara generas
si haploid dengan diploid.
Sporofit pada umum
mnya lebih ke
ecil , berumu
ur pendek dan hidup terrgantung pad
da gametofitt. Contoh
lumut ini antara lain: Polytricum juniperinum,
j gonatum cirrratum, Aerob
Furaria, Pog brysis longiss
sima, dan
ambut Sphag
lumut ga gnum.
Tumbuhan lumut tidak berperan langsung dalam kehidupan manusia , tetapi ada spesies tertentu
yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati hepatitis, yaitu Marchantia polymorpha. Selain itu
jenis jenis lumut gambut dari genus Sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti
kapas. Tumbuhan lumut juga memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan
air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.