Anda di halaman 1dari 1

BK3O (Briket Kombinasi Kulit Kapuk dan Onggok) Solusi Bahan Bakar Alternatif yang Ekonomis dan Ramah

Lingkungan
Zidna Nayla H2 , Winda A2 ,Dinda Noer N U1, Aldila Khoirun N2, Aisah Feriera A D2
Faculty Mathematics and Natural Sciences
University of Brawijaya, Malang, Indonesia

Krisis energi merupakan kekurangan dalam persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis inilah yang menjadi
masalah utama di Indonesia. Sebanyak 90% energi di Indonesia masih menggunakan sumber energi tidak
terbarukan, sehingga pemerintah membuat kebijakan diversifikasi energi untuk mencari bahan bakar alternatif
yang dapat diperbarui (renewable), ramah lingkungan, dan bernilai ekonomis salah satunya adalah briket. Briket
adalah perubahan bentuk material yang pada awalnya berupa serbuk atau bubuk seukuran pasir menjadi material
yang lebih besar dan mudah dalam penanganan atau penggunaannya. Bahan utama pada briket ini ialah kulit
kapuk dengan onggok sebagai perekat. Kulit kapuk digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan briket
karena mengandung lignin sekitar 10.54-26.02% yang diduga dapat meningkatkan nilai kalor. Onggok merupakan
limbah dari industri tapioka yang diperoleh pada proses ekstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variasi komposisi ukuran onggok dengan arang kulit kapuk terhadap nilai kalor. Ukuran karbon arang
kulit kapuk yang digunakan sebesar 100 mesh dengan perbandingan perekat 2%, 4%, 6%, dan 8%. Kemudian akan
dilakukan uji kualitas terhadap empat spesimen dengan melakukan Uji Nilai Kalor dan Uji Drop Test. Adapun hasil
penelitian ini adalah nilai kalor tertinggi pada spesimen 100 mesh dengan perekat 2% yakni 4.102,385 kal/gram
dan daya tahan briket yang paling baik adalah briket dengan perekat 8%.

"BK3O (Combination Briquettes of Rind Randu and Onggok) Solution for Alternative Fuel
that are Economical and Environmental Friendly"
Zidna Nayla H , Winda A2 ,Dinda Noer N U1, Aldila Khoirun N2, Aisah Feriera A D2
2

Faculty Mathematics and Natural Sciences


University of Brawijaya, Malang, Indonesia

The energy crisis is a shortage in the supply of energy resources to the economy. This crisis
became a main problem in Indonesia. As much as 90% of the energy in Indonesia is still not
renewable sources of energy use, so the Government makes diversified energy policy to find
alternative fuel, which is renewable, environmentally friendly, and economical value one is the
briquettes. Briquette is a change in the form of material that was originally a floured or sand-
sized powder material becomes bigger and easy in handling or usage. The main ingredient of
briquettes is a randu rind with onggok as adhesive. A randu rind is used as a main ingredient in
making briquettes because they contain lignin approximately at 10.54-26.02% which allegedly
can raise heat value. Onggok is industrial waste from tapioca obtained at the extraction process.
This research aims to know the influence of the variation of the composition onggok witha a
randu rind charcoal against heat value. The size of the randu rind charcoal used 100 mesh with
adhesive comparison 2%, 4%, 6% and 8%. Then, the test performed against four quality
specimens by doing a heat value and drop test. As for the results of this research is the value of
the highest heat on briquettes 100 mesh with adhesive 2% i.e. 4,102.385 cal/gram and the
durability is best briquettes with adhesive 8%.

Keywords: Renewable Energy, Alternative Fuel, A Randu Rind, Onggok.

Anda mungkin juga menyukai