Anda di halaman 1dari 2

Judul

Pengaruh Pasang Surut terhadap Laju Sedimentasi di Muara Sungai Tuntang, Morodemak,

Jawa Tengah

Latar Belakang

Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air

laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari

benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pasang surut mempunyai

peran aktif dalam proses fisika, kimia, biologi dan geologi di laut maupun di pantai.

Salah satu proses geologi di suatu perairan adalah Sedimentasi. Sedimentasi adalah

proses transportasi dan pengendapan sedimen, termasuk dalam hal ini semua sumber energi

yang mampu mentranspor dan mengendapkan seperti angin, air, es dan gravitasi. Sumber

sedimentasi dapat berasal dari limbah-limbah pabrik. Limbah yang terbuang ke hulu sungai

terbawa aliran sungai yang mengalir ke hilir dan akan terakumulasi dengan lumpur maupun

partikel-partikel sedimen. Ketika semakin banyak partikel yang sudah terakumulasi maka

pembentukan sedimentasi pada wilayah hilir akan semakin cepat.

Muara sungai Tuntang mengalami Sedimentasi selama lima tahun belakangan ini.

Sedimentasi yang cukup tinggi akan menyebabkan pendangkalan di suatu perairan khususnya

muara sungai. Pendangkalan sendiri disebabkan adanya proses pengendapan partikel padatan

yang terus menerus dan terbawa arus sungai. Partikel padatan dapat berupa limbah, tetapi yang

sangat berlebihan adalah partikel tanah akibat adanya erosi di daerah hulu sungai dan bila

terjadi hujan akan membawa dan menggerus tanah dipermukaan dan terlarut di sungai. Dan

akan menyebabkan sungai menjadi lebih dangkal.

Dampak dari adanya sedimentasi muara sungai adalah menganggu aktivitas nelayan yang

contohnya mengalami gangguan berlabuhnya kapal-kapal yang akan melaut dan yang nantinya
secara tidak langsung akan menurunkan hasil tangkapan nelayan. Menurut data dari Dinas

Kelautan dan Perikanan, hasil tangkapan nelayan di Morodemak selama tahun 2014

mendapatkan 4515,25 ton dan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 1297,6 ton.

Anda mungkin juga menyukai