Anda di halaman 1dari 9

Kenari Kopi Atjeh: Seminggu hanya libur 1-

2 hari, sehari bisa main di dua tempat


24/04/2017 pukul 11:51 Dudung Abdul Muslim BURUNG KENARI, KIPRAH, PERAWATAN
UMUM

Pastikan burung ngerol, ngekek, gacor klik di sini. Supaya beranak pinak?
Klik di sini.
Om Dwi Wijaya (Koboi BF Jogja), atau kerap disapa Om Dwi Koboi, tak membayangkan
kenari Kopi Atjeh andalannya bisa kembali ke puncak peformanya. Dalam seminggu, Kopi
Atjeh hanya libur 1-2 hari alias di rumah saja. Selebihnya selalu meramaikan even latber, latpres,
dan lomba di seputaran Jogja. Hebatnya lagi, dalam sehari burung ini bisa main di dua tempat
sekaligus. Sebagian besar juara 1, atau kepeleset di posisi kedua dan ketiga.
Kenari Kopi Atjeh
punya stamina prima dan mental juara,

Dalam lomba burung berkicau Bangkit di Jogja, Minggu (23/4), kenari Kopi Atjeh nyeri juara 2.
Pekan lalu meraih juara 1 dan tiga kali juara 3 dalam gelaran RA Kartini Cup (16/4).

Sebelumnya, kenari Kopi Atjeh juga moncer di even Zona Cup 1 Jogja (26/3; juara 1, 1, 2, 3),
Latber 403 Enterprise (8/3; juara 1 dan 4), dan berbagai even lainnya.
Om
Dwi Koboi (tengah) bersama keluarga saat mengikuti even RA Kartini Cup.

Karena prestasinya yang terus meroket, kenari Kopi Atjeh saat ini ramai diperbincangkan. Dalam
sebulan burung ini mampu meraih 50 trofi kemenangan. Padahal Kopi Atjeh sempat vakum dari
lapangan hampir satu tahun lamanya. Waktu itu bulunya rusak, dan performanya jauh
menurun, ungkap Om Dwi Koboi kepada omkicau.com.

Eh menyela sebentar... ayuk pasang aplikasi Android omkicau.com gratis

SCAN ATAU KLIK UNTUK MENUJU PLAY STORE


Dia mendapatkan kenari Kopi Atjeh sekitar tiga tahun lalu. Kenari jenis F2 yang masih
mempunyai darah campuran waterslager (WS) itu dibelinya ketika masih berumur empat bulan.

Mengapa burung ini bernama Kopi Atjeh? Ternyata yang memberi nama adalah Om Iskandar
Atjeh, salah seorang tokoh kicaumania di Jogja. Bang Is dan saya kebetulan sama-sama suka
minum kopi aceh. Jadi, kloplah namanya, jelas Om Dwi Koboi yang berdomisili di daerah
Madukismo, Bantul.
Om
Dwi Koboi (tengah) bersama keluarga saat mengikuti even RA Kartini Cup.

Dirawat sejak belia, kenari Kopi Atjeh perlahan-lahan menjelma menjadi burung jawara yang
disegani di berbagai lapangan. Burung ini memiliki keunggulan pada stamina yang kuat, volume
tembus, dan tentu saja nyanyiannya.

Kopi Atjeh termasuk tipe petarung. Kalau dalam seminggu saja tidak dimainkan di lapangan,
maka staminanya justru akan ngedrop. Itu sebabnya dalam seminggu hanya libur 1-2 hari saja,
selebihnya rajin berlomba.

Om Dwi Koboi menjelaskan, prestasi Kopi Atjeh tidak terlepas dari tangan dingin dua mekanik
andalnya: Om Gomet dan Om Pendol. Keduanya selalu setia mengawal kemana pun Kopi Atjeh
berlaga, termasuk dalam even-even di luar kota.
Om Gomet
(kiri) dan Om Pendol, pengawal setia kenari Kopi Atjeh dan Restu Ibu.

Sehari-hari, kenari Kopi Atjeh diberi pakan bijian merek tertentu, serta pakan tambahan / extra
fooding (EF) berupa telur puyuh rebus dan jagung. Untuk menjaga kondisi fisiknya agar selalu
fit, beberapa hari sekali diberi vitamin tetes.
Om
Dwi Koboi (kiri) dan Om Gomet saat menggantang kenari Kopi Atjeh.

Kopi Atjeh termasuk kenari yang kurang suka berjemur. Setiap burung memang memiliki
karakter serta kebiasaan masing-masing. Di sinilah pemilik atau perawat harus jeli dalam
memahami karakter tersebut.

Kalau sudah berada di arena lomba, Kopi Atjeh juga membutuhkan penanganan tersendiri
sebelum naik gantangan. Misalnya, harus dijauhkan dari burung lainnya, tetapi kerodong dibuka.
Burung diberi minum dulu, dan pakan hanya berupa jagung.
Om
Dwi Koboi: Sebelum naik gantangan, Kopi Atjeh harus dijauhkan dari kenari lainnya.

Om Dwi Koboi masih mempunyai dua kenari jawara lainnya, termasuk Restu Ibu yang juga
kerap juara di seputaran Jogja. Yang satunya lagi masih dirahasiakannya, namun memiliki
karakter hampir sama seperti Kopi Atjeh.

Kalau sewaktu-waktu Kopi Atjeh harus lepas dari tangannya, karena saat ini banyak diminati
rekan-rekan pemain lainnya, Om Dwi sudah punya pengganti yang sepadan. Banyak yang ingin
memiliki kenari Kopi Atjeh. Saya masih menunggu penawaran yang terbaik, pungkas Om Dwi.
(Galuh Candra)
Prestasi kenari
Restu Ibu juga makin bersinar.

Anda mungkin juga menyukai