Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN

INISIASI MENYUSUI DINI DAN ASI


EKSLUSIF

RSUD CILACAP TAHUN 2016


JL GATOT SUBROTO NO. 28
CILACAP
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan .................................................................................... iii
BAB I. DEFINISI........................................................................................ 1
1.1. Manfaat Kontak Kulit Bayi Ke Kulit Ibu ............................................. 1
BAB II. RUANG LINGKUP ...................................................................... 3
BAB III. TATA LAKSANA....................................................................... 4
3.1. Tata Laksana Menyusui Dini Secara Umum ....................................... 4
3.2. Inisiasi Menyusui Dini Pada Partus Spontans...................................... 5
3.3. Inisiasi Menyusui Dini Pada Operasi Caesar ....................................... 6
3.4. Inisiasi Menyusui Dini Pada Gemelli .................................................. 7
BAB IV. DOKUMENTASI ........................................................................ 9

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RS. BAPTIS BATU

NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Maria Arum,A.Md.Keb. Pembuat Dokumen

Dr. Imanuel Eka Tantaputra Authorized Person

Dr. Arhwinda PA,Sp.KFR.,MARS. Direktur RS. Baptis Batu

iii
BAB I
DEFINISI

Inisiasi Menyusui Dini adalah segera menaruh bayi didada bayi, kontak
kulit dengan kulit (skin to skin kontak) segera setelah lahir setidaknya satu jam
atau lebih sampai bayi menyusu sendiri.
Apabila bayi sehat diletakkan segera pada perut dan dada ibu setelah lahir
untuk kontak kulit ibu dan bayi, bayi memperlihatkan kemampuan yang
menakjubkan.
Bayi siaga, bayi dapat merangkak, dirangsang oleh sentuhan ibu yang
lembut, melintasi perut ibu mencapai payudara.Bayi mulai menyentuh dan
menekan payudara ibu.Sentuhan awal yang lembut oleh tangan atau kepala bayi
pada payudara merangsang produksi oksitosin ibu, sehingga mulailah ASI
mengalir dan juga meningkatkan rasa cinta kasih pada bayi.
Kemudian bayi mencium, menyentuh dengan mulut dan menjilat putting
ibu.Akhirnya bayi melekat pada payudara dan mengisap minum ASI.

1. Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu.


a. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan
menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusui
menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
b. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan
detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih
jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
c. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada
antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit
bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
d. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang
kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang
penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat
muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan
e. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi,
sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.

4
f. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu
pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI
mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan),
yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
g. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu
ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
h. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan
merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena:
Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan
plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang,
rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena
hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa
sukacita/bahagia.
Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang
(yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.

5
BAB II
RUANG LINGKUP

Inisiasi Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah


dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak
disodorkan ke puting susu),setidaknya 1 jam setelah bayi lahir.Bisa di ruang
bersalin, kamar operasi untuk kasus bedah Caesar,ruang pulih dan ruang rawat
pasaca salin.

6
BAB III
TATA LAKSANA

A. Tata Laksana Inisiasi Menyusui Dini Secara Umum.


1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan
obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak,
dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusui dalam
proses inisiasi menyusui dini.
2. Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan
melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu
harus menjalani operasi caesar.
3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan
vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
4. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi
melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat
dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
5. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari
sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada
dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
6. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan
dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusui. Posisi ibu yang
berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh
bayi.
7. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu
sampai proses menyusui pertama selesai.
8. Setelah selesai menyusui awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur,
dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan
ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena
kegiatan menyusui tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan
ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu
merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk
beristirahat dan menyusui.

7
B. Inisiasi Menyusui Dini Pada Partus Spontan.
1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.
2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak
menggunakan obat kimiawi.
3. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya;
tanpa menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di tengkurapkan di dada-perut ibu
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu.
Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari
puting sendiri.
6. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusui
7. biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu
jam; bila menyusui awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu bayi
bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
8. bila dlm 1 jam menyusui awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan bayi
ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. beri waktu kulit
melekat pada kulit 30 menit atau 1 jam lagi.
9. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau
selesai menyusui awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap,
diberi vit K.
10. Rawat gabung bayi: Ibu bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan
ibu selama 24 jam.
11. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi
medis. Tidak diberi dot atau empeng.

C. Inisiasi Menyusui Dini Pada Operasi Caesar.


1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar operasi atau dikamar
pemulihan.
2. begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk dinilai, dikeringkan secepatnya
terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali tangannya. Dibersihkan
mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.

8
3. Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu.
Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu.
4. Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki
bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu
diselimuti. Bayi diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting.
Biarkan bayi mencari puting sendiri.
6. biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu paling tidak selama satu jam, bila
menyusui awal selesai sebelum 1 jam; tetap kontak kulit ibu-bayi selama
setidaknya 1 jam .
7. bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dg mendekatkan bayi
ke puting tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi. bila dalam 1 jam belum
bisa menemukan puting ibu, beri tambahan waktu melekat padadada ibu, 30
menit atau 1 jam lagi
8. bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat
didadanya dan dipeluk erat oleh ibu.kemudian ibu dipindahkan dari meja
operasi ke ruang pulih (rr) dengan bayi tetap didadanya.
9. bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk
mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih.
10. rawat gabung: ibu bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam jangkauan ibu
selama 24 jam.Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas
indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.

D. Inisiasi Menyusui Dini Pada Gemelli.


1. dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar bersalin.
2. bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya; tanpa menghilangkan vernix . mulut dan hidung bayi dibersihkan,
talipusat diikat.
3. bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi di tengkurapkan di dada-perut ibu
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu.
keduanya diselimuti. bayi dapat diberi topi.
4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari
puting sendiri.

9
5. Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada
ayah. Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada
perawatan metoda kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah.
6. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan,
talipusat diikat.
7. bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua ditengkurapkan di
dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. letakkan kembali bayi
pertama didada ibu berdampingan dengan saudaranya, ibu dan kedua bayinya
diselimuti. bayi bayi dapat diberi topi.
8. biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak
satu jam; bila menyusui awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu
bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam .
9. bila dlm 1 jam menyusui awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan bayi
ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. beri waktu 30 menit
atau 1 jam lagi kulit melekat pada kulit
10. rawat gabung bayi :ibu bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan
ibu selama 24 jam.Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali
atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.

1
0
BAB IV
DOKUMENTASI

Berdasarkan pencatatan dan pelaporan maka kualitas asuhan dapat di


identifikasi dan ditingkatkan.
1. Lembar observasi dan catatan harian pada status bayi ; digunakan untuk
memantau bayi setiap hari pada shift pagi,siang dan malam.
2. Lembar observasi dan catatan harian pada status ibu : digunakan untuk mencatat
dan memantau keadaan ibu dari sebelum sampai setelah persalinan setiap hari
pada shift pagi,siang dan malam.

1
1

Anda mungkin juga menyukai