Inventor
Inventor
DAFTAR ISI
BAB 1
Autodesk Inventor 2012 merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang
teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik
lainnya. Program ini merupakan rangkaian program penyempurnaan dari Autodesk Autocad dan
Autodesk Mechanical Desktop. Lebih lanjut, program ini sangat cocok bagi pengguna Autodesk
Autocad yang ingin meningkatkan kemampuannya karena memiliki konsep hampir sama dalam
menggambar 3D. Autodesk Inventor 2012 adalah program pemodelan solid berbasis fitur
parametrik, artinya semua objek dan hubungan antargeometri dapat dimodifikasi kembali meski
geometrinya sudah jadi tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita
ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu model
3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor
gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat
membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing. Tidak hanya sampai pada
menampilkan gambar kerja, Autodesk Inventor 2012 juga mampu memberikan simulasi
pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan. Alat
ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam
membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time
to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan
terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi.
3. Klik Autodesk lalu pilih Autodesk Inventor Professional 2012 dan akan tampil seperti berikut:
Kliklah New>New Single User Project>Next lalu akan muncul kotak dialog sebagai berikut
4
Kita bisa mengubah nama Project dan lokasi penyimpanan sesuai yang kita inginkan. Lalu klik
Finish kemudian Done.
5. Setelah selesai membuat pengaturan Project, selanjutnya kita akan membuat file baru. Pada
tampilan berikut klilklah New pada Quick Lunch.
http://alchazin.com/portofolio
Pada tahap ini kita akan memilih salah satu template. Berikut adalah penjelasan pada masing-
masing template, yaitu: Sheet Metal.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis metal seperti benda-benda yang
terbuat dari plat besi yang ditekuk-tekuk. Standard.dwg
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D (Autocad Version). Standard.iam
Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri atas beberapa part atau
komponen. Standard.idw
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D. Standard.ipn
Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan perakitan dari gambar assembly yang telah
dirakit. Kita dapat memanfaatkannya untuk membuat gambar Explode View. Standard.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum tanpa spesifikasi khusus
seperti dalam pembuatan part pada Sheet Metal. Weldment.iam
Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool untuk teknik pengelasan.
7. Kita akan memulai dengan memilih salah satu template. Karena kita terbiasa dengan satuan
metric maka klik pada metric dan pilihlah Standard(mm).ipt, lalu akan terbuka bidang kerja baru
untuk memulai menggambar part.
http://alchazin.com/portofolio
Browser Bar
Panel Bar
Menu Bar
Bidang Kerja
http://alchazin.com/portofolio
Bidang Kerja adalah tempat menggambar. Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di
Autodesk Inventor 2012 Inventor Standard Toolbar berisi perintah yang digunakan selama
proses menggambar. Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang proses yang sedang
berangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan template Sheet Metal.ipt maka pada
Panel Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk Sheet Metal. Browser Bar berisi
langkah-langkah kerja. Misalnya, kita membuat objek dengan Extrude dan Revolve, semua akan
tercatat di Browser Bar untuk memudahkan kita melakukan edit ulang.
Pada Autodesk Inventor 2012 terdapat tool-tool navigasi yang membantu mobilitas saat
menggambar di dalam bidang kerja. Kita dapat menemui tools tersebut seperti zoom, rotate, pan,
dan lainnya pada Inventor Standard Toolbar. Zoom
Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja. Klik zoom lalu klik pada
bidang kerja dan geser kursor ke atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah untuk mendapatkan
tampilan yang diinginkan. Kita dapat menggunakan zoom ketika tools lain sedang aktif. Pan
Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah pan lalu klik pada bidang kerja.
Selanjutnya, geserlah kursor pada tempat yang dinginkan.
http://alchazin.com/portofolio
View Face
Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi face. Face hanya berlaku untuk
permukaan datar. Kliklah view face, lalu klik pada face yang kita pilih maka akan diperbesar.
Free Orbit
Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Kliklah free orbit, lalu klik pada bidang
kerja. Selanjutnya, putar objek sampai memperoleh tampilan yang diinginkan. View Cube
Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah ditentukan seperti fornt, top, left
dan lain-lain. Kliklah view cube untuk menampilkan sistem navigasi pada sudut kanan atas.
Untuk memilih arah, cukup klik salah satu sis view cube.
Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti zoom, orbit, pan, dan lain-lain.
Kliklah full navigation wheel sehingga akan keluar menu dan pilihlan salah satu perintah yang
akan dipakai.
http://alchazin.com/portofolio
Berikut ini adalah daftar beberapa tombol shortcut beserta perintah yang sering digunakan.
Apabila kita telah terbiasa menggunakannya makan akan sangat menghemat waktu.
Tombol
Hasil
F1=Menampilkan bantuan (help) sesuai dengan perintah atau dialog box yang sedang aktif.
F2=Melakukan pan (menggeser-geser tampilan model) dengan bantuan klik-geser dari kiri
mouse. Bisa juga dengan langsung klik-geser dari tengah mouse tanpa harus menekan F2.
F3=Melakukan zoom-in atau zoom-out pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri
mouse. Bisa juga dengan langsung meng-scroll mouse tanpa harus menekan F3.
F4=Melakukan rotate pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse.
C=Menambah constraint pada assembly atau bisa juga perintah membuat sebuah lingkaran
ketika model sketch sedang aktif.
P=Menempatkan (places) sebuah komponen (bisa part atau assembly) pada suatu assembly.
Backspace=Pada tool garis (line) yang sedang aktif, menghilangkan segmen terakhir.
Alt + drag mouse=Pada assembly, melakukan mate constraint. Pada sketch, memindahkan titik
pembentuk spline.
http://alchazin.com/portofolio
10
Spacebar=Ketika 3D rotate aktif, mengaktifkan switch (pergantian) antara dynamic rotation dan
pandangan isometrik standar serta pandangan tegak lurus bidang.
http://alchazin.com/portofolio
11
BAB 2
SKETCH
Sketch memiliki peranan penting karena merupakan cikal bakal dalam membuat gambar 3D
Model atau Part. Sketch hanya terdiri dari gambar geometri. Sketch dibuat sesederhana mungkin
karena akan mempermudah proses desain. Untuk finishing detail, gunakan seperti Fillet,
Chamfers, & Face Draft pada 3D model atau part. Untuk membuat gambar solid, pastikan sketch
dalam keadaan tertutup atau tersambung dengan menggunakan Coincident Constraint atau Trim,
Extend Curve. Setelah Sketch selesai, terlebih dahulu lakukan Constraint sebelum dimension.
Apabila langkah membuka Autodesk Inventor 2012 pada BAB 1 telah selesai dilakukan maka
kita bisa langsung melakukan Sketch yang kita inginkan sesuai tampilan berikut ini.
http://alchazin.com/portofolio
12
Selanjutnya pada bidang kerja kita bisa langsung membuat Sketch seperti Line, Circle, Arc, dan
lain-lain. Untuk Sketch Default, sketch terdapat pada bidang XY Plane. Kita dapat membuat
sketch di Work Plane dan Planar Face (permukaan datar). Setelah selesai Sketch kiklah tombol
Finish Sketch. Sketch di Autodesk Inventor 2012 dibagi 2 jenis, yaitu 2D sketch dan 3D sketch.
2.1. 2D Sketch
2D Sketch pada Autodesk Inventor 2012 hampir mirip saat kita menggambar 2D pada Autodesk
Autocad. Oleh karena itu, seseorang yang telah menguasai Autodesk Autocad tidak akan
kesulitan dalam mempelajarinya. Berikut alat-alat Draw pada Sketch 2D.
Line berfungsi membuat garis lurus, sedangkan Spline untuk membuat garis kurva dengan titik
Point tertentu. Selain Spline terdapat pula Bridge Curve. Circle
Fungsinya untuk membuat lingkaran. Di sini terdapat 3 cara dalam membuat lingkaran, yaitu
Center Point Circle, Tangent Circle, dan Ellipse. Arc
Fungsinya untuk membuat garis busur. Di sini terdapat tiga cara dalam membuat Arc, yaitu:
Three Point Arc, Tangent Arc, dan Center Point Arc.
http://alchazin.com/portofolio
13
Rectangle
Fungsinya untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur sangkar Di sini terdapat 2 cara
dalam membuat Rectangle, yaitu: Two Point Rectangle dan Three Point rectangle. Fillet dan
Chamfer
Fillet berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line) atau busur (arc) menjadi
cembung atau cekung. Kemudian, Chamfer berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis
menjadi miring dengan spesifikasi tertentu. Point
Fungsinya untuk membuat titik lubang dan untuk sekedar membuat Point referensi pada Sketch.
Polygon
Project Geometry dapat pula disebut objek bantuan atau sebagai referensi dalam membuat
sketch. Referensi bisa berupa Edges atau Face. Selain alat-alat Draw terdapat pula alat untuk
membuat Patern tertentu dan memodifikasi Draw sebagai berikut.
Mirror
Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan referensi garis cermin. Hasil objek Mirror
simetris terhadap objek aslinya.
http://alchazin.com/portofolio
14
Rectangular Patern
Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola lurus. Dengan Rectangular Patern kita
akan lebih menghemat waktu tanpa membuat objek satu persatu. Circular Patern
Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola melingkar. Circular Patern biasanya
digunakan untuk membuat lubang baut. Offset
Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil lebih besar atau lebih kecil dari objek asli
dengan jarak sama pada semua sisi. Extend
Fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc, Spline, pada sketch yang terbuka. Trim
Fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada objek yang saling berpotongan. Split
Fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline menjadi 2 bagian dengan bantuan objek potong.
Move
http://alchazin.com/portofolio
15
Scale
Fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau lebih kecil. Rotate
Fungsinya untuk menarik bentuk objek ke posisi yang diinginkan. Untuk mendapatkan hasil
sketch yang valid maka perlu dilakukan pengecekan menggunakan Dimension dan Costraint.
Perpendicular
Fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc) menjadi bersinggungan. Coincident
Fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc menjadi 1 titik pusat. Collinear
http://alchazin.com/portofolio
16
Equal
Fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal atau sejajar dengan sumbu X. Vertical
Fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau sejajar dengan sumbu Y. Fix
Fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-constraint secara otomatis terhadap
Coordinate System. Show Constraint
Fungsinya untuk menampilkan Constraint pada geometri yang kita pilih. General Dimension
Fungsinya untuk membuat ukuran pada Sketch. Ukuran akan mengendalikan dan mempermudah
dalam mengubah bentuk Sketch. Auto Dimension
2.2. 3D Sketch
Fungsinya untuk membat sketch pada 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan 2D sketch hanya pada 2
sumbu (X,Y). Dengan 3D sketch kita dapat membat sketch yang tidak hanya 2 sumbu, misalnya
jalur pipa yang berkelok-kelok, membuat desain sudu turbin, dll. Pada Autodesk Inventor
Professional 2012, 2D sketch merupakan Default Sketch. Untuk mengaktifkan 3D sketch kita
harus Finish Sketch pada 2D sketch lalu kliklah 3D Sketch. Beberapa alat pada 3D sketch yaitu:
http://alchazin.com/portofolio
17
Line digunakan untuk membuat garis lurus. Spline digunakan untuk membuat garis kurva dengn
titik Point tertentu. Bend
Fungsinya untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line) menjadi cembung atau cekung. 3D
Intersection Curve
Fngsinya untuk membuat kurva 3D dengan hasil perpotongan 2 Face, Surface, dan 2D Sketch.
Project Curve to Surface
Fungsinya untuk membuat kurva 3D dengan perpaduan 2D Curve Sketch dan Surface. Helical
Curve
Fungsinya untuk membuat kurva spiral.
http://alchazin.com/portofolio
18
BAB 3
PART
Setelah memahami Sketch yang merupakan dasar pembuatan Part, kita akan mengulas Part. Pada
Autodesk Inventor 2012 gambar Part dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid. Beberapa kasus Part
yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface. Tahapan setelah Sketch hingga
Assembly sesuai diagram di bawah ini.
Kita akan langsung mulai membuat Part atau objek 3D. Part masih merupakan kelanjutan
Sketch. Oleh karena itu, setelah selesai membuat Sketch, kita akan otomatis berpindah ke sesi
Part. Semua Toolbar seperti Panel Bar akan berubah menjadi Toolbar untuk membuat Part.
Beberapa alat untuk membuat Part adalah sebagai berikut. Extrude
Dengan Extrude dari sebuah profil, kita memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah
profil dengan ukuran
http://alchazin.com/portofolio
19
tertentu. Untuk memberikan fitur Extrude kita harus menentukan Profil, Output, dan Operation.
Selain itu, yang penting juga pada fitur ini adalah Distance, To Next, To, From-To, dan All.
Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur
Distance dan fitur All. Extrude dapat dibentuk dengan Sketch tertutup maupun terbuka dan dapat
pula dibuat memotong part lain pada Assembly. Revolve
Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris dengan cara memutar suatu
bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan. Untuk membentuk part dengan dengan fitur ini
perlu ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu dapat berupa garis
pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu
dan profil harus terdapat dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve
menyesuaikan dengan metode ekstensinya. Hole
Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa Point Hole Center. Fitur ini
digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk lubang bor, counterbore,
countersink atau lubang ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan
konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian). Pada Hole ada 4 macam cara
untuk membuat lubang, yaitu: From Sketch, Linear, Concentric, dan On Point. Shell
Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua sisi dengan ketebalan
tertentu.
http://alchazin.com/portofolio
20
Ribs
Fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa bentuk atau potongan yang
berbeda. Sweep
Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau Profile melalui garis edar
(Path). Coil
Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros dan mur-baut. Fillet
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi cembung atau cekung
sehingga ujung tidak tajm. Chamfer
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi miring sehingga ujung tidak
tajam. Move Face
Fungsinya untuk memindah satu atau lebih dari satu Face di dalam Part. Draft
Fungsinya untuk membelah atau memotong Part atau Face menjadi beberapa bagian. Bend Part
http://alchazin.com/portofolio
21
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part. Work
Point
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part.
Dalam latihan ini, kita akan membuat dua buah part dari sketch yang sederhana. Hasil dari
latihan ini akan kita Assembly pada Bab selanjutnya. Langkah-langkanya yaitu:
http://alchazin.com/portofolio
22
1. Pertama kali yang dilakukan yaitu menyiapkan lingkungan kerja dalam mode Sketch 2D. Klik
New>Metric>Standard(mm).ipt
2. Klik Line Tool atau tekan huruf L dan buatlah Sketch sebagai berikut:
http://alchazin.com/portofolio
23
3. Jika sudah terbentuk, pastikan Dimension dan Constrain sesuai dengan yang diinginkan. Lalu
klik Finish Sketch.
4. Klik Revolve atau tekan huruf R, tentukan Profile pada bagian dalam Sketch yang kita bentuk,
Axis yaitu sisi luar yang searah sumbu Y. Pilih Mode Revolve yaitu Full.
5. Pada browser bar, Klik kanan pada Sketch (Revolution) lalu klik Share Sketch sehingga kita
mempunyai sketch yang baru dan sama dengan sketch sebelumnya.
http://alchazin.com/portofolio
24
6. Lalu tambahkan pada sketch yang telah di share menjadi seperti di bawah ini, kemudian klik
Finish Sketch.
7. Dikarenakan sketch yang kita modifikasi telah di-share sehingga kita bisa menggunakannya
untuk membuat dua buh fitur baru. Kita akan menggunakannya untuk extrude dari bidang tengah
dan extrude-cut pada hasil extrusi tadi.
http://alchazin.com/portofolio
25
9. Klik pada sketch yang lainnya dan klik Finish Sketch kemudian lakukan Cut-Extrude
sepanjang 12mm(midplane).
11. Selanjutnya Fillet pada sudut hasil extrusi dengan radius 2mm.
http://alchazin.com/portofolio
26
13. Selanjutnya kita Chamfer ujung bawah dengan metode Two Distance yaitu 4mm dan 2mm.
15. Kita akan membuat lubang pada sisi atas, untuk itu kita butuh titik referensi lubang tersebut.
Untuk membuat titik tersebut kita
http://alchazin.com/portofolio
27
ke menu sketch kembali atau tekan huruf S dan pilih sisi atas sebagai bidang kemudian buatlah
Point dengan koordinat (0,35).
16. Selanjutnya Finish Sketch dan gunakan lubang tersebut sebagai acuan untuk membuat Hole
dengan tipe counterbore (form sketch).
17. Setelah terbentuk satu lubang maka membuat kedua lubang lainnya menggunakan Circular
Patern. Pilih lubang tersebut sebagai Features dan selubang luar sebagai Rotation Axis.
http://alchazin.com/portofolio
28
18. Hasil akhir seperti di bawah ini dan jangan lupa Save: male.ipt
1. Buat kembali New Standar(mm).ipt kemudian buat 2 lingkaran konsentrik dengan pusat (0,0)
dengan radius 50mm dan 6mm.
3. Seperti pada komponen Male, buatlah 3 lubang dengan titik referensi (0,35). Tipe lubang
Drilled dengan kedalaman 8mm dan diameter 5mm dan Save: female.ipt
http://alchazin.com/portofolio
29
Dalam latihan ini kita akan membuat fitur yaitu Revolve, Sweep, dan Extrude.
http://alchazin.com/portofolio
30
5. Buat sketch pada bidang YZ sebuah ellips 34x10 dengan titik pusat (10,0)
6. Finish Sketch, kemudian lakukan Sweep dengan profil Ellips dan path garis melengkung yang
telah kita buat.
7. Terakhir untuk memberi lubang, sketch lingkaran dengan radius 15mm pada sisi paling atas
dan lakukan Extrude-cut 40mm.
http://alchazin.com/portofolio
31
Dalam latihan ini kita akan membuat sebuah part yang terdiri dari dua buah fitur Loft.
3. Membuat Plane baru sejajar XY dengan offset -15mm. Bisa dilakukan dengan klik Work
Plane Tool atau tekan ] kemudian klik & drag pada XY plane lalu isikan -15mm.
http://alchazin.com/portofolio
32
4. Dengan cara yang sama buatlah ketiga bidang selanjutnya dengan jarak antar bidang berturut-
turut -10mm, -10mm, -80mm
5. Buatlah sketch pada bidang kedua sebuah lingkaran radius 20mm, bidang ketiga sebuah
lingkaran radius 10mm, bidang keempat sebuah persegi dengan sisi 24mm, dan bidang kelima
sebuah persegi panjang 40mmx5mm.
6. Selanjutnya gunakan fitur Loft dan pilih sketch dari bidang 1 hingga 4 sebagai profilnya.
8. Mengapa harus 2 kali Loft, coba saja pada loft pertama gunakan bidang 1 hingga 5, maka
hasilnya akan berbeda.
Dalam latihan ini, kita akan membuat sebuah part yang terdiri dari fitur Extrude, Coil,
Rectangular Patern, dan Circular Patern.
http://alchazin.com/portofolio
33
Langkah-langkahnya:
1. Siapkan bidang kerja baru Standard(mm).ipt
http://alchazin.com/portofolio
34
5. Klik Coil Tool dan pilihlah segiempat sebagai profil dan sumbu silinder sebagai axis. Gunakan
operasi Cut dan pada Coil Size isikan Height=210 dan Revolution=3. Seperti tampilan di bawah
ini.
http://alchazin.com/portofolio
35
8. Untuk membuat beberapa profile dalam satu garis gunakan Rectangular Patern. Pilih pofile
lubang hasil Cut Extrude dan Gunakan sumbu Z sebagai axis. Isikan parameter sebagai berikut.
9. Lalu gunakan Circular Patern dengan Profil hasil Circular Patern dan selubung silinder sebagai
rotation axis dengan para meter sebagai berikut.
http://alchazin.com/portofolio
36
BAB 4
ASSEMBLY
Dalam mendesain sebuah mesin atau produk yang terdiri atas berbagai macam Part kita akan
membutuhkan Assembly sebagai tema untuk merakit. Di dalam Assembly, kita dapat melakukan
berbagai macam pekerjaan, seperti melakukan modifikasi Part, simulasi fungsi alat, sampai
berbagai macam analisis lainnya. Dengan demikian, pekerjaan kita dalam mendesain akan lebih
mudah. Assembly sendiri terdiri atas Single Part dan Sub Assembly yang semuanya ada di dalam
File Assembly. Di dalam Assembly yang besar dan memiliki banyak Part buatlah beberapa
Assembly kecil atau Sub Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat proses modifikasi
Part dan memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-kelompok kecil. Beberapa
Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut. Place Component
Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke dalam File Assembly. Kita dapat memasukkan
beberapa komponen sekaligus ke dalam Assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam
linkungan assembly secara otomatis akan ditempatkan pada origin point(0,0,0) dalam keaadan
grounded. Kita dapat menaruh lebih dari satu komponen yang sama dengan mengklik dilokasi
yang berbeda dalam graphic window.
Disamping kita dapat menggunakan geometri part dari aplikasi Autodesk Inventor, kita dapat
menggunakan geometry dari aplikasi lain sebagai part di dalam assembly
http://alchazin.com/portofolio
37
yang kita buat. Di bawah ini terdapat daftar list tipe file yang dapat anda gunakan dalam
Autodesk Inventor:
Kita menggunakan assembly constraints untuk menciptakan hubungan parametris antara tiap
komponen dalam tiap assembly. Sebagaimana anda menggunakan 2D konstrain untuk
mengontrol geometri 2D, menggunakan 3D assembly constrain dalam sebuah assembly untuk
mengatur posisi sebuah komponen dalam hubungannya dengan komponen yang lain. Basic
assembly constrain terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Mate/Flush Constraint
Digunakan untuk meluruskan part feature seperti permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part
yang lain.
38
Angle Constraint
Digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah part bisa diaplikasikan ke permukaan datar,
garis rusuk yang datar atau sumbu-sumbu.
Tangent Constraint
Digunakan untuk membuat sebuah hubungan tangensial antara permukaan dari dua buah part.
Salah satu part tersebut harus merupakan permukaan lengkung.
http://alchazin.com/portofolio
39
Insert Constraint
Digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke komponen lain seperti baut poros dan lain
lain kedalam lubang pasangannya pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan sebuah
mate constraint antara dua sumbu dan sebuah mate constraint antara dua permukaan datar.
Konstrain ini diterapkan dengan memilih edge circular pada tiap part.
Pada latihan ini kita akan mencoba Assemly part yang telah kita buat sebelunya di BAB 3 yaitu
Male dan Female.
http://alchazin.com/portofolio
40
Langkah-langkahnya yaitu:
1. Bukalah Standard(mm).iam
2. Klik Place Component dan masukkan file Female.ipt lalu Male.ipt
3. Gunakan Mate Constraint lalu pilihlah lubang Female kemudian Silinder kecil dari Male.
http://alchazin.com/portofolio
41
4. Lakukan sekali lagi Mate Constraint lalu pilihlah sisi atas Female dan sisi bawah Male.
5. Jika ketiga lubang belum pas maka lakukan Mate Constrain kembali pada lubang tersebut.
Menambahkan part strandard pada hasil Assembly Male and Female berupa Fastener yaitu Bolt
dan Pin. Langkah-langkahnya yaitu:
1. Pada hasil Assembly latihan sebelumnya klik Place From Content Center.
2. Maka akan muncul kotak library, carilah Bolt yang sesuai keinginan pada Fastener untuk
ketiga lubang pada Assembly Male and Female.
http://alchazin.com/portofolio
42
3. Pada latihan ini kita akan memilih Bolt tipe Round Head dengan nama Screw GB/T 2672-
2004, setelah dipilih lalu klik OK.
4. Lalu pasangkan dengan lubang yang akan kita pasang kemudian klik jika sudah pas dengan
lubang dan klik lagi jika sudah pas ukuran kepalanya yang pada latihan ini ukurannya yaitu M4 x
5.
5. Muncul jendela Auto Drop, pada jendela ini kita bisa mengatur patern, edit size dan yang
terpenting jika sudah sesuai tekan tombol centang atau apply.
7. Jika ternyata ukuran Bolt belum sesuai maka kita bisa mengeditnya melalui Browser Bar
dengan cara klik kanan pada jenis Elemen lalu pilih Change Size.
8. Selanjutnya kita akan menambahkan Pin, seperti sebelumnya klik Place From Content Center.
http://alchazin.com/portofolio
43
11. Setelah kita masukkan pin tersebut ke halaman Assembly lalu kita akan memberikan
Constrain.
12. Gunakan Constrain tipe Insert dengan Solutions Aligned dan pilihlah Pin tersebut sebagai
Selections 1.
13. Kemudian pilihlah lubang pada part Male sebagai Selections 2 dan berilah offset -3mm.
http://alchazin.com/portofolio
44
BAB 5
GAMBAR KERJA
Setelah membuat gambar 3D, kita akan membuat gambar kerja berupa 2D. Gambar kerja
merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang dengan pelaksana. Oleh
karena itu, gambar kerja harus mampu memberi gambaran yang jelas dan lengkap meliputi
bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat. Autodesk Inventor 2012 menerapkan beberapa
standard gambar kerja, seperti ISO, JIS, DIN, dan ANSI. Kemudian, teknik gambar kerja seperti
tebal tipis garis, proyeksi, dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah kita memilih salah satu
jenis standard gambar kerja yang akan dipakai. Kita masih dapat mengubah beberapa hasil
setting otomatis untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa tool yang digunakan untuk
membuat gambar kerja yaitu:
Base View
Verfungsi mengambil view dari atas, bawah, dan samping. Syaratnya, harus memiliki Base View
terlebih dahulu. Auxiliary View
Fungsinya untuk mengambil view dengan bantuan salah satu garis pada view yang telah kita
ambil. Section View
http://alchazin.com/portofolio
45
Fungsinya untuk membuat gambar potongan agar dapat memperjelas bagian-bagian yang
tersembunyi. Detail View
Fungsinya untuk memperbesar bagian tertentu yang kelihatan kecil dan rumit agar menjadi lebih
besar. Break
Berfungsi memotong view yang terlalu panjang dan konstan. Setelah bisa menampilkan bentuk
2D dari berbagai pandangan maka kita membutuhkan beberapa Tool pada Menu Bar Annotate
untuk memperlengkap dan memperjelas apa yang akan kita tampilkan. Beberapa Tool pada
Annotate yaitu: Dimension
Fungsinya untuk membuat berbagai macam ukuran seperti Horizontal, Vertical, Radius,
Diameter, dan Angle. Baseline Dimension
Fungsinya untuk membuat ukuran dengan sistem koordinat secara berkelompok. Hole / Thread
Notes
Berfungsi membuat catatan tekukan pada pengerjaan Sheet Metal. Chamfer Notes
http://alchazin.com/portofolio
46
Berfungsi membuat simbol untuk jenis pengerjaan dan hasil pengerjaan pada suatu permukaan.
Welding Symbol
Berfungsi membuat tulisan ata catatan tambahan untuk menambah keterangan dalam gambar
kerja. Leader Text
Berfungsi untuk membuat penunjukkan Part berupa nomor urut yang akan terhubung dengan
nomor di Part List. Part List
Berfungsi membuat daftar Part berdasarkan Balloon yang telah kita buat sebelumnya.
Pada latihan ini kita akan mencoba menampilkan beberapa part yang telah kita buat
menggunakan beberapa tool dasar. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
http://alchazin.com/portofolio
47
2. Setelah muncul tampilan seperti di atas maka kita siap untuk menampilkan bentuk 3D ke
dalam 2D.
3. Pertama kali yaitu klik Base maka akan muncul jendela sebagai berikut.
4. Gunakan tombol yang diberi lingkaran merah pada gambar di atas untuk memilih part yang
akan kita tampilkan. Pada jendela ini pula kita bisa mengatur skala dan Orientation tampilan.
5. Pilihlah tempatlilin.ipt yang telah kita buat sebelumnya lalu klik Open.
6. Maka dibelakang jendela Drawing View muncul lilin tersebut tetapi sangat besar maka kita
ubah skala pada jendela Drawing View menjadi 1:4
7. Untuk meletakkan posisi sesuai keinginan maka pinggirkan jendela Drawing View lalu
arahkan tempat lilin tersebut pada posisi yang diinginkan. Jika sudah pas lalu klik kemudian klik
kanan lalu Done.
8. Untuk menambahkan tampilan gunakan Projected View, caranya yaitu klik Projected View
kemudian klik tampilan dasar yang telah dibuat lalu arahkan ke proyeksi yang lain kemudian klik
dan ulangi lagi jika ingin menambah proyeksi yang lainnya juga. Jika sudah maka klik kanan lalu
klik Create.
http://alchazin.com/portofolio
48
9. Membuat Gambar Potongan, gunakan Section View lalu pilih gambar yang akan kita potong.
Pada latihan ini kita akan mencoba memotong gambar Projected (kanan bawah) tepat di
tengahnya kita potong atas dari bawah.
10. Setelah klik Section View lalu klik gambar Projected (kanan bawah) kemudian buatlah garis
potong sesuai gambar di bawah ini kemudian klik kanan lalu klik Continue.
Base
Projected
http://alchazin.com/portofolio
49
11. Kemudian muncul kotak dialog Section View, kita bisa mengatur jenis potongan dan simbol
huruf potongan di sini. Arahkan tampilan potongan ke kanan kemudian klik OK.
13. Masukkan part Bushing yang telah kita buat sebelumnya dengan skala 1:4 letakkan pada
kanan atas bidang gambar lalu proyeksikan ke bawah, kiri dan serong ke tengah.
Base
Projected
http://alchazin.com/portofolio
50
14. Kita bisa membuat coakkan untuk memperjelas sis dalam dari Bushing. Caranya yaitu klik
Bushing proyeksi di kiri bawah, kemudian klik Create Sketch. Buatlah sketch tertutup (loop)
seperti coakkan yang akan kita inginkan.
15. Setelah Finish Sketch kemudian gunakan tool Break Out lalu pilih gambar Bushing yang
akan kita coak sehingga muncul jendela sebagai berikut.
16. Pilih profile pada sketch yang kita buat dan pilihlah point batas coakkan yang akan kita buat
sehingga hasilnya sebagai berikut.
17. Setelah selesai kita bisa memberi Dimension, pindahkan menu bar ke Annotate.
http://alchazin.com/portofolio
51
Pada latihan ini kita akan mencoba menampilkan assembly yang telah kita buat menggunakan
beberapa tool dasar. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
5. Gunakan Balloon untuk memberi nomor part. Caranya klik Ballon kemudian klik part yang
akan diberi nomor kemudian tarik garisnya kemudian klik kiri dan klik kanan kemudian klik
Continue. Demikian pula untuk setiap part yang lain.
6. Jika Balloon sudah diaktifkan maka membuat Part List sangat gampang. Klik Part list
kemudian klik gambar yang telah kita beri Balloon kemudian OK. Arahkan tabel sesuai posisi
yang diinginkan.
http://alchazin.com/portofolio
52
7. Jika kita ingin mengisi ataupun merubah Kepala Gambar maka bisa saja dilakukan. Yaitu
dengan double klik Field Text di bawah ISO pada Browser Bar kemudian klik iProperties untuk
mengedit setiap isiannya.
8. Jika bentuk ukuran kepala gambar atau ukuran kolom kurang sesuai maka bisa kita edit
dengan cara klik kanan ISO kemudian klik Edit Definitions pada Browser Bar. Dengan cara ini
pula kita bisa mengedit ukuran Font bisa juga menambahkan logo perusahaan. Saat Edit
Definitios aktif maka akan berubah ke mode Sketch, untuk mengedit setiap teks tinggal klik
kanan teks lalu klik edit teks.
http://alchazin.com/portofolio
53
BAB 6
ANALISIS STRUKTUR
Stress Analysis merupakan sebuah alat yang disediakan bagi pengguna Autodesk Inventor 2012
yang berfungsi untuk menganalisis kekuatan. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat
membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain
biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun
dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di
komputer sebelum masuk ke proses produksi. Keakuratan hasil analisis tergantung dari Material,
Restraint (bagian yang diam), dan loads (beban) yang kta berikan. Jadi, untuk mendapatkan hasil
yang valid kita harus memastikan bahwa properti dari material yang kita berikan benar-benar
mewakili material yang akan kita gunakan. Demikian pula restraints, loads, kedua hal tersebut
harus mewakili kondisi kerja dari benda. Stress (ketegangan) atau statik analisis menghitung
displacement, strains dan stresses berdasarkan material, restraint, dan loads yang diberikan.
Sebuah material akan mengalami patah, atau berubah bentuk ketika stress-nya mencapai level
tertentu. Setiap material memiliki tingkatan stress yang berbeda. Stress Analysis pada Autodesk
Inventor menggunakan linear static analysis berdasarkan Finite Element Method (FEM), untuk
menghitung stress. Linear static analysis membuat beberapa asumsi untuk menghitung stress.
FEM adalah suatu metode analis yang terpercaya untuk desain teknik. Metode ini menggantikan
masalah yang kompleks dengan beberapa masalah yang sederhana. Metode ini membagi model
menjadi beberapa bagian kecil dengan bentuk sederhana yang disebut elemen. Setiap elemen
dibagi lagi menjadi poin-poin yang disebut nodes. Metode analisis menggunakan FEM disebut
Finite Element Analysis (FEA).
http://alchazin.com/portofolio
54
Agar lebih mudah maka langsung saja praktek. Kita akan menganalis kekuatan tempat lilin yang
telah kita buat. Berikut langkahnya.
3. Klik Create Simulations maka akan muncul kota dialog sebagai berikut.
Pada Design Objective kita bisa memilih Single Point jika kita ingin menganalisis desain yang
sudah fix kita buat. Jika kita ingin mempertimbangkan berbagai ukuran desain yang lain maka
gunakan Parametric Dimension. Static Analysis digunakan untuk mengetahui regangan yang
pada akhirnya bisa didapatkan Safety Factor dari desain yang kita buat. Safety Factor haruslah
lebih dari satu. Desan gagal apabila Safety Factor lebih kecil atau sama dengan satu.
Modal Analysis digunakan analisis stuktur yang rawan terhadap getaran, misalnya rangka
jembatan, body dan sayap pesawat terbang, dll. Apabila salah satu dari lima frekuensi natural
(paling banyak sampai sepuluh pertama) sama atau sangat dekat dengan frekuensi eksitasi beban
(misal getaran pompa, blower, angin, dll) maka defleksi / deformasi yang terjadi akan diperbesar
sehingga
http://alchazin.com/portofolio
55
tegangannya juga menjadi diperbesar yang akan mengakibatkan kerusakan pada struktur atau
desain kita.
4. Kita pilih Static Analisys dengan settingan default saja kemudian klik OK maka kita telah siap
menentukan restraint, material hingga tegangan maupun tekan yang terjadi.
6. Jika kita belum tahu propertie dari material-material tersebut maka klik Styles Editor di kiri
bawah kotak dialog tersebut.
7. Klik pada setiap jenis material maka di sebelah kanan akan menampilkan properties dari
material tersebut. Setelah tahu properties maka tentukan Override Material. Pada latihan ini
digunakan Alloy Steel.
http://alchazin.com/portofolio
56
9. Berikan Force 10N pada sisi bawah lubang lilin dengan arah ke bawah.
11. Karena hanya satu part maka kita tidak perlu mengatur contact antar part, langsung saja
Mesh dan Run Simulate.
12. Jika sudah kita bisa merubah apa yang akan kita tampilkan dengan mengaturnya di Browser
Bar. Double Click saja apa yang akan kita tampilkan misalkan Diplacement, atau Safety Factor.
http://alchazin.com/portofolio
57
13. Pada Display kita bisa mengatur tampilan Undeformed, Actual atau Adjusted selain itu bisa
menampilkan pula titik maksimal atau minimal.
14. Setelah semua lengkap maka tinggal kita publish hasilnya bisa bertipe .rtf atau .html dengan
cara klik Report.
15. Kita bisa mengatur apa saja yang perlu ditampilkan dan format outputnya.
http://alchazin.com/portofolio