dalam
Pembangunan
Kesehatan
checked,'.:i.i:.|i:..W
BadanPerencanaan
Pembangunan
Nasional(BAppENAS)
bekerjasama
dengan
Development (DPA)projectll -
PlanningAssistance
CanadianInternational Agency(CIDA)
Development
November2002
Jakarta,
KATA PENGANTAR
Halapankami, kiranyaupayapengarusutamaangendermelaluiaplikasiGAP
dapat berkesinambungan secarapasti, sehinggaupaya di 9 (sembilan) sektor
pembangunanakan bermanfaatbagi perencanaandi lingkungan sektor yang
bersanskutan.
Aplikasi GAP dalamperencanaan pembangunan di 4 (empat)sektortersebut
tidak mungkin dapatterlaksanatanpakerjasamayang baik denganberbagaipihak
seperti KementerianPemberdayaan Perempuan,KementerianLingkunganHidup,
DepartemenKesehatan, DepartemenSosial,BadanKoordinasiKeluargaBerencana
Nasional,BadanPusatStatistik(BPS),DirektoratPengendalian SumberDaya Alam
dan LingkunganHidup - Bappenas,DirektoratKesehatandan Gizi Masyarakat-
Bappenas,Direktorat Kependudukan,Kesejahteraan Sosial, dan Pemberdayaan
Perempuan - Bappenas,sertaperanaktif parafasilitatoryaitu,DR. Yttlfita Rahardjo
dan Dr. NardhoGunawan,MPH. Untuk itu, atasdukungansemuapihak terkait,kamr
ucapkanterimakasih.
Jakarta. NovemberZ0l?
r Ddya Manusia dan
Bappenas
KATA PENGANTAR
Kami sadari,masih banyak kekurangandalam penulisanbuku ini. Oleh karena itu, saran,
kritik, dan masukanuntuk penyempumaan buku ini sangatdiharapkan,sehinggamudah-
mudahanbuku ini bermanfaatbagi kita semua.SemogaTuhanYang Maha Kuasasenantiasa
memberikankekuatan,perlindungandan petunjukNya kepadakita semua.Amien
Jakarta,Nopember2002
IS JENDERAL
jawab:
Penanggung
MPH,Kepala
Soeparan,
1. Dr.H. Setiawan Departemen
danAnggaran,
BiroPerencanaan
Kesehatan
2. Keluarga,Departemen
Dr. Sri Hemiyanti, MSc, DirekturKesehatan Kesehatan
3. DR. Yohandarwati, MA, DirekturKependudukan, Sosial,dan
Kesejahteraan
Pemberdayaan Perempuan, B appenas
Drs. Arum Atmawikarta,SKM, MPH, DirekturKesehatan danGizi Masyarakat,
Bappenas
Anggota:
1. Dr. LoesjeMaria SomPie,MSc
2. Dr. LukmanHendt'oLaksmono,MBA
3. Dr. Yudhi PrayudhaID, MPH
4. Ir. HerwanliBahar,MSc
5. Dr. Asjikin ImanIlidayatD, MI-IA
6. Dr. LukasC.Hermawan, M.Kes
'7.
Dr. Atmarita,MPH, Ph.D
8. Ria Sukarno,SKM, MCN
9. Dr. Trisnawati
10. Mariyani,SKM
11. Drs. Makmunarrasyid, SKM, M.Kes
12. Munziarti,SKM
13. Th. Ispyatin,B.Sc
14. Dr. F.Jeanne Ukloseja
15. Linawaty,SKM, MM
16. Nurul Aini, SKM, MM
17. Dra. Lesmana
18. Yety Intarti
19. VictoriaIndrawati,SKM
20. DasmiNurdin,SKM
21. Dyah Yuniar Setiawati,SKM, MPS
22. Dr. Prastowo,MPH
23. Ferynawati,SKM, MDR
24. EndangSri Widyaningsih,SKM, M'Kes
25. Mahyati,SKM, M.Kes
26. Risyanto,SKM
27. Rini H
Fasilitator:
Dr. NardhoGunawan,MPH
TIM TEKNISPENYUSUN
KESEHATAN
GENDERDAI}\M PEMBANGUNAN
ANALISlS
Koordinator:
LennyN. Rosalin,SE, MSc. - Bappenas
Narasumber:
1. Dra. Nina Sardjunani,MA - Bappenas
2. Prof.Linda Miranda,PhD
3. Sosial,dan Pemberdayaan
Staf Direktorat Kependudukan,Kesejahteraan Perempuan-
Bappenas
4. Staf DirektoratKesehatandanGizi Masyarakat- Bappenas
5. Staf KantorDeputiMenteriBidangKesetaraan Gender(DeputiII) - Kementerian
Pemberdayaan Perempuan
6. Rakvat- BadanPusatStatistik
StafDirektoratStatistikKeseiahteraan
. . . . . .. . . . I
C. RuangLingkupPenulisan ............2
A. Umum
3 . P R O G R A MP E R B A I K A NG I Z I M A S Y A R A K A T , , . . . . . . . . . . . . . ,. . . . , . , . . , , , . . . . 2 9
yangResponsifGenderdalamREPETA
RencanaTindakProgramKesehatan
3 . P R O G R A MP E R B A I K A NG I Z I M A S Y A R A K A T . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . , , . . . . . . . . . . . . 4 5
4. PROGRAMKEBIJAKANDAN MANAJEMENKESEHATAN,,...,.,........45
a. SubProgram
SistemInformasiKesehatan ...^..................45
b. SubProgram
Penelitian
danPengembanganKesehatan
..........................
46
BAts V PENUTUP..... ,,,.....47
DAFTAR SINGKATAN
LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Masalah utama yang dihadapi dalam bidang kesehatanadalah keterbatasan mutu dan
jangkauanpelayanan kesehatandasardanrujukanterutamabagipendudukmiskin. Untukinr
pembangunandi bidang kesehatandiarahkanuntuk meningkatkanmutu dan jangkauan
pelayanankesehatandasar dan rujukan terutamabagi pendudukmiskin. Upaya pelayanan
kesehalandasar antara lain meliputi pencegahandan pemberantasanpenyakit menular,
perbaikangizi, pelayanan
kesehatan ibu dananak,penyediaan obatgenerikesensial,promosi
kesehatansertapeningkatan higienedan sanitasidasar.Masih tingginyaangkakematianibu
matemal mengharuskankita untuk memberikan perhatian khusus .terhadappelayanan
kesehatanibu dan anak dan hal ini berkaitandengankeberadaan bidan di setiappelosok
Indonesia.
B. Tujuan Penulisan
Penr"rlisan
ini bertujuanuntuk mendokumentasikan
prosesmelakukananalisisgenderdalam
programpembangunan kesehatandan berbagipengalaman
dalam prosesanalisistersebut.
PENDAHULUAN
Anal.isisgendermencakupkegiatanidentifikasidan analisisberbagaikesenjangangender
dalamprogramkesehatan, yangdirekomendasikan
sertaidentifikasilangkah-langkah untuk
mengurangi/menghilangkan kesenjangan gender,sehinggapembangunan kesehatandapat
dilaksanakansecaralebih berdayagunadan berhasilguna.Selain itu pengalamandalam
analisisgenderuntuk programterpilihini diharapkandapatdigunakansebagaiacuanuntuk
programdanunit lain yangakanmengerjakan hal yangserupa'
1. ProglamLingkunganSehat,PerilakuSehatdanPemberdayaan
Masyarakat
a. SubProgramLingkunganSehat,PenyehatanAir danSanitasi
2. ProgramUpayaKesehatan
a. Sub Program Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui Making
PregnancySaJbr(MPS)
b. SubProgramPemberantasan Partt
Tuberkulosis
c. SubProgramPemberantasan Malaria
d. Sub ProgramPenanggulangan HIV/AIDS (Human ImmunodeficiencyVirusl
Syndromes)danPenyakitMenularSeksual(PMS)
AcquireclImmunodeficiency
3. ProgramPerbaikanGizi Masyarakat
D. Isu Pokok
Gender
Dengan telah dikeluarkannyaInpres No. 9/2000 tentangPengarusutamaan
dalam PembangunanNasional, maka dalam pembangunankesehatan perlu
dimasukkanperspektif gender untuk mengurangiatau menghilangkankesenjangan
yang ada. Inpres ini selain memberikan pendekatan baru dalam mengatasi
kesenlangan,juga akan mendorong pengembanganpendekatan sebelumnya
'V,|ID - "Women in Development" menladi GAD - "Gender and
(pendlkatan
Development").
PENDAHULUAN
3. Analisisgender,sebagaibagiandari upayapengarusutamaan
genderadalahhal yang
baru, sehinggaseringmasih menimbulkanpemahaman dan persepsiyang berbeda
antarparapenentukebijakandan pelaksanaprogramkesehatan.
5. Mulai Repeta2003beberapaprogramkesehatantelahditetapkan
olehBappenasuntuk
dikembangkanmenjadiresponsifgender.Ketetapanini kemudiantelah disepakati
oleh DepafiemenKesehatan,denganfocal point Biro Perencanaandan Anggaran,
dibantuoleh parapenanggungjawab
programyangterpilih.
6. Kelancaranpelaksanaan
otonomidaerahdan kebijakandesentralisasi
perludidukung
dengankomunikasidan mekanismehubungankelja Pusat- Daerahyang saling
mendukungpelaksanaan tugas, terrnasukyang berkaitandenganisu genderdan
kesehatan.
E. Sistematika
Penyajiantulisanini dibuatdengansistematika
sebagaiberikut:
Bab I Pendahuluan
Bab II Konteks
Bab III Proses
Bab IV AnalisisGender
Bab V Penutup
Lampiran
BAB II
KONTEKS
Beberapacontoh.antaralain:
ProgramPemberantasan PenyakitMalaria
Kejadianpenyakitmalarialebih banyakpadalaki-laki,tetapidampaknya jauh lebih
berbahaya padaperempuan,khususnyasaathamil,karenadapatberakibatburukpada
janin/bayi (dapat mengakibatkankeguguran,lahir mati, lahir prematurdan lahir
denganberatbadanlahir rendalVBBLR), maupunpadaibu (malariaserebral,anemia),
seftaresikokematianpadaperempuan meningkat2-10 kali dibandingkanlaki-laki.
5. ProgramPenanggulanganHIV/AIDS
Laki-laki pada umumnyatidak dianggapsebagaisumber penularanHIV/AIDS,
sedangkan perempuan
baik-baikseringdianggaptidak akanrertlrlarHIV/AIDS.
b. ProgramPerbaikanGizi Masyarakat
Penyediaan makananyangbergizilebih diutamakan
kepadabapakdan anaklaki-lakr
dalipadaibu dan anakperempuan.
genderdiperlukanupayakhususuntuk
Dalam mengatasiketidakadilandan ketidaksetaraan
mengetahuiadanya ketimpangangender. Hal ini dapat diketahui antara lain dengan
melakukan analisis gender sebagai langkah awal untuk mengidentifikasiadanya
gender.Analisisgenderini dilakukanpadaawal setiapkegiatan
ketimpangan/kesenjangan
yangakandilakukandanhal ini merupakan gender.
rangkaiandari upayapengarusutamaan
Sesuai dengan Inpres No. 9 tahun 2000 tentang Pengaruslltamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional, maka penanggungiawabpengarusutamaangender dalam
pembangunan kesehatan namundalampelaksanaannya
adalahMenteriKesehatan, dilakukan
oleh masing-masingprogram/subprogram dari masing-masingdirektorat.Sehubungan
denganprogramkesehatan dalamRepeta2003yangresponsifgender,makakegiatantersebut
danAnggaranDepartemen
olehBiro Perencanaan
dikoordinasikan Kesehatan.
Secarahistoris,komitmenDepartemenKesehatanRI tentangpeningkatanperananwanita
dalam program pembangunan kesehatansebenarnya sudah lama dirintis melalui Proyek
Peningkatan PerananWanitadalamPembangunan Kesehatan(ProyekP2WPK). Proyekini
pada awalnyadilaksanakanoleh Direktorat PeranSertaMasyarakat(PSM) pada Direktorat
JenderalPembinaanKesehatanMasyarakatsejak tahun 1988 sampai 1998. Kemudian
denganadanyareorganisasiDepartemenKesehatanpada tahun 1999,focttl point tersebut
dilimpahkankepadaDirektoratKesehatan Keluarga.Namun,kegiatanproyektersebutbaru
memasukitahappersiapan(tahunI) Pengarusutamaan Genderbidang Kesehatan(PUG-BK)
yaitu berupa sosialisasiPUG-BK, pemilihanprogfam prioritas dan uji coba melakukan
analisispadaprogramprioritas.
genderbidangkesehatan
Kegiatanpengarusutamaan (PUC-BK)ini dilaksanakan mulai tahun
2003denganbeberapa prioritasterpilih yangdijadikanresponsifgender.
programkesehatan
PRo.t6s
Kegiatan yang telah dilakukan untuk penyusunanRepeta 2003 yang responsif gender melalui
proses Gender Analysis Pathway (GAp) di lingkungan Departemen kesehatan, sekaligus
merupakan pengembangan dari berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan sebelumnya
(antara lain Proyek P2WPK dan rintisan PUG bidang kesehatan)dapat dikemukakan
sebagai
berikut:
2. AudiensidenganSekletarisJenderaldanDirekturJenderalBina KesmasDepartemen
Kesehatan tentang rencana pelaksanaananalisis gendel program kesehatan,
khususnyauntukRepeta2003,sesuaikebijakanBappenas.
4. tentang..AnalisisGenderdan Repeta2003,'
Pelatihansingkatuntuk staf perencana
oleh KementerianPemberdayaan Perempuanbekerjasama denganpusarFendidikan
dan Pelatihan(Pusdiklat)DepartemenKesehatan dengantujuanmemberikandasar-
dasarpengetahuan tentanggenderdan analisisgender,menyamakan persepsidan
menggunakan bahanRepeta2003sebagaibahanlatihan(exercise).
10
PRoSES
5. Unit Utamaterpilih.
ParaKepalaBagianProgramdanInformasimasing-masing
6. ParaKepalaBagianTataUsahamasing-masing
PusaVUnitPelaksana
Teknisprogram
terDilih.
ParaKepalaSubBagian/Kepala
SeksidanPetugasyangditunjukolehUnit teknis/Sub
Prnoram ternilih
PengalamanyangmendukungdalamprosesPengarusutamaan
gender(PUC) di Departemen
Kesehatan
antaralain:
1. Antusiasmeyangpositifparapetugaspelaksana
yangditunjukdi tingkatprogram/sub
program.
3. SumberDayaManusia./petugas pelaksanayangdilibatkan,telahdiikutsertakan
dalam
pelatihandan workshoptentangpengarusutamaangender.
4. genderbelumterintegrasi
Pengarusutamaan padasistemyangada.
5. Mekanismedanpelaksanaan
sangattergantung
kepadakesiapandaerah.
12
BAB IV
ANALISIS GENDER
A. Umum
KomitmenIndonesiatentangkesetaraandankeadilangenderdalamGaris-garisBesarHaluan
Negara(GBHN) 1999telahdijabarkandalam PlogramPembangunan Nasionallima tahun
(Propenas2000-2004)dan ditetapkansebagaiUndang-undangNo. 25 tahun2000. Undang-
undang No. 25/2000 tentang Propenas2000 - 2004 tersebutmengamanatkan tentang
pentingnyapelaksanaanstrategipengarusutamaan
genderdijabarkandalarnpembangunan.
Amanattersebutselanjutnyadituangkanke dalamInstruksiPresidenNomor 9 Tahun2000
tentangPengarusutamaanGenderdalamPembangunan Nasional.
T) Kebijakan Program
Mewujudkanmutu lingkunganhidup yang sehatyang mendukungtumbuhkembtrng
anakdan remaja,memenuhikebutuhandasaruntukhidup sehat,dan memungkinkan
dari ancamanbahayayangberasaldan
interaksisosial,sertamelindungimasyarakat
lingkungansehinggatercapaiderajatkesehatanindividu,keluargadan masyarakat
yangoptimal.
i) Jumlahkeluargayangmenggunakanjamban yangmemenuhisyaratkesehatan
65Vo(2002).
J) Jumlahsekolahyang memenuhisyaratsehat54,5Vo(2002).
k) Jumlahair bersihyangmemenuhisyaratkualitasbakteriologis66Va(2002).
r) di desayangsulit sumberair menunjukkanbeban
Profil kegiatanperempuan
kerja sangatberat.
m) Perempuanperdesaanbekerja lebih lama dan lebih banyak (studi oleh
Pujiwati).
?I KesenjanganGender
a) Akses:
(1) Akses lakilaki pada penyuluhan/infomasitentang penyehatan
lingkungandan air bersih serta untuk mendapatkanperlindungan
kesehatan, karenalaki-laki hampir
lebih banyakdaripadaperempuan,
selalu dapat rnenghadiri pertemuan dan menyaksikan media
elektronikadi tempatumum.
(2) Pendidikanformalpelempuanyangrendahmengakibatkan aksesyang
kurang terhadappeningkatanpengetahuan dan keterampilandalam
mewujudkankondisinrmahsertalingkunganyangsehat.
(3) Perempuandan laki-laki kurang mendapat akses pada fasilitas
kesehatanlingkungan yangmemadai.
(4) Tenaga kesehatanperempuandan laki-laki di semua jenjang
administrasikurang mendapataksesterhadapprogram penyehatan
lingkungan
b) Partisipasi:
(1) Peran domestikdan peran ekonomi perempuancenderungsemakin
tinggi dalam penyehatanrumah serta lingkungannya, namun upaya
perlindungan kesehatan secaraumumdankesehamn reproduksimasih
kurang.
(2) Perempuan masihkurangdilibatkandalammenentukan kebijakanbaik
dalam peran domestik maupun ekonomi, antara lain dalam
musyawarah desauntukperencanaan air bersih.
(3) Partisipasilaki-laki dalam penyuluhankesehatanlingkunganmasih
kurang.
c) Konfol:
(1) Pengambilan di tingkatkeluargadalamurusanmernperbaiki
keputusan
rumahdan lingkungannya, termasukair bersihmasihdidominasilakj-
laki.
(2) Posisi perempuanuntuk mendapatkanhak perlindungankesehatan
secaraumummaupunkesehatan reploduksimasihlemah.
(3) Perempuankurang dilibatkandalam pengambilankeputusanr"tntuk
perencanaanprogram kesehatanlingkungan di semua jenjang
administrasi.
(4) Petugas kesehatanlingkungan 60-80Vo laki-laki, yang kurang
memahami jumlahdanbebankerjaperempuan
t)
ANALISIS GENDER
d) Manfaat:
(1) Perempuankurang mendapatkan manfaatdari penyuluhan/informasi
tentangpenyehatanlingkungandan air bersih.
(2) Tersedianyaair bersih sangatmemberikanmanfaatpada keh.rarga,
khususnyaperempuan, karenabebankelja perempuanmenjadisangat
berkurang.
(3) Perempuanbelum merasakanmanfaatperlindungankesehatandan
kesehatanreproduksiuntukmeningkatkan produktivitas
kerja.
4) Isu Gender
a) Stereotip:Urusanair, sanitasidan kebersihanrr"rmah di rumahtanggaadalah
pekerjaandomestik identik pekerjaanperetnpuan.Perempuanlebih lama
berada/berperan di rumah, sehinggalebih mudah mendapatkan resiko oleh
dampakIingkunganrumahyangkurangsehat.
b) Subordinasi:Perempuan kurangdiikutsertakan
dalammusyawarah desauntuk
merencanakanpembangunanlingkungan sehat termasuk air bersih dan
sanitasi.
c) Marjinalisasi:Rendahnya pendidikanperempuan di desadankurangnyaakses
terhadappenyuluhan lingkungansehattermasukair bersihsertasanitasi
d) Pembebanan:
(l) Beban kerja perempuandalam rnengangkutair dari sumbernyake
rumahdi daerahsulit air sangatberatmaupunpemeliharaan rumahdan
lingkungannya, akibatnyaakanmengganggu kesehatan,gizi, istirahat
sertareproduksiperempuan. Maka denganadanyaair bersihdi dekat
mmahsangatmengurangi bebanperempuan.
(2) Peranperempuan dalammeningkatkan perilakuhidupbersihdansehat
sangatbesardi keluargaserta masyarakat,namun tidak diimbangi
dengantingkatpendidikanyangmernadaidan aksespadapenyuluhan
kesehatan lingkunganyangcukup.
(3) Peran perempuan di sektor produksi peftanian, industri dan
perdagangan cenderungmeningkat,namun belum ada perlindungan
dan hak cuti yang memadai untuk kesehatanserta kesehatan
reproduksi.
(4) Peran perempuandi sektor infbrmal lebih besar daripadalaki-laki,
namun tidak mendapatkemudahanuntuk mendapatkanfasilitas
perlindungan,keamanan,keselamatan dan kesehatan(K3) sehingga
berakibatmenjadikelompokresikotinggi.
(5) Pandanganstereotipdi kalangantenaga kesehatanlaki-laki pada
umumnyakurang menyadarikemampuanperempuanatau kegiatan
perempuan dalamperandomestikdanperanprodr"rksi.
5) RencanaAksi
a) Penyuluhan langsungyangdihadirioleh perempuan danlaki-lakitentang:
(l) Perlindungan perempuan dari resikopenularanpenyakityangberbasis
lingkungan.
(2) Peraturanperundang-undangantentanglingkungalsehat.
(3) Ilasit kajianyangberkaitandenganlingkungansehat.
l6
ANALIS$ GENDER
6) Indikator
a) Jumlah keluarga yang menghuni rumah sehat yang responsif gender
meningkat menladi60Vo.
b) Jumlah tempat-tempatumum dan pengelolaanmakananyang memenuhi
persyaratankesehatanyangresponsifgendermencapai74Vo.
ANALISIS GENDER
2, PROGRAMUPAYAKESEHATAN
t8
ANALISIS GENDER
g) Pelayanankeluargaberencana
(KB) pascaibu bersalinuntukpasangan
suami
isteri mencapai100%
J) Kesenjangan Gender
a) Akses
(1) PasanganUsia Subur (pUS) rerutama perempuan yang tidak
menginginkan anak, tidak mendapatkan pelayananKB yangmemadai
(unmetneed9Va,SDKI 97).
(2) Jumlahibu hamil yang berummemanfaatkan tenagakesehatan untuk
menolongpersalinannya masih besar (aksespersalinanoleh tenaga
kesehatanrendah).
(3) Aksesinformasiyangakuratuntukkeh.rarga, terutamalaki-raki,masih
kurang,antaralain tentang:
(a) metodekontrasepsi
(b) penyakityangmengancam ibu hamil
(c) tandabahayasaatkehamilan,persalinan dannifas
(d) hak perempuan untukmengendalikan kesehatanreproduksinva.
b) Partisipasi
(1) Suami,keluargadan masyarakatmasih banyak yang kurang peduli
padakesehatan
ibu (stereotip).
(2) Suamimenganggap bahwaurusanKB adalahurusanistri.
ANAI/S/S GENDER
c) Kontrol
1tj-P.ngu-bil keputusandi tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota
*utih belum mempertimbangkan isu gender dalam penyusunan
kebijakan sertaProgram.
(2\ Lemahnyawewenangperempuan dalampengambilan keputusanyang
terkait dengankesehatannya(marginal)'
(3) Rendahnyikesadaran/kepedulian tentangkesehatan dan keselamatan
ibu sertabaYibarulahir.
d) Manfaat
[; P"."*puan kurang mendapatkanmanfaatdari pelayanankesehatan
yangtelahtersedia.
(2) hak-hakreproduksinya'
F".J-puun tidakdapatmemanfaatkan
4) lsu Gender
a) Parapenanggungjawab programdi lapanganbelumterpaparrencanastrategls
MPS Yangsensitifgender.
b) genderdi tingkatindividudankeluarga:
Masih terdapatketidaksetaraan
(1) Kehamilanmerupakan urusanperempuan
(2)Rendahnyaperansuamidalarnmendukungisteriuntukmendapatkan
PelaYanankesehatanibu.
(3) ilendahnyapengetahuan ibu rentangtanda bahayasaat kehamilan,
dannifas.
persalinan
(4) ilendahnyaperanibu dalammengambilkeputusanbagi kesehatan dan
keselamatandirinya(pemilihanmetodekontrasepsi,jumlahpersalinan
oleh dukunmasihtinggi).
(5) Masalahkesehatanperempuanmasihdianggapkurangpenting'
c) PeseftaKB sebagianbesaradalahperempuan'
d) Laki.laki menganggapKB urusanperempuan'
RencanaAksi
a) Advokasidan sosialisasi strategiMPS yangresponsifgenderdi tingkatpusat
sampaidengandaerah dan pemberdayaan penanggungjawab program' untuk
membangundan memautapkan komitmenpelaksanaan MPS yang responsif
genderdi Pusat,Propinsidan Kabupaten/Kota'
b) Fenyuluhan di berbagaitingkatantentangperanibu, keluargadansuamidalam
menunjangkesehatan ibu:
(1)Pemberianinformasi/KlP&onselingtentangtandabahayaobstetr
diberikankepadaibuhamil,ibubersalin,ibunifas,PUS/Pasutri
keluarga di tingkat pelayanandasar dan rujukan (Desa, Kecamatan'
KabuPaten/Kota).
20
ANALISIS
GENDER
6) Indikator
a) Terlaksananya sosialisasi rencana strategis MPS yang responsif gender bagi
pengelola dan penanggungjawab program KIA di Pusat serta Daerah.
b) Tersedianya alokasi dana untuk pelaksanaanMPS yang responsif gender di
propinsi dan kabupaten/kota
c) Jumlah ibu, keluarga./suamiyang peduli terhadap kesehatanibu (K1, K4, PN,
Kn yang didampingi suami), meningkat.
d) Tersedianya data kesehatan perempuan yang teeilah menurut jenis kelamin,
disamping usia, Iokasi, suku dan agama.
e) Tersedianya data tenaga pelayanan kesehatan yang terpilah menurut jenis
kelamin.
f) Data peran serta masyarakat melalui lintas sektor (partisipasi laki-laki dalam
mobilisasi masyarakat, ambulan desa, tabulin, donor darah melalui Gerakan
Sayang Ibu/GSI atau penelitian):
(1) Tersusunnya protokol ANC dan PNC yang disempurnakan.
(2) Semua ibu hamil yang sakit malaria dan datang ke sarana pelayanan
mendapat pengobatan.
(3) Semua ibu hamil di daerah endemis malaria mendapat pengobatan
plophilaksis.
(4) Semua ibu hamil/melahirkan/nifas penderita TB yang datang ke
sarananpelayananmendapat pengobatanpaket OAT (oleh P2M).
(5) Terinformasikannya hak-hak ibu untuk ber-KB, menentukan kapan
hamil, bersalin dan nifas oleh tenagakesehatan,melalui peningkatan:
(a) cakupan pesertaKB aktifmenjadi 650lo.
(b) cakupan dntenatal menjadi 85Vo dan postnatal menjadi 65Vo.
(c) cakupan persalinanoleh tenagakesehatanterlatihmenjadiT2Vo.
ANALISISGENDER
g) materidanKIE pelayanan
Telsedianya medisKB padakeluargaterutamalaki-
laki.
22
ANALISIS
GENDER
3) KosenjanganGonder
a) Akses
(1) Akses perempuanterhadap pelayanankesehatankurang karena
keputusan untuk memanfaatkan pelayanan ada di tangan
suami/keluarga.
(2) Misopportunityibu hamil dan ibu menyusuiyangmenderitaTB untuk
mendapatpengobatanTB di unit KIA, karena kurangnyaakses
terhadapinfbrmasi,khususnya mengenaikesehatan.
b) Partisipasi
(1) Suami/keluarga/masyarakat
kurang peduli terhadapkesehatanibu/
perempuan.
(2) Partisipasiperempuankurangkarenakurangmampudalammenyerap
danmeneruskaninformasikesehatankepadasuami.
c) Konftol
Ibr.r,/perempuan
tidlk mempunyaicukup wewenanguntuk memilihpelayanan
atau menggunakanuang bagi kesehatannyasendiri, dan sangattergantung
padasuami/laki-laki.
d) Manfaat
Pelayanan
untuk penderilaTB kurang/tidakclimanlaatkan
secaraoptimaloleh
perempuan,termasukibu hamil danibu menyusui.
4) Isu Gender
a) PenderitaTB biasanyadikucilkandalam masyarakat.Di beberapadaerah
penderitalaki-laki biasanyaakan dirawatoleh keluargaatau sanaksaudara,
tetapipenderitaperempuan dikucilkanolehkeluarga.
b) Rendahnya kedudukanperempuan dalarnkeluargamengakibatkan kurangnya
gizi, bebanyanglebih beratda'lammengulusn-lmahtanggadan istirahatyang
kurang menyebabkanlemahnyakondisi tubuh serta bertambahberatnva
penyakitTB yangdiderita.
c) Ibu yangmenderitaTB akanmeningkatkan resikopenularanyanglebih besar
terhadapanggotakeluargayanglain terutamaanak.
s) RencanaAksi
a) Peningkatan kesadaranmasyarakat terhadappenderitaTB:
(1) PenyusunanKIE untuk paket penyuluhanpada ibu hamil/menyusui
untuk ibu, bapak dan keluarga serta masyarakatumum dengan
perhatiankhususpadaibu hamil/menyusui.
(2) Pengkajianuntuk mendapatkan data alasanperempuanpenderitaTB
tidak segeramencaripertolonganpengobatan.
b) Peningkatan peranbidansebagaipetugaskesehatan dengancar-a:
(i) Penyusunan pedomanpengobatan TB bagibidan.
(2) Penyusunan Modul pelatihanTB bagi Bidan.
(3) PelatihanprogramTB bagibidan.
(4) Penyusunan materiprogramTB untukkurikr.rlumsekolahbidan.
ANALISIS GENDER
c) kemitraandengansektorlain:
Penggalangan
(1) Advokasidan diseminasidenganpihak penjar4 sektor swastayang
mempekerjakanburuh perempuan serta laki-laki.
(2) Penguatan jejaring kemitraan dengan stakeholder
(3) Pelaksanaan skrining di penjara dan tempat yang padat kerja tenaga
wanita (garmen, pabrik dan sebagainya) bekerjasama dengan pihak
terkait.
d) Peningkatanmanajemensistem pelayanankesehatandalam mendukung
penanggulangan
TB:
(l) Penyediaanbuku-buku pedomandan modul pelatihanserta paket
penyuluhan.
(2) Peningkatanperencanaan datayangakurat.
berdasarkan
(3) Supervisi,monitoringdanevaluasi.
6) Indikator
a) Telsedianyapaket penyuluhanyang responsifgenderuntuk ibu, suami dan
keluargasertamasyarakat.
b) Tersedianyajumlah (Vo)danalasanperempuan penderita
TB yangtidaksegera
mencaripeltolongansertapengobatan.
c) Tersusunnya buku pedomanpengobatan TB untukbidandi klinik KIA.
d) Tersedianya buku modulpelatihanTB untukbidan.
e) JumlahbidanpraktekyangterlatihTB, meningkat.
f) MasuknyamateriprogramTB ke dalamkurikulumsekolahkebidanan
g) Tersusunnya PIan ofAction (POA) terpadu.
h) Tersedianya pelayananpengobatan TB bagi tahanan,dan pekerjapabrik serta
stigmapenderitaTB di kalanganpabrik.
tidak terdapatnya
i) Tersedianya buku pedomandanmodulpelatihansertapaketpenyuluhan.
j) Jumlah(7o)laporandataprogramdan kinerja programmeningkat.
k) Tersusunnyaevidencebaseplan.
1) CDR meningkatmenjadi50Vo.
m) Angka penemuankasus TB baru pada perempuanmeningkat secara
proporsional.
J) Kesenjangan Gender
a) Akses
Akses perempuan terhadap pelayanan kesehatan masih rendah dibandingkan
dengan laki-laki.
b) Partisipasi
(l) Penyuluhanmasihdidominasiolehlaki-laki.
(2) Perawatankesehatandi keluargadan masyarakatmenjaditanggung
jawabperempuan.
(3) Kepedulianlaki-laki/masyarakat
terhadapkesehatanperempuan/ibu
hamil sangatkurang.
Kontrol
(l) Keputusanpenggunaan
keuanganadadi tanganlaki-laki.
(2) Keputusanuntuk mendapatpelayanankesehatanada di tanganlaki-
laki.
d) Manfaat
Manfaat pelayanankesehatandan informasisangatkurang dirasakanoleh
pefempuan.
4) Isu Gender
a) Kesadarantentangperan/dampakpenyakitmalariaantaraperempuandanlaki-
laki masihrendah.
b) Daerahendemismalalia pada umumnyaberadadi daerahterpencildengan
keadaansosial ekonomi yang rendah sehinggaakses terhadappelayanan
kesehatan sangatsulit,terutamauntukperempuan.
c) Pembakuan peranlaki-laki di luar rumahdan pendidikanlaki-laki yanglebih
tinggi daripadaperempuan membuatperempuan tidakmempunyaikesempatan
untuk mendapatkan informasi tentang malaria dalam kaitannya dengan
lingkungan di luar rumah; peran perempuanadalahmengurusrumah tangga
(gizi, kesehatan,
kebersihan, danlain-lain).
d) Akibat masalahekonomikesehatan perempuandikesampingkan.
e) Hak dalam keputusanpenggunaanuang untuk mendapatkanpelayanan
kesehatan ada di tangan laki-laki sehingga perempuan sukar/tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan.
ANALISISGENDER
s) RencanaAksi
a) Pengumpulandata yang dipilah menurutjenis kelamin dan golonganumur
melaluilaporanrutin sertamenganalisanya.
b) Survei cepaVstudi/penelitian untuk mengetahui perilaku masyarakat
(perbedaanantara perempuandan laki-laki) terhadapprogram malaria dan
dampaknya.
Advokasikepadapengambilkeputusan/stakeholders di semuajenjangdalam
upayapenanggulangan malaria,tentangadanyakesenjanganantaraperempuan
dan lakilaki dalampelayanankesehatansertaperan/dampak terhadapprogram
malaria.
d) Sosialisasikepadaprovidarlpelaksana program tentangadanyaperbedaan
peranantaraperempuan dan laki-lakidalamprogrammalaria'
e) Pembentukan Pos Obat Desa(POD) gunamendekatkan jangkauanpelayanan
padamasyarakat,khususnyaperempuan.
0 Penggunaanrepellent ataubaju lenganpanjangpadalaki-laki yang bekerjadi
luar rumahpadamalamhari
p) Peningkatangizi ibu hamil.
(1) Komunikasi,informasi dan edukasi (KIE): Penyuluhankesehatan
kepada perempuan dan laki-laki tentang dasar-dasarpengetahuan
malaria,pengobatan, bahayanya, rujukan,sertapencegahannya.
(2) Pemberdhyaanmasyarakat guna menumbuhkembangkanseluruh
potensi,baik laki-laki maupunperempuangunamendukungprogram
malaria,dengansasaran:Tokoh Masyakat(TOMA), TOGA, kader
dasawisma.
(3) Pembentukanforum komunikasi termasuk organisasiperemptlan
(PKK, FatayatNU danlain-lain).
(4) Pemberianpenghargaan untuk perempuandan lakilaki, kader,TOMA,
TOCA.
(5) Penyediaan kit/mediapenyuluhan bukukader'TV spot'
(Ieaflet,postef,
radiospot).
h) Pemberianprophilaksis kepada ibu hamil, pekerja musiman dan kelompok
menetap(tentaradanlain-lain).
i) Pencegahanindividu denganmenggunakankelambu terutamaperempuan/ibu
hamil danbalita,pemakaian obatnyamuk, repellentdanlain-lain.
j) Pencegahan massaldenganmanajemenlingkungandimana laki-laki lebih
berperandaripadaperempuan.
6) Indikator
a) Tersedianyadata dasar/sektoralyang terpilah menurut jenis kelamin dan
golonganumur.
b) Tersedianya data kesenjanganantara perempuan dan laki-laki terhadap
dampaksertaperilaku masyarakatdalamprogrammalaria.
c) Tercapainya komitmen pimpinan sebagai pengambil keputusan di semua
jenjang administrasidalammencapaikesetaraangenderpadaprogrammalaria.
ANALISIS GENDER
d) Tersusunnyapedomanyangresponsifgender tentang:
(l) Peranproviderlpelaksana programkesehatan
dalamprogrammalaria.
(2) Dasar-dasarpenangananmalaria.
(3) Peransertamasyarakat dalamprogrammalaria.
(4) Peran laki-laki dalam pencegahanmasalah,/pengelolaan
lingkungan
yang berwawasan kesehatandan gender.
Jumlah POD yang dibentuk.
fl Jumlah penggunaan repellent atau baju lengan panjang pada yang
bekerja di luar rumah pada malam hari
o) Persentase
ibu/perempuan denganstatusgizi yangmeningkat.
h) Terbentuknyaforum komunikasi pembelantasan malaria yang responsif
gender.
i) Tersedianyasistempenghargaan.
j) Tersedianyakit/mediapenyuluhan.
k) Jumlahibu hamil, pekerjamusimanperempuandan laki-laki yang mendapat
prophilaksismeningkat.
r) Jumlahpenggunaan kelambumeningkat.
3) KesenjanganGender
a) Akses
(l) Parapelaksana programdi lapanganbelumpekagender.
(2) Surveidan surveilansumumnyadilakukanpadakelompokberperilaku
. resikotinggi padaperempuan sertalaki-laki.
(3) Kurangnya akses informasi pada masyarakat,terutama laki-laki
tentang pentingnya pencegahanHIV/AIDS dengan penggunaan
kondom.
(4) Perempuantidak dapat menolak arau mengambilkeputusanuntuk
melindungidiri atauoranslain.
b) Partisipasi
(1) Kurangnyapartisipasilaki-laki dalam penggunaankondom untuk
pencegahan HIV karenakurangnyawawasanyangbenartentangHIV
danpencegahannya.
(2) Peranlaki-laki masihkurangdalamupayapencegahan HIV, sehingga
ada kemungkinanberakibat penularankepada pasangannyadan
selanjutnyakepadaanakyangakandilahirkan.
(3) Ada anggapan ataukecenderungan bahwaperempuanadalahpenyebab
penularanHIV/AIDS (resikotinggi),melaluiWPS.
c) Kontrol
(1) Perempuan tidak mempunyai kemampuan/hak untuk mencegah
penularanIMS - HIV.
(2) Perempuan tidak ikut dalam pengambilan keputusan tentang
pencegahan IMS - HIV.
(3) Dampak dari penggunaannapza te{adi pada pasanganseksualatau
temankelompoknapzasuntik.
ANALISIS
CENDER
d) Manfaat
kondomada,tetapijarangatautidakbermanfaaUdigunakan.
Penyediaan
4) Isu Gender
a) IMS - HIV.
Laki-lakitidakdianggapdapatmenularkan
b) Perempuanbaik-baik sering dianggaptidak akan teftular IMS - IIIV
(diskriminasi).
c) Ibu rumahtanggabelumterdeteksiHIV.
d) Lakilaki dan perempuanyang belperilaku resiko tinggi sangat rendah
kemauandantanggung jawabnyauntukmencegah penyebaran IMS-HIV.
5) RencanaAksi
a) Survei/surveilans:
Surveilansdi masing-masing daerahpada laki-laki dan
perempuan untukmencarijalankeluarpencegahan sertapenularanHIVIAIDS.
b) Pencegahan penularanmelalui:
(1) Pelatihanuniversalprecautionuntuk tenagakesehatan,laki-laki dan
perempuan.
(2) KIE (pendidikan)untukmasyarakat, laki-lakidan perempuan,terutama
usiaproduktif.
(3) PelatihanpendekatansindromIMS untuk tenagakesehatan
rlqn norahnlcn
6) Indikator
a) Persentase peransertaperempuan dan laki-laki untuk menggunakan
kondom
dalamupayapencegahan penularanHIV/AIDS (907o).
b) Tersusunnyapedomanbagi petugaskesehatanlaki-laki dan perempuan
tentang perlindungandiri sendiri maupun terhadappasien laki-laki serta
perempuan.
c) Persentase penggunaNapzalaki-lakidan perempuan yangmemahamitentang
pencegahan penularanHIV melaluijarum suntik(807o).
d) Persentase (sekitar65Vo)laki-laki dan perempuanyang berperilakuresiko
tinggi, yang memahamiuntuk datangsertakonselingpre- danpost-testHIV
(VCT = voluntary counseling and testing).
e) Persentase perempuan dan laki-laki yang memahami HIV termasuk cara
pencegahannya
f\ Tersedianyamateri KIE tentang HIV/AIDS
t) Kebijakan Program
Penyusunankebijakan program kesehatanyang telah dilakukan pada umumnya
bersifat netral gender dengan asumsi penanggulanganmasalahkesehatanharus
berdampaksamabaik untuk perempuan maupunlaki-laki.Programkesehatan
perlu
dilakukan secaraadekuatsesuaidenganpermasalahan yang dihadapiberdasarkan
spesifikgender.Dengandemikiandata yang dikumpulkanharusdipisahkanantara
laki-laki dan perempuan,menurutkelompok umur, dan tingkat sosial ekonomi.
ANALISIS GENDER
GAMBAR 1
Model Determinan Status KesehatanPenduduk
AKSES
kesehatan,
kecukupan hidup,prilaku
30
A N A L I S I SG E N D E R
a) Pendidikan
b) Statusgizi
Pada Cambar 2 ditunjukkan masalah gizi kurang mulai meningkat dua kali lipat
setelahanakmencapaiusia4 bulan,dan semakinparahataumeningkattiga kali lipat
padaanakberusiadi atas6 bulan.Hal ini elat kaitannyadenganpemberianASi yang
tidak diberikansecaraeksklusifsampaidenganusia 6 bulan, pemberianMakanan
PendampingASI yangjuga tidak memadaisemenjakanakminimal berusia4 bulan.
Polamakanyangtidakmomenuhigizi seimbangpadaanakini terusberpengaruh pada
usia berikutnyasampaidengan5 tahun.Padaumumnyaanak laki-laki kondisinya
lebih buruk dari padaanakperempuan. Jika ibu mempunyaitingkatpendidikanyang
lebih memadai,asumsinya ibu akanmengetahui bahwakecukupanmakanuntukanak
lakilaki akanlebih besardari anakperempuan. Meningkatnyaprevalensigizi kurang
setelahusia 6 bulan,juga berhubunganeratdengantingkatpengetahuan ibu tentang
pentingnyaASI dan MakananPendamping ASI yangmemadai.
ANALTSIS CENDER
GAMBAR2
PrevalensiGizi KurangMenurutKelompokUmur,JenisKelamin,dan Kota - Desa
(PemantauanStatusGizi 1999)
30.0
- . 25.0
l
;'
v ?nn
.- 15.U
'6
5.0
Keadaan gizi yang tidak baik pada usia balita berdampak pada gangguan
peftumbuhan, anakakancenderunglebih pendekjika dibandingkan denganrujr-rkan.
PadaGambar3 ditunjukkanprevalensianakpendekmenurutjeniskeiaminanakusia
6 - 9 tahun perubahannyadari tahun 1994 ke tahun 1999. Sulvei d.ilakukanpada
seluruhwilayahIndonesiadenganmengukurtinggi badananakbaru masuksekolah.
Masih sekitar 40Vo anak dikategorikan pendek, laki-laki lebih parah dari anak
perempuan.Selain itu di antalanyamasih dijumpai sekitar 9 - l07o anak yang
kansangatpendek.
dikategori
GAMBAR 3
Prevalensi Anak Pendek Usia 6 - 9 Tahun 1994dan 1999
Ada dua sisi yang dapat dilihat dari data yang dikumpr-rlkan,
yaitu WUS dengar.
ukuran Lingkar Lengan Atas/LILA < 23.5 cm denganasumsikurus (kurang energ.
klonis) dan gizi kronis, dan LILA > 2J cm yang menunjukkanresiko kegemukan
Gambar4 dan5 ini menunjukkan keduaresikotersebut.
GAMBAR4
PersenLILA <23.5 cm Wanita Usia Subur: 1999-2AAl
50o/o - '--l
454/o I
I
4$olo -t
5 I
I
4 30%
V zsozo 'l l
a 20ok
S 150/o
10%
5o/o
0o/o
20-24 )\-)9 ?n-?4 t(-10
KelompokUmur
Sumber:Susenas1999,2000, 2001
33
ANALIS/sGENDER
GAMBAR 5
PersenLILA>27 cm Wanita Usia Subur: 1999-2000
35.00%
30.00%
N
25.04i"
20.04y"
15.00%
10.00%
5.AO%
0.00%
30 34
Umur (tahun)
Sumber:Susenas1999,2000
WUS denganresiko Kurang Energi Kronis (KEK) terlihat sangattinggi pada usia
muda 15 - i9 tahun, dan prevalensinya menurunpada usia 20 - 24 tahun dan
seterusnya sampaidenganusia30 - 34 tahun.Dan prevalensinya hampirsamauntuk
kelompokusiaberikutnya(> 34 tahun).PrevalensiLILA < 23.5cm sampaimencapai
> 35Vopada WUS usia 15 - 19 tahun perlu ditingkatkan status gizinya, agar tidak
terjadikelahiranbayi denganBBLR.
GAMBAR 6
PrevalensiKurus dan GemukMenurutJenisKelamin,PendudukPerkotaanIndonesia
1996/1997
25.0
o
5 20.0
o
&
15.0
Informasi tersebut di atas berkaitan erat dengan asupan gizi yang seimbang.
Rendahnyapengetahuan wanitaterhadappentingnyagizi seimbangberdampakpada
dua isu: gizi kurangdan gizi lebih baik padalaki-laki maupunperempuan.
Walaupunangkaprevalensi:
(a) Gizi kurang dan buruk pada laki-laki lebih tinggi daripada
'lansia),
pelempuanuntuksemuakelompokumur(balitasampai
dan
(b) Anemia usia 15 tahun ke atas menunjukkanbahwalaki-laki
lebih tinggi daripadaperempuan,
tetapikarenasecalafisiologis
pefempuan masih tergolong lebih rentan, baik terhadap
penyakit maupun lingkungan, maka prioritas penanganan
masalahgizi masihtetappadaperempuan.
36
ANALISIS GENDER
Keadaantersebutdisebabkan
antaralain karena:
(a) Kemiskinanyang menyebabkan makananhanyasebagaicara
bertahanuntukhidupdantidak memprioritaskan kualitas.
(b) Peran perempuan/isteri dituntut sangat tinggi dalam cara
menentukan asupangizi keluarga,sementalakeputusandalam
rumah tangga sangat tergantung pada kepala rumah tangga
(laki-laki/ suami).
JJ Kesenjangan Gender
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan pendidikan merupakan akar masalah
terjadinya kesenjangangender. Rendahnyapendidikan akan berdampak pada berbagai
masalah kesehatan dan gizi. Lebih rendahnya pendidikan permpuan dari laki-lakr
akan mengurangi kesempatan perempuan dalam mendapat penghasilan,berpengaruh
pada pola asuh, dan tingginya ketergantungan pada laki-laki atau rendahnya
kemandirian perempuan untuk rnengambil keputusan.
a) Akses
(i) Pendidikanmasih diprioritaskanpada laki-laki, sementataakses
infonnasi tentang gizilpenyuluhangizi masih diprioriraskanpada
perempuan.
(2) Informasi tentang gizi dan pola pengasuhan anak tidak mudah
diperoleh untuk laki-laki, sehingga pengetahuanserta tanggungjawab
gizi keluarga tidak seimbang antara perempuandan laki-laki.
(3) Kesempatan kerja laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, sehingga
pendapatankeluarga sangattergantung pada laki-laki.
(4) Akses dan pelayanangizi masih memprioritaskan perempuan.
/5) Laki-laki kurang memperoleh akses terhadap informasi perencanaan
makanan di rumah tangga.
b) Partisipasi
(t) Laki-lakikurangpeduli/kurang
berperanaktifdalam:
(a) Ketersediaan/pengadaan
pangandi rumahtangga.
(b) Polapengasuhananakdalamkeluarga.
(2) Partisipasi perempuan masih lebih dominan daripacia laki-laki, baik
dalam hal tenaga (tenaga gizi, kader, PKK), maupun pemanfaatan
pelayanangizi (misalnya Posyandu).
ANALIS$ GENDER
Kontrol
(l) Keputusanketetsediaan/pengadaan pangandi rumah tangga sangat
tergantungpada laki-laki, sementaraperan domestikrumah tangga
didominasi oleh perempuan, sehingga sering terjadi
ketidakseimbangan dalam mencapai kemandirian perbaikan gizi
keluarga.
(2) gizi lebih dikondisikanpadaperempuan/
Pelayanan/intervensi ibu dan
balitanya.
(3) Perencanaandanpenyediaan makanandi rumahtanggasebagianbesar
oleh perempuan,yang seharusnya dilakukanbersama-sama(laki-laki
dan perempuan) agar ada keseimbangantentang pentingnya
penganekaragaman konsumsidi rumahtangga.
d) Manfaat
(i) Kemandirianperbaikangizi keluargasulit tercapai,jika:
(a) Tingkatpendidikanperempuan masihrendah.
(b) Polapengasuhan anaksepenuhnya dilakukanoleh perempuan.
(c) Laki-laki masihkurangmerasakan manfaatprogramperbaikan
gizi keluarga.
(2) Laki-lakikurangterpapardenganmanfaatdarikegiatanpelayanan gizi.
(3) Beban pelempuandalam penganekaragaman makanandi keluarga
menjadiringanjika adapartisipasilaki-laki(kepalarumahtangga).
4) Isu Gender
Selain dampak dari rendahnyatingkat pendidikan,banyak hal lain yang belum
tentangkesenjangan
terungkap(belurnmemiliki data/info|masi) gender.Antaralain
tekanin budayayang menyebabklnterjadinyaketidakseimbangangender,mengingat
budayadan variasidi Indonesiasangatlebar antar kabupaten.Masalahkekerasan
kaumperempuan yangberakibatpadatingginyaangkakesakitandankematian.Masih
belum diketahuiapakahtingginyaangkakematianibu ada pengaruhnya dari tidak
bisanyaibu menolakuntuktidak menambah jumlah anakyangdilahirkan.
5) RencanaAksi
a) gizi masyarakat,baik pada laki-laki maupun
Peningkatanpenyr-rluhan
perelnpuan.
ANALISIS GENDER
6) Indikator
a) Jumlahke'luarga mandirisadargizi meningkat.
b) Membaiknya keadaan gizi:
(1) Prevalensigizi kurangpadabalitamenurunmenjadi22Va.
(2) PrevalensiBBLR menurunmenjadilIVo.
(3) PrevalensiBB terhadapTB kurang dari normal pada anak sekolah
menurunmenjadi307o.
(4) PrevalensiKEK padaWUS menurunmenjadi20Vo.
c) PrevalensiTGR padaanak sekolahmenurunmenjadi6,5Vodan jumlah rumah
tangga yang mengkonsumsigaram yodium secaraadekuat (> 30 ppm)
meningkatmenjadi7\Vo.
d) Cakupanpemberiansirup dan tablet besi meningkatsertaprevalensiAGB
padaibu hamil menurunmenjadi45Vo.
e) Cakupankapsul Vitamin A padabalita perempuandan laki-laki meningkat
sefiaprevalensiKVA padabalitadanibu hamilmenllrun.
39
ANALISIS GENDER
3) KesenjanganGend.er
Pada umumnya laki-laki mendapatakses lebih baik tentang kebijakan informasi
daripadaperempuan. Datayangdikumpulkanpadaumumnyabelumterpilahmenurut
jenis kelamin.Datayangsudahterpilahlaki-lakidanperempuan
untukjangkapendek
didapatdari pokja-pokjasepertiPokjaGerdunasTB, GebrakMalariaatauHIV/AIDS.
ANALIS/S GENDER
4) Isu Gender
a) Para penanggungjawab programbelum terpapardenganisu gendersehingga
menjadihalangandalampengelolaan datadan informasidalamsemuatingkat
administrasi.
b) Pada tingkat Puskesmas yang merupakanujung tombak pengumpulandata
sebenarnyadatayangdikumpulkansudahberdasarkan jenis kelamin.Namun
padasaatdikompilasidi tingkatkabupatendatatersebutdisatukandan tidak
terpilahmenurutjenis kelamin,sehinggapadawaktudikirim ke propinsidata
sudahtidak terpilahantaralaki-lakidanperempuan.
5) Rencana Aksi
a) Sosialisasi pengarusutamaan gender pada semua tingkat administrast
pengeloladata,sehinggadatayangdikumpulkansudahmerupakandatayang
terpilahmenurutjenis kelamin.
b) Revisi pedomanpenyusunan profil kesehatanpropinsidan kabupatenyang
telahada.Pemilahandatapadatabel-tabel jenis kelamin,
tertentuberdasarkan
indikator perilaku sehat, lingkungan sehat dan pelayanankesehatanyang
bermutusertateljangkau.
6) Indikator
a) Tersusunnyapedomanpengelolaandata yang terpilah berdasarkanjenis
kelaminsebagaiacuanbagiparapengeloladatadi semuatingkatadministrasi.
b) Tersusunnyarevisi pedoman penyusunanprofil kesehatanpropinsi dan
kabupaten/kota jenis kelamin.
menjadi terpilahberdasarkan
(1) IndikatorDerajatKesehatan
o Umur HarapanHidup
o Angka Kematianibu
r AngkaKematianBayi.
(2) IndikatorLingkunganSehat
. Persentase JumlahRumahSehat
. Persentase CakupanAir Bersih
(3) IndikatorPerilakuSehat
o Persentase PerilakuHidup Bersihdan Sehat
(4) Indikator PelayananKesehatanyang Bermutudan Terjangkau
r RasioRS
o RasioPuskesmas
1) Kebijakan SubProgrum
Penelitiandan Pengembangan Kesehatandilakukan,dan dikoordinasioleh Badan
Penelitiandan Pengembangan Kesehatan(BadanLitbangkes)yang terkait dengan
programtermasukyang terkait dengangender,walaupunpadapelaksanaannya dapat
penelitiantersebutsebaiknyamengacupada
dilakukan oleh instansilain. Pelaksanaan
ANALIS]S GENDER
Prioritasdan AgendaNasionalPenelitianKesehatan,
bukanmerupakanPrioritasdan
AgendaPenelitianBadanPenelitiandan Pengembangan Kesehatan
semata.
J) KesenjanganGender
Penelitian dan pengembangankesehatanyang terkait denganprogram dan gender
telahbanyakdilakukanantaralingkungansehatsertaupayakesehatan.
4) Isu Gender
Parapelaksanapenelitiandan pengembangan belum secarajelas terpapar
kesehatan
denganisu gender,namuriselamaini gendersudahmerupakansubyekdan obyek
penelitian.
s) RencanaAksi
jumlah penelitiandan pengembangan
Peningkatan kesehatan,
kajian tentanggender
areapenelitian
sertamemperluas
6) Indikator
a) Jumlah tenaga peneliti tentang program-programyang responsif gender
meningkat.
b) Jumlahpenelitiantentangprogram-program yangresponsifgender
meningkat.
r) Rencana Tindak
. Meningkatkan pengetahuanpara provider dalam analisis gender dalam
penangananmasalah kekerasan terhadap perempuan dengan melibatkan
peransertamasyarakat.
o Meningkatkanpromosi hygienedan sanitasidi tingkat individu, keluargadan
masyarakat.
2) UsuIan Kegiatan
a) Penyusunanfotmat datayangterpilahmenurutjenis kelamin.
ANALISIS GENDER
J) Penanggungiawab
a) KepaiaBagianProgramdanInformasiDitjenPPM&pL.
b) KepalaSub DirektoratHygieneSaranadanBangunanUmum.
c) KepalaSubDirektoratPenyehatan HygienedanSanitasiDitjenppM danpL.
d) KepalaSub DirektoratSurveilansDitjen PPM & PL.
e) Direktur PenyehatanLingkunganDitjen PPM & PL.
I DirekturPenyehatan Air danSanitasiDidenPPM & PL.
g) KepalaPusatPendidikan danLatihanKesehatan.
h) KepalaPusatPromosiKesehatan
Sub Program Penurunan Angka Kematian Ibu melalui Making pregnancy Safer
(MPS)
1) RencanaTindak
Meningkatkancakupan dan mutu pelayanankesehatandasar, dengan pdoritas
kegiatan:
a) Pelayanankesehatandasardi Puskesmas,
b) Pelayanan Kesehatan Keluarga termasuk peran suami dan isteri dalam
pemeliharaankesehatankeluarga.
')\ Usulan Kegiatan
a) Lokakaryauntuk menyusunformat data yang terpilah menurutjenis kelamin,
disampingumur,lokasi,sukudanagama.
b) Pertemuan/lokakarya untuk menyempurnakanprotokol pelayananKIA yang
responsifgender.
c) Pelatihan/keterampilanteknismedisdanmanajementermasukKIp Konselimg
sertapelatihananalisisgenderdalampelayanan
kesehatan ibu dananak(KIA).
d) Supervisidan bimbingan teknis termasukpemberianinformasi perencanaan,
pelaksanaan monitoringpelayananKIA yangresponsifgender.
J) Penanggungjawab
a) KepalaBagianProgramdanInformasiDitjenBina Kesmas
b) KepalaSub DirektoratMaternaldan PerinatalDitjen Bina Kesmas
c) KasubditUsia SuburDitjenBina Kesrnas
d) KepalaBagianProgramdan InformasiDitjen PPM & PL
e) Direktur KesehatanKeluargaDitjen Bina Kesmas
1; KepalaPusatData dan Informasi
ANALISIS GENDER
r) RencanaTindak
Meningkatkankualitas dan akses informasi kesehatanantara lain yang terpilah
jenis kelamin.
berdasarkan
Usulan Kegiatan
a) Penyusunan formatdatapenyakityangterpilahmenurutjeniskelamin
b) Pertemuan/Lokakarya untuk penyempumaan petunjukteknis pemberantasan
TuberkulosisParu.
c) danbimbinganteknis
Sosialisasi
J) Penanggungjawab
a) KepalaBagianProgramdanInformasiDitjen PPM & PL
b) KepalaSubDirektoratPemberantasanPenyakit(P2)Tuberkulosis
DidenPPM
&PL
c) DitjenPPM & PL
KepalaSubDirektoratSurveilans
d) PenyakitMenularLangsungDitjen PPM&PL
DirekturPemberantasan
r) Rencana Tind.ak
Meningkatkankualitas dan akses intbrmasi kesehatanantara lain yang terpilah
jenis kelamin.
berdasarkan
Usulan kegiatan
a) Studi pengetahuan, genderterhadap
sikap dan perilaku (KAP) berdasarkan
programmaiaria.
b) Pembentukan POD-PKK.
c) PenyediaanKit PenYuluhan.
d) PenyuluhanterhadaPsasaran.
e) Pencegahanindividudanmassalterhadapgigitannyamuk.
J) Penanggungiawab
a) KepalaBagianProgramdanInformasiDidenPPM & PL
b) PenyakitMalariaDitjen PPM & PL
KepalaSubDirektoratPemberantasan
c) PenyakitBersumberBinatangDitjenPPM & PL
DirekturPemberantasan
t) Rencana Tindak
Meningkatkan kualitas dan akses informasi kesehatanantara lain yang terpilah
jenis kelamin.
berdasarkan
ANALlSlS GENDER
2) Usulan Kegiatan
a) Penyusunan fonnat data penyakityang terpilahdari data yang ada mcnurul
jenis kelamin
b) PelatihanTOT universalprecautionbagipetugaskesehatan.
c) Tor konselingHIV/AIDS yangresponsifgenderbagipefugaskeseharan.
d) TOT surveilansHMAIDS bagi petugaskesehatan.
e) PelatihanPMS berdasarkan pendekatan
sindrome.
)) Penanggungiawab
a) KepalaBagianProgramdan InformasiDitjenppM & pL
b) KepalaSubDirektoratAIDS danpMS, DitjenppM & pL
c) PenyakitMenularLangsung,DitjenppM & pL
DirekturPemberantasan
t) Rencana Tindak
Meningkatkanpenyuluhan
Cizi Masyarakat
melaluikampanyedi mediamassa.
Usulan Kegiatan
Peningkatan penyuluhangizi masyarakatbaik padalaki-lakimaupunperempuan:
a) Isi penyuluhanhendaknyatidak ditujukanpadaperempuansaja akan tetapi
juga pada laki-laki, contoh pesan:perbandingan kebutuhanmakan sesuai
golonganumur, jenis kelamin dan lain-lain.penjelasanakibat kurang gizi
secaraspesifikbaik padalaki-lakimaupunperempuan.
b) Tempat penynluhan tidak selalu di tempat perempuan berkumpul perlu
dilakukankhususberkumpr.tlsepertirapatdesadan1ain-lain.
c) Waktu penyuluhansebaiknyadisesuaikandenganjam isrirahatdan
bekeria
)) Penanggungiawab
a) KepalaBagianProgramdan InformasiDitjenBina Kesmas
b) KepalaSubDirektoratGizi Ditjen Bina Kesmas.
c) DirekturGizi Masyarakat
DidenBina Kesmas
1) Rencana Tindak
Mengembangkan sistem InformasiKesehatan(sIK) antala lain mengintegr.asikan
SIK yang ada, pengumpulandata./informasi
terkoordinasi,
fasilitasipengembangan
SIK daerah,pengembangan pelayanan
datadaninformasiyangterpilahmenuruti&is
kelamin,pengembangan teknologidan sumberdaya
informasisertasistemkesehatan
(SKN).
nasional
ANALISIS GENDER
2) Usulan Kegiatan
a) Identifikasi kebutuhaninformasi dan penetapanindikator yang merupakan
dataterpilahpadasetiaptingkat administrasi.
b) Penetapankebutuhandatadan pencatatansertapelaporanberupadataterpilah
padasetiaptingkatadministrasi'
Sosialisasi isu gender pada setiap tingkat administmsi terutama pada tingkat
pengeiola data dan pengembangannya pada setiap pencatatan serta pelaporan'
d) Pembuatan database berdasarkan data terpilah menurut jenis kelamin pada
tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota dan pelayanan kesehatan seperti
Rumah Sakit sefia Puskesmas.
J) Penanggungjawah
a) KepalaBagianTataUsahaPusatDatadan Informast
b) KepalaPusatData dan Informasi
c) DirektoratJenderal
Pengelolaprogramterkaitdi masing-masing
1) RencanaTindak
Mengembangkan dan teknologikesehatan
ilmu pengetahuan antaralain mencakup
penelitiantentanggenderdankesehatan.
kegiatanpenelitiandiantaranya
tl
Usulan Kegiatan
Pelaksanaandan koordinasipenelitiandan pengembangan yang responsif
kesehatan
gendersesuaikemampuan yangtersedia.
J) Penanggungjawab
a) Kepala Bagian Jaringan Informasi Iptek dan Promosi PenelitianBadan
Litbangkes.
b) Sekretaris Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan (Badan
Litbangkes).
c) Para Kepala Pusat di lingkungan Badan Penelitiandan Pengembangan
Kesehatan(BadanLitbangkes).
d) Pengelolaprogramterkaitdi masing-masingDirektoratJenderal
BAB V
PENUTUP
47
DAFTAR SINGKATAN
ii
DAFTARSINGK^TAN
SKPG SistemKewaspadaan
PangandanGizi
TGR TotalGt-titerRate(AngkaKesakitanCondokTotal)
TOGA TokohAgama
TOMA Tokoh Masyarakat
UPGK PerbaikanGizi Keluarga
VCT Voluntary Counselingand Testittg(Penyuluhandan pengujian
Sukarela)
WID (Wanitadalampembangunan)
Womenin Development
wHo WorldHeahhOrganiption (Organisasi
Kesehatan
Dunia)
WSLIC WaterSupplyfor Low IncomeContmunity(proyek penyediaanair
bersihbagimasyarakatmiskin)
WSP WomenSupportProject
WUS WanitaUsiaSubur
LAMPIRAN 1
MATRIKS ANALISIS GENDER
PEMBANGUNAN KESEHATAN
L
Z| gigu
gsB,
ggigg
Eggg
FgBgigE
3gar*
z
-
r<
if
z
z
'.::j;
Fg,isg,EgaegEt';
iE! d J
E
EE
fgiE
d
*iE,Ef
fr;
Eftig;
atEr;EFsgiltFSEFEeEf d
et
If,FFeFEi
d L bi) Y d -d
z
u!;iE
-$;i
*g;;FEB
z
z
z
bl
EE$ggE;!- i*;-i
'i'Fc
F
;ts5FErE#sss
H*Ei'$f gli,;sEujt
flfESi!;
)
z
a
v)
FI
2
2*
2V
z
gsffi
seap*gisu=g
uEEi,rE$
ia*i ;i
z
q
z
FIEeEg?f
ilrc.io.Jl,
FE;$
,Itgi;ifIEEEE .$;i
F=egFg
Fr
gEBi$i
gggiii,
z F
iii?g;Ee
sEiiiE
)Z
z9
Frt j
;3
F.F
<
!-l
z
lil d
z
..
:e;Ee;ieggr
qZ.
zv z
a< j
EH
,:iii
j
I
EF
;EIAeEc;
E
:{e:
i:"- 1;
=E.aa-.H.lg= ;- F:cfuE*
a Ea; aia*
I isii: esigai*?;ii*sHs
e:g
gF?
ja;EiF;;i
rq
:z:
:ts:
:F$g-;FEF
;Fi;
i=iEia
da:=:i:
iii$E
z
-
E
',,3
::<
.:z
::<
::o
:12 ge$gFu$
gigigB
i$gigiiii3si
Fig
Ei
a
z
g
- E'eE;:-=E
E seltB-si ;E-=
_*E#=
uia
zp :z
z
z
:!E
::::::
FF',:;EiE
i;ga Fig?5;;E
FiiiEiE5i
iF;tEg
!
z 2,:.
<i
(r!
.gE1=E;
EEi : ;*i
=ri*gE;E.:= Ea : : E
:I;A:tI
q
a
Fl
zb
zt
EEE;EE E:1igEEii
rEEE3 -!i !
s
!
e:.5
c . =
Ft";
i c
E
q
:
I
g
z
q
:
iiE*iA
;;;e;i" FEi
;
i;ii;c
E|FEE;E
il-: .i
+=r-E
rE J ?"
E::,=? E g
3 = 8 . 5 Es 3
h
=2
Frt
F;
o
gEi?iii
giiggiigsgg
, iiege gEs
gii
"1 i1.
gq
::::e
'a-^;
; IA
c =d o f a
o; F : 9,=
giE* :;E"Fl
a 35'** E li"E
k,:
H ; i EE $ E ; E =
Al ?$;: *9::E
EESEEEEaaE
z
v
,sa
i'{
tz
:2:: igie=igi*,
ffigE, 9g',Eig;?E
i;,E,
iv:E=H'EsEE
iFitiEfliFE i$ip;ui ir=*r, rE;?H
ifEEE;sEE;
ErrEEq
:&.::
fF
F
.:i:'l'l iirae$EsEi
Fe6;i3g;;Eil tsqi"i::3
0 :l:j::::rl
.rl:ll'
z :iid
td
z z
D Fi
z u
-s-
E
,E - -E
z 38.
q
e $ E E - i Ea= tzsi cE; EE ri $- E
Uq f r- E = .
to ZR
{fEIHE E E E + :: E 3 g q H: E : E !
F1
z
?,8
I gi;F
;;i' i*=aiili;ii ;a;,i;
a u.;?s
-Fr*?rE
;lvi;Fq
.='6;E
tEFFS;^
sF:iiP
Fe*;i: HEHE::
=teE36.E eE98._9s dE_9E:E
H r E-
.-^ = 6 -
= .EF iFF 4,i
s
)z
63
s t H EU EE : x ' ;
s.; ;;s &; EE
fr< _ch: EEG sEn i-Eo
g ; ; 3 ; ; q $ HI* s t c
. = \ d o > , : " c o - =
F>
<s
F.t
a.ll
* EEg
Ee;E:eB
dJoi
;gF n
A ,
<.r
=zl
zg
i'i:rl:
:tIs
:i:l:jti
Fr
Ee;'
i;ea
aatui= SiCg
iii it;iies
i
z
;Ecar
3EFE
EE5E r;ar;Es?
sEi'a;E r
z
F
z
C)
7 g?sg*AEAi
Egii:iFE
3g3E
a
gais
z
f,g
F
z
cgi-
iggEgBig
D z
z f
7
E
q
o
z
9s
z9
gaEai qE,;
i s-;ri ii- *E;
:Eg+=
BE
!iFEE,FgA
<c
?z
E:;gE
,giist gEE
j
F
-
EE
a;Eff
g i i1 : ? - s E 7 ! ! ! i i=!E
F,_
=2
e<
Fr>
flE E
;Affeee
iEEi:
tBlBiEr
a;
:;.c:a.
=gF
g*
iEi
=i
E:SH
z
FisiEe
FE5EEEEEE
I
!sE
EiEt s
.{
E*r a*=f :g rE'su
g:E^
q2
zu
Q<
v4
D e E E ea i
PEi s;* F9u
aei;q*E" 6;ErgE
d
:ffEiE*
Srgf*5
F
g
z
-?EEgE
iri;ce=fe=E+geEgf
;g;;5E;5g;Egi
E?5 e iEE
aau
riEi?t
iE;ggi= 3ai=
z
F
a
z
L)
7.
aEa;gsiacgiei
EEEEFE;
agEEii,
E*,;iEf
z
z 4
D
z
z
i Ei $:'*?E gEu
Egeg
irig. iE,
s:*,
a
a
.-?
z
,iD
g'iei$gEe?,3
ri +
f,EiE
EE;;
=,FEgsii EEE
*,8,i+ glJ .i di >lr .i
3 :PE
E* F -a=$ --?
- *g s9;
3
HEssE
EiE f; i's 5i$
gEEE!
=2
i
=<
E}
3;
3
EIg-
E5EflEg
E:ECsE:-E;S:iF
E:5E
h2
<:<
ZY
r=
rF
*.r igg;= *r=a=
c*
;E S, sri
giggt=
ggFEE
F
sE
EE gEgEtI
ini35 gEg
j6i-i+-iordioig
ii
z
i:i,resa;
;siEsa:f=isee
;;ra:Fa ae.
z
3
O
z
96FFF*;=;a;a
ee?ia=:AeaFEiisF6ie;EiF
q
.*rE .qei.eIE;ls"
z
z z
r.
5 f ; E ; ! E E E jH s " i eE. ; r E E i i "
z
giriFSFE5
g=FtgcgEg 5EgE
ggg gEi;
z
ffegt
a;eiis,
*gEic
=;i*E
z
a 9o
Z9
a
F] 2Z
z
U' Ftcc:l;
qlltEe reEE HE;t ',*eE,g,
'15gg;
3
:
iiiiigSs*iFE
3Egiii,
EFgau
SEgg
E
a2
Frr
F,r t
P3
4 E ik
E e z,: i
i-E+St ,.2 i 5;E
i-rEiE
;IgFS;E8;a{-E;e
cE**.:iEE
Eea:;; 'E
, t A[ EE & &
s
A9r:;'E !n! E
sEs;sE5
3F =E-E
> ! zi -EE! -5
U i 7e t E , :
= I i:
n' ;_ t - A- ;ei .Es:t; E:
F ; rEE
g E:"ij SErFi= 9;
z
d . : H3;E 5{q: ra;EE Fl g=
E A E fEE! E=
El=3
= A .g E:
EIF!*e
F 6
3:
E
E . s ! _ x se c E a ,
C F \ U
.;;PE .63b;bg ,6.!
J.i-i jdd
-qi^ E - ! E ?- .9r .l
r !E iI-!.(
5 EE , E = & . 8 E
* !" *
z s;;?:;g-t*E
t$Eei' :if.ar Ee'aii5
z.
U
z iii3:EtEg
;E'E5-iu AEsq;g si o :: E: =: E q E 4! :
P .e; h:;-E
H faA&EB:
Fg*H o: -;EE
j.i
6=Ee!E
!4
E:s .9!c= =
z i:E -ESEU =F
;E:, EYN5* F; H
z Z
E.=En
2:,=P
.-l!.1*--:d
; Sa: !-!9,&!
!) c >.0 ; e fi ;: ;"i E 9
z ; ! g; E EFqE &:5
f
:*-&t 9E e;; *g P
t ! d; t 'E:.6 !:
E Z T ;N! ; aE di ! ;i : I q
r i I i
E
I
j.i
z t=E
z Ff I"
q ECI = E E * AE
q :Eg E l JE E E *
,l 2A ^ 5T : ;.: EP,:
z E;E
- r,a;:Eiei
v2 s s* , 8 =: : i E : EE![ e
<l< 6-95 dlj .i di
t E, :'E*E.;33'=*Eg;i=c;t E
. : u=
:
1 -P
ggEi*aElEltl
: 5 ! F
3z E ! d 6
:*!i : s
*<
Pt
F-=
a;F= ; i
:FE'E; :
5 3E :F j
: d ! g tE=8. EE &,
6 6iris
Ea e
s6.H s.i: .!
E
aZ niz ;
9-;'ns:
5i3ii
=a-t'-e
zt gPsE s! p Le s; ;i; ;i
;:i.! E
zl
FF
E :ES* d.E.EqgS
* S! " r E = ; E s
td9+a Z=\aCF
:E=*S* id HT&&
F5,!.9
Hs H..EEE:i'*H,*^gBFu=
E E
F
z *ugr
EiEtEE,EEiEiEE
3FeiE
j3i**sEitssec;
ggi:=
iEE
ig= n 6 -E
;gg E ieEi,c
z
d gigFg
teseFFgs EEF;,
iEg: FEu gsscg
ftEiir iSgaic;*EFs; deisEE
&&
EH
z
z
3 ;Faeg;gsE
a
z
zp a
ae;ag+;,
itf,;a,ceEtg [=uiE
Z l
fE=etr;E;"[*i:
t,' 1BEisEc
EEeEEs
z
a < EE ii EF"
dE06 E9 Q; !' J5' 5 Q
q Jo : ^' E = = : E
a AE EHS $; :;
-; t -9 : dd Eit
!-E,E
!Eo q
j di 5 9- ! e
eaiio -=: X.:=
IEF gF 9E; *E*
z kE: =E 3Fc EF:
hEE ;r iE.:i3& E tH " E s
q Ei-E :E!!#-B-E fl:E
.91 sl F .s
Fr
r$ = *"i EE a -El F -
3z
>y
Frt i;;gs;gE
EEs,;E:iE.
a3
eaEfl
iEEEEB
FEasii:39,
q2
zv
>F
FF
'n^
E :
F
::E5 E
!EFC 4
z
e!i3; F;
E F= P * P
:J . iE ! i E : E
d>
ii-iBEEei;
E:E
z gf,:"EE:
g3EiE:i
FF, Ei:iE
ECFgiiFi8,
z
Fi
Q
3,
EEII1E
EE??Eii1zl=t1,i gBi;fuEA;
i=,;1, e1
q
z
z
D
z f
z
z
o 3a
a <E
,l z7
z a
a
3
3
)Z
F:
rrB
hZ
zt
"- 4.
,=*H:l*rc,:1rE'iPuig,
I ; e
F
EEgfl3
iEE$F
FEtiE
e:;;e;i
Fa;aE3
z
gEFEi giiE EE
;EeiiI ${i;Eiis
;etge
-+
*7 $: 4E9
F:E
;gg;-?=c ri+ ZEi=
z
H;EE=!F :=; *iq EEEg
z
F
z
;J?iEgE
A.
E=;iieFEi?EEEF
rE.
a
AE:
E! !HgEA
IC=EE"*
z =S tE-EE*g F
z E^3-?:E
EFg'
o
q
tl
Oq
zd
2Z E
EEEESEEE
EEffiF
*ESEEE
iru;iE$.
aE
z
o
*sc sEEgc
!agct F;E
Eg*9;ir
ig*EaasE E
Er
iiig?i
EE?Eg
iigggEgsE
J
>z
-*
.B
a2
zx
a:
Tg
t!*
l1
IE
l -
l6
g*s
gaeag
iiE,
iE?,i?FE
EsslE a
Fi
z .tF
;;
Ei E. r
>;0 :
z
U
z r*E d x
z .giE F
d Ei o:
3
z
z a
P
z f
tre6-
i; g=*
z *'; i
#e*$;.
EE
.i!i
z
q
U) :':g q
27
ee FF;F
cEs=
Fl
z
a
F
*cec= ngEe .!.: Ei
.EIEE
<tJ
)Z ,:tii lt;*$si-if,
*= ,EaEt:=
E?
i3
I$
*?eBes=
EgsEiia:EEEiif?r
;Ega+Er 3 : s g 90;
. ? F d =
EscfF
F ?i ; E
gigfiig
=;EEltAgErigs[r
=eEiei: N
: E 8._8_9
J
z '=
kEE
D2
-E< A ii:
al
4< 2 2 8z i
? i< -*.ii
iE.FI-E
i==i=i=i'E
EEE*ZeE ,3i
i2z2=
CffE
gEcE
gii?i
si?:EiFEE:;,
3
!igsau*
sE;E,
z
a
z
O
z
eag:Fa E Eo
.i:6
T t f s,
z E : E c! :E: H-.!
z z
!g*igi EFi=; Ai ": i 3 ; E ti i.:E; i E
D
6s
z p
5 ei ;E;
FEaa=*
ElE!i* ,*i[=!!it
EE.
z
EEsg
=54't e
EBffEigt
iccg=
Ha*E
E
ab Z
a 9c
gcEggEF=
q
ea cgaifl
I*a u,i'EE
i*[,isiEi-
Fl =?
z
,
U)
6id+viAlr
F*iEi?
eiEiE iEi
EEiiEsi*r$
-z
it
<:
3i
aZ
ZX
Ftr
C*ctEata.
F:EEBF$E
< J
5i."E 6li = + i
: - d o @
!f:=8 e p N i i: eo
F -a i: E-3 fgiis ; x=-d,e :sE :"s i
s
_
!E
-E:
.E.E
-:3 !i iEE=e iE5 : i !*4i i. q ; a t ts:Er EE E
z
:*
=+^
L.:i
g br. Fir
- k a^ iE;?EE vgI id
E? 9E
iFE
E
1
.S
3
ZF
iinS
:E ;TEF
-!*i?
?!Ei<: :!; ET
.d;;!g? dE9
=E EEE E
F a = = FodsL6 htsts z a 9 !gJ :
th
c 9,= a
E3i
Ene S
z EEP :
U 3 0s -
z + oE gE
t o *
. g : *
z
F ? E F ?E ?
Q
z
z 4
r\
J
z -
7?
'E'irccE-
tiF;EEe*; g;Esp'FjEE_
ftC;g;eef s
z
6
Zl:
5;Es;EFgEiEgFE
=eB${Ff,EE ie
*,fc:g:$i-Eu .i Fi il,
3
=z
E}
sJ
a* giaggtu
EggggEsg
eg{j
D2
Z3
ti
'6tro G
F 469
E : Ei 9,
9 d ; =
E"Es E
z
i i * Er d E
96 6
2 --' . n
"eA ;o
O
z ;,i" E
z z; ;
Fr s d
6
z
zp
z f
z
E
z F* S.i:
q Jc
6 E.:i e
o i : a d i:
j .-?
i q+ f gt
z F rA EM O_ :* X {
4
a I .H9=*i
F uE
c N 5 5
g,*g.E**rX aEt EE$*"*
$Es$E.sEB
HF EE
>z
gSiEAEs,
E ?E$
a<
g:i iq i#iEilEB;ii5ii,iF,r
E3
flE
ssg gE$i EtiEiiEii
E*iEFieEiFgE
FgFg$si
42
ZY
!<
iI tFs
'-= -* E
9
= so.gE=
F 9 at - ;
H: 5 i,:
:E i 37
c:99:
z
;.: E
35!E E ;
f l 8 . e - 9E
j
2 = ! - ^ t
)&H.i
z g 0 E! x :
4
1 ;;j
i d;:-";
z E=g!
Fr ;;oX 3t
j
5 .qE
z ; g;
.9e3c
z
F
z E;;.E
;ibEii
= z
'6 ^z
a S = , O H F
q Z9 ' : ! t ; t r :
z !: E:i
Ft 27 F
g;+ E a
s'i:+ I s
z d : : ! FE+
g g + dtj
a
z d:E9.UE
F z
3 f -*=i*Eers;*E$" gg;
Ft*rt$
z
3
a<
It
z
ee;FEF gEE
iFiE;at
F*gigEiEE z
a
r qoE F^
5 -" >E
.F
d ;t5iE;EiEEiilE*EZ
JF'
AF;;s;E:
;E;i z
s . sE *
s oE <
o
z
z
EE.T
aZ EEFi"!
E9EEi
zt I EE i s
I !
EESE
d,
E i Ee . :
36EE}
EE<E =';F= : E=E
a' : i a 4 : =E
F
. E?E- :E.E , =S ; EE
t ;eai8.,'5E
i i;i tii 5Es, E !" e x
: -6
F dE u .!;
z
E iEgE
-d E;EF?E;'sgEE:s;9E
za*F.! :Y | | | .q I i I iYE I
E X 3 JE*
:;f
EH;'
: g LE
q+
:E
E*
b.
E.:4_.-- Pi
.g 3.iE:ss-E x.9
fle eaEEgE;EH i E:;
S & so
Z
s
z
:E iEi;E:}E : EE 9
; s , Ej
z
FT AE;
;ii;AEEE Eq s'K
3
z
-; . , $'
E=
= -EgE
e'-E tE=71=i
39E =
zp 1 Z g i q ;i E *e s : E 3! = Kj F9 q=
;= ;1ii;3i;E?iE,
z l ; ! " i 4 b = +e : ; ; i 7 . 2 a = E4 9 ; E -
Ei E.+EE9;EF;FgAF.F
= E E E ; = E E E = EE t - v! E 6.i I i i*
E Eg sisi
E
z &il .: F
z
o 9c
9 E g t s
o
ZE ;6FiF: F*bE
j z r : .:; ego.{ E e s= n
z *f :isr ; ("3+8 P
>
? si:
:._:*.-E E:
EE ; - E " E
;-E e'6--e
q
,:,E
! Ei ; ; : i 3aF9
Fi
a-i ii .-.-E - i z e
$ ss e [ ,
az
rl
EcE
:t IF5*E,E-*t
Ea E Fsg.::*
d , =
gg,
d = = : . :
cggEEiEE?cF
lEi;iEl
IF R!i R a6:
3-3 Ei ; : T E i E EE i hE;o
::H: i#+ a
!;#E.EE i EE
XFFs.g?EE! E 9 ; i S E xi, t "
d -: = ;1;.
: E;,s ; - s"cacii
aZ EdE: P+:
ZJ
J1
iI reigEF$iiiE
! 1E*;!E
'6n;6=+
'i6vva
$ " +$?E s F4i3
E _ 6E i : 6 3 ;
9
g
i"sr fi!-;ii
E;E E
; n I6
8J=39
iET
EEgE
EE,E 6 H;+
E e
3
u
z
O
z
Fr
z
z z
F
z p
z z
q Oa
q z9
r.l za
2
q
Y
>7-
E*
aF
J4 !tr E+E;
l!EE:s?g
E:EEiEefi"
aEFSf
Ei";
LAMPIRAN 2
MATRIKS RENCANA TINDAK
PROGRAM KESEHATAN YANG RESPONSIFGENDER
DALAM REPETA 2OO3DAN USULAN KEGIATAN
Pc
= ,n >,E
C E H D +E>
6 -a E A F dF4
c fl- 9P @ "a gE a: g :sil x
::= E 5 E.E crn e
J q F.*t-4 ! 33 n^o ,:E z -o r-b
+F,HX.E \ -v 4 3.! s*
E.f,E*7i : 9a
-:
c! :r
i
^{ >=: u>
h!-.i*5so- 6 EE ifi= :-E ; ftE.EEft
alfin! +,ES
.:;:tril!-' a&*-
eE
.9,9
,58
d4
k
O .E.EsE.E.
OE..::E;F F' EE 6S Fig E
F r 6;- i E.!.i ! :!
^i,xxd?
H
g':5:*l*.E.EE a E o
n'-E',eda
: x r
gg5ESde6SEJ VVdMA\l\z
I K .= F
.l^i di+ri \d tsdi
9C \/ tr::
il G
_ +!
d 9
= -x ^ iF E rc"-A
g $E E, S= EE S EzE x . 6 d
z
c,a
H x * P E E H EE =+E$ = 9i i !=rs: 5 t
Z QF
- = t
*=e- i
o
F:
\.to
9 -- Fs :
-!
2z :.:iiiijtiitl
':l;:::::,' . c*
:::j j:j:l . U = E F .EE c 9 : a ,
<.1
=a i Fg a I >q + tr I E
(-) .F
z EA
{: i i
v)
'-=
.gF
6;
F42 :i
L EZ 6
q
k 4q
@;i
c>
&!
e
$
=
+ ES
,v F-?
r
.= ^o c.I
* eE a
q a^Q
a
D 3t>
p F Foc;
e! I c E ?IY!
s d -! i:. :s
d qaq
z
Jr F,E
-ad
c. f;*i 6>*-
i5* e
3 qd
i: b ; e . 9 &= . g;; i:
.q
i 840 t6 stua i:i
t c s i*
+ qas E a a.=2
e,i? !: c cOi;
A;:eEE .gx ; -3 .9r
!4.!14^o L o<6^bo
N :YO
s iiai:'9 a.:.: ! ;
t * g.! F
E JJ>Jbd vvvoJ
j.i di+ -in;
5i E:
!l
F.q . B E 17 ?r 9: E
=: q -7
17
.:
:
Y
e z
O
; ":
99
;EiV
E
>P
3.;
i
\
iE L A EE g E E : *
7, !:i x I ; ts rE 3
F!Y=2. d :
:,
=
!
! d
S9
E
E 3E :! = , ' Z- :
;& r ; o i
';
-a i )a ! F ; :.} i.c
q
z 5i
;i-E
=
X
3- :
- 4 = . E} id Eq" T =:
a.:
d; li
=1
4
E.E ; V g.EE .EE h
UO
E =P^ i e
A e i E e E H :;
2z E,-iS E a EE GF ic E:
5:, ..:
t-8 eA
F-3 2 E 5i
L c.-
E
= E;i=
. E , =t :F f
o
@
2
i< ;5 tr E i
=ii^ izh = b Z d
o?
zi
= ' 9 F" x a u E 3tF
e E _ E ! 3 k E _ E! tc " E*
c 6-*
3-gio:80a&
' ;
tr c
<x
E V :
a = c a
o
a
O
q
o
L
@ . 5
4 3Et &3. E3i ff.; '=&
i=
*
d' Y
cu.
>u J.iri+
=z
a
<i
<
E- E
=a E
gz l.i..lt.jiil
ti<
!)
:9,E
!q - cS
s;i
5FE EE
z t:
F
2
(J
z
<=
>2
q a
:E:
k
k
5 g ?"L
ffs
E>
E
rt $ I
A
g
:,::
:::|:::::: !
! ; =
E',A'6
d
! '6 .t, .t, .tr : c
il
F- s9 ===n :;
::s
:il
9X
r = 9+
i !
F " : i, E
.:mms.-ag
N ; tr o ! ii dx
H ih:=EVP;q4
I
i"!T i Fts.i
ft
<'? g:
t ET E: Ei
6 ;!.:
j oidi +
z
,l c
=
E
e F
=.9
59 tE iE;i::
.EE
A
E
:
:!y
6i
+
o
;5
5;
tr o
iEE;E '3IAEEE E6d
a
z
:
!
:*
E
a
;5E.
E ;*:
- +97
a E!
E196
c
+7
q
c I
q;
E3e
:?.:EEil;
E;!g
eEn =: e=5E ?E;
p
*: 4i'22
c - !
e
1: p?E ! F; t;E3 !i s!.
3z = Eg ciEi E.s
?EE:
sF;iEEri
EgE
-< f E3=- =E ;q !l r
J,
Fts FF*i !F
z^ s 3.=E >'
<
> xu 6i o .i6i.;+ d 8.9"
4 2 q i - -q E
Ej< "t
<t i: tr >:
= il= - t
=6
9Z
CIiE+Eig:
;ed U EEF
t4< t6 (a e sE a E
{ EEE X : i . 5 ?
E: i; E.qA"g
E - E El b E ; t F
';; ' E
; t:? iF6*9: i-;E ;
,H
.::::.] F":i: s!F"5 F"E
ilrlr F'E:aF'=Hl
Z = 7'aZ FZ e i a!.Y!
z o^tJo*otr7
uv &= a{u!-
Fr ;x;9 d E;.:;
z
O
z
q
L
. tri::
a:
z
I _v,9 .4 ;*
: ts3
g
$
s5 !;
:6
;r
LAMPIRAN 3
SURATKEPUTUSANMENTERIKESEHATANRI
TENTANGPENGARUSUTAMAAN GENDER(PUG)
DEPARTEMEN KESEHATAN
rlr
..tt
t>7
DEPARTEMEN KESEHATAN INDONEStA
SEHAT
REPUBLIK INDONESIA 2010
MENTERIKESEHATAN
KEPUTUSAN INDONESIA
REPUBLIK
NOMOR:HK.00.SJ.SK.t.1
712
TENTANG
GENDER(PUG)DEPKES
TIM PENGARUSUTAMAAN
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
Mengingal Undang-undang
Nomor23 tahun1992tentangKesehatan.
Undang-undang
Nomor22 tahun1999tentangPemerintahan
Daerah,
Undang-undangNomor 25 tahun 2000 tentang Program
Nasional(PROPENAS),
Pembangunan
lnstruksi Presiden(lnpres) Nomor 9 tahun 2000 tentang
PengarusutamaanGender {PUG) dalam Pembangunan
Nasional,
e. KeputusanPresidenRepubliklndonesiaNomor 102 tahun
2001 tentang Kedudukan,Tugas, Fungsi, Kewenangan,
susunan Organisasidan Tata KerjaDepartemen,
KeputusanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomor
1277lMenkes/SK.2001 tentang Susunan Organisasi
DepartemenKesehatan,
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama KeputusanMenteriKesehatanRepublikIndonesiatentang
Gender(PUG)Depkes,
Tim Pengarusutamaan
Kedua Susunan keanggotaanTim PUG sebagaimanadimaksud
dalam diktumpertamatercantumdalamlampiranKeputusan
ini,
Ketiga TugasTim adalah:
yangresponsifgender
a. MenyusunProgramKesehatan
b. MelakukanAnalisisGender
c. MenyusunPolicyOutlookand Plan(POP)
Keempat Pembiayaan kegiatandibebankanpada AnggaranBelanja
Negara Departemer,Kesehatandan bantuan yang tidak
mengikat,
Kelima Keputusanini mulaiberlakupadatanggalditetapkandengan
catatan akan ditinjaukembalidan disesuaikanseperlunya
apabilaterdapatkekeliruan.
: Jakarta
1)zSeptember
2002
I Argadiredja,MPH
TEMBUSAN,disampaikankepadaYth.
1. MenteriNegaraPemberdayaan
Perempuan
2. DireKurKependudukan, PerempuanBappenas.
Sosialdan Pemberdayaan
Kesejahteraan
LampiranKeputusanMenteriKesehatan
Nomor :HK.oO.SJ.SK.1.1712
Tanggal : 13 SEPTEMBER 2002
SUSIJNANKEANGGOTAAN
TIM PENGARUSUTAMAANGENDER(PUG)DEPKES
TIMPENGARAH:
PenanggungJawab Dr.AchmadSujudi
Ketua Prof.DR.Dr.AzrulAzwar,MPH
Sekretaris Dr. Sri Hermiyanti,
MSc
Anggota
1. Dr. DadiS. Argadiredja,
MPH
2. Drg.KuswartiniM. Suhel
3. Prof.DR. Dr. UmarFahmi,MPH
4. Prof.DR. Dr. H.M.AhmadDjojosugito, MHA.Fics
5. Drs.HolidDjahari,Apt.,MM
6. Dr. SriAstutiSoedarsoSuparmanto, MSc.PH
7. Dr. lrhamsyahRatuBagus,SKM
8. DR. Dr.AnhariAchadi,MPH
9. Drs.RichardPanjaitan, Apt. SKM
10. Dr.l. NyomanKandun,MPH
1'1. Dr. DiniKoeswandewiSriwrespatiLaiief,MSc
12. Dr.Muharso. SKM
TIMPELAKSANA
1. Dr. RachmiUntoro.MPH
2. Dr, ErnaTresnaningsih, MOH,Ph.D
3. Dr.Yusmansyahldris,Sp.KJ
4. BambangHartono,SKM, MSc
5. Dr. DeddyRuswendi,MPH
6. Drs.Dachroni,MPH
7. Dr. H. HaikinRachmat.MSc
8. Dr. ThonrasSuroso,MPH
9. Dr. H. Wan Alkadri,MSc
10. DR. R. HeningDarpito,SKM, Dipl.SE
11. Dr.AgusSuwandono,MPH,Dr.PH,APU
12.Dr.H,Yusharmen, D Com H, MSc
13.Dr. YudhiPrayudhalD, MPH
14. lr. HerwantiBahar.MSc
'15.Dr.Asjikinlman Hidayat,MHA
16.Dr. LukmanHendroLaksmono,MBA
17. Dr. Edi Suranto.MPH
',|8.lr. Sunarko,MSc
19. Dr.Atmarita,MPH,Ph.D
19. Ria Sukarno,SKM, MCN
20. Dr. RusminiDai.MPH
21.Dr.SyaifulYazan,MSc
22.Dr. FerdinanLaihat,MPHM
23.lr. Budi
24. Sucipto,MSc
SKM,MKes
25. EndangSri Widyaningsih,
26. DasmiNurdin,SKM
27. DyahYuniarS, SKM,MPS
28. Dr. LukasC.Hermawan,M.Kes
29. Ferynawati,SKM
30. Dr.Trisnawati
31.Mariyani, SKM
32. Drs.Makmunarrasyid
33. Dr.Jeane Uktolseja
34. Munziarti,SKM
B.Sc
35.Th. lspriyatin,
36. Linawaty,SKM,MM
37. NurulAini,SKM,MM
Sekretariat
1. KuningSeiiadi,SKM,MKes
2. Risyanto,SKM '
3. Widiakustanto, S.Kom
4. lr. Dody lzwardi