Tanggal Di Tetapkan
Terbit Kepala UPT. Puskesmas Kupang
STANDART
OPERASIONAL
PROSEDUR
02 - 01 - 2014
BAMBANG PRIYONO, S.Kep., Ns
Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1 006
Reagen :
1 set antisera yang berisi :
a. Serum anti A.
b. Serum anti B.
c. Serum anti AB.
d. Anti Rh faktor.
Cara pemeriksaan :
1. Taruhlah pada kaca objek :
a. 1 tetes serum anti A.
b. 1 tetes serum anti B.
c. 1 tetes serum anti AB
d. 1 tetes anti Rh factor.
2. Setetes kecil darah kapiler atau diteteskan pada serum-serum
tersebut diatas. Campur dengan ujung lidi (satu lidi untuk satu
macam campuran).
3. Goyangkan kaca obyek dengan mmbuat gerakan melingkar
selama 4 menit.
4. Lihat bagian mana yang ada aglutinasinya
Perhatian !
Bila :
1. Anti A aglutinasi positif
Anti B aglutinasi negatif golongan darah A
Anti AB aglutinasi positif
2. Anti A aglutinasi negatif
Anti B aglutinasi positif golongan darah B
Anti AB aglutinasi positif
3. Anti A aglutinasi positif
Anti B aglutinasi positif golongan darah AB
Anti AB aglutinasi positif
BTA
UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 1
Tujuan Untuk menemukan adanya bakteri tahan asam dalam dahak penderita.
Dalam melakukan pemeriksaan harus berdasarkan S.O.P yang
Kebijakan
tersedia.
Pe
ng Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya hormon human chorionie gonadotropin
er (HCG) dalam urine.
tia
n
T
uj Untuk membantu diagnose kehamilan dini.
ua
n
K
eb
ija Dalam melakukan pemeriksaan harus berdasarkan S.O.P yang tersedia.
ka
n
Pr Persiapan Alat :
1. Strip tes kehamilan.
os
ed Prosedur :
1. Strip tes dan urine harus pada suhu (15 30c) untuk pengujian.
ur
2. Lepaskan strip tes ke dalam kemasan yang disegel.
3. Celupkan strip ke dalam urine dengan panah menunjuk kearah urine. Ambil strip
setelah 3 derik lalu letakkan strip ditempat datar, permukaan bersih, kering dan
nonpenyerap (jangan biarkan tingkat urine melebihi MAX pada garis penanda).
Positif
Invalid
Invalid
Negatif
U
nit Laborat
Te
rk
ait
PEMERIKSAAN DAHAK
UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 2
Prosedur :
1. Ambil pot dahak dan kaca sediaan yang beridentitas dama dengan pot
dahak.
2. Buka pot dengn hati-hati untuk menghindari terjadinya droplet
(percikan dahak).
3. Buat sediaan hapus dengan oase (sengkelit) dengan urutan sebagai
berikut :
a) Panaskan oase diatas nyala api spirtus sampai merah dan biarkan
sampai dingin.
b) Ambil sedikit dahak dari bagian yang kental dan kuning kehijau-
hijauan (purulen) menggunakan oase yang telah disterilkan diatas.
c) Oleskan dahak secara merata (janga terlalu tebal tapi jangan terlalu
tipis) pada permukaan kaca sediaan dengan ukuran 2x3 cm.
d) Masukkan oase ke dalam botol (berukuran 300 500 cc) yangberisi
pasir dan alkohol 70% (setinggi 3-5 cm diatas pasir), kemudian
digoyang-goyangkan untuk melepaskan partikel yang melekat pada
oase / sengkelit.
e) Setelah itu dekatkan oase tersebut pada api spirtus sampai kering,
kemudian dibakar pada api spirtus tersebut sampai membara.
f) Keringkan sediaa diudara terbuka, jangan terkena sinar matahari
langsung atau diatas api, biasanya memerlukan waktu sekitar 15 30
menit, sebelum sediaan hapus tersebut fiksasi.
g) Gunakan pinset untuk megambil sediaan yang sudah kering pada sisi
berlabel dengan hapusan dahak menghadap keatas.
h) Lewatkan di atas lampu spirtus sebanyak 3 kali (memerlukan waktu
sekitar 3 5 detik) untuk fiksasi (kalau terlalu lama dapat merubah
bentuk kuman dan membuat sediaan pecah).
Pengertian
Prosedur :
Pembacaan Hasil :
Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan
menggunakan skala IUATLD sebagai berikut :
1. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negative.
2. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman
yang ditemukan.
3. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau
(1+).
4. Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut + + atau (2+).
5. Ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut + + + atau
(3+).
Penulisan gradasi hasil bacaan penting untuk menunjukkan keparahan
penyakit dan tingkat penularan penderita tersebut.
Catatan :
Bila ditemukan 1 3 BTA dalam 100 lapang pandang,
Unit Terkait Laborat
WIDAL
UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 1
STANDART
OPERASIONAL Tanggal Terbit Di Tetapkan
PROSEDUR Kepala UPT. Puskesmas Kupang
02 - 01 - 2014
Prosedur :
1. Kualitatif
a) 0,06 ml serum diteteskan pada 4 tempat terpisah pada obyek glass.
b) Masing-masing ditetesi dengan antigen salmonella.
c) Diaduk, digoyang melingkar, dibaca aglutinasi.
2. Kuantitatif
a) Dilakukan pengenceran serum.
b) Tiap pengenceran diteteskan pada obyek glass.
c) Dari masing-masing pengenceran dilakukan test seperti pada test
kualitatif.
STANDART
OPERASIONAL Tanggal Terbit Di Tetapkan
PROSEDUR Kepala UPT. Puskesmas Kupang
02 - 01 - 2014
LED
UPT. Puskesmas No Dokumen No. Revisi Halaman
Kupang
0 1
Tanggal Di Tetapkan
Terbit Kepala UPT. Puskesmas Kupang
STANDART
OPERASIONAL
PROSEDUR 02 - 01 - 2014
BAMBANG PRIYONO, S.Kep.,
Ns
Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1 006
Tanggal Di Tetapkan
Terbit Kepala UPT. Puskesmas Kupang
STANDART
OPERASIONAL
PROSEDUR 02 - 01 - 2014
BAMBANG PRIYONO, S.Kep.,
Ns
Penata Tk. I
NIP. 19620518 198303 1 006