Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada ekstraksi cair - cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran
dipisahkan dengan bantuan pelarut. Proses ini pun digunakan untuk membersihkan
air limbah dan larutan ekstrak hasil ekstraksi padat cair. Ekstraksi cair - cair
terutama digunakan, bila pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin
dilakukan (misalnya karena pembentukan azeotrop atau karena kepekaannya
terhadap panas) atau tidak ekonomis. Seperti ekstraksi padat - cair, ekstraksi cair -
cair selalu terdiri atas sedikitnya dua tahap, yaltu pencampuran secara intensif bahan
ekstraksi dengan pelarut, dan pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna mungkin.
Pada saat pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan
pelarut yang pertarna (media pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media
ekstraksi). Sebagai syarat ekstraksi ini, bahan ekstraksi dan pelarut tidak saling
melarut (atau hanya dalam daerah yang sempit). Agar terjadi perpindahan masa yang
baik yang berarti performansi ekstraksi yang besar haruslah diusahakan agar terjadi
bidang kontak yang seluas mungkin di antara kedua cairan tersebut. Untuk itu salah
satu cairan distribusikan menjadi tetes - tetes kecil (misalnya dengan bantuan
perkakas pengaduk) (Sukma, 2012).
Dalam hal ini, berarti ekstraksi tidak hanya berfungsi sebagai pemisahan zat-
zat saja, namun sesuai dengan kegunaannya ekstraksi juga dapat dilakukan untuk
mengambil suatu bahan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, percobaan ini bermaksud
agar kita dapat melihat kelarutan asam asetat pada dua pelarut.

1.2 Perumusan Masalah


Adapun yang menjadi masalah dari percobaan ini adalah:
1. Bagaimana suatu larutan mendapatkan kondisi kesetimbangan.
2. Bagaimana cara mengukur koefisien distribusi dari larutan tersebut.
3. Bagaimana membuat diagram segitiga kesetimbangan cair-cair.
4. Bagaimana aplikasi kesetimbangan cair-cair dalam industri.
1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan kesetimbangan cair - cair ini antara lain:
1. Untuk mengetahui kondisi kesetimbangan komposisi senyawa aquadest,
asam asetat, dan heksana.
2. Menentukan koefisien distribusi zat terlarut dalam dua pelarut
3. Membuat diagram segitiga kesetimbangan cair-cair
4. Untuk mengetahui aplikasi kesetimbangan cair-cair dalam industri.

1.4 Manfaat Percobaan


Adapun manfaat yang diperoleh setelah melakukan percobaan ini antara lain:
1. Praktikan dapat mengetahui kondisi kesetimbangan komposisi senyawa
aquadest, asam asetat, dan heksana.
2. Praktikan dapat mengetahui cara penentuan koefisien distribusi zat terlarut
diantara dua pelarut.
3. Praktikan dapat membuat diagram segitiga sistem kesetimbangan cair-cair.
4. Praktikan dapat mengetahui aplikasi kesetimbangan cair-cair dalam industi

1.5 Ruang Lingkup Percobaan


Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan keadaan
ruangan:
Tekanan Udara: 757 mmHg
Suhu Ruangan : 33 C
Bahan yang digunakan adalah aquadest (H2O) 56 ml, asam asetat (CH3COOH)
10 ml, heksana (C6H14) 32 ml, natrium hidroksida (NaOH), dan phenolphtalein
(C20H14O4). Peralatan yang digunakan adalah batang pengaduk, beaker glass, buret,
corong gelas, corong pemisah, erlenmeyer, gelas ukur, piknometer, pipet tetes, statif
dan klem.

Anda mungkin juga menyukai