Anda di halaman 1dari 37

Gambar & keterangan pahlawan nasional Indonesia Lengkap Kumpulan nama serta

keterangan dan gambar pahlawan nasional dari 34 Provinsi ini merupakan sebuah
sejarah dan juga berupa jasa dari para pahlawan yang pernah berjuang untuk membela
bangsa Indonesia tercinta ini dalam masa penjajahan. Tidak hanya saat masa
penjajahan, tetapi pada masa-masa tertentu seperti saat Indonesi masih kurang
pendidikannya, atau pada saat revolusi, dan lain sebagainya. Untuk itu marilah kita
kenali nama dan gambar setiap pahlawan nasional jangan lupa kita sebar kan melalui
sosmed agar generasi mendatang akan hafal dan mengingat siapa mereka seperti
pepatah yang mengatakan Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa
pahlawannya

Dengan itu jatikom akan memberikan gambar-gambar pahlawan nasional untuk kalian
kenali lebih dekat, sebagai informasi hari pahlawan jatuh pada tanggal 10 november.
1. Pahlawan Nasional Aceh
Achmad Soebardjo, pejuang kemerdekaan Indonesia, menteri luar negeri

Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (lahir di Karawang, Jawa Barat, 23 Maret 1896 meninggal
15 Desember 1978 pada umur 82 tahun) adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan
seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Achmad
Soebardjo memiliki gelar Meester in de Rechten, yang diperoleh di Universitas Leiden Belanda pada
tahun 1933.

Cut Nyak Dhien, pejuang perang Aceh

Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 Sumedang, Jawa
Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan
Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah
VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda.
Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien
sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.
Cut Nyak Meutia, pejuang perang Aceh

Tjoet Nyak Meutia (Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870 Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) adalah
pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Ia dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh. Ia menjadi
pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964.

Iskandar Muda, Sultan Aceh

Sultan Iskandar Muda (Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590 Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636)
merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607
sampai 1636. Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah
kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan
pembelajaran tentang Islam. Namanya kini diabadikan di Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar
Muda di Aceh.
Panglima Polim, pejuang perang Aceh

Panglima Polem bernama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah
seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan
tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya
bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud
Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan
Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar.
T

euku Muhammad Hasan, pejuang kemerdekaan Indonesia, gubernur Sumatera

Teuku Muhammad Hasan adalah Gubernur Wilayah Sumatera Pertama setelah Indonesia merdeka ,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1948 hingga tahun 1949 dalam Kabinet
Darurat. Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Teuku Nyak Arif, pejuang kemerdekaan Indonesia, gubernur Aceh pertama

Teuku Nyak Arif adalah Pahlawan Nasional Indonesia. Ia juga merupakan Residen/gubernur Aceh yang
pertama periode 19451946. Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, saat Volksraad (parlemen)
dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh.

Teuku Umar, pejuang perang Aceh

Teuku Umar (Meulaboh, 1854 Meulaboh, 11 Februari 1899) adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia
yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama dengan Belanda. Ia melawan Belanda ketika telah
mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.
Teungku Chik di Tiro, pejuang perang Aceh

Teungku Chik di Tiro Muhammad Saman (Tiro, Pidie, 1836 Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891)
adalah seorang pahlawan nasional dari Aceh.

2. Pahlawan Nasional Bali


I Gusti Ngurah Rai kolonel (anumerta), Pahlawan Nasional Indonesia
Advertsiment

Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai (lahir di Desa Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali,
Hindia Belanda, 30 Januari 1917 meninggal di Marga, Tabanan, Bali, Indonesia, 20 November 1946
pada umur 29 tahun) adalah seorang pahlawan Indonesia dari Kabupaten Badung, Bali.
I Gusti Ketut Pudja gubernur Sunda Kecil, Pahlawan Nasional Indonesia
Ide Anak Agung Gde Agung menteri Indonesia, Pahlawan Nasional Indonesia
Untung Suropati Pahlawan Nasional Indonesia
I Gusti Ketut Pudja

I Gusti Ketut Pudja (lahir 19 Mei 1908 meninggal 4 Mei 1977 pada umur 68 tahun) adalah pahlawan
nasional Indonesia. Ia ikut serta dalam perumusan negara Indonesia melalui Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa Tenggara).
I Gusti Ketut Pudja juga hadir dalam perumusan naskah teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Ia
kemudian diangkat Soekarno sebagai Gubernur Sunda Kecil.Pada tahun 2011, I Gusti Ketut Pudja
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional bersama 6 orang lainnya

Ida Anak Agung Gde Agung

Dr. Ida Anak Agung Gde Agung (lahir di Gianyar, Bali, 24 Juli 1921 meninggal 22 April 1999 pada umur
77 tahun) adalah ahli sejarah dan tokoh politik Indonesia. Di Bali ia juga berposisi sebagai raja Gianyar,
menggantikan ayahnya Anak Agung Ngurah Agung. Anaknya, Anak Agung Gde Agung, adalah Menteri
Masalah-masalah Kemasyarakatan pada Kabinet Persatuan Nasional.
Untung Suropati

Untung Surapati (Bahasa Jawa: Untung Suropati) (terlahir Surawiroaji, lahir di Bali, 1660 meninggal
dunia di Bangil, Jawa Timur, 5 Desember 1706 pada umur 45/46 tahun) adalah seorang tokoh dalam
sejarah Nusantara yang dicatat dalam Babad Tanah Jawi. Kisahnya menjadi legendaris karena
mengisahkan seorang anak rakyat jelata dan budak VOC yang menjadi seorang bangsawan dan
Tumenggung (Bupati) Pasuruan.
Kisah Untung Surapati yang legendaris dan perjuangannya melawan kolonialisme VOC di Pulau Jawa
membuatnya dikenal sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia telah ditetapkan sebagai pahlawan
nasional Indonesia berdasarkan S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975.
3. Pahlawan Nasional Banten
Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa (Banten, 1631 1683) adalah putra Sultan Abdul Maali Ahmad dan Ratu
Martakusuma yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650. Ketika kecil, ia bergelar Pangeran Surya.
Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran
Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi
Abdul Fattah.
MR. Syafrudin Prawiranegara

Mr. Syafruddin Prawiranegara lahir di Serang Banten pada tanggal 28 Februari 1911 dan meninggal di
Jakarta 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun, adalah pejuang pada masa kemerdekaan Republik
Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik
Indonesia) ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi
Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.
Syafruddin Prawiranegara telah berhasil menyelamatkan eksistensi Republik Indonesia pada waktu
Belanda melancarkan agresi militer kedua. Ketika Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Hatta serta
sebagian pejabat negara ditawan Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, Syafruddin yang saat itu
menjabat Menteri Kemakmuran sedang berada di Bukittinggi, Sumatera Barat. Bersama dengan Teuku
Muhammad Hasan dan Kolonel Hidayat, ia mengambil inisiatif untuk membentuk Pemerintahan Darurat.
4. Pahlawan Nasional Bengkulu
Hj. Fatmawati Soekarno

Ayah bernama Hassan Din dan ibunya bernama Siti Chadijah,keduanya merupakan keturunan Puti
Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Ayahnya merupakan salah seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Beliau adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno (menikah 01-06-1943). Ia menjadi Ibu
Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari Presiden
Pertama Indonesia, Soekarno. Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka
Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Prof. Dr. Hazairin
Prof. Dr. Hazairin (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 28 November 1906 meninggal di Jakarta, 11
Desember 1975 pada umur 69 tahun) adalah seorang pakar hukum adat. Ia menjabat Menteri Dalam
Negeri dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I.
5. Pahlawan Nasional Gorontalo
Nani Wartabone

Nani Wartabone, (lahir 30 Januari 1907 meninggal di Suwawa, Gorontalo, 3 Januari 1986 pada umur
78 tahun), yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2003, adalah putra
Gorontalo dan tokoh perjuangan dari provinsi Gorontalo. Perjuangannya dimulai ketika ia mendirikan dan
menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923. Lima tahun kemudian, ia menjadi Ketua
Partai Nasional Indonesia (PNI) Cabang Gorontalo

6. Pahlawan Nasional Jakarta


Ismail Marzuki

Ismail Marzuki (lahir di Kwitang, Senen, Batavia, 11 Mei 1914 meninggal di Kampung Bali, Tanah
Abang, Jakarta, 25 Mei 1958 pada umur 44 tahun) adalah salah seorang komponis besar Indonesia.
Namanya sekarang diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di
kawasan Salemba, Jakarta Pusat.
Mohammad Husni Thamrin

Mohammad Husni Thamrin (lahir di Weltevreden, Batavia, 16 Februari 1894 meninggal di Senen,
Batavia, 11 Januari 1941 pada umur 46 tahun) adalah seorang politisi era Hindia Belanda yang kemudian
dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia.
Kiai Haji Noer Alie

Kiai Haji Noer Alie (lahir di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 15 Juli 1914; meninggal di Bekasi, Jawa
Barat pada tanggal 29 Januari 1992) Adalah pahlawan nasional Indonesia Dengan SK Presiden :
Keppres No. 085/TK/2006, Tgl. 3 November 2006, beliau berasal dari Jawa Barat dan juga seorang
ulama.Ia adalah putera dari Anwar bin Layu dan Maimunah binti Tarbin. Ia mendapatkan pendidika
agama dari beberapa guru agama di sekitar Bekasi. Pada tahun 1934, ia menunaikan ibadah haji dan
memperdalam ilmu agama di Mekkah dan selama 6 tahun bermukim disana.
7. Pahlawan Nasional Jambi

Thaha Syaifuddin
Sultan Thaha Syaifuddin (Jambi, 1816 Betung, 26 April 1904) adalah seorang sultan terakhir dari
Kesultanan Jambi. Dilahirkan di Keraton Tanah pilih Jambi pada pertengahan tahun 1816. Ketika kecil ia
biasa dipanggil Raden Thaha Ningrat dan bersikap sebagai seorang bangsawan yang rendah hati dan
suka bergaul dengan rakyat biasa.
8. Pahlawan Nasional Jawa Barat
Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika (lahir di Bandung, 4 Desember 1884 meninggal di Tasikmalaya, 11 September
1947 pada umur 62 tahun) adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, diakui sebagai Pahlawan
Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Dewi Sartika adalah puteri dari suami-istri Raden
Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Waktu menjadi patih di Bandung, Somanegara pernah
menentang Pemerintah Hindia-Belanda. Karena itu istrinya dibuang di Ternate. Dewi Sartika dititipkan
pada pamannya, Patih Arya Cicalengka.
Djoeanda Kartawidjaja

Ir. Raden Haji Djoeanda Kartawidjaja (ejaan baru: Juanda Kartawijaya) lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat,
14 Januari 1911 meninggal di Jakarta, 7 November 1963 pada umur 52 tahun adalah Perdana Menteri
Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu ia
menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.
Iwa Koesoemasoemantri

Iwa Koesoemasoemantri (lahir di Ciamis, 31 Mei 1899 meninggal 27 November 1971 pada umur 72
tahun) atau Iwa Kusumasumantri (Ejaan Soewandi), adalah seorang politikus Indonesia. Iwa lulus dari
sekolah hukum di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dan Belanda sebelum menghabiskan waktu di
sebuah sekolah di Uni Soviet.
Oto Iskandar di Nata

Raden Otto Iskandardinata (lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897 meninggal di Mauk,
Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 pada umur 48 tahun) adalah salah satu Pahlawan Nasional
Indonesia. Ia mendapat nama julukan si Jalak Harupat.
Mr. Syafruddin Prawiranegara

Mr. Syafruddin Prawiranegara atau juga ditulis Sjafruddin Prawiranegara (lahir di Serang, Banten, 28
Februari 1911 meninggal di Jakarta, 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun) adalah seorang pejuang
kemerdekaan, Menteri, Gubernur Bank Indonesia, Wakil Perdana Menteri dan pernah menjabat sebagai
Ketua (setingkat presiden) Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Ia menerima mandat dari
presiden Sukarno ketika pemerintahan Republik Indonesia yang kala itu beribukota di Yogyakarta jatuh
ke tangan Belanda akibat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.[1][2][3] Ia kemudian
menjadi Perdana Menteri bagi kabinet tandingan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
di Sumatera Tengah tahun 1958.
9. Pahlawan Nasional Jawa Tengah
Soedirman

Jenderal Besar Raden Soedirman (EYD: Sudirman; lahir 24 Januari 1916 meninggal 29 Januari 1950
pada umur 34 tahun adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus dihormati di Indonesia.
Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya
yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh
menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program
kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah,
Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi, dan dihormati oleh
masyarakat karena ketaatannya pada Islam.

Nyi Ageng Serang

Nyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi (Serang, Purwodadi, Jawa
Tengah, 1752 Yogyakarta, 1828) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah anak
Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang
sekarang wilayah perbatasan Grobogan-Sragen. Setelah ayahnya wafat Nyi Ageng Serang
menggantikan kedudukan ayahnya. Nyi Ageng Serang adalah salah satu keturunan Sunan Kalijaga, ia
juga mempunyai keturunan seorang Pahlawan nasional yaitu Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar
Dewantara.

Kartini

Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 meninggal di Rembang, Jawa
Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini
adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor
kebangkitan perempuan pribumi.
Yos Sudarso

Laksamana Madya TNI (Ant) Yosaphat Soedarso (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 24 November 1925
meninggal di Laut Aru, 15 Januari 1962 pada umur 36 tahun) adalah seorang pahlawan nasional
Indonesia. Ia gugur di atas KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru setelah ditembak oleh
kapal patroli Hr. Ms. Eversten milik armada Belanda pada masa kampanye Trikora. Namanya kini
diabadikan menjadi nama KRI dan pulau.

Soepomo

Prof. Mr. Dr. Soepomo (Ejaan Soewandi: Supomo; lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 22 Januari 1903
meninggal di Jakarta, 12 September 1958 pada umur 55 tahun) adalah seorang pahlawan nasional
Indonesia. Soepomo dikenal sebagai arsitek Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Muhammad
Yamin dan Soekarno

Diponegoro

Bendara Pangeran Harya Dipanegara (lebih dikenal dengan nama Diponegoro, lahir di Ngayogyakarta
Hadiningrat, 11 November 1785 meninggal di Makassar, Hindia Belanda, 8 Januari 1855 pada umur 69
tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Pangeran Diponegoro terkenal
karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia Belanda.
Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia.
10. Pahlawan Nasional Jawa Timur
Soetomo

Dr. Soetomo (lahir di Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur, 30 Juli 1888 meninggal di Surabaya,
Jawa Timur, 30 Mei 1938 pada umur 49 tahun) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan
yang pertama di Indonesia.

Soeroso

Raden Pandji Soeroso (EYD: Suroso, lahir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 3 November 1893
meninggal di Indonesia, 16 Mei 1981 pada umur 87 tahun) adalah mantan Gubernur Jawa Tengah,
mantan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan mantan anggota BPUPKI/PPKI. Ia juga
bertugas sebagai wakil ketua BPUPKI yang dipimpin oleh K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
Sutomo

Sutomo (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920 meninggal di Padang Arafah, Arab Saudi, 7
Oktober 1981 pada umur 61 tahun) lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo,
adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk
melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10
November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Wahid Hasjim

Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (lahir di Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914 meninggal di Cimahi, Jawa
Barat, 19 April 1953 pada umur 38 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara
dalam kabinet pertama Indonesia. Ia adalah ayah dari presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid
dan anak dari Hasyim Asyarie, salah satu pahlawan nasional Indonesia. Wahid Hasjim dimakamkan di
Tebuireng, Jombang

Hasjim Asyari
Kyai Haji Mohammad Hasjim Asyarie bagian belakangnya juga sering dieja Asyari atau Ashari (lahir di
Kabupaten Demak, Jawa Tengah, 10 April 1875 meninggal di Jombang, Jawa Timur, 25 Juli 1947 pada
umur 72 tahun; 4 Jumadil Awwal 1292 H- 6 Ramadhan 1366 H; dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang)
adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama,
organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia
11. Pahlawan Nasional Kalimantan Barat
Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan

Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan (lahir: Sintang, Kalimantan Barat, 1771 wafat:
Tanjung Suka Dua, Melawi, 1875) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Melawi. Pada tahun
1845, ia diangkat sebagai Kepala Pemerintahan Melawi yang merupakan bagian dari Kerajaan Sintang.
Sebagai pejabat kerajaan ai mendapat gelar Raden temenggung. Ia berhasil mengembangkan potensi
perekonomian wilayah ini dan mempersatukan suku Dayak dengan Melayu.
12. Pahlawan Nasional Kalimantan Selatan
Hasan Basry

Brigjen Hasan Basry (lahir di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, 17 Juni 1923 meninggal di Jakarta, 15
Juli 1984 pada umur 61 tahun) adalah seorang tokoh militer dan Pahlawan nasional Indonesia. Ia
dimakamkan di Simpang Empat, Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dianugerahi
gelar Pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 110/TK/2001 tanggal 3
November 2001
13. Pahlawan Nasional Kalimantan Tengah
Tjilik Riwut

Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Tjilik Riwut (lahir di Kasongan, 2 Februari 1918 meninggal di Kota
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 17 Agustus 1987 pada umur 69 tahun) adalah salah satu pahlawan
nasional Indonesia dan Gubernur Kalimantan Tengah.
14. Pahlawan Nasional Kalimantan Timur
Sultan Aji Muhammad Idris

Sultan Aji Muhammad Idris adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang
memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778. Sultan Aji Muhammad Idris adalah sultan pertama
yang menggunakan nama Islam semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara
pada abad ke-17.

15. Pahlawan Nasional Kalimantan Utara


Not Found
16. Pahlawan Nasional Kepulauan Bangka Belitung
Not Found
17. Pahlawan Nasional Kepulauan Riau
Raja Haji Fisabilillah
Raja Haji Fisabilillah (lahir di Kota Lama, Ulusungai, Riau, 1725 meninggal di Kampung Ketapang,
Melaka, Malaysia, 18 Juni 1784) adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Ia dimakamkan di
Pulau Penyengat Inderasakti, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Raja Haji Fisabililah
merupakan adik dari Sultan Selangor pertama, Sultan Salehuddin dan paman sultan Selangor kedua,
Sultan Ibrahim. Namanya diabadikan dalam nama bandar udara di Tanjung Pinang, Bandar Udara
Internasional Raja Haji Fisabilillah.

18. Pahlawan Nasional Lampung


Radin Inten II

Radin Inten II (Lampung, 1834 Lampung, 5 Oktober 1858) adalah seorang pahlawan nasional
Indonesia. Namanya diabadikan sebagai sebuah Bandara Radin Inten II dan perguruan tinggi IAIN
Raden Intan di Lampung.Berdasarkan penelitian, Radin Inten II gelar Kesuma Ratu masih keturunan
Fatahillah yang dikenal sebagai Sunan Gunung Jati dari perkawinannya dengan Putri Sinar Alam,
seorang putri dari Minak Raja Jalan Ratu dari Keratuan Pugung, cikal-bakal pemegang kekuasaan di
keratuan tersebut.
19. Pahlawan Nasional Maluku
Pattimura

Pattimura(atau Thomas Matulessy) (lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783 meninggal di
Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura
adalah pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan nasional Indonesia.

20. Pahlawan Nasional Maluku Utara

Nuku Muhammad Amiruddin


Muhammad Amiruddin atau lebih dikenal dengan nama Sultan Nuku (Soasiu, Tidore, 1738 Tidore, 14
November 1805) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Dia merupakan sultan dari Kesultanan
Tidore yang dinobatkan pada tanggal 13 April 1779, dengan gelar Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul
Jehad el Mabus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan.

21. Pahlawan Nasional Nusa Tenggara Barat


Not Found
22. Pahlawan Nasional Nusa Tenggara Timur
Herman Johannes

Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, sering juga ditulis sebagai Herman Yohannes atau Herman Yohanes
(lahir di Rote, NTT, 28 Mei 1912 meninggal di Yogyakarta, 17 Oktober 1992 pada umur 80 tahun)
adalah cendekiawan, politikus, ilmuwan Indonesia, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), dan
Pahlawan Nasional Indonesia. Ia pernah menjabat Rektor UGM (1961-1966), Koordinator Perguruan
Tinggi (Koperti) tahun 1966-1979, anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI (1968-1978), dan
Menteri Pekerjaan Umum (1950-1951).
23. Pahlawan Nasional Papua
Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo (lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921 meninggal di Jayapura, Papua, 10 April
1979 pada umur 57 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.

24. Pahlawan Nasional Papua Barat


Silas Papare

Beliau dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1918 di Serui, Irian Jaya. Ia telah berjuang untuk
mempengaruhi masyarakat agar bersatu merebut kembali tanah Papua dari tangan penjajah dan telah
bergabung dalam Batalyon Papua pada bulan Desember 1945 untuk melancarkan pemberontakan
terhadap Belanda yang menjajah tanah Papua. Pada bulan Nopember 1946, ia membentuk Partai
Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII), kemudian pada bulan Oktober 1949, ia juga membentuk Badan
Perjuangan Irian (BPI) dengan tujuan untuk membantu pemerintah Indonesia membebaskan Irian Barat
dari tangan Belanda sekaligus menyatukannya dengan NKRI.
25. Pahlawan Nasional Riau
Tuanku Tambusai

Tuanku Tambusai (lahir di Tambusai, Rokan Hulu, Riau, 5 November 1784 meninggal di Negeri
Sembilan, Malaya Briania, 12 November 1882 pada umur 98 tahun) adalah salah seorang tokoh Paderi
terkemuka.
26. Pahlawan Nasional Sulawesi Barat
Not Found
27. Pahlawan Nasional Sulawesi Selatan
Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 meninggal di Makassar,
Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-15 dan pahlawan nasional
Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto
Mangape sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni Syeikh Sayyid Jalaludin bin
Muhammad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan sekaligus
guru tarekat dari Syeikh Yusuf dan Sultan Hasanuddin. Setelah menaiki Tahta sebagai Sultan, ia
mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal
dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Osten oleh
Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Timur. Ia dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa. Ia
diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6
November 1973. Nominal seratus repes
28. Pahlawan Nasional Sulawesi Tengah
Not Found
29. Pahlawan Nasional Sulawesi Tenggara
Not Found
30. Pahlawan Nasional Sulawesi Utara
Robert Wolter Monginsidi

Robert Wolter Monginsidi (lahir di Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, 14 Februari 1925 meninggal di
Pacinang, Makassar, Sulawesi Selatan, 5 September 1949 pada umur 24 tahun) adalah seorang pejuang
kemerdekaan Indonesia sekaligus pahlawan nasional Indonesia.
31. Pahlawan Nasional Sumatera Barat

TUANKU IMAM BONJOL


wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864), adalah
salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang
dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai
Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6
November 1973.
SK Pres: 087/TK/1973 bertanggal 6-11-1973
DR.H.MOHAMMAD HATTA
Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Mohammad Athar, populer sebagai Bung Hatta;
lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902
meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan
juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk
memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17
Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan
RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden
Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

PROF.DR.BUYA HAMKA / Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah


Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah, pemilik nama pena Hamka (lahir di Nagari Sungai Batang,
Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981
pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya sebagai
wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut
dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah
sampai akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya
gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru
besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar
Pahlawan Nasional Indonesia.

32. Pahlawan Nasional Sumatera Selatan


Sultan Mahmud Badaruddin II
Sultan Mahmud Badaruddin II (l: Palembang, 1767, w: Ternate, 26 September 1852) adalah pemimpin
kesultanan Palembang-Darussalam selama dua periode (1803-1813, 1818-1821), setelah masa
pemerintahan ayahnya, Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1803). Nama aslinya sebelum menjadi
Sultan adalah Raden Hasan Pangeran Ratu.

33. Pahlawan Nasional Sumatera Utara


K.H. Zainul Arifin

Zainul Arifin atau lengkapnya Kiai Haji Zainul Arifin Pohan (lahir di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera
Utara, 2 September 1909 meninggal di Jakarta, 2 Maret 1963 pada umur 53 tahun) adalah seorang
wakil perdana menteri Indonesia, ketua DPR-GR, dan politisi Nahdlatul Ulama (NU).
34. Pahlawan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta
K.H. Ahmad Dahlan
Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis (lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 meninggal di
Yogyakarta, 23 Februari 1923 pada umur 54 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia
adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah
seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari
K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.
Berikut kami sajikan dalam daftar lengkap

Daftar Nama Pahlawan Nasioanal Indonesia Lengkap :

Asal Daerah /
Daerah
NO Nama SK Presiden Pengusul Ket
Abdul Muis 218 Tahun 1959
1. 1883 1959 30 8 1959 Sumatera Barat
Ki Hadjar Dewantoro 305 Tahun 1959
2. 1889 1959 28 11 1959 D.I. Yogyakarta
Surjopranoto 310 Tahun 1959
3. 1871 1959 30 11 1959 D.I. Yogyakarta
Mohammad Hoesni Thamrin 175 Tahun 1960
4. 1894 1941 28 7 1960 DKI Jakarta
K.H. Samanhudi 590 Tahun 1961
5. 1878 1956 9 11 1961 Jawa Tengah
H.O.S. Tjokroaminoto 590 Tahun 1961
6. 1883 1934 9 11 1961 Jawa Timur
Setyabudi 590 Tahun 1961
7. 1897 1950 9 11 1961 Jawa Timur
Si Singamangaradja XII 590 Tahun 1961
8. 1849 1907 9 11 1961 Sumatera Utara
Dr.G.S.S.J.Ratulangi 590 Tahun 1961
9. 1890 1949 9 11 1961 Sulawesi Utara
Dr. Sutomo 657 Tahun 1961
10. 1888 1938 27 12 1961 Jawa Timur
11. K.H. Ahmad Dahlan 657 Tahun 1961 D.I. Yogyakarta
1868 1934 27 12 1961
K.H. Agus Salim 657 Tahun 1961
12. 1884 1954 27 12 1961 Sumatera Barat
Jenderal Gatot Subroto 222 Tahun 1962
13. 1907 1962 18 6 1962 Jawa Tengah
Sukardjo Wirjopranoto 342 Tahun 1962
14. 11903 1962 29 10 1962 Jawa Tengah
Dr. Ferdinand Lumban Tobing 361 Tahun 1962
15. 1899 1962 17 11 1962 Sumatera Utara
K.H. Zainul Arifin 35 Tahun 1963
16. 1909 1963 4 3 1963 Sumatera Utara
Tan Malaka 53 Tahun 1963
17. 1884-1949 28 3 1963 Sumatera Utara
MGR A.Sugiopranoto, S.J. 152 Tahun 1963
18. 1896 1963 26 7 1963 Jawa Tengah
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja 244 Tahun 1963
19. 1911 1963 29 11 1963 Jawa Tengah
Dr. Sahardjo, SH 245 Tahun 1963
20. 1909 1963 29 11 1963 Jawa Tengah
Tjuk Njak Dhien 106 Tahun 1964
21. 1850 1908 2 5 1964 D. I. Aceh
Tjut Meutia 107 Tahun 1964
22. 1870 2 5 1964 D. I. Aceh
Raden Adjeng Kartini 108 Tahun 1964
23. 1879 1904 2 5 1964 Jawa Tengah
Dr. Tjiptomangunkusumo 109 Tahun 1964
24. 1886 1943 2 5 1964 Jawa Tengah
H. Fachruddin 162 Tahun 1964
25. 1890 1929 26 6 1964 D.I. Yogyakarta
K.H. Mas Mansur 162 Tahun 1964
26. 1896 1946 26 6 1964 Jawa Timur
Alimin 163 Tahun 1964
27. 1889 1964 26 6 1964 Jawa Tengah
Dr. Muwardi 190 Tahun 1964
28. 1907 1948 4 8 1964 Jawa Tengah
K.H. Abdul Wahid Hasjim 206 Tahun 1964
29. 1914 1953 24 8 1964 Jawa Timur
Sri Susuhunan Pakubuwono VI 294 Tahun 1964
30. 1807 1849 17 11 1964 Jawa Tengah
K.H. Hasjim Asjarie 294 Tahun 1964
31. 1875 1947 17 11 1964 Jawa Timur
Gubernur Surjo 294 Tahun 1964
32. 1896 1948 17 11 1964 Jawa Timur
Jenderal Soedirman 314 Tahun 1964
33. 1916 1950 10 12 1964 Jawa Tengah
Jenderal Oerip Soemohardjo 314 Tahun 1964
34. 1893 1948 10 12 1964 Jawa Tengah
Prof. Dr. Soepomo, SH. 123 Tahun 1965
35. 1903 1958 14 5 1965 Jawa Tengah
Dr. Koesoemah Atmadja, SH. 124 Tahun 1965
36. 1898 1952 14 5 1965 Jawa Barat
Jend. TNI. Anm. Achmad Yani 111 /KOTI/1965
37. 1922 1965 5 10 1965 Jawa Tengah
Let. Jen. TNI. Anm. Soeprapto 111 /KOTI/1965
38. 1920 1965 5 10 1965 Jawa Tengah
Let.Jen.TNI.Anm.M.T. Harjono 111 / KOTI/1965
39. 1924 1965 5 10 1965 Jawa Timur
Let.Jen.TNI.Anm. S. Parman 111/ KOTI/ 1965
40. 1918 1965 5 10 1965 Jawa Tengah
Mayjen. TNI. Anm.D.I. Pandjaitan. 111/Koti/1965 5-10-
41 1925-1965 1965 Sumatra Utara
Mayjen.TNI.Anm.Soetojo Siswomihardjo. 111/Koti/1965
42. 1922-1965 5-10-1965 Jawa Tengah
111/Koti/1965
43. Kapten.CZI. Anm.Pierre Tendean 1939-1965 5-10-1965 D.K.I. Jakarta
Brigadir Polisi Anm. Karel Sasuit Tubun 114/Koti/1965
44. 1928-1965 5-10-1965 Maluku
118/Koti/1965 19-10-
45. Brigjen. TNI. Anm. Katamso 1923-1965 1965 D.I. Yogyakarta
Kol.Inf.Anm.Sugiono 118/Koti/1965 19-10-
46. 1926-1965 1965 D.I. Yogyakarta
Sutan Sjahrir 76 Tahun 1966 9-4-
47. 1909-1966 1966 Sumatra Barat
220 Tahun 1966 7-10-
48. Laksamana Laut R.E.Martadinata 1921-1966 1966 Jawa Barat
Raden Dewi Sartika 252Tahun 1966 1-2-
49. 1884-1947 1966 Jawa Barat
Prof.Dr.W.Z.Johannes 06/TK/1968 Nusa Tenggara
50. 1895-1952 27-3-1968 Timur
Pangeran Antasari 06/TK/1968 Kalimantan
51. 1809-1892 27-3-1968 Selatan
Serda.KKO. Anm.Djanatin Alias 050/TK/1968
52. Osman Bin Haji Mohammad Ali 1943-1968 17-10-1968 Jawa Timur
Kopral.KKO.Anm.Harun Bin Said 050/TK/1968
53. Alias Tahir 1947-1968 17-10-1968 Jawa Timur
Jend.TNI.Anm. Basuki Rachmat 01/TK/1969
54. 1921-1968 9-1-1969 Jawa Timur
A.F. Lasut 012/TK/1969
55. 1918-1949 20-5-1969 Sulawesi Utara
Martha Christina Tijahahu 012/TK/1969
56. 1800-1818 20-5-1969 Maluku
Maria Walanda Maramis 012/TK/1969
57. 1872-1924 20-5-1969 Sulawesi Utara
Supeno 39/TK/1970
58. 1916-1949 13-7-1970 Jawa Tengah
Sultan Ageng Titajasa 45/TK/1970
59. 1631-1683 1-8-1970 Jawa Barat
W.R. Soepratman 016/TK/1971
60. 1903-1938 20-5-1971 Jawa Timur
Nyai Achmad Dachlan 042/TK/1971
61. 1872-1946 22-9-1971 D.I. Yogyakarta
K.H. Zainal Moestafa 064/TK/1972
62. 1907-1944 6-11-1972 Jawa Barat
Sultan Hasanuddin 087/TK/1973
63. 1631-1670 6-11-1973 Sulawesi Selatan
Kapitan Pattimura 087/TK/1973
64. 1783-1817 6-11-1973 Maluku
Pangeran Diponegoro 087/TK/1973
65. 1785-1855 6-11-1973 D.I. Yogyakarta
Tuanku Imam Bondjol 087/TK/1973
66. 1772-1864 6-11-1973 Sumatra Barat
Teuku Tjik Ditiro 087/TK/1973
67. 1836-1891 6-11-1973 D.I.Aceh
Teuku Umar 087/TK/1973
68. 1854-1899 6-11-1973 D.I. Aceh
DR. Wahidin Soedirohoesodo 088/TK/1973
69. 1852-1917 6-11-1973 D.I. Yogyakarta
70. R. Otto Iskandardinata 088/TK/1973 Jawa Barat
1897-1945 6-11-1973
Robert Wolter Monginsidi 088/TK/1973
71. 1925-1949 6-11-1973 Sulawesi Utara
Prof. Mohammad Yamin, SH 088/TK/1973
72. 1903-1962 6-11-1973 Sumatra Barat
Laksda.TNI.Anm. Josaphat Soedarso 088/TK/1973
73. 1925-1962 6-11-1973 Jawa Tengah
Prof.DR.R. Soeharso 088/TK/1973
74. 1912-1971 6-11-1973 Jawa Tengah
Marsda. TNI.Anm.Prof. DR.
Abdulrachman Saleh 071/TK/1974
75. 1909-1947 9-11-1974 D.I.Yogyakarta
Marsda, TNI Anm. Mas Agustinus Adisutjipto 071/TK/1974
76.. 1916-1947 9-11-1974 D.I.Yogyakarta
Nji Ageng Serang 084/TK/1974
78. 1752-1828 13-12-1974 Jawa Tengah
H.Rasuna Said 084/TK/1974
79. 1910-1965 13-12-1974 Sumatra Barat
Marsda.TNI.Anm.Abdul Halim Perdana Kusuma. 063/TK/1975
80. 1922-1947 9-8-1975 Jawa Timur
Marsma. TNI. Anm.R.Iswahjudi 063/TK/1975
81. 1918-1949 9-8-1975 Jawa Timur
Kol.TNI.Anm.I.Gusti Ngurah Rai 063/TK/1975
82. 1917-1946 9-8-1975 Bali
Soeprijadi 063/TK/1975
83. 1925-1945 9-8-1975 Jawa Timur
Sultan Agung Anyokrokusumo 106/TK/1975
84. 1591-1645 3-11-1975 D.I. Yogyakarta
Untung Surapati 106/TK/1975
85. 1660-1706 3-11-1975 Jawa Timur
Tengku Amir Hamzah 106/TK/1975
86. 1911-1946 3-11-1975 Sumatra Utara
Sultan Thaha Sjaifuddin 079/TK/1977
87. 1816-1904 24-10-1977 Jambi
Sultan Mahmud Badaruddin II 063/TK/1984
88. 1767-1852 29-10-1984 Sumatra Selatan
Dr.Ir.Soekarno 081/TK/1986
89. 1901-1970 23-10-1986 Jawa Timur
DR. H. Moh. Hatta 081/TK/1986
90. 1902-1980 23-10-1986 Sumatra Barat
R.P. Soeroso 082/TK/1986
91. 1893-1981 23-10-1986 Jawa Timur
Radin Inten II 082/TK/1986
92. 1834-1856 23-10-1986 Lampung
Pangeran Sambernyowo (KGPAA 048/TK/1988
93. Mangkunegoro I ) 1725-1795 17-8-1988 Jawa Tengah
Sri Sultan Hamengkubuwono IX 053/TK/1990
94. 1912-1988 30-7-1990 D.I. Yogyakarta
Sultan Iskandar Muda 077 /TK/ 1993
95. 1593 1636 14- 9-1993 D.I. Aceh
I Gusti Ketut Jelantik 077 /TK/ 1993
96. 1849 14- 9-1993 Bali
Frans Kaisiepo 077 /TK/ 1993
97. 1921 1979 14- 9-1993 Irian Jaya
Silas Papare 077 /TK/ 1993
98. 1918 1978 14- 9-1993 Irian Jaya
Marthen Indey 077 /TK/ 1993
99. 1912 1986 14- 9-1993 Irian Jaya
100. Nuku Muhammad Amiruddin Kaicil Paparangan 1738 1805 071 /TK/ 1995 Maluku
7 8 1995
Tuanku Tambusai 071 /TK/ 1995
101. 1784 1882 7 8 1995 RIau
Syekh Yusuf Tajul Khalwati 071 /TK/ 1995
102. 1626 1699 7 8 1995 Sulawesi Selatan
Ny. Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto 060 / TK/ 1996
103. 1923 1996 30 7 1996 Surakarta
Raja Haji Fisabilillah 072 / TK / 1997
104. 1727 1784 11 8 1997 R I a u
H. Adam Malik 107 / TK / 1998
105. 1917 1984 6 11 1998 Jakarta
Tjilik Riwut 108 / TK / 1998
106. 1918 1987 6 11 1998 Kalimantan Tengah
La Maddukelleng 109 / TK / 1998
107. 1700 1765 6 11 1998 Sulawesi Selatan
Sultan Asyaidis Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syarifuddin ( 109/ TK / 1998
108. Syarif Kasim II ) 1893 6 11 1998 Riau
H. Ilyas Yacoub 074 / TK / 1999
109. 1903 1958 13 8 1999 Sumatera Barat
Prof. DR. Hazairin, SH 074 / TK / 1999
110. 1906 1975 13 8 1999 Bengkulu
Abdul Kadir Gelar Raden 114 / TK / 1999
111. Tumenggung Setia Pahlawan 13 10 1999 Kalimantan Barat
Hj. Fatmawati Soekarno 118 / TK / 2000
112. 1923 1980 4 11 2000 Bengkulu
Ranggong Daeng Romo 109 / TK / 2001
113. 1915 1947 3 11 2001 Sulawesi Selatan
110 / TK / 2001
114. Brigjen TNI ( Purn ) H. Hasan Basry , 1923 1984 3 11 2001 Kalimantan Selatan
Jenderal Besar TNI A.H. Nasution 073/TK/2002
115. (1918 2000 ) 6 11 2002 DKI Jakarta
Jenderal TNI GPH Djatikusumo 073/TK/2002
116. ( 1917 1992 ) 6 11 2002 DKI Jakarta
Andi Djemma 073/TK/2002
117. ( 1935 1965 ) 6 11 2002 Sulawesi Selatan
Pong Tiku 073/TK/2002
118. ( 1846 1907 ) 6 11 2002 Sulawesi Selatan
Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri 073/TK/2002
119. ( 1899 1971 ) 6 11 2002 Jawa Barat
H. Nani Wartabone 085/TK/TH 2003
120. ( 1907 1986 ) 6 11-2003 Gorontalo
Maskoen Soemadiredja 089/TK/TH 2004
121. ( 1907 1986 ) 5-11-2004 Jawa Barat
Andi Mappanyukki 089/TK/TH 2004
122. ( 1885 1967 ) 5-11-2004 Sulawesi Selatan
Raja Ali Haji 089/TK/TH 2004
123. ( 1809 1870 ) 5-11-2004 Kepulauan Riau
K.H. Ahmad RifaI 089/TK/TH 2004
124. ( 1786 1870 ) 5-11-2004 Jawa Tengah
Gatot Mangkoepradja 089/TK/TH 2004
125. ( 1896 1968 ) 5-11-2004 Jawa Barat
Ismail Marzuki 089/TK/TH 2004
126. ( 1914 1958 ) 5-11-2004 DKI Jakarta
Kiras Bangun (Garamata) 082/TK/TH 2005
127. (1852-1942) 7-11-2005 Sumatera Utara
Bagindo Azizchan 082/TK/TH 2005
128. (1910-1947) 7-11-2005 Sumatera Barat
Andi Abdullah Bau Massepe 082/TK/TH 2005
129. 1918-1947 7-11-2005 Sulawesi Selatan
085/TK/TH 2006
130. Teuku H. Muhammad Hasan 3-11-2006 Aceh
085/TK/TH 2006
131. Tirto Adhi Soeryo 3-11-2006 Jawa Barat
085/TK/TH 2006
132. KH. Noer Ali 3-11-2006 Jawa Barat
085/TK/TH 2006
133. Pajongga Daeng Ngalle 3-11-2006 Sulawesi Selatan
085/TK/TH 2006
134. Opu Daeng Risadju 3-11-2006 Sulawesi Selatan
085/TK/TH 2006
135. Izaak Huru Doko 3-11-2006 NTT
085/TK/TH 2006
136. Hamengkubuwono I 3-11-2006 Yogyakarta
085/TK/TH 2006
137. Sultan Daeng Radja 3-11-2006 Sulawesi Selatan
066/TK/TH 2007
138. Mayjen TNI (Purn) dr. Adnan Kapau Gani 6-11-2007 Sumatera Selatan
066/TK/TH 2007
139. Mr. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung 6-11-2007 D.I. Yogyakarta
066/TK/TH 2007
140. Mayjen TNI (Purn) Prof Dr. Moestopo 6-11-2007 Jawa Timur
066/TK/TH 2007
141. Brigjen TNI (Anm) Ignatius Slamet Rijadi 6-11-2007 Jawa Tengah
041/TK/TH 2008
142. DR. Mohammad Natsir 6-11-2008 Sumatera Barat
041/TK/TH 2008
143. KH. Abdul Halim 6-11-2008 Jawa Barat
041/TK/TH 2008
144. Sutomo (Bung Tomo) 6-11-2008 Jawa Timur
Laksamana Muda TNI 058/TK/TH 2009
145. Jahja Daniel Dharma (John Lie) 6-11-2009 Sulawesi Utara
058/TK/TH 2009
146. Prof. DR. Ir. Herman Johannes 6-11-2009 NTT
058/TK/TH 2009
147. Prof.MR. Achmad Subardjo 6-11-2009 DKI Jakarta

Sumber http://www.jatikom.com/2016/02/gambar-keterangan-pahlawan-nasional.html#ixzz4goATm5fR
Follow us: jatikom on Facebook

Anda mungkin juga menyukai