Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupannya.


Banyak peralatan yang ada di sekeliling kita selalu menggunakan bantuan listrik.
Berkat bantuan dari listrik-listrik inilah manusia dapat dengan mudah menyelesaikan
pekerjaan mereka. Dalam hal kelistrikan, memang banyak tokoh yang telah
berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb, Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre
Marie Ampere. Mereka ini dianggap "jago-jago" terbaik di bidang listrik. Namun,
dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama yang sangat berjasa dan dikenal
sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet. Dialah Michael Faraday,
seorang ilmuwan asal Inggris.

Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821.
Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa
dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Dari
temuan ini, Faraday berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak justru
kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang
jelas di mana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet
sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya, dalam hal ini Faraday sudah
menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik
untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun primitifnya, penemuan Faraday
ini merupakan "nenek moyang" dari semua motor listrik yang digunakan dunia
sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael Faraday si
ilmuwan autodidak ini namanya mulai terkenal. Hasil penemuannya dianggap sebagai
pembuka jalan dalam bidang kelistrikan. Listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu
listrik dinamis dan listrik statis. Listrik dinamis mempelajari tentang muatan-muatan
listrik bergerak, yang menyebabkan munculnya arus listrik, sedangkan listrik statis

1
mempelajari tentang muatan listrik yang diam. Disini saya akan menjelaskan tentang
listrik dinamis.

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak, cara mengukur kuat arus
pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik
adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang
atau paralel sama dengan kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar,
sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan.
Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat
tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak
berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh hukum Kirchoff
yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus
listrik yang keluar". Berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur
tegangan listrik adalah kuat arus hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena
tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat
arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud Arus listrik ?

2. Apa pengertian hukum ohm dan hambatan listrik ?

3. Menjelaskan rangkaian listrik arus searah

4. Menjelaskan energi dan daya listrik

5. Menjelaskan tegangan AC dan DC

6. Bagaimana cara pengukuran besaran listrik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. ARUS LISTRIK
1. Pengertian Arus Listrik

Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah


konduktor. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub
positif ke kutub negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah
dengan arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial.
Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator.
Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub
negatif ().

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik
yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu satu detik.
Peristiwa mengalirnya arus listrik disebabkan karena adanya elektron yang bergerak.
Arus litrik juga dapat diartikan sebagai besarnya tegangan dibagi besarnya resistansi.

Simbol dari arus listrik adalah I, dan terbagi menjadi arus listrik searah (dc)
dan arus listrik bolak balik (ac). Definisi arus listrik arus searah secara sederhana
dapat kita artikan bahwa arus listrik mengalir secara searah (direct) sehingga pada
rangkaian ini ditentukan adanya kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Arus akan
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Sedangkan pada arus listrik bolak balik,
arus akan mengalir secara bolak-balik karena disebabkan perubahan polaritas
tegangan (ac).

Apabila kutub-kutub baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang


kontinu, kita dapatkan rangkaian listrik tampak seperti pada Gambar 7.1(a), diagram

3
rangkaiannya tampak seperti pada Gambar 7.1(b). Dalam hal ini, baterai (sumber
beda potensial) digambarkan dengan symbol Garis yang lebih panjang menyatakan
kutub positif, sedangkan yang pendek menyatakan kutub negatif. Alat yang diberi
daya oleh baterai dapat berupa bola lampu, pemanas, radio, dan sebagainya. Ketika
rangkaian ini terbentuk, muatan dapat mengalir melalui kawat pada rangkaian, dari
satu kutub baterai ke kutub yang lainnya. Aliran muatan seperti ini disebut arus
listrik. Arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut didefinisikan sebagai jumlah
total muatan yang melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. Maka arus

Pengertian Arus Listrik; Rumus Arus

listrik I dapat dirumuskan:

Dengan Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu titik
selama selang waktu Dt . Arus listrik diukur dalam coulomb per sekon dan diberi
nama khusus yaitu ampere yang diambil dari nama fisikawan Prancis bernama Andre
Marie Ampere (1775 1836). Satu ampere didefinisikan sebagai satu coulomb per
sekon (1 A = 1 C/s). Satuan-satuan terkecil yang sering digunakan adalah miliampere
(1 mA = 10-3 A) atau mikroampere (1mA = 10-6 A). Alat untuk mengukur kuat arus
listrik dinamakan amperemeter (disingkat ammeter).

Konduktor banyak mengandung elektron bebas. Berarti, bila kawat


penghantar dihubungkan ke kutubkutub baterai seperti pada Gambar 7.1, sebenarnya
elektron bermuatan negatiflah yang mengalir pada kawat. Ketika kawat penghantar
pertama kali dihubungkan, beda potensial antara kutub-kutub baterai mengakibatkan
adanya medan listrik di dalam kawat dan paralel terhadapnya.

Dengan demikian, elektron-elektron bebas pada satu ujung kawat tertarik ke


kutub positif, dan pada saat yang sama elektron-elektron meninggalkan kutub negatif
baterai dan memasuki kawat di ujung yang lain. Ada aliran elektron yang kontinu
melalui kawat yang terjadi ketika kawat terhubung ke kedua kutub. Sesuai dengan

4
ketentuan mengenai muatan positif dan negatif, dianggap muatan positif mengalir
pada satu arah yang tetap ekuivalen dengan muatan negatif yang mengalir ke arah
yang berlawanan, tampak seperti pada Gambar 7.2. Ketika membicarakan arus yang
mengalir pada rangkaian, yang dimaksud adalah arah aliran muatan positif. Arah arus
yang identik dengan arah muatan positif ini yang disebut arus konvensional.

Teori Arus Listrik. Ada beberapa teori yang berhubungan dengan arus listrik
yaitu seperti teori hukum ohm dan hukum kirchoff. Pada hukum ohm arus listrik
diartikan bahwa besarnya arus yang mengalir adalah hasil bagi antara beda potensial
dengan tahanan. Sedangkan pada hukum kirchoff menjelaskan tentang arus listrik
yang memasuki suatu titik percabangan. Semua teori adalah benar dan sudah terbukti
secara meyakinkan. Jika anda kurang percaya dengan teori yang sudah baku, maka
anda bisa melakukan praktek untuk melakukan beberpaa pengujian dan pengukuran.
Caranya buatlah beberapa variasi rangkaian listrik, dan lakukan pengukuran pada
setiap variasi, setelah itu cocokkan hasil pengukuran dengan perhitungan secara teori.

Sumber Arus Listrik. Secara umum kita mengenal beberapa sumber yang mampu
menghasilkan arus lisrik yaitu seperti : generator listrik, batere kering dan
accumulato. Untuk batere dan accu hanya bisa menyediakan arus listrik searah (dc).
Untuk yang pembangkit generator itu contohnya listrik PLN. Generator dikopel
dengan turbin pada sistem pembangkit. Sistem pembangit bisa dengan air (PLTA),
uap (PLTU), gas (PLTG), surya (PLTS), nuklir (PLTN dan lain sebagainya. Secara
sederhana maka dapat kita simpulkan beberapa poin mengenai arus lisrik ini.
Memang ini adalah hasil analisa saya pribadi dan jika anda tidak sepaham itu sah-sah
saja. Karena masing-masing pendapat biasanya mempunyai dasar pemikiran atau
alasan tertentu.

Arus listrik itu ibarat arus air yang mengalir, air mengalir dari tempat tingi ke
tempat rendah. Tapi arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik

5
berpotensial rendah. Kuatnya arus air yang mengalir juga sama
perumpamaannya dengan kuat arus listrik yang mengalir.

Arus listrik hanya akan mengalir jika terjadi perbedaan polaritas (potensial)
antara sautu titik dengan titik lainnya. Jika terjadi keseimbangan maka, arus
listrik tidak akan mengalir (lihat teori jembatan wheatstone).

Arus terbagi dua yaitu arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)

Arus mengalir bolak balik terjadi karena pada tegangan sumber terjadi
perubahan polaritas secara bolak-balik, bukan karena sifat arus listriknya.
Sifat dasar dari arus lisrik tetap mengalir dari daerah berpolaritas tinggi ke
polaritas rendah.

Arus listrik yang masuk ke dalam titik percabangan, maka arus tersebut akan
berbagi. Artinya jumlah arus yang mengalir pada semua percabangan adalah
sama dengan arus sumber (sebelum memasuki titik percabangan), ini sesuai
dengan teori hukum kirchoff.

Besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian tergantung dari besarnya
beda potensial dan tahanan total yang ada dalam rangkaian. Ini sesuai hukum
ohm.

B.HUKUM OHM DAN HAMBATAN LISTRIK


1. Hukum Ohm
Hukum Ohm dan Hambatan Listrik pada Kawat Penghantar- Seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Dengan kata lain, arus listrik mengalir karena adanya beda potensial.
Hubungan antara beda potensial dan arus listrik kali pertama diselidiki oleh George
Simon Ohm (17871854). Beda potensial listrik disebut juga tegangan listrik. Dari
penelitian dapat disimpulkan bahwa arus listrik sebanding dengan beda potensial.
Semakin besar beda potensial listrik yang diberikan, semakin besar arus listrik yang

6
dihasilkan. Demikian juga sebaliknya, semakin kecil beda potensial yang diberikan,
semakin kecil arus listrik yang dihasilkan. Ohm mendefinisikan bahwa hasil
perbandingan antara beda potensial/tegangan listrik dan arus listrik disebut hambatan
listrik. Secara matematis ditulis sebagai berikut.

R=V/I

dengan: R = hambatan listrik (ohm; ),

V = tegangan atau beda potensial listrik (volt; V), dan

I = kuat arus listrik (ampere; A).

sering juga ditulis dalam bentuk

V = IR .. (84)

dan dikenal sebagi hukum Ohm. Atas jasa-jasanya, nama ohm kemudian dijadikan
sebagai satuan hambatan, disimbolkan . penghantarnya disebut komponen non-
ohmik. Untuk bahan penghantar yang menghasilkan grafik kuat arus I sebagai fungsi,
beda potensial V-nya membentuk garis lurus, penghantarnya disebut komponen
ohmik.

2. Hambatan Listrik Konduktor

Pernahkah Anda memperhatikan laju kendaraan di jalan raya? Di jalan seperti apa
sebuah mobil dapat melaju dengan cepat? Ada beberapa faktor yang
memengaruhinya, di antaranya lebar jalan, jenis permukaan jalan, panjang jalan dan
kondisi jalan. Jalan dengan kondisi sempit dan berbatu akan mengakibatkan laju
mobil menjadi terhambat. Sebaliknya, jalan yang lebar dan beraspal mulus dapat
mengakibatkan laju mobil mudah dipercepat. Demikian pula, panjang jalan akan
memengaruhi seberapa cepat mobil dapat melaju. Ketika mobil dapat melaju dengan
cepat, dapat dikatakan bahwa hambatan jalannya kecil dan sebaliknya, ketika laju

7
mobil menjadi lambat karena faktor jalan, dapat dikatakan bahwa hambatan jalannya
besar. Kuat arus listrik dapat dianalogikan dengan laju mobil di atas. Kuat arus listrik
akan kecil ketika melalui konduktor yang luas penampangnya kecil, hambatan
jenisnya besar, dan panjang. Sebaliknya, kuat arus listrik akan besar ketika melewati
konduktor yang luas penampangnya kecil, hambatan jenisnya besar, dan pendek.
Ketika kuat arus listrik kecil, berarti hambatan konduktornya besar dan sebaliknya,
ketika kuat arusnya besar, berarti hambatan konduktornya kecil. Bukti percobaan
menunjukkan bahwa luas penampang, hambatan jenis, dan panjang konduktor
merupakan faktor-faktor yang menentukan besar kecilnya hambatan konduktor itu
sendiri. Secara matematis, hambatan listrik sebuah konduktor dapat ditulis sebagai
berikut.

R = l/A

dengan:R = hambatan listrik konduktor ( ),

= hambatan jenis konduktor (m),

l = panjang konduktor (m), dan

A = luas penampang konduktor (m2).

C. RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

1. LISTRIK ARUS SEARAH

Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu
titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih
rendah.

Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih
baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron)

8
yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan
terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang tampak mengalir dari kutub
positif ke kutub negatif.

Contoh dari penggunaan listrik arus searah yaitu penyaluran tenaga listrik
komersil yang pertama (dibuat oleh Thomas Alfa Edison di akhir abad ke 19)
menggunakan listrik arus searah. Generator komersiel yang pertama di dunia juga
menggunakan listrik arus searah.

Di tahun 1883, Nicola Tesla dianugerahi hak paten untuk penemuannya, arus
bolak-balik fase banyak. Pada bulan Mei 1883, dia menyampaikan kuliah klasik
kepada The American Institute of Electrical Engineers:A New System of Alternating
Current Motors and Tranformers.

Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan


listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di
zaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus
bolak-balik. Walaupun begitu, pada saat pertama peluncuran arus listrik bolak-balik,
arus listrik searah masih tetap digunakan. Bahkan, ada yang tidak mau menerima arus
bolak-balik.

Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus searah (DC)
dapat dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah
(DC) dengan menggunakan suatu alat yang disebut Power Supply atau Adaptor.

Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen diode yang
dapat berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan menyearahkan
arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC).

2. SUMBER-SUMBER LISTRIK ARUS SEARAH

9
Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus listrik tetap terhadap
waktu dan arah tertentu disebut sumber-sumber listrik arus searah. Sumber listrik arus
searah dibagi menjadi empat macam.

A. Elemen Elektrokimia

Elemen elektrokimia adalah sumber listrik arus searah dari proses kimiawi.
Dalam elemen ini terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Elemen
elektrokimia dapat dibedakan berdasarkan lama pemakaiannya sebagai berikut.

2) Elemen Primer

Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang memerlukan


penggantian bahan setelah dipakai. Contoh elemen primer sebagai berikut:

a) Elemen Volta

Elemen volta adalah sejenis baterai kuno yang diciptakan oleh Alesandro
Volta.. Elemen volta masih diterapkan sampai saat ini. Meskipun bentuknya sudah
dimodifikasi. Elemen volta terdiri atas 2 elektroda dari logam yang berbeda yang
dicelupkan pada cairan asam atau larutan garam. Pada zaman dahulu, cairan asam
atau garam tersebut berupa kain yang dicelup dalam larutan garam/asam.

b) Elemen Daniell

Penemu elemen daniel adalah John Frederic Daniell. Elemen Daniell adalah
elemen yang gaya gerak listriknya agak lama karena adanya depolarisator.
Depolarisator adalah zat yang dapat menghambat terjadinya polarisasi gas hidrogen.
Depolarisator pada elemen ini adalah larutan tembaga (sulfat).

c) Elemen Leclanche

Jenis elemen leclanche ada dua macam, yaitu elemen kering dan basah, terdiri
atas dua bejana kaca yang berisi:

10
- batang karbon sebagai kutub positif (anoda)

- batang seng sebagai kutub negatif (katoda)

- Batu kawi sebagai depolarisator

- larutan amonium klorida sebagai elektrolit

d) Elemen Kering

Elemen kering adalah sumber arus listrik yang dibuat dari bahan-bahan kering
yang tidak dapat diisi kembali (sekali pakai). Elemen ini termasuk elemen primer.
Contoh elemen kering antara lain, batu baterai dan baterai perak oksida (baterai untuk
jam tangan). Bahan untuk kutub positif digunakan batang karbon, dan untuk kutub
negatif digunakan lempeng seng.

3) Elemen Sekunder

Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak memerlukan


penggantian bahan pereaksi (elemen) setelah sumber arus habis digunakan. Sumber
ini dapat digunakan kembali setelah diberikan kembali energi (diisi atau disetrum).

Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator (aki). Akumulator adalah termasuk
sumber listrik yang dapat menghasilkan Tegangan Listrik Arus Searah (DC). Prinsip
kerja dari aumulator adalah berdasarkan proses kimia.

Secara sederhana, prinsip kerja akumulator dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Pemakaian

Pada saat akumulator dipakai, terjadi pelepasan energi dari akumulator


menuju lampu. Dalam peristiwa ini, arus listrik mengalir dari kutub positif ke pelat
kutub negatif. Setelah akumulator dipakai beberapa saat, pelat kutub negatif dan

11
positif akan dilapisi oleh sulfat. Hal ini menyebabkan beda potensial kedua kutub
menjadi sama dan kedua kutub menjadi netral.

b) Pengisian

Setelah kedua kutub netral dan arus tidak mengalir, kita harus menyetrum aki
agar dapat digunakan kembali. Pada saat aki diestrum, arah arus berlawanan dengan
pada saat digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif.

Contoh lainnya seperti batu baterai yang digunakan pada telepon genggam (Hp),
laptop, kamera, lampu emergensi dll.

B. Generator Arus Searah

Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi
gerak (mekanis) menjadi energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan
menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

1). Generator penguat terpisah

2). Generator shunt

3). Generator kompon

Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang
diam, dan yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian
stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.

Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros
rotor.

12
Prinsip kerja generator ini adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet
yang terjadi pada kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.

dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

D. ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK


1. Energi listrik
adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi yang
tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A)dan tegangan listrik dengan
satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan
Watt (W)untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan,
mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk
menghasilkan bentuk energi yang lain.

Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air,
minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Energi ini
besarnya dari beberapa Joule sampai ribuan hingga jutaan Joule.

2. Daya listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit
listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik
yang mengalir per satuan waktu (joule/detik). 3000 Watt 24 volt Inverter with built in
charger and transfer switch.

Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan hambatan listrik


menimbulkan kerja. Peranti mengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang
berguna, seperti panas (seperti pada pemanas listrik), cahaya (seperti pada bola

13
lampu), energi kinetik (motor listrik), dan suara (loudspeaker). Listrik dapat diperoleh
dari pembangkit listrik atau penyimpan energi seperti baterai.

Dalam rangkaian listrik, Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan


oleh huruf P dalam persamaan listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat
dihitung menggunakan Hukum Joule, sesuai nama fisikawan Britania James Joule,
yang pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi
mekanik, dan sebaliknya.

W adalah daya (watt atau W)

I adalah arus (ampere atau A)

V adalah perbedaan potensial (volt atau V)

Sebagai contoh, lampu dengan daya 8 watt yang dipasang pada voltase (beda
potensial) 220 V akan memerlukan arus listrik sebesar 0,0363636 A atau 36,3636
mA :

Hukum Joule dapat digabungkan dengan hukum Ohm untuk menghasilkan dua
persamaan tambahan

di mana

R adalah hambatan listrik (Ohm atau ).

E. TEGANGAN AC DAN DC
Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa
kabel, adanya arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke
saluran negatif. Dalam kehidupan manusia listrik memiliki peran yang sangat
penting. Selain digunakan sebagai penerangan listrik juga digunakan sebagai sumber
energi untuk tenaga dan hiburan, contohnya saja pemanfaatan energi listrik dalam

14
bidang tenaga adalah motor listrik. Keberadaan listrik yang sangat penting dan fital
akhirnya saat ini listrik dikuasai oleh negara melalui perusahaan yang bernama PLN.

Listrik sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu arus listrik AC dan DC. Dalam
artikel singkat ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan arus
listrik AC dan DC beserta contoh pemanfaatan keduanya. Untuk memudahkan
pembaca artikel ini akan saya bagi menjadi beberapa bagian, yang pertama saya akan
menjelaskan apa yang dimaksud dengan arus listrik AC dan contoh penggunaannya,
kemudian yang kedua saya akan membahas pengertian listrik DC dan contoh
penggunaannya.

1. Pengertian Arus Listrik AC

Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan


arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk
suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya
sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada
dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi
50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1
(satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini terdapat pada rumah anda,
kecuali jika anda tidak berlangganan listrik PLN.

a. Contoh pemanfaatan listrik AC

15
Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah
sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda, perhatikanlah
bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan
listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda, biasanya pihak PLN
menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB (miniature circuit breaker).
Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat menggunakan listrik AC, ada
sebagian barang yang menggunakan listrik PLN namun barang tersebut sebenarnya
menggunakan listrik DC, contohnya saja Laptop. Laptop menggunakan listrik DC,
listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada
charger) tersebut. Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN
(AC) maka adaptor didalam laptop akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga
sesuai kebutuhan dari laptop anda. Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain
adalah: Untuk mesin cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan,
kompor listrik, dan masih banyak lagi.

2. Pengertian arus listrik DC

Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada awalnya
aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung
negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli
menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif
(elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya
lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.

a. Contoh pemanfaatan listrik DC

Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat lektronika.


Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus
DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk
keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus
listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV,

16
Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu
baterai, contohnya saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding,
mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang
menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat elektronika.

F. PENGUKURAN BESARAN-BESARAN LISTRIK


Macam besaran listrik adalah banyak dan mempunyai satuan yang bermacam-
macam pula. Dengan demikian alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur
besaran-besaran listrik tersebut juga bermacam-macam.
Besaran-besaran listrik yang banyak dijumpai dalam bidang industri,
perbengkelan ataupun keperluan-keperluan yang lain ialah : arus listrik, tegangan,
tahanan, daya dan sebagainya. Dalam pemakaian, besaran listrik diukur dalam satuan
praktis dan harga efektif. Untuk memudahkan dalam memahaminya, tabel 1, di
bawah ini memperlihatkan macam-macam besaran listrik beserta alat ukur yang
digunakannya dan satuan-satuannya (satuan praktis) serta symbol dari alat-alat
ukurnya.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak, cara mengukur kuat arus pada
listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik
adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik.

Hukum Ohm, berbunyi Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding
langsung dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu
penghantar tetap

Hukum I Kirchoff, berbunyi Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik
simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar darititik simpul tersebut.

Hukum II Kirchoff, berbunyi Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar


gaya gerak listrik ( ) dengan penurunan tegangan (IR)

sama dengan nol.

Alat ukur yang digunakan dalam listrik dinamis adalah ampermeter dan voltmeter.

Penerapan listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari salah saunya pada


penggunaan bola lampu.

B. SARAN

Semoga materi didalam makalah ini bisa dirmanfaatkan dalam kehidupan kita tentang
listrik dinamis, arus listrik , rangkaian arus listrik ,tegangan AC dan DC serta
beberapa materi lain.

18
Krirtik serta saran yang membangun kami harapkan dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah kami dikemudian hari. Terima kasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://elektronika-dasar.web.id/?s=teori-makalah-hukum-dasar-teknik-elektro

http://www.pusatgratis.com/ebook-gratis/ebook-iptek/dasar-elektronika-untuk-
pemula.html

http://supyan-sauri.blogspot.com/2012/12/makalah-teori-dasar-kelistrikan.html

20

Anda mungkin juga menyukai