Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BASIS DATA (DATABASE)


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Teknologi Informasi
Dosen : Rani Puspita Dhaniawaty, S.Kom., M.Kom.

Di susun oleh :

Aldino Ubaidillah 10516138


Gania Aldi Darmaditya 10516133
Stiven 10516128
Ziyan Madany 10516122

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan

karunia-Nya, penulis masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan makalah

ini tepat pada waktunya. Makalah ini yang berjudul Basis Data (Database).

Makalah ini disusun dengan tujuan utama menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar

Teknologi Informasi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan kepada dosen mata kuliah Pengantar

Teknologi Informasi, Rani Puspita Dhaniawaty, S.Kom, M.Kom. Terima kasih juga penulis

ucapkan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah

ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki masih terbatas

dan terdapat banyak kekurangan sehingga penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.

Namun penulis tetap bersyukur karena dengan bimbingan dan bantuan semua pihak, makalah ini

dapat diselesaikan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna

mencapai hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang

pembaca.

Bandung, Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
2.1 Pengertian Basis Data ................................................................................. 2
2.2 Sejarah Basis Data ...................................................................................... 2
2.3 Komponen Dasar Basis Data ...................................................................... 3
2.4 Istilah-Istilah Basis Data ............................................................................. 4
2.5 Hirarki Data ................................................................................................ 4
2.6 Elemen Pembentuk Basis Data ................................................................... 5
2.7 Persyaratan Basis Data................................................................................ 6
2.8 Tujuan Basis Data ....................................................................................... 7
2.9 Perancangan Basis Data .............................................................................. 8
2.10 Kelebihan Sistem Basis Data ...................................................................... 8
2.11 Kelemahan Sistem Basis Data .................................................................... 9
2.12 Model-model Basis Data ............................................................................ 10
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 14
3.2 Kritik dan Saran .......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi
dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri
(query) basis data disebut sistem manajemen basis data.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai
institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai
media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan
tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan
informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera
memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan
berlandaskan pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan
penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan
tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan
dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu
perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan,
mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, dan berapa laba bersih
perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi
pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan
dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah
dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.

1.2 Rumusan Masalah


Pada latar belakang di atas maka permasalahan dalam studi kasus ini dapat di identifikasi
pada hal-hal berikut :
1) Apa itu basis data(database)?
2) Bagaimana sejarah basis data?
3) Apa manfaat basis data?
4) Apa saja model-model basis data?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas kelompok mata
kuliah Pengantar Teknologi Informasi dalam semester satu, yang diberikan oleh dosen mata
kuliah Pengantar Teknologi Informasi yaitu ibu Rani Puspita Dhaniawaty, S.Kom, M.Kom.
Dan juga mengetahui atau memahami database dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
membaca tulisan ini diharapkan kita bisa lebih memahami teknologi informasi, karena bangsa
yang maju adalah bangsa yang menguasai teknologi dan informasi. Dengan memahami database
maka akan sangat memudahkan kita dalam menyelesaikan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat tulisan ini antara lain :
1) Dapat menambah wawasan penulis dan khalayak tentang hal-hal yang berhubungan dengan
pengaruh kemajuan teknologi informasi, khususnya database.
2) Sebagai bahan referensi untuk pembaca.
3) Dapat melatih mahasiswa pada umumnya dan penulis khususnya dalam mengembangkan
wawasan diri untuk menyusun buah pikiran secara sistematis dalam bentuk makalah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Basis Data:


Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua
pengertian tersebut adalah sebagai berikut :

Basis : Dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Data : Sesuatu yang bersifat nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang,
hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk
angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis Data adalah Kumpulan file / table yang saling berelasi (berhubungan) yang
disimpan dalam media penyimpanan eletronik. Dari pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan pada masing masing table / file didalam database berfungsi untuk menampung /
menyimpan data data, dimana masing masing data yang ada pada table / file tersebut saling
berhubungan dengan satu sama lainnya.

2.2 Sejarah Basis Data


Tahun 1960
Dari awal penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan focus
utama aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General
Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi
(Integrated Data Store). Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu distandardisasi
oleh Conference on Data System Language (CODASYL). Kemudian, Bachman menerima ACM
Turing Award (Penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer ) di tahun 1973.
Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan system manajemen informasi
(Information Manajemen System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka
kerja yang disebut model data hierarki. Dalam waktu yang sama, hasil kerja sama antara IBM
dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan system SABRE. System SABRE
memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan computer.

Tahun 1970
Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu
representasi data baru yang disebut model data relational. Pada tahun 1980, model relasional
menjadi paradigm DBMS paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basisdata
relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM. SQL di standardisasi di akhir tahun 1980
dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International
Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam
basisdata disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab menjalankan
program secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing
award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
Tahun 1980
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basisdata
dikembangkan. Penelitian dibidang basisdata meliputi bahasa query yang powerful, model data
yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks semua bagian
organisasi. Beberapa vendor (misalnya IBM, DB2, Oracle8, dan Informix UDS) memperluas
sistemnya dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya image dan text serta
kemampuan query yang kompleks. System khusus dikembangkan banyak vendor untuk
membuat data warehouse dan mengonsolidasi data beberapa basisdata.

Suatu fenomena menarik adalah munculnya enterprice resource planning (ERP)


dan management resource planning (MRP), yang menambah lapisan substansial dari fitur
berorientasi aplikasi pada DBMS utama. Paket yang digunakan secara luas meliputi Baan, Oracle,
PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket tersebut mengidentifikasi kumpulan tugas umum (misalnya
manajemen inventori, perencanaan sumber daya manusia, dan analisis keuangan) yang dihadapi
oleh sejumlah besar organisasi dan menyediakan lapisan aplikasi umum untuk melaksanakan
tugas.

Data disimpan dalam DBMS relasional. Kemudian, lapisan aplikasi dapat disesuaikan
pada perusahaan berbeda sehingga biaya keseluruhan perusahaan menjadi lebih rendah
disbanding biaya pembuatan lapisan aplikasi dari awal. Lebih jauh, DBMS memasuki dunia
internet. Saat generasi pertama, web site menyimpan datanya secara ekskulisif dalam file system
operasi. Pada saat ini, DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakese melalui
web browser. Query dapat dibuat melalui form web dan format jawabannya dengan
menggunakan markup language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser.
Semua vendor basisdata menambah fitur ini untuk DBMS mereka.

Manajemen basisdata mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat online dan dapat
diakses melalui jaringan computer. Saat ini, bidang seperti ini diwujudkan dalam
basisdata multimedia, video unteraktif, perpustakaan digital, proyek ilmuwan seperti proyek
pemetaan, proyek system obeservasi bumi milik NASA, dan lain sebagainya (Ramakrishnan and
Gehrke, 2003).

2.3 Komponen Dasar Basis Data


Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya basis data
maka hal yang diperhatikan adalah tersedianya:

a. Data: representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk
angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

b. Hardware: terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk
mengelola sistem basis data berupa: peralatan penyimpanan (disk, drum, tape), peralatan input
dan output, atau peralatan komunikasi.

c. Software: sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data, dapat berupa:
Database Management System (DBMS) atau program- program aplikasi dan prosedur-prosedur,
contohnya : Microsoft SQL Server, Oracle, Arago, Microsoft Access, FoxPro, dll
d. User (Pemakai): terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:
1) System Engineer: tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data,
dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak
penjual.
2) Administrator Basis Data: tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis
data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan
mengaturnya.
3) Programmer: membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan
menggunakan data yang terdapat dalam sistem basis data. Pemakai Akhir: tenaga ahli yang
menggunakan data untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk kelangsungan usaha.

2.4 Istilah-Istilah Basis Data


Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering digunakan. Oleh
karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi tentang ilmu pengetahuan basis
data sepatutnya mengenal:

a. Enterprise: suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data
yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data
operasional: data keuangan, data mahasiswa, data pasien, data karyawan.

b. Entitas: suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis
data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari: nasabah, simpanan, hipotik. Contoh
entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas
disebut Himpunan Entitas. Contoh: semua nasabah, semua mahasiswa.

c. Atribut (Elemen Data): karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas mahasiswa atributnya
terdiri dari npm, nama, alamat, tanggal lahir. d. Nilai Data (Data Value): isi data/informasi yang
tercakup dalam setiap elemen data. Contoh atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dewa,
Sri, Batara.

d. Kunci Elemen Data (Key Data Element): tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan
entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas mahasiswa yang mempunyai atribut- atribut
npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan kunci elemen data npm.

e. Record Data: kumpulan isi elemen data yang saling berhubungan. Contoh: kumpulan atribut
npm, nama, alamat, tanggal lahir dari entitas mahasiswa berisikan : "4109073", "Dani", "Jl. Jend.
Sudirman No. 4 Makassar", "4 April 1983".

2.5 Hirarki Data


Hirarki data dalam dikelompokkan menjadi 3 (tiga) buah, yaitu :
1. Elemen Data
Elemen Data / Field / Atribut adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi
menjadi unit lain yang bermakna. Pada data Mahasiswa, field / atribut datanya dapat berupa :
nim, nama_m, tpt_lhr_m, tgl_lhr_m, alm_m dan dan atribut lainnya yang menyangkut mahasiswa
tersebut. Istilah lain elemen data adalah medan / field, kolom, item, dan atribut. Istilah yang
umum dipakai adalah field, atribut atau kolom.
2. Rekaman
Rekaman / Record / Baris adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait.
Contohnya adalah nim, nama_m, tpt_lhr_m, tgl_lhr_m, alm_m an atribut lainnya dari seorang
Mahasiswa dapat dihimpun dalam sebuah record / baris.

3. Berkas
Berkas / File / Table adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut /
field sama, namun berbeda isi datanya Dalam basis data relasional, berkas mewakili komponen
yang disebut Table atau Relasi. Sedangkan pengertian Data value (nilai atau isi data) adalah data
aktual atau informasi yang disimpan pada setiap field / atribut. Field nama_m menunjukkan
tempat dimana informasi nama mahasiswa disimpan, sedangkan isi datanya adalah Mulyani,
Ahmad Sofyan dan lain sebagainya.

Sistem basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file / table yang saling berhubungan
(dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer), dan sekumpulan program (DBMS /
Database Management System) yang memungkinkan beberapa user (pemakai), dan /
atauprogram lain untuk mengakses dan memanipulasi file (table) tersebut.

Dalam basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut Table atau Relasi.
Sedangkan pengertian Data value (nilai atau isi data) adalah data aktual atau informasi yang
disimpan pada setiap field / atribut. Field nama_m menunjukkan tempat dimana informasi nama
mahasiswa disimpan, sedangkan isi datanya adalah Mulyani, Ahmad Sofyan dan lain sebagainya.

Sistem basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file / table yang saling berhubungan
(dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer), dan sekumpulan program (DBMS /
Database Management System) yang memungkinkan beberapa user (pemakai), dan / atau
program lain untuk mengakses dan memanipulasi file (table) tersebut.

2.6 Elemen Pembentuk Basis Data

Elemen Pengertian
Tabel Sebuah menu di dalam database dalam
bentuk baris dan kolom, yang digunakan
untuk memasukan data.
Query Sebuah menu di dalam database yang sudah
terkait dengan perintah-perintah khusus yang
berfungsi untuk melakukan pencarian data,
mengurutkan data, etc.
Form Sebuah bentuk tampilan data yang di desain
sedemikian rupa sehingga proses
pemasukan, pencarian, dan pembacaan data
dapat dilakukan dengan mudah.
Report Sebuah fasilitas yang berfungsi untuk
membuat lembar-lembar laporan dari data
yang kita access sehingga data tersebut
dapat dicetak atau diprint.
2.7 Persyaratan Basis Data
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada pembuatan file basis data agar
dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu :

a) Redudansi dan inkonsistensi data


Penyimpanan data yang sama dibeberapa tempat disebut redundansi, hal ini menyebabkan
pemborosan dan menimbulkan inkonsistensi data (data tidak konsisten) karena bila terjadi
perubahan terhadap data maka data harus dirubah dibeberapa tempat, hal ini tentunya tidak
efisien.

b) Pengaksesan data
Data dalam basis data harus siap diakses oleh siapa saja yang membutuhkan dan mempunyai
hak untuk mengaksesnya. Oleh karena itu perlu dibuat suatu program pengelolaan atau suatu
aplikasi untuk mengakses data yang dikenal sebagai DBMS.

c) Data terisolasi untuk standarisasi


Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka akan
menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data, oleh karena
itu data dalam satu database harus dibuat satu format sehingga mudah dibuat program aplikasinya

d) Masalah keamanan (security)


Tidak setiap pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data, misalnya
data mengenai gaji pegawai hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan personalia, sedang
bagian gudang tidak diperkenankan untuk membukanya. Keamanan dapat diatur dan disesuaikan
baik ditingkat basis data atau aplikasinya.

e) Masalah integritas (Integrity)


Basis data berisi file yang saling berhubungan, masalah utama adalah bagaimana kaitan antar
file tersebut terjadi meski diketahui bahwa file A terkait dengan file B, namun secara teknis ada
field yang mengaitkan kedua file tersebut oleh karena itu field kunci tidak dapat diabaikan dalam
merancang suatu basis data.

f) Multiple user :
Salah satu alasan basis data dibangun adalah karena nantinya data tersebut digunakan oleh
banyak orang, baik dalam waktu berbeda maupun bersamaan sehingga kebutuhan akan basis data
handal yang mendukung banyak pemakai perlu dipertimbangkan.

g) Data independence (kebebasan data) :


Pada aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman seperti BASIC misalnya, apabila
program telah selesai dibuat dan ternyata terjadi perubahan terhadap struktur file maka program
tersebut harus diubah, ini artinya program tersebut tidak bebas terhadap database yang ada.
Berlainan dengan paket DBMS apapun yang terjadi pada struktur file, setiap kali hendak melihat
data cukup dengan utility LIST. Ini artinya perintah DBMS bebas terhadap database karena
apapun perubahan terhadap database, semua perintah akan stabil tanpa ada yang perlu diubah.

Data independence dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :


Phisycal Data Independence : Kebolehan untuk mengubah pola fisik database tanpa
mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level fisik biasanya
hanya pada saat meningkatkan daya guna.
Logical Data Independence : Kebolehan mengubah pola konseptual tanpa mengakibatkan suatu
aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level konseptual teristimewa saat struktur
logika database berubah, ditambahkan atau dikurangi.

2.8 Tujuan Basis Data


Adapun, tujuan dari basis data, yaitu:
1. Kecepatan dan Kemudahan(speed)
Yakni agar pengguna basis data bisa:
menyimpan data
melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa
(baik manual ataupun elektronis).

2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)


Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan)
data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara
kelompok data yang saling berhubungan.
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan
pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan
(constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb.

3. Ketersediaan (Availability)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan
teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan /
kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.

4. Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai
maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan
perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah
tabel baru.

5. Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna
yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta
menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses
yang bisa dilakukan.

6. Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai),
dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi
perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau
kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
2.9 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam
suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang
perlu kita lalui yaitu:
1. Perencanaan basis data
2. Mendefinisikan sistem
3. Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
4. Perancangan basis data
5. Perancangan aplikasi
6. Membuat prototipe
7. Implementasi
8. Konversi data
9. Pengujian
10. Pemeliharaan operasional
Terdapat dua jenis bahasa komputer yang digunakan saat kita ingin membangun dan
memanipulasi sebuah basis data, yaitu:
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)

2.10 Kelebihan Sistem Basis Data


Basis data memiliki kelebihan, antara lain:
1. Terpusat dan Berbagi Data
User memasukkan dan menyimpan semua data di dalam satu komputer atau lebih.
Tindakan itu mengurangi penggunaan kertas, file, folder, dan juga kemungkinan kehilangan atau
kesalahan saat menempatkan data. Sekali data disimpan dalam komputer, banyak pengguna lain
bisa mengaksesnya via jaringan komputer (publisher).

2. Current Data
Pengguna bisa secara cepat memperbaharui data dan data yang tersedia siap untuk
digunakan.

3. Kecepatan dan Produktivitas


Pengguna bisa mencari, mengurutkan, me-retrieve, membuat perubahan, dan mencetak
data secara mudah serta efisien, seperti halnya perhitungan menjumlahkan semua data dapat
dilakukan secara cepat daripada jika harus melakukannya secara manual.

4. Akurasi dan Konsistensi


Pengguna bisa merancang basis data untuk memvalidasi masukan data, serta untuk memastikan
bahwa data yang dimasukkan adalah valid dan konsisten. Data yang ada berlaku sama terhadap
pengguna lainnya.

5. Analisis
Sistem basis data bisa menyimpan, menjejaki, dan memproses isi data yang besar dari sumber
yang berbeda. Sebagai contoh, Pengguna bisa menggunakan kumpulan data dari sumber yang
bervariasi untuk menjejaki performa dari area bisnis untuk menganalisa atau untuk
mengungkapkan trend bisnis.
6. Keamanan
Admin bisa memproteksi basis data dengan penetapan daftar kata sandi (password) dan
identitas pengguna yang diotorisasi. Keamanan memastikan bahwa pengguna hanya bisa
melakukan operasi yang diizinkan saja.

7. Pemulihan (recovery)
Kegagalan sistem tidak bisa diabaikan. Penggunaan basis data memungkinkan integritas
data mengalami kegagalan. Sistem manajemen basis data menggunakan suatu log transaksi untuk
memastikan bahwa data akan menjadi baik (pulih) saat admin menjalankannya kembali setelah
terjadi crash.

8. Transaksi
Konsep transaksi menyediakan suatu sistem mekanisme pemulihan kesalahan yang
disamaratakan untuk memberikan konsekuensi atas kesalahan yang tidak terduga.

2.11 Kelemahan Sistem Basis Data


Basis data memiliki kelebihan, antara lain:
1. Memerlukan Hardware tambahan :
-Kapasitas CPU yang lebih besar
-Terminal yang lebih banyak
-Alat komunikasi (multiuser)
2. Membutuhkan Listrik yang cukup besar
3. Menyediakan software/program untuk sistem basis data
4. Membutuhkan tenaga ahli (programmer)
5. Biaya (Cost) lebih besar untuk pembuatan, perawatan, dan pengelolaan sistem.
6. Kompleks dalam pembuatan sistem basis data : kerumitan tingkat tinggi dalam pembuatan
program sistem basis data.
7. Backup yang cukup banyak memakan waktu, dan Prosedur Backup yang sulit.
8. Pemulihan (Recovery) sulit.
9. Jika terjadi kerusakan atau serangan pada sistem basis data, maka akan mempengaruhi
kinerja dari sebuah instansi atau perusahaan.
2.12 Model - model basis data
Basis data memiliki berbagai bentuk/model, yaitu:
1. Model - model data Jaringan ( Network data model )
Model basis data jaringan merupakan perbaikan dari model basis data hirarki, yaitu dengan
menambahkan kemampuan root table untuk melakukan share relationships dengan child
tables.
Dalam hal ini child table dapat memiliki banyak root table dan untuk melakukan akses
terhadap child table, tidak dibutuhkan lagi untuk mengakses root table terlebih dahulu.

Contoh 1, Model Data Jaringan

Contoh 2, Model Data Jaringan


Kelebihan model data jaringan:
o Data lebih cepat diakses
o User dapat mengakses data dimulai dari beberapa tabel
o Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek
o Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.

Kelemahan basis data jaringan:


o Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi
o Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi program aplikasi
yang mengakses basis data
o User harus memahami struktur basis data.
2. Model data Relasional ( Relational data model )
Model basis data relasional merupakan model basis data yang paling populer banyak
digunakan sekarang ini
Unit utama yang disimpan pada basis data adalah berbentuk tabel atau kelompok data yang
saling berhubungan
Tabel terdiri baris dan kolom, baris adalah merepresentasikan tuple atau record pada tabel,
dan kolom merepresentaksikan fields pada tabel
Tabel dapat berhubungan dengan tabel yang lain dengan menggunakan kunci

Contoh : Model Data Relasional

Kelebihan basis data relasional:


o Data sangat cepat diakses
o Struktur basis data mudah dilakukan perubahan
o Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data disimpan.
o Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data
o Mudah untuk mengimplementasikan integritas data
o Data lebih akurat
o Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi
o Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL).

Kelemahan basis data relasional:


o Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan retrieve data
o User harus familiar dengan relasi antar tabel
o User harus belajar SQL.
3. Model Data Keterhubungan antar Entitas
Menjelaskan hubungan antar data dalam sistem basis data berdasarkan suatu presepsi
bahwa real world terdiri dari obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan relasi antara
obyek-obyek tersebut
Relasi antara obyek dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafis tertentu

Contoh : Model Data Keterhubungan antar Entitas

Keterangan simbol
4. Model Data Berorientasi Obyek
Model basis data berorientasi objek adalah suatu model basis data, dimana data
didefinisikan, disimpan, dan diakses menggunakan pemrograman berorientasi objek.
Basis data berorientasi objek didefinisikan dengan menggunakan bahasa pemrograman
berorientasi objek, yaitu bahasa Java.
Aplikasi End user juga di bangun dengan menggunakan bahasa berorientasi objek.
Object database management system digunakan untuk membuat link antara basis data dan
aplikasi.

Contoh : Model Data Berorientasi Obyek

Kelebihan basis data berorientasi objek:


o Programmer hanya dibutuhkan memahami konsep berorientasi objek untuk
mengkombinasikan konsep berorientasi objek dengan storage basis data relasional
o Objek dapat dilakukan sifat pewarisan dari objek yang lain
o Secara teoritis mudah untuk mengatur objek
o Model data berorientasi objek lebih kompatibel dengan tools pemrograman berorientasi objek.

Kelemahan basis data berorientasi objek:


o User harus memahami konsep berorientasi objek, karena basis data berorientasi objek tidak
dapat bekerja dengan metoda pemrograman tradisional
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya,
dan tersimpan dalam perangkat keras komputer serta menggunakan perangkat lunak untuk
bantuan dalam mengoperasikannya.
Model data yaitu sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan
antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi. Model data
terbagi menjadi empat macam, yaitu:
1. Model data Jaringan
2. Model data Relasional
3. Model data Keterhubungan antar Entitas
4. Model Data Berorientasi Obyek

Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-
kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya., memudahkan pengertian struktur
informasi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan
(response time, processing time, dan storage space).

3.2 Kritik dan Saran


Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://fauzult.blogspot.com/2012/01/tugas-makalah-basis-data.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
http://pafsipaisal.blogspot.co.id/p/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://www.scribd.com/doc/30914906/Pengertian-Database
https://unindrapti.wordpress.com/2012/12/04/makalah-database/
http://www.slideshare.net/edysmartnow/arsitektur-model-basis-data

Anda mungkin juga menyukai