Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN CUCI TANGAN ( HAND HYGIENE )

Posted on February 6, 2016 by admin

Baca & Dengarkan!

I. DEFINISI

1. Mencuci Tangan

Proses yang secara mekanik melepaskan kotorandan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air

2. Flora Transien dan Flora Residen

Istilah ini menggambarkan dimana bakteri dan mikroorganisme berada dalam lapisan kulit

Flora Transien : Diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain atau permukaan yang
terkontaminasi (Mis : meja periksa, toilet, lantai) selama bekerja. Organisme ini tinggal dilapisan luar
kulit dan terangkat sebagian dengan mencuci tangan menggunakan sabun biasa dan air.

Flora Residen : Tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut, dan tidak dapat
dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan keras dengan sabun dan air bersih.
Untungnya pada sebagian besar kasus, flora residen kemungkinan kecil terkait dengan infeksi yang
menular

3. Air Bersih

Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman untuk diminum serta
pemakaian lainnya (misalnya mencuci tangan dan membersihkan instrument medis) karena memenuhi
standart kesehatan yang telah ditetapkan. Pada keadaan minimal air bhersih harus bebas dari
mikroorganisme dan memiliki turbiditas rendah (jernih, tidak berkabut)

4. Sabun

Produk-produk pembersih (batang,cair, lembar, atau bubuk) yang menurunkan tegangan permukaan
sehingga membantu melepaskan kotoran, debris, dan mikroorganisme yang menempel sementara pada
tangan. Sabun biasa memerlukan gososkan untuk melepas mikroorganisme secara mekenik, sementara
sabun antiseptic (antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat pertumbuhan dan
hamper semua mikroorganisme

5. Agen Antiseptik atau antimikroba

Bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit atau jaringan hidup lain untuk menghambat atau membunuh
mikroorganisme (baik yang sementara atau yang merupakan penghuni tetap) sehingga mengurangi
jumlah bakteri

Contohnya adalah :

a. Alkohol 60 90%(etil dan isopropyl atau metil alcohol)

b. Khlorhexidin glukonat 2 4% (Hiblicens, hibiscrub, hibitane)

c. Khlorhexidin glukonat dan cetrimide dalam berbagai konsentrasi (savlon)

d. Yodium 3% yodium dan produk alcohol berisi yodium atau tincture (yodiun tinktur)

e. Iodofor 7,5 10% berbagai konsentrasi (betadin atau wescodyne)

f. Kloroksilenol 0,5 4% (Parakloro metaksilenol atau PCMX) berbagai konsentrasi (dettol)

g. Triklosan 0,2 2%
6. Emollient

Cairan organic seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang ketika ditambahkan pada handrub atau
lotion tangan akan melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan,
iritasi dan dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa antiseptic)
dan air.

II. RUANG LINGKUP

Segera : Setelah tiba di tempat kerja

Sebelum :

Kontak langsung dengan pasien

Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasive

Menyediakan /mempersiapkan obat-obatan

Mempersiapkan makanan
Memberi makan pasien

Meninggalkan rumah sakit

Diantara : Prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan terkontaminasi, untuk
menghilangkan kontaminasi silang

Setelah :

Kontak dengan pasien

Melepas sarung tangan

Melepas alat pelindung diri

Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksudat luka dan peralatan yang diketahui atau
kemungkinan terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh, ekskresi, (bedpen, urinal) apakah
menggunakan atau tidak menggunakan sarung tangan

Menggunakan toilet, menyentuh/ melap hidung dengan tangan

III. TATA LAKSANA

1. Indikasi Cuci Tangan

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terkontaminasi atau diduga terkontaminasi
mikroorganisme, cairan tubuh, darah dan setelah dari kamar mandi

Alkohol handrub digunakan untuk tindakan antiseptic rutin untuk kegiatan perawatan pasien

Lakukan cuci tangan

Sebelum kontak langsung dengan pasien

Setelah melepas sarung tangan


Sebelum melakukan dan menangani alat-alat invasive untuk perawatan pasien

Setelah kontak dengan cairan tubuh, membrane mukosa, kulit yang tidak utuh dan wound dressing

Saat merawat pasien akan berpindah dari area terkontaminasi ke area bersih

Setelah kontak dengan peralatan dan lingkungan di sekitar pasien

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handrub sebelum menyiapkan obat dan makanan

Bila sudah cuci tangan alcohol handrub tidak perlu menggunakan sabun dan air mengalir secara
bersama-sama

2. Tehnik cuci tangan

Untuk cuci tangan dengan alcohol handrub tuang cairan ke telapak tangan, pastikan cairan tersebut
dapat membasahi seluruh telapak tangan, kemudian lakukan 6 langkah cuci tangan, tunggu tangan
kering.

Waktu yang diperlukan untuk cuci tangan dengan alcohol handrub 20-30 dtk

Untuk cuci tangan dengan sabun dan air mengalir basahi tangan, tuang sabun ke telapak tangan,
pastikan sabun tsb dapat membasahi seluruh tangan. Kemudian lakukan 6 langkah cuci tangan.

Waktu yang diperlukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir 40 s/d 60 dtk.

Pastikan tangan dikeringkan sampai kering menggunakan handuk/tissue sekali pakai, jangan melakukan
kegiatan yang membuat tangan terkontaminasi.

Pastikan handuk tidak dipakai berulang kali.

Hindari penggunaan air panas, penggunaan air panas untuk cuci tangan yang berulang meningkatkan
resiko dermatitis.

Lebih baik gunakan sabun cair untuk cuci tangan. Jika menggunakan sabun batang, gunakan sabun
batang dalam ukuran kecil untuk menghindari kontaminasi sabun.

3. Rekomendasi persiapan cuci tangan untuk pembedahan

Jika tangan tampak kotor, cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan cuci tangan pembedahan.
Bersihkan kotoran di bawah kuku menggunakan pembersih kuku, bilas di bawah air mengalir.
Hindari cipratan waktu menyikat tangan

Lepas cincin, jam tangan, gelang sebelum melakukan cuci tangan pembedahan. Jangan gunakan cat kuku

Antiseptik cuci tangan pembedahan lebih direkomendasikan disbanding sabun antimikroba atau alcohol
handrub, pertahankan tangan tidak terkontaminsai sebelum menggunakan sarung tangan steril

Jika kualitas air tidak sesuai standar kualitas air kamar operasi, antiseptic cuci tangan direkomendasikan
meggunakan alcohol handrub sebelum mengguankan sarung tangan steril untuk prosedur pembedahan

Ketika cuci tangan untuk pembedahan menggunakan sabun antimikroba sikat tangan dan jari-jari selama
2 sampai 5 menit.

Cuci tangan untuk pembedahan menggunakan produk alcohol handrub untuk pembedahan, ikuti
petunjuk pabrik. Tuang produk hanya pada tanga yang kering, jangan mengkombinasikan scrub dan
handrub secara bersamaan.

Ketika menggunakan alcohol handrub, gunakan secukupnya sampai tangan dan jari-jari basah.

Setelah menggunakan alcohol handrub tunggu sampai tangan dan jari kering sebelum menggunakan
sarung tangan steril

4. Pemilihan dan Pengelolaan bahan cuci tangan

Jelaskan petugas kesehatan bahwa bahan cuci tangan beresiko terjadi iritasi

Lakukan evaluasi terjadinya reaksi pemakaian produk cuci tangan.

Pemilihan produk cuci tangan:

Pastikan bahwa produk selain digunakan untuk cuci tangan, juga bisa untuk merawat tangan dan sesuai
dengan tipe sarung tangan yang digunakan.

Minta informasi tentang, effect pelembab, antimikroba dari produk alcohol handrub yang digunakan

Pastikan tempat/dispenser cuci tangan mudah diakses

Pastikan dispenser cuci tangan terisi, dan berfungsi

Pastikan dispenser alcohol handrub aman dari resiko kebakaran

Dispenser sabun dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisian ulang


Jangan menambahkan sabun cair kedalam tempatnya bila masih ada isinya, penambahan ini dapat
menyebabkan kontaminasi bakteri pada sabun yang dimasukkan.

5. Perawatan Kulit

Pemilihan produk harus mempertimbangkan resiko dermatitis kontak dan kerusakan kulit lainnya.
Edukasi petugas tentang resiko tsb

Sediakan produk alternative untuk petugas yang menderita alergi atau reaksi yang merugikan dari
produk cuci tangan

Jika diperluakan untuk meminimalkan reaksi iritasi gunakan hands lotion/cream

6. Penggunaan sarung tangan

Pengguanaan sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan.

Gunakan sarung tangan ketika beresiko kontak dengan darah atau benda yang terkontaminasi,
membaran mukosa, dan kulit yang tidak utuh

Lepas segera sarung tangan setelah tindakan perawatan. Jangan gunakan sarung tangan yang sama
untuk merawat lebih dari 1 pasien

Ganti atau lepas sarung tangan saat merawat pasien yang sama dari sisi yang terkontaminasi ke sisi
tubuh yang bersih.

Hindari re-use sarung tangan. Jika harus re-use lakukan prosedur re- processing. Pastikan sarung tangan
tidak rusak dan sudah didekontaminasi

7. Persyaratan cuci tangan/hand hygiene


a. Tidak menggunakan cat kuku dan kuku buatan

b. Jaga kuku tetap pendek < 0,5cm

IV. DOKUMENTASI

1. Audit kemampuan cuci tangan

2. Audit kepatuhan cuci tangan

3. Hasil audit dilaporkan ke direktur dan unit terkait

REFERENSI

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya, Kesiapan menghadapi Emerging Infectious Disease, (Perhimpunan Pengendalian Infeksi
Indonesia, Cetakan Kedua Tahun 2009)

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya, Kesiapan menghadapi Emerging Infectious Disease, JHPIEGO

(Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia, Cetakan Kedua Tahun 2007)

WHO Guidelines On Hand Hygiene In Health Care (Advanced Draft) : A Summary Clean Hands Are Safer
Hands Tahun 2005

Anda mungkin juga menyukai