Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsentrasi belajar anak adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan
sesuatu, hingga pekerjaaan itu dikerjakan dalam waktu tertentu (Alim, 2009). Pada
beberapa anak bisa mengalami kesulitan, kesusahan, dan gangguan dalam hal
konsentrasi dan atensi yang diberikan. Banyak pula guru yang mengeluh dan
binggung dalam meningkatkan dan mengatasi anak yang sulit berkonsentrasi ketika
pembelajaran berlangsung.
Sulitnya anak dalam berkonsentrasi terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi baik dari dalam (internal) anak maupun dari luar (lingkungan) anak
itu sendiri. Bentuk pengajaran yang tidak menarik dan membosankan, situasi
lingkungan sekitar yang terlalu bising, ataukah anak memang mengalami kesulitan
dalam berkonsentrasi. Contoh bentuk dari masalah ini adalah tidak mendengarkan
dengan baik, tidak mengikuti instruksi, dan mudah teralihkan. Prayitno (2008)
mengatakan gangguan konsentrasi berhubungan dengan kemampuan anak untuk
memperhatikan dan berkonsentrasi, kemampuan yang berkembang seiring dengan
perkembangan anak. Anak yang terganggu konsentrasinya mengalami kesulitan untuk
memfokuskan konsentrasinya, perhatiannya, dan menyelesaikan tugas secara terus-
menerus. Mereka sering lupa instruksi, kehilangan barang barang dan tidak
mendengar orang tua dan gurunya.
Berdasarkan observasi dan pengalaman sendiri, banyak guru mengalami
kesulitan terhadap konsentasi siswa, misalnya dalam kegiatan pembelajaran banyak
siswa yang kurang memperhatikan, tidak memperhatikan dan tidak jarang beberapa
siswa yang membuat siswa lain juga tidak bisa berkonsentrasi misalnya dengan ribut
di dalam kelas. Hal tersebut jelas menjadi tantangan serta masalah oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran. Sebagai guru yang kreatif dan inovatif, guru harus dapat
mengendalikan situasi semacam ini. Salah satu cara yang paling efektif dan efisien
dalam mengelola kelas yang kurang tenang diantaranya adalah dengan memberikan
musik baik ketika pembelajaran berlangsung, terutama musik klasik.

1
Musik klasik bukan semata-mata untuk kesenangan semata, melainkan juga
berguna untuk perkembangan anak. Dalam kegiatan belajar musik berfungsi untuk
mengaktifkan otak kanan, sebab biasanya hanya otak kiri saja yang aktif. Dengan
keseimbangan fungsi otak kanan dan otak kiri sehingga mendapatkan hasil yang
maksimal dalam kegiatan pembelajaran. Belajar adalah ekspresi, dengan
menggunakan musik diharapkan belajar menjadi menyenangkan, sehingga
mendorong kebebasan berekspresi karena pada dasarnya stress dan tekananlah yang
menghambat pembelajaran.
Penelitian- penelitian membuktikan bahwa musik memberikan banyak manfaat
untuk anak seperti merangsang pikiran, memperbaiki konsentrasi dan ingatan,
meningkatkan aspek kognitif, membangun kecerdasan emosional,. Musik juga dapat
menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri, yang berarti menyeimbangkan
perkembangan aspek intelektual dan emosional. Anak yang mendapat pendidikan
musik jika kelak dewasa akan menjadi manusia yang berfikiran logis, sekaligus
cerdas, kreatif, dan mampu mengambil keputusan, serta mempunyai empati
(Minarso,2007).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dipaparkan rumusan masalah sebagai berikut
1. Apakah pengertian musik ?
2. Apakah manfaat musik dalam kegiatan pembelajaran ?
3. Bagaimana pengaruh musik klasik terhadap otak ?
4. Bagaimana pengaruh musik klasik terhadap tingkat konsentrasi siswa ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut
1. Mengetahui pengertian musik
2. Mengetahui manfaat musik dalam kegiatan pembelajaran
3. Mengetahui pengaruh musik klasik terhadap otak
4. Mengetahui Pengaruh Musik Klasik Terhadap Tingkat Konsentrasi Siswa

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Musik


Musik salah satu cara untuk merangsang pikiran sehingga siswa dapat
menerima materi pembelajaran dengan baik. Musik baik digunakan dalam kegiatan
pembelajaran karena musik mampu menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak
kiri, ini berarti menyeimbangkan antara aspek intelektual dengan aspek emosional.
Dalam pembelajaran agar proses belajar dapat berjalan dengan baik, harus ada
keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri, apalagi untuk materi-materi yang
membutuhkan konsentrasi tinggi. Salah satu jenis musik yang dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran adalah musik klasik, kompleksitas musik klasik merangsang
kompleksitas bagian otak. Selain itu musik klasik juga mampu untuk
menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak kiri atau biasa disebut dengan
kecerdasan intelektual dengan emosional siswa
Menurut Hendra (2010) menyatakan bahwa musik klasik merupakan musik
yang memiliki nilai seni dan nilai ilmiah yang tinggi. Musik klasik yang paling sering
didengarkan adalah musik klasik barat karya musisi seperti Mozart, Bach, Bethoven,
Handel, Hydn dan lain sebagainya. Para musisi klasik pada zaman tersebut memiliki
variasi yang berbeda, baik dari segi irama, melodi, dan frekuensi. Mozart memiliki
keunggulan dalam kesederhanaan dan kemurnian bunyi, Bach mampu membuat
jalinan musik yang serba rumit bagaikan hitungan matematika, sedangkan Bethoven
menciptakan musik yang dapat membangkitkan gelombang-gelombang emosi yang
naik-turun (Hendra, 2010, dalam Campbell, 2001)
2.2 Manfaat musik dalam kegiatan pembelajaran
Manfaat penggunaan musik untuk membantu proses pembelajaran yaitu :
1. Musik akan membuat siswa rileks dan mengurangi stress yang akan
menghambat proses pembelajaran.
2. Merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir siswa sehingga dapat
memperoleh hasil yang lebih baik.

3
3. Membantu kreativitas dengan membawa otak pada gelombang tertentu.
4. Merangsang minat baca, keterampilamn motorik dan perbendaharaan kata.
5. Sangat efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar
maupun pikiran bawah sadar
Untuk menciptakan suasana yang mendukung proses belajar, otak perlu mendapat
rangsangan yang sesuai, sehingga otak dapat dengan mudah menerapkan informasi
dan mengerti informasi dan mengembangkan keterampilan berpikir. Manfaat musik
sebenarnya tergantung pada cara kita menggunakannya, kapan dan apa saja jenis
musiknya. Berikut penggunaan musik dalam proses pembelajaran :
1 Musik digunakan sebaagai pembukaan sehingga pada waktu yang sesuai
akan sangat membantu mempengaruhi perhatian siswa di awal proses
pembelajaran.
2 Musik digunakan sebagai pembatas waktu, contohnya jika guru
memberikan tugas kepada siswa, maka guru dapat membatasi waktu untuk
mengerjakan tugas sampai selesai musik tersebut.
3 Musik digunakan untuk membantu diskusi, saat melakukan diskusi mainkan
musik sebagai latar belakang. Peran musik disini adalah untuk menciptakan
atmosfir yang mendukung proses diskusi.
4 Musik digunakan untuk membangkitkan semangat dan energi, saat suasana
kelas agak menurun, siswa sudah mulai mengantuk, bosan, atau letih
mainkan musik dengan tempo yang tinggi sambil melakukan gerak badan
atau brain gym.
5 Musik untuk penutup, jika ada musik pembukaan maka harus ada musik
penutup. Musik ini dimainkan saat siswa telah selesai belajar dan bersiap
untuk pulang sehingga pada saat pulang siswa dapat pulang dengan senang
dan gembira.

4
Perbedaan belajar dengan menggunakan musik dengan belajar tanpa musik :
Tanpa music Menggunakan musik
Denyut nadi dan tekanan darah Denyut nadi dan tekanan darah
meningkat sehingga otak menjadi rendah sehingga otak menjadi
tegang sulit untuk menerima materi relaks dan mudah untuk menerima
pelajaran. materi pelajaran.
Gelombang otak semaikn cepat Gelombang otak melambat
sehingga akan mengakibatkan sehingga siswa akan menyimpan
pesan yang sudah disampaikan ke materi yang telah disampaikan
otak akan cepat hilang dan tidak sampai ke longtherm memory.
tersimpan ke longtherm memory.
Otot-otot menegang, sulit untuk Otot-otot relaks, mudah untuk
menerima materi pembelajaran menerima materi pelajaran.

2.3 Pengaruh Musik Klasik Pada Otak


Menurut Yanuarita (2012), musik memiliki kekuatan untuk mengobati
penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang. Musik dapat
meningkatkan, memulihkan, dan memlihara kesehatan fisik, mental, emosional,
sosial dan spiritual. Musik memiliki pengaruh besar terhadap pikiran. Hal tersebut
terbukti dari efek yang tercipta dari musik tersebut. ada musik yang membuat
gembira, sedih, terharu, tearsa sunyi, mengingat masa lalu, meningkatkan konsentrasi,
dan lain sebagainya. Musik memliki 3 bagian penting yaitu bit (beat), ritme, dan
harmoni. Bit dapat memepengaruhi tubuh, ritme dapat mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmoni dapat mempengaruhi roh. Setiap musik yang kita dengarkan
walaupun hal tersebut tidak senagaja didengarkan, akan berpengaruh pada otak.
Terdapat 3 sistem saraf yaitu sebagai berikut, Yanuarita (2012) :
a. Sistem otak yang memproses perasaan
Musik adalah bahasa jiwa yang mampu meembawa perasaan kearah mana saja.
Musik yang didengarkan akan merangsang sistem saraf sehingga menghasilkan
perasaan.

5
b. Sistem otak kognitif
Aktivasi sistem ini bisa terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau
memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang sistem ini secara
otomatis walau tanpa disimak atau memperhatikan. Jika sistem ini dirangsang maka
seseorang dapat meningkatkan memori, daya ingat, konsentrasi, kemampuan belajar,
kemampuan matematika, analisis, logika, intelegensi, kemampuan memilah,
disamping itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.
c. Sistem otak yang mengontrol kerja otak
Musik dapat secara langsung dalam mempengaruhi kerja otot. detak jantung dan
pernafasan bisa melambat tergantung alunan musik yang didengarkan. Berbagai
penelitian yang dilakukan para ahli telah membuktikan bahwa musik dapat
mempengaruhi dalam mengembangkan imajinasi dan pikiran kreatif.
Selain itu mengapa musik bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran
karena musik dapat merangsang kecerdasan. Kecerdasan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Musik dapat merangsang fungsi otak artinya musik memberikan rangsangan
pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak fungsi ingatan untuk belajar, untuk
berbahas, mendengar dan berbicara, serta analisis, intelek, dan fungsi
kesadaran. Musik juga dapat merangsang pertumbuhan pada ingatan.
2. Merangsang otak secara fisik disini bukan berati musik yang memperbaiki
kondisi fisik otak akan tetapi kondisi fisik otak yang lebih baik
memungkinkan seserang belajar musik.
3. Meningkatkan fungsi kognitif artinya musik memungkinkan untuk berpikir,
mengingat, menganalisis, belajar dan secara umum melakukan aktivitas
mental yang lebih tinggi.
4. Merangsang proses asosiatif artinya musik dapat menjadi perangsang yang
dapat membangkitkan siswa untuk mengingat kembali pengalaman emosional
pada masa kanak-kanak.
5. Merangsang rekognitif (mengenal kembali) artinya dengan musik saraf indera
pendengaran mengirim sinyal ke otak untuk mengenali kembali alunan musik

6
tersebut. Jika siswa pernah mendengar musik itu sebelumnya, maka siswa
akan memberikan respon terhadap sesuatu yang pernah dialaminya.
6. Musik memperluas gudang ingatan artinya musik mampu untuk
membangkitkan individu untuk memanggil kembali data lainnya karena
adanya proses asosiatif. Musik merupakan data yang juga berfungsi sebagai
stimulator untuk memanggil kembali ingatan lain.
7. Merangsang perkembangan bahasa artinya musik sering digunakan untuk
membantu siswa supaya lebih mampu belajar berbahasa.
8. Merangsang pikiran ritmis artinya musik melatih koordinasi gerak dengan
ritme, belajar dan memahami musik merupakan suatu proses belajar
memahami irama.
Ada teori yang mengatakan bahwa dalam situasi otak kiri sedang bekerja,
seperti mempelajari situasi baru, musik akan membangkitkan reaksi otak kanan yang
intuitif dan kreatif sehingga masukannya dapat dipadukan dengan keseluruhan
proses., otak kanan cenderung untuk terganggu selama rapat, kuliah, dan sebagainy,
yang merupakan penyebab mengapa seseorang itu melamun dan memperhatikan
pemandangan ketika seseorang berniat untuk berkonsentrasi, memasang musik adalah
cara efektif untuk menyibukan otak kanan ketika sedang berkonsentrasi pada
aktivitas-aktivitas otak kiri. (Deporter dan Hernacki, 2011). Dengan menggunakan
musik yang khusus, maka kita dapat mengerjakan pekerjaan yang melelahkan,
pekerjaan yang berat menjadi relaks dan tetap berkonsentrasi sehingga pekerjaan
yang berat akan menjadi lebih ringan.
2.4 Pengaruh Musik Klasik Terhadap Tingkat Konsentrasi Siswa
Musik dapat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar. Adapun beberapa
penelitian yang mendukung yaitu Hidayat (2011), yang menyatakan bahwa musik
klasik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan daya tahan
konsentrasi dalam belajar pada mahasiswa . Purnama (2014) bahwa musik klasik
dapat memberikan dampak positif terhadap kemampuan konsentrasi seseorang dalam
belajar. Fitri (2014) terdapat pengaruh metode relaksasi dengan mengunakan musik
klasik terhadap konsentrasi anak.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Musik salah satu cara untuk merangsang pikiran sehingga siswa dapat
menerima materi pembelajaran dengan baik. Musik baik digunakan dalam kegiatan
pembelajaran karena musik mampu menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak
kiri, ini berarti menyeimbangkan antara aspek intelektual dengan aspek emosional.
Dalam pembelajaran agar proses belajar dapat berjalan dengan baik, harus ada
keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri, apalagi untuk materi-materi yang
membutuhkan konsentrasi tinggi.
Manfaat penggunaan musik untuk membantu proses pembelajaran seperti
musik akan membuat siswa rileks dan mengurangi stress yang akan menghambat
proses pembelajaran, merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir siswa sehingga
dapat memperoleh hasil yang lebih baik, membantu kreativitas dengan membawa
otak pada gelombang tertentu, merangsang minat baca, keterampilamn motorik dan
perbendaharaan kata, Sangat efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan
pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar. Musik klasik dapat memberikan dampak
positif terhadap kemampuan konsentrasi seseorang dalam belajar.

Saran
Dengan tersusunnya makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat pembaca
maupun pendengar terutama guru maupun tenaga pengajar dalam menghadapi segala
permasalahan dalam kegiatan pembelajaran khususnya masalah dalam meningkatkan
konsentrasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
dan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M & Asrori, M. (2009). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik).


Jakarta. Bumi Aksara

Deporter, Bobbi & Mike Hernacki.(2010). Quantum Learning, Bandung: PT Mizan


Pustaka

Fitri, I. (2014). Pengaruh Metode Relaksasi terhadap Konsentrasi Anak Usia 4-5
Tahun di Paud Fatimah [Skripsi]. Tersedia :
eprints.ums.ac.id/28315/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf. [2 Juni 2016]

Hendra, A. (2010). Pengaruh Pemberian Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar


Matematika Anak. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapianata, 29.

Hidayat, S. 2011. Pengaruh Musik Klasik Terhadap Daya Tahan Konsentrasi dalam
Belajar. [Skripsi]. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim, Riau

Miarso, Yusufhadi. (2007) Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Cetakan Ketiga.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Purnama, I. 2014. Pengaruh Metode Relaksasi Terhadap Konsentrasi Anak Usia 4-5
Tahun di Paud Fatimah. Tersedia :
https://issuu.com/indah_purnama/docs/pengaruh_jenis_musik_terhadap_tingk. [2
Juni 2016].

Prayitno.(2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Yanuarita, Franc. Andri. (2012). Memaksimalkan Otak Melalui Senam Otak (Brain
Gym). Yogyakarta : Teranova Books
.

Anda mungkin juga menyukai