Anda di halaman 1dari 9

PENURUNAN KECEMASAN IBU MENJELANG SEKSIO SESARIA

DENGAN MODEL "SAYANG BUNDA"


(The Decrease of Anxiety in Secsio Sesaria Mother with "Sayang Bunda" Model)

Dhiana Setyorini*, Moch. Bahrudin*


*Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya, Jalan Prof. Dr. Moestopo No. 8C Surabaya
E-mail: selalu.mesra@yahoo.co.id

ABSTRACT
Introduction: Mother with secsio sesaria will find an problem, both a physical and psychological
problems. A psychological problem that often happen in mother with secsio sesaria is an Anxiety
problem. The aimed of this study was to know the effectiveness of "SAYANG BUNDA" in reducing the
anxiety of seccio caesaria mother. Method: Quasy Experimental Pretest-Postest with contol group
design was used in this study. The population in this study was mother with electif sectio sesaria who
pregnant examinated in Darmo Hospital, William Both Hospital, Suwandi Hospital, Bunda Hospital
and Darus Syifa' Hospital of Surabaya. Total sample was 60 people divided into 30 of intervention
group and 30 of control. The samples was taken by Quota sampling. The effectiveness of "SAYANG
BUNDA" to decrease anxiety was analyzed by using t test (independent samples t-test). Result: The
Results of homogeneity test found that between control and intervention groups were homogeneous
(p 0.05). The results of this study indicate that there were significant differences on anxiety between
control and intervention group (p = 0.00), the control group had an average higher anxiety than the
intervention group after getting "SAYANG BUNDA". Similarly to the level of anxiety, anxiety levels
decreased after getting "SAYANG BUNDA" (p = 0.018). Discussion: "SAYANG BUNDA" effective
for reducing anxiety in women with secsio sesaria. The implication of this study is health education
with "SAYANG BUNDA" can be applied to mothers with planned elective cesarean section at the time
of antenatal education.

Keywords: anxiety, "SAYANG BUNDA", secsio sesaria

PENDAHULUAN Secara keseluruhan diperkirakan


bahwa setiap tahunnya 585.000 wanita
Persalinan adalah suatu peristiwa alami
meninggal akibat kehamilan dan persalinan:
dan penting dalam kehidupan seorang wanita,
99% dari kematian tersebut terjadi di negara
namun peristiwa persalinan bukan hanya
berkembang. Wanita di Afrika Barat dan
merupakan pengalaman yang menyenangkan.
timur menghadapi risiko kematian ibu paling
Persalinan merupakan suatu ancaman yang
tinggi; demikian pula wanita di beberapa
dapat mengantarkan mereka pada kecacatan
negara Asia berisiko tinggi (Sherris, 1999).
dan kematian. Setiap menit seorang ibu
Sebagian besar (6080%) kematian ibu
meninggal karena penyebab yang berkaitan
disebabkan oleh perdarahan saat melahirkan,
dengan kehamilan dan persalinan. Ia biasanya
persalinan macet, sepsis, tekanan darah tinggi
berusia muda (kurang dari 21 tahun), sudah
pada kehamilan, dan komplikasi dari aborsi
menjadi ibu dan hidup di negara berkembang.
yang tidak aman. Komplikasi kehamilan dan
(Sherris, 1999). Selain ibu yang meninggal
persalinan atau yang menyebabkan kematian
saat persalinan, diperkirakan ada 100 wanita
pada ibu tidak bisa diperkirakan sebelumnya,
yang selamat saat persalinan tapi mengalami
dan sering terjadi beberapa jam atau hari setelah
kesakitan, cacat atau kelainan fisik akibat
persalinan (Sherris, 1999). Penyebab tersebut
komplikasi kehamilan.

138
Penurunan Kecemasan Ibu Menjelang Seksio Sesaria (Dhiana Setyorini)

akan menyebabkan persalinan yang seharusnya sehingga mampu mengatasi konsekuensi


berjalan alami menjadi terhambat dan harus munculnya berbagai permasalahan yang cukup
dilakukan tindakan bedah kebidanan dengan kompleks baik dari aspek fisik, psikologis
seksio sesaria. Tindakan ini ada yang sudah maupun sosio ekonomik. Permasalahan pada
direncanakan sebelumnya (elektif) namun ada aspek fisik dapat dilihat melalui kejadian
pula yang tidak ada perencanaan sebelumnya morbiditas maternal dan perinatal. Sekitar
(emergensi). 2550% kelahiran secara seksio sesaria
Abad ke-20 cara kelahiran dengan seksio mengalami komplikasi seperti aspirasi,
sesaria hampir di seluruh dunia mengalami embolisme pulmonal, infeksi luka, luka terbuka
peningkatan. Di Amerika Serikat, dari 4,5 per (dehisence), tromboplebitis, perdarahan, infeksi
seratus kelahiran pada tahun 1965 menjadi 23,5 saluran kemih, perlukaan vesika urinaria dan
per seratus kelahiran pada tahun 1991 (Phillips, usus, dan komplikasi yang berhubungan
1966). Di negara Inggris, Scotland, Sweden, dengan anestesi (Perry dan Hess, 1998). Selain
sekitar 10% menjadi 12% (Old, London dari aspek fisik, permasalahan psikologis dapat
dan Ladewig, 2000). Indikasi seksio sesaria terjadi pada ibu yang akan menjalani seksio
ditunjukkan oleh survei yang dilakukan di sesaria maupun sesudahnya. Permasalahan
Amerika bahwa dari 123.837 kelahiran, sebesar psikologis yang sering terjadi adalah
33,4% karena distosia, 23,1% karena bekas kecemasan. Tingkat kecemasan yang dirasakan
seksio sesaria, 18,8% karena letak sungsang, ibu menjelang seksio sesaria berhubungan erat
13,2% karena gawat janin, dan 11,2% karena dengan pengetahuan yang kurang dan status
indikasi lain (Martius, 1997). sosial ekonomi yang rendah.
Peningkatan jumlah kasus seksio sesaria Tingkat kecemasan pada ibu hamil
dapat dilihat dari survei yang dilakukan oleh menjelang seksio sesaria merupakan hal
Wiknjosastro dan Basalamah (1993) pada yang sangat penting, karena kecemasan yang
64 rumah sakit di Jakarta yang didapatkan berlangsung terus-menerus dapat menimbulkan
angka berkisar antara 35,755,3% dari 17.665 gangguan-gangguan yang dapat mempersulit
kelahiran. Sementara di RSUD Dr. Soetomo kehamilan maupun proses persalinan
menunjukkan adanya peningkatan kelahiran sendiri. Kecemasan yang berlangsung terus-
dengan seksio sesaria, dari 452 kasus pada menerus tanpa adanya suatu tindakan akan
tahun 2000 menjadi 545 kasus pada tahun mengkibatkan peningkatan kecemasan ke
2004 dengan indikasi yang bervariasi (RSUD level yang lebih parah dan meningkatkan
Dr. Soetomo Surabaya, 2005). Sebagian besar risiko cedera serta komplikasi post partum
persalinan seksio sesaria dilakukan dengan (Taylor, 1997). Dalam kondisi distress atau
indikasi medis, namun ada pula indikasi cemas akan mengakibatkan peningkatan kadar
nonmedis walaupun jumlahnya tidak terlalu kortisol, yang disertai dengan kadar neutrofil
banyak. Data di RSUD M. Soewandhie mengalami penurunan sehingga menurunkan
didapatkan data bahwa terjadi peningkatan daya tahan tubuh seseorang. Dengan turunnya
jumlah kelahiran dengan seksio sesaria. Tahun daya tahan tubuh menjelang tindakan seksio
2006 jumlah persalinan dengan tindakan seksio sesaria akan menyebabkan terjadinya berbagai
sesaria sebesar 225 kasus tahun 2007 sebesar komplikasi setelah pembedahan, yang akan
234 kasus, tahun 2008 sebesar 260 kasus dan memperpanjang lama hari perawatan pasien
tahun 2009 sebesar 332 kasus. di rumah sakit dan hubungan ibu dengan bayi
Perawat perlu untuk menerapkan akan terhambat.
perannya sebagai advokat dalam membantu Komplikasi setelah seksio sesaria
klien dan keluarga memutuskan tindakan ini dapat dicegah bila daya tahan tubuh ibu
yang terbaik bagi diri mereka dalam proses sebelum menjalani pembedahan cukup tinggi.
persalinannya. Selain itu, adanya peningkatan Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
kejadian persalinan dengan cara seksio sesaria seorang perawat untuk meningkatkan daya
tentunya harus dibarengi dengan peningkatan tahan ibu sebelum menjalani seksio sesaria
kemampuan profesional perawat maternitas adalah dengan mengurangi kecemasan ibu.

139
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 138146

Kecemasan ibu akan berkurang bila ibu sudah curah pendapat. Sedangkan media yang dapat
mengerti tentang perngertian seksio sesaria, digunakan antara lain: booklet, pamflet, leaflet,
alasan atau indikasi dilakukan seksio sesaria, film dan alat peraga lainnya. (Notoatmodjo,
persiapan seksio sesaria, prosedur seksio 2003; Sumijatun, 2006).
sesaria, komplikasi dan risiko seksio sesaria, Peningkatan jumlah ibu yang harus
dan perawatan setelah seksio sesaria. Untuk menjalani seksio sesaria dan banyaknya
mengerti tentang semua ini ibu perlu diberi komplikasi yang terjadi setelah tindakan seksio
suatu bentuk pendidikan kesehatan, karena sesaria, baik itu seksio sesaria yang elektif,
dengan diberikan pendidikan kesehatan ini terlebih lagi seksio sesaria yang emergensi
akan meningkatkan pengetahuan ibu dan ibu maka diperlukan suatu bentuk pendidikan
siap untuk menjalani seksio sesaria. kesehatan untuk ibu hamil yang akan menjalani
Peningkatan pengetahuan ibu ini dapat seksio sesaria. Selama ini masih banyak rumah
diperoleh dengan pendidikan kesehatan sebelum sakit yang belum memberikan pendidikan
dilakukan pembedahan. Hal ini penting karena kesehatan untuk mengurangi kecemasan
pendidikan kesehatan pre operasi berhubungan pada ibu yang akan menjalani seksio sesaria,
erat dengan antisipasi terhadap rasa cemas, terutama pendidikan kesehatan yang bersifat
takut, nyeri dan tingkat ketergantungan klien. formal dan terstruktur. Sehingga diperlukan
Pemberian pendidikan kesehatan pre operasi suatu bentuk media pendidikan kesehatan
juga dapat meningkatkan rasa aman, percaya untuk menurunkan kecemasan ibu yang akan
diri, partisipasi dalam perawatan diri dan menjalani seksio sesaria. Peneliti membuat
meminimalkan komplikasi dan membantu suatu bentuk paket pendidikan kesehatan
dalam mengambil keputusan yang positif. untuk menurunkan kecemasan ibu yang akan
(Perry dan Potter, 1997; Notoatmodjo, 2003). menjalani seksio sesaria yaitu "SAYANG
Penelitian tentang pentingnya pendidikan BUNDA" dalam bentuk booklet. "SAYANG
kesehatan pada pre operasi seksio sesaria BUNDA" ini dibuat sendiri oleh peneliti
yang dilakukan oleh Milne, Hundley, dan berdasarkan beberapa teori yang telah peneliti
Graham (1999) tentang alasan seorang wanita pelajari.
memutuskan melahirkan dengan seksio sesaria,
terhadap 166 responden didapatkan hasil bahwa
BAHAN DAN METODE
94 orang (58%) puas dengan informasi yang
diterima selama kehamilan tentang pendidikan Penelitian ini merupakan penelitian
kesehatan yang terkait dengan seksio sesaria. quasy experiment, Penelitian dilakukan
47 orang (29%) tidak puas terhadap informasi dengan mengkaji kecemasan ibu sebelum
yang diterima sedangkan 21 orang (13%) tidak (pre-test) dan sesudah (post-test) diberikan
dapat memberikan jawaban. Mereka yang "SAYANG BUNDA" dengan menggunakan
merasa puas, kemudian memutuskan untuk kelompok kontrol, Desain penelitian ini disebut
dilakukan seksio sesaria pada dirinya. desain pretest-posttest with kontrol group
Melihat pentingnya pendidikan kesehatan (Budiharto, 1999). Kesimpulannya penelitian
sebelum operasi seksio sesaria ini, maka perlu ini menggunakan design non randomised quasy
diberikan pendidikan kesehatan pada ibu yang experimental pretest-posttest with control
akan menjalani seksio sesaria dengan berbagai group.
metode dan media. Berbagai macam metode Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
dan media dapat digunakan untuk memberikan dengan seksio sesaria elektif yang periksa di
pendidikan kesehatan pada ibu menjelang poli hamil rumah sakit yang ada di Surabaya.
seksio sesaria. Metode yang dapat digunakan Sedangkan sampelnya adalah ibu dengan
dalam memberikan pendidikan kesehatan seksio sesaria elektif dan hamil trimester ke-3
ini adalah metode pendidikan perorangan di Klinik Hamil RS Darmo, RS William Booth,
atau kelompok dengan cara: ceramah, tanya RS Suwandi, RS Bunda dan RS Darus Syifa'
jawab, diskusi, demonstrasi, simulasi dan Surabaya, yang memenuhi kriteria inklusi.

140
Penurunan Kecemasan Ibu Menjelang Seksio Sesaria (Dhiana Setyorini)

Penelitian ini menggunakan tiga jenis Ibu pada kelompok kontrol sebagian
instrumen yang terdiri dari Kuesioner Data besar bekerja yaitu 21 ibu (70%), sedangkan
demografi terdiri dari empat pertanyaan pada kelompok intervensi yang tidak bekerja
yang harus diisi oleh responden yaitu umur, sejumlah 16 ibu (53,3%) dan yang bekerja
pendidikan terakhir, pekerjaan dan paritas serta 14 ibu (46,7%). Selain itu hasil uji statistik
instrumen yang digunakan dalam pengumpulan didapatkan nilai p-value antara kedua kelompok
data tingkat kecemasan ibu dengan seksio tersebut adalah 0,81. Jadi dilihat dari pekerjaan
sesaria adalah close-ended questionaire, alat responden kedua kelompok tersebut homogen.
ukur ini disusun sendiri oleh peneliti dengan Sebagian besar responden dalam penelitian ini
memodifikasi pada instrumen pengkajian adalah ibu yang sedang hamil pertama yaitu
kecemasan dari ZSAS dan ZUNG dan dari sebanyak 19 ibu (63,3%) pada kelompok
"Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)" kontrol, sedangkan pada kelompok intervensi
(Hawari, 2001). Lembar observasi merupakan sebanyak 18 ibu (60%), kehamilan kedua
alat pengumpul data yang berisi tentang pada kelompok kontrol 6 ibu (20%) pada
data objektif kecemasan ibu dengan seksio kelompok intervensi 9 ibu (30%). Kehamilan
sesaria. Alat ukur ini berisi tentang perubahan ketiga pada kelompok kontrol 2 ibu (6,7%)
fisiologis yang terjadi pada ibu yang mengalami pada kelompok intervensi 3 ibu (10%), pada
kecemasan. Cara menilainya dengan cara kelompok intervensi tidak ada. Dari hasil uji
pengukuran dan observasi. statistik didapatkan nilai p-value antara kedua
Pengolahan dan analisis data yang kelompok tersebut adalah 0,56. Jadi dilihat dari
digunakan adalah analisis univariat dilakukan paritas responden kedua kelompok tersebut
dengan menganalisis distribusi frekuensi homogen.
dari karakteristik responden dan frekuensi Distribusi tingkat kecemasan ibu
tingkat kecemasan responden, analisis bivariat melahirkan dengan seksio sesaria berdasarkan
yaitu uji homogenitas untuk mengetahui karakteristiknya didapatkan hasil p value
homogenitas responden digunakan uji chi > 0,05 (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas).
square dan uji perbedaan kedua kelompok Ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
dengan menggunakan rumus t-test. antara karakteristik responden dengan tingkat
kecemasan yang dialami.
Rerata nilai kecemasan pengukuran
HASIL pre pada kelompok kontrol adalah 26,57
Karakteristik ibu melahirkan dalam dengan standar deviasi 4,967, sedangkan
penelitian ini meliputi umur, pendidikan, pada kelompok intervensi didapat rerata nilai
pekerjaan dan paritas. Jumlah ibu yang berusia kecemasan pengukuran pre 29,63 dengan
sebagian besar berusia kurang dari 30 tahun strandar deviasi 3,449. Hasil uji statistik
pada kelompok kontrol ada 17 ibu (56,7%), didapatkan nilai b p-value = 0,007. Jadi
sedangkan pada kelompok intervensi jumlah ada perbedaan yang bermakna antara nilai
ibu yang berusia kurang dari 30 tahun ada kecemasan pengukuran pre pada kelompok
16 ibu (53,3%). Hasil uji statistik didapatkan kontrol dengan kelompok intervensi, rerata
nilai p-value antara kedua kelompok tersebut kecemasan kelompok intervensi lebih tinggi
adalah 0,29. Jadi dilihat dari umur responden dari pada kelompok kontrol
kedua kelompok tersebut homogen. Analisis Nilai kecemasan pengukuran post pada
tingkat pendidikan ibu pada kelompok kontrol kelompok kontrol 32,43 dengan standar deviasi
27 ibu (90%) berpendidikan menengah ke atas, 5,144. Sedangkan pada kelompok intervensi
demikian juga untuk kelompok intervensi 26 rerata nilai kecemasan pada pengukuran post
ibu (86,7%) berpendidikan menengah ke atas. adalah 26,80 dengan standar deviasi 2,657.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value =
antara kedua kelompok tersebut adalah 1,00. 0,000. Jadi ada perbedaan yang bermakna
Jadi dilihat dari tingkat pendidikan responden antara kecemasan kelompok intervensi lebih
kedua kelompok tersebut homogen. rendah daripada kelompok kontrol.

141
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 138146

Tabel 1. Distribusi responden kelompok kontrol dan kelompok intervensi menurut karakteristik
Karakteristik p-value
Umur
30 tahun 0,29
31 tahun
Pendidikan
SLTP 1,00
SMU
Pekerjaan
Tidak bekerja 0,81
Bekerja
Kehamilan ke
1, 2, lebih dari 3 0,56

Tabel 2. Distribusi tingkat kecemasan responden berdasarkan karakteristiknya


No Karakteristik p-value
1. Umur 0,662
2. Pendidikan
SLTP 0,183
SMU
3. Pekerjaan
Tidak bekerja 0,842
Bekerja
4. Kehamilan ke
(1, 2, 3 atau lebih dari 3) 0,908

Tabel 3. Kecemasan pada ibu melahirkan dengan seksio sesaria sebelum dan setelah mendapatkan
paket "IBU" pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Kecemasan
Kelompok Pre Post
Mean SD Mean SD
Kontrol 26,57 4,967 32,43 5,144
Intervensi 29,63 3,449 26,80 2,657
Perbedaan kontrol dan intervensi -3,06 1,518 5,63 2,486
P value 0,007 0,000

Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat kecemasan ibu melahirkan dengan seksio sesaria di RS Darmo,
RS William Booth, RS Suwandi, RS Bunda dan RS Darus Syifa' Surabaya tahun 2010
Kelompok
Intervensi Kontrol
Kecemasan
Pre Post Pre Post
f % f % f % f %
Cemas ringan 2 6,7 4 13,3 11 35,7 3 6,6
Cemas sedang 27 90 26 86,7 18 60 22 73,3
Cemas berat 1 3,3 0 0 1 3,3 6 20
Jumlah 30 100 30 100 30 100 30 100
P value 0,081

142
Penurunan Kecemasan Ibu Menjelang Seksio Sesaria (Dhiana Setyorini)

Pengukuran pre berdasarkan distribusi kecemasan pada ibu dengan usia lebih dari
frekuensi tingkat kecemasan ibu melahirkan 30 tahun dan merupakan persalinan pertama
dengan seksio sesaria jumlah responden kecemasannya jauh lebih tinggi.
kelompok intervensi terbanyak mengalami Faktor pekerjaan dapat pula berpengaruh
kecemasan sedang yaitu 27 orang (90%), terhadap kecemasan, pada ibu yang bekerja
yang mengalami kecemasan berat hanya kecemasannya akan lebih rendah karena pada
1 orang (3,3%) dan yang mengalami cemas ibu yang bekerja lebih banyak kesempatan
ringan hanya 2 orang (6,7%). Pengukuran untuk mengekspresikan kecemasan yang
post jumlah responden kelompok intervensi dirasakan. Teknik distraksi dengan menceritakan
terbanyak mengalami kecemasan sedang kecemasan yang dirasakan akan membantu
yaitu 26 orang (90%), pada responden dengan ibu mengurangi kecemasan yang dirasakan.
kecemasan berat tidak ada (0%) dan responden Pendidikan seseorang juga berpengaruh
dengan kecemasan ringan meningkat menjadi terhadap kecemasan yang dirasakan, seseorang
4 orang (13,3%). Pada kelompok kontrol yang mempunyai tingkat pendidikan yang
pengukuran pre jumlah responden terbanyak tinggi akan mempunyai pengetahuan yang
mengalami kecemasan sedang yaitu 18 orang tinggi pula. Pengetahuan yang cukup tentang
(60%), yang mengalami kecemasan berat pembedahan akan membuat seseorang memiliki
hanya 1 orang (3,3%) dan yang cemas ringan koping yang bagus sehingga kecemasan yang
11 orang (36,7%). Pengukuran post jumlah dirasakan tidak terlalu tinggi. Hal ini sesuai
responden terbanyak mengalami kecemasan dengan teori dari Direktorat Kesehatan Jiwa
sedang yaitu 22 orang (73,3%), pada responden Departemen Kesehatan Republik Indonesia
dengan kecemasan ringan turun menjadi (1994) tentang faktor-faktor yang memengaruhi
2 orang (67%). Hasil uji statistik didapatkan kecemasan bahwa individu yang tingkat
nilai p-value = 0,018. Jadi ada perbedaan pengetahuannya lebih tinggi akan mempunyai
yang bermakna antara jumlah responden koping yang adaptif terhadap kecemasan.
pada masing-masing tingkat kecemasan pada Pendapat ini didukung pula oleh penelitian
pengukuran pre dan pengukuran post baik pada yang dilakukan oleh Maemonah (2002) tentang
kelompok intervensi maupun control. faktor yang memengaruhi kecemasan pada
klien dengan pembedahan, dikatakan bahwa
klien yang pengetahuannya baik mempunyai
PEMBAHASAN
kecemasan lebih rendah dibanding klien
Rerata nilai kecemasan pada kedua dengan pengetahuan kurang baik.
kelompok juga mempunyai perbedaan yang Penelitian ini semua karakteristik
bermakna. Hal ini dapat terjadi karena banyak responden tidak berpengaruh terhadap
hal lain yang dapat memengaruhi kecemasan kecemasan yang dialami responden, baik itu
pada ibu yang akan melahirkan dengan seksio faktor usia, pendidikan, pekerjaan, maupun
sesaria. Kecemasan akan lebih tinggi dirasakan paritas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada ibu yang berusia kurang dari 30 tahun, perubahan kecemasan yang terjadi pada
hal lain dipengaruhi oleh kematangan emosi. responden adalah akibat dari pemberian
Pada ibu yang berusia lebih dari 30 tahun "SAYANG BUNDA".
emosinya lebih stabil sehingga kecemasannya Kelompok yang tidak mendapatkan
akan semakin rendah. Hal ini didukung hasil pendidikan kesehatan berupa "SAYANG
penelitian yang dilakukan oleh Maemonah BUNDA" saat pengukuran pre didapatkan
(2002) tentang faktor yang memengaruhi jumlah ibu melahirkan dengan seksio sesaria
kecemasan pada klien dengan pembedahan. yang mengalami kecemasan ringan 11 orang,
Disamping itu ibu yang berusia kurang dari 30 cemas sedang 18 orang dan cemas berat 1
tahun, kebanyakan menjalani persalinan yang orang, namun pada pengukuran kedua jumlah
pertama sehingga pengalaman persalinan masih ibu melahirkan dengan seksio sesaria yang
kurang dan anak yang akan dilahirkan adalah mengalami kecemasan berat meningkat
anak yang sangat diharapkan. Namun demikian menjadi 6 orang, cemas sedang juga meningkat

143
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 138146

menjadi 22 orang sedang cemas ringan menurun secara bermakna pada saat akan
menurun menjadi 2 orang. Penurunan jumlah dilakukan tindakan seksio sesaria.
ibu melahirkan dengan seksio sesaria yang Peningkatan kecemasan ibu melahirkan
mengalami kecemasan ringan ini karena ibu dengan seksio sesaria pada kelompok kontrol ini
menjadi cemas sedang dan cemas berat. Hal disebabkan oleh ketakutan dan ketidaktahuan
ini terjadi karena pada kelompok ini ibu tidak ibu tentang pembedahan. Pendapat dari
mendapatkan "SAYANG BUNDA", sehingga Hamilton (1995) menyatakan bahwa salah
kecemasan ibu saat pengukuran meningkat. satu penyebab dari kecemasan pada persalinan
Demikian pula dengan peningkatan jumlah adalah ketidaktahuan tentang proses persalinan
ibu yang mengalami kecemasan berat dan dan cerita yang menakutkan tentang kehamilan
kecemasan sedang. dan persalinan. Hal ini juga sesuai dengan
Rerata nilai kecemasan pada pengukuran penelitian yang dilakukan Mubaidah (2002)
pre dan post juga mengalami peningkatan bahwa ada hubungan bermakna antara tindakan
yang bermakna. Hasil uji statistik didapatkan pembedahan dengan kecemasan yang dialami
nilai p value = 0,000 maka dapat disimpulkan klien. Semakin dekat waktu pelaksanaan
ada perbedaan yang bermakna antara nilai pembedahan akan meningkatkan kecemasan
kecemasan pada pengukuran pre dengan pada klien yang pembedahannya direncanakan.
pengukuran post, rerata kecemasan pengukuran Terutama pada klien yang tidak tahu tentang
post lebih tinggi daripada pengukuran pre. pembedahan yang akan dijalani.
Jadi tingkat kecemasan kelompok kontrol Hasil penelitian yang mendukung
meningkat secara bermakna pada saat akan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
dilakukan tindakan seksio sesaria. peningkatan pengetahuan adalah hasil
Kelompok yang mendapatkan penelitian dari Setyowati (2004) tentang
pendidikan kesehatan berupa "SAYANG pengaruh pendidikan kesehatan perawatan
BUNDA" saat pengukuran pre didapatkan ibu nifas (PK-PIN) terhadap kemampuan
jumlah ibu melahirkan dengan seksio sesaria merawat diri dan kepuasan ibu post partum di
yang mengalami kecemasan ringan 2 orang, RS Panti Rapih Yogyakarta. (p-value = 0,000).
cemas sedang 27 orang dan cemas berat Penelitian Jatipuro (1998) tentang pengaruh
1 orang, sedangkan pada pengukuran kedua pendidikan kesehatan dengan leaflet terdapat
jumlah ibu melahirkan dengan seksio sesaria peningkatan pengetahuan secara bermakna
yang mengalami kecemasan berat tidak ada, (p value = 0,000).
cemas sedang berkurang menjadi 26 orang "SAYANG BUNDA" adalah salah satu
sedang cemas ringan meningkat menjadi bentuk pendidikan kesehatan yang diberikan
4 orang. Ibu melahirkan dengan seksio sesaria pada ibu dengan seksio sesaria yang bertujuan
yang mengalami cemas sedang dan cemas untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang
berat jumlahnya berkurang menjadi cemas persalinan dengan seksio sesaria, diajarkan
ringan karena pada ibu ini telah mendapatkan oleh perawat atau bidan yang sudah terlatih,
pendidikan kesehatan berupa "SAYANG sehingga dengan meningkatnya pengetahuan
BUNDA", yang mampu meningkatkan ibu maka kecemasan ibu pun akan menurun.
pengetahuan ibu sehingga kecemasan ibu Pendidikan kesehatan berupa "SAYANG
menurun. BUNDA" ini diberikan pada ibu yang akan
Rerata nilai kecemasan pada pengukuran menjalani seksio sesaria untuk menurunkan
pre dan post juga mengalami penurunan yang kecemasan ibu. Karena berdasarkan pada
bermakna. Hasil uji statistik didapatkan nilai konsep atau teori Psikoneuroimunologi (PNI),
p value = 0,000 maka dapat disimpulkan melalui poros hipotalamus hipofisis adrenal,
ada perbedaan yang bermakna antara nilai bahwa kecemasan pada klien yang akan
kecemasan pada pengukuran pre dengan menjalani seksio sesaria akan berpengaruh
pengukuran post, rerata kecemasan pengukuran pada hipotalamus, kemudian hipotalamus
post lebih rendah daripada pengukuran pre. akan memengaruhi hipofise sehingga hipofise
Jadi tingkat kecemasan kelompok intervensi akan mengekspresikan ACTH yang akhirnya

144
Penurunan Kecemasan Ibu Menjelang Seksio Sesaria (Dhiana Setyorini)

akan memengaruhi kelenjar adrenal. Kelenjar SIMPULAN DAN SARAN


adrenal akan menghasilkan kortisol yang Simpulan
akan menekan sistem imun, semakin tinggi
kecemasan seseorang maka semakin banyak Pendidikan kesehatan pada ibu dengan
kortisol yang diproduksi dan akan semakin seksio sesaria berupa "SAYANG BUNDA"
rendah daya tahan tubuhnya. Adanya penekan dapat menurunkan kecemasan ibu sebelum
pada sistem imun inilah yang akan berdampak menjalani seksio sesaria. Bila ibu tidak
pada penghambatan proses penyembuhan. cemas atau sedikit mengalami kecemasan
Sehingga memerlukan waktu perawatan yang sebelum seksio sesaria maka komplikasi
lebih lama dan bahkan akan mempercepat yang dialami setelah seksio sesaria pun dapat
terjadinya komplikasi-komplikasi sekunder diminimalkan.
setelah pembedahan (Putra dan Nursalam
Saran
2005).
Respons kecemasan pada klien sebelum Saran yang dapat peneliti berikan adalah
dilakukan pembedahan merupakan peningkatan Pemberian paket "IBU terbukti efektif untuk
kecemasan paling tinggi pada klien, hal menurunkan kecemasan pada ibu dengan
ini disebabkan klien tidak mengerti alasan seksio sesaria, sehingga bagi institusi pelayanan
mengapa harus dioperasi dan klien memerlukan kesehatan terutama di bagian maternitas
penjelasan lebih lanjut. Kecemasan yang diharapkan menggunakan "SAYANG BUNDA"
berlebihan dapat berdampak buruk pada klien sebagai salah satu standar operasional prosedur
di mana klien dapat memperlihatkan sikap pada ibu yang akan menjalani seksio sesaria,
bermusuhan, respons terhadap lingkungan dan Pendidikan kesehatan berupa "SAYANG
menurun bahkan tidak ada sama sekali BUNDA" ini dapat dijadikan bahan pelatihan
sehingga sulit diajak kerja sama dengan bagi perawat atau bidan yang bertugas di
perawat dalam mempersiapkan tindakan yang bagian maternitas dalam memberikan asuhan
akan dilakukan, berbeda dengan klien yang keperawatan pada ibu dengan seksio sesaria.
menerima informasi yang benar sebelum
tindakan pembedahan dan efek sampingnya.
KEPUSTAKAAN
Pada klien yang sudah menerima informasi lebih
dulu sebelum dilakukan tindakan pembedahan Budiharjo, E., 1999. Metodologi Penelitian.
akan memperlihatkan sikap kerja sama dan Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Gigi
lebih dapat melakukan perawatan sendiri Masyarakat dan Pencegahan, FKG-UI
(Keliat 1998). Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes RI., 1994.
Perawatan Pasien yang Merupakan
Hasil penelitian yang berhubungan
Kasus-Kasus Psykiatri. Jakarta.
dengan manfaat diberikan pendidikan
Sakdiyah, 2005. Efektivitas Pemberian
kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan Pendidikan Kesehatan Pre Operasi SC
setelah diberikan pendidikan kesehatan terhadap Involusi Uteri. Tesis Tidak
adalah penelitian yang dilakukan oleh dipublikasikan.
Halimatussakdiyah (2005) tentang efektivitas H a m i l t o n , P. M . , 1 9 9 5 . D a s a r- d a s a r
pemberian paket pendidikan kesehatan pre Keperawatan Maternitas. Jakarta:
operasi seksio sesaria terhadap invulsio uterus EGC.
di Banda Aceh (p-value = 0,000) dan penelitian Hawari, D., 2001. Manajemen Stres, Cemas, dan
dari Wijayanti (2004) tentang efektivitas paket Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran
"Senyum" terhadap tingkat kecemasan ibu Universitas Indonesia.
primigravida dalam menghadapi persalinan Jatipuro, 1998. Pengaruh Pendidikan
(p-value = 0,008). Kesehatan dengan Leaflet terhadap
Peningkatan Pengetahuan. Tesis. Tidak
dipublikasikan.

145
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 138146

Keliat, B., 1998. Hubungan Terapeutik Taylor, S., 1997. Fundamental of nursing, The
Perawatan dan Pasien. Jakarta: EGC. art and science of nursing care. 3rd ed.
Maemonah, S., 2002. Faktor-faktor yang Philadelphia: Lippincot.
Memengaruhi Kecemasan pada Klien Wiknjosastro, H., 1992. Ilmu kebidanan, Jakarta:
dengan Pembedahan. Tesis, tidak Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
dipublikasikan. Wijayanti, L.A., 2004. Efektiitas Paket
Martius, G., 1997. Bedah Kebidanan Martius, " S e n y u m " t e r h a d a p Ti n g k a t
12th ed. Jakarta: EGC. Kecemasan Ibu Primigravida dalam
Milne, J., Hundley,.V., dan Graham, W.J., Menghadapi Persalinan, Tesis Tidak
1999. An investigation of women's dipublikasikan.
involvement in the decision and deliver Perry dan Potter, 1997. Clinical Nursing Skill
by cesarian section. British Journal of an Tehnigue: Basic, intermediate, and
Obstetric and Gynaecology. advance. St Louis: The CV Mosby
Mubaidah, S., 2002. Studi tentang Respons Company.
Kecemasan Klien Operasi terhadap Setyowati, T.T., 2004. Pengaruh Pendidikan
Tindakan Keperawatan di RSUD Pare. Kesehatan Perawatan Ibu Nifas (PK-
Tidak dipublikasikan. PIN) terhadap Kemampuan Merawat
Notoatmodjo, S., 2003. Metodologi Penelitian Diri dan Kepuasan Ibu Postpartum di
Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. RS Panti Rapih Yogyakarta. Tesis, Tidak
Old, London, dan Ladewig, 2000. Maternal- dipublikasikan.
newborn Nursing Care: The Nurse, Sumijatun, Sulistyawati, Payapo, T., Maruhawa,
the Family, and the community, 4th ed. J., dan Sumartini, M., 2006. Konsep
California: Addison-Wesly. Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta:
Phillips, C.E., 1996. Family Centered Maternity EGC
and newborn Care 4th ed. Philadelphia: Wijayanti, L.A., 2004. Efektivitas Paket
Mosby. " S e n y u m " t e r h a d a p Ti n g k a t
Putra, S.T., 2005. Psikoneuroimunologi Kecemasan Ibu Primigavida dalam
Kedokteran. Surabaya: GRAMIK FK Menghadapi Persalinan. Tesis, Tidak
UNAIR-RSU Dr. Soetomo. dipublikasikan.
Sherris, J., 1999. Sectio Caesaria, (Online),
(http:/www.outlook.co.id., diakses
tanggal 23 Januari 2006).

146

Anda mungkin juga menyukai