Anda di halaman 1dari 6

PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DENGAN TERAPI BEKAM

(The Effect of Cupping Therapy on Cholesterol Reduction in Patients


with Hypercholesterolemia)

Zahid Fikri*, Nursalam*, Eka Misbahatul M*


*Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya
Telp/Fax: (031) 5913257. Email: zaner10@yahoo.com

ABSTRACT
Introduction: Hypercholesterolemia is a risk factor causes of death at younger ages.
Hypercholesterolemia may increase the risk of atherosclerosis, coronary heart disease, pancreatitis
(pancreas inflammation in organs), diabetes mellitus, thyroid disorders, liver disease and kidney
disease. Many patients with hypercholesterolemia using cupping therapy. Cupping therapy is
alternative treatment process of throwing dirty blood from the body through the skin surface. The
objective of this study was to determine the effect of cupping therapy to decrease cholesterol levels
in patients with hypercholesterolemia. Method: Design used in this study was quasy experimental
design. The population is all patients with hypercholesterolemia in the health center plaza Gresik.
The total sample is 18 respondents, taken according to inclusion criteria. Independent variable is the
cupping therapy. The dependent variable was the decrease in cholesterol levels. Data were collected
using a questionnaire and observation of cholesterol. Data were analyzed using independent t-test
and paired t tests with significance level < 0.05. Result: The results show that cholesterol levels
in patients with hypercholesterolemia treated groups decreased majority. Independent statistical
analysis using t-test showed p = 0.001 and with the Paired t-test p value = 0.003. Discussion: This
result means that there are significant effects of cupping therapy on cholesterol reduction in patients
with hypercholesterolemia aged 45 years and over. Further research needs to be done in control diet,
lifestyle and daily activities for the success of cupping therapy.

Keywords: hypercholesterolemia, cupping therapy

PENDAHULUAN mengendalikan kadar kolesterol darah sebagai


upaya mencegah terjadinya dampak lebih
Hiperkolesterol merupakan faktor
lanjut dari hiperkolesterol. Penanganan
risiko kematian di usia muda. Laporan
nonfarmakologis dapat dilakukan dengan
Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002,
terapi nutrisi (pembatasan jumlah kalori dan
tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat
lemak, diet tinggi serat), peningkatan aktivitas
hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah
fisik (jalan cepat, lari kecil, bersepeda 35 kali
total kematian di usia muda. Hiperkolesterol
setiap minggu, selama 3060 menit) serta terapi
ialah keadaan di mana kadar kolesterol dalam
alternatif (terapi bekam). Bekam merupakan
tubuh melebihi keadaan normal (Oetoro, 2007).
pengobatan alternatif religi yang berasal Timur
Hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko
Tengah. Teknik pengobatan bekam adalah
terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner,
suatu proses membuang darah kotor dari dalam
pankreatitis (peradangan pada organ pankreas),
tubuh melalui permukaan kulit (Jide, 2008).
diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit
Pemberian obat penurun lipid dilakukan jika
hepar dan penyakit ginjal (Indratni, 2009).
penanganan secara nonfarmakologis gagal
Faktor penyebab hiperkolesterol di antaranya,
(Adam, 2006). Banyak masyarakat yang
faktor keturunan, konsumsi makanan tinggi
menderita hiperkolesterol menggunakan
lemak, kurang olahraga dan kebiasaan merokok
terapi bekam. Fakta membuktikan separuh
(Setiati, 2009). Penanganan diperlukan untuk
kematian setiap tahun di Amerika disebabkan

195
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 195200

oleh aterosklerosis, dan lebih dari 500.000 lipoprotein) (HDL). Ukuran LDL lebih besar
orang meninggal setiap tahun karena infark dari ukuran HDL, karena LDL memiliki
miokardial (Atinia, 2006). World Heart ukuran partikel lebih besar. Hal tersebut
Report tahun 2003, 29% kematian di Asia memungkinkan lebih mudah tersangkut di
Tenggara disebabkan penyakit kardiovaskuler. lapisan dinding arteri. Lipoprotein LDL yang
Indonesia termasuk Negara yang diteliti, tersangkut di arteri semakin banyak maka
menunjukkan 200 dari 100.000 penduduknya semakin besar risiko terkena penyakit jantung
meninggal karena penyakit kardiovaskuler koroner jika tidak diimbangi dengan kadar HDL
(Rachmawati, 2007). Survei Kesehatan yang tinggi (Majid, 2009). Herbalis Ge Hong
Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, prevalensi (281341 M) dalam bukunya A Handbook of
hiperkolesterol di Indonesia pada usia 25 tahun Prescriptions for Emergencies menggunakan
hingga 34 tahun sebesar 9,3 persen sementara tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan
pada usia 55 tahun hingga 64 tahun sekitar bisul yang disebut teknik "jiaofa". Pada kurun
15,5 persen dengan kadar kolesterol darah abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang
lebih dari 200 mg/dl (Rachmawati, 2007). di Eropa menggunakan lintah (al 'alaq) sebagai
Angka kejadian hiperkolesterol di Indonesia alat untuk bekam (dikenal dengan istilah Leech
sebesar 13,4% untuk untuk wanita dan 11,4% Therapy) dan masih dipraktikkan sampai
untuk pria (Monica, 1988). Penelitian yang dengan sekarang. Pengobatan bekam terbukti
dilakukan Monica pada tahun 1994 terjadi bermanfaat karena orang yang melakukan
peningkatan untuk penderita hiperkolesterol pengobatan dengan bekam dirangsang pada
di Indonesia menjadi 16,2% untuk wanita titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan
dan 14% untuk pria (Monica, 1994). Angka akupuntur. Akupuntur yang dihasilkan hanya
kejadian hiperkolesterol di Puskesmas perangsangan, sedangkan bekam selain
Alun-alun Gresik sebanyak 20 orang dari dirangsang juga terjadi pergerakan aliran darah.
29 orang pada bulan April terakhir. Pengobatan Amani (2004) menyatakan bahwa mekanisme
Komplementer dan Alternatif (Complementary kerja terapi bekam terjadi di bawah kulit dan
and Alternative Medicine) termasuk bekam atau otot yang terdapat banyak titik saraf. Titik-titik
hijamah akhir-akhir ini menjadi lebih populer ini saling berhubungan antara organ tubuh satu
di masyarakat dan mendapatkan kredibilitas dengan lainnya sehingga bekam dilakukan
dalam dunia Biomedis kesehatan (Hill, 2003). tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit
Survei menunjukkan bahwa sekitar sepertiga namun pada titik simpul saraf terkait. Penelitian
dari penduduk Inggris (Ernst, 1996) dan sedikit uji profil lipoprotein yang dilakukan terhadap
lebih tinggi di Amerika Serikat (Wootton sampel darah bekam yang diambil secara
dan Sparber, 2001) menggunakan bekam acak menunjukkan kolesterol total tertinggi
dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan 492 mg/dl, terendah 141,6 mg/dl (Majid, 2009).
seperti hipertensi, sakit kepala, low back pain, Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terapi
rehabilitasi stroke, dan hiperkolesterol (Lee, bekam sangat efektif bagi pasien dengan kadar
2001). LDL di atas kisaran normal (Majid, 2009).
Sebesar 80 persen dari kolesterol di Terapi bekam dapat menjadi solusi
dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri (terapi) alternatif pada pasien hiperkolesterol
(Siswono, 2001). Kolesterol tidak dapat untuk menurunkan kadar kolesterol darah.
beredar secara mandiri dalam pembuluh darah, Penelitian praktisi bekam membuktikan bahwa
maka diperlukan sarana pengangkutan untuk sudah banyak penyakit bisa disembuhkan,
dapat mencapai bagian-bagian tubuh yang salah satu di antaranya yaitu penggunaan
membutuhkan. Kolesterol dapat terikat pada bekam dalam menurunkan kolesterol (Majid,
protein yang berupa lipoprotein. Kolesterol 2009). Terapi bekam telah banyak dilakukan
dibawa melalui aliran darah dalam dua oleh masyarakat muslim di berbagai negara,
komponen protein, yaitu lipoprotein berdensitas khususnya di Indonesia. Penerapan terapi
rendah Low Density Lipoprotein (LDL) dan bekam baru terbatas pada tataran keyakinan
lipopretin berdensitas tinggi (high density atas kebenaran sabda Rasulullah saw.; belum

196
Penurunan Kadar Kolesterol dengan Terapi Bekam (Zahid Fikri)

didukung bukti-bukti ilmiah, sehingga 14,457. Analisis menggunakan uji statistik


universalitasnya terkadang masih diragukan independent t-test menunjukkan p = 0,001
sejumlah orang (Majid, 2009). dan dengan paired t-test didapatkan nilai
p = 0,003. Hasil tersebut berarti bahwa terdapat
pengaruh signifikan terapi bekam terhadap
BAHAN DAN METODE
penurunan kadar kolesterol pada pasien dengan
Desain dalam penelitian ini yaitu hiperkolesterol umur 45 tahun ke atas.
quasy experiment (Rancangan Penelitian
Eksperimen Semu). Populasi pada penelitian
PEMBAHASAN
ini yaitu masyarakat Gresik yang menderita
Hiperkolesterol di Puskesmas Alun-Alun Hasil pemeriksaan kadar kolesterol
Gresik dengan besar sampel 20 orang, diperoleh pada kelompok perlakuan sebelum diberikan
dengan menggunakan teknik purposive terapi bekam menunjukkan bahwa 6 responden
sampling yang memenuhi kriteria inklusi memiliki kadar kolesterol tinggi dan 3 orang
sebagai berikut: kadar kolesterol > 200, umur sangat tinggi. Kelompok kontrol diketahui
4560 tahun, jenis kelamin laki-laki. bahwa 3 orang memiliki kadar kolesterol tinggi
Variabel independen dalam penelitian ini dan sangat tinggi sebanyak 6 orang. Rerata
adalah yaitu bekam. Instrumen yang digunakan sebesar 248,6 mg/dl dan standar deviasi sebesar
untuk mengukur variabel independen adalah 17,636. Kadar kolesterol tinggi disebabkan oleh
Standard Operasional Prosedur (SOP) terapi beberapa faktor yaitu faktor yang bisa dikontrol
bekam. Sedangkan variabel dependen adalah dan faktor yang tidak bisa dikontrol. Faktor
penurunan kadar kolesterol, instrument yang bisa dikontrol yaitu jenis makanan atau
yang digunakan untuk mengukur adalah diet sehari-hari. Tubuh dapat menghasilkan
menggunakan alat Glukotes 3 in 1 yang kolesterol yang diperlukan di dalam tubuh yaitu
kemudian dicatat dalam lembar observasi. oleh organ hati.
Data hasil juga menunjukkan paling
banyak responden mengkonsumsi makanan
HASIL
hewani yang banyak mengandung lemak.
Pengaruh terapi bekam terhadap Peningkatan kadar kolesterol disebabkan oleh
penurunan kadar kolesterol pada pasien banyaknya asupan makanan yang berasal dari
hiperkolesterol, menunjukkan pada kelompok lemak karena kolesterol merupakan bagian
perlakuan, saat pra-test memiliki rerata kadar dari lemak. Makanan yang mengandung
kolesterol 238,7 mg/dl dengan standar deviasi banyak lemak dapat menyebabkan kolesterol
sebesar 24,062. Pada post-test rerata kadar meningkat (Oetoro, 2007).
kolesterol responden 207,9 mg/dl dengan
standar deviasi 39,232. Pada kelompok Pengaturan pola makan berperan dalam
kontrol saat pra-test memiliki rerata kadar membatasi jumlah kolesterol yang masuk
kolesterol 248,6 mg/dl dengan standar deviasi ke dalam tubuh. Faktor yang tidak bisa
17,636. Pada post-test rerata kadar kolesterol dikontrol yaitu usia. Data menunjukkan bahwa
responden 264,7 mg/dl dengan standar deviasi lebih dari 50% responden berusia 5155

Tabel 1. Distribusi kadar kolesterol kelompok perlakuan dan kontrol pada pasien dengan
hiperkolesterol
Perlakuan Kontrol
Delta Delta
Pre Post Pre Post
Mean 238,7 207,9 -30,78 248,6 264,7 16,11
SD 24,062 39,232 17,636 14,457
Paired T-test p = 0,003 p = 0,347
Independent t-test post (p = 0,001)

197
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 195200

tahun. Bertambahnya usia bisa menyebabkan level kolesterol mengakibatkan kerusakan sel
peningkatan kadar kolesterol. Kolesterol karena proses fisiologis dalam sel tidak dapat
mulai meningkat sejak usia 20 tahun dan terus berjalan optimal bahkan terjadi kemungkinan
meningkat sampai usia 6065 tahun. Sebelum sel menjadi tidak berfungsi.
usia 50 tahun total kolesterol pada laki-laki Kadar lipoprotein LDL sebesar
lebih tinggi dibanding perempuan pada usia 320 mg/dl merupakan angka yang dapat
yang sama tetapi kondisi ini berbalik setelah mematikan (letal) jika terdapat dalam pembuluh
usia 50 (Elfri, 2009). darah manusia secara merata. Kondisi pembuluh
Hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah semacam itu akan mengakibatkan
terhadap 9 responden pada kelompok perlakuan terjadinya aterosklerosis (penyumbatan
setelah diberikan terapi bekam menunjukkan pada pembuluh darah karena timbunan plak
bahwa mayoritas mengalami penurunan kadar lipoprotein LDL). Jika aterosklerosis terjadi,
kolesterol. Rerata sebesar 207,9 mg/dl dan ada dua kemungkinan yang akan terjadi atau
standar deviasi 39,232 sedangkan delta sebesar dua kemungkinan tersebut dapat terjadi semua.
30,78. Rerata penurunan kadar kolesterol pada Kemungkinan pertama adalah terjadi gangguan
kelompok perlakuan 30,78 mg/dl. Mayoritas fungsi jantung karena pembuluh darah koroner
responden mengalami penurunan akibat efek tertutup oleh plak (plaque). Jantung tidak lagi
terapi bekam. Terapi bekam mengeluarkan mendapatkan suplai darah. Kemungkinan
zat toksik termasuk kolesterol yang tidak kedua yaitu terjadi stroke karena pembuluh
terekskresikan oleh tubuh melalui permukaan darah yang mensuplai darah pembawa nutrisi
kulit dengan melukai kulit dan penghisapan. ke otak tidak dapat berfungsi dengan baik,
Terapi bekam juga memberikan efek relaksasi sehingga akan terjadi kematian sel-sel otak
dan vasodilatasi pada pembuluh darah sehingga secara masal (Majid, 2009). Penurunan
bisa melancarkan peredaran darah. Pemberian kolesterol dapat memperlambat pembentukan
terapi bekam dilakukan pada titik-titik meridian plak (fatty plaque) dan juga dapat mengurangi
untuk menurunkan hiperkolesterol yaitu titik ukuran plak yang sudah ada. Intervensi dengan
KHL1, UN2, UN3, AK1 dan AK2. Pemberian memberikan terapi bekam dapat membantu
terapi bekam pada titik-titik meridian yang mencegah terjadinya serangan jantung, stroke,
tepat maka akan terjadi proses pada kapiler dan dan mengurangi risiko kematian.
arteriola, peningkatan jumlah leukosit, limfosit Data yang diperoleh dari hasil
dan sistem retikulo-endothelial, pelepasan pemeriksaan kadar kolesterol darah terhadap
ACTH, kortison, endorphin, enkefalin dan 9 responden pada kelompok kontrol 2 orang
faktor humoral lain yang juga menimbulkan mengalami penurunan sebesar 13 mg/
efek antiperadangan, penurunan serum lemak dl dan sisanya yaitu 7 orang mengalami
trigliserida, fosfolipida, kolesterol total kenaikan sebesar 1150 mg/dl. Rerata sebesar
khususnya kolesterol LDL, merangsang 264,7 mg/dl dan standar deviasi 14,457
lipolisis jaringan lemak dan menormalkan sedangkan delta sebesar 16,11. Kenaikan
kadar glukosa dalam darah (Umar, 2010). kadar kolesterol yang terjadi pada kelompok
Penelitian yang telah dilakukan kontrol bisa disebabkan karena jenis makanan
sebelumnya terhadap sampel darah bekam yang banyak mengandung lemak. Gambar
yang diambil secara acak dari 7 probandus yang 5.8 menunjukkan bahwa responden paling
diterapi bekam, teramati kolesterol tertinggi banyak mengkonsumsi makanan yang berasal
492 mg/dl dan terendah 141,6 mg/dl. Kadar dari hewan (daging, telur dan olahan susu).
lipoprotein tertinggi 130 mg/dl, terendah Asupan makanan yang mengandung kolesterol
102,8 mg/dl, kadar HDL tertinggi 46 mg/dl bisa meningkatkan kadar kolesterol (Budiana,
dan terendah 20,6 mg/dl. Total kolesterol 2008). Kolesterol sebenarnya merupakan salah
492 mg/dl jauh melebihi angka normal yang satu komponen lemak. Lemak merupakan
mendemonstrasikan bahwa telah terjadi salah satu zat gizi yang sangat diperlukan
akumulasi kolesterol dalam sel darah rusak oleh tubuh kita sebagai salah satu sumber
yang terekstrak selama terapi bekam. Tingginya energi yang memberikan kalori paling tinggi.

198
Penurunan Kadar Kolesterol dengan Terapi Bekam (Zahid Fikri)

Kolesterol yang kita butuhkan tersebut secara bekam terhadap penurunan kadar kolesterol
normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam pada pasien dengan hiperkolesterol umur
jumlah yang tepat. Faktor-faktor yang bisa 45 tahun ke atas. Sedangkan pada kelompok
menyebabkan jumlah kolesterol meningkat, kontrol (tidak diberikan terapi bekam)
seperti asupan makanan yang mengandung menunjukkan nilai p = 0,347.
terlalu banyak lemak jenuh yang berasal Penelitian yang dilakukan peneliti
dari lemak hewani, telur dan yang disebut tentang pengaruh terapi bekam terhadap
sebagai makanan cepat saji ( junk food). penurunan kadar kolesterol pada pasien
Kurang berolahraga dan kebiasaan merokok dengan hiperkolesterol di Puskesmas Alun-
juga meningkatkan risiko hiperkolesterol. alun Gresik teramati kolesterol tertinggi
Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan 292 mg/dl dan terendah 215 mg/dl. Hasil
akan tertimbun di dalam dinding pembuluh menunjukkan bahwa setelah diberikan terapi
darah dan menimbulkan suatu kondisi yang bekam terjadi penurunan kadar kolesterol
disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau tertinggi yaitu sebesar 82 mg/dl dan terendah
pengerasan pembuluh darah. 10 mg/dl. Penurunan kadar kolesterol tersebut
Kolesterol begitu fundamental sebagai merupakan hasil dari terapi bekam yang
penyebab aterosklerosis. Aterosklerosis diberikan oleh peneliti tanpa membatasi atau
menjadi pilar komplikasi hipertensi dan mengubah jenis makanan yang dikonsumsi,
penyakit jantung akibat proses kerusakan pola makan, gaya hidup dan aktivitas sehari-
menahun pada permukaan sisi dalam pembuluh hari dari responden. Temuan penelitian ini
nadi. Perusakan itu salah satunya berawal dari secara nyata membuktikan bahwa terapi bekam
terpaan kontaminasi zat radikal bebas yang mampu mengeluarkan kadar kolesterol berlebih
secara bersama-sama kolesterol dan trigliserida dalam darah. Keluarnya kadar kolesterol dalam
membentuk plague. Kondisi ini merupakan darah dengan terapi bekam diharapkan dapat
penyebab terjadinya penyakit jantung yang memperlancar aliran darah dalam pembuluh
di dalamnya termasuk hipertensi dan stroke darah sehingga memperlancar suplai nutrisi
(Oetoro, 2007). Lemak jenuh (saturated fats) dan oksigen ke seluruh tubuh.
menaikkan kadar kolesterol darah total lebih
dari kolesterol makanan karena cenderung
SIMPULAN DAN SARAN
menaikkan baik kolesterol HDL baik, maupun
kolesterol LDL jahat. Efek totalnya negatif, Simpulan
penting membatasi konsumsi lemak jenis ini. Terapi bekam menurunkan kadar
Lemak jenuh ditemukan terutama dari lemak kolesterol pada pasien hiperkolesterol umur
hewani, seperti dalam daging, seafood, keju, 45 tahun ke atas.
susu, es krim, kulit unggas dan kuning telur.
Makanan nabati juga mengandung lemak jenuh Saran
tinggi, seperti kelapa, minyak kelapa, dan
Pasien dengan hiperkolesterol dapat
minyak kelapa sawit (Euisry, 2008).
menjaga kadar kolesterolnya dengan
Hasil pemeriksaan kadar kolesterol
melakukan terapi bekam secara rutin 5 hari,
sebelum dan sesudah pemberian terapi bekam
10 hari atau 15 hari sekali, ditambah dengan
pada kelompok perlakuan, hasil uji statistik
menjaga jenis makanan yang dikonsumsi
dengan independent t-test menunjukkan
(mengurangi makanan hewani), gaya hidup
bahwa tingkat signifikansi p = 0,001 artinya
sehat dan olahraga rutin minimal 1 minggu
terdapat pengaruh terapi bekam pada kelompok
sekali. Petugas kesehatan melakukan
perlakuan terhadap penurunan kadar kolesterol
penyuluhan dan pembagian leaflet tentang
pada pasien dengan hiperkolesterol umur
pentingnya pemeriksaan kolesterol secara rutin
45 tahun ke atas, hal ini dapat dilihat dari uji
supaya masyarakat terutama pasien dengan
statistik dengan paired t-test pada kelompok
hiperkolesterol termotivasi untuk melakukan
perlakuan didapatkan nilai p = 0,003 yang
kontrol pemeriksaan kadar kolesterol secara
berarti terdapat pengaruh signifikan terapi
rutin baik melalui kegiatan posyandu maupun

199
Jurnal Ners Vol. 5 No. 2 Oktober 2010: 195200

pelayanan yang ada di puskesmas. Puskesmas Majid, B., 2009. Mujarab! Teknik Penyembuhan
mengadakan pemeriksaan kolesterol gratis Penyakit dengan Bekam. Jakarta: PT.
bagi masyarakat dengan kartu jamkesmas Buku Kita.
maupun asuransi kesehatan. Puskesmas perlu Mihail, 2010. Biomagnetic Women's Suction
mengadakan program terapi bekam tiap 1 bulan Cupping. (Online), (http://www.
sekali. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan itmonline.org/arts/cupping.htm, diakses
tanggal 24 Maret 2010 jam 06.48
pengontrolan dalam pola makan, gaya hidup
WIB).
dan aktivitas sehari-hari untuk keberhasilan
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan
terapi bekam yang diberikan. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
KEPUSTAKAAN Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Adam, J.M.F., 2006. Buku Ajar Penyakit Dalam Oetoro, S., 2007. Cara Cerdas Menyikapi
Jilid III Edisi 4. Jakarta: Departemen Kolesterol. (Online), (http://www.
Ilmu Penyakit Dalam FK UI. medicastore.com/kolesterol/, diakses
Aiman, 2009. Bekam: Hasil Pemeriksaan tanggal 18 April 2010 jam 01.45 WIB).
Medis dan Laboratorium Pasien Pasien Price, S.A., 2005. Patofisiologi Edisi 6. Jakarta:
yang Diobati dengan Metode Hijamah EGC.
(Cupping Therapy), (Online), (http:// Setiati, E., 2009. Bahaya Kolesterol, Mengenal,
quantumbekam.wordpress.com, diakses Mencegah dan Menanggulangi
tanggal 24 Maret 2010, jam: 7.54 Kolesterol. Yogyakarta: Dokter Books.
WIB). Siswono, 2001. Bahaya Kolesterol Tinggi.
Jide, 2008. Bekam Al-Hijamah. (Online), (Online), (www.gizi.net, diakses tanggal
(http://wordpress.com, diakses tanggal 9 April 2010 jam 21.11 WIB).
9 April 2010 jam 21.15 WIB). Umar, AW., 2010. Sembuh dengan Satu Titik.
Kenzie, Mc., 2006. Kesehatan Masyarakat. Solo: Al-Qowam.
Suatu Pengantar. Jakarta: EGC. Yasin, S.A., 2008. Bekam Sunnah Nabi dan
Khomsan, A. 2006. Solusi Makanan Sehat. Mukjizat Medis. Solo: Al-Qowam.
Jakarta: Raja Grafindo Persada,

200

Anda mungkin juga menyukai