DENGAN FRAKTUR
A. DEFINISI
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan
dan sudut tenaga tersebut, keadaan tulang dan jaringan lunak disekitar tulang akan
menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. (Price & Wilson,
2006)
B. MANIFESTASI KLINIK
1. Tidak dapat menggunakan anggota gerak
2. Nyeri pembengkakan
3. Terdapat trauma (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian atau jatuh di kamar mandi
pada orang tua, penganiayaan, tertimpa benda berat, kecelakaan kerja, truma olah raga)
4. Gangguan fungsio anggota gerak
5. Deformitas
6. Kelainan gerak
7. Krepitasi atau datang dengan gejala-gejala lain
D. DISCHARGE PLANING
1. Menigkatkan masukan cairan
2. Dianjurkan untuk diet lunak terlebih dahulu
3. Dianjurkan untuk istirahat yang adekuat
4. Control sesuai jadwal
5. Minum obat seperti yang diresepkan dan segera periksa jika ada keluhan
6. Menjaga masukan nutrisi yang seimbang
7. Aktifitas sedang dapat dilakukan untuk mencegah keletihan karena mengalami kesulitan
bernafas
8. Hindari trauma ulang
Definisi :
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan
sedemikian rupa (International Association for The Study of Pain): awitan yang tiba-tiba
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batasan Karakteristik :
Perubahan selera makan
Perubahan tekanan darah
Perubahan frekuensi jantung
Perubahan frekuensi pernafasan
Laporan isyarat
Diaforesis
Perilaku distraksi (mis.,berjalan monda-mandir mencari orang lain dan atau aktivitas
lain, aktivitas yang berulang)
Mengekspresikan perilaku (mis.,gelisah, merengek, menangis)
Masker wajah (mis.,mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar
atau tetap pada satu fokus meringis)
Sikap melindungi area nyeri
Fokus menyempit (mis.,gangguan persepsi nyeri, hambatan proses berfikir,
penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
Indikasi nyeri yang dapat diamati
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Sikap tubuh melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara verbal
Gangguan tidur
Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari Satu
- Tentukan pilihan analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
- Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri berat
- Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala
Definisi :
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan.
Batasan Karakteristik :
Tidak ada nadi
Perubahan fungsi motorik
Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, rambut, kelembapan, kuku, sensasi,
suhu)
Indek ankle-brakhial <0,90
Perubahan tekanan darah diekstremita
Waktu pengisian kapijer detik
Klaudikasi
Warna tidak kembali ketungkai saat tungkai diturunkan
Kelambatan penyembuhan luka perifer
Penurunan nadi
Edema
Nyeri ekstremitas
Bruit femoral
Pemendekan jarak total yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
Pemendekan jarak bebas nyeri yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
Perestesia
Warna kulit pucat saat elevasi
3. Kerusakan integritas kulit b.d fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup)
Definisi :
Kerusakan jaringan membram mukosa, kornea, integumen, atau subkutan.
Batasan Karakteristik :
Kerusakan jaringan (mis., kornea, membram mukosa, kornea, integumen, atau
subkutan)
Kerusakan jaringan
4. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan rangka neuromuscular, nyeri, terapi restriktif
(imobilisasi)
Definisi :
Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri dan terarah.
Batasan Karakteristik :
Penururnan waktu reaksi
Kesulitan membolak-balik posisi
Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan (mis.,meningkatakn perhatian
pada aktivitas orang lain, mengendalikan perilaku, fokus pada ketunadayaan/aktivitas
sebelum sakit)
Dispnea setelah beraktivitas
Perubahan cara berjalan
Gerakan bergetar
Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar
Keterlambatan rentang pergerakan sendi
Tremor akibat pergerakan
Ketidakstabilan postur
Pergerakan lambat
Pergerakan tidak terkoordinasi
5. Resiko infeksi b.d trauma, imunitas tubuh primer menurun, prosedur invasive
(pemasangan traksi)
Definisi :
Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik.
Faktor-faktor resiko :
Penyakit kronis
- Diabetes melitus
- obesitas
Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemanjangan patogen
Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat
- Gangguan peritalsis
- Kerusakan integritas kulit (pemasangan kateter intervena,prosedur invasif)
- Perubahan sekresi pH
- Penurunan kerja siliaris
- Pecah ketuban dini
- Pecah ketuban lama
- Merokok
- Stasis cairan tubuh
- Trauma jaringan (trauma destruksi jaringan)
Ketidak adekuatan pertahanan sekunder
- Penurunan hemoglobin
- Imunosupresi (imunitas didapat tidak adekuat,agen farmaseutikal termasuk
imunosupresan, steroid, antibodi, monoklonal, imunomudulator)
- Supresi respon inflamasi
Vaksinasi tidak adekuat
Pemajanan terhadap pathogen
Lingkungan meningkat
- wabah
Prosedur invasif
Malnutrisi
6. Resiko syok (hipovolemik) b.d kehilangan volume darah akibat trauma (fraktur)
Definisi :
Beresiko terhadap ketidakcukupan aliran darah kejaringan tubuh, yang dapat
mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa.
Faktor risiko :
Hipotensi
Hipovolemi
Hipoksemia
Hipoksia
Infeksi
Sepsis
Sindrom respons inflamasi sistematik