Suatu media aliran (akuifer) dalam suatu tabung (lihat gambar), mempunyai luas
penampang A. Bila media tersebut diberi aliran, maka akan terdapat 2
kemungkinan aliran.
1. Jika 1 = 2
Potensi air sama besar, makan dalam cotoh tanah tersebut, tidak terjadi
suatu aliran
2. Jika 1 2
Terdapat perbedaan potensial, maka dalam contoh tanah tersebut terdapat
aliran yang menyebabkan terjadinya debit.
P1 P1
1 z1 1 z1
.g .g
P1
Dengan cara yang sama diperoleh untuk 2 .g z 2
Persamaan-persamaan di atas secara umum dapat ditulis :
Px
x zx Persamaan tinggi air tanah potensial
.g
Dimana :
x = 1, 2, 3,........ dst
Maka
Q 1 2
V K.
A S
Sedangkan
Q A.V V
Vr maka Vr
n. A n. A n
I O I = 0 dan S = 0
Dimana :
I = pemasukan (m3/dt)
O = pengeluaran (m3/dt)
S = tampungan (m3)
Y Vy Vy
x
Vx
y Vx Vx
Vy
X
Kalau kita pandang gerak suatu cairan dengan kecepatan arah sumbu x = Vx, arah
sumbu y = Vy
Perubahan kecepatan arah x setelah jarak x Vx
Perubahan kecepatan arah y setelah jarak y Vy
Maka perubahan debit arah x Vx.y
Perubahan debit arah y Vy .x
Hukum Darcy
Vx 2
Vx K K. 2
x x x
Vy 2
Vy K K. 2
y y y
Vz 2
Vz K K. 2
z z z
Vx h Vy h
Vx.h.y Vx .x h .x .y Vy .h.x Vy .y h .y x
x x y x
N .x.y 0
Dimana :
N = jumlah air yang masuk/keluar
Jika aliran hanya ke arah sumbu x (satu dimensi) persamaan diatas menjadi :
K 2h2
0
2 x 2
2h2
0
x 2
h 2
A h 2 A.x
x
Persamaan Umum :
h 2 Ax B
Syarat batas (Boundary condition) :
X=0 h = H1 maka H12 = B
X=L h = H2 maka H22 = A.L + H12
H 2 2 H 12
A
L
Sehingga diperoleh persamaan muka air tanah :
H 2 2 H 12
h2 x H 12
L
Dari persamaan diatas maka muka air tanah berbentuk parabola (garis lengkung)
q K 2.B.
h3 2 h 4 2
maka
2L2
.q h3 2 h 4 2
2. L 2 K 2. B
q K 3.B.
h4 2 h2 2
3 maka
2 L3
.q h 4 2 h 2 2
2.L1 K 3.B
Jika dijumlahkan :
2 L1 L 2 L3
.q h1 h 2
2 2
B K1 K 2 K 3
B (h12 h 2 2 )
q
L1 L 2 L3
2
K1 K 2 K 3
Jika bentuk tanggul sebagai berikut :
Contoh soal 1
Diketahui akuifer bebas seperti gambar dibawah ini
Tentukan :
- persamaan muka air tanahnya
- debit air yang mengalir (q)
- tinggi muka air tanah 20 meter dari saluran
Penyelesaian :
Jenis akuifer di atas adalah akuifer bebas tanpa hujan/pengisian sehingga dipakai
persamaan :
K 2h2
0 untuk satu dimensi (sumbu x tegak lurus sumbu y)
2 x 2
2h2
0
x 2
h 2
A maka h 2 Ax B
x
Syarat batas (Boundary condition) :
X=0 h = H1 maka H12 = B
X=L h = H2 maka H22 = A.L + H12
H 2 2 H 12
A
L
Sehingga diperoleh persamaan muka air tanah :
H 2 2 H 12
h2 x H 12
L
4 64
h2 x 64
50
h 2 64 1,20 x
Debit yang mengalir untuk persatuan lebar (B = 1)
H 12 H 2 2
q K .B.
2L
8 22
2
q 10 6.1.
2.50
q 0,6.10 6 m 3 / dt / m'
Tinggi muka air tanah, 20 meter dari saluran
X = 20 maka h2 = 64 1,20 . 20
h2 = 40
h = 6,325 m
K L K
x N
h 2 H 12 ( H 12 H 2 2 ) x.( L x)
L K
Debit yang terjadi akan merupakan fungsi x
Q B.h.Vx
h
Q B.h. K .
x
h
Q K .B.h.
x
1 h 2
Q K .B.
2 x
1 ( H 12 H 2 2 ) N N
Q K .B ( L x) x
2 L L K
K .B.( H 12 H 2 2 ) L
Q N .B ( x )
2L 2
Syarat batas :
K .B.( H 12 H 2 2 ) N .B.L
x 0 makaQ
2L 2
K .B.( H 1 H 2 ) N .B.L
2 2
X L makaQ
2L 2
Jika H1 = H2 = h ( lihat gambar)
Persamaan muka air tanah menjadi :
N
h2 H 2 x( L x)
K
Titik puncak (ekstrim) dari persamaan di atas adalah :
Syarat maksimum :
h 2
0
x
N N
( L x) x0
K K
( L x) x 0
L
x
2
N
h2 H 2 x( L x )
K
N L L
h 2 H 2 . (L )
K 2 2
2
NL
h2 H 2
4K
NL2
h H2
4K
Debit (Q) yang terjadi untuk H1 = H2 = H
L NBL
x 0 maka Q 0 N .B 0
2 2
L NBL
x L maka Q 0 N .B L
2 2
L L L
x maka Q 0 N .B 0
2 2 2
Jika Akuifer
bebas
Contoh soal 2
Diketahui akuifer bebeas dengan pengisian
Tentukan letak muka air tanah pada keadaan mendatar dan hitung tinggi muka air
di tempat tersebut.
Penyelesaian :
Persamaan kontinuitas :
K 2 (h 2 ) 2 (h 2 )
N 0
2 x 2 y 2
2h2
Bila aliran hanya tegak lurus sumbu y, maka : 0
y 2
Sehingga :
K 2h2
N 0
2 x 2
2h2 2N
x 2
K
(h 2 ) 2N
x C1
x K
N
h 2 x 2 C1.x C 2
K
Syarat Batas
x 0 h H 1 maka H 12 C 2
diperoleh h 8 64 C 2
N 2
x 50 h H 2 maka H 2 2 L C1.L H 12
K
N 2
diperoleh h 2 4 50 C1.50 64
K
4,8.10 8 2 2
4 .5 .10 50.C1 64
10 6
4 4,8.(25) 50C1 64
C1 1,20
Diperoleh persamaan tinggi muka air :
h 2 4.8.10 2 x 2 1,2 x 64
Letak muka air dalam keadaan horisontal jika :
h h 2
0 atau 0
x x
( h) 2N
x C1
x K
( h) 2N
x C1
x K
( h)
0,0048(2) x 1,20 0
x
1,20
x 12,5m
0.096
Jadi letak muka air maksimum (dalam keadaan mendatar) sejauh 12,5 m dari
saluran.
Sehingga tinggi muka airnya adalah :
h 2 4.8.10 2 x 2 1,2 x 64
h 2 4,8.10 2.(12,5) 2 1,2.(12,5) 64
h 2 71,488m
h 8,45meter
Jadi tinggi muka air h = 8,45 m
Persamaan dasar untuk aliran air tanah pada akuifer terkekang dalam keadaan
aliran tunak adalah persamaan Laplace, yang merupakan pengembangan dari
hukum Darcy dan Kontinuitas.
2 2 2
0
x 2 y 2 z 2
Dengan anggapan bahwa pada umumnya aliran mendatar lebih berperan
dibandingkan aliran tegak, maka persamaan menjadi :
2 2
0
x 2 y 2
Persamaan di atas berlaku untuk akuifer terkekang, dengan anggapan bahwa tebal
akuifer adalah konstan.
H 2 H1
.X H1 disebut persamaan tinggi air tanah
L
Debit yang mengalir :
Q B.D.Vx
Vx K
x
H 2 H1
Vx K
L
H 2 H1
Q K .B.D
L
Atau
H1 H 2
Q K .B.D
L
Contoh soal :
Tentukan :
- Persamaan tinggi air tanah
- Debit yang melalui akuifer
Pernyelesaian :
- Persamaan tinggi air tanah
2
x 2 0
x A
Ax B
Syarat Batas
Syarat batas
x = 0, H 1 15m maka B = 15
x = 100, H 2 10m maka, 10 = 100. A. + 15
A = -0.05
Persamaan tinggi air tanah :
0.05 x 15
Atau dipakai rumus langsung :
H 2 H1
.X H1
L
0.05 x 15
Dimana :
H2 = tinggi muka air tanah pada lapisan di atas lapisan 2 (m)
K2 = nilai kelulusan air lapisan 2 (m/hari)
d2 = tebal lapisan 2 (m)
sehingga persamaan menjadi :
2 2 H1 H2
K 2 x.y.D K1
2
x.y K 2 x.y 0
x y d1 d2
2 2 H 1 H 2
KD 2 2 0
x y C1 C2
(Rumus dasar akuifer setengah terkekang)
Dimana :
d1
C1
K1
d2
C2
K2
(tahanan hidraulik)
H1
= kebocoran kearah vertikal ( ke bawah)
C1
H2
= kebocaran kearah vertikal ( ke atas)
C2
Dibawah ini diberikan dua persoalan yang sering terjadi pada akuifer setengah
terkekang
Dari persamaan diferensial linier order dua homogen di atas dapat diselesaikan
sebagai berikut :
Dimisalkan :
H1 Y
2 y 1
2 .y 0
x
2
H 2 H1 x /
H1 .e atau persamaan diubah menjadi :
e L /
H 1 ( H 2 H 1).e ( x L ) /
Debit yang melalui akuifer selebar B Pada x = - L
Q [ D.B.Vx ] x L = D.B. K
x x L
1 e( x L) /
0 ( H 2 H 1). .e
x
1
0 ( H 2 H 1). .e e ( x L ) /
x
X L; ( H 2 H 1) 1 .e 0
x
( H 2 H1
x x L
( H 2 H 1)
Q K .D.B
H1 H 2
Q1 K .D.B
2. Syarat batas : -L < x < L, tidak terjadi rembesan disebabkan tanggul kedap
air.
Sehingga penyelesaiannya memakai prinsip akuifer terkekang
2
0, persamaan umum menjadi Ax B
x 2
X = - L, H2 H 2 A.L B
X = +L, H3 H 3 A.L B
H2 + H3 = 2 B
Jadi :
1
B ( H 2 H 3)
2
1
H 2 B H 2 2 ( H 2 H 3) H2 H3
A
L L 2L
Persamaan tinggi muka air tanah :
X
1 2 ( H 2 H 3)( ) 1 ( H 2 H 3)
2
L
Besarnya debit dengan lebar = B
Q D.B.Vx
Q D.B K
x
H 2 H3
Q 2 K .D.B
2L
3. Syarat batas : +L < x < ~, bocoran ke atas dari akuifer ke dalam polder.
Sehingga prinsip penyelesaian adalah akuifer setengah terkekang, seperti
pada syarat batas -~ < x < - L
Persamaan tinggi muka air tanah :
H 4 ( H 4 H 3)e ( x L ) /
Diperoleh debit :
K .D.B( H 1 H 4)
Q
2 L 2
Contoh soal :
Persamaan kontinuitas :
2 H 2
KD 2 0
x C
Atau persamaan ini dapat ditulis :
2 ( H 2) ( H 2)
0
x 2 2
Dimana :
KDC = faktor kebocoran
Persamaan umum menjadi :
H 2 A.e x / B.e x /
d 1m
C 4 10 4 hari
K 10 m / hari
10 4 x 40 x10
2 x10 3
Syarat batas :
H 1 H 2 A.e 0 B.e 0
X = 0, H1, persamaan menjadi
15 13 A B
Maka A + B = 2
H 2 H 2 A. B.0
jadiA 0
B2
X=~ H2 maka
sehinggaA B 2
0B 2
B2
Persamaan tinggi muka air tanah :
H 2 ( A.e x / B.e x / )
13 (0 2.e 0, 0005 x )
13 2.e 0, 0005. x
Atau dipakai rumus langsung :
H 2 ( H 1 H 2).e x /
Debit Kebocoran :
Debit spesifik :
Vx K Kx 0,0005.e 0, 0005. x
x
Vx 40 x0,0001.e 0, 0005 x
Vx 0,04.e 0, 0005 x
Debit persatuan lebar B = 1 m
H 2 H1
Q K .D.B
13 15
Q 40 x1x10 3
2 x10
Q 0,4m 3 / hari / mlebar