Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan

Direktur Energi EBTKE menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi Energi Baru
Terbarukan yang cukup besar, salah satunya adalah kecepatan energi angin sebesar 3-6 m/det.
(sumber: esdm.go.id). Energi angin dapat dimanfaatkan untuk pemasok energy listrik di
Indonesia yang mengalami defisit di berbagai daerah. Energy tersebut dapat mejadi sumber pada
turbin sehingga mampu mengkonversi energy kinetic menjadi listrik. Untuk mendapatkan
efisiensi yang tinggi, diperlukan kajian mengenai jenis turbin yang akan digunakan sehingga
sumber angin dapat menghasil pasokan listrik yang maksimal.
Jenis turbin angin diantaranya adalah Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) dan
Vertical Axis Wind Turbine (VAWT). Jenis VAWT memiliki keunggulan pada beberapa
parameter, sehingga lebih sering dikembangkan. Dari beberapa tipe VAWT, tipe Savonius adalah
yang telah lama diteliti untuk ditingkatkan efisiensinya. Peningkatan efisiensi Savonius dapat
dilakukan dengan melakukan modifikasi pada desainnya. Bentuk modifikasi yang dapat
dilakukan adalah pengubahan bentuk sudu dari setengah lingkatan menjadi twist, pengubahan
jumlah dan jari-jari tiap sudu pada rangkaian turbin, jarak pemisah antar sudu, penambahan fin
pada turbin dan modifikasi lainnya. Turbin Savonius ini memanfaatkan perbedaan gaya drag dari
angin yang mengenai permukaan setengah lingkaran dari rotor.
Pada penilitian ini dilakukan modifikasi dengan

Latar Belakang

Energi listrik di Indonesia telah menjadi kebutuhan yang signifikan hingga saat ini, mulai
dari sektor industri hingga sektor rumah tangga. Dewan Energi Nasional telah memberikan data
bahwa pada tahun 2004 hingga 2014 terjadi peningkatan konsumsi energi listrik di Indonesia.
Apabila terjadi pemadaman listrik dalam hitungan jam saja akan menyebabkan kerugian besar di
berbagai sektor. Terjadinya pemadaman listrik diakibatkan oleh defisitnya sumber energi listrik
di Indonesia. Di beberapa wilayah yang memiliki potensi energi listrik yang besar, pemanfaatan
potensi kurang dimanfaatkan, sehingga pemasok daya listrik di Indonesia tidak optimal.
Ketersediaan bahan bakar fosil yang merupakan bahan bakar sebagian besar pembangkit listrik
di Indonesia semakin menipis, sehingga diperlukan sumber energi lain yang melimpah di alam.
Salah satu sumber potensi energi Indonesia yang dapat dimanfaatkan adalah angin. Menurut
World Wind Energi Association Report/WWEA, pada tahun 2009 pemanfaatan angin sebagai
energi terbarukan telah menghasilkan energi listrik sebesar 159 GW atau setara 2% konsumsi
listrik dunia. Angka tersebut diharapkan mampu meningkat dari tahun ke tahun. Direktur Energi
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus Group Discussion tentang Supply-
Demand Energi Baru Terbarukan menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi Energi Baru
Terbarukan (EBT) yang cukup besar, salah satunya adalah kecepatan energi angin sebesar 3-6
m/det. (sumber: esdm.go.id)
Sumber energi angin akan dimanfaatkan oleh turbin angin untuk dilakukan
pengkonversian energi, dari energi kinetic menjadi energi listrik. Pemanfaatan energi angin
dilakukan dengan cara memutar turbin yang dihubungkan dengan generator, hasil konversi
energi akan disimpan pada alat penyimpanan, yang kemudian dihubungkan pada alat
pengkonversi gelombang (rectifier-inverter) dari DC menjadi AC, sehingga dapat langsung
digunakan pada kebutuhan rumah tangga maupun sektor-sektor lain.
Terdapat dua jenis turbin angin, yaitu Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) dan
Vertical Axis Wind Turbine (VAWT). Jenis HAWT memiliki efisiensi yang lebih rendah
dibandingkan jenis VAWT, namun dapat menerima angin dari arah yang fluktuatif serta mampu
bekerja untuk angin yang berkecepatan rendah, sehingga lebih umum untuk diaplikasikan. Tipe
VAWT yang lazim dikembangkan adalah tipe Savonius, tipe Darrieus, dan tipe H-Rotor. Diantara
ketiga tipe tersebut, tipe Savonius adalah yang paling lama dikembangkan.
Turbin angin Savonius pertama kali diperkenalkan oleh insinyur Finlandia Sigurd
J.Savonius pada tahun 1922. Turbin ini memanfaatkan perbedaan gaya drag dari angin yang
mengenai permukaan setengah lingkaran dari rotor. Bila perbedaan dari jumlah gaya drag
bernilai positif, maka akan dapat memutar turbin. Peningkatan efisiensi Savonius terus
dikembangkan hingga saat ini. Beberapa bagian turbin telah dilakukan modifikasi oleh beberapa
peneliti sehingga dapat menghasilkan desain standarnya. Bentuk modifikasi dapat dilakukan
dengan pengubahan bentuk sudu dari setengah lingkatan menjadi twist, pengubahan jumlah dan
jari-jari tiap sudu pada rangkaian turbin, jarak pemisah antar sudu, penambahan fin pada turbin
dan modifikasi lainnya. Modifikasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatan
kecepatan angular dan torsi statis yang dapat dihasilkan oleh turbin Savonius sehingga efisiensi
dari turbin meningkat.
Penelitian mengenai peningkatan performani turbin Savonius terus dilakukan. Oleh
karena itu pada penelitian ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi dari turbin Savonius dan
dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan turbin angin di masa yang akan datang.

http://www.esdm.go.id/berita/artikel/56-artikel/3486-saatnya-kembangkan-pltb-di-
indonesia.html
http://www.pln.co.id/blog/pemakaian-listrik-tumbuh-signifikan-pertumbuhan-ekonomi-
indonesia-menggembirakan/
http://www.slideshare.net/Syamsir06/den-syamsir-abduh-07082014unhas
http://www.getsttpln.net/2014/03/jenis-jenis-turbin-angin.html
http://www.ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/3973/1251

Anda mungkin juga menyukai