Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LIGHTNING ARRESTER
Dokumen nomor : PDM/PGI/12:2014
PT PLN (PERSERO)
JlTrunojoyo Blok M I/135
JAKARTA
NOMOR : PDM/PGI/12:2014
DOKUMEN Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO)
Koordinator Verifikasi dan Finalisasi Review KEPDIR 113 & 114 Tahun
2010 (Nota Dinas KDIVTRS JBS Nomor 0018/432/KDIVTRS JBS/2014)
Tanggal 27 Mei 2014
1. Jemjem Kurnaen
2. Sugiartho
3. Yulian Tamsir
4. Eko Yudo Pramono
LIGHTNING ARRESTER
DAFTAR ISI
i
LIGHTNING ARRESTER
DAFTAR GAMBAR
i
i
LIGHTNING ARRESTER
DAFTAR TABEL
iii
LIGHTNING ARRESTER
DAFTAR LAMPIRAN
iv
LIGHTNING ARRESTER
PRAKATA
PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi kontribusi
yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan aset dengan
baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk kerja, dan Risiko
harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan manfaat yang maksimum
selama masa manfaatnya.
PLN melaksanakan pengelolaan aset secara menyeluruh, mencakup keseluruhan fase dalam
daur hidup aset (asset life cycle) yang meliputi fase Perencanaan, Pembangunan,
Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Peremajaan atau penghapusan. Keseluruhan fase
tersebut memerlukan pengelolaan yang baik karena semuanya berkontribusi pada
keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor
pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan
beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik.
Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas 25 buku.
Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah ditetapkan
dengan keputusan direksi nomor 113.K/DIR/2010 dan 114.K/DIR/2010. Perubahan atau
penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan pengetahuan dan
teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan perusahaan maupun
stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus disempurnakan kembali
sesuai dengan tuntutan pada masanya.
Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana,
pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para pihak
diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan di
PLN.
Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan
stakeholder serta masyarakat Indonesia.
DIREKTUR UTAMA
NUR PAMUDJI
v
LIGHTNING ARRESTER
LIGHTNING ARRESTER
1 PENDAHULUAN
Kegiatan pemeliharaan peralatan memegang peranan penting dalam menunjang kualitas dan
keandalan penyediaan tenaga listrik kepada konsumen. Pemeliharaan peralatan adalah satu
proses kegiatan yang bertujuan menjaga kondisi peralatan, agar peralatan senantiasa
beroperasi sesuai dengan fungsi dan karakteristik desainnya.
Pemeliharaan sarana instalasi listrik yang dilaksanakan di PT. PLN (Persero) telah
mengalami beberapa transformasi, mengacu pada sebagai berikut:
1. Buku Pedoman Pemeliharaan Sistem Tenaga tahun 1984, sesuai dengan Surat
Edaran Direksi (SE) No. 032/PST/1984 beserta revisi-revisi. (dengan pola Time
Based Maintenance dan Corrective Maintenance).
Revisi Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga
Listrik mencakup sebagai berikut:
Buku ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan
pemeliharaan di PT PLN (Persero).
1
LIGHTNING ARRESTER
Lingkup Pembahasan dalam Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan
Lightning Arrester (LA), adalah sebagai berikut:
1. LA yang dimaksud dalam buku ini adalah LA yang terpasang di Gardu Induk
(non GIS) an Saluran Transmisi, dengan level tegangan operasi (rms): 70kV,
150 kV dan 500 kV.
2. LA yang dimaksud dalam buku ini adalah LA yang menggunakan komponen
aktif (varistor) Zinc Oxide (atau dikenal juga sebagai MOSA Metal Oxide
Surge Arresters).
3. Norm batasan nilai arus bocor resistif maksimum (metode LCM) yang ditetapkan
berdasarkan statistik dalam buku ini, menggunakan data di lingkungan PLN P3B
Jawa Bali (2008-2012).
4. Norm batasan nilai minimum tahanan (resistansi) insulator dudukan yang
digunakan dalam buku ini ditetapkan berdasarkan data statistik hasil
pengukuran di lingkungan PLN P3B Jawa Bali (2008-2013), PLN P3B Sumatera
(2009-2013) , PLN AP2B Sulselrabar, PLN AP2B Kalselteng.
2 PEDOMAN PEMELIHARAAN
Lightning Arrester (LA) merupakan peralatan yang berfungsi untuk melindungi peralatan
listrik lain dari tegangan surja (baik surja hubung maupun surja petir). Surja mungkin
merambat di dalam konduktor saat peristiwa sebagai berikut:
2. Backflashover akibat nilai pentanahan yang tinggi, baik di gardu induk ataupun
di saluran transmisi.
2
LIGHTNING ARRESTER
b. Arus bocor ke tanah tetap ada, namun dalam orde mili-Ampere. Arus bocor
ini mayoritas adalah arus kapasitif.
Teknologi LA sudah dikembangkan sejak 100 tahun silam, bersamaan dengan dimulainya
penggunaan listrik secara masal. Secara ringkas sejarah perkembangan LA adalah sebagai
berikut:
1985 sekarang : Zinc Oxide (ZnO) tanpa gap dengan housing polymer
Keping ZnO memiliki karakteristik kerja (kurva V-I) yang jauh lebih baik dibandingkan
generasi pendahulunya yang menggunakan SiC-terseri dengan gap. Mayoritas LA di sistem
transmisi PLN telah menggunakan teknologi keping ZnO tanpa gap, atau dikenal juga
sebagai MOSA-Metal Oxide Surge Arresters. Di beberapa tempat di Indonesia, MOSA
dengan housing polymer sudah mulai digunakan.
3
LIGHTNING ARRESTER
2. LA di Saluran Transmisi
(a) LA di Gardu Induk, dengan housing porselen (kiri) dan housing polymer (kanan)
(b) LA di Saluran Transmisi, dengan gap (kiri) & tanpa gap (kanan)
LA di saluran transmisi ataupun di gardu induk, memiliki konstruksi yang hampir serupa.
Komponen utama dari LA adalah varistor/ komponen aktif yang terbuat dari Zinc Oxide.
4
LIGHTNING ARRESTER
Varistor ini berbentuk keping blok, tersusun di dalam housing/ kompartemen yang terbuat
dari porselen ataupun polymer. Selain sebagai penyangga, housing ini juga befungsi untuk
menginsulasi antara bagian bertegangan dan tanah pada tegangan operasi LA.
LA juga dilengkapi dengan katup pressure relief di kedua ujungnya. Katup ini befungsi untuk
melepas tekanan internal yang berlebih, pada saat LA dilalui arus surja. Konstruksi lain
pendukung LA terdiri dari: struktur penyangga, grading ring, pentanahan dan alat monitoring.
Lebih jauh akan dijelaskan dalam sub-bab 2.3.1 2.3.6.
Active Part terdiri dari kolom varistor Zinc Oxide (ZnO). Keping Zinc Oxide dicetak dalam
bentuk silinder yang besaran diameter keping tergantung pada kemampuan absorbsi energi
dan nilai discharge arus. Material silinder terbuat dari aluminium. Silinder ini selain memiliki
kemampuan mekanis, juga berfungsi sebagai pendingin
Diameter keping bervariasi dari 30 mm untuk arrester kelas distribusi hingga 100 mm untuk
arrester HV/EHV. Setiap keping blok memiliki tinggi bervariasi dari 20 hingga 45 mm.
5
LIGHTNING ARRESTER
Nilai residual voltage untuk setiap keping ZnO pada saat dilewati arus surja bergantung pada
diameter keping tersebut. Sebagai contoh pada keping dengan diameter 32 mm, nilai
residual voltagenya sebesar 450 V/ mm, sementara untuk diameter 70 mm nilai residual
voltage menurun menjadi 280 V/mm. Hal ini berarti, pada satu keping ZnO dengan diameter
70 mm dan tinggi 45 mm terdapat kemampuan residual voltage sebesar 12.5 kV. Bila nilai
residual voltage yang diinginkan sebesar 823 kV, maka diperlukan 66 keping ZnO tersusun
ke atas. Hal ini akan menyebabkan tinggi LA mencapai 3 meter, dimana kestabilan mekanis
LA tidak baik, oleh karenanya LA juga didesain untuk dipasang bertingkat (stacked).
2.3.2 Housing LA
Tumpukan keping ZnO ditaruh dalam sangkar rod, umumnya terbuat dari FRP (Fiber Glass
Reinforced Plastic). Compression spring dipasang pada kedua ujung kolom active part untuk
memastikan susunan keping memiliki ketahanan mekanis. Kompartemen housing dapat
terbuat dari porselen ataupun polymer. Alumunium flange direkatkan pada kedua ujung
housing dengan menggunakan semen.
6
LIGHTNING ARRESTER
Sealing ring dan pressure relief diaphragm dipasang di kedua ujung arrester. Sealing ring
terbuat dari material sintetis sementara pressure relief diaphragm terbuat dari steel/ nikel
dengan kualitas tinggi. Pressure relief bekerja sebagai katup pelepasan tekanan internal
pada saat LA mengalirkan arus lebih surja.
Grading Ring
Grading ring diperlukan pada LA dengan ketinggian > 1.5 meter atau pada LA yang dipasang
bertingkat. Grading ring berfungsi sebagai kontrol distribusi medan elektris sepanjang
permukaan LA. Medan elektris pada bagian yang dekat dengan tegangan akan lebih tinggi,
sehingga stress pada active part di posisi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pada posisi
di bawahnya. Stress ini dapat menyebabkan degradasi pada komponen active part.
Pemilihan ukuran grading ring perlu mempertimbangkan jarak antar fasa. Jarak aman antar
konduktor harus sama dengan jarak antar grading ring antar fasa dari arrester.
7
LIGHTNING ARRESTER
LA dilengkapi dengan peralatan monitoring, yakni counter jumlah kerja LA dan/atau meter
arus bocor total. Sebelum diketanahkan, kawat pentanahan dilewatkan dahulu pada
peralatan monitoring. Oleh karenanya, insulator dudukan perlu dipasang baik pada kedua
ujung peralatan monitor, maupun pada dudukan LA, agar arus yang melalui LA hanya
melewati kawat pentanahan.
Gambar 2-7 Counter LA dan Counter dan Meter Arus Bocor Total LA
LA dipasang pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah, untuk itu diperlukan struktur
penyangga yang terdiri dari pondasi dan struktur besi penyangga.
8
LIGHTNING ARRESTER
FMEA (Failure Mode Effect Analysis) merupakan analisis yang dilaksanakan untuk
mendapatkan gejala kegagalan pada sebuah peralatan dengan menerapkan keterkaitan
sebab-akibat antara kegagalan yang satu dengan penyebab sebelumnya, demikian
seterusnya hingga ditemukan penyebab kegagalan yang paling awal. Dengan mengetahui
gejala kegagalan, dapat ditentukan metode inspeksi/ pengujian yang perlu dilaksanakan
sehingga gangguan dapat dicegah.
Dalam analisis FMEA, sebuah peralatan dipandang berdasarkan sistem dan sub sistemnya.
Setiap sistem memiliki fungsi, demikian pun setiap sub sistem memiliki sub fungsi. Kegagalan
dilihat dari sudut pandang kegagalan sebuah sistem/ sub sistem dalam melaksanakan fungsi/
sub fungsinya.
Sebuah sistem Lightning Arrester terdiri dari sub sistem sebagai berikut:
FMEA Lightning Arrester dijelaskan lebih detil dalam Lampiran 2 sampai dengan 9.
9
LIGHTNING ARRESTER
Kegiatan pemeliharaan yang tercantum di dalam buku pedoman ini merupakan proactive
maintenance, yakni pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya failure
(kegagalan) peralatan. Kegiatan reactive maintenance (kegiatan perbaikan pasca gangguan)
tidak termasuk dalam buku ini. Kegiatan proactive maintenance dapat dibedakan menjadi
preventive maintenance dan predictive maintenance.
Preventive maintenance dikenal juga sebagai Time Based Maintenance (TBM). Dalam TBM,
kegiatan pemeliharaan dilaksanakan dengan interval tertentu, tanpa memperhatikan apakah
kondisi peralatan memang sudah memerlukan tindakan pemeliharaan atau tidak. Termasuk
di dalam TBM adalah:
1. Scheduled restoration.
2. Scheduled discard.
1. Condition monitoring.
3. Lifetime prediction.
Preventive maintenance pada Lightning Arrester sebagai contoh adalah sebagai berikut:
penggantian LA berdasarkan asesmen hasil ukur LCM.
Predictive maintenance pada Lightning Arrester sebagai contoh adalah sebagai berikut:
pengukuran arus bocor resistif LA (LCM), perubahan interval pengukuran LCM setelah
diketahui kondisi LA Weak, pengukuran nilai tahanan insulasi LA.
10
LIGHTNING ARRESTER
Jenis kegiatan inspeksi ditentukan berdasarkan analisis FMEA, seperti terangkum dalam
Lampiran 10.
Interval dan Jenis kegiatan IL-1 pada Lightning Arrester dirangkum dalam Tabel 3-1.
Inspeksi Visual adalah kegiatan pengamatan komponen/ bagian dari Lightning Arrester yang
dilaksanakan secara visual atau menggunakan alat bantu binocular. Petugas mengisi form
checklist berdasarkan hasil pengamatan.
Inspeksi Audio adalah kegiatan pengamatan komponen/ bagian dari Lightning Arrester yang
dilaksanakan menggunakan indera pendengaran untuk mengetahui anomali peralatan.
Petugas mengisi form checklist berdasarkan hasil pendengaran.
Sasaran pemeriksaan dan interval IL-1 LA lebih lanjut dijabarkan dalam Tabel 3-2 s.d 3-4.
11
LIGHTNING ARRESTER
Inspeksi Level -1
Sub Systems Key Components Detection Sasaran Pemeriksaan Interval Inspeksi
Symptomps Method
Kebersihan permukaan
Adanya lapisan polutan pada
Inspeksi Visual Insulator, apakah terdapat Triwulan
permukaan insulator percikan bunga api.
Mendengarkan apakah
Adanya korona pada permukaan
Active Part Stacked Metal Oxide Column Inspeksi Audio terdapat suara korona yang Triwulan
Insulator signifikan.
Posisi Grading Ring tidak simetris Posisi seluruh komponen
Inspeksi Visual Triwulan
pada sumbu axialnya. grading Ring
12
LIGHTNING ARRESTER
Inspeksi Level -1
Sub Systems Key Components Detection Sasaran Pemeriksaan Interval Inspeksi
Symptomps Method
Mendengarkan apakah
Adanya korona pada permukaan
Grading Ring Grading Ring Inspeksi Audio terdapat suara korona yang Triwulan
koneksi grading Ring
signifikan.
13
LIGHTNING ARRESTER
Tabel 3-3 Sasaran Pemeriksaan dan Interval IL-1 TLA tipe Gapless di Saluran Transmisi
Inspeksi Level -1
Sub Systems Key Components Detection Sasaran Pemeriksaan Interval Inspeksi
Symptomps
Method
Kebersihan
Adanya lapisan polutan pada permukaan Insulator,
Inspeksi Visual 2 tahunan - Climb Up
permukaan insulator adanya percikan
bunga api
Active Part Stacked Metal Oxide Column
Mendengarkan
Adanya korona pada permukaan apakah terdapat suara
Inspeksi Audio 2 tahunan - Climb Up
Insulator korona yang
signifikan.
Adanya lapisan polutan pada Kebersihan
Insulation Insulator Housing permukaan insulator. Warna Inspeksi Visual permukaan Insulator 2 tahunan - Climb Up
insulator berubah (adanya polutan,
Mendengarkan
Adanya korona pada cement joint Inspeksi Audio apakah terdapat suara 2 tahunan - Climb Up
Metallic Spacers, korona yang
Supporting rods (FRP),
Holding Plates (menjaga support rod
pada posisinya),
Compression Ring, Kondisi cement/
Structure Housing (umumnya terbuat dari polymer joint pada
Retak pada cement/polymer joint Inspeksi Visual
polymer), kedua ujung TLA, 2 tahunan - Climb Up
Aluminum flanges pada kedua adanya percikan
ujungnya, bunga api
Cement perekat aluminum flanges
Perubahan warna
Kawat pentanahan berubah warna Inspeksi Visual pada kawat 2 tahunan - Climb Up
pentanahan
Posisi seluruh
Posisi Grading Ring tidak simetris
Inspeksi Visual komponen grading
pada sumbu axialnya. 2 tahunan - Climb Up
ring, adanya percikan
bunga api
Grading Ring Mendengarkan
Grading Ring (pada beberapa tipe tidak dilengkapi Adanya korona pada permukaan
Inspeksi Audio apakah terdapat suara 2 tahunan - Climb Up
Grading Ring) koneksi grading Ring korona yang
Bentuk seluruh
Bentuk Grading Ring tidak sempurna Inspeksi Visual komponen grading 2 tahunan - Climb Up
ring
14
LIGHTNING ARRESTER
Inspeksi Level -1
Sub Systems Key Components Detection Sasaran Pemeriksaan Interval Inspeksi
Symptomps Method
Kondisi counter
Kaca counter arrester pecah atau
Inspeksi Visual arrester pecah/ retak 2 tahunan - Climb Up
retak
Kondisi kaca counter,
terdapat lapisan
Counter tidak terbaca karena lapisan
Inspeksi Visual embun/ lumut 2 tahunan - Climb Up
gelas terlapis embun/ lumut Kondisi seal dari
Surge Counter
counter arrester
Catatan:
TLA tipe gapless umumnya memiliki insulator housing yang terbuat dari bahan polymer dan
dilengkapi dengan komponen disconnector switch (DS) pada sistem pentanahannya. DS
akan bekerja pada saat TLA mengalami stress surja di atas nominal ratingnya. Bila DS
bekerja, sistem pentanahan TLA akan terlepas yang juga menandakan bahwa perlu
dilakukan penggantian TLA.
Selain melalui kegiatan Climb Up, posisi DS juga dapat diamati melalui inspeksi rutin Petugas
Ground Patrol saluran transmisi.
15
LIGHTNING ARRESTER
Tabel 3-4 Sasaran Pemeriksaan dan Interval IL-1 TLA tipe Gap di Saluran Transmisi
Inspeksi Level -1
Sub Systems Key Components Detection Sasaran Pemeriksaan Interval Inspeksi
Symptomps Method
Kebersihan
Adanya lapisan polutan pada permukaan insulator
Stacked Metal Oxide Column Inspeksi Visual 2 tahunan - Climb Up
permukaan insulator TLA, adanya percikan
bunga api
Active Part
Pengecekan korosi
Adanya korosi atau bekas leleh pada pada arcing horn,
Additional Arcing Horn Inspeksi Visual 2 tahunan - Climb Up
arcing horn adanya percikan
bunga api
Kebersihan
Adanya lapisan polutan pada
permukaan Insulator
Insulation Insulator Housing permukaan insulator. Warna Inspeksi Visual 2 tahunan - Climb Up
TLA (adanya polutan,
insulator berubah
lumut)
Metallic Spacers,
Supporting rods (FRP),
Holding Plates (menjaga support rod
pada posisinya),
kondisi polymer/
Compression Ring, Retak pada cement/ polymer joint Inspeksi Visual
Structure cement joint pada 2 tahunan - Climb Up
Housing (baik terbuat dari polymer
ujung TLA
ataupun porselin),
Aluminum flanges pada kedua
ujungnya,
Cement perekat aluminum flanges
Mendengarkan
Adanya korona pada junction HV
Inspeksi Audio apakah terdapat suara 2 tahunan - Climb Up
Conductor
korona yang
Koneksi dengan HV Conductor: mur Pengecekan korosi
Junction
dan baud pada koneksi TLA mur dan baud pada
Adanya korosi pada mur dan baud Inspeksi Visual
koneksi - koneksi TLA. 2 tahunan - Climb Up
konektor TLA
Adanya percikan
bunga api.
Koneksi TLA dengan sisi cold insulator/ Adanya korosi pada mur dan baud Pengecekan korosi
Inspeksi Visual
Pentanahan tower konektor TLA ke sisi cold insulator/ mur dan baud pada 2 tahunan - Climb Up
tidak dilengkapi kawat pentanahan tower koneksi - koneksi TLA.
Catatan:
TLA tipe gap tidak dilengkapi dengan peralatan monitoring, DS dan Grading Ring. Hotspot
tidak dapat dideteksi pada active part, karena tidak terdapat arus bocor yang mengalir pada
tegangan operasional.
16
LIGHTNING ARRESTER
Inspeksi Level-2 di LA adalah kegiatan pengukuran arus bocor resistif dengan kompensasi
harmonisa orde ke-3 atau dikenal juga dengan LCM serta pelaksanaan thermovisi.
Pengukuran LCM bertujuan untuk mengetahui degradasi komponen aktif (varistor) LA.
Pengukuran LCM dilaksanakan pada LA yang berada di Gardu Induk, sementara beberapa
TLA tipe gapless dilengkapi alat monitoring online arus bocor resistif dan datanya dapat
didownload secara berkala.
Pengukuran thermovisi dilaksanakan untuk mengetahui adanya hotspot pada LA dan TLA
tipe gapless akibat arus bocor resistif.
Tabel 3-5 Kegiatan dan Interval IL-2 Lightning Arrester
Inspeksi dengan thermal image adalah kegiatan pengamatan komponen/ bagian dari
Lightning Arrester dengan menggunakan alat bantu kamera thermal/ kamera thermovisi,
bukan thermo gun. Tujuan dari kegiatan ini adalah menemukan hot-spot/ titik panas yang
mengindikasikan adanya anomali peralatan.
17
LIGHTNING ARRESTER
Konsistensi pelaksanaan thermovisi sangat penting untuk mendukung hasil asesmen yang
baik, terutama pada saat membandingkan hasil pengukuran yang dilaksanakan pada periode
pengukuran yang berbeda. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu diingat selama pelaksanaan
thermovisi adalah sebagai berikut:
a. Frame, jarak/posisi pengambilan gambar, dan range suhu harus sama pada
periode pengambilan gambar yang berbeda. (lihat Gambar 3-3)
18
LIGHTNING ARRESTER
Gambar 3-3 Contoh Setting Range Suhu pada Pengambilan Gambar dengan Periode Berbeda
Kondisi varistor ZnO pada LA dapat diketahui melalui analisis arus bocor resistif dengan
prinsip dasar sebagai berikut:
1. Komponen non linear, ZnO, bila diberi tegangan sinusoidal akan menghasilkan
arus bocor dengan harmonisa.
2. Arus bocor memiliki beragam harmonisa, seperti harmonisa orde ke-3, 5, dan
seterusnya, namun hanya Arus bocor resistif dengan harmonisa orde ke-3 yang
paling dominan dalam menunjukkan kondisi Varistor ZnO.
3. Adanya harmonisa dari tegangan sistem di luar LA, dapat mempengaruhi hasil
pengukuran arus bocor, khususnya harmonisa yang berasal dari stray
capacitance sistem. Harmonisa yang berasal dari luar LA ini dapat
mempengaruhi hasil ukur LCM, sehingga kompensasi diperlukan untuk
memperoleh hasil ukur yang akurat.
4. Oleh karenanya metode pengukuran dengan alat uji LCM dikenal sebagai:
Metode pengukuran arus bocor resistif dengan analisis harmonisa orde ketiga
dengan kompensasi terhadap pengaruh harmonisa dan tegangan sistem.
Metode pengukuran dan perhitungan LCM diringkas dalam Gambar 3-4 berikut ini:
19
LIGHTNING ARRESTER
20
LIGHTNING ARRESTER
Berdasarkan skema di atas, arus bocor resistif dihasilkan tidak hanya melalui pengukuran
namun juga perhitungan internal yang kompleks.
Kelengkapan alat ukur LCM terangkum dalam Tabel 3-7 berikut ini:
Tabel 3-7 Kelengkapan Alat Uji LCM
21
LIGHTNING ARRESTER
2. Grounding alat uji harus baik. LCM harus terhubung ground dengan baik.
b. Hasil ukur arus bocor resistive adalah nilai rata-rata dari keempat
pengukuran.
22
LIGHTNING ARRESTER
Pengukuran nilai tahanan insulasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan insulasi LA pada
tegangan operasional. Pengukuran dilaksanakan dalam kondisi tidak bertegangan (padam).
Titik pengujian adalah sebagai berikut:
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan selama proses pengukuran adalah sebagai berikut:
23
LIGHTNING ARRESTER
LA LA LA
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem pentanahan LA. Nilai pentanahan
yang tinggi menunjukkan adanya anomali pada sistem pentanahan LA. Pengukuran
pentanahan dilaksanakan dalam kondisi tidak bertegangan.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan selama proses pengukuran nilai pentanahan adalah
sebagai berikut:
3. Bersihkan kawat pentanahan, sehingga alat ukur terkoneksi baik dengan kawat
pentanahan.
Pengujian surge counter LA bertujuan untuk mengetahui apakah alat tersebut mampu
bekerja pada saat terjadi surja. Jika dalam kondisi baik, counter akan bertambah bila di beri
impulse tegangan DC. Impulse tegangan DC yang digunakan dalam pengujian dihasilkan
dari kapasitor 400-500 F, 220-300 VAC. Pelaksanaan dilaksanakan dalam kondisi tidak
bertegangan.
24
LIGHTNING ARRESTER
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan selama proses pengukuran nilai pentanahan adalah
sebagai berikut:
3. Pelaksanaan pengujian:
b. Hubungkan kedua kutub kapasitor dengan segera pada kedua ujung surge
counter, sehingga impulse DC current dialami oleh surge counter. (lihat
Gambar 3-6)
25
LIGHTNING ARRESTER
Kegiatan Inspeksi level-1 hingga level 3 pada Lightning Arrester telah dijelaskan dalam Bab
3. Hasil inspeksi ini kemudian diolah untuk kebutuhan diagnosa dan pendukung manajemen
dalam pengambilan keputusan terhadap aset.
IL-1 pada Lightning Arrester meliputi kegiatan: Inspeksi visual dan inspeksi audio. Evaluasi
bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi LA (beserta komponennya) dalam kondisi: baik,
terdeteriorasi ataupun buruk. Tahapan setelah evaluasi adalah rekomendasi. Rekomendasi
berisi tindak lanjut yang perlu dilaksanakan berdasarkan tahapan evaluasi.
Evaluasi dan rekomendasi IL-1 pada LA terangkum dalam Tabel 4-1 sampai dengan 4-3.
IL-2 pada Lightning Arrester meliputi kegiatan pengukuran arus bocor resistif dengan
metode: analisis harmonisa orde ketiga dengan kompensasi terhadap pengaruh harmonisa
dan tegangan sistem atau lebih dikenal dengan LCM. Pengamatan dengan thermovisi juga
termasuk ke dalam IL_2.
Kegiatan evaluasi hasil ukur LCM dilaksanakan dengan membandingkan hasil pengukuran
dengan batasan nilai maksimum arus bocor LA. Batasan nilai arus bocor maksimum ini
ditentukan melalui pendekatan sebagai berikut:
1. Batasan arus bocor resistif maksimum yang diberikan oleh pabrikan. (Tabel 4-4)
2. Bila nilai arus bocor resistif maksimum tidak diberikan oleh pabrikan, maka
digunakan batasan sebagai berikut:
a. Nilai maksimum arus bocor resistif = 4x nilai arus bocor resistif yang terukur
pada awal LA energize, atau
b. Menggunakan pendekatan data statistik PLN P3B Jawa Bali. (Tabel 4-5)
26
LIGHTNING ARRESTER
27
LIGHTNING ARRESTER
Posisi Grading Ring tidak simetris Posisi seluruh komponen Perbaikan posisi grading ring,
Inspeksi Visual Grading ring tidak berada pada Grading ring terpasang Grading ring miring, tidak
pada sumbu axialnya. grading ring, terdapat Triwulan - - pengencangan mur dan baud
posisi simetris simetris. simetris.
percikan bunga api koneksi (padam)
Pembersihan/ pengencangan
Mendengarkan apakah Terdengar suara korona keras Tidak terdengar suara korona Terdengar suara korona keras
Adanya korona pada permukaan koneksi grading ring ke HV
Grading Ring Grading Ring Inspeksi Audio terdapat suara korona yang Triwulan pada koneksi grading ring ke HV pada permukaan koneksi - pada koneksi grading ring ke HV -
koneksi grading Ring Conductor pada saat
signifikan. conductor grading ring. Conductor.
pemeliharaan bay (padam)
Tidak ada bagian grading ring Grading ring, atau Penggantian grading ring/
Bentuk seluruh komponen
Bentuk Grading Ring tidak sempurna Inspeksi Visual Triwulan Grading ring bengkok yang bengkok, terpasang - komponennya, bengkok, tidak - komponen grading ring pada saat
grading ring
benar. terpasang benar pemeliharaan bay (padam)
28
LIGHTNING ARRESTER
Tabel 4-2 Evaluasi dan Rekomendasi IL-1 TLA tipe Gapless di Saluran Transmisi
29
LIGHTNING ARRESTER
2 tahunan dan
Kawat pentanahan
Inspeksi Disconnector Switch rutin oleh Kawat pentanahan Kawat pentanahan Kawat pentanahan terlepas
tidak terpasang di - - Penggantian TLA (padam)
Visual bekerja Petugas Ground terlepas dair DS terhubung dengan DS dari DS
tempat
Patrol
Tidak ada bagian grading ring Grading ring, atau Penggantian grading ring/
Bentuk Grading Ring Inspeksi Bentuk seluruh 2 tahunan -
Grading ring bengkok yang bengkok, terpasang - komponennya, bengkok, - komponen grading ring pada saat
tidak sempurna Visual komponen grading ring Climb Up
benar. tidak terpasang benar. pemeliharaan bay (padam)
30
LIGHTNING ARRESTER
31
LIGHTNING ARRESTER
Tabel 4-3 Evaluasi dan Rekomendasi IL-1 TLA tipe Gap di Saluran Transmisi
Permukaan insulator LA
Adanya lapisan Kebersihan permukaan kotor, timbul percikan Permukaan Insulator LA
Stacked Metal Oxide polutan pada Inspeksi 2 tahunan - Permukaan Insulator LA Lakukan pembersihan insulator
insulator TLA, adanya api pada insulator LA, - tertutup polutan , mungkin -
Column permukaan Visual Climb Up bersih. TLA (padam)
percikan bunga api timbul suara korona disertai percikan bunga api.
insulator keras.
Active Part
Metallic Spacers,
Supporting rods (FRP),
Holding Plates (menjaga
support rod pada
posisinya),
Retak pada cement/ Inspeksi kondisi polymer/
Compression Ring, 2 tahunan - Tidak terdapat retak (crack) Terdapat retak (crack) pada Penggantian TLA pada jadwal
Structure polymer joint Visual cement joint pada Retak pada cement joint - -
Housing (baik terbuat dari Climb Up pada cement joint. cement joint pemeliharaan bay (padam)
ujung TLA
polymer ataupun porselin),
Aluminum flanges pada
kedua ujungnya,
Cement perekat aluminum
flanges
32
LIGHTNING ARRESTER
Tabel 4-4 Batasan Nilai Arus Bocor Resistif Maksimum dari Beragam Pabrikan
Tabel 4-5 Batasan Nilai Arus Bocor Resistif Maksimum dengan pendekatan statistik
Kegiatan Inspeksi Level-3 pada Lightning Arrester terdiri atas: Pengukuran nilai tahanan
insulasi LA, Pengukuran nilai tahanan pentanahan, Pengujian Surge Counter. Evaluasi dan
rekomendasi masing-masing pengukuran dijelaskan dalam Tabel 4-7 sampai dengan 4-9.
33
LIGHTNING ARRESTER
Tabel 4-7 Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pengukuran Nilai Tahanan Insulasi LA
* Berlaku untuk ketiga titik pengujian sebagaimana dijelaskan dalam sub bab 3.3.1
** Penggantian LA atau penggantian insulator dudukan sesuai dengan posisi temuan anomali.
Tabel 4-8 Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pengukuran Nilai Tahanan Pentanahan
Catatan: LA diketanahkan dengan rod yang terhubung dengan sistem mesh pentanahan
Gardu Induk. (Gambar 4-2)
34
LIGHTNING ARRESTER
35
LIGHTNING ARRESTER
36
LIGHTNING ARRESTER
Kondisional
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
12 LIGHTNING ARRESTER
12.1 INSPEKSI
12.1.1.2 INSULATION
12.1.1.3 STRUCTURE
37
LIGHTNING ARRESTER
Kondisional
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
12.1.1.4 JUNCTION
12.1.1.5 PENTANAHAN
38
LIGHTNING ARRESTER
Kondisional
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
12.1.1.7 MONITORING
39
LIGHTNING ARRESTER
Kondisional
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
Conditional: bila
kondisi
12.1.2.1.1 Arus bocor resistif LA di GI Pengukuran arus bocor LCM WEAKENED,
interval berubah
menjadi 3 bulan
Conditional: bila
kondisi
Arus bocor resistir TLA Download arus bocor resistif
12.1.2.1.2 WEAKENED,
Gapless LCM (bila tersedia)
interval berubah
menjadi 3 bulan
pada sistem 275
THERMAL IMAGE ACTIVE dan 500 kV
12.1.2.1.3 Pengecekan hotspot pada LA
PART - LA DI GI dilakukan dengan
interval 2 minggu
THERMAL IMAGE ACTIVE Pengecekan hotspot pada TLA
12.1.2.1.4
PART - TLA GAPLESS tipe Gapless
12.1.3.2 INSULATION
40
LIGHTNING ARRESTER
Kondisional
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
12.1.3.5 PENTANAHAN
12.1.3.7 MONITORING
41
LIGHTNING ARRESTER
2. Thermally stable
Moisture Ingressed ke
pada saat terjadi surja, arus discharge Permasalahan pada seal*
dalam internal housing
menimbulkan stress thermo-mechanical (Sub System Sealing)
arrester
tinggi dalam durasi sangat singkat (s).
Stress akibat tegangan
term: thermal energy absorption capability
operasional pada ambient
(kemampuan arrester untuk menyerap
temperature mampu
energy saat terjadi subsequent discharges),
menyebabkan perubahan
besaran energy tidak dinyatakan eksak olek
perlahan struktur granular
IEC (source: Siemens handbook), namun
pada material keping blok
direpresentasikan oleh Line Discharge Class
oksida (source: Cigre 60)
(source: IEC 60099-4)
High Current Stress: Arus
surja petir di atas
spesifikasi kemampuan
keping blok metal oksida,
menyebabkan kerusakan
"granular layer" pada
keping blok metal oksida
42
LIGHTNING ARRESTER
Sub System Fungsi Component Functional Failure Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4
Menginsulasi bagian bertegangan arrester Terjadi hubung singkat fasa ke tanah saat Terjadi hubung singkat Creepage distance
terhadap titik ground, saat tegangan beroperasi pada tegangan normal ataupun fasa ke tanah saat menurun akibat polutan
operasi normal ataupun saat terjadi surja saat terjadi surja petir beroperasi pada tegangan tinggi pada permukaan
petir. normal ataupun saat insulator
terjadi sambaran surja Creepage distance Lapisan Glaze Insulator
Memberikan insulasi elektris saat terjadi petir menurun akibat Rusak/ hilang
surja, sehingga seluruh arus surja penurunan
dilewatkan melalui monitoring devices. hydrophobisitas lapisan
insulator
Insulator porselen patah Gangguan alam:
akibat stress mekanis Gempa bumi
tinggi dalam waktu singkat
Insulator Housing,
Insulation Insulator Dudukan Insulating feet dadal, sehingga LA tidak Kemampuan Insulasi Insulating feet ditumbuhi
(Insulating Feet) terinsulasi terhadap pedestal. Saat terjadi Insulation Feet menurun lumut
surja, seluruh arus lebih tidak dilewatkan akibat perubahan struktur Insulating feet terlapis
melalui kawat pentanahan, mengakibatkan: material insulation feet polutan
Ageing akibat perubahan
1. Sambaran tidak termonitor oleh counter cuaca panas, hujan,
LA sehingga material
insulating feet fatigue
2. Induktansi pedestal meningkatkan
tegangan pada kedua ujung terminal Pemasangan insulating
arrester yang memungkinkan stress feet yang terlalu kencang,
berlebih pada LA saat terjadi surja menyebabkan keretakan
pada insulating feet
43
LIGHTNING ARRESTER
Sub System Fungsi Component Functional Failure Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4
Menjaga kestabilan posisi active part di Metallic Spacers, Terjadi perubahan posisi active part di Fatigue pada komponen Korosi pada komponen Moisture Ingress akibat
dalam housing arrester. Supporting rods (FRP), dalam insulator housing supporter active part metalik* supporter active kegagalan sub sistem
Holding Plates (menjaga support part sealing*
rod pada posisinya),
Compression Spring, note: term "metalik"
Housing (baik terbuat dari merujuk pada beberapa
polymer ataupun porselin), jenis komponen supporter.
Aluminum flanges pada kedua
ujungnya,
Memberikan ketahanan terhadap short Cement perekat aluminum Ketahanan terhadap mechanical forces Fatigue pada cement joint Corona losses timbul
term dan long term mechanical forces flanges menurun akibat fatigue pada cement joint disebabkan corona losses akibat adanya polutan
pada titik sambungan tinggi pada permukaan
menyebabkan pemanasan insulator
Struktur lokal secara kontinu
Penyangga
Melindungi Active part dari pengaruh Polutan (moisture) masuk ke dalam Kegagalan sub sistem
polusi lingkungan internal housing LA, menyebabkan sealing*
degradasi lebih jauh pada active part
Konstruksi penyangga Lightning Arrester di Konstruksi Penyangga Konstruksi Penyangga tidak mampu menahan Konstruksi penyangga bengkok
atas permukaan tanah (Pedestal) beban mekanis Lightning Arrester karena korosi
44
LIGHTNING ARRESTER
Sub System Fungsi Component Functional Failure Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4
Moisture ingressed melalui
Korosi pada clamping ring
venting outlets
Pada saat terjadi surja, tekanan berlebih di Korosi pada clamping ring
Mampu melepaskan tekanan lebih internal sehingga "kelenturan" Moisture ingressed melalui
dalam internal arrester tidak tersalurkan ke
Arrester saat terjadi discharge surja pressure relief diaphragm venting outlets
luar porcelain housing dari LA. Hal ini
(pressure relief device). terganggu
berpotensi menyebabkan:
45
LIGHTNING ARRESTER
Sub System Fungsi Component Functional Failure Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4
Pemasangan junction ke
HV Conductor yang tidak
kencang
46
LIGHTNING ARRESTER
Sub System Fungsi Component Functional Failure Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4
Kawat pentanahan hilang
(Vandalisme)
Saat terjadi surja, terjadi flashover antara
LA dan pedestal (pada insulating feet) Kawat pentanahan tidak Kawat pentanahan
akibat arus surja tidak mampu tersalurkan terhubung dengan LA terlepas, sehingga tidak
Klem-klem longgar Korosi pada mur dan baud
melalui kawat pentanahan terhubung dengan sistem
Jalur arus lebih surja petir dari LA menuju pentanahan
ke bumi dengan baik: Kesalahan desain
pentanahan LA di Gardu
1. Memiliki nilai resistansi rendah (< 1 Induk
Ohm), sehingga surja petir (travelling wave) Kawat Grounding,
Pentanahan
tidak ter-pantul kembali saat terjadi surja Sistem pentanahan LA Kawat pentanahan terlapis
petir. polutan, seperti by
product akibat galvanic
Terjadi backflashover pada LA akibat nilai
2. Jalur (kawat) memiliki konduktivitas corrosion pada kawat
tahanan pentanahan tinggi
tinggi. tembaga
47
LIGHTNING ARRESTER
Sub System Fungsi Component Functional Failure Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4
Kesalahan pemasangan
yang menyebabkan grading
ring tidak terpasang ada
sumbu axialnya
Kesalahan pemasangan
yang menyebabkan jarak
Mengkontrol voltage distribution pada antar lingkar grading ring
Tegangan (terhadap ground) tidak pada fasa berbeda terlalu
Lightning Arrester. Grading ring dipasang
Grading Ring Grading Ring terdistribusi baik pada sepanjang struktur dekat
pada LA dengan creepage distance di atas
lightning arrester
1.5 meter (sumber: Siemens handbook)
Deformasi bentuk Grading
Ring akibat benturan
48
LIGHTNING ARRESTER
Sub System Fungsi Component Functional Failure Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4
Degradasi seal pada counter
Water Ingressed ke dalam jumlah kerja arrester
counter
Kaca pada counter arrester
pecah/ retak
Counter Jumlah kerja Arrester tidak bekerja Kumparan internal counter Arus surja petir di atas
saat terjadi sambaran surja rusak rating kemampuan counter
arrester
Tidak mampu menunjukkan besaran arus Kumparan internal leakage Arus surja petir di atas
bocor total pada arrester dengan benar monitoring rusak
rating kemampuan counter
arrester
49
LIGHTNING ARRESTER
50
LIGHTNING ARRESTER
Terjadi korona pada permukaan Inspeksi Audio Hot Spot pada junction HV Inspeksi
Koneksi dengan HV Conductor: mur
junction HV Conductor Conductor menggunakan
dan baud pada dropping wire,
thermal image
dropping wire.
Kawat pentanahan tidak terpasang Inspeksi Visual Hasil pengukuran nilai pentanahan Pengukuran nilai
di tempat LA di atas 1 Ohm pentanahan LA
Korosi pada mur dan baud Inspeksi Visual
Kawat Grounding,
Pentanahan
Sistem pentanahan LA Kawat pentanahan berubah warna Inspeksi Visual
Kaca counter arrester pecah atau Inspeksi Visual Counter LA tidak bekerja saat Pengujian injeksi
retak diinjeksi surja dengan alat test DC-surge pada
Surge Counter Counter tidak terbaca karena lapisan Inspeksi Visual counter Arrester
gelas terlapis embun/ lumut
51
LIGHTNING ARRESTER
APP/ UPT :
GI/GITET/ GIS :
BAY/ FASA :
TANGGAL INSPEKSI :
JAM INSPEKSI :
PELAKSANA :
SUHU AMBIENT :
MERK/ TIPE/ kV/ TAHUN - LA :
2 Suara Korona pada cement joint di kedua ujung LA Tidak terdengar suara korona 9
3 Suara Korona pada junction yang terhubung sisi bertegangan Tidak terdengar suara korona 9
Retak 1
52
LIGHTNING ARRESTER
Pudar warna 6
Ditumbuhi Lumut 6
Retak 1
Lepas 1
Terlapis lumut 6
Lepas 1
Hilang 1
Bengkok/miring 1
Retak 1
53
LIGHTNING ARRESTER
Tidak terbaca 6
Tidak terbaca 6
Pedestal bengkok 6
Pondasi Retak 1
CATATAN: KETERANGAN :
9 Baik
6 Waspada
1 Kritis
( ) ( )
54
LIGHTNING ARRESTER
APP/ UPT :
GI/GITET/ GIS :
BAY/ FASA :
TANGGAL INSPEKSI :
JAM INSPEKSI :
PELAKSANA :
SUHU AMBIENT :
MERK/ TIPE/ kV/ TAHUN - TLA :
2 Suara Korona pada cement joint di kedua ujung TLA Tidak terdengar suara korona 9
3 Suara Korona pada junction yang terhubung sisi bertegangan Tidak terdengar suara korona 9
Retak 1
55
LIGHTNING ARRESTER
Lepas 1
Terlapis lumut 6
Lepas 1
Hilang 1
Retak 1
Bengkok/miring 1
Tidak terbaca 6
CATATAN: KETERANGAN
9 Baik
6 Waspada
1 Kritis
( ) ( )
56
LIGHTNING ARRESTER
APP/ UPT :
GI/GITET/ GIS :
BAY/ FASA :
TANGGAL INSPEKSI :
JAM INSPEKSI :
PELAKSANA :
SUHU AMBIENT :
MERK/ TIPE/ kV/ TAHUN - TLA :
1 Suara Korona pada junction HVConductor TLA Tidak terdengar suara korona 9
Retak 1
Tertutup polutan 6
Korosi tinggi 6
Lepas 1
Retak 1
CATATAN: KETERANGAN
9 Baik
6 Waspada
1 Kritis
( ) ( )
57
LIGHTNING ARRESTER
5 REKOMENDASI
CATATAN:
( ) ( )
58
LIGHTNING ARRESTER
4 REKOMENDASI
CATATAN:
( ) ( )
59
LIGHTNING ARRESTER
4 REKOMENDASI
CATATAN:
( ) ( )
60
LIGHTNING ARRESTER
1 YA/ TIDAK
APAKAH COUNTER BERGERAK SETELAH DIINJEKSI IMPULSE ?
3 REKOMENDASI
CATATAN:
( ) ( )
61
LIGHTNING ARRESTER
APP/ UPT :
GI/GITET/ GIS :
BAY/ FASA :
TANGGAL INSPEKSI :
JAM INSPEKSI :
PELAKSANA :
SUHU AMBIENT :
MERK/ TIPE/ kV/ TAHUN - LA :
2 Pola hotspot pada junction yang terhubung sisi bertegangan Tidak terdapat pola hotspot 9
CATATAN: KETERANGAN :
9 Baik
6 Waspada
1 Kritis
( ) ( )
62
LIGHTNING ARRESTER
DAFTAR ISTILAH
Nilai kV maksimum yang mampu ditahan oleh sebuah peralatan saat dilalui surja petir
standar. Surja petir standar: berbentuk 1.2/50 s atau 8/20 s (mencapai 90% puncak dalam
periode 8 s dan menurun hingga 50% peak dalam periode 20 s ).
Digunakan untuk mengamankan TLA pada saat terjadi overloading. Terpasang pada TLA
yang terbuat dari polymer, karena pada TLA jenis ini, bila terjadi overloading, insulator TLA
tidak pecah, sehingga tidak terdapat indikasi bahwa TLA telah mengalami breakdown.
Disconnector didesain dengan memasang spark gap yang mampu menimbulkan letupan
pada saat terjadi discharge, menghasilkan pemanasan lokal yang menyebabkan kawat
pentanahan terlepas dari TLA.
Hydrophobicity
Contoh: LA pada sistem 420 kV, LA memiliki residual voltage (10kA) = 823 kV.
63
LIGHTNING ARRESTER
Tegangan power frequency merupakan besaran tegangan fasa ke tanah yang dioperasikan
secara kontinu terhadap arrester. Pada kurva di atas, nilainya:
Di saat yang bersamaan mengalir besaran arus bocor (leakage current) yang sebagian
besar mengandung komponen kapasitif, dengan sebagian kecil komponen resistif. Nilai
arus yang direpresentasikan pada kurva V-I di atas merupakan nilai arus resistif.
Pada tegangan power frequency 343 kV, nilai arus resistif menurut kurva V-I =100 A,
sementara kurva osiloskop menunjukkan nilai puncak 0,75 mA yang merupakan arus bocor
total, arus bocor total ini didominasi arus kapasitif. Disimpulkan: dalam kondisi operasi
normal, arus bocor didominasi arus kapasitif.
64
LIGHTNING ARRESTER
Continuous Operating Voltage, disimbolkan Uc (IEC standard), atau disebut juga MCOV
(Maximum Continuous Operating Voltage) bila mengacu ANSI/ IEEE, merupakan nilai
tegangan power-frequency dimana arrester dapat terus beroperasi tanpa batasan tertentu.
Seluruh bagian LA, yang telah diuji type test, mampu bekerja baik pada level Uc ini.
Parameter ini sering salah diartikan dengan Rated Voltage.
Lightning Impulse Protective Levels. Nilai ini menunjukkan besar tegangan diantara kedua
ujung arrester ketika nominal discharge current mengalir melalui arrester. Lightning current
impulse bervariasi dari 1,5 kA hingga 20 kA (IEC 60099-4). Untuk LA HV-level (Us>= 123
kV), hanya terdapat kelas 10 kA dan 20 kA.
Pada contoh LA di atas, pernyataan lightning impulse protective level = 823 kV berarti
tegangan dianatara kedua ujung LA pada saat LA dialiri arus impulse 8/20 s dengan peak
10 kA. (lihat Gambar 4)
65
LIGHTNING ARRESTER
66
LIGHTNING ARRESTER
DAFTAR PUSTAKA
[1] J. Lundquist, L.Stenstrom, A.Schei, B.Hansen; New Method for Measurement of the
Resistive Leakage Currents of Metal-Oxide Surge Arresters in Service; IEEE Transaction
on Power Delivery, Vol. 5, No. 4; November 1990
[2] V. Larsen, K. Lien; In Service Testing and Diagnosis of Gapless Metal Oxide Surge
Arresters; IX International Symposium on Lightning Protection; Brazil 2007.
[3] A. Schei; Diagnostic Techniques for Surge Arresters with Main Reference to On-Line
Measurement of Resistive Leakage Current of Metal-Oxide Arresters; Cigre Session
Paris 2000.
[5] IEC 60812: Analysis Techniques for System Reliability Procedure for Failure Mode
Effect Analysis (FMEA); 2006.
[6] CIGRE 60: Metal Oxide Arresters in AC Systems; Working Group 06 of Study
Committee33;April1991.
[7] Buku Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga
Listrik SKDIR 114.K/DIR/2010 LA No. Dokumen: 12-22/HARLUR-PST/2009.
67