Anda di halaman 1dari 17

Pengantar Ilmu Hukum

MATA KULIAH

PENGETAHUAN ILMU HUKUM

Identitas Mata Kuliah


Program Studi : Teknik Elektro
Nama Mata Kuliah /Kode : Pengetahuan Ilmu Hukum/ ...............
Jumlah SKS : 2 SKS
Mata Kuliah Prasyarat : ............................................................................
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum menguraikan
tentang pengertian dasar ilmu hukum dalam segala
aspeknya.
Capaian Pembelajaran : Setelah mempelajari Mata Kuliah Pengetahuan
Hukum, diharapkan dapat dipahami oleh
setiap mahasiswa yang mengambil program
Teknik Elektro.
Penyusun : 1. Aditya Prima Danny, S.H, M,H.

Ketua Program Studi Ketua Team Teaching


. ( Pengetahuan Ilmu Hukum )

(.) ()
NIDN:.. NIDN:..

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 1


Pengantar Ilmu Hukum

PERTEMUAN : 1

PENGANTAR ILMU HUKUM

Kata pengantar berarti membawa ke tempat yang dituju. Dalam bahasa asing juga
diartikan inleiding (Belanda) dan introducing (Inggris) yang berarti
memperkenalkan, dalam hal ini yang diperkenalkan adalah ilmu hukum.

Pengertian Ilmu Hukum

a. Menurut Cross Segala pengetahuan hukum yang mempelajari hukum


dalam segala bentuk dan manifestasinya.
b. Menurut Curzon Ilmu hukum adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mencakup dan membicarakan segala hal yang berhubungan dengan
hukum.
c. Menurut Kamus Perpustakaan Hukum Ilmu hukum dalam perpustakaan
hukum dikenal dengan nama Jurisprudence yang berasal dari kata Jus,
Juris yang artinya hukum atau hak, dan kata Prudence berarti melihat
ke depan atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu hukum.
d. Menurut Prof. Purbacaraka dan Soerjono Soekanto

1. Ilmu hukum mencakup ilmu tentang kaidah atau norma yaitu ilmu
yang menelaah hukum sebagai kaidah dengan dokmatik hukum dan
sistematik hukum.
2. Ilmu tentang pengertian, ilmu tentang pengertian-pengertian
hukumseperti subyek hukum, peristiwa hukum, dan kejadian hukum.
3. Ilmu tentang kenyataan yang menyoroti hukum sebagai prikelakuan
dan sikap kita mencakup sosiologi hukum, antropologi hukum, dan
fisiologi hukum.

e. PIH adalahsuatu mata pelajaran yang menjadi pengantar dan petunjuk


jalan bagi siapapun yang ingin mempelajari ilmu hukum yang ternyata
sangat luas ruang lingkupnya. Karena ilmu hukum tidak hanya

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 2


Pengantar Ilmu Hukum

membicarakan tentang perundang-undangan saja melainkan filsafatnya,


azas-azasnya, pengertian-pengertian hukum, dan konsep-konsep dasar
yang tidak terbatas pada suatu hukum tertentu dan masyarakat luas.
f. Hukum Positif
Hukum yang berlaku di suatu negara tertentu pada waktu sekarang.
Pengantar Ilmu Hukum bermaksud memberikan pengantar pertama dalam
ilmu hukum secara umum dengan memperkenalkan pengertian tentang
hukum. Misalnya apa yang dimaksud dengan peristiwa hukum, objek
hukum, subjek hukum, dan seterusnya.

Peran dan Fungsi PIH

1. Memperkenalkan segala masalah yang berhubungan dengan hukum.


2. Memperkenalkan ilmu hukum yaitu pengetahuan yang mempelajari segala
seluk -beluk daripada hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya.
3. Berusaha untuk menjelaskan tentang keadaan, inti, maksud dan tujuan dari
bagian-bagian yang penting daripada hukum serta bertalian antara
berbagai bagian tersebut dengan ilmu pengetahuan hukum.
4. Merupakan dasar dalam rangka studi hukum. Tanpa mempelajari ilmu
hukum secara tuntas, tidak akan memperoleh pengertian yang baik tentang
berbagai cabang ilmu hukum.
5. Mengkualifikasikan mata pelajaran, pendahuluan, pembukaan ke arah ilmu
pengetahuan hukum pada tingkat persiapan.

Cabang-cabang Ilmu Hukum

a. Menurut J. Van Apeldoorn Berpendapat bahwa sebagian ilmu hukum


terdiri dari sosiologi hukum, sejarah hukum, dan perbandingan hukum
b. Mnurut J. B.H Bolleprond Ilmu hukum terdiri dari: dokmatik hukum,
sejarah hukum, perbandingan hukum, politik hukum, dan ajaran ilmu
hukum umum.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 3


Pengantar Ilmu Hukum

c. Menurut Unoedhock Berpendapat bahwa ilmu hukum terdiri dari : ilmu


hukum positif, sosiologi hukum, perbandingan hukum, ilmu hukum
dokmatik.
d. Menurut Imanuel Kant Sejarah Pengertian Hukum, pada 200 tahun yang
lalu Immanuel kant beserta para Yuris masih mencari pengertian hukum
sampai sekarang dalam hal kesempurnaanya.

Perbedaan antara PIH dengan PHI

1. Kalau PIH mengantarkan setiap orang untuk mempelajari ilmu hukum


pada umumnya, sedangkan PHI mengantarkan setiap orang untuk
mempelajari hukum positif di Indonesia.
2. Objek dari PIH adalah hukum pada umumnya yang tidak terbatas pada
hukum positif di negara tertentu, sedangkan objek PHI adalah hukum
positif di Indonesia.

Hubungan antara PIH dengan PHI

1. PIH mendukung/ menunjang kepada setiap orang yang akan mempelajari


PHI.
2. Sebagai suatu ilmu yang berstatus pengantar, ke dua-duanya adalah sama-
sama sebagai mata kuliah dasar hokum

Penngertian Hukum Menurut Para Ahli

1. Prof. Dr. Kusumaatmadja Adalah keseluruhan kaidah-kaidah serta azas-


azas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat yang bertujuan
memelihara ketertiban juga meliputi lembaga-lembaga, dan proses-proses
guna mewujudkan berlakunya kaidah itu dalam masyarakat.
2. Prof. Utrecth Adalah himpunan peraturan-peraturan (prenta-prenta atau
larangan-larangan) yang mengurus tata tertib dala masyarakat dan ditaati
oleh masyarakat itu.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 4


Pengantar Ilmu Hukum

3. S.M. Amin Adalah kumpulan peraturan-peraturan yanmg terdiri dari


norma-norma dan sanksi-sanksi dan tujuan hukum adalah mengadilkan
ketertiban dalam khidupan manusia, sehingga ketertiban tercapai.
4. M.H Tirtaanidjaya, S.H Adalah semua aturan(norma) yang harus dituruti
dalam aturan tingkah laku, tindakan dalam pergaulan hidup dengan
ancaman harus membayar kerugian jika melanggar aturan tersebut
5. Prof.J.Van Kant Adalah keseluruhan ketentuan-ketentuan penghidupan
yang bersifat memaksa yang dijadikan untuk melindungi kepentingan
orang dalam masyarakat.

Dimana Hukum Ditemukan?

Ada 2 teori:

1. Klasik yang dipelopori oleh Tumasep, Menurut teori ini hukum ditemukan
dimasyarakat yag mempunyai peradaban yang tinggi.
2. Modern dipelopori oleh Cecero, Menurut teori ini dimana ada masyarakat
disana ada hukum.

Hukum terdapat dimana saja antara lain:

1. Hukum terdapat diseluruh dunia asal ada masyarakat. Hukum ada dimana
saja pada setiap waktu dan setiap bangsa.
2. Hukum terdapat diseluruh dunia asal ada kehidupan manusia.
3. Menurut ahli sosiologi dan antropologi budaya megahasilkan bukti-bukti
bahwa hukum ada dimana saja, dimana ada masyarakat disana terdapat
hukum, tidak terdapat batas modern atau batas primitif.
4. Peran hukum dalam masyarakat

Mengenai manusia sebagai makhluk, menurut Aristoteles manusia adalah


Zonpoloticon artinya makhluk yang selalu ingin hidup bersama atau
bermasyarakat. Oleh karenanya tiang anggota masyarakat punya hubungan antara
satu dengan yang lain.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 5


Pengantar Ilmu Hukum

Hubungan Hukum

Hubungan hukum adalah hubungan antara 2 subjek atau lebih dimana hak dan
kewajiban suatu pihak bertemu dengan hak dan kewajiban pihak lain.
Peranan hukum ada 2 yaitu:

1. Menyelesaikan perselisihan
2. Melakukan suatu kegiatan Fungsi hukum ada beberapa antara lain:

1. Alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat, adalah petunjuk


untuk kehidupan. Manusia dalam masyarakat hukum menunjukan
mana yang baik mana yang buruk.
2. Sarana mewujudkan keadilan sosial lahir batin, adalah adil apabila
tiap orang dibiarkan haknya.
3. Sarana penggerak pembangunan, adalah daya penggerak dari hukum
dapat digunakan atau didayagunakan untuk menggerakkan
pembangunan. Disini hukum dijadikan alat untuk membawa
masyarakat ke arah yang ebih maju.
4. Fungsi kritis, adalah daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan
pengawasan pada aparatur pengawasan pada aparatur pemrintah
(petugas) saja melainkan aparatur penegak hukum termasuk
didalamnya.

Mengapa Hukum Ditaati?

a. Ada beberapa macam teori:

1. Teori theokrasi, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena


menganggap bahwa hukum adalah perintah Tuhan. Daam hal ini hukum
dikaitkan dengan agama. Teori ini berlaku bagi orang yang fanatik dengan
agama dan tunduk kepada hukum.
2. Teori kedaulatan rakyat (perjanjian masyarakat), Menurut teori ini, hukum
harus ditaati karena seolah-olah waktu awal membentuk negara ada
perjanjian antara yang memerintah dengan yang diperintah.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 6


Pengantar Ilmu Hukum

3. Teori kedaulatan negara, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena
negara mempunyai kekuasaan yang mutlak sehingga negara bisa
memaksakan kehendak kepada rakyatnya tersebut.
4. Teori kedaulatan hukum, Menurut teori ini, hukum harus ditaati karena
hukum itu sesuai dengan perasaan hukum sebagian besar anggota
masyarakat (hukum itu dianggap cocok). Setiap orang itu mempunyai
perasaan hukum buktinya ia bisa membedakan mana yang adil mana yang
tidak adil.
5. Teori mahzab hukum alam atau kodrat alam, Menurut teori ini, hukum
adalah suatu aliran yang menelaah hukum dengan bertitik tolak dari
keadilan yang mutlak, artinya bahwa keadilan tidak boleh diganggu.

b. Menurut para ahli

1. Menurut Prof. Kusumaatmadja


Orang menaati hukum karena dia taat dan shaleh serta dapat
membedakan mana yang baik mana yang buruk.
Orang menaati hukum karena pengaruh masyarakat
disekelilingnya. Kemudia ia perhitungkan lebih menguntungkan
menaati hukum daripada melanggarnya.
Ada orang mentaati hukum atau peraturan karena tidak ada pilihan
lain akhirnya dapat dikatakan bahwa orang mentaati hukum karena
semua faktor diatas.
2. Menurut Utrech Orang mentaati hukum karena bermacam-macam sebab:
Karena orang merasakan bahwa peraturan itu dirasakan sebagai
hukum mereka benar-benar berkepentingan akan berlakunya
hukum tersebut.
arena harus menerimanya supaya ada rasa ketentraman karena
kalau ada melanggarnya akan terkena sanksi.
Karena ada masyarakat yang menghendaki.
Karena adanya paksaan sosial. Hukum ditaati orang karena hukum
itu bersifat memaksa, dapat dilihat dari pernyataan sarjana.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 7


Pengantar Ilmu Hukum

3. Prof. Dr. P.Beirst Menurutnya hukum adalah keseluruhan peraturan bagi


kelakuan atau perbuatan manusia didalam masyarakat yang
pelaksanaannya dapat dipaksakan dan bertujuan mendapatkan tata atau
damai dan keadilan.
4. Prof. Dr. J.P.Vankan Menurutnya hukum adalah keseluruhan ketentuan-
ketentuan hidup yang bersifat memaksa.

Tujuan Hukum

Adapun tujuan pokok hukum antara lain:

1. Mencitakan tatanan masyarakat yang tertib.


2. Menciptakan keseimbangan dan ketertiban.
3. Dengan tercapainya ketertiban dalam masyarakat diharapkan keputusan
manusia akan terlindungi. Dalam mencapai tujuannya hukum bertugas
membagi hak dan kewajiban membagi hak dan kewajiban antar
perorangan dalam masyarakat membagi wewenang dan mengatur
memecahkan masalah hukum serta memelihara masalah hukum.
4. Pendaat para sarjana lainnya. Tujuan hukum adalah untuk kedamaian,
keadilan, dan untuk kebaikan, dan untuk kepastian hukum.

Dalam literatur ada beberapa teori tentang tujuan hukum yaitu:

1. Teori etis, Menurut teori ini hukum semata-mata mewujudkan keadilan.


Teori ini dikemukakan oleh seorang filsuf yunani yaitu Aristoteles dalam
karyanya Etika dan Retonika. Bahwa hukum mempunyai tugas yang suci
yaitu memberi pada setiap orang yang ia berhak menerimanya. Untuk ini
tentu saja persamaan hukum dibuat untuk setiap orang.
2. Teori utility, Menurut teori ini hukum bertujuan semata-mata mewujudkan
yang berfaedah, hukum bertujuan menjamin adanya kebahagiaan pada
orang sebanyak-banyaknya.
3. Teori dogmatik, Menurut teori ini tujuan hukum adalah semata-mata untuk
mencipatakan kepastian hukum.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 8


Pengantar Ilmu Hukum

4. Teori campuran, Menurut teori ini tujuan hukum adalah untuk ketertiban.
Tujuan lain adalah hargai keadilan yang berbeda-beda isi menurut keadilan
dan zamannya.

Tujuan hukum menurut para ahli

1. Prof. J.Belle Froid Isi hukum itu ditentukan oleh:


Keadilan
Faedah
2. Van Apeldoorn Tujuan hukum adalah untuk mengatur pergaulan hidup
secara damai. Hukum menghendaki kedamaian diantara manusia
dipertahankan oleh hukum dengan melindungi keputusan manusia yaitu
kehormatan, kemerdekaan, jiwa, harta benda dan lain-lain.
3. Dr. Wiryono Tujuan hukum dalam bukunya Projodjokoro yaitu
perbuatan melanggar hukum. Mengemukakan bahwa tujuan hukum adalah
mengadakan keselamatan kebahagiaan, dan tata tertib dalam masyarakat.
Ia mengatakan bahwa masing-masing anggota masyarakat mempunyai
keputusan yang beraneka ragam.
4. Prof. Subekti,S.H. Tujuan hukum menurut teori ini adalah mengabdi pada
tujuan negara yang intinya adalah mendatangkan kemakmuran dan
kebahagiaan negara.

Sanksi Hukum

Hukuman ditujukan kepada seseorang yang melanggar hukum atau degan kata
lain adalah reaksi dari masyarakat berbeda dengan sanksi sosial, sanksi hukum
diatur oleh hukum baik mengenal ruang lingkup cara pelaksanaan tahanan berat
ringan hukuman, upaya yang tersedia bagi tersangka untuk mebuktikan kesalahan
untuk menangkis tujuan yang menuju padanya.

Sanksi hukum bentuk perwujudan yang jelas dari kekuasaan negara dalam
pelaksanaan untuk ditaatinya hukum. Bentuk perwujudan jelas dari sanksi hukum
tampak dalam hukum pidana dalam perkara pidana. Si tersangka berhadapan
dengan negara sebagai pengemban kepentingan umum yang diwakili oleh

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 9


Pengantar Ilmu Hukum

penuntut umum dalam negara hukum penerapan sanksi hukum itu dilaksanakan
menurut tata cara yang dituang dalam KUHP (hukum materiil) ,KUHAP (hukum
formil) Dalam menjalankan haknya untuk memaksakan ditaatinya hukum tetap
memperhatikan hak terdakwa sebagai warga negara dan manusia (penjelmaan sila
peri kemanusiaan) HAP dari suatu negara yang dimuat untuk azas yang penting
adalah bahwa:

Si tersangka berhak untuk membela dirinya.


Bahwa seseorang dianggap tidak bersalah sebelum terbukti dalah di
persidangan.

Hukum pidana sendiri memuat suatu azas pokok yang selalu memasukan
menjamin kepastian hukum sekaligus melindungi warga negara yaitu azas yang
melarang diadakan penuntunan tanpa ada uu yang menetapkan bahwa pebuatan
itu tindak pidana (azas legalitas).

Penegakan Hukum

Penegakan hukum harus memuata rasa keadilan, rasa kegunaan. Perlindunga


kepentingan manusia harus dilaksanakan. Pelaksaaan hukum dapat berlangsung
secara normal, damai tetapi dapat tetapi dapat juga terjadi pelanggaran hukum.
Apabila terjadi juga pelanggaran hukummaka hukum yang dilanggar itu harus
ditegakan. Melalui, penegakan hukum inilah hukum ini menjadi kenyataan.

Ada 3 unsur yang perlu diperhatikan untuk penegakan hukum ini:

1. Kepastian hokum
2. Kemanfaatan hokum
3. Keadilan hokum

Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan. Setipa orang mengharapkan dapat


ditetapkannya hukum. Dalam hal peristiwa konkret hukumlah yang harus berlaku
pada dasarnya tidak boleh menyimpang. Sesuai peribahasa hukum Fiat juslitia et

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 10


Pengantar Ilmu Hukum

perereat moudus yang artinya meskipun dunia ini runtuh hukum harus
ditegakkan.

Hal itulah yang diinginkan oleh kepastian hukum. Kepastian hukum merupakan
perlindungan Yustisiabel (pencari keadilan) terhadap tindakan sewenang-wenang
yang berarti bahwa seseorang akan dapat memperoleh apa yang diharapkan
masyarakatnya. Mengaharapkan adanya kepastian hukum masyarakat akan leih
tertib. Kepastian hukum diwujudkan oleh hukum dengan sifatnya yang hanya
membuat suatu aturan hukum memberi petunjuk kepada kita apa yang benar apa
yang tidak.

Hukum untuk manusia maka harus memberi manfaat atau kegunaan bagi
masyarakat. Jangan sampai justru karena hukumnya dilaksanakan ditegakan
timbul keresahan dalam masyarakat.

Unsur yang ketiga adalah keadilan, masyarakat berkepentingan bahwa


pelaksanaan dan penegakan hukum keadilan diperhatikan.

Kodifikasi Hukum

Kodifikasi hukum adalah pembukuan jenis hukum tertentu dalam kitab UU secara
sistematis dan lengkap. Unsur-unsur kodifikasi:

1. Jenis hukum tertentu


2. Sistematis
3. Lengkap

Tujuan kodifikasi:

1. Kepastian hokum
2. Penyederhanan hokum
3. Kejahatan hokum

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 11


Pengantar Ilmu Hukum

Timbulnya kodifikasi karena tidak adanya kesatuan dan kepastian hukum.


Kodifikasi pertama itu ada di Prancis yaitu Code civil atau Civil Law.
Hukum ada 2 :

a. Hukum tertulis

Hukum tertulis yang dikodifikasikan (KUHP,KUH perdata, KUH pidana)


Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan UU TPK (Tindak Pidana
Korupsi)
UU TPE ( Tindak Pidana Ekonomi) UU TPS (Tindak Pidana Supersi)
UU Narkotika

b. Hukum tidak tertulis

Perkembangan Kodifikasi hokum Dengan adanya Code Civil atau Code


Napoleon timbulah anggapan bahwa:

1. Seluruh permasalahan hukum sudah tertampung dalam suatu UU Nasional


2. Diluar uu tidak ada hukum. Uu sudah lengkap dan sempurna serta tidak
mempunyai kekurangan-kekurangan
3. Hakim hanya menjalankan uu yang berlaku disebuah negara
Anggapan tersebut (UU lengkap/sempurna) merupakan aliran yang
dinamakan aliran legisme/ wettelijk positivisme atau positivisme
perundang-undangan dengan pedoman diluar uu tidak ada hukum.
Pendukung dari aliran ini yaitu Montesquie dan JJ Rosseau.

Perkembangan Kodifikasi di Indonesia

B.W belanda berlaku sejak 1 mei 1948 bagi penduduk Hindia Belanda yang
merupakan golongan Eropa. Kemudian berturut-turut diperluas berlakunya B.W
tersebut adalah pada tahun 1917 dinyatakan berlaku bagi golongan Timur Asing
lainnya, dan pada tahun 1938 diberlakukan kepada penduduk asli Hindia Belanda
golongan Bumi Putera.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 12


Pengantar Ilmu Hukum

Pada 18 agustus menetapkan berlakunya UUD 1945 terhitung sejak tanggal 17


agustus 1945. Dengan demikian yang berlkau hanya UUD 1945 saja. Maka dari
hal itu bisa dikatakan terjadinya kekosongan hukum (rechtsvacuum). Untuk
mengisi kekosongan hukum ini diadakan hukum peralihan atau transitoir
rechtyang berwujud pasal II aturan peralihan UUD 1945 yang berbunyi:
segala badan kenegaraan dan peraturan yang ada masih langsung berlaku selama
belum diadakan yang baru. Contoh kodifikasi yaitu KUHP,KUH Perdata,KUH
Pidana.

Aliran-aliran Hukum Dalam Masyarakat

Ada 3 aliran tentang hubungan hukum dan UU yaitu:

1. Aliran Legisme Karena adanyan kepastian hukum kodifikasi menganggap


bahwa:
a. Diluar uu tidak ada hokum
b. Sumber hukum satu-satunya adalah uu
c. Hakim memutus perkara berdasarkan uu
d. Hakim hanya sebagai terompet uu
e. Terbentuknya
2. Aliran Rechtslehre Adalah yang bertolak belakang dengan aliran legisme.
Dan mengatakan bahwa hukum hanya terdapat diluar uu. Hakim memutus
berdasarkan keyakinan hakim. Satu-satunya sumber hukum adalah
yurisprudensi.
3. Aliran Rechtvinding Adalah sumber hukum ada beberapa macam:
a. UU
b. Putusan hakim
c. Kejaksaan
d. Tata Negara
e. doktrin

Aliran yang dipergunakan di Indonesia adalah aliran Rechtvinding berarti


hakim memutus perkara berdasarkan uu dan hukum lainnya yang berlaku

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 13


Pengantar Ilmu Hukum

didalam masyarakat secara terbatas. Tindakan halim tersebut dihubungi


oleh hukum.

Dalam pasal 22 AB menyatakan bahwa hakim memutus perkara


berdasarkan diluar UU. Hakim tidak dapat menolak suatu perkara dengan
alasan bahwa tidak ada uu atau uu tidak jelas dalam pasal 1 ayat 1 KUHP
yaitu Azas Legalitas yaitu azas yang menyatakan bahwa untuk
menentukan suatu perbuatan-perbuatan tindak pidana UU harus
menyebutnya secara jelas atau menurut pasal 1 ayat 1 KUHP.

Pengisian Kekosongan Hukum

Yang dimaksud dengan pengisian kekosongan hukum adalah ada hal-hal yang
dihadapi oleh hakim ternyata belum ada uunya. Tapi dalam hal kekosongan
hukum ternyata yang dihadapkan oleh hakim itu mempunyai kesamaan dengan
yang diatur secara tegas dalam uu itu, sehingga hakim dapat mengisi kekosongan
hukum.

Pekerjaan pembuatan uu mempunyai 2 aspek:

Pembuat UU hanya menetapkan peraturan-peraturan umum saja:


pertimbanga-pertimbangan tentang hal-hal yang konkret diserahkan
kepada hakim.
Pembuat UU selalu ketinggalan dengan kejadian-kejadian sosial yang
timbul kemudian didalam masyarakat. Maka hakim sering menambah UU.
Jika hakim menambah peraturan perundang-undangan, berarti bahwa
hakim mengisi kekosongan (leemten) dalam sistem hukum formil dari tata
hukum yang berlaku.

Untuk mengisi kekosongan hukum ini dengan jalaan kontruksi hukum


(membuat atau menemukan hukum) ada 3 cara atau bentuk unsur hukum:

1. Penafsiran analogis, Penafsiran suatu peraturan hukum dengan memberi


ibarat atau kias pada kata-kata tersebut sesuai dengan asas hukumnya.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 14


Pengantar Ilmu Hukum

Sehingga suatu peristiwa yang sebenarnya tidak dapat dimasukan lalu


dianggap sesuai dengan bunyi perbuatan tersebut.
2. Penghalusan Hakim, Adalah memberlakukan hukum sedemikian rupa
(secara halus) sehingga seolah-olah tidak ada pihak yang disalahkan.
Penghalusan hukum dengan cara mempersempit berlakunya suatu pasal
merupakan kebalikan dari analogi hukum. Penghalusan ini bermaksud
untuk mengisi kekosongan dalam sistem UU. Penghalusan hukum
merupakan penyempurnaan sistem hukum oleh hakim.
3. Argumentum Contrario, Penafsiran UU yang didasarkan atas
pengingkaran yang artinya berlawanan pengertian antara soal yang
dihadapi dengan soal yang diatur dalam suatu pasal dalam UU. Masalah
perkara yang dihadapi tidak termasuk pasal yang dimaksud, masalahnya
berada diluar peraturan perundang-undangan.

Penafsiran Hukum

Dalam pasal 22 AB menyatakan bahwa hakim tidak boleh menolak mengadili


suatu perkara yang diajukan kepadanya dengan alasan tidak lengkapnya, tidak
jelasnya undang-undang.

Dalam UU pokok Kehakiman no 14 tahun 1970 hingga no 4 tahun 2004 bahwa


pengadilan tidak boelh menolak dan memeriksa untuk mengadili suatu perkara
dengan alasan dengan dalih tidak ada UU yang tidak jelas. Melainkan wajib untuk
memeriksa dan mengadilinya.

Ketentuan ini dimaksudkan agar masyarakat terjadi keadilan tidak ditinggalkan


dengan perselisihan-perselisihan yang tidak diselesaikan sehingga berada dalam
ketidakpastian hukum dan keadilan.

Macam-macam metode penafsiran:

1. Metode Gramatikal Bahwa hukum mempunyai hubungan yang erat sekali.


Bahasa merupakan alat satu-satunya yang dipakai pembuat UU untuk
menyatakan kehendaknya. Oleh karena itu pembuat UU yang ingin

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 15


Pengantar Ilmu Hukum

menyatakan kehendaknya secara jelas harus memilih kata-katanya yang


tepat. Peraturan hukum hendaknya dirumuskan dengan singkat, jelas, dan
tidak menimbulkan pengertian yang beranekaragam akan tetapi pembuatan
UU tidak selamanya dapat membuatnya seperti itu dalam hal inilah hakim
wajib mencari arti kata itu menurut data sehari-hari dengan menggunakan
kamus bahasa indonesia, meminta ahli bahasa untuk mempelajari sejarah
semua kata.
2. Penafsiran Sejarah Penafsiran sejarah dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Penafsiran sejarah pembuatan UU
2) Penafsiran sejarah menuntut sejarah hokum Yang dimaksud
dengan penafsiran sejarah adalah pembuatan UU bisa dilihat dari
perdebatan-perdebatan DPR dalam membuat UU. Sedangkan, yang
dimaksud dengan penafsiran sejarah hukum adalah hukum dilihat
hukum yang berlaku, mungkin dilihat UU yang lama apakah masih
cocok dengan yang sekarang.
3) Penafsiran Sistematis Penafsiran sistematis adalah penafsiran yang
menghubungkan pasal yang satu dengan pasal yang lain. Didalam
UU itu sendiri. Contoh pasal 330 KUH Perdata iu menyatakan
bahwa tidak cakap mencatat perjanjian antara lain orang yang
belum dewasa. Untuk mengetahui orang yang belum dewasa itu
bisa dilihat dari pasal 330 KUH Perdata (ternyata mereka yang
belum genap berusia 21 tahun).
4) Penafsiran Sosiologis Penafsiran yang disesuaikan dengan keadaan
masyarakat sekarang ini yang disesuaikan dengan tujuan atau
memaksa pembuatan UU tersebut. Karena UU selalu ketinggalan
sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.
5) Penafsiran secara resmi atau Otentik Penafsiran ini adalah
penafsiran yang dibuat oleh UU sendiri. Dapat dilihat di tambahan
lembaran negara.
6) Penafsiran Perbandingan Penafsiran dengan cara membandingkan
UU yang lama yang tidak berlaku lagi dengan UU yang sekarang.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 16


Pengantar Ilmu Hukum

Maksudnya mungkin masih ada unsur UU yang lama yang


dimasukan kedalam UU yang baru.

LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Jelaskan menurut saudara tentang pengisisan kekosongan hokum di


Indonesia?
2. Jelaskan yang saudara ketahui mengenai kodifikasi hokum di Indonesia?

Daftar Pustaka

Kansil. CST, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta

Budi Sampurna, Zulhasmar Samsu dan Tjetjep Dwidja Siswaja, Peranan

Ilmu Forensik Dalam Penegakan Hukum, Penerbit Pustaka Dwipar, hal.

43

Adji Oemar Seno , Hukum Hakim Pidana, Penerbit Erlangga: Jakarta

Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, (Bandung: PT. Citra


Aditya Bakti. 1997)

------------- Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, (Bandung: PT Citra Aditya


Bakti. 1997)

Sukanto Soerjono , Herkutanto, dan Budi Sampuna, Visum Et Repertum


Tehnik Penyusunan dan Pemberian, (Jakarta: Ind-HILL Co)

------------- Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Universitas Indonesia,


1981

Kanter. E.Y, dan Sianturi S.R, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan
Pnerapannya, (Jakarta :Storia Grafika, 2002)

Prakoso Djoko , Polri Sebagai Penyidik Dalam Penegakan Hukum, (Jakarta:


PT.Bina Aksara, 1987)

Prodjodikoro Wiryono , Hukum Acara Pidana Di Indonesia, (Bandung:


PT.Bale, 1986)

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 17

Anda mungkin juga menyukai