Anda di halaman 1dari 3

RS.

BAPTIS BATU ASSESSMEN RESIKO JATUH PADA PASIEN DEWASA


Jl. Raya Tlekung no. 1
Batu No. Dokumen No. Revisi Halaman
15.10.00 0 1/3

Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Baptis Batu

Tanggal Terbit
30 Desember 2013
STANDAR Dr. Arhwinda PA, Sp.KFR.,MARS.
PROSEDUR
OPERASIONAL
Assessmen resiko jatuh pada pasien dewasa : adalah suatu metode
PENGERTIAN
penilaian untuk memprediksi resiko jatuh pada pasien dewasa
Sebagai acuan bagi pencegahan atau tindakan yang harus dilakukan
TUJUAN
untuk mencegah kejadian pasien jatuh selama masa perawatan
Seluruh staf RS harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan dan standar prosedur opersional yang berlaku,
KEBIJAKAN serta sesuai dengan etika profesi, etika RS dan etiket RS yang
berlaku. (Sesuai dengan SK Direktur RS. Baptis Batu No.
49/17/VII/SK_DIR_KEB/2013 Tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Rawat Inap).
1. Isilah identitas pasien , yaitu nama pasien, nomor rekam medis,
alamat serta tanggal lahir pasien pada tempat yang ada
2. Isilah kolom-kolom penilaian di form lembar pengkajian resiko
jatuh pada pasien dewasa (morse fall score) sebagai berikut :

- Riwayat jatuh :
A. Jika pasien pernah mengalami kejadian jatuh saat masuk
rumah sakit atau terdapat riwayat jatuh fisiologis dalam
3 bulan terakhir seperti pingsan atau gangguan gaya
berjalan, berikan skor 25.
B. Jika pasien tidak mengalami jatuh berikan skor 0 (nol)
PROSEDUR
- Alat bantu:
A. Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan ,
berikan skor 30
B. Jika pasien menggunakan tongkat/walker berikan skor
15
C. Jika pasien dapat berjalan tanpa alat bantu, berikan skor
0 (nol)

- Terapi intra vena:


A. Jika pasien terpasang infus atau mendapat terapi intra
vena berikan skor 20.
B. Jika tidak, berikan skor 0 (nol)
RS. BAPTIS BATU ASSESSMEN RESIKO JATUH PADA PASIEN DEWASA
Jl. Raya Tlekung no. 1
Batu No. Dokumen No. Revisi Halaman
15.10.00 0 2/3

Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Baptis Batu

Tanggal Terbit
30 Desember 2013
STANDAR Dr. Arhwinda PA, Sp.KFR.,MARS.
PROSEDUR
OPERASIONAL
- Gaya berjalan:
A. Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan,
mengalami kesulitan bangun dari kursi, menggunakan
bantalan tangan kursi untuk mendorong tubuhnya,
kepala menunduk, pandangan mata terfokus pada lantai,
memerlukan bantuan sedang-total untuk menjaga
keseimbangan dengan berpegangan pada perabot, orang
atau alat bantu berjalan, dan langkah-langkahnya
pendek-pendek, berikan skor 20
B. Jika pasien memiliki gaya berjalan yang lemah, pasien
membungkuk, dapat mengangkat kepala tanpe
kehilangan keseimbangan atau memerlukan bantuan
ringan untuk berjalan, berikan skor 10
C. Jika pasien memiliki gaya berjalan normal, maka berikan
skor 0 (nol).

PROSEDUR - Status mental:


A. Jika pasien tidak konsisten dengan perintah atau jika
respon pasien tidak realistik, berikan skor 15
B. Jika pasien konsisten/realistik, berikan skor 0 (nol)

- Penyakit penyerta (diagnosa sekunder) :


A. Jika pasien memiliki diagnosa sekunder , berikan skor
15
B. Jika tidak ada, berikan skor 0 (nol)
3. Jumlahkan skor yang telah diperoleh.
4. Berdasarkan jumlah skor yang didapat tentukan apakah pasien
termasuk kategori:
A. Resiko rendah: jika total skor 0-24
B. Resiko sedang: jika total skor 25-44
C. Resiko tinggi: jika total skor > 45
5. Tuliskan nama, tanggal, jam serta tanda tangan perawat yang
melakukan assessmen resiko jatuh.
RS. BAPTIS BATU ASSESSMEN RESIKO JATUH PADA PASIEN DEWASA
Jl. Raya Tlekung no. 1
Batu No. Dokumen No. Revisi Halaman
15.10.00 0 3/3

Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Baptis Batu

Tanggal Terbit
30 Desember 2013
STANDAR Dr. Arhwinda PA, Sp.KFR.,MARS.
PROSEDUR
OPERASIONAL
- Instalasi Rawat Inap Bedah Dalam A.
- Instalasi Rawat Inap Bedah Dalam B.
UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Inap Ibu Dan Anak.
- Instalasi Rawat Intensif.
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi Gawat Darurat.

Anda mungkin juga menyukai