Laporan Klmpok 12 Ok Print Denis
Laporan Klmpok 12 Ok Print Denis
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
segala Berkat dan Bimbingan_Nya kami dapat menyelesaikan Laporan praktikum
dasar-dasar pemetaan ini degan baik.
Laporan ini di buat sebagai tugas akhir dari mata kuliah Praktikum Dasar-Dasar
Pemetaan.
Melalui Laporan ini kami juga mengucapkan limpah terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu memberikan masukan bagi kami, diantaranya :
Kupang
11 Juni 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif
atau absolut titik-titik pada permukaan tanah , di atasnya atau di bawahnya, dalam
memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.
Pengukuran adalah sebuah teknik pengambilan data yang dapat memberikan
nilai panjang, tinggi dan arah relatif dari sebuah obyek ke obyek lainnya.Pengukuran
terletak di antara ilmu geodesi dan ilmu pemetaan.Hasil penelitian geodesi dipakai
sebagai dasar referensi pengukuran, kemudian hasil pengolahan data pengukuran
adalah dasar dari pembuatan peta.
Sebelum suatu bidang tanah diukur, wajib dipasang dan ditetapkan tanda-
tanda batasnya, setelah mendapat persetujuan dari pemilik tanah yang berbatasan
langsung.Apabila sampai dilakukannya penetapan batas dan pengukuran bidang
tanah tidak tercapai kesepakatan mengenai batas-batasnya (terjadi sengketa batas),
maka ditetapkan batas sementara yang menurut kenyataannya merupakan batas
bidang-bidang tanah yang bersangkutan.Kepada yang bersengketa diberitahukan
agar menyelesaikannya melalui Pengadilan.Melalui pengikatan kepada titik-titik
dasar orde 4, maka dilaksanakan pengukuran tanah bidang per bidang.Bidang-
bidang tanah hasil pengukuran kemudian dipetakan dalam Peta Dasar Pendaftaran.
Untuk melakukan sebuah pengukuran diperlukan perencanaan dan persiapan
terlebih dahulu agar hasil yang diperoleh dapat digunakan secara efektif dengan
waktu, biaya dan tenaga pengukuran yang efisien.Pengukuran memerlukan alat ukur
yaitu theodolite.
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang
digunakan dalam survei.Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang
ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-
putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk
dibaca.
1.2 Permasalahan
1.5 Metodologi
Penjelasan teori.
Prosedur Persiapan:
a) Peralatan
1. Theodolith = 1 unit
2. Rambu Ukur = 2 buah
3. Statif / Kaki Tiga= 1 unit
4. Unting Unting = 1 buah
5. Papan Alas = 1 buah
6. Kompas = 1 buah
7. Meter Rol ( 50m ) = 1 buah
8. Meter Rol ( 5m ) = 1 buah
9. Form Data Lapangan = Secukupnya
10. Alat Tulis
11. Payung = 2 buah
12. Patok = 12 buah
13. Hammar = 1 buah
14. Alat Potong = 3 buah
Prosedur Pengukuran:
a) Persyaratan Operasi Theodolit
Syaratsyarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap
dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sebagai berikut :
4) Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II.
(syarat 2, 3, dan 4 sudah dipenuhi oleh pabrik pembuatnya)
7) Bila garis arah nivo tegak lurus dengan sumbu tegak, maka gelembung
nivo akan tetap berada ditengah.
Prosedur Pengukuran
1) Tentukan titik patok di lokasi pengukuran.
2) Dirikan theodolith diatas titik 1.
3) Stel alat sampai datar dengan cara menempatkan gelembung nivo
tepat berada ditengah-tengah kotaknya.
4) Mencari azimuth awal , caranya :
Tempatkan kompas pada alat ukur (theodolith).
Tombol pembacaan sudut horisontal diaktifkan.
Arahkan alat ukur kearah utara magnet bumi dengan
menggunakan kompas.
Baca bacaan utara (31603915) dan catat.
Arahkan theodolith ke rambu ukur yang berada di titik 12 yang
dipegang oleh salah satu anggota regu.
Baca sudut horisontal. Hasil pembacaan dimasukkan kedalam
formulir data pengukuran. Dengan syarat ; Benang tengah
diafragma berada di sisi bawah rambu ukur, Benang vertikal
berada ditengah-tengah rambu ukur (gunakan skrup penggerak
halus horisontal).
5) - Putar dan arahkan theodolith ke rambu ukur yang berada dititik 2.
- Baca Sudut Horisontal dan hasilnya dimasukkan kedalam formulir
pengukuran. Dengan syarat ; Benang tengah diafragma berada di sisi
bawah rambu ukur, Benang vertical diafragma berada di tengah-
tengah rambu ukur.
awal / 1,2 = mis ; bacaan utara = 31603915
bacaan belakang = 27302650
= bacaan utara - bacaan belakang
= 31603915 - 27302650
= 4301225
- Ukur tinggi alat dengan menggunakan meter rol (5m) dan masukkan
ke dalam formulir pengukuran.
- Arahkan theodolith pada rambu ukur yang berada di titik 2 setinggi
alat, dengan cara : BT = TA . Jadi , arahkan theodolith ke arah rambu
ukur yang angkanya sama dengan theodolith.
- Tempatkan benang vertikal di tengah-tengah rambu ukur.
- Lakukan pembacaan benang atas dan benang bawah.
f) Keselamatan Kerja
Prosedur Penggambaran
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari praktikum Ilmu Ukur Tanah yang telah dilaksanakan, dapat ditarik
kesimpulan antara lain :
SARAN