Anda di halaman 1dari 12

MODUL 0

PENGENALAN BEBERAPA ALAT UKUR GEOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM
TME 342 - Praktikum Metrologi Industri

Nama : Ignatius Irwantoro Sunarmo


NIM : 2014-041-064
Kelompok : MH - 2
Tgl. Praktikum : 2 Maret 2017
Tgl. Penyerahan Laporan : 9 Maret 2017
Asisten : Christefa

LABORATORIUM CNC DAN METROLOGI INDUSTRI


TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2017
I. TUJUAN

1. Mengetahui macam-macam alat ukur.


2. Mengetahui macam-macam kegunaan dari alat ukur.
3. Mengetahui nama-nama dari alat ukur.

II. TEORI DASAR

Banyak macam-macam alat ukur dalam dunia teknik, khususnya teknik


mesin. Penggunaan dari alat ukur ini pun bermacam-macam fungsi dan caranya.
Konstruksi penyusunnya pun berbeda-beda termasuk sifat-sifatnya juga berbeda.
Banyak dari para mekanik atau pelajar di teknik mesin melakukan kesalahan-
kesalahan dalam melakukan pengukuran baik kesalahan penggunaan ataupun
kesalahan pembacaan.
Alat ukur adalah alat yang memiliki suatu skala besaran tertentu yang bisa
digunakan untuk mengukur suatu objek benda tertentu. Menurut Wibowo. W
(2012) Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang belum diketahui
dengan suatu besaran yang standar. Ilmu yang mempelajari tentang ukur
mengukur adalah ilmu petrologi. Ada dua macam besar yang ada yaitu besaran
pokok dan besaran turunan.
Suatu alat ukur pastilah memiliki susunan yang menyusun alat ukur itu
sendiri, susunan dari alat ukur itu bisa dikatakan sebagai konstruksi alat ukur. Ada
beberapa hal yang menjadi syarat yang harus terdapat dalam konstruksi umum
suatu alat ukur dan pengukuran.
1. Sensor
Sensor adalah bagian alat ukur yang menghubungkan alat ukur dengan
obyek pengukuran. Ada dua macam sensor yaitu sensor mekanik dan
sensor optik.
2. Pengubah
Pengubah adalah bagian yang berperan sebagai pengubah data yang
diterima oleh sensor menjadi besaran yang terukur. Macam-macam
pengubah yaitu pengubah mekanik, pengubah optomekanik, pengubah
elektrik, pengubah optoelektrik dan pengubah optik.
3. Penunjuk
Penunjuk merupakan bagian alat ukur yang bisa menunjukkan harga
pengukuran. Ada dua macam penunjuk yaitu : penunjuk berskala dan
penunjuk digital. Penunjuk berskala ada dua macam yaitu penunjuk skala
linear dan penunjuk skala melingkar. Sementara untuk penunjuk digital
ada dua macam juga yaitu penunjuk mekanik dan penunjuk elektrik
(menggunakan LED).
Banyak macam alat-alat ukur dan pengukuran dalam dunia teknik, beberapa
klasifikasi dari alat ukur dan pengukuran yang memudahkan untuk pengelompokan
alat-alat ukur. Menurut Wibowo. W (2012) alat ukur bisa dibedakan menjadi 3 yaitu
berdasarkan sifat aslinya, berdasarkan turunannya dan berdasarkan prinsip kerjanya.
Berikut adalah klasifikasi alat-alat ukur tersebut.
Klasifikasi Alat Ukur Berdasarkan Sifat Aslinya
1. Alat Ukur Langsung
Alat ukur langsung adalah alat ukur yang sudah dilengkapi dengan skala yang
dapat dibaca secara langsung sehingga apabila mengukur menggunakan alat
ukur langsung ini data hasil pengukuran bisa langsung diperoleh. Contoh dari
alat ukur langsung ini adalah mistar, jangka sorong, mikrometer dan lain-lain.
2. Alat Ukur Pembanding
Menurut Wibowo. W (2012) alat ukur yang berfungsi untuk mengukur beda
ukuran suatu produk dengan ukuran dasar produk yang telah diperkirakan
terlebih dahulu dengan blok ukur. Contoh dari alat ukur pembanding ini
adalah dia indikator
3. Alat Ukur Standart
Yaitu sebuah alat ukur yang dilengkapi dengan satu skala nominal. Hasil
pengukuran dengan alat ukur standar ini tidak bisa di berikan secara langsung.
Fungsi lain dari alat ukur ini selain sebagai media pengukur adalah sebagai
standar kalibrasi alat pengukuran lain. Contohnya adalah blok ukur.
4. Alat Ukur Kaliber Batas
Yaitu alat pengukuran yang memiliki fungsi menunjukkan apakah dimensi
suatu obyek berada di luar atau di dalam daerah toleransi obyek tersebut.
Contohnya adalah Kaliber Poros dan Kaliber Lubang.
5. Alat Ukur Bantu
Sebenarnya alat ukur bantu tidak bisa menunjukkan hasil pengukuran dan
tidak memiliki skala ukur, alat ini hanya membantu dalam proses pengukuran
dan keberadaanya sangat penting dalam proses pengukuran. Contohnya adalah
meja rata, batang lurus dan Stand Magnetic.
Klasifikasi Alat Ukur Berdasarkan Turunannya
1. Alat Ukur Khas
Yaitu alat ukur yang dibuat dengan tujuan untuk mengukur obyek-obyek khas
atau tertentu seperti kekasaran permukaan, profil gigi pada roda gigi, dan
kebulatan. Contohnya adalah Alat ukur roda gigi.
2. Alat Ukur Koordinat
Yaitu alat ukur yang memiliki skala yang bisa digerakkan dalam ruangan.
Fungsinya untuk menentukan posisi suatu obyek. Contohnya adalah alat ukur
posisi.
Klasifikasi Alat Ukur Berdasarkan Prinsip Kerjanya
1. Alat ukur mekanik
2. Alat ukur optic
3. Alat ukur pneumatic
4. Alat ukur elektrik
5. Alat ukur hidrolik
6. Alat ukur aerodinamik
Banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam melakukan sebuah pengukuran,
baik kesalahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan, faktor manusia ataupun
faktor dari alat ukur tersebut. Berikut adalah kesalahan-kesalahan yang bisa terjadi
saat melakukan pengukuran. Kesalahan akibat faktor lingkungan, saat melakukan
sebuah pengukuran, hendaknya meninjau terlebih dahulu lingkungan tempat akan
melakukan pengukuran. Menurut Budiyanto (2012) Kesalahan pengukuran yang
disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut kesalahan acak. Adapun beberapa hal
yang dapat menyebabkan kesalahan pada pengukuran oleh faktor lingkungan adalah
kebisingan, getaran, suhu dan fluktuasi. Kesalahan akibat faktor manusia, manusia
adalah pelaku dalam pengukuran, banyak sekali kesalahan-kesalahan yang bisa
terjadi akibat dari manusia itu sendiri. Yang berpengaruh dalam kesalahan ini adalah
kemampuan (skill) dan pengalaman dalam melakukan pengukuran. Kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi adalah posisi mata pengamat yang tidak lurus saat
melakukan pembacaan skala, kesalahan dalam menggunakan alat ukur dan kesalahan
dalam membaca skala alat ukur. Kesalahan akibat faktor alat ukur, Alat ukur
merupakan buatan manusia, dan memerlukan sebuah perawatan untuk menjaga
ketelitian dari alat ukur tersebut. Perawatan yang dimaksud adalah kalibrasi alat ukur.
Menurut belajar-teknik-sipil.blogpot.com (2011) umumnya kesalahan sistematik
disebabkan oleh alat-alat ukur sendiri. Beberapa kesalahan yang sering terjadi yang
disebabkan oleh alat ukur itu sendiri adalah titik nol dari skala itu bergeser dari titik
aslinya, keausan alat, kesalahan saat kalibrasi alat dan pelemahan kekuatan
komponen alat ukur.

III. PERALATAN PERCOBAAN

1. Mistar ingsut skala nonius


2. Mistar ingsut skala jam
3. Mistar ingsut skala digital
4. Mistar ingsut kedalaman
5. Mikrometer diameter luar
6. Mikrometer diameter dalam
7. Mikrometer kedalaman
8. Mistar ukur
9. Bevel protractor
10. Dial indicator
11. Dial stand
12. Micrometer stand
13. V-Block
14. Block gauge (blok ukur)
15. Optical flat
16. Surface Roughness test
17. Kaliber go not go
18. Height gauge
19. Meja rata
20. Digimatic

IV. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Kelompokkan 20 alat ukur menurut jenis alat ukur!
Jawab :
Alat Ukur Langsung:

a. Mistar ingsut skala nonius


b. Mistar ingsut skala jam
c. Mistar ingsut skala digital
d. Mistar ingsut kedalaman
e. Mikrometer diameter luar
f. Mikrometer diameter dalam
g. Mikrometer kedalaman
h. Mistar ukur
i. Bevel Protactor

Alat Ukur Pembanding:

a. Block gauge (blok ukur)


b. Optical flat
c. Surface Roughness test

Alat Ukur Batas:


a. Dial indicator
b. Kaliber go not go
c. Height gauge

Alat Ukur Acuan

a. V Block
b. Digimatic

Alat Ukur Bantu:

a. Meja rata
b. Dial Stand
c. Micrometer Stand

2. Sebutkan dan jelaskan jenis jenis mikrometer!


Jawab :
Mikrometer mempunyai tiga jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada
aplikasinya:
Mikrometer Luar, dapat mengukur dimensi luar dengan membaca jarak antara
dua muka ukur sejajar yang berhadapan, yaitu sebuah muka ukur tetap yang
terpasang pada satu sisi rangka berbentuk U, dan sebuah muka ukur lainnya
yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak tegak lurus terhadap
muka ukur, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai
graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer luar digunakan
untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
Mikrometer Dalam, dapat mengukur dimensi dalam dengan membaca jarak
antara dua muka ukur sferis yang saling membelakangi, yaitu sebuah muka
ukur tetap yang terpasang pada batang utama dan sebuah muka ukur lainnya
yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak searah dengan
sumbunya, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai
graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer sekrup dalam
digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda.
Mikrometer Kedalaman, alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.

3. Sebutkan dan jelaskan jenis jenis mistar ingsut!


Jawab :
Jangka Sorong Analog, suatu alat ukur yang mempunyai ketelitian hingga
seperseratus milimiter, dalam pengukuran alat ini sangat lah bergantung pada
keahlian dan ketelitian pengguna atau teknisinya dan alat ukur itu sendiri.
Jangka Sorong Digital, merupakan salah satu dari beberapa jenis jangka
sorong yang biasa digunakan oleh teknisi. Contoh dari beberapa jenis jangka
sorong yang lain yaitu jangka sorong analog atau manual dan jangka sorong
digital.

4. Sebutkan dan jelaskan bagian bagian mikrometer!


Jawab :
1. Frame / Bingkai. Bentuk frame hampir mirip seperti huruf C, terbuat dari
bahan logam yang tahan terhadap panas, dibuat dengan desain cukup tebal dan
kuat. Dilapisi dengan lapisan plastik dengan tujuan untuk meminimalisir
terjadinya transfer hawa panas ketangan manusia terhadap baja saat proses
pengukuran. Tujuan didesainnya ini untuk meminimalisir terjadinya
peregangan yang bisa mengganggu proses pengukuran yang sedang
berlangsung.
2. Anvil Atau Poros Tetap. Fungsi dari sebuah anvil adalah sebagai penahan
ketika sebuah benda diukur dan ditempatkan diantara bagian anvil dengan
spindle.
3. Spindle atau Poros Gerak. Merupakan sebuah silinder yang bisa digerakan
menuju anvil.
4. Pengunci atau Lock. Pengunci mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau
poros gerak supaya tidak bisa bergerak saat proses pengukuran benda
berlangsung.
5. Sleeve. Cara menghitung mikrometer sekrup bagian sleeve yakni tempat
diletakannya skala utama (satuan milimeter).
6. Thimble. Tempat skala nonius atau skala putar berada.
7. Ratchet Knob. Dipakai untuk memutar Spindle atau poros gerak saat ujung
dari spindle sudah dekat dengan benda yang ingin diukur. Kemudian untuk
mengencangkan spindle atau poros gerak sampai terdengar suara bunyi. Cara
menghitung mikrometer sekrup harus bisa dipastikan jika ujung spindle telah
menempel sempurna dengan benda yang akan diukur maka rachet diputar
sebanyak 2 sampai 3 putaran.

5. Sebutkan dan jelaskan bagian bagian mistar ingsut!


Jawab :
1. Rahang Luar, untuk mengukur sisi bagian luar diameter atau panjang benda
dengan cara diapit. Pada rahang luar terdapat dua bagian yaitu rahang geser yang
merupakan sensor geser dan rahang tetap yang merupakan sensor tetap.
2. Rahang Dalam, untuk mengukur sisi bagian dalam diameter atau panjang
benda dengan diulur. Bagian-bagian pada rahang dalam sama seperti rahang luar
yaitu terdapat sensor geser dan sensor tetap. Rahang dalam biasanya digunakan
untuk mengukur lubang pipa dan lain-lain.
3. Pengukur kedalaman (Depth Probe), untuk mengukur kedalaman dari suatu
benda.
4. Skala Utama, membaca hasil pengukuran dalam satuan cm. Pada skala utama
pada jangka sorong terdapat angka 0 17 yang satuannya adalah centimeter (cm)
dan garis garis pendeknya yang menunjukkan ukuran 1 mm per garisnya.
5. Skala Nonius, biasanya tergantung ketelitian atau kecermatan alat tersebut,
biasanya pada jangka sorong memiliki kecermatan pembacaan 0.1, 0.05, dan 0.02.
6. Pengunci, menahan atau mengunci batang ukur agar tidak terjadi
pergeseran/bergerak pada saat dilakukan pengukuran suatu benda.

V. LEMBAR DATA, PERHITUNGAN DAN ANALISIS

VI.I. LEMBAR DATA

*) Tidak ada lembar data

VI.II. PERHITUNGAN

*) Tidak ada contoh perhitungan

VI.III ANALISIS
Praktikum modul 0 mampelajari tentang pengenalan beberapa alat ukut
geometri yang bertujuan untuk mengetahui macam macam alat ukur, kegunaannya
dan nama nama dari alat ukur yang berada dalam laboratorium CNC dan Metrologi
Industri. Pengenalan alat ukur penting dilakukan untuk seorang insinyur teknik mesin
mengenal dan mengatahui jenis alat ukur yang akan digunakan dalam praktek atau
aplikasi di lapangan dalam mengukur suatu benda atau perhitungan yang
berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
Metode dalam pengukuran dapat bermacam macam. Agar hasil pengukuran
mendapatkan hasil yang paling baik menurut standar yang berlaku maka diperlukan
cara pengukuran yang tepat dan benar. Untuk itu perlu juga diketahui klasifikasi dari
pengukuran. Berdasarkan cara pengukuran yang bisa dilakukan untuk mengukur
geometris obyek ukur yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung.
Pengukuran langsung adalah proses pengukuran yang hasil pengukurannya dapat
dibaca langsung dari alat ukur yang digunakan disebut dengan pengukuran langsung.
Misalnya mengukur diameter poros dengan jangka sorong atau mikrometer.
Sedangkan pengukuran tak langsung adalah bila dalam proses pengukuran tidak
bisa digunakan satu alat ukur saja dan tidak bisa dibaca langsung hasil
pengukurannya. Terkadang untuk mengukur satu benda ukur diperlukan dua atau tiga
alat ukur, biasanya ada alat ukur standar, alat ukur pembanding dan alat ukur
pembantu. Misalnya mengukur ketirusan poros dengan menggunakan senter sinus
(sine center) yang harus dibantu dengan jam ukur (dial indikator) dan blok ukur.
Banyak macam alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur berbagai
macam hal dan obyek ukur, untuk itu ada pengklasifikasian alat ukur. Bila ditinjau
dari sifat aslinya ada 5 macam alat ukur. Sedang bila ditinjau dari turunannya ada 2
macam alat ukur. Sedangkan bila ditinjau dari prinsip kerjanya ada 6 alat ukur. Dalam
melakukan kegiatan pengukuran ada beberapa sifat yang harus diketahui oleh
pengukur, baik sifat dari alat ukur tersebut atau sifat dari pengukuran itu sendiri.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan kesalahan pengukuran yaitu faktor
lingkungan, faktor manusia dan faktor alat ukur itu sendiri.

VI. SIMPULAN
Alat ukur memiliki fungsi dan kegunaan masing masing sesuai dengan jenis
alat ukur yang digunakan dan objek yang akan diukur.
Mengtahui nama, macam dan fungsi alat ukur penting dilakukan untuk
mengetahui dimensi yang tepat suatu objek.
Setiap alat ukur memiliki sifat yang yang dapat dikalibrasi dan memiliki
ketahanan yang baik.
Ketelitian yang dimiliki tiap alat ukur dapat mempengaruhi hasil pengukuran
dan banyaknya faktor kesalahan pengukuran.

VII. DAFTAR PUSTAKA


[1] Anonim. 2017. Jenis Jenis Jangka Sorong dan Fungsinya.
http://bmdlaboratory.com/jenis-jenis-jangkasorong-dan-fungsinya.html. Diakses
pada 8 Maret 2017.
[2] Anonim. 2017. Jenis Jenis Mikrometer dan Fungsinya.
http://bmdlaboratory.com/jenis-jenis-mikrometer-dan-fungsinya.html. Diakses
pada 8 Maret 2017.
[3] Schey, John A.; Rinces; Asih, Dwiyani; Utami, Indah Sri; Winarno, Basuki
Heri., (2009). Proses Manufaktur. Yogyakarta: Andi.
[4] Giancoli, Douglas C. (2001). Fisika. Jakarta : Erlangga.
VIII. LAMPIRAN

Gambar 9.1. Mistar Ingsut

Gambar 9.2. Mikrometer

Gambar 9.3. Blok Ukur

Anda mungkin juga menyukai