UTS - Kewirausahaan - Makalah Investasi
UTS - Kewirausahaan - Makalah Investasi
3. Klasifikasi Investasi
Investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka
pendek. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dan investasi
jangka pendek merupakan kelompok investasi lancar.
Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :
a. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan
b. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi tersebut tanpa timbul kebutuhan kas.
c. Beresiko rendah.
Maka pembelian surat-surat berharga yang beresiko tinggi karena dipengaruhi oleh
fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi jangka pendek.
Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan sebagian kekayaan
suatu perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan untuk
menguasasi atau mengendalikan perusahaan tersebut. Beberapa bentuk penanaman
dalam investasi jangka panjang antara lain:
a. Penanaman atau penyertaan dalam bentuk saham, obligasi dan surat-surat
berharga lainnya.
b. Dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana khusus lainnya.
c. Pembelian tanah dengan rencana penggunaan dana dimasa yang akan datang.
Tujuan investasi jangka panjang :
a. Untuk memperoleh pendapatan tetap (obligasi/saham preferen)
b. Untuk mengendalikan/ mengawasi perusahaan lain yang sejenis (saham)
c. Untuk menguasai perusahaan lain sehingga pengadaan bahan baku terjamin
(saham).
d. Untuk menguasai perusahaan lain sehingga pasar hasil produksinya terjamin.
Biaya investasi
Biaya perolehan suatu investasi mencakup biaya perolehan lain disamping
harga beli, seperti komisi broker, jasa bank, dan pungutan oleh bursa efek. Jika suatu
atau sebagian investasi diperoleh dengan penerbitan saham atau surat berharga lain,
maka biaya perolehannya adalah nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan dan
bukan nilai nominal atau value. Jika suatu atau sebagian investasi diperoleh dengan
pertukaran dengan aktivas lain, biaya perolehan investasi tersebut ditentukan dengan
mengacu pada nilai wajar dari aktivas yang diserahkan atau dapat juga menggunakan
nilai wajar dari aktivas yang diperoleh apabila dianggap lebih andal berdasarkan
data/bukti yang tersedia.
Piutang bunga, royalti, dividen dan sewa sehubungan dengan suatu investasi
secara umum dianggap sebagai penghasilan (return) investasi tersebut. Tetapi dalam
keadaan tertentu arus masuk seperti dapat merupakan suatu pemulihan biaya dan tidak
merupakan penghasilan. Misalnya jika bunga yang dibayar telah diakrual sebelum
pembelian investasi yang berbunga dan oleh karena itu dimasukkan dalam biaya
perolehan yang dibayar untuk investasi tersebut, penerimaan berikutnya dari bunga
dialokasikan antara periode sebelum dan sesudah pembelian; bagian sebelum
pembelian dikurangi dari biaya perolehan. Jika deviden dideklarasikan dari laba
praakuisisi, maka dividen pra akuisisi tersebut dikurangkan dari biaya perolehan.
Perbedaan antara biaya perolehan dan nilai penebusan (redemption value) suatu
investasi dalam sekuritas hutang (diskonto atau premi pada pembelian) biasanya
diamortisasi oleh investor selama periode dari pembelian sampai saat jatuh tempo
sehingga hasil yang konstan (constant yield) diperoleh dari investasi tersebut. Diskonto
atau premi yang diamortisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada penghasilan
bunga, dan sehingga merupakan penambahan atau pengurangan dari nilai tercatat
sekuritas (carrying value) tersebut. Nilai tercatat yang dihasilkan, selanjutnya dianggap
sebagai harga perolehan.
4. Kriteria Investasi
Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan
menguntungkan secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria, yaitu metode periode
pembayaran (payback period), nilai sekarang bersih (net present value), tingkat imbal
hasil internal (internal rate of return). Dan indeks probalilitasi (probability index).
a. Periode Pembayaran Kembali (Payback Period)
Periode pembayaran kembali sangat penting untuk menghitung jangka
waktu imbal hasil atas modal. Semakin cepat periode pembayaran kembalinya,
maka semakin baik bisnis tersebut. Periode pembayaran kembali adalah periode
yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi. Untuk
menghitung waktu imbal hasil atas investasi tersebut digunakan rumus:
Nilai sekarang
Periode Pembayaran Kembali = x 1 tahun
Kas Masuk Bersih
II = TR TC > 0 atau
II = Bt (Co +Ct) > 0 atau
II = TR = Bt > 0
TC (Co + Ct)
IRR dapat dihitung dengan cara memasukkan suku bunga, yaitu untuk
mengetahui secara pasti berapa nilai suku bunga yang membuat NPV = 0.
Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat:Jakarta
Selatan
Baridwan, zaki . 2004. Intermediate Accounting Edisi 8. Fakultas Ekonomi UGM:Yogyakarta
Liestyowati. 2009. Modul Perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik 2009/2010.
Universitas Mercu Buana:Jakarta
Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi . 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.
Alfabeta:Bandung