0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan9 halaman
Jon memulainya dengan topik hubungan. Ketika ia
membacanya dan merefleksikan diri, ia menggambarkan
hubungan yang retak, tali-tali yang elastis yang
menggoyahkan pertemanan, keluarga, perusahaan,
komunitas, atau suatu bangsa bersama.
Jon memulainya dengan topik hubungan. Ketika ia
membacanya dan merefleksikan diri, ia menggambarkan
hubungan yang retak, tali-tali yang elastis yang
menggoyahkan pertemanan, keluarga, perusahaan,
komunitas, atau suatu bangsa bersama.
Jon memulainya dengan topik hubungan. Ketika ia
membacanya dan merefleksikan diri, ia menggambarkan
hubungan yang retak, tali-tali yang elastis yang
menggoyahkan pertemanan, keluarga, perusahaan,
komunitas, atau suatu bangsa bersama.
membacanya dan merefleksikan diri, ia menggambarkan hubungan yang retak, tali-tali yang elastis yang menggoyahkan pertemanan, keluarga, perusahaan, komunitas, atau suatu bangsa bersama. Ia mencatat poin-poin pentingnya: Kepemimpinan adalah tentang pengaruh. Pengaruh mengalir melalui hubungan. Hubungan bisa berbeda. Mereka berbeda dalam tujuan, konteks, lamanya, komitmen, dan tingkat saling kebergantungan. Hubungan itu dinamis. Mereka cenderung berubah ketika waktu berlalu. Karena hubungan memengaruhi hubungan kepemimpinan, mereka memengaruhi efektivitas kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah suatu
kapasitas dan kemauan yang akan menyatukan pria dan wanita untuk tujuan yang sama, dan karakter yang menginspirasi rasa percaya diri. Bernard Montgomery
Sebagai seorang pemimpin tanpa
pengikut adalah seorang yang berjalan sendiri. Anonim Apakah itu Karakter?
Setelah meneliti dan merefleksikan arti Karakter, Jon
menyelesaikan definisi yang digunakan oleh Character Solutions International: Karakter adalah satu kesatuan nilai-nilai yang terpilih dalam moral orang tersebut yang mendasari tindakan etika dan reaksi orang tersebut. Berbagai karakter berhubungan dan membuat Jon semakin mengerti: Karakter adalah mengenai nilai-nilai,-bukan kepribadian seseorang. Nilai-nilai kita membentuk sikap kita. Sikap kita mendasari kelakuan kita. Oleh karena itu karakter memengaruhi sikap dan kelakuan kita.
Membangun karakter dimulai
dari masa bayi dan terus berlanjut sampai meninggal. Eleanor Roosevelt
Puncak gunung meng
inspirasi pemimpin pemimpin, tetapi lembah lembah mendewasakan mereka. Winston Churchill Integritas
Di website yang sama, Jon melihat kualitas karakter
dibagi dalam dua kelompok: satu kelompok menolong orang menanamkan tanggung jawab pribadi, dan kelompok kedua membantu memelihara rasa hormat antarsesama. Ia mulai mencatat kualitas karakter pertama di kelompok tanggung jawab pribadi: Integritas. Bagaimanakan integritas bisa muncul? Di antara karakter-karakter tersebut, kita memperlihatkan integritas melalui: Kejujuran Kebenaran sesederhana hitam dan putih, namun tidak selalu mudah. Ketulusan Menjadi asli, murni, dan transparan, tidak menggunakan setengah kebenaran untuk menipu orang lain. Kebajikan Membedakan yang baik dari yang buruk, dan memilih melakukan hal yang benar. Keadilan Memperlakukan orang lain tanpa memilih, konsisten mengaplikasikan tingkah laku standar yang sepatutnya
Tidak ada satu pun
bantal yang terlalu lembut seperti halnya suara hati. Peribahasa Prancis Kedisiplinan
Jon membaca buku tentang kedisiplinan yang menekankan
pentingnya membangun kebiasaan pribadi yang baik. Ia tahu bahwa disiplin diri melindungi seseorang dari prioritas yang membingungkan dan ketidakseimbangan yang membahayakan. Ia tahu bahwa kepemimpinan yang efektif dapat menyelesaikan tujuan yang mulia ketika mereka menempatkan standar yang bijak dan mengatur alasan-alasan atas emosi dan tindakan yang implusif. Bagaimanakah Kedisiplinan itu muncul? Jon membuat daftar beberapa orang yang menunjukkan disiplin diri tersebut: Keteraturan Mengatur dan tepat waktu dalam perilaku. Sikap Hemat Menggunakan sumber-sumber yang ada dengan bijak dan ekonomis. Sumber daya Menggunakan sumber daya dengan kreatif untuk memenuhi kebutuhan orang dan mengatasi tantangan.
Kita adalah apa yang sering kita lakukan;
keunggulan bukan karena tindakan, tetapi karena kebiasaan. Aristotle
Talenta tanpa disiplin adalah seperti
gurita diatas sepatu roda. Banyak kegerakan, tetapi kamu tidak tahu apakah itu bergerak maju, mundur, atau ke samping. H. Jackson Brown, Jr. Kerajinan
Di tahun-tahun keberhasilannya dalam pengalamannya
mengelola dan memimpin, Jon tahu bahwa pemimpin yang efektif adalah orang-orang yang rajin. Dan seorang pemimpin dapat menjadi lebih efektif jika ia dapat menginspirasi rekan sekerjanya dan karyawan lainnya untuk menjadi lebih rajin. Bagaimana caranya kerajinan itu muncul? Jon dengan mudah mengenali karakter kerajinan yang ada dalam orang lain: Ketekunan Tetap mengerjakan sesuatu walaupun pekerjaannya itu semakin sulit atau mengambil waktu lebih lama dari yang diharapkan. Kreatif Menemukan solusi inovasi pada masalah yang menantang. Ketelitian Menyelesaikan tugas dengan komplet dan sangat baik.
Perjalanan seribu mil dimulai dari langkah
pertama. Peribahasa Cina
Jatuh tujuh kali. Berdiri delapan kali.
Peribahasa Jepang
Banyak kehidupan yang gagal karena
banyak orang-orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka pada keberhasilan ketika mereka menyerah. Thomas Edison Kesetiaan
Minggu berikutnya, Jon mulai menyelidiki lima kualitas
karakter yang berhubungan dengan menghormati orang lain. Pertama adalah kesetiaan. Jon tahu dari pengalaman bahwa beberapa hubungan membutuhkan kesetiaan, seperti di dunia militer. Di lain waktu kesetiaan adalah sukarela, di antara temanteman kesetiaan adalah kesetiakawanan dan solidaritas. Bagaimana kesetiaan itu muncul? Beberapa karakter yang menunjukkan kesetiaan adalah: Ketaatan Tunduk pada otoritas dalam tindakan dan dari dalam hati. Dukungan Membantu orang yang membutuhkan pertolongan dan harapan. Janji Setia pada seseorang, organisasi, atau masalah.
Seseorang yang berdiri sendiri dapat
diserang dan dikalahkan, tetapi dua orang dapat berdiri saling memunggungi dan mengalahkan. Tiga bahkan lebih baik, tiga jalinan tidak mudah diputuskan. Peribahasa lama
Melalui ketaatan kita belajar untuk
memimpin. Plato Kerendahan Hati
Ketika Jon mulai belajar kerendahan hati, dia sempat
tergoda untuk melewatinya. Bukankah pemimpin yang rendah hati disebut orang yang kalah-dan mungkin selesai paling akhir? Dia berpikir. Siapa yang mau? Kemudian dia belajar bahwa kerendahan hati sebagai kualitas karakter yang artinya mempunyai pandangan yang akurat dan jujur terhadap diri sendiri, dan hormat yang sehat untuk kepentingan orang lain. Ia memikirkan kata-kata Norman V. Peales: Orang yang rendah hati tidak berarti tidak memikirkan diri sendiri sama sekali, mereka hanya memikirkan tentang mereka lebih sedikit. Jon mencatat beberapa poin tentang kerendahan hati, yaitu: Perhatian Mengindahkan gangguan dan mendengarkan dengan cermat terhadap orang lain. Kelemahlembutan Bukanlah kelemahan, malah sebaliknya, adalah kekuatan yang mengatur dan menggerakkan orang lain.
Selalu mengingat bahwa ada 2
tipe orang di dunia ini: Mereka yang datang ke ruangan dan berkata, Inilah saya! dan mereka yang datang dan berkata,ah, kamu ada di sini! Frederick L. Collins