Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

PELAKSANAAN

Pada bab ini akan diuraikan aplikasi Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) yang dilaksanakan dalam praktek manajemen keperawatan di Ruang Jayanegara
RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo tanggal 22 Juli 2013 04 Agustus 2013. Pelaksanaan
MAKP yaitu : (1) Penataan tenaga keperawatan (2) Sistem MAKP (3) Ronde Keperawatan

4.1 Penataan Ketenagaan Keperawatan


1. Persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan buku catatan harian mengenai jumlah penderita setiap hari serta
tingkat ketergantungannya.
b. Menyiapkan konsep perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien (Metode Douglas)
2. Pelaksanaan
a. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien serta tingkat ketergantungannya pada
pagi, siang dan malam mulai minggu pertama sampai minggu keempat
b. Melakukan tabulasi data dan melaksanakan perhitungan jumlah kebutuhan tenaga
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
c. Melakukan perhitungan jumlah tenaga yang bertugas dalam sehari pada shift pagi,
siang dan malam, yaitu :
Kebutuhan perawat per hari = 6 orang
Libur / cuti = 2 orang
Kepala ruangan = 1 orang

JUMLAH = 9 orang

3. Hambatan
Kelompok tidak mengalami hambatan dalam pelaksanaan perhitungan tenaga
selama praktek manajemen berlangsung.
4. Dukungan
Perawat ruangan memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan saat mahasiswa
melakukan praktek manajemen keperawatan dan pemberian asuhan keperawatan
4.2 Model Asuhan Keperawatan Profesional
1. Persiapan
Berdasarkan hasil pengkajian, kelompok menerapakan model asuhan
keperawatan Tim. Adapun bagan model asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:

KEPALA RUANGAN

PAGI SIANG MALAM

KATIM 1 KATIM 2 KATIM/ KATIM/


PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB SHIFT JAWAB SHIFT

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

KLIEN KLIEN KLIEN KLIEN

2. Pelaksanaan
Uji coba penerapan model asuhan keperawatan profesional dilaksanakan pada
minggu dua. Masing-masing anggota kelompok berperan sebagai kepala ruangan,
ketua tim, perawat pelakasana namun baru terbatas pada dinas pagi.
3. Hambatan
Dalam pelaksanaan penerapan model Tim, kelompok tidak mendapatkan
hambatan yang berarti. Hal ini dikarenakan anggota kelompok telah mengetahui
tugas, fungsi dan perannya masing-masing serta adanya dukungan material dan moral
dari kepala ruangan beserta perawat ruang Jayanegara.
4. Dukungan
Ruangan memberikan kesempatan kepada mahasiswa praktek manejemen
dalam mengaplikasikan peran pada penerapan model asuhan keperawatan profesional
dengan model Tim.

4.3 Ronde Keperawatan


4.3.1. Persiapan
Persiapan ronde keperawatan dilakukan oleh kelompok mulai minggu ke dua
praktik yaitu tanggal 29 Juli 2013, dengan uraian sbb :
a.Penanggung jawab kegiatan menyusun proposal ronde keperawatan.
b.Menetapkan masalah keperawatan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan
dengan persetujuan pembimbing akademik dan ruangan.
c.Meminta inform consent ronde keperawatan pada klien dan keluarga satu hari
sebelum pelaksanaan ronde
d.Menyiapkan skenario pelaksanaan ronde keperawatan.
e.Menyiapkan materi ronde keperawatan sesuai dengan kasus.

4.3.2. Pelaksanaan
Selama praktek manajemen di ruang Jayanegara kami belum bisa melaksanakan
ronde keperawatan..

4.3.3. Hambatan
Dalam ronde keperawatan, kelompok menemui hambatan dalam
pelaksanaannya oleh karena keterbatasan team medis / dokter yang mengelola pasien
di ruang Jayanegara, dikarenakan mereka juga sebagai pengelola pasien di Poli klinik
spesialis, sehingga tidak ada kesempatan untuk melaksakan ronde keperawatan.

4.3.4. Dukungan
Kepala ruangan, pembimbing klinik, para perawat ruangan mendukung
program ronde keperawatan karena kegiatan ronde keperawatan dirasa sangat
membantu menyelesaikan masalah pasien yang sulit teratasi sehingga semua tenaga
kesehatan yang merawat pasien dapat saling bertukar pikiran dan curah pendapat demi
kebaikan pasien.

Anda mungkin juga menyukai