Kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah dari suatu kasus penyakit tertentu
1. Wabah
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Menteri
menetapkan dan mencabut daerah tertentu dalam wilayah Indonesia yang terjangkit
kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya
tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya
1. Konsep Wabah
a) Kriteria Wabah
1
1. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
2. Insidens rate meningkat 2 kali atau lebih dibanding angka rata-rata sebulan atau
setahun sebelumnya.
3. Angka rata-rata bulanan dalam satu tahun dari penderita baru menunjukkan
kenaikan 2 kali atau lebih dibandingkan angka yang sama untuk tahun
sebelumnya.
4. Case Fatality Rate dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode
sebelumnya
b) Jenis Wabah
orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang
umum, biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia di udara terbuka,
menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus,
selanjutnya hanya dalam hitungan jam, tidak ada angka serangan ke dua
2. Propagated/Progresive Epidemic
Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga waktu lebih
lama dan masa tunas yang lebih lama pula. Propagated atau progressive
epidemic terjadi karena adanya penularan dari orang ke orang baik langsung
maupun melalui vektor, relatif lama waktunya dan lama masa tunas, dipengaruhi
oleh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota masyarakat yang rentan serta
2
morbilitas dari penduduk setempat, masa epidemi cukup lama dengan situasi
peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu sampai pada batas minimal
2. Konsep KLB
a. Kriteria KLB
Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/91, tentang
Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Menurut aturan itu,
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
Menurut Masykuri (1997), untuk a minggu atau beberapa bulan sebelumnya atau dengan
jumlah yang ada pada periode waktu yang sama di tahun-tahun sebelumnyamenentukan
apakah jumlah kasus yang ada melampaui jumlah yang diharapkan biasanya dilakukan
dengan membandingkan jumlah yang ada saat ini dengan jumlah beberap.
3
b. Jenis KLB
1. Menurut Penyebab
tumbuh-tumbuhan
d. Toksin Kimia : Zat organic (logam berat, cyanide), insekta, gas beracun
2. Menurut Sumber
bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara
4
Fungsi penyelidikan wabah/ KLB, yaitu:
1. Pasif Surveilans
Pasif dimana proses pengumpulan data tidak secara langsung, tetapi menunggu
butuh kerja sama yang baik dan sering kali inkonsisten keterlambatan laporan.
2. Suveilans Aktif
Dimana surveilans yang pengumpulan data secara langsung dari berbagai sumber
dan media. Keuntungan data yang diperoleh sesuai kebutuhan, sedang kerugian
mahal.
3. Surveilans Sentinel
Surveilans dimana data-data berasal dari kelengkapan data yang reliable, cepat, dan
sering kali murah berasal dari sumber kesehatan dan diupayakan tersebar luas dalam
5
b. Tujuan
Salah satu kegunaant surveilans adalah untuk mendeteksi adanya wabah atau KLB
(Kejadian Luar Biasa). Wabah dan KLB itu sendiri dapat dideteksi pada saat melakukan
analisis data surveilans. Wabah atau KLB ini terdeteksi apabila hasil surveilans menunjukan
adanya peningkatan kasus yang dilaporkan atau adanya kejadiaan yang tidak seperti biasanya.
adanya wabah atau KLB adalah untuk program pencegahan dan pengendaliaan penyakit,
untuk keperluan penelitian dan pelatihan, sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun
Jika investigasi terhadap KLB suatu penyakit memang harus dilaksanakan hasilnya
juga harus rasional, sesuai dengan akal sehat, secara ilmiah memang logis dan dapat
dibuktikan. Selain itu, temuannya jelas dan berguna bagi mereka yang terpengaruh dengan