Anda di halaman 1dari 58

TUGAS MATA KULIAH

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Jemuran Anti Basah

Disusun oleh:
Elsa Eka Santi (13/347261/TP/10666)

Yonathan Ekaristiawan N. (13/352654/TP/10787)

Adinda Bunga Azizah (13/348806/TP/10780)

Melinda Sugiana D (13/353490/TP/10814)

Alfiani Marcahya Dipa (13/353578/TP/10828)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Dari data BMKG 2016, mengatakan bahwa pada tahun ini awal musim hujan 2016/2017
diperkirakan mulai pada bulan September, Oktober, dan November. Sedangkan musim
kemarau diperkirakan dimulai pada bulan Mei dan Juni. Namun perkiraan musim tersebut
kadang-kadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, bahkan sering terjadi musim
penghujan datang sebelum perkriaan musim hujan yang telah ada.
Ketika musim penghujan, mayoritas orang merasa khawatir saat menjemur pakaian,
kekhawatiran tersebut bertambah ketika sedang berada diluar rumah dan pada saat itu
dirumah sedang tidak ada orang. Karena takut pakaian yang dijemur basah oleh air hujan,
oleh karena itu banyak masyarakat menjemur pakaian di terasteras rumah. Walaupun
jemuran pakain tersebut kering, akan tetapi keringnya tidak bisa maksimal. Sehingga
ketika pakaian tersebut dipakai akan terasa tidak nyaman, tidak menutup kemungkinan
juga menimbulkan bau yang kurang sedap. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka
diperlukan penjemur yang dapat melindungi pakaian ketika hujan, alat tersebut dinamakan
Jemuran Anti Basah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Produk Jemuran Anti Basah seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen ditinjau dari segi kualitas dan ekonomi?
2. Bagaimana spesifikasi produk yang diinginkan oleh konsumen sehingga dapat
dikembangkan produk Jemuran Anti Basah dapat bermanfaat?
3. Bagaimana respon konsumen terahadap produk Jemuran Anti Basah?

C. Batasan Masalah
Batasan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Aspek yang ditinjau dalam pengembangan produk ini adalah aspek kualitas yang
ditekankan pada atribut mutu Jemuran Anti Basah
2. Metode yang diguanakn dalam transfer kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan
teknis menggunakan metode kualitatif yaiatu metode FAST (Function Analysis
System Technique)

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui atribut primer dari Jemuran Anti Basah dalam rangka pembuatan
spesifikasi dan desain produk.
2. Untuk mengetahui atribut sekunder Jemuran Anti Basah dalam rangka pembuatan
spesifikasi dan desain produk.
4. Untuk mengetahui spesifikasi Jemuran Anti Basah yang sesuai dengan keinginan
konsumen
5. Umtuk memngetahui respon konsumen terhadap produk Jemuran Anti Basah

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Penulis:
a. Dapat mengetahui kriteria Jemuran Anti Basah yang sesuai dengan keinginan
konsumen.
b. Dapat merancang dan mengembangkan produk Jemuran Anti Basah
2. Untuk Masyarakat
a. Dapat digunakan ibu rumah tangga dan mahasiswa untuk melindungi pakaiannya
ketika hujan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perancangan dan Pengembangan Produk


Menurut Ulrich dan Eppinger (2001) perencanaan produk adalah proses periodik yang
mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dijalankan. Rencana
produk mengidentifikasikan portofolio produk-produk yang dikembangkan oleh organisasi
dan waktu pengenalannya ke pasar. Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-peluang
pengembangan produk. Peluang-peluang itu diidentifikasi oleh banyak sumber, mencakup
usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim pengembangan produk, dan analisis
keunggulan para pesaing.
Rencana produk secara teratur diperbaharui agar mencerminkan adanya perubahan dalam
lingkungan persaingan, teknologi dan informasi keberhasilan produk yang sudah ada.
Rencana produk dikembangkan dengan memprediksi sasaran perusahaan, kemampuan,
batasan dan lingkungan persaingan.
Selain itu perusahaan dapat melakukan proyek pengembangan produk dengan empat tipe.
Menurut Ulrich dan Eppinger (2001), tipe pengembangan produk tersebut adalah :
1) Platform produk baru Tipe proyek ini melibatkan usaha pengembangan utama untuk
merancang suatu keluarga produk baru berdasarkan platform yang baru dan umum. Keluarga
produk baru akan memasuki kategori pasar dan produk yang sudah dikenal.
2) Turunan dari platform produk yang telah ada Proyek-proyek ini memperpanjang
platform produk supaya lebih baik dalam memasuki pasar yang telah dikenal dengan satu
atau lebih produk baru.
3) Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada Proyek-proyek ini mungkin
hanya melibatkan penambahan atau modifikasi beberapa detil produk dari produk yang telah
ada dalam rangka menjaga lini produk yang ada pesaingnya.
4) Pada dasarnya produk baru Proyek-proyek ini melibatkan produk yang sangat berbeda
atau teknologi produksi dan mungkin membantu untuk memasuki pasar yang belum dikenal
dan baru. Proyek-proyek ini umumnya melibatkan lebih banyak resiko yang mana,
keberhasilan jangka panjang perusahaan mungkin tergantung dari apa yang dipelajari melalui
proyek penting ini.

B. Tahapan Perancangan dan Pengembangan Produk


Kemudian menurut Ulrich dan Eppinger (2001) untuk mengembangkan suatu rencana
produk dan pernyataan misi proyek terdapat lima tahapan proses yaitu :
1) Mengidentifikasi peluang
2) Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek
3) Mengalokasikan sumberdaya dan rencana waktu
4) Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek
5) Merefleksikan kembali hasil dan proses

C. FAST (Function Analysis System Technique)


FAST (Function Analysis System Technique) adalah sebuah teknik untuk
mengembangkan representasi grafis yang menunjukkan hubungan logis antara fungsi sebuah
proyek, produk, proses atau jasa berdasarkan pertanyaan "Bagaimana" dan "Mengapa".

FAST yang mana dikembangkan oleh Charles W. Bytheway pada 1963, adalah alat
primer dengan pemunculan fitur dari pendefinisian peta logika fungsional dengan
menyebarkan pertanyaan-pertanyaan logis. Ini bukanlah suatu flowchart, meskipun
tampilannya hampir sama dengan flowchart. FAST adalah suatu diagram logika yang
menggunakan empat pertanyaan logis: bagaimana, mengapa, kapan dan apa. Ketika desain
jasa dinyatakan, level hierarki berlaku melalui koneksi fisik. Informasi dinamik dan aliran
energi.
FAST membantu dalam memikirkan masalah secara objektif dan dalam mengidentifikasi
lingkup proyek dengan menunjukkan hubungan logis antara fungsi. Organisasi fungsi ke
fungsi-logika, diagram FAST memungkinkan peserta untuk mengidentifikasi semua fungsi
yang diperlukan. Diagram FAST dapat digunakan untuk memverifikasi apakah, dan
menggambarkan bagaimana, solusi yang diusulkan mencapai kebutuhan proyek, dan untuk
mengidentifikasi fungsi yang tidak perlu, digandakan atau hilang.

D. Uji Validitas
Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sekiranya
penelliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner
yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut
tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang dikumpulkan adalah
data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data; misalnya apakah si
pewawancara yang mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan
dalam kuesioner Menurut Arikunto (1999) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan suatu tes. Menurut Nursalam (2003) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

E. Uji Reliabilitas
Menurut Brennan (2001) reliabilitas merupakan karakteristik skor, bukan tentang tes
ataupun bentuk tes. Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat
konsistensi dan kemantapan. Dalam pandangan Aiken (1987) sebuah tes dikatakan reliabel
jika skor yang diperoleh oleh peserta relatif sama meskipun dilakukan pengukuran
berulang-ulang. Dengan demikian, keandalan sebuah alat ukur dapat dilihat dari dua petunjuk
yaitu kesalahan baku pengukuran dan koefisien reliabilitas. Kedua statistik tersebut
masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan (Feldt & Brennan, 1989)
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes
dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih
subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai).
Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan
mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap
konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama.
Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk
pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu
memberikan hasil yang berbeda-beda
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek Penelitian
Objek yang dipilih untuk penelitian ini adalah penjemur pakaian (jemuran).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilakukan pada bulan September hingga Desember 2016. Tempat
untuk melakukan penelitian pembuatan Jemuran Anti Basah adalah di Fakultas Tekonlogi
Pertanian Universitas Gadjah Mada dan wilayah Yogyakarta.

C. Data yang Diperlukan


a. Data Primer

Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh melalui interview, kuesioner,
dan observasi.

i. Preferensi konsumen mengenai atribut produk

ii. Kebutuhan konsumen mengenai Jemuran Anti Basah

iii. Biaya yang diperlukan untuk pengembangan produk

iv. Prioritas pengembangan atribut mutu

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan informasi yang diperoleh dengan mempelajari literatur


dan laporan yang berkaitan dengan permasalahan.

D. Metode Pengumpulan Data


a. Metode Interview
Metode interview dilakukan dengan melakukan wawancara untuk memperoleh data
secara langsung dari narasumber terkait..
b. Metode Kuesioner
Metode kuesioner dilakukan dengan penyebaran formulir kepada konsumen untuk
mengetahui preferensi dan kebutuhan dari konsumen. Kuesioner digunakan untuk
pengumpulan data atau informasi dalam bentuk sejumlah pertanyaan formal secara
tertulis yang ditujukan kepada responden. Dari data tersebut diperoleh beberapa ide
alternatif untuk konsep Jemuran Anti Basah.
c. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati kebiasaan seseorang dalam
melakukan penjemuran pakaian, dimulai dari kebisaan menjemur, mengangkat
jemuran, dan menyimpan alat penjemur

E. Tahapan Penelitian
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
penelitian ini.
1. Penentuan objek penelitian
Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah alat non agroindustri yaitu jemuran.
Penentuan ibjek ditentukan berdasarkan kegunaan alat yang akan dikemabangkan.
2. Identifikasi masalah
Proses identifikasi maslah dalam penelitian ini dilakukan dengan cara diskusi dengan
anggota kelompok.
3. Penetapan tujuan penelitian
Tujuan yang ditetapkan dalam penelitian ini ditujukan untuk menjawab permasalahan
dari indentifikasi masalah yang ada.
4. Tahap informasi
a. Studi Literatur
b. Identifikasi kebutuhan konsumen
Identifikasi kebutuhan konsumen dapat dilakukan dengan cara penyebaran
kuesioner tertutup. Dimana kuesioner tertutup untuk kebutuhan konsumen
menggunakan nilai skala likert dengan format seagai berikut:
SS : Sangat Setuju (nilai = 6)
S : Setuju (nilai = 5)
AS : Agak Setuju (nilai = 4)
ATS : Agak Tidak Setuju (nilai = 3)
TS : Tidak Setuju (nilai = 2)
STS: Sangat Tidak Setuju (nilai = 1)
Setelah dilakukan identifikasi kebutuhan konsumen dilakukan uji validitas
untuk mengukur sejauh mana kuesioner dapat dibuat untuk mewakili keseluruhan
jawaban responden dan uji reliabiliats untuk mengukur konsistensi jawaban dari
responden.
c. Penentuan prioritas pengembangan atribut mutu
Setelah mengetahui atribut primer dan atribut sekunder dilakukan perhitungan
penentuan tingkat kepentingan setiap atribut yang ada.
5. Tahap Kreatif : Penentuan spesifikasi dan konsep produk dengan diagram FAST
melalui brainstorming
6. Tahapaan Penyusunan Konsep untuk Produk Jemuran Anti Basah
7. Tahapan Seleksi Konsep terdiri dari Penyaringan Konsep dan Penilaian Konsep
8. Pembuatan Desain Produk
9. Pembuatan Prototipe Produk
10. Pengujian Prototipe Produk
11. Kesimpulan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Identifikasi
Tahap identifikasi ini yang dimaksudkan adalah identifikasi kebutuhan konsumen yang
terdiri dari beberapa tahap, yaitu identifikasi atribut mutu produk dengan melakukan
brainstorming dan pembuatan kuesioner pendahuluan, kemudian dilakukan pengujian
validitas dan reliabilitas dari kuesioner pendahuluan, penyebaran kuesioner kedua (tingkat
kepentingan terhadap atribut), kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dari
kuesioner kedua, penyebaran kuesioner ketiga (alternatif pengembangan atribut sekunder),
serta melakukan pembobotan tiap atribut. Berikut ini adalah penjelasannya setiap tahap:

1. Identifikasi Atribut Mutu Produk


Identifikasi atribut mutu produk Jemuran Anti Basah dilakukan dengan cara
brainstorming dengan anggota kelompok dan menyebar kuesioner pendahuluan untuk
mengetahui atribut apa saja yang diinginkan oleh konsumen. Konsumen yang disasar adalah
ibu rumah tangga dan mahasiswa. Sampel dalam penyebaran kuesioner pendahuluan ini
berjumlah 47 orang. Berkut ini adalah form kuesioner pendahuluan yang digunakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan konsumen.
KUESIONER IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK Jemuran Anti Basah
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

DATA RESPONDEN
Nama :
Umur : a. 17 - 25 tahun c. 36-50 tahun
b. 26 - 35 tahun d. > 50 tahun
Jenis Kelamin : L/P
Pekerjaan :

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER


Kami mahasiswa Universitas Gadjah Mada Departemen Teknologi Indsustri Pertanian
yang saat ini sedang melakukan penelitian pengembangan produk jemuran anti basah. Untuk
itu kami mohon kesediaan Saudara untuk meluangkan mengisi kuesioner. Atas kesediaan
Saudara kami ucapkan terima kasih.
Responden dimohon untuk mengisi kuesioner dibawah ini dengan cara menyilang pada
huruf a/b/c/d dibawah ini

PERTANYAAN
1. Apakah anda menginginkan jemuran yang tidak kehujanan?
a. Ya
b. Tidak
2. Seberapa ukuran jemuran yang anda inginkan?
a. Kecil
b. Sedang
c. Besar
3. Warna jemuran apa yang paling anda suka?
a. Putih
b. Warna stainless
c. Warna kayu
d. Warna warni
4. Bahan dasar jemuran apa yang paling anda inginkan?
a. Kayu
b. Alumunium
c. Pipa pralon (PVC)
d. Besi
KUESIONER IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK Jemuran Anti Basah
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

5. Bagaimana desain jemuran yang anda inginkan?

a. b.

c. d.
KUESIONER IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK Jemuran Anti Basah
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

PERNYATAAN
Isilah tabel dibawah ini dengan memberikan tanda centang pada jawaban yang sesuai
dengan pendapat anda.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju (nilai = 6)
S : Setuju (nilai = 5)
AS : Agak Setuju (nilai = 4)
ATS : Agak Tidak Setuju (nilai = 3)
TS : Tidak Setuju (nilai = 2)
STS: Sangat Tidak Setuju (nilai = 1)
JAWABAN
NO PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6
Jemuran Anti Basah (jemuran dapat
1 melindungi pakaian dari hujan) itu penting
2 Jemuran bersifat portable
3 Jemuran memiliki berat yang ringan
4 Jemuran dapat diangkat dengan mudah
5 Jemuran awet dan tahan lama
6 Jemuran memiliki desain yang menarik
Jemuran mudah disimpan ketika tidak
7 dipakai
8 Jemuran dapat menyimpan banyak pakaian
Jemuran dilengkapi tempat gantungan
9 (tidak hanya disampirkan
10 Jemuran memiliki warna yang menarik
11 Jemuran memiliki desain yang minimalis
12 Jemuran terbuat dari material berkualitas
Dari hasil penyebaran kuesioner pendahuluan yang telah dilakukan, berikut ini adalah
hasil yang didapatkan pendapat responden sebagai berikut

Tabel 4.1 Pendapat Responden (Kuesioner Pertanyaan)


Kriteria Jenis Jumlah Presentase (%)
Ukuran Besar 11 23,40
Kecil 4 8,51
Sedang 32 68,09
Warna Kayu 7 14,89
Putih 1 2,13
Stainless 27 57,45
Warna-Warni 12 25,53
Bahan Alumunium 41 87,23
Besi 1 2,13
Kayu 3 6,38
PVC 2 4,26
Desain A 9 19,15
B 5 10,64
C 1 2,13
D 32 68,09
Sumber : Data Olahan (2016)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat berapa jumlah dan presentasi pendapat konsumen
mengenai setiap kriteria. Untuk kreiteria ukuran, responden lebih menjawab 68,09 %
membutuhkan jemuran dengan ukuran sedang, 23,04 % membutuhkan jemuran dengan
ukuran besar, dan 8,51 % memburuhkan jemuran dengan ukuran kecil. Untuk kriteria warna,
dari total 47 responden, 57,45 % memilih jemuran dengan warna stainless, 25,53 %
membutuhkan jemuran dengan warna yang warna-warni, 14,89 % membutuhkan jemuran
dengan warna kayu, dan 2,13 % membutuhkan jemuran dengan warna yang putih. Untuk
kritera bahan, 87,23 % responden membutuhkan jemuran dengan bahan alumunium, lalu
6,38 % responden membutuhkan jemuran dengan bahan kayu, 4,26 % responden
membutuhkan jemuran dengan bahan PVC, dan 2,13 % responden membutuhkan jemuran
dengan bahan besi. Untuk kriteria desain 68,09 % responden memilih desian D, 19,15 %
responden mebutuhkan jemuran dengan desain A, lalu 10,64 % responden membutuhkan
jemuran dengan desain B, dan 2,13 % responden membutuhkan jemuran dengan desain C.

Tabel 4.2 Pendapat Responden (Kuesioner dengan Skala Likert)


Total jawaban
NO PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6
Jemuran Anti Basah (jemuran dapat
0 1 1 0 11 34
1 melindungi pakaian dari hujan) itu penting
2 Jemuran bersifat portable 1 0 0 3 16 27
3 Jemuran memiliki berat yang ringan 0 1 3 2 10 31
4 Jemuran dapat diangkat dengan mudah 0 0 0 1 13 33
5 Jemuran awet dan tahan lama 0 0 0 0 16 31
6 Jemuran memiliki desain yang menarik 0 0 4 7 18 8
7 Jemuran mudah disimpan ketika tidak dipakai 0 0 0 2 15 30
8 Jemuran dapat menyimpan banyak pakaian 0 0 0 2 11 34
Jemuran dilengkapi tempat gantungan (tidak
0 2 0 0 18 27
9 hanya disampirkan
10 Jemuran memiliki warna yang menarik 1 2 3 11 22 8
11 Jemuran memiliki desain yang minimalis 0 2 0 6 19 20
12 Jemuran terbuat dari material berkualitas 0 0 0 0 16 31
Sumber : Data Olahan (2016)

Keterangan :
SS : Sangat Setuju (nilai = 6)
S : Setuju (nilai = 5)
AS : Agak Setuju (nilai = 4)
ATS : Agak Tidak Setuju (nilai = 3)
TS : Tidak Setuju (nilai = 2)
STS: Sangat Tidak Setuju (nilai = 1)

2. Pengujian Validitas dan reliabilitas Kuesioner Pendahuluan (Tingkat Kebutuhan


Konsumen)
2.1. Uji Validitas
Atribut mutu yang diperoleh dari hasil identifikasi disusun dalam suatu kuesioner
yang dinyatakan dengan skala likert dengan nilai 1 (Sangat Tidak Setuju), 2 (Tidak Setuju), 3
(Agak Tidak Setuju), 4 (Agak Setuju), 5 (Setuju), dan 6 (Sangat Setuju). Penggunaan skala
likert dengan nilai 6 dikarenakan agar hasil yang didapatkan tidak bias karena mengurangi
risiko responden menjawab pertanyaan di nilai tengah, rentang nilai dibuat ingga 6 agar
responden dapat memilih dengan tepat seberapa butuh terhadap atribut yang ditawarkan.
Jumlah dari responden kuesioner peratama adalah berjumlah 47, dimana pada
kuesioner ini hanya ditawarkan atribut primer, kemudian responden diminta untuk menilai
atribut berdasarkan kebutuhannya. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara
skor tiap mutu sekunder dengan skor total. Berikut ini adalah hasil uji validitas dengan
melakukan perhitungan korelasi menggunakan software SPSS. Output hasil SPSS uji
Validitas dapat dilihat pada lampiran 1

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Atribut Mutu Primer Jemuran Anti Basah
Nomor R- hitung R-Tabel Keterangan R-Tabel Keterangan
Pernyataan (1%) (5%)
1 0,705 0,372 Valid 0,288 Valid
2 0,681 0,372 Valid 0,288 Valid
3 0,651 0,372 Valid 0,288 Valid
4 0,603 0,372 Valid 0,288 Valid
5 0,483 0,372 Valid 0,288 Valid
6 0,658 0,372 Valid 0,288 Valid
7 0,299 0,372 Valid 0,288 Valid
8 0,740 0,372 Valid 0,288 Valid
9 0,569 0,372 Valid 0,288 Valid
10 0,747 0,372 Valid 0,288 Valid
11 0,724 0,372 Valid 0,288 Valid
12 0,490 0,372 Valid 0,288 Valid
Sumber : Data Olahan (2016)

Berdasarkan data olahan pada tabel 4.3 diatas, dapat dikatakan bahwa pernyataan 1
hingga pernyataan 12 valid dikarenakan Rhitung memiliki nilai yang lebih besar dari Rtabel,
sehingga tidak ada pernyataan yang harus dihilangkan untuk pengidentifikasian atribut primer
kebutuhan konsumen. Karena semua atribut valid maka seluruh atribut dipertimbangkan
untuk merancang Jemuran Anti Basah yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang ada

2.2 Uji Reliabilitas


Pengujian yang kedua adalah uji reliabilias yang digunakan untuk menunjukkan
sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatuf berbeda jika dilakukan
kembali pada obyek yang sama (hasilnya konsisten jika dilakukan uji berkali-kali). Pengujian
reliabilitas ini menggunakan metode Cronbach Alpha menggunakan software SPSS. Berikut
ini adalah hasil uji reliabilitas dengan melakukan perhitungan korelasi menggunakan software
SPSS. Output hasil SPSS uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 2

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Atribut Mutu Primer Jemuran Anti Basah
No Atribut Primer Koefisien Keterangan
Cronbach
Alpha
1 Jemuran Anti Basah (jemuran dapat melindungi 0.832 Reliabel
pakaian dari hujan) itu penting
2 Jemuran bersifat portable 0,832 Reliabel
3 Jemuran memiliki berat yang ringan 0,837 Reliabel
4 Jemuran dapat diangkat dengan mudah 0,840 Reliabel
5 Jemuran awet dan tahan lama 0.848 Reliabel
6 Jemuran memiliki desain yang menarik 0,841 Reliabel
7 Jemuran mudah disimpan ketika tidak dipakai 0,856 Reliabel
8 Jemuran dapat menyimpan banyak pakaian 0,834 Reliabel
9 Jemuran dilengkapi tempat gantungan (tidak 0,843 Reliabel
hanya disampirkan
10 Jemuran memiliki warna yang menarik 0.833 Reliabel
11 Jemuran memiliki desain yang minimalis 0.830 Reliabel
12 Jemuran terbuat dari material berkualitas 0,848 Reliabel
Sumber : Data Olahan (2016)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa jumlah
reponden yang mengisi kuesioner sebanayk 47 orang. Dan didapatkan nilai Cornbach Alpha
sebesar 0.851. Dimana nilai tersebut terletak di antara nilai cronbach alpha 0,81 sampai
dengan 1,00 sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner sangat reliable. Atau dapat dikatakan
bahwa kuesioner dapat dipercaya untuk melakukan pengidentifikasian kebutuhan konsumen.

3. Penyebaran Kuesioner Kedua (Tingkat Kepentingan Konsumen)


Pada tahap ini, dilakukan penyebaran kuesioner kedua kepada reponden dengan tujuan
untuk mendapatkan tingkat kepentingan tiap atribut sekunder. Pada kuesioner ini, reponden
diminta untuk meberikan skor urutan prioritas dari nilai tidak penting hingga sangat pentig
dengan ukuran nilai 1 hingga 6. Dimana jumlah responden yang mengisi kuesioner sebanyak
59 orang. Berkut ini adalah form kuesioner pendahuluan yang digunakan untuk
mengidentifikasi tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Jemuran Anti Basah
KUESIONER IDENTIFIKASI KEPENTINGAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK Jemuran Anti Basah
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

DATA RESPONDEN
Nama :
Umur : a. 17 - 25 tahun c. 36-50 tahun
b. 26 - 35 tahun d. > 50 tahun
Jenis Kelamin : L/P
Pekerjaan :
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Kami mahasiswa Universitas Gadjah Mada Departemen Teknologi Indsustri Pertanian
yang saat ini sedang melakukan penelitian pengembangan produk jemuran anti basah. Untuk
itu kami mohon kesediaan Saudara untuk meluangkan mengisi kuesioner. Atas kesediaan
Saudara kami ucapkan terima kasih. Responden dimohon untuk mengisi kuesioner sesuai
dengan pendapat saudara.
PERTANYAAN
Keterangan :
1 : Sangat Tidak Penting
2: Tidak Penting
3 : Agak Tidak Penting
4 : Agak Penting
5 : Penting
6 : Sangat Penting
Tingkat Kepentingan
Atribut Mutu Jemuran Anti Basah
1 2 3 4 5 6
Bentuk Jemuran dengan dilengkapi dengan penutup
Tampilan jemuran menarik
Bahan Bahan penutup jemuran
Bahan rangka jemuran
Berat jemuran
Kekuatan Keawetan jemuran
Tidak mudah berkarat
Kenyamanan Mudah dilipat
Mudah diangkat
Mudah disimpan
Ukuran Jemuran dilengkapi dengan gantungan hanger
Jemuran dapat diatur jumlah slotnya

4. Pengujian Validitas dan reliabilitas Kuesioner Pendahuluan (Tingkat Kepentingan


Konsumen)
4.1. Uji Validitas
Atribut mutu yang diperoleh dari hasil identifikasi disusun dalam suatu kuesioner
yang dinyatakan dengan skala likert dengan nilai 1 (Sangat Tidak Penting, 2 (Tidak Penting),
3 (Agak Tidak Penting), 4 (Agak Penting), 5 (Penting), dan 6 (Sangat Penting). Penggunaan
skala likert dengan nilai 6 dikarenakan agar hasil yang didapatkan tidak bias karena
mengurangi risiko responden menjawab pertanyaan di nilai tengah, rentang nilai dibuat ingga
6 agar responden dapat memilih dengan tepat seberapa penting terhadap atribut yang
ditawarkan.
Jumlah dari responden kuesioner kedua adalah berjumlah 59, dimana pada kuesioner
ini hanya ditawarkan atribut primer, kemudian responden diminta untuk menilai atribut
berdasarkan kepentingannya. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor
tiap mutu sekunder dengan skor total. Berikut ini adalah hasil uji validitas dengan melakukan
perhitungan korelasi menggunakan software SPSS. Output hasil SPSS uji Validitas dapat
dilihat pada lampiran 3

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Atribut Mutu Primer Jemuran Anti Basah
Nomor R- hitung R-Tabel Keteranga R-Tabel Keterangan
Pernyataan (1%) n (5%)
1 0,477 0,333 Valid 0,2564 Valid
2 0,595 0,333 Valid 0,2564 Valid
3 0,630 0,333 Valid 0,2564 Valid
4 0,596 0,333 Valid 0,2564 Valid
5 0,503 0,333 Valid 0,2564 Valid
6 0,705 0,333 Valid 0,2564 Valid
7 0,707 0,333 valid 0,2564 Valid
8 0,609 0,333 Valid 0,2564 Valid
9 0,632 0,333 Valid 0,2564 Valid
10 0,561 0,333 Valid 0,2564 Valid
11 0,556 0,333 Valid 0,2564 Valid
12 0,561 0,333 Valid 0,2564 Valid
Sumber : Data Olahan (2016)

Berdasarkan data olahan pada tabel 4.5 diatas, dapat dikatakan bahwa pernyataan 1
hingga pernyataan 12 valid dikarenakan Rhitung memiliki nilai yang lebih besar dari Rtabel,
sehingga tidak ada pernyataan yang harus dihilangkan untuk pengidentifikasian atribut primer
kebutuhan konsumen. Karena semua atribut valid maka seluruh atribut dipertimbangkan
untuk merancang Jemuran Anti Basah yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang ada

2.2 Uji Reliabilitas


Pengujian yang kedua adalah uji reliabilias yang digunakan untuk menunjukkan
sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatuf berbeda jika dilakukan
kembali pada obyek yang sama (hasilnya konsisten jika dilakukan uji berkali-kali). Pengujian
reliabilitas ini menggunakan metode Cronbach Alpha menggunakan software SPSS. Berikut
ini adalah hasil uji reliabilitas dengan melakukan perhitungan korelasi menggunakan software
SPSS. Output hasil SPSS uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 2

Tabel 4.6Hasil Uji Reliabilitas Atribut Mutu Primer Jemuran Anti Basah
Koefisien Keterangan
Atribut Mutu Jemuran Anti Basah Cronbach
Alpha
Bentuk Jemuran dengan dilengkapi 0,825 Reliable
dengan penutup
Tampilan jemuran menarik 0,823 Reliable
Bahan Bahan penutup jemuran 0,811 Reliable
Bahan rangka jemuran 0,814 Reliable
Berat jemuran 0,823 Reliable
Kekuatan Keawetan jemuran 0,806 Reliable
Tidak mudah berkarat 0,809 Reliable
Kenyama Mudah dilipat 0,816 Reliable
nan Mudah diangkat 0,811 Reliable
Mudah disimpan 0,820 Reliable
Ukuran Jemuran dilengkapi dengan 0,818 Reliable
gantungan hanger
Jemuran dapat diatur jumlah 0,810 Reliable
slotnya

Sumber : Data Olahan (2016)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa jumlah
reponden yang mengisi kuesioner sebanayak 59orang. Dan didapatkan nilai Cornbach Alpha
sebesar 0.828. Dimana nilai tersebut terletak di antara nilai cronbach alpha 0,81 sampai
dengan 1,00 sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner sangat reliable. Atau dapat dikatakan
bahwa kuesioner dapat dipercaya untuk melakukan pengidentifikasian kebutuhan konsumen.

5. Penentuan Prioritas Atribut Sekunder


Pada tahap ini dilakukan perhitungan prioritas atribut sekunder berdasarkan hasil respon
dari responden. Rata-rata skor tiap atribut dihitung untuk mendapatkan prioritas dan tingkat
kepentingan tiap atribut. Berikut ini adalah persamaan yang digunakan untuk menghitung
nilai rata-rata skor, tingkat kepentingan, dan bobot
1

X
Rata Rata N
N
TotalSkorTiapAtribut
TingkatKepentingan(TK )
Jumlah Re sponden
TKTiapAtribut
Bobot x100%
TKTotal
Tabel 4.7 Total Nilai dan Rata-Rata Masing-Maisng Atribut
Total Tingkat Bobot Ranking
Atribut Mutu Jemuran Anti Basah Skor Kepentin
gan
Bentuk Jemuran dengan dilengkapi 314 5,322 8,686 3
dengan penutup
Tampilan jemuran menarik 253 4,288 6,998 12
Bahan Bahan penutup jemuran 311 5,271 8,603 6
Bahan rangka jemuran 312 5,288 8,630 5
Berat jemuran 294 4,983 8,132 8
Kekuata Keawetan jemuran 330 5,593 9,128 2
n Tidak mudah berkarat 331 5,610 9,156 1
Kenyam Mudah dilipat 282 4,780 7,801 11
anan Mudah diangkat 296 5,017 8,188 7
Mudah disimpan 287 4,864 7,939 10
Ukuran Jemuran dilengkapi dengan 312 5,288 8,631 4
gantungan hanger
Jemuran dapat diatur jumlah 293 4,966 8,105 9
slotnya
Sumber : Data Olahan (2016)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa tingkat kepentingan dari yang paling
penting hingga paling kurang penting adalah sebagai berikut jemuran tidak mudah berkarat,
lalu dari segi keawetan jemuran, kemudian jemuran dilengkapi dengan penutup, jemuran
dilengkapi dengan gantungan hanger, bahan rangka jemuran, bahan penutup jemuran, mudah
diangkat, berat jemuran, jemuran dapat diatur jumlah slotnya, jemuran mudah disimpan,
jemuran mudah dilipat, serta tampilan jemuran yang menarik.
Karena tidak mudah berkarat, awet dan dilengkapi dengan penutup adalah atribut
sekunder degan rangking 1, 2, dan 3 maka atribut terseut harus ada dan harus berkualitas di
dalam produk sehingga daopat memuaskan keinginan konsumen.

6. Penyebran Kuesioner Ketiga (Penentuan Alternatif Pengembanan Atribut Sekunder)


Atribut yag telah ditentukan prioritasnya kemudian digunakan untuk mengembangkan
atribut sekunder menjadi beberapa alternatif kriteria produk. Kemudian beberapa alternatif
kriteria produk ini disebarkan kepada responden sebanyak 39 responden. Berikut ini adalah
kuesioner yang digunakan:
KUESIONER PENGEMBANGAN ATRIBUT SEKUNDER TERHADAP PRODUK Jemuran Anti Basah

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

DATA RESPONDEN
Nama :
Umur : a. 17 - 25 tahun c. 36-50 tahun
b. 26 - 35 tahun d. > 50 tahun
Jenis Kelamin : L/P
Pekerjaan :
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Kami mahasiswa Universitas Gadjah Mada Departemen Teknologi Indsustri Pertanian yang saat ini
sedang melakukan penelitian pengembangan produk jemuran anti basah. Untuk itu kami mohon
kesediaan Saudara untuk meluangkan mengisi kuesioner. Atas kesediaan Saudara kami ucapkan
terima kasih. Responden dimohon untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pendapat saudara dengan
cara memilih salah satu pilihan
Atribut Sekunder Pilihan
Jemuran dengan dilengkapi dengan penutup a. Penutup Terpasang (Ketik
jemuran dibuka, penutup
langsung terbuka)
b. Penutup dipasang sesuai
keinginan ( penutup dapat
dibuka, ketika diinginkan)
Tampilan jemuran menarik a. Warna Cerah
b. Warna Gelap
c. Warna Alumunium
Bahan penutup jemuran a. Plastik
b. Fiber
Bahan rangka jemuran a. Alumunium
b. Besi
c. Kayu
Berat jemuran a. 3 kg
b. 5 kg
c. 7 kg
Keawetan jemuran a. 0,5 1 th
b. 1 1,5 th
c. 1,5 2 th
Tidak mudah berkarat a. Coating cat
b. Coating plastik
Mudah dilipat a. Dilipat 1 kali
b. Dilipat 2 kali
Mudah diangkat (dipindahkan) a. Memakai handle
b. Menggunakan roda
Mudah disimpan (ketika tidak digunakan) a. Di gantung
b. Di Sandarkan
Jemuran dilengkapi dengan gantungan hanger a. 10 hanger
b. 15 hanger
c. 20 hanger
Jemuran dapat diatur jumlah slotnya a. 4 slot
b. 7 slot
c. 9 slot
7. Pembobotan Tiap Atribut

Setelah dilakukan penyebaran kuesioner, didapatkan atribut mutu yang akan


dikembangkan berupa bentuk, bahan, kekuatan, kenyamanan, serta kapasitas penjemur.
Berikut ini adalah presentase dari alternatif pengembangan atribut sekunder

Tabel 4.8 Alternatif Pengembangan atribut Sekunder


NO ATURAN SEKUNDER PILIHAN JUMLAH BOBOT (%)

Penutup
Terpasang (Ketik
jemuran dibuka, 17 43.59
penutup langsung
Jemuran dengan dilengkapi dengan terbuka)
1
penutup Penutup dipasang
sesuai keinginan
( penutup dapat 22 56.41
dibuka, ketika
diinginkan)

Warna Cerah 21 53.85

Warna Gelap 6 15.38


2 Tampilan jemuran menarik
Warna
12 30.77
Alumunium

Fiber 16 41.03
3 Bahan penutup jemuran
Plastik 23 58.97

Alumunium 32 82.05

4 Bahan rangka jemuran Besi 4 10.26

Kayu 3 7.69

3 kg 21 53.85

5 Berat jemuran 5 kg 13 33.33

7 kg 5 12.82

6 Keawetan Jemuran 0.5 - 1 tahun 5 12.82


1 - 1.5 tahun 26 66.67

1.5 - 2 tahun 8 20.51

Coating cat 22 56.41


7 Tidak mudah berkarat
Coating plastik 17 43.59

Dilipat 1 kali 20 51.28


8 Mudah dilipat
Dilipat 2 kali 19 48.72

Memakai handle 22 56.41


9 Mudah diangkat (dipindahkan)
Memakai roda 17 43.59

Di gantung 10 25.64
Mudah disimpan (ketika tidak
10
digunakan) Disandarkan 29 74.36

10 hanger 12 30.77
Jemuran dilengkapi dengan gantungan
11 15 hanger 12 30.77
hanger
20 hanger 15 38.46

4 slot 12 30.77

12 Jemuran dapat diatur jumlah slotnya 7 slot 16 41.03

9 slot 11 28.21

Sumber : Data Olahan (2016)

Berdasarkan hasil olahan kuesioner alternatif pengembangan produk, maka dapat


disumpulkan bahwa atribut Jemuran Anti Basah yang paling banyak diinginkan oleh
konsumen adalah yang memiliki spesifikasi sebegai berikut:
a. Penutup dipasang sesuai keinginan (penutup dapat dibuka, ketika diinginkan)
b. Warna cerah
c. Bahan penutup dari plastik
d. Rangka terbuat dari alumunium
e. Berat jemuran 3kg
f. Keawetan jemuran 1- 1,5 tahun
g. Pelapisan rangka menggunakan coating cat
h. Rangka jemuran mudah dilipat
i. Jemuran memiliki handle
j. Penyimpanan jemuran disandarkan
k. Jemuran memiliki gantungan hanger sebanyak 20
l. Jemuran memiliki jumlah slot sebanyak 7

B. Tahap Kreatif
Tahap kreatif yang saat sudah dilakukan saat ini adalah melakukan transfer dari
kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan teknis menggunakan metode FAST (Function
Anlasyis System Technique). Berikut ini adalah diagram FAST yang telah disusun
Gambar 4.1 Diagram FAST Jemuran Anti Basah
Berikut ini merupakan detail spesifikasi yang didaptkan dari output diagram fast diatas

a. Spesifikasi Rangka

Bahan rangka terbuat dari 100% alumunium kuat anti karat dan anti bengkok. Dimana
speifikasi tersebut didapatkan dari kebutuhan teknis bahan tidak mudah rusak dengan atribut
primer bahan, kemudian anti karat dan anti bengkok didapatkan dari kebutuhan teknis bahan
tidak mudah rusak dengan atribut primer kekuatan.

Warna dari rangka adalah warna cerah yaitu warna biru, orange, pink, dan kombinasi.
Dimana spesifikasi tersebut didapatkan dari kebutuhan teknis warna jemuran dengan atribut
primer bentuk.

b. Spesifikasi Penutup

Bahan dari penutup jemuran adalah plastik HDPE dengan ketebalan 1,5 mm, didapatkan
dari kebutuhan teknis yaitu jemuran yang ringan dengan atribut primer bahan. Warna dari
penutup jemuran adalah transparan berfungsi agar jemuran cepat kering

c. Spesifikasi Ukuran

Berat dari Jemuran Anti Basah ini adalah 3 kg, dengan dimensi 110 x 75 x 110 cm,
sedangkan diameter pipa alumunium sebesar 27 m
C. TAHAPAN PENYUSUNAN KONSEP

Berdasarkan hasil diagram FAST yang telah dibuat, telah didapatkan beberapa kriteria
spesifikasi yang akan digunakan sebagai acuan untuk membuat alternatif konsep, yaitu
berupa teknis penutupan, warna penutup, bahan penutup,bahan rangka, warna rangka, teknis
pelipatan, berat jemuran, slot hanger dan slot jemuran. Setelah itu masing-masing kriteria
spesifikasi di breakdown kembali untuk memberikan opsi pilihan berdasarkan kriteria, namun
untuk beberapa kriteria adapula yang sepakat untuk ditetapkan tanpa pilihan. Pada
spesifikasiteknis tutup (bentuk tutup) ada 3 pilihan yaitu, berbentuk lengkung, segitiga atau
datar. Kemudian untuk warna penutup yang ditetapkan adalah transparan dan berbahan
plastik HDPE dengan tujuan karna plastik murah, dan fleksibel dan ketika terkena air hujan
juga kedap terhadap air, namun apabila hujan reda dan matahari terik, sinar tetap bisa
menembus hingga pakaian, sehingga tanpa melakukan banyak hal ketika bepergian, pakaian
aman dari basah.Sedangkan opsi untuk bahan rangka yaitu terbuat dari alumunium bulat,
kotak atau kombinasi.Warna rangka yang ditetapkan adalah kombinasi (bla bla bla), lalu
teknis pelipatannya ditetapkan hanya 1 kali pelipatan untuk memenuhi keinginan konsumen
akan keringkasan, Berat Jemuran ditetapkan 3kg yang dinilai ringan untuk memenuhi
keinginan konsumen, kemudian slot hanger yang ditetapkan 10-10 atas atau 10-10 bawah,
serta ditetapkan pula slot jemuran sebanyak 7 slot yang dapat menampung banyak baju.
Dari kriteria spesifikasi diatas, kemudian didapatkan sebanyak 18 kombinasi alternatif
spesifikasi Jemuran Anti Basah, diantaranya :
1. Jemurandenganpenutuplengkung,rangkaalumuniumkotak, dengan slot hanger diatas,
Spesifikasi :
- Penutup bentuk lengkung - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium kotak - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger diatas - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep pertama yang menekankan pada bentuk penutup lengkung,dimana teknis
kerjanya menyerupai tudung saji yang bisa dibuka dan ditutup secara mudah dengan rangka
penutup yang telah terpasang pada jemuran.Sedangkan bagian rangka jemuran terbuat dari
alumunium kotak , baik slot jemuran maupun penyangga atau kaki jemuran dimana kekuatan
pada konsep ini mengutamakan keinginan konsumen mengenai keawetan jemuran.
Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada jemuran terletak dibagian slot ataskanan dan
kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi diatas ini menghindari
kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger dari debu atau tanah yang tersapu
udara, sehingga bisa menempel pada pakaian, serta lebih cepat untuk kering karena posisinya
berada di atas yang tidak tertutupi oleh bayangan pakaian lainnya ketika sinar matahari terik.
2. Jemuran dengan penutup lengkung, rangka alumunium kotak, dengan slot hanger
dibawah
Spesifikasi :
- Penutup bentuk lengkung - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium kotak - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger dibawah - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep kedua, hampir sama dengan konsep yang pertama yang menekankan pada
bentuk penutup lengkung,dimana teknis kerjanya menyerupai tudung saji yang bisa dibuka
dan ditutup secara mudah dengan rangka penutup yang telah terpasang pada jemuran. Bagian
rangka jemuran juga terbuat dari alumunium kotak , baik slot jemuran maupun penyangga
atau kaki jemuran dimana kekuatan pada konsep ini mengutamakan keinginan konsumen
mengenai keawetan jemuran. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada jemuran
terletak dibagian slot bawah kanan dan kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih
banyak dan posisi dibawah ini menghindari kemungkinan posisi pakaian yang digantung
dengan hanger mengganggu pakaian lain di slot jemuran.
3. Jemuran dengan penutup lengkung, rangka alumunium bulatdengan slot hanger diatas
Spesifikasi :
- Penutup bentuk lengkung - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium bulat - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger diatas - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep ketiga sama halnya dengan konsep pertama dan kedua yang menekankan
pada bentuk penutup lengkung,dimana teknis kerjanya menyerupai tudung saji yang bisa
dibuka dan ditutup secara mudah dengan rangka penutup yang telah terpasang pada jemuran.
Namun, bagian rangka jemuran pada konsep ketiga terbuat dari alumunium bulat, baik slot
jemuran maupun penyangga atau kaki jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi ringan
pada berat jemuran yang diminta yaitu 3kg. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada
jemuran sama dengan alternatif konsep pertama yang terletak dibagian slot atas kanan dan
kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi diatas ini menghindari
kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger dari debu atau tanah yang tersapu
udara, sehingga bisa menempel pada pakaian, serta lebih cepat untuk kering karena posisinya
berada di atas yang tidak tertutupi oleh bayangan pakaian lainnya ketika sinar matahari terik.
4. Jemuran dengan penutup lengkung, rangka alumunium bulat, dengan slot hanger
dibawah
Spesifikasi :
- Penutup bentuk lengkung - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium bulat - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger dibawah - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik

Konsep keempat sama halnya dengan konsep pertama dan kedua yang menekankan
pada bentuk penutup lengkung,dimana teknis kerjanya menyerupai tudung saji yang bisa
dibuka dan ditutup secara mudah dengan rangka penutup yang telah terpasang pada jemuran.
Namun, bagian rangka jemuran pada konsep ketiga terbuat dari alumunium bulat, baik slot
jemuran maupun penyangga atau kaki jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi ringan
pada berat jemuran yang diminta yaitu 3kg. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada
jemuran sama dengan alternatif konsep pertama yang terletak dibagian terletak dibagian slot
bawah kanan dan kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi
dibawah ini menghindari kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger
mengganggu pakaian lain di slot jemuran.
5. Jemuran dengan penutup lengkung, rangka alumunium kombinasi dengan slot hanger
diatas
Spesifikasi :
- Penutup bentuk lengkung - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium - Jumlah Pelipatan 1
kombinasi (kotak dan bulat) - Berat Jemuran 3kg
- Slot hanger diatas - Jumlah slot jemuran 7 buah
- Warna penutup Transparan dari
Plastik
Konsep kelima masih pada bentuk penutup lengkung,dimana teknis kerjanya
menyerupai tudung saji yang bisa dibuka dan ditutup secara mudah dengan rangka penutup
yang telah terpasang pada jemuran.Pada konsep kelima ini, rangka terbuat dari alumunium
kombinasi kotak dan bulat, dimana pada bagian kaki rangka jemuran tersusun atas
alumunium kotak, sedangkan untuk slot jemurannya tersusun dari alumunium bulat, alasan
konsep ini dibuat untuk efektifitas kerja dari jemuran itu sendiri yang mana menekankan pada
kekuatan kaki penyannga. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada jemuran sama
dengan alternatif konsep pertama yang terletak dibagian slot atas kanan dan kiri yang
berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi diatas ini menghindari
kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger dari debu atau tanah yang tersapu
udara, sehingga bisa menempel pada pakaian, serta lebih cepat untuk kering karena posisinya
berada di atas yang tidak tertutupi oleh bayangan pakaian lainnya saat matahari terik.
6. Jemuran dengan penutup lengkung, rangka alumunium kombinasi dengan slot hanger
dibawah
Spesifikasi :
- Penutup bentuk lengkung - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium - Jumlah Pelipatan 1
kombinasi (kotak dan bulat) - Berat Jemuran 3kg
- Slot hanger dibawah - Jumlah slot jemuran 7 buah
- Warna penutup Transparan dari
Plastik
Konsep keenammasihberpenutup lengkung,dimana teknis kerjanya menyerupai
tudung saji yang bisa dibuka dan ditutup secara mudah dengan rangka penutup yang telah
terpasang pada jemuran. Rangka juga terbuat dari alumunium kombinasi kotak dan bulat,
dimana pada bagian kaki rangka jemuran tersusun atas alumunium kotak, sedangkan untuk
slot jemurannya tersusun dari alumunium bulat, alasan konsep ini dibuat untuk efektifitas
kerja dari jemuran itu sendiri yang mana menekankan pada kekuatan kaki penyannga.
Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada jemuranterletak dibagian slot bawah kanan
dan kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi dibawah ini
menghindari kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger mengganggu
pakaian lain di slot jemuran.
7. Jemuran dengan penutupsegitiga, rangka alumunium kotak, dengan slot hanger diatas
Spesifikasi :
- Penutup bentuk Segitiga - Rangka dari Alumunium kotak
- Slot hanger diatas - Jumlah Pelipatan 1
- Warna penutup Transparan dari - Berat Jemuran 3kg
Plastik - Jumlah slot jemuran 7 buah
- Warna rangka kombinasi
Konsep ketujuh yang dihasilkan adalah penutup jemuran yang berbentuk segitiga,
menyerupai atap rumah dengan tujuan agar air tidak ada yang menggenang diplastik
mengingat bahan plastik yang fleksibel, sehingga bentuk tutup segitiga ini menghindari dari
terjadinya timbunan air saat hujan turun yang dapat menyebabkan beban jemuran semakin
berat. Bagian rangka jemuran juga terbuat dari alumunium kotak , baik slot jemuran maupun
penyangga atau kaki jemuran dimana kekuatan pada konsep ini mengutamakan keinginan
konsumen mengenai keawetan jemuran.Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada
jemuran sama dengan alternatif konsep pertama yang terletak dibagian slot atas kanan dan
kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi diatas ini menghindari
kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger dari debu atau tanah yang tersapu
udara, sehingga bisa menempel pada pakaian, serta lebih cepat untuk kering karena posisinya
berada di atas yang tidak tertutupi oleh bayangan pakaian lainnya saat matahari terik.
8. Jemuran dengan penutupsegitiga, rangka alumunium kotak, dengan slot hanger
dibawah
Spesifikasi :
- Penutup bentuk Segitiga - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium kotak - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger dibawah - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep kedelapan bentuk penutupnya sama dengan konsep ketujuh yaitu segitiga,
menyerupai atap rumah dengan tujuan agar air tidak ada yang menggenang diplastik
mengingat bahan plastik yang fleksibel, sehingga bentuk tutup segitiga ini menghindari dari
terjadinya timbunan air saat hujan turun yang dapat menyebabkan beban jemuran semakin
berat. Bagian rangka jemuran jugaterbuat dari alumunium kotak, baik slot jemuran maupun
penyangga atau kaki jemuran dimana kekuatan pada konsep ini mengutamakan keinginan
konsumen mengenai keawetan jemuran. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada
jemuran terletak dibagian slot bawah kanan dan kiri yang berfungsi untuk menampung
pakaian lebih banyak dan posisi dibawah ini menghindari kemungkinan posisi pakaian yang
digantung dengan hanger mengganggu pakaian lain di slot jemuran.
9. Jemuran dengan penutup segitiga, rangka alumunium bulat, dengan slot hanger diatas
Spesifikasi :
- Penutup bentuk Segitiga - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium bulat - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger diatas - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep kesembilan bentuk penutupnya sama dengan konsep ketujuh dan delapan
yaitu segitiga, menyerupai atap rumah dengan tujuan agar air tidak ada yang menggenang
diplastik mengingat bahan plastik yang fleksibel, sehingga bentuk tutup segitiga ini
menghindari dari terjadinya timbunan air saat hujan turun yang dapat menyebabkan beban
jemuran semakin beratNamun, bagian rangka jemuran pada konsep ini terbuat dari
alumunium bulat, baik slot jemuran maupun penyangga atau kaki jemuran dimana hal ini
untuk memenuhi fungsi ringan pada berat jemuran yang diminta yaitu 3kg. Sedangkan
untuk penambahan slot hanger pada jemuran terletak dibagian slot bawah kanan dan kiri yang
berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi dibawah ini menghindari
kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger mengganggu pakaian lain di slot
jemuran.

10. Jemuran dengan penutup segitiga, rangka alumunium bulat, dengan slot hanger
dibawah
Spesifikasi :
- Penutup bentuk Segitiga - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium bulat - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger dibawah - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep kesepuluh bentuk penutupnya sama dengan konsep ketujuh dan delapan yaitu
segitiga, menyerupai atap rumah dengan tujuan agar air tidak ada yang menggenang diplastik
mengingat bahan plastik yang fleksibel, sehingga bentuk tutup segitiga ini menghindari dari
terjadinya timbunan air saat hujan turun yang dapat menyebabkan beban jemuran semakin
beratNamun, bagian rangka jemuran pada konsep ini terbuat dari alumunium bulat, baik slot
jemuran maupun penyangga atau kaki jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi ringan
pada berat jemuran yang diminta yaitu 3kg. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada
jemuran terletak dibagian slot bawah kanan dan kiri yang berfungsi untuk menampung
pakaian lebih banyak dan posisi dibawah ini menghindari kemungkinan posisi pakaian yang
digantung dengan hanger mengganggu pakaian lain di slot jemuran.
11. Jemuran dengan penutup segitiga, rangka alumunium kombinasi dengan slot hanger
diatas
Spesifikasi :
- Penutup bentuk Segitiga - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium - Jumlah Pelipatan 1
kombinasi - Berat Jemuran 3kg
- Slot hanger diatas - Jumlah slot jemuran 7 buah
- Warna penutup Transparan dari
Plastik
Konsep kesebelas bentuk penutupnya sama dengan konsep ketujuh dan delapan yaitu
segitiga, menyerupai atap rumah dengan tujuan agar air tidak ada yang menggenang diplastik
mengingat bahan plastik yang fleksibel, sehingga bentuk tutup segitiga ini menghindari dari
terjadinya timbunan air saat hujan turun yang dapat menyebabkan beban jemuran semakin
beratNamun, bagian rangka jemuran pada konsep ini terbuat dari alumunium kombinasi, baik
slot jemuran maupun penyangga atau kaki jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi
ringan pada berat jemuran yang diminta yaitu 3kg. Sedangkan untuk penambahan slot
hanger pada jemuran terletak dibagian slot bawah kanan dan kiri yang berfungsi untuk
menampung pakaian lebih banyak dan posisi dibawah ini menghindari kemungkinan posisi
pakaian yang digantung dengan hanger mengganggu pakaian lain di slot jemuran.
12. Jemuran dengan penutup segitiga, rangka alumunium kombinasi dengan slot hanger
dibawah
Spesifikasi :
- Penutup bentuk Segitiga - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium - Jumlah Pelipatan 1
kombinasi - Berat Jemuran 3kg
- Slot hanger dibawah - Jumlah slot jemuran 7 buah
- Warna penutup Transparan dari
Plastik
Konsep keduabelas bentuk penutupnya sama dengan konsep ketujuh dan delapan
yaitu segitiga, menyerupai atap rumah dengan tujuan agar air tidak ada yang menggenang
diplastik mengingat bahan plastik yang fleksibel, sehingga bentuk tutup segitiga ini
menghindari dari terjadinya timbunan air saat hujan turun yang dapat menyebabkan beban
jemuran semakin beratNamun, bagian rangka jemuran pada konsep ini terbuat dari
alumunium kombinasi, baik slot jemuran maupun penyangga atau kaki jemuran dimana hal
ini untuk memenuhi fungsi ringan pada berat jemuran yang diminta yaitu 3kg. Sedangkan
untuk penambahan slot hanger pada jemuran terletak dibagian slot bawah kanan dan kiri yang
berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi dibawah ini menghindari
kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger mengganggu pakaian lain di slot
jemuran.
13. Jemuran dengan penutupdatar, rangka alumunium kotak, dengan slot hanger diatas
Spesifikasi :
- Penutup bentuk datar - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium kotak - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger diatas - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep ketigabelas bentuk penutupnya yang dihasilkan adalah penutup jemuran yang
berbentuk datar dengan tujuan agar lebih mudah dalam mendesain penutup, mengingat
penutup plastik didesain dapat direntangkan dan ditutup. Namun, bagian rangka jemuran
pada konsep ini terbuat dari alumunium kotak, baik slot jemuran maupun penyangga atau
kaki jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi ringan pada berat jemuran yang diminta
yaitu 3kg. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada jemuran terletak dibagian slot
bawah kanan dan kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi
dibawah ini menghindari kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger
mengganggu pakaian lain di slot jemuran.
14. Jemuran dengan penutup datar, rangka alumunium kotak, dengan slot hanger dibawah
Spesifikasi :
- Penutup bentuk datar - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium kotak - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger dibawah - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep keempatbelas bentuk penutupnya yang dihasilkan adalah penutup jemuran
yang berbentuk datar dengan tujuan agar lebih mudah dalam mendesain penutup, mengingat
penutup plastik didesain dapat direntangkan dan ditutup. Namun, bagian rangka jemuran
pada konsep ini terbuat dari alumunium kotak, baik slot jemuran maupun penyangga atau
kaki jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi ringan pada berat jemuran yang diminta
yaitu 3kg. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada jemuran terletak dibagian slot
bawah kanan dan kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi
dibawah ini menghindari kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger
mengganggu pakaian lain di slot jemuran.
15. Jemuran dengan penutup datar, rangka alumunium bulat dengan slot hanger diatas
Spesifikasi :
- Penutup bentuk datar - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium bulat - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger diatas - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep kelimabelas bentuk penutupnya yang dihasilkan adalah penutup jemuran yang
berbentuk datar dengan tujuan agar lebih mudah dalam mendesain penutup, mengingat
penutup plastik didesain dapat direntangkan dan ditutup. Namun, bagian rangka jemuran
pada konsep ini terbuat dari alumunium bulat, baik slot jemuran maupun penyangga atau kaki
jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi ringan pada berat jemuran yang diminta yaitu
3kg. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada jemuran terletak dibagian slot bawah
kanan dan kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi dibawah
ini menghindari kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger mengganggu
pakaian lain di slot jemuran.

16. Jemuran dengan penutup datar, rangka alumunium bulat dengan slot hanger dibawah
Spesifikasi :
- Penutup bentuk datar - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium bulat - Jumlah Pelipatan 1
- Slot hanger dibawah - Berat Jemuran 3kg
- Warna penutup Transparan dari - Jumlah slot jemuran 7 buah
Plastik
Konsep keenambelas bentuk penutupnya yang dihasilkan adalah penutup jemuran
yang berbentuk datar dengan tujuan agar lebih mudah dalam mendesain penutup, mengingat
penutup plastik didesain dapat direntangkan dan ditutup. Namun, bagian rangka jemuran
pada konsep ini terbuat dari alumunium bulat, baik slot jemuran maupun penyangga atau kaki
jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi ringan pada berat jemuran yang diminta yaitu
3kg. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada jemuran terletak dibagian slot bawah
kanan dan kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi dibawah
ini menghindari kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger mengganggu
pakaian lain di slot jemuran.
17. Jemuran dengan penutup datar, rangka alumunium kombinasidengan slot hanger diatas
Spesifikasi :
- Penutup bentuk datar - Warna rangka kombinasi
- Rangka dari Alumunium - Jumlah Pelipatan 1
kombinasi - Berat Jemuran 3kg
- Slot hanger diatas - Jumlah slot jemuran 7 buah
- Warna penutup Transparan dari
Plastik
Konsep ketujuhbelas bentuk penutupnya yang dihasilkan adalah penutup jemuran
yang berbentuk datar dengan tujuan agar lebih mudah dalam mendesain penutup, mengingat
penutup plastik didesain dapat direntangkan dan ditutup. Namun, bagian rangka jemuran
pada konsep ini terbuat dari alumunium kombinasi, baik slot jemuran maupun penyangga
atau kaki jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi ringan pada berat jemuran yang
diminta yaitu 3kg. Sedangkan untuk penambahan slot hanger pada jemuran terletak
dibagian slot bawah kanan dan kiri yang berfungsi untuk menampung pakaian lebih banyak
dan posisi dibawah ini menghindari kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan
hanger mengganggu pakaian lain di slot jemuran.
18. Jemuran dengan penutup datar, rangka alumunium kombinasi dengan slot hanger
diatas
Spesifikasi :
- Penutup bentuk datar
- Rangka dari Alumunium kombinasi
- Slot hanger dibawah
- Warna penutup Transparan dari Plastik
- Warna rangka kombinasi
- Jumlah Pelipatan 1
- Berat Jemuran 3kg
- Jumlah slot jemuran 7 buah
Konsep kedelapanbelas bentuk penutupnya yang dihasilkan adalah penutup
jemuran yang berbentuk datar dengan tujuan agar lebih mudah dalam mendesain
penutup, mengingat penutup plastik didesain dapat direntangkan dan ditutup. Namun,
bagian rangka jemuran pada konsep ini terbuat dari alumunium kombinasi, baik slot
jemuran maupun penyangga atau kaki jemuran dimana hal ini untuk memenuhi fungsi
ringan pada berat jemuran yang diminta yaitu 3kg. Sedangkan untuk penambahan
slot hanger pada jemuran terletak dibagian slot bawah kanan dan kiri yang berfungsi
untuk menampung pakaian lebih banyak dan posisi dibawah ini menghindari
kemungkinan posisi pakaian yang digantung dengan hanger mengganggu pakaian lain
di slot jemuran.

D. TAHAPAN SELEKSI KONSEP


1. PENYARINGAN KONSEP
Setelah dilakukan tahapan penyusunan konsep yang menghasilkan 18 alternatif
konsep, kemudian dilakukan penyaringan konsep dengan tujuan untuk mempersempit
jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep yang ada. Metode yang
diunakan untuk penyaringan konsep yaitu menggunakan matriks keputusan dengan
beberapa kriteria seleksi. Dimana kriteria seleksi didapatkan dari atribut sekunder dari
produk yang dipersingkat.

Kriteria seleksi yang digunakan untuk penyaringan alternatif konsep sebanyak 9


kriteria, yaitu kemudahan buka/tutup penutup jemuran, kesederhanaan penutup,
keindahan penutp, kemudahan mengangkat jemuran, keringanan diangkat, kekuatan
bahan rangka, keindahan bahan rangka jemuran, keindahan slot hanger dan slot
jemuran, serta kemudahan dalam menyimpan dam melipat jemuran. Matriks
penyaringan konsep diisi dengan beberapa kode sederhana untuk mengidentifikasi
apaah beberapa konsep dapat dipertimbangkan. Kode tersebu adalah + untuk lebih
baik , 0 untuk sama dengan, serta - untuk tidak lebih baik

Dari 18 alternatif konsep yang dilakukan penyaringan, terdapat 4 konsep yang


lolos. Konsep tersebut adalah konsep nomor 13, 14, 17, dan 18. Dimana konsep
tersebut memiliki desain rangka penutup jemuran datar. Untuk konsep nomor 13 dan
14 menggunakan rangka dengan bahan alumunium berbentuk kotak, perbedaan antara
konsep 13 dan 14 terletak pada slot hangernya, untuk konsep nomor 13, slot hanger
terletak diatas, sedangkan konsep nomor 14 slot hanger terletak dibawah. Kemudian,
untuk konsep nomor 17 dan 18 menggunakan rangka dengan bahan alumunium
berbentuk kombinasi (alumunium kotak untuk rangka kanan dan kiri jemuran dan
alumunium bulat untuk rangka slot jemurannya), perbedaan antara konsep 17 dan 18
terletak pada slot hangernya, untuk konsep nomor 17, slot hanger terletak diatas,
sedangkan konsep nomor 18 slot hanger terletak dibawah.

Berikut ini adalah hasil penyaringan alternatif konsep jemuran


2. PENILAIAN KONSEP
Setelah dilakukan penyaringan konsep dan akhirnya menghasilkan 4 konsep,
kemudian dilakukan penilaian konsep untuk mendapatkan 1 konsep yang akan
dikembangkan untuk dibuat prototipe produk. Kriteria seleksi yang digunakan sama
seperti kriteria seleksi pada tahapan penyaringan konsep, namun pada tahap ini
digunakan bobot untuk menilainya. Dimana bobot tersebut didapatkan dari persentase
tingkat kepentingan konsumen pada hasil kuesioner kedua. Setelah dilakukan
penilaian, konsep nomor 13 memiliki total nilai sebesar 2.92993, konsep nomor 14
memiliki total nilai sebesar 2.76257, konsep nomor 17 memiliki total nilai sebesar
3.13987, dan konsep nomor 18 memiliki total nilai sebesar 2.97251. Sehingga,
konsep nomor 17 memiliki total nilai tertinggi dan konsep tersebut akan dibuat
prototipe. Berikut ini form hasil penilaian konsep:

E. PEMBUATAN DESAIN PRODUK


Jemuran anti basah yang dikembangkan memiliki bentuk fisik seperti pada gambar di
atas. Jemuran memiliki kerangka kombinasi yang silindernya memiliki diameter 3 cm
dan plat alumuniumnya memiliki lebar yang sama dengan diameter silinder yakni 3
cm dan ketebalan 2 cm. Untuk lebar jemurannya sendiri adalah memiliki daya rentang
pada bagian bawahnya hingga 80 cm, dan panjang 100 cm. Penutup jemuran yang
memiliki kerangka alumunium dan ditutup dengan plastik bening HDPE disusun
dengan lebar 90 cm dan panjang 105 cm. Jemuran anti basah tersebut memiliki slot
hanger hingga 10 slot, sehingga total slot untuk satu jemuran adalah 20. Jumlah slot
jemuran, atau jumlah alumunium silinder dengan diameter 8 cm ada 7 slot, seperti
jemuran pada umumnya.

F. PEMBUATAN PROTOTIPE
Dari hasil yang telah disepakati tim, prototipe yang akan dibuat berdasarkan
alternatif ketujuh belas yaitu dengan penutup berbentuk datar dengan rangka
alumunium kombinasi yaitu kaki jemuran terbuat dari alumunium kotak sedangkan
slot jemuran terbuat dari alumunium bulat, serta slot hanger berada dibagian atas.
Dalam proses pembuatan prototipe tersebut, tim meminta bantuan kepada seorang
produsen atau tukang pembuat jemuran yang berada di Semarang. Berikut
langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat prototipe Jemuran Anti Basah.
Pertama perakit harus menyediakan bahan berupa alumunium, baik alumunium kotak
maupun bulat yang dibeli dari sebuah produsen alumunium. Setelah itu alumunium
akan dipotong sesuai ukuran rangka prototipe yang akan dibuat.
Setelah itu tandai bagian bagian rangka yang akan dirakit dengan
menggunakan spidol pada titik yang akan dilakukan pelubangan sebagai sambungan
pengait berdasarkan gambar desain yang telah dibuat.
Selanjutnya perakit menyediakan mur baut berdasarkan jumlah sambungan
dan ukurandiameter mata bor yang dipakai. Kemudian titik-titik yang telah ditandai
untuk pelubangan dilakukan pengeboran. Sebelum perakitan dilakukan bagian rangka
kaki jemurann yang berlubang pada ujung-ujungnya diberi penutup karet agar tidak
melukai ketika digunakan. Selanjutnya semua rangka yang telah dipotong, dirangkai
sesuai dengan desain yang diminta. Ketika perakit merangkai rangka jemuran, tiap
sambungan rangka diberi bantalan plastik hitam dengan lubangan yang berada
ditengah sebesar diameter mur yang dipakai yang berfungsi untuk memberi elastisitas
pada saat dibongkar maupun dipasang.
Tahap terakhir perakitan adalah pemasangan rangka penutup jemuran sesuai
dengan desain yang diminta. Pengait yanng digunakan juga memakai mur dan baut
yang ada tonjolannya sehingga memudahkan pemasangan jemuran ketika ingin
digunakan (dikencangkan) dan ditutup (dikendurkan).
Setelah rangka jemuran berpenutup selesai dipasang, langkah selanjutnya yaitu
memasang plastik penutupnya, yang mana panjang penutup yang digunakan adalah 3
meter dan lebarnya yaitu 1,4 m. Alasan penggunaan plastik sepanjang 3 meter yaitu
untuk menghindari pakaian dari air hujan yang turun dengan sudut kemiringan
tertentu.
Pengait yang digunakan untuk mengaitkan plastik pada rangka penutup
jemuran yaitu menggunakan kabel ties, dengan melubangi sedikit pada plastik dekat
siku yang akan bersinggungan dengan rangka penutup.

G. PENGUJIAN PROTOTIPE
DATA RESPONDEN
Nama :
Umur : a. 17 - 25 tahun c. 36-50 tahun
b. 26 - 35 tahun d. > 50 tahun
Jenis Kelamin : L/P
Pekerjaan :
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Kami mahasiswa Universitas Gadjah Mada Departemen Teknologi Indsustri
Pertanian yang saat ini sedang melakukan penelitian pengembangan produk
jemuran anti hujan. Untuk itu kami mohon kesediaan Saudara untuk menonton
video yang ada kemudian meluangkan untuk mengisi kuesioner. Atas kesediaan
Saudara kami ucapkan terima kasih. Responden dimohon untuk mengisi
kuesioner sesuai dengan pendapat saudara.
PERTANYAAN
Keterangan :
1 : Sangat Tidak Baik
2: Tidak Baik
3 : Agak Tidak Baik
4 : Agak Baik
5 : Baik
6 : Sangat Baik
Nilai Pengujian
Pernyataan Pengujian
1 2 3 4 5 6
Penutup plastik pada prototype Jemuran Anti
Hujan mudah untuk dibuka dan ditutup
Rangka penutup pada prototype Jemuran Anti
Hujan sederhana
Rangka penutup pada prototype Jemuran Anti
Hujan kuat (tidak mudah rusak)
Penutup plastik pada prototype Jemuran Anti
Hujan dapat melindungi baju dengan baik
Rangka dan penutup plastik pada prototype
Jemuran Anti Hujan memiliki estetika yang
indah
Pototype produk Jemuran Anti Hujan mudah
diangkat
Prototype produk Jemuran Anti Hujan mudah
untuk dibawa
Pototype produk Jemuran Anti Hujan mudah
dilipat
Prototype produk Jemuran Anti Hujan mudah
untuk disimpan dengan baik
Slot hanger pada Prototype produk Jemuran
Anti Hujan dapat berfungsi dengan baik
Slot jemuran pada Prototype produk Jemuran
Anti Hujan dapat berfungsi dengan baik
Prototype produk Jemuran Anti Hujan terbuat
dari bahan alumunium yang tidak mudah
rusak
Kuesioner pengujian prototype ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil rancangan desain
yang diwujudkan dalam bentuk prototype jemuran anti hujan. Dari hasil kuesioner akan
menunjukkan respon dari calon konsumen terhadap jemuran anti hujan yang akan kita
tawarkan. Responden yang mengisi kuesioner ini disesuaikan dengan sasaran produk kami,
yaitu kalangan mahasiswa dan mahasiswi yang tinggal di kos an dan juga ibu rumah tangga.
Data responden yang perlu diisikan berkaitan dengan identitas, seperti nama, umur, jenis
kelamin dan pekerjaan. Pernyataan yang diajukan dinilai oleh responden dari skala 1 (sangat
tidak baik) skala 6 (sangat baik). Setelah dilakukan penyebaran kuesioner, kami mendapat
33 responden yang sudah mengisi kuesioner pengujian prototype produk kami beserta
tampilan video penggunaan jemuran anti hujan. Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan hasil
pernyataan dengan rata rata penilaian tertinggi dan terendah. Penyataan yang diberi rata
rata penilaian terendah adalah rangka dan penutup pada prototype memiliki estetika yang
indah. Hal ini disebabkan keterbatasan waktu dan biaya, sehingga desain prototype yang
dihasilkan sedikit berbeda dengan hasil rancangan sebelumnya. Awalnya tim kami telah
mendesain rangka yang akan dibuat memiliki warna kombinasi yang menarik, sehingga
jemuran anti hujan ini tampak cantik. Namun, pada saat realisasi pembuatan prototype warna
rangka jemuran anti hujan ini hanya satu warna yaitu, warna oranye. Selanjutnya, hasil
penilaian pernyataan rata rata tertinggi adalah pernyataan slot jemuran pada prototype
berfungsi dengan baik. Desain slot yang terdapat pada jemuran anti hujan ini digunakan
untuk menggantungkan pakaian menggunakan hanger, namun sedikit berbeda dengan desain
sebelumnya yang menyatakan bahwa slot hanger berisi 10 slot dan pada realisasinya
sebanyak 7 slot saja.

Selanjutnya dilakukan uji realibilitas dan uji validitas dari hasil sebaran kuesioner
kepada konsumen, sebagai tolak ukur kualiatas pertanyaan yang diajukan. Uji realibilitas
adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur
didalam mengukur gejala sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji reliabilitas dalam penelitian ini akan
menggunakan koefisien reliabilitas internal dari Alpha. Dengan uji reliabilitas terlebih
dahulu, kita dapat mengetahui bagaimana tiap pernyataan dalam kuesioner saling
berhubungan, mendapatkan nilai Alpha Cronbach dan mengidentifikasi tiap pernyataan yang
bermasalahan dan harus direvisi / dihilangkan. Uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan
menghitung koefisien alpha dengan pengukuran penyebaran sekali saja ( one shot ).
Pernyataan kuesioner dikatakan memiliki reliabilitas jika nilai koefisein Alpha Cronbach
diatas 0,60. Kekuatan realibilitas dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu

1. Nilai Cronbach 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang realibel


2. Nilai Cronbach 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak realibel
3. Nilai Cronbach 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup realibel
4. Nilai Cronbach 0,61 sampai dengan 0,80 berarti realibel
5. Nilai Cronbach 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat realibel

UJI RELIABILITAS

Dari hasil Uji SPSS didapatkan nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,868 maka dapat
diartikan bahwa hasil kuesioner sangat reliabel atau sesuai dengan kategori dan memiliki
tingkat kestabilan yang tinggi

UJI VALIDITAS

Nomor R- hitung R-Tabel (5%) Keterangan


Pernyataan
1 1 0,344 Valid

2 0.404 0,344 Valid

3 0.366 0,344 Valid

4 0.778 0,344 Valid

5 0.625 0,344 Valid

6 0.568 0,344 Valid

7 0.594 0,344 Valid

8 0.384 0,344 Valid

9 0.359 0,344 Valid

10 0.284 0,344 Valid

11 0.420 0,344 Valid

12 0.115 0,344 Tidak Valid

H. KELEBIHAN KEKURANGAN PROTOTIPE


Prototype yang kami buat dipilih dari konsep yang sudah lolos dalam tahapan
pemilihan konsep. Tentunya konsep tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan produk,
berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari prototype dari produk kami:

a. Kelebihan :
- Rangka penutup yang kami gunakan untuk prototype ini kuat (tahan lama).
- Rangka utama dari prototype jemuran juga tahan lama.
- Konsep jemuran anti basah yang kami usung sudah dapat diterapkan dengan baik
dalam prototype ini.
- Prototype dilengkapi dengan mur atau baut yang bisa diatur kekencangannya oleh
pengguna sehingga memudahkan pemasangan.
- Penutup berwarna trsansparan, sehingga ketika panas sinar matahari masih bisa
masuk untuk mempercepat peneringan. Namun saat hujan datang, jemuran tetap aman
dari tetesan air hujan
- Penutup plastic di desain dengan panjang dapat menutupi dua sisi jemuran sehingga
dapat melindungi pakaian dari air hujan dengan berbagai sudut kemiringan.
- Rangka penutup jemuran dapat diatur kemiringannya sesuai dengan arah datangnya
hujan.
b. Kekurangan :
- Prototype jemuran anti basah tidak simpel dalam membukanya, butuh 2 orang di
setiap sisi untuk membuka/memasang jemuran.
- Plastik penutup dari jemuran memiliki nilai estetika yang rendah menurut hasil
kuesioner yang telah kami sebar.
- Kemudahan menyimpan yang sedikit sulit dikarenakan dimensi dari jemuran ini yang
cukup besar sehinga membutuhkan ruang yang sedikit lebih besar untuk
menyimpannya.
- Berat jemuran yang lumayan berat juga menjadi kekurangan dari prototype produk
kami.
- Saat dibawa atau dipindahkan agak sedikit susah dikarenakan ukuran dari jemuran
yang cukup besar.
BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Atribut primer dari Jemuran Anti Basah ini adalah bentuk, bahan, kekuatan,
kenyamanan, dan kapasitas
2. Atribut sekunder dari Jemuran Anti Basah ini adalah jemuran dilemgkapi penutuo,
jemuran memiliki tampilan menarik, bahan penutup jemuran, bahan rangka jemuran,
keawetan jemuran, jemuran tidak mudah berkarat, jemuran mudah dilipat, jemuran
mudah diangkat, jemuran mudah disimpan, jemuran dilengkapi gantungan, dan
jemuran dapat diatur jumlah slotnya.
3. Spesifikasi Jemuran Anti Basah yang sesuai dengan keinginan konsumen adalah
bahan rangak terbuat dari alumunium dengan warna cerah (biru, orange, pink, dana
kombinasi), bahan penutup jemuran terbuat dari plastik HDPE dengan warna
transparan, berat jemuran 3kg, dengan dimensi 100 x 75 x 110 cm.
4. Konsep yang terbaik adalah konsep jemuran anti basah dengan model atap datar,
memiliki slot jemurat 7 buah, slot hanger 10 di bagian atas dan berbahan rangka
aluminium kotak.
DAFTAR PUSTAKA

Aiken, L. R. (1980). Attitude measurement and research. In D. A. Payne (Ed.), Recent


developments in affective measurement (pp. 1-24). San Francisco: Jossey-Bass
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. ed. Rev. IV.
Yogyakarta: Rineka Cipta
Azwar, S. 1986. Reliabilitas dan Validitas : Intepretasi dan Komputasi. Yogyakarta: Liberty
Brennan, Robert L. 1989. Generalizability Theory. Springer. USA
Feldt, L. S., & Brennan, R. (1989). Reliability. In R. L. Linn (Ed.), Educational measurement
(3rd ed., pp. 105146). New York: Macmillan
Nursalam, 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman
Skrips, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Ulrich, Karl T dan Steven D Eppinger. 2001. Perancangan dan Pengembanagn Produk.
Jakarta : Salemba Teknika

Anda mungkin juga menyukai