Anda di halaman 1dari 1

Perdarahan disfungsional dapat ditemukan pada penderita-penderita dengan penyakit

metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, penyakit umum yang menahun, tumor
ovarium, dan sebagainya. Akan tetapi ada banyak wanita dengan perdarahan
disfungional tanpa adanya penyakit-penyakit tersebut diatas. Dalam hal ini stress
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, kejadian-kejadian yang menggangu
keseimbangan emosional dapat menyebabkan perdarahan anovulatoar. Biasanya dalam
perdarahan ini hanya untuk sementara waktu saja.

IV. Diagnosa
Pembuatan anamnesis yang cermat penting untuk diagnosis. Perlu ditanyakan bagaimana
mulainya perdarahan, apakah didahului oleh siklus yang pendek atau oleh
oligomenorea/amenore, sifat perdarahan (banyak atau sedikit- sedikit, sakit atau
tidak), lama perdarahan, lama atau tidak, dan sebagainya. Pada pemeriksaan umum
perlu diperhatikan tanda-tanda yang menunjuk kearah kemungkinan penyakit metabolik,
penyakit endokrin, penyakit menahun, dan lain-lain. Kecurigaan terhadap salah satu
penyakit tersebut hendaknya menjadi dorongan untuk melakukan pemeriksaan dengan
teliti ke arah penyakit yang bersangkutan. Pada pemeriksaan ginekologik perlu
dilihat apakah ada kelainan-kelainan organik yang menyebabkan perdarahan abnormal.
Dapat dilakukan kerokan untuk pembuatan diagnois. Pada wanita
berumur 20 - 40 tahun kemungkinan besar adalah kehamilan terganggu, polip, mioma
submukosum, dan sebagainya. Kerokan diadakan setelah diketahui benar bahwa tindakan
tersebut tidak menggangu kehamilan. Pada wanita pramenopause dorongan untuk
melakukan kerokan adalah untuk memastikan ada tidaknya tumor ganas.

Anda mungkin juga menyukai