(KPD)
A. Pengertian
Ketuban pecah dini adalah ketuban pecah sepontan dan tidak diikuti tanda-tanda
persalinan dan merupakan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan kurang bulan
dan mempunyai kontribusi yang besar pada angka kematian perinatal pada bayi yang
kurang bulan
membranes,http://www.chclibrary.org/micromed/00061770.html,2001)
B. Etiologi
Etiologi daripada KPD belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara
1.Infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenderen dan
trauma,hidramion,gemili.
3 Trauma
Misalnya hubungan seksual,pemeriksaan dalam,ataupun amnosintesis menyebabkan
4 Kelainan Letak
Misalnya sungsang,sehingga tidak ada bagian terendah yang menutupi pintu atas
panggul (PAP) yang dapat mengalangi tekanan terhadap membrane bagian bawah.
5 Faktor-Faktor Lain:
a.Golongan darah
Akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak sesuai dapat menimbulkan kelemahan
Akibat dari letak kepala janin yang tidak tepat sehingga mendesak ketuban yang bisa
Kehamilan yang lebih dari 5 kali ini bisa menyebabkan KPD karena organ-organ yang
ketuban rentan untuk pecah,merokok bisa menyebabkan KPD karena rokok itu
mengandung zat-zat toksik yang berbahaya bagi tubuh,apabila seorang itu hamil merokok
akan mempengaruhi kesehatan janinnya karena zat toksik yang terdapat dalam rokok
masuk kedalam tubuh ibu kemudian mempengaruhi janin yang bisa menyebabkan selaput
ketuban menjadi tipis dan pecah.Perdarahan bisa menyebabkan KPD Karena jika
perdarahan terjadi dalam jumlah banyak bisa menekan ketuban dan menjadi pecah.
ataupun bakteri yang masuk bisa menyebabkan infeksi,yang bisa menginpesi ketuban
C. Manifestasi Klinis
sudah kering
D. Penatalaksanaan
1. Kalau umur kehamilan tidak diketahui secara pasti segera dilakukan pemeriksaan
2. Bila ada demam atau dikhawatirkan terjadi infeksi saat rujukan atau ketuban
pecah lebih dari 6 jam,berikan antibiotic seperti penisilin prokain 1,2 juta IU
tiap 12 jam dan ampisilin 1 gram peroral,diikuti 500 mg tiap 6 jam atau
6. Pada kehamilan lebih dari 36 minggu ,bila ada his,pinpin meneran dan lakukan
akselerasi bila ada inersio uteri,bila tidak ada his,lakukan induksi persalinan bila
yang patal bagi bayi da ibunya (his tidak terlalu kuat) atau proses persalinan
caesaria (SC)
E. Pemeriksaan Penunjang
3. Amniosentesis
F. Komplikasi
1. Infeksi
2. Partuspreterem