Anda di halaman 1dari 209

' .

a
, . ... ,...
I
11

Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng. DEA


lahir di Solo, 18 Oktober 1955. Menyelesaikan studi di
_.tJL~~ ,
;r.o
, .

:..~a
. .
Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada Yogya-
karta tahun 1981. Tahun 1980 sampai 1982 bekerja di
konsultan dalam menangani pekerjaan perancangan
bangunan-bangunan air. Tahun 1982 sampai 1986
bekef)a di kontraktor dan menangani pelaksanaan
pekef)aan tanah untuk pekerjaan bangunan saluran
irigasi. Tahun 1986 sampai sekarang bekerja sebagai
dosen Program Sarjana dan Pasca Sarjana di Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta. Tahun 1988 melanjutkan studi di Asian
Institute of Technology Bangkok Thailand, dalam
bidang Geoteknik dan meraih gelar Master of Engin-
eering pada tahun 1990. Tahun 1991 melanjutkan studi
di Universite de Grenoble I, Grenoble, Perancis dalam
bidang Geoteknik dan meraih gelar Diplome d'Etude
Approfondies (DEA) pada tahun 1992. Ijasah Doktor
di Bidang Geoteknik diperoleh pada universitas yang
sama pada tahun 1995. Pada waktu sekarang men-
jabat sebagai Kepala Laboratorium Mekanika Tanah
di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM. Kecuali
mengajar mata kuliah Mekanika Tanah dan Teknik
Fondasi, sehari-harinya Juga menangani penelitian-
penelitian untuk perancangan fondasi bangunan .

ivers1ty Press

ME TANAHD

..

-
Edisi-3

Oleb:
Dr. Ir. Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA.
Dosen Pasca Sarjana Jurusan Teknik Sipil don
Kepala Laboratorium Mekanika Tanah
Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada

GADJAH MADA UNIVERSII Y PRESS


Untuk:
A yah, ibu,
Istri, anak-anakku
dan pula
Persenzbahan buat

Bangsa dan Negaraku


Indonesia


TA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah S.W.T buku Mekanika Tanah 2 edisi ke-3


telah tersusun. Buku ini merupakan kelanjutan dari buku Mekanika
Tanah 1 yang telah diterbitkan sebelumnya, yang disusun untuk para
mahasiswa maupun tenaga pengajar dalam tingkat sarjana maupun
tingkat pascasarjana.
Buku ini membahas teori-teori distribusi dengan tegangan yang
terjadi di dalam tanah, penurunan, kapasitas dukung tanah. tekanan
tanah lateral dan stabilitas lereng, yang sangat banyak digunakan
untuk perancangan bangunan yang terletak di atas tanah. Dalam
pembahasan penurunan dan kapasitas dukung tanah. diberikan
pengertian yang .sangat penting dalam perancangan fondasi. Yaitu,
hitungan kapasitas dukung tanah harus selalu dipertirnbangkan
terhadap penurunan yang akan terjadi akibat beban rencananya.
Pembahasan teori tekanan tanah lateral, diberikan terutama untuk
hitungan perancangan dinding penahanan tanah. Dalam bab stabilitas
lereng, kecuali diberikan perancangan stabilitas lereng dengan
' hitungan langsung, diberikan pula hitungan dengan rnenggunakan
grafik-grafik yang sangat berguna untuk analisis awal. Contoh soal
yang diberikan cukup banyak, agar para pembaca dapat dengan rnudah
memahami perrnasalahannya.
Karena belum adanya keseragaman penerjemahan istilah-istilah
Mekanika Tanah dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.

untuk menghindari kesalahan dalam pengertiannya, di dalarn buku ini
sebagian istilah Mekanika Tanah dalam bahasa Inggris diusahakan
tetap ditulis sama, namun dituliskan dalam tanda kurung atau dicetak
dengan huruf miring.

Walaupun penyajiannya sudah diusahakan sebaik mungkin,
namun penulis percaya bahwa buku ini masih jauh dari sempuma.

Untuk itu, penulis sangat berterima kasih apabila para pembaca sudi
memberikan kritik dan saran guna kesempumaannya. Untuk

KATA PENGANTAR vn
.h
b1 mendalam, diharapkan para
k Tana h Ie .
.ari Mekant a . tu buku ini saJa, tetapl dengan
mempelaJ 1 ar dan sa
ea tidak be aJ . yang lain karena mastng-mastng
pemba . . buku-buku hteratur ,
mempelaJan k . kekurangannya.
akan saling meleng api . d' . kan kepada Wahyudi Ardhyanto, DAFTARISI
. a kasth ttUJU . 'k
Ucapa~ ~enm .. S.T. dan Sudarwanto atas budt bat y~ng
Si
S. , s.T .. Dtdik Junaidi .k ulang buku ini. Tak lupa tenma
. dalam pengetl an . .
telah diberikan . . k n untuk isteriku Dra. Isrmnarb
h' gga dttUJU a . . E h
kasih tak ter m kk Kammagama Harismtna, g a
. ti
Rusnuya , anak-ana u .
. d Merlangen Enfam arismina yang H . .
d H isnuna an .
Mul1amma a.r d dan motivasi guna terselesamya
banyak memben~a~ orongan

KA. TA PENGANTAR .......................................................................... . VII

penyusunan buku mt. DAFTAR ISI ....... ...... ............... ................ ...................................... .
lX

Hary Christady Hardiyatmo BABVI


DISTRffiUSI TEGANGAN DI DALAM TANAH ............................. 1
<5.1 I'~l'll:>~~~ .. .. ............................. .... .. .......... .. .. . . ... .. ..... . ..... . ... 1
6.2 TEORI BO~SSINESQ ... . .... .. ... .... ..... . .. . ..... .... ... ... . . .......... ....... .. .. ... 2
6.2.1 Beban Titik .... ~ 2
6.2 .2 Beban Oaris ..... ~;.. .... .... ... ... . ....... . .... .. . . ... .. ... .. .. ... . . ... ... ... .. . .. . .. .. . 10

6.2.3 Beban Terbagi Rata Berbentuk Lajur Memanjang ................. 11
6.2.4 Beban Ter}?agi Rata Berbentuk Empat I'ersegi I'anjang......... 14
6.2.5 Beban Terbagi Rata Berbentuk Lingkaran .. . .......... .. ...... ... ..... 20
6.2.6 Beban Terbagi Rata Berbentuk Segi Tiga Memanjang Tak
Terhingga ............................................................................... 23
6.2.7 Beban Terbagi Rata Berbentuk Trapesium Memanjang Tak
Terhingga .... ...... .. ..... .. .. ... .. .. .. .. . ... .. ... . ... .... . .. . . .. ... . . ... ... ... .. .. ... .. 24
6.3 HITUNGAN T AMBAHAN TEGANGAN VERTIKAL CARA
NE . .... . .... .. ..... . ... .... . ... . .... . .. ... .. . .... . ... . .... . .. ... ... .. .. ..... .. ..... ... 30
6.4 TEORI ~STERGA.ARD. ... .. ... . ...... .. ..... ... .. .... ..... ...... .... .. ... ...... ..... 34
6.5 FAKTOR KOREKSI UNTUK MENGUBAH TEGANGAN
I'ADA P~SAT FONDASI MENJADI NILAI TEGANGAN

RATA-RATA.................................................................................. 38
6.6 METOD~ PENYEBARAN BEBAN 2V : IH ................................ 39
6.7 I'ENYEBARAN TEGANGAN PADA TANAH BERLAPIS ........ 45
6.8 KETEPAT AN HITUNGAN DISTRffiUSI TEGANGAN
DENGAN TEORI ELASTIS .......................................................... 46



Vllt DAFTAR ISI 1
MEKANIKA TANAH 11
BAB VIII
BAB VII ... ........
.......................... . 47
PENURUNAN ........... . 121
NS LIDASI .. ...... . ................... .. . 47
KO O
8.1 PENDAHULUAN 121
~ UAN 47
7.1 PE OGI KONSOLIDASI SATU DIMENSI ............................. . 8.2 PENURUNAN SEGERA (IMMEDIATE SE7TLEMENT) ............. 123
7.2 ANAL oRMALLYCONSOLIDATEDDAN 8.2.1 P~nurunan Segera Akibat Beban Terbagi Rata pada Luasan
3 LEMPUNG N TED ................................... . 51 Ltngkaran Fleksibel di Permukaan 123
7. oVERCONSOLIDA 8.2.2. Penurunan Segera pada Fondasi E~~~~p~;~~~iP~~j~~~......
52
UJI KONSOLIDASI .......................................... Fleks i bel ................... . 125
7.4. HASIL UJI KONSOLIDASI ............................. . 54 8.2.3. Penurunan Segera Akib~~-B~b~~T~~b~~l R~~~ L~~~~~....... ..
7.5. INTERPRET~SIp patan (Coefficient of Compression) (av) Fleksi bel pada Lapisan dengan Tebal Terbatas .................... 126
7.5.1. KoefiKtstenfi .enmaPr:rubahan Volunle (mv) (Coefficient of 8.2.4 Penurunan Segera pada Fondasi Kaku ................................. . 134
dan oe tste 55
Voluuze Clzange) ................................:.................................. . 8.2.5.Perkiraan Penurunan pada Tanah Pasir dengan Mengguna-
atan (C) (Compresslon Index) ................... . 60 kan Korelasi Empiris .......................................................... . 134
7 5? Indeks Pemamp r . d ) 62
7~5~3: Indeks Pemampatan Kembali (Cr) (Recompresston ln ex ... 8.2.5.1 Perkiraan Penurunan dengan Menggunakan Hasil
" Uji Beban Pelat ......................................................... . 134
KANAN PRAKONSOLIDASI (pc') (PRECONSOLIDAT!ON
7.6 TE ..................................... . 62 8.2.5.2 Perkiraan Penurunan dengan Menggunakan Hasi/
...................
PR ESSURE) , .................... .
~... .

Uji SPT ................... ............................................... .... . 136


.7 PENGARUH GANGGUAN BENDA UJI PADA GRAFIK e-log p' 63 8.2.5.3 Perkiraan Penurunan dengan Menggunakan Hasil
7
7.8 KOREKSI INDEKS PEMAMPATAN (Cc) PADA GRAFIK Uji Penetrasi Kerucut Statis (Sondir) ...................... 137

8.2.6 Tekanan Sentuh 144
e- log P .......... ........................... .
I 0 " " " " ' ' ' ' " ' " " ' ' " " " ' ' " ' " ' " " '" ' ' " ' " ' ,., 65 ~

8.2. 7 Penentuan Modulus Elastis .................................................. . 145


7.9 FAKTOR-FAKTOR YANG ME:MPENGARUHI PENENTUAN
TEK.ANAN PRAKONSOLIDASI (pc') ......................................:... 67 8.3 PENURUNAN KONSOLIDASI PRIMER ................................... . 149
7.10 HITUNGAN PENURUNAN KONSOLIDASI.............................. 69 8.4 KOREKSI SKEMPTON DAN BJERRUM PADA
PENURUNAN KONSOLIDASI SATU DIMENSI. ...................... 152
7.11 KECEPAT AN PENURUNAN KONSOLIDASI ........................... 74
7.11.1 Derajat penurunan Konsolidasi..... ....................................... 74 8.5 PENURUN AN KONSOLIDASI SEKUNDER ............................. . 175
7.11.2 Teori Konsolidasi Satu Dimensi (One Dilnensional
Co1tsolidatio1z) ........................ ............................................ . 75
7.11.3 Diagram Distribusi Tekanan Air Pori Awal .......... ............. . 83 BABIX
TE KANAN TANAH LA TERAL.......... ............................................... 184
7.12 KOEFISIEN KONSOLIDASI (Cv) (COEFFICIENT OF
CONSOLIDATION) ........................................................... ............ 86 9.1 PEND.AH"ULU.AN' .......................................................... ........................ . 184
7.12.1 Metode Kecocokan Log-Waktu (Log-time Fitting Method) 87 9.2 TEKANAN TANAH LATERAL SAAT DIAM ............................ . 184
7.12.2 Metode Akar Waktu (Square Root ofTime Method)
9.3 DISTRIBUSI TEKANAN T ANAH LATERAL SAAT DIAM ..... . 186
(Taylor,l948)........................................ ............................. 89
9.4 TEKAN AN T ANAH AKTIF DAN TEKANAN TAN AH PAS IF .. 188
7.13 KONSOLIDASI SEKUNDER ...................................................... 103
7 14 f~AI~ AS! VERT!KAL (VERT/KAL DRAIN) ............ ................. 9.5 TEORI TEKANAN T ANAH LATERAL ....................................... 189
107 9.5 .1 Teori Rankine ......................................................................... . 191
:
7 14 :; T:~~~r~~:~~e~~:l V ertikal........ . . . . . . . . .. . .. . . .. . .. . . . .. .. . .. .. . .. 109 9.5.2 Tekanan Tanah Lateral pada Dinding dengan Permuk.aan
. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 110 193
Horisontal ....................................................................~
7 15 195
PRAPEMBEBANAN (PRELOA D!NG) ......................................... 115 9.5 .3 Teori Rankine untuk Kondisi Permukaan Tanah Miring ....... .

X DAFTAR ISI 1
MEKANIKA TANAH 11
UK TANAH KOHESIF..... 198
LATERAL UNT
A rJ 10.6 KAPASITAS DUKUNG TANAH LEMPUNG............................ 284
9.6 TEKANAN TANtul AS TANAH URUGAN .................. .. 202
Dl AT .. ... .. .. ........ 202 10.7 KAPASITAS DUKUNG TANAH PASIR .................................... 294 /
UH BEBAN
9.7 PENGARb Terbagi rata ...................... ........ . ................ ....... 204 10.8 ANALISIS KAPASITAS DUKUNGTANAHTEORI
9.7.1 Be an r 'k ...... . ..... .. .. .. 205 MEYERHOF ....... .. ... .. .......... ... ... .... .... .... ... ..... ... .......... ....... ... ........ 298
Beban Jtl ,. ........ ....... .. .
9.7.2 G .......... ......................... 206
9.7.3 Beban ans :~~~- Memanjang ........................................... . 10.9 PERSAMAAN KAPASITAS DUKUNG UNTUK LEMPUNG
9.7.4 Beban TerbagJ R rANAH AKTIF DAN PASIF BERLAPIS .... ..... ... .. ................. .. ........ ... ... ........ .... ... ... ... .... ...... ...... 306
IAGRAM TEKANAN ...................... . .. . .. . .. . .. . . .. .. . . .. .. . .. 206
206 10.10 PENENTUAN KAPASITAS DUKUNGTANAH DI
9 8 D ..... t.
............
RANKINE . '.......
h . ........... ............... . LAPANGAN .... ........................................... .................. ............... 307
1 Tan ah Tak Berko esJ ........ .. . .. ... . ... .. . ... . . ... . .. ... .. . . .. 209 10.10.1 Uji SPT (Standard Penetration Test) ............... .............. ... 308
98 r nab kohesif ......... .... .. .. ...... 2 13
9.8.2 a ..................... .. 10.10.2 Uji Penetrasi Kerucut Statis (Static Cone Penetration) . ... 317
9.9TEORI COULOMB ;;;;;~;;.:wA DINDING
t

10.10.3 Uji Beban Pe1at (Plate Load Test).. .................................. 320

9 1o ANALISIS TEKANAN .... ...... .... .. ... ... .. ... .. . .. ............ .. ... 220
BABXI
. PENAHAN TANAH ..........AN ......AH
.... LATERAL CARA GRAFIS . 223
9.11 HITUNGAN TEKANANTT ah Aktif Cara Culmann ................ . 223 STABILITAS LERENG .. ....... ...... .................................. ..................... 326

9.11.1 Penentuan Tekanan l an .......... ..... ........ 224 11 . 1 PEND.AHULU AN.......................................... ............................. 326
911.1.1 Tanah granu er ................................ 226
9.11 1 2 Tanah kohesif............................... ........................... 231 11.1.1 Pengaruh Iklim ................ .................. ............................... 327
T h Pas if Cara Culmann ...... ..... .. 11.1 .2 Pengaruh Air .. .. ... .. .... .. ... .. .... ..... .... .. ..... .. ........ ....... ..... .... .. 327
9 11 2 Penentuan Tekanan ana 233 11.1.3 Pengaruh Rangkak (Creep) ......................................... ..... 328
.12 B~~G LONGSOR PADA TEKANAN TANAH PASIF ..........
9 11.2 TEORI ANALISIS STABILITAS LERENG..................... ......... 329
................. .. 240
9 13 TURAP 240 11.3 ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN BIDANG
9 13 1 Turap Kantilever ............................... ............ ............. ... ... 2 1
. . 9.13.1.1 Turap Kantilever pada Tanah Granu~er ............. .. 4 LONGSOR DAT AR ............ ................ ....................... ................... 331
247 11.3.1 Lereng Tak Terhingga (Infinite Slope).......... ................... 331
9.13.1.2 Turap Kantilever pada Tanah Kohesif. ................. 11.3.1.1 Kondisi Tanpa Rembesan............................ ....... 331
9.13.2 Dinding Turap diangker..................................................... 252
9.13.2.1 Metode ujwzg bebas (free end method) ............... .. 253 11 .3.1.2 Kondisi Dengan Rembesan .............. .................. 335
11.3.2. Lereng Terbatas (Finite Slope)........................................ 338
9.13.2.2 Metode ujung tetap (fixed end method)................. 259
11.4 ANALISIS ST ABILIT AS DENGAN BIDANG LONGSOR
343
BABX 11.4.1 Analisis Stabilitas Lereng Tanah Kohesif ....................... . 345
KAPASITAS DUKUNG TANAH ...................................................... . 262 11.4.2 Analisis Stabilitas Lereng Lempung dengan q> = 0,
262 v dengan Menggunakan Diagram Taylor (1984) ................ . 347
10.1 PENDAHU'LU.AN" .........................................................
11.4.3 Analisis Stabilitas Lereng untuk Tanah dengan q> > 0,
10.2 KAPASITAS DUKUNGTANAH .............................................. .. 263 dengan Menggunakan Diagram Taylor (1948) ............... .. 352
10.3 ANALISIS KAPASITAS DUKUNG TANAH TEORI 11.5 METODE IRISAN (METHOD OF SLICE) .............................. .. 359
TERZAGHI ........................................................... <fJ
265 11 .5 .1 Metode Fellini us ............................................ ...... .... .. 360
10.4 PENGARUH BENTUK FONDASI P ADA KAP ASIT AS 11 .5.2 Metode Bishop Disederhanakan (Simplified Bishop
DUKUNG TANAH. .... ...... ... .. ... ........... ................ .... ....... ...... ... .. . .. 272 Method) ............ ..................................
. . 364
11.5.3 Analisis Stabiltas Lereng dengan Menggunakan
10.5 PENGARUH AIR T ANAH P ADA KAP ASIT AS DUKUNG 371
Diagram Bishop dan Morgenstern ( 1960) ...................... ..
TANAH ......................................................................................... 274
.. DAFTAR ISI

X.lll
Xll
MEKANIKA TANAH 11
963) untuk Kondisi Penurunan
.
11.5.4 Dtagram Morgenstern (I
id Drawdown) . .............................. . 374 BABVI
Muka Air Ce~~t (Rap dengan Menggunakan
. . StabdJtas Lereng 379
11 55 Anahsrs ) ........... .. ..... .. ..

Dtagram P
s 7
enser (196 ...... ..
UKAAN BIDANG LONGSOR KOMP
OSIT
................. . 381 DISTRIBUSI TEGANGAN
11.6 PERM
11.7 CARA MENE
NTUKAN RASIO TEKANAN PORI (Ru)
....................... . .... .. ........ 382 DIDAL TANAH
RATA-RATA................. ..
UH RETAKAN AKIBAT TARIKAN p ADA
11 8 PENGAR .................. ............... ............. 384
TANAH KOHESIF

MILIHAN PARAMETER KUAT GESER TANAH
11.9 PE K ANALIS IS STAB ILITAS .. .. .. ... .. 385
6.1 PENDAHULUAN
y~y Timbunan pada Tanah Kohesif (Bishop dan Bjerrum,
............................................. .. . 385 Hitungan tegangan -tegangan yan g terjadi di dalam tanah berguna
1960)

!1. .2 Galia~..~~d~T~~~hK~h~~jf (Bishop dan Bje~um, 1960) 387 untuk anah sis tegangan-regangan (stress-strain) dan penurunan
9
11.9.3 Pembangunan di dekat Lereng Tanah Kohestf (Wu, (settlenzent). Sifat-sifat tegangan -regangan dan penurunan bergantung
1966)
......... ........... ........... . 388
pada sifat tanah bila mengalanti pembebanan. Dala1n hitungan
11 10 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETE- tegangan di dalam tanah, tanah dianggap bersifat elasti s, homogen.
. PATAN HITUNGAN ANALISIS STABILITAS LERENG .. ..... 391 isotropis, dan terdapat hubungan linier antara tegangan dan regangan.
11 .11 PERB AIKAN STAB ILIT AS LERENG ........... .. 391 Tegangan yang terjadi di dalam massa tanah dapat di sebabkan
11.11 KASUS KELONGSORAN LERENG DI PURWOREJO DAN 0leh beban yang bekerja di permukaan atau oleh beban aklbat berat
SEKITARNYA (HARDIYATMO, 2001) ................................... . 393 sendiri tanah. Tegangan yang berasal dari beban di pennukaan tanah
berkurang bila kedalaman bertambah. Sebaliknya, tegangan yang
399 berasal dari berat sendiri tanah bertambah bila kedalamannya
DAFTAR ACUAN ................................................ ........................... .......
bettambah.
Regangan volumetrik pada material yang bersifat elastis dinyata-
kan oleh persamaan :

~V
1- 2JJ.
-V = E (ax + cr Y + cr .._) ( 6.1)

denga.:t :
~V = perubahan volume
V =volume awal
J.l = angka Poisson
E =modulus elast1s
Jx, cry, O'z = tegangan-tegangan dalam arah x, y. dan z


XIV VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH I
MEKAN.tKA TArqAH 11

. bebanan yang mengakibatkan
(6 l) b1Ia pem . 0
Teori Boussinesq (1885) untuk tambahan tegangan vertikaJ akibat
rn P crsamaan d' . t lpa drainas1 (undra uzed), atau
DaIa . . , d kon lSJ at - , beban titik dianalisis dengan meninjau sistem tegangan pada koordinat
nan terJad pa .a konstan maka .1 V/V - 0. Dalam
per1uru ' 0 d volume b silinder (Gambar 6.1). Dalam teori ini tambahan tegangan vertikal
runan te.rJadi pa a Jika pembebanan men ye abkan
pet1ll . n 11 == 05 k' b (~crz) pada suatu titik A di dalam tanah akibat beban titik Q di
.si ini. angka Potsso ": t hnya penurunan a J at proses
kon dI ~ {sepertt con o permukaan dinyatakan oleh persamaan:
b , han volume <05
peru a . . aCTa .1 V/V> 0. maka f.1 . 5/2
konsolidasJ) sehmoo
!::,.crz = 3Q 1 (6.2)
2 2
2nz l +(r/ z)
6.2 TEORI BOUSSI ESQ
Tambahan tegangan mendatar dalam arah radial:
, 1 Beban Titik
6 .
adi di dalam mass a tanah akibat
Analists teganga.n Y~?g te!ukaan dapat dilakukan dengan (6.3)
1
pengaruh beban _uuk pe ( 85). Anggapan-anggapan yang
18
mengguna~an teon Bo~sstnesq 0

dipakai pada teori Bousstnesq adalah. . . . Tambahan tegangan mendatar arah tangensial :
b h yang bersifat elastts. homogen. tsotropts,
r

(1) Tanah merupakan a an . . .


dan semi tak terhingga (senu-uzfinrte ). (6.4)
(2) Tanah tidak mempunyai berat.
(3) Hubungan tegangan-regangan mengikuti huku~ ~ooke. .
(4) Distribusi tegangan akibat beban yang bekerJa tldak bergantung
pada jenis tanah. Q
(5) Distribusi tegangan simetri terhadap sumbu vertikal (z).
(6) Pen1bahan volume tanah diabaikan.
(7) Tanah tidak sedang mengalami tegangan sebelum beban Q /
~ I
I
diterapkan. / I
/ I
/ I
Telah diamati bahwa tegangan vertikal tidak bergantung pada ,' I z
modulus elastis (E) dan angka Poisson (J1). Akan tetapi, tekanan / I
/ l
lateral bergantung pada angka Poisson dan tidak bergantung pada
/ ' II
modulus elastis. // I

---
/
Dalam hitungan distribusi tegangan ak.ibat beban struktur, /
tegangan yang te~adi biasanya dinyatakan dalam istilah tambahan /AD,
/:_......,.,.- ----

tegangan (stress increment), yaitu L1a. Karena dalam kenyataan,


tegangan yang diakibatkan oleh beban stuktur merupakan tambahan
tegangan pada tekanan overburden (tekanan vertikal akibat berat
tanahnya sendiri). Jadi. sebenarnya tanah sudah mengalami tegangan
sebelum beban struktur bekerja. Gambar 6.1a Tambalzan tegangan akibat beban titik.

2 VI. DISTAIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH 3


MEKANIKA TANAH 11

.terol< clan pvsat bebdn. r (m) 0.5 I
I
I I I

II
! I
1 I I
I
I I I
2 I I I

)
4

0.4
I
I

I
-- - I -
\ I I
I
I

I
I \
\
I 1
I

I 3121f
I
I
I
I
Q \
\
Mvko tanoh _ z_0
0.3
I
I
~-

.I
' ~ [1 + (~ )2 r 2I --
- Is
v&.fDIS.'4f
I
I I
l 1/'ff
'IS'JtR.
-----
6a. puda z - 1 m 1m
0.2

-- I
I

I
IN =
ll + 2 ( ~) 2 J312

2m
I
---- 3m 0.1
---- --- I
4m
.
l
I
00 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Gel~mbung tegangsn

r/z

Gambar 6.2 Faktor pellganlh wztuk beban titik d1dasarkan teori Boussinesq
Gambar 6.lb Distribusi tegangan akibat beban titik Q. (I B) dan teori Westergaard (1111) (Taylor, 1948).

Teganga n geser: Intensitas tambahan tegangan vertikal (~crz) ak.ibat beban titik Q
2 pada kedalaman tertentu diperlihatkan secara skematis dengan garis
3Q rz (6.5) patah-patah dalam Gambar 6.1b. Jika titik-titik dengan tambahan
't,- = -
.. 27t tegangan yang sama dihubungkan, maka akan dihasilkan gelembung
t~gan~an (pressure bulb) atau isobar tegangan, seperti yang
Bi1a Jl = 0,50, tnaka suku persamaan kedua dari Persamaan (6.3) dttunjukkan sebagai garis-garis penuh. Dalam satu kurva gelembung
sarna dengan nol. dan pada Persamaan (6.4), nilai cr9 = 0. Jika faktor tegangan ~crz bernilai sama.
pengaruh untuk beban titik untuk teori Boussinesq didefinisikan
sebagai:
Contoh soal6.1:
512
3 1 Tiga buah kolom terletak dalam satu baris, masing-masing
IB=- (6.6) mempunyai jarak 4 m. Beban-beban pada kolom 1, 2, dan 3 berturut-
2n l +(rlz) 2
turut adalah 640 kN, 160 kN dan 320 kN.
. maka Persamaan (6.2) akan menjadi : (a) Hitunglah tambahan tegangan vertikal yang terjadi pada keda-
Q latnan 2,5 m di titik-titik yang diperlihatkan dalam Gambar C6.1.
l:lcrz= 2
I8 (6.7)
z (b) Jika diketahui bahwa tanah homogen dengan berat volume basah
3
18 kN/m , berapakah tegangan total akibat beban kolom dan
Nilai 18 yang dis "ka d 1
Gambar 6 D aJI n .a am bentuk grafik diperlihatkan dala1n tekanan overburden (tekanan akibat berat tanahnya sendiri) pada
2 1
teori Bou ;i~esqa ;ima~~~~:r mi, nilai pengaruh beban titik (1 8 ) untuk
5 masing-masing titiknya ?
beban titik (/ ) u gt k ~n bersama-sama dengan faktor pengaruh
lt- n u teon West d . .
dalam bab ini. ergaar yang akan juga dipelaJarl
4 VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH 5
MEKANIKA TANAH 11

Kolot,. 3 Beban kolom 3: Q = 320 kN
Penyelesaiafl : t(oiOm 2
t(okJm 1
160 kN 320 kN
Titik r r/z
.,
640kN 4m Is ~(Jz (kN/m-)
1 6 2,4 0,004 0.2
,
2 4 1.6 0.020 1.0
3 2 0,8 0.139 7.1
I
I Tegangan vertikal akibat beban kolom pada sembarang titik adalah:
I
z . 2,5 m
~--------
!1---~-----
1
Titik 1; llcrz = 14,2 + 3,6 + 0,2 =18,0 kN/m2
2; ~crz =2,1 + 12,2 + 1.0 = 15.3 kN!m2
~2 m 2 m. I 3; 11 crz = 0, 4 + 3,6 + 7, 1 = 11 , 1 kN/m 2

(b) Tekanan overburden pada kedalaman 2,5 m:


crz = zyb = 2,5 x 18 = 45 kN/m2
Gambar C6.1.
Tegangan total ak.ibat kolom dan tekanan overburden, adalah jumlah
kan tegangan vertikal akibat tiap beban, perlu dari llcrz dari masing-masing titik dengan tekanan overburden pada
(a) Untuk menent u .
dihitung lebih dulu nilai rlz sebelum menentukan / . Tegangan vertlkal kedalaman z = 2,5 m, yaitu:
dihitung dengan persamaan : Titik 1; crz(total) = 45 + 18,0 = 63,0 kN/m 2

2; crz(total) = 45 + 15,3 = 60,3 kN/m


2
Q
llcrz = IB 3; crz(total) = 45 + 11.1 = 56,1 kN/m 2
-""
2

Penyelesaian selanjutnya dilakukan dalam Tabel C6.1. Tegangan Karena hitungan tegangan dengan menggunakan teori Boussinesq
yang ditinjau adalah pada kedalaman z = 2,5 m. mengabaikan berat tanahnya sendiri, untuk menghitung tegangan
vertikal yang sebenamya terjadi di dalam tanah. tegangan akibat
Tabel C6.1. beban fondasi harus ditambahkan dengan tegangan ak.ibat berat
tanahnya sendiri.
Beban kolom 1: Q = 640 kN
2
Titik r r/z IB l'l.crz (kN/m )
Contoh soal 6.2:
1 2 0,8 0,139 14,2
Suatu beban titik sebesar 1000 kN terletak di pet mukaan tanah. Hitung
2 4 1,6 0,020 2,1
distribusi kenaikan tegangan vertikal pada r = 0 dan r = 1 m sampai
3 6 2,4 0,004 0 ,4
kedalaman 10 m dari permukaan beban. Gambarkan pula grafik
hubungan kenaikan tegangan dan kedalamannya.
Beban kolom 2: Q = 160 kN
2
Titik r r/z IB L\crz (kN/m ) Penyelesaian:
I 2 0,8 3,60
0, 139 Untuk r = 0 dan rlz = 0, maka 18 = 0.4 78. Faktor pengaruh IB
2 0 0,0 0,478 12,2 kemudian dihitung, atau ditentukan dari menggunakan diagran1
3 2 0,8 0, 139 3,60 Gambar 6.2. Hitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel C6.2.
VI. DISTRIBUSI TEGANGAN DJ DALAM TANAH 7
6 MEKANIKA TANAH 11
(::: 11 rTl \CTz (kN/f1'Y) Contoh soal 6.3:
Q - 1ooo kN 300 400 600
- 100 200
, Akibat pengaruh beban titik scbesar 2000 kN di permukaan tanah,
1 gambarkan garis yang menunjukkan tempat kedudukan titik-titik
'-r = Om
2 dengan tegangan vertikal yang sama dengan L\crz = 4 kN/m2
3
- r= 1m
Penyelesaian :
5 2 2 2
Faktor pengaruh I 8 = t::.a z z = 4xz = - z
1
Q 2000 500
8
Dengan nilai z yang divariasikan, dapat dihitung faktor pengaruh 18 .
9 Dari nilai 18 yang telah dihitung, dapat ditentukan nilai rlz. dengan
10
menggunakan grafik Gambar 6.2 atau dengan cara menghitungnya.
z (m)
Untuk contoh ini, nilai r/z diperoleh dari Persamaan (6.6). Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel C6.3. Selanjutnya, hubungan nilai z dan r
Gambar C6.2. dapat digambarkan.
Perhatikan, pada r = 0, di mana garis tegangan memotong sumbu-z.
Tabel C6.2 nilai 18 = 0,478. Pada kondisi ini:
r=Om r= 1 m 112
z = (500 x 0,478) = 15.4 m di bawah muka tanah.
1000
(m) L\a: = 2
x 0,478 rlz
Tabel C6.3
2
z Kedalaman (z)
(kN/m ) r
(m) Is r/z
0,0 00 00 0 0 (m)
05 1912 2,0 0,009 36,00 0,5 0,0005 3,75 1,88
LO 477,0 1,0 0,084 84,00 1,0 0,002 2,84 2.84
2,0 119,5 0,50 0,273 68,25 2,0 0,008 2,035 4,06
3,0 53,0 0,33 0,369 41,00 3,0 0,018 1.65 4.95
4.0 29,8 0,25 0,410 25,63 5,0 0,050 1,21 6,05
5.0 19,1 0,20 0,433 17,32 7,0 0.098 0.94 6.58
6,0 13,3 0,17 0,447 12,42 8,0 0,128 0,83 6.64
7,0 .. 10,0 0,200 0,65 6.50
9,7 0,14 0,455 9,28
8,0 7,5 0,13 14,0 0,392 0.290 4.06
0,458 7,16
9.0 5,9 15,0 0,450 0,155 2.33
0,11 0,463 5,72
10,0 4,77 15,4 0,478 0,00 0.00
0,10 0,466 4,6fi
Gambar kurva yang menunjukkan nilai tambahan tegangan yang sama
Dari hasil hitungan tegangan vertikal akibat beban pada Tabel C6.2, 2
(L\crz = 4 k.N/m ), diperlihatkan dalam Gambar C6.3.
dapat digambarkan diagram hubungan tegangan vertikal dan
kedalaman, seperti yang terlihat pada Gambar C6.2.

VI. DISTRIBUSI TEGANGAN 01 DALAM TANAH 9


8
MEKANIKA TANAH ll
Q:: 2000 kN

2 " e r (m)
e " 2 0--- (6.9)


oz :: 4 kN/rrf
Tegangan geser:
2
10 'r = 2Q xz (6.10)
:c re (x2 + z2)2

6.2.3 Beban Terbagi Rata Berbentuk Lajur Memanjang


Gambar C6.3. Tambahan tegangan pada titik A di dalam tanah akibat beban
fondasi fleksibel terbagi rata q yang berbentuk lajur memanjang
(Gambar 6.4) di peunukaan dinyatakan oleh persamaan-persamaan
6.2.2 Beban Garis . berikut ini.
akibat beban aaris Q per satuan panJang
Tambahan tegangan . 'k d. dalam tanah dinyatakan oleh Tambahan tegangan vertikal pada arah sumbu-z:
(Gambar 6.3) pada sembar~g. tltl I
persamaan-persamaan beril'Ut llll.
flcrz = q (a+ sin a cos 2/3) (6. 11)
am
n

f
I
I
Tambahan tegangan mendatar arah sumbu-x:
/ I
/ I
/
I I

I
' I
I
z
flcrx = q (a - sin a cos 2/3) (6.12)
I
/ I
I
n
~~ / I
/ I

I
I I
I
Tegangan geser:
I

A~
'
AD.
-------.J I

1 X
I -r :c =
~
i.
n sin a sin 2/3 (6. 13)

Gambar 6.3 Tambahan tegangan akibat beban garis. dengan a dan f3 dalam radian, yaitu sudut yang ditunjukkan dalam
Gambar 6.4. Isobar tegangan adalah k:urva yang menunjukkan tempat
Tambahan tegangan vertikal arah sumbu-z: kedudukan titik-titik yang mempunyai tegangan vertikal yang sama
(lihat Gambar 6.5).
2Q 3
Dacrz = Z (6.8)
n (x2 + z2)2

Tambahan tegangan mendatar arah sumbu-x:

10 VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH 11


MEKANIKA TANAH 11
Contoh soal 6.4:
q

,l
Sebuah fondasi berbentuk lajur memanjang dengan lebar 2 meter
. ~ ,~ ~

~ lr ~
/MA%\ mendukung beban terbagi rata sebesar 250 kN/m-. Fondasi terletak
/. 7
.=
,I ! l ] pada lapisan pasir jenuh dengan Ysm = 19,8 1 kN/m3 dan Kn = 0~40.
0

I .
I / pr ./ Tentukan besarnya tegangan vertikal efektif dan tegangan arah
:I I
,. I /.. :r
. ./ mendatar efektif pada titik di kedalaman 3 m di bawah pusat fondasi,
I / .
z ~ 1/ f
' I. / ,/ I.
I / I
., _ .
sebelum dan sesudah pembebanan (lihat Gambar C6.4).
I 8/'l
Au, ./ Penyelesaian:
.? I
- A --&r
B= 2 m

2
.--.....--r=-=-.--...,..--r---.., q = 250 kN/m

Ko = 0,4 3
Yt = 19,81 kN/m
z= 3m
I
CJ.t

l
~-CJj(
.
Gambar C6.4.

Sebelum pembebanan, tegangan akibat berat tanahnya sendiri. adalah :


1 .,
O'z = Z y' = Z('Ysat - 'Yw) = 3 X (19,81 - 9,81) = 30 kN/m-
?
ox'= KoO'z '= 0,4 X 30 = 12 kN/m-
Sesudah pembebanan:
Dari Gambar C6.4, untuk z = 3 m, maka:

a = 2 arc tg ( 1/3) = 36 52' = 0,643 rad .

\
_, "' sin a= 0,6 dan J3 = 0
Tambahan tegangan vertikal akibat beban :
r-o ...

~O'z = q (a+ sin a cos 2/3)


n

250 2
Gambar 6.5 Isobar tegangan untuk beban terbagi rata berbentuk lajur = (0,643 + 0,60 x 1) = 99 kN/n1
n
memanjang dan bujur sangkar didasarkan teori Boussinesq. _
12 MEKANIKA TANAH 11 VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH I

J
dcr"== !L (a -sin acos2{3 ) 028
0.6 1 2 3 4 6 8 10
0.28
n 2
== 250 (0. 643 _ 0,60 x 1) == 3,4 kN/m ~
..,.. .. 8 :> ""'
0.26
m
m 2.)
)n <t26_m
--
n . .adi ad a z == 3 m akibat be ban terbagi z
6cr. =ql , 11: 1.8 ... ' ... 3.0
0.24
Jadi. tegangan efekttf yang terJ p ...
0.24 - 1.8
rata dan berat tanah adalah:
l
0.22
~
~
m 1
...
1.4
? 0.22
az' == 30 + 99 == 129 kN/m- m =Biz V ~ I I I
m '-' 1
t
n=Uz I
'/
'
ax' == 12 + 3.4 == 15.4 kN/m- m dan n dapat ditukarkan 0.20 I
-
' 11
0.20
~ ' I
m Q.
0.18

J:
. R t Berbentuk Empat Persegi Panjang 0.01 0.02 0.04 0.1 0.2 0.3 0.5 W/ m
I I
-:c.7 1
0.18
6.2.4 Beban Terbag a a .
ikal akibat beban terbagt rata berbentuk 0.16 'll/ mnA 0.18
Tarnbahan tegangan ve rt d I
{AY ""
fleksibel dengan ukuran panJang L an Iebar B M/
empat pers6eg6t)padnJantgdihitung dengan menggunakan persamaan yang
0.14
WjJ m ~0.14
(Gambar . apa . b be 'ku
diperoleh dari hasil penjabaran teon Bousstnesq, se agai n t. 0.12
:
.,
11
I

IN t
/

m. c. ~ 0.12
I
I
rJ ')' ,
t{ B mz ?/ I ~
r;~ lV
I
I
-- t o.1o
~ :- 1.0
m ~ 2.0
'1 J i1
'~
m c
0.10

I
t
0 .08 71.
I
I

" ~ 0.08
q
I I. V
I
I 0.06
r; I 11 m _ Q. ~
0.08
I z rj r/ ,....
I
I
/'I I
1/Jnz 0.04 '!J j ~
~
0.04
'lr;_j. ~~ n ~( ~
,/~
~ ,.
rP
0.02 m 0 .5 - ~ '* ~ ~ 0.02

m a 0.0\ ~~~ ..,.
Gambar 6.6 Tegangan di bawah beban terbagi rata berbentuk e1npat e:::::~.... == ;..
~. :<~. Q
0 .0
persegr pml)ang. 0.01 0.02 0.04 0. 1 0.2 0.3 0.5 0.8 1 2 3 4 6 8 10
Nilai n
~(Jz = ql (6.14)
Gambar 6.7 Faktor pengarulz I untuk tegangan vertikal di bauah sudut
dengan q = tegangan akibat beban fondasi, dan:
luasan empat persegi panjang akibat beban terbagi rata
( U.S.Na vy, 1971).
I= 1
4n Nilai faktor pengaruh I untuk tegangan di bawah sudut luasan
empat persegi panjang oleh akibat beban terbagi rata q dalam bentuk
grafik, diperlihatkan dalam Gambar 6.7. Tambahan tegangan vertikal
(6.15)
pada sembarang titik di bawah luasan empat persegi panjang dapat
ditentukan dengan cara membagi-bagi empat persegi panjang. dan
kemudian menjumlahkan tegangan yang terjadi akibat tekanan
masing-masing bagiannya. Misalnya akan ditentukan tambahan
VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM T ANAH 15
MEKANIKA TANAH 11
. ' k y (Gambar 6.8). Untuk ini Penyelesaian:
. 1d.1 bwah titik X dan till
tcgangan veruka ~ berikut: (a) B = 3 m
dapat dilakukan cara sebagat A
A(}' ) /!) +u(J' : (XGAE) L = 4m
+t::,.a ~ XFCII) +u z(XGl
A i'T
r)
=!la-<'- XEB0

--<' D,.(J z =2 m
nz = 8/z = 3/2 = 1,5
{J.V : (

fl(J , . - d(J z( Y!Af.. ) - ~< Yt.CJ)


A(J
Ll.
. ::::
.:(} )
fl(J _ }'/8})
.. (
+ .. (} L/)1\.) n = U z =4/2 =2
_............ ......... ~ -~--~~
-..,--
L. - - ___, y
II
Dari diagram pada Gambar 6.7, diperoleh I = 0.222
I ,.--
'
... -
I

II I fia z = ql = 120 x 0,222 = 26,64 kN/m2


I
l I ~
I
I
I
I
I (b) Untuk mcnent~kan tatnbahan tegangan vertikal di pusat beban,
I I I
1 0 o ~---- ___ ...,.
t
K- luas~n. fondast dibagi menjadi 4 bagian yang sama. Dengan
' dernrktan, ukuran masing-masing luasan adalah 1,5 m x 2 m.
''
I B = 1,5 m
X . H
I
I L =2 m
I
I
I
z = 2m
I
I nt = B/z = 1,5/2 = 0,75
B F C
--------- J
n = U z = 212= 1

. b 1 tegangan vertikal disembarang titik akibat Dengan menggunakan diagram pada Gambar 6.7, diperoleh 1 =
Gambar 6.8 H1ttmgan tam a zan . . 0,157 .
beban terbagi rata empat persegr pml)ang.
Jadi, tambahan tegangan di pusat luasan fondasi:
Contoh soal 6.5: 60' z =4xqxl
Fondasi empat persegi panjang dengan ukuran 3m x 4m mengalatni
2 = 4 X 120 X 0,157 = 75,4 kN/m2
pembebanan terbagi rata sebesar 120 kN/m (Gambar C6.5).
(a) Hitung tambahan tegangan akibat beban fondasi pada sudut luasan Contoh soal 6.6:
fondasi (titik A) pada kedalaman 2 m. Tentukan tambahan tegangan vertikal di titik A yang terletak pada
(b) Hitung tambahan tegangan vertikal di bawah pusat luasan fondasi kedalaman 1,5 m, ak.ibat beban fondasi yang mendukung terbagi rata q
2
(titik B) pada kedalaman 2m. = 100 kN/m , seperti yang diperlihatkan dalam Gambar C6.6.
4m Dianggap beban fondasi terbagi rata dan disebarkan sama di seluruh
A.-------~----~
Iuasan fondasi.
1,Sm
B
Penyelesaian:
r-----~~----~3m
Fondasi dibagi-bagi menjadi 3 bagian, yaitu luasan ABCD, ADEF, dan
1,5m AFGH. Hitungan tambahan tegangan vertikal pada kedalaman z = 1,5
2
m di bawah titik A, dengan q = 100 k.N/m , ditunjukkan dalam Tabel
2m 2m C6.4.

Gambar C6.S

16 VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH 17


MEKANIKA TANAH 11
Penyelesaian:
G H

A .
3m 8
1- - - - - - - - '
I
r-------,--------,
I
k
I
j
I
A I I I I
F I I I I
I I I I
I I I I' 3m
I I I I
I I I I
4,5 m h 1-------- t - 7 - - ---J'L---------1 a
: d 1e
c I I
D I I
E
I I
I I 3m
,..
sm
t 8 m
I
I
I
I
I
g~-------~------~------~
c f b
Gambar C6.6. ... . ...,
3m 3m 3m
Gambar C6.7.
Tabel C6.4
8 I!:.. a z =ql (a) Dengan memperhatikan Gambar C6.7, jumlahkan tegangan
L n = Blz I 2
Luasan m=Uz (m) (kN/m ) vertikal yang terjadi pada tiap-tiap bagiannya.
(m)
4,5 3 0,2454 24,54
ABCD 6 4 ~a z CA> total = !:lar.( A}bg)
. -~az( AJa/q -~az(Aicg) +~az(Aidh>
4,5 3 0,2375 23,75
ADEF 3 2

3,0 2 0,2325 23,25 Hitunglah keempat faktor pengaruh untuk keempat luasan
AFGH 3 2
tersebut pada kedalaman 3 m. Perhatikan bahwa pada hitungan di
Tambahan tegangan vertikal total di A, pada z = 1,5 m adalah: atas, tegangan pada luasan Aidh perlu ditambahkan karena luasan
2 ini telah dikurangi 2 kali, sebagai bagian dari luasan Ajah dan
l:l.a =<A> total= 24,54 + 23,75 + 23,25 = 71,54 kN/m Aicg.

Tabel C6.5 Hitungan tegangan vertikal di A untuk luasan dabc


Contoh soal 6. 7:
Sebuah fondasi rakit (raft foundation) ukuran 3 m x 6 m mendukung Bagian luasan
be ban terbagi rata q = 100 k:N/m Hitunglah:
2 -Ajah -Aicg +Aidh
+Ajbg
(a) Tegangan vertikal pada kedalaman 3 m di bawah titik A di dalam L(m) 9 9 6 3
Gambar C6.7. B(m) 6 3 3 3
z (m) 3 3 3 3
(b) Jika pada setengah luasan fondasi mengalami tambahan beban
2 nz=Uz 3 3 2 1
terbagi rata sebesar 100 k:N/m , tentukan tegangan vertikal di 1
n=Biz 2 1 1
bawah A pada kondisi tersebut (z = 3 m).
I 0,238 0,203 0~200 0.180
~a , (kN/m )
2
23,8 -20,3 -20,0 18 ..0

18 VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH 19


MEKANIKA TANAH 11
da .. - 3 tn adalah:
'k I total di titik A, pa .~.. -
n vertt a dO q dA
Tambahan teganga ?0 0 + 18,0
8 - 20,3-- .
!la .:( .4) total == 23 . ,

== 1,5 I<N/m~
. besar 200 kN/m2, dan
d .r. dibebant se . h. I

I (b) Juasan eJc 2 U tuk itu, ulang1 1tungan


0
I
I
(b) Dalam soa 100 kN/m 100 I

bif tetap dibebanl deFc dengan beban I z


luasan ea ntuk Iuasan J ' ' . ( ) I
I
rt' butir (a) di atas u hk dengan hastl dan butlr a . I Aa2
sepe J d'an hasilnya tan1ba an t
kN/m~. Ken1u 1
Gambar 6.9 Tegangan di bawah beban terbagi rata berbentuk lingkaran.
Tabel C6.6 Bagian Iuasan ...

- A/.._eh - Aicg +Aidh Karena dA = r de dr, integrasi Persamaan (6.16) akan diperoleh
+Akfg 3 persamaan tegangan dj bawah pusat beban terbagi rata berbentuk
6 3
L(m) 6 3 lingkaran, sebagai berikut:
3 6
B (m) 6 3
3 3 1
:(m) 3 1
1 ~a _ =q 1--------------- (6.17)
m=U-:. -2
? 2
1 2 1 , [1 + (r I z) 2 ] 31 2
n==Bii. 0,2 0,18
0,233 0,2 = ql
I .., -20 18 (6.18)
~a _ (kN/m-) 23,3 -20 dengan:
'

. k A 23 3 20 0- 20 0 + 18 = 1,3 1
d
/:::,{]_ untuk luasan defc 1 tltt
.. ,
= ' - ' ' I= 1-
[1 + ( r I z) 2 ] 31 2
kN/m-
Jadi. tegangan vertikal total di A u~tuk kondisi soal (b) adalah: Nilai faktor pengaruh I untuk tambahan tegangan vertikal di
~crz<A> total == 1,5 + 1,3 == 2,8 kN/m- bawah beban terbagi rata berbentuk lingkaran, dapat ditentukan
dengan menggunakan Gambar 6.10 (Foster dan Ahlvin. 1954).
6.2.5 Beban Terbagi Rata Berbentuk Lingkaran
Dengan integrasi dari persamaan beban titik, dap~t ~iperoleh Contoh soal 6.8:
besamya tambahan tegangan di bawah pusat fondas1 hngkaran Sebuah tangki minyak berbentuk lingkaran dengan diameter 4 m
fleksibel dengan beban yang terbagi rata pada luasannya. Tegangan mendukung beban terbagi rata q = 120 kN/m!. Dengan menggunakan
akibat beban lingkaran seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 6.9 Gambar 6.10, hitunglah:
ditentukan dengan persamaan sebagai berikut: (a) Tambahan tegangan di bawah pusat tangki pada kedalaman 2 m.
3q 1 (b) Tambahan tegangan di bawah tepi tangki pada kedalaman 2 m.
da _= ., (6.16)
V 2nz ..

VI. DISTRJBUSJ TEGANGAN DJ DALAM TANAH 1


20 MEKANIKA TANAH 11
1 1 '"'an~ terjadi pada titik A
vertt ~~a~ / .... b . . . .
bah
tan1 a n (eQanfaii
... .
ya1tU denoan
::
su sntus1 n1la 1 q + (b / a)q
Httungan ~ori beban gans. . n Pe~ amaan (6.81 sampai ----=-(a1 -a )
didasarkan pada led ( ' s) untuk x dalru pal (6 [ 0 untuk be ban -'' - (6.22)
k q an _.,- 6 S) "arn
(q/_b)s.ds untu . d - persamaan berikan persamaan-
(6 10) Pen'. ele.:atan an . tt. akan olein n-<!l Tegangan pada titik A akibat beban pada Gambar 6.12c adaJah:
. berbentu k ee-l ~" ~ ::: -
terba~n
.... rata .
benkut tnt. b 1
persamaan sebagai arah ,~ertikal: -q -a_ (6.23)
a n
Untuk tambahan tegangan
\" . .,- {6.19) Jadi. tambahan tegangan vertika( tegangan vertikal akibat beban
na -::: q :_a- SlO -~) Gambar 6.12a adalah:
~ & b )
ndatar arah _un1bu-x: \ - q a~b b
~a - - - - - (a 1 a_ ) --a 2
..nmk tanlbahan reglngan me - ~
a
.....
a
(6.24)
'
- Rt- . ~ (6. 20)
q X _ ., ~L "'..::.lot - Slfl - U a tau
6cr == _ ba -- - b .. R:-
- 1 , na_
- = qi (6.25)
r eanan
.... -
ge.::er: dengan
.....

q ( ~ .: (6.21) a- b b
- n == 1- eo: 2c) - -b a I=_!_ r
a 1 -a2 1--a_

.,_
-J -'' a J a

denan:
..... 1 a b
-- - - -,- (6.26)
b =Vllebar alas penampang segi ttga
-
.Jr.
--
- I

q = tinggi timbunan x berat 'ol ume tan ab timbunan . Xilai-nihil fal"tor pengaruh untuk berbagai mac am a/: dan bl::. dapat
a. 8 = sudut yang dirunjukkan pada Gambar 6.11 dalam radian. diperoleh dalam Gambar 6.13.

6.2.7 Beban Terbagi Rata Berbentuk Trapesium i\lemanjang Tak


Terhingga
b ,
,
,
,/1I
I
I
1
-
b q
8
I , I

DaJam menentukan tambahan tegangan vertikal yang terjadi ' 'I


, , I

akibat beban terbagi rata berbentuk rrapesium dengan panj ang tak Q 'a q .!,
I
terhingga, ditinjau titik A di dalam tanah yang mengalami 1
I

I I
pembebanan akibat beban terbagi rata berbentuk trapesium (Gambar ''
'
'\

.
I
"'
II .. '<, tJI =:
-.
I
.. b
I

:
',
... '
~ '
I .... b ' I
6.12a). Tegangan pada titik .-\ ekhalen denoan teganoan akibat be ban ' I

b ::::
y~ng di~rlihatkan pada Gambar 6.12b dikurangi dengan tegangan
~
'

'' a % ''
"'".. ,a1,\
'\ I
',
....... a,+ az :
I
z
'

"
.. .
...
I
I

..-
', . ,...-: ...... ' \
~
dt A akibat beban pada Gambar 6.12c. Dari Persamaan (6.19). (a)
.. ...
...
'
'
.
\
' ',, .
... \
1
(- -
....
', r
' ' .... .
t
..,~
'
=J
..
''t
I

tegangan pada titik A akibat be ban pada Gambar 6.l2b. adalah: 't
A A A

Gambar 6.11 Tatnbalran te{?an'<an


... - 'enikal akibat beban timbunan.
24
MEKANIKA TANAH 11
a/I
Penyelesaian:
2 3 4 56 810.0
0.50
0.01 0.02 I 7

I
I 2m
I
At 41ft
I
I
I
st
Gambar C6.9.

(a) Tambahan tegangan vertikal di titik A pada kedalaman ~ = 2 m.


2
t:=f=t:tttt:t=r.rrt~./n,t
Ji):tt:m~lft.=Lttttt::1t!j 0.20 Dihitung lebih dulu, q = yh = 20 x 3 = 60 kN/m
0.20 . ~tt:.--4---+--*"Jt-r
i,~.J 2 3 4 5 6 810.0 Untuk b =3 m
If

a=2x3m=6m
Tambahan tegangan vertikal untuk ~ = 2 m (titik A).
q
a/z = 6/2 = 3
blz = 3/2 = t5
0.05 .__......._,1--+--H+-+-t b/z = o7 l
Dari Gambar 6.13, untuk setengah tampang timbunan diperoleh I
~~-H~++~~~~~4+~~~
6 oz =ql
= 0,49. Untuk seluruh timbunan, faktor pengaruh l harus dikalikan
o~E-==;t~:tl:fl.om::jliES:tEttEo 2. Jadi, besamya tambahan tegangan pada kedalaman 2 m. adalah:
0.01 0.02 0.04 0.06 0.1 0.2 0.4 0.6 1.0
a/z 11a _ = q(2[) = 60 (2 x 0,49) = 58,8 kN/m:
'"

(b) Tambahan tegangan vertikal pad a kedalaman z = 4 m.


Gambar 6.13 Fakror pengarulz akibat beban timbunan (Osterberg, 1957).
a/z = 6/4 = 1,5
Contoh soa/6.9: b/z = 3/4 = 0,75

Suatu timbunan mempunyai tampang seperti yang ditunjukkan pada Dari Gambar 6.13, diperoleh l = OA45
Gambar C6.9., Dengan men~an~gap tanah tirnbunan tnempunyai Jadi, untuk kedalaman:: = 4 m.
berat volume basah 20 kN/m , h1tung tambahan tegangan vertikal "'
pada kedalaman 2 m dan 4 m, di titik A dan B. 11a ..._ = q(2[) = 60(2 x 0.445) = 53~4 kN/m-

26 VI. DISTRIBUSI TEGANGAN 01 DALAM TANAH


MEKANIKA TANAH 11

Contoh soa/6.10: petti yang ditunjukkan dalam


b/z =2,5/5 =0,5
ai tampang se - 19 kN/m3 a/z =515 = 1
Suatu timbunan nlempuny h tanah timbunan ~ - ,
berat volume basah }b = 20 Dari Gambar 6.13 diperoleh I = 0,397
G arn bar C6.10. .Berat volume basa
h loeten dengan d - 5
dan tanah dasar dtanggap on o an di titik A dan B pa a z - m, ~:la :<Jgeh> = ql = 95 x 0,397 = 37,72 kN/m2
kN/Jn3. Hitunglah tambahan t~g:~i~at tekanan overburden dan beban
dan hitung pula tegangan t~ta . h terletak pada kedalaman tak Untuk luasan gcdh :
timbunannya. Dianggap atr tana z= 5 m

terhingga. a= 5m
b =7,5 tn
Penye/esaia11: a/z =515 = 1
b/z = 7,5/5 = 1,5

10 m Dari Gambar 6.13 diperoleh 1 = 0,478


10 m

5m
!la ;:(gcdh > = ql = 95 x 0,478 = 45,41 k.N/m2
t~r---
I
I 1adi, tambahan tegangan di titik A , adalah
'
I
I
I
I
I
I
I
I
1
(
yt=
l
19 kN/m
5rn
!la :<A> = 37,72 + 45,41 = 83,13 kN/m 2
I I
I
I I
I I
I d
a I
I
(ii) Hitungan tegangan pada titik B:
I h
I
I ~
I
I
2.5 m I lit= 20 kN/ml D..a z( B) = D..az(abcd) - 11a:.(aejb)
I I
I I
I I
I
Untuk luasan abed :
I I
I
! ..A
~
z=5 m
6
a=5m
b=20m
Gambar C6.10.
a/z = 515 = 1
(a) Hitungan tambahan tegangan di titik A dan B dilakukan dengan blz = 20/5 = 4
cara sebagai berikut:
Dari Gambar 6.13 diperoleh I= 0,50
Beban terbagi rata akibat timbunan : .,
D.. a :(abed) = ql = 95 X 0,5 = 47,5 kN/m-
2
q =h Yb = 5 x 19 = 95 kN/m Untuk luasan aejb:
(i) Hitungan tegangan pada titik A : z =5 m
Untuk luasanfgeh: a=5m
z =5 m b=5m
b =2,5 m a/~= 5/5 = 1

a=5m blz = 515 = 1


28 VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH
MEKAN IKA TANAH 11
l /
d. ero Ie 1 - ' -0 455
Dari Gantbar 6.13 tp ~
.,
455 =43.23 kNitn adalah nilai r/z. yaitu untuk ~a4 Jq = 0; 0.1~ 0.2: 0.3: ... ;J. Jadi,
- qf := 9) X Q, . selun1 hnya ada 9 lingkar p
' an. anJang A 8 tncrupakan panJang satuan
ua ':ll1<:fb) - 'k 8 adalah
gan dt tttl u~tuk m~nggambar~an ~ingkaran tcr ebut. Lingkaran-lingkaran
Jadi tarnbahan tegan.. . 2 dtbag1-bagt oleh gans-ga~1s. scdetnikian rupa schingga mcrnpunyai
, ~ = 4.27 kN/nl
A~ = 47.5 - 43- o#-~ sudut p~sat yang satna. Ntlat pengaruh dihcrikan oleh Ihz , dengan n
a.d~ah JUrnlah elemct~-eletnen ~ang terpotong olch garis lcwat pusat
IJIJ :(B)

tal di titik A dan B. hn~karan denga.n . hngkaran-hngkarannya. Karena terdapat 200


(c) Hitungan tegangan to t' 1bUtlan dan beban tanahnya
k'b
1 t beban tn ' . ele1nen. maka nilaJ faktor pengaruhnya adalah 1/200 atau 0.005.
Tegangan total a a
e1burden)
d' oleh dengan tnenjumlahkan
tper d k Untuk ~enentukan besan1ya tegangan vertikal pada kedalmnan
sendiri (tekanan m k'b t beban ti tnbunan an te anan tertentu dt bawah fondasi, dilakuk.'1ln cara sebagai berikut:
tambahan tegangan veru'kal a 1 a
orerburdcn.
/T'
v : (tott71)
=/l(J . + (j ...-
~

dengan (J - = tekanan orerburden


... ...

=~}~
I 3
= 5 \ 20 kN/n1 = 100 kN 1112

Jadi.
,
er ;: (tnlt71) di A= 83.13 + 100 = 183, 13 kN!tn-
')

v: ( rotat)
I'T dt' B =4,-'J7 + 100 =104,27 kN/m-

6.3 HITUNGANTAMBAHANTEGANGAN VERTIKAL CARA


E\\'~IARK

Persamaan (6.17) dapat diubah dalam bentuk persatnaan sebagai


Faktor pengaruh 0 ,005
berikut:
B
- 2/3
r ~CL
- -- 1- .. -1 (6.27)
-
....
I
q
Gambar 6.14 Diagram p engaruh untuk tambahan tegangt.ln venikal
didasarkan pada reori Boussinesq (Neltmark. 1942).
nilai-nilai rl-:. dan D.a, lq tnerupakan besaran yang tak berdirnensi.
Dengan. berdasarkan Persamaan (6.27), Newmark (1942) membuat ( 1) Tentukanlah kedalan1an (z) yang akan dihitung tegangannya.
suatu dtagram pengaruh yang dapat digunakan untuk menentukan Buatlah z = AB. Jika tegangan yang akan dihitung terletak pada
besamya kenaikan tegangan vertikal di bawah sembarang Iuasan yang kedalaman ~ = 5 m. n1aka panjang AB dalarn grafik e\vmark
rnendukung beban terbagi rata (Gambar 6.14). Jari-jari lingkaran adalah 5 m.

30 VI. DISTAIBUSI TEGANGAN 01 DALAM TANAH
MEKANIKA TANAH 11
.k la panjang sesuai dengan
. d ngan s a d . L=
d ah fondasl e .. k panjang fon ast - 10 m
(2) Gambarkan en . AB. Ar1inya, JI ad (L) yang digambarkan
atuan gattS fon ast
panJang s B - 5 m. rnaka panjangl0/5) :::: 2 kali panjang garis AB,
dadn ~~-~a:kar;n Newmark adalahh(~/5) "' 1 kali AB. atau lebarnya
pa a t o (B) adala
sedangkan Ieba~ya AB . ..
sa1na dengan panjang .k. rupa sehingga proyekst tittk
. kl< sederru tan
(3) Denah fondasi d1leta an . g akan ditentukan tegangannya,
d d ab fondast yan
tegangan pa a en I' karan Newn1ark.
berimpit dengan pusat mg tertutup oleh denah fondasi,
(4) Dihitung jumlah elemen yang
misalnya n elen1en. dihitung dengan meng-
da kedalaman z,
(5) Tambahan tegangan pa
gunakan persamaan:

tlcrz=n ql
skala: I = 0,005
dengan : .
q = beban terbagi rata pada fondast . 0 scm 8
n =jumlah elemen yang tertutup denah fondasl. .
I =faktor pengaruh. Untuk grafik yang dtbertkan dalam
contoh ini I= 0,005. Gambar C6.11.

Cara Newmark cocok untuk fondasi dengan bentuk dan ukuran Penyelesaian:
sembarang, sejauh denah fondasi masih dapat digambarkan pada
diagramnya dengan skala yang memenuhi. Untuk menggambar lingkaran Newmark, substitusikan nilai llazfq =
0,1; 0,2; 0,3; ... .dan seterusnya sampai 1, ke dalam Persamaan (6.27).
Dari sini dapat diperoleh nilai r/z. Jari-jari relatif, dapat ditentukan
Contoh soal6.11: dengan menganggap z = 1. Untuk sejumlah a lingkaran, maka tiap-tiap
Jika diketahui persamaan untuk beban terbagi rata berbentuk lingkaran akan memberikan tegangan vertikal (1/a)crz Karena dalam
lingkaran adalah seperti yang ditunjukkan dalam Persamaan ( 6.27), contoh ini a = 10, maka tiap lingkaran akan memberikan tegangan
gambarkan garis pengaruh lingkaran Newmark dan hitung besamya vertikal (1/lO)q. Lingkaran-lingkaran yang telah digambarkan, dibagi-
tambahan tegangan vertikal di pusat berat (titik A) akibat beban bagi dalam beberapa sektor dengan luas yang sama, yaitu dengan
fondasi berukuran 3m x 3m yang mendukung beban terbagi rata q = menarik garis lewat pusat lingkaran dengan membuat sudut pusat yang
2
100 kN/m pada kedalaman 3 m. sama, misalnya diperoleh g sektor. Jika g diambil 20. maka akan
terdapat (g x a)=20 x 10 = 200 elemen atau 200 satuan pengaruh. Jadi.
tiap elemen akan memberikan ( l/200)q= 0,005q. Hitungan selanjutnya
ditunjukkan dalatn Tabel C6.7.
Untuk menggambarkan lingkaran Newmark. dapat dilakukan
dengan mengambil panjang skala AB tertentu. mi alnya AB = 4 cm.
Jari-jari tiap lingkaran diperoleh dengan n1engalikan jari-jari relatif
32 VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH
MEKANIKA TANAH 11
. . k an pengaruh dapat dilihat pada
ar dart hng ar, tapi ~a.t. da~ massa tanah dianggap terletak pada ruang tertutup
fF!t.J dt11gan 4 cm. Gamb
(jaotlar C6.11. sedermktan h1ngga regangan yang terjadi hanya dalam vertikal,
sedangkan r~g.angan arah lateral nol. Contoh dari kondisi lapisan tanah
yang sedemtkian a~alah tumpukan lapisan letnpung dan lapisan pasir
Tabel C6.7 J ari-jari Iingkaran yang berselang-sehng. Teori Westergaard lebih cocok digunakan
I "

!la - Jan-Jan (untuk AB= 4 c1n) untuk struktur tanah berlapis yang anisotropis. Hasil hitungan
Nomor relatif r/z
q
(cm) teg?ngan. den~an cara We~tergaard memberikan nilai tegangan yang
Iingkaran
0,00 0,00 leb1h kectl dan cara Bousstnesq. Dalam praktek cara Boussinesq Jebih
0 0.00 1,08 banyak digunakan.
OJO 0.27
1 0,40 1,60 Wester?aard memberikan pemecahan cara hitungan tambahan
0.20
-3
?
0,30 0.518 2 08 tegangan dt sebuah titik di dalam tanah akibat beban titik di
0,637 2,54 pennukaan yang dinyatakan oleh persamaan-persamaan:
4 OAO

0,766 3,064
5 0.50 Llcrz= Q ~(1- 2J1)/(2- 2J.L)
0,918 3,672 (6.28)
6 0.60 2
1,110 4,440 2nz [(1 - 2J1)/(2- 2J.L) + (r/ z) 2 ] 312
7 OJO
0.80 1,387 5,54
- 8
9 0,90 1,908 7,632
Untuk angka Poisson J..l = 0, maka Persamaan (6.28) menjadi:

1.00 00 00

(6.29)
Hitungan tambahan tegangan di bawah titik A, pada kedalaman 3 m

r
(atau ....300 cm) dilalllkan dengan memasang titik A pada pusat Persamaan (6.29) dapat dituliskan dalam bentuk:
lingkaran Newrnark. Karena panjang AB = 4 cm, sedangkan Q

kedalaman yang akan dihitung tambahan tegangannya 3 m, maka bila O'z = 2 / W

fondasi berukuran 3 m x 3m (B x L), denah fondasi yang digambarkan


z
pada lingkaran Newmark akan berukuran (AB/z)B x (AB!z)L atau dengan l w adalah faktor pengaruh yang merupakan fungsi dari nilai
(4/300) (300) cm x (4/300)(300) cm = 4 cm x 4 cm. Dari Gambar r/z, yang nilai-nilainya dapat ditentukan dari Gambar 6.2. Besamya
C6.1l,dapat dihitung bahwa elemen yang tertutup oleh denah fondasi tegangan vertikal menurut teori Westergaard, untuk beban-beban
berjumlah n = 66,4. Maka tambahan tegangan vertikal akibat beban terbagi rata berbentuk luasan bujur sangkar dan berbentuk memanjang
fondasi pada kedalaman z =3 m di titik A adalah tak terhingga, dalam bentuk isobar tegangan vertikal. ditunjuk.kan
~Oz = nq/ dalam Gambar 6.15. Isobar tegangan yang sama seperti faktor
pengaruh Boussinesq untuk fondasi empat persegi panjang. juga
= 66,4 X 100 X 0,005 dapat digambarkan dengan menggunakan teori Westergaard untuk
=33,2 kN/m 2
angka Poisson J.l = 0. diagramnya ditunjukkan dalam Gambar 6.16.

6.4 TEORI WESTERGAARD Pada Persamaan (6.28), jika

. Dalam hitungan tegangan yang terjadi di dalam tanah menurut a = l -2,u (6.31)
teon Westergaard (1 938), massa tanah dianggap sebagai material yang 2-2,u
mendapat perkuatan dalam arah lateral oleh lapisan yang sangat tipis
34 - VI. DISTAIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH
MEKANIKA TANAH 11
... n dengan cara yang sa.ma sepeni cara
Ma ka den~an
...
mengintegraslka
maan tegan
gan beban terbagt rata berbentuk
k P er amaan (6.32) dapat dituJis dalam bentuk:
t k memperoleh persa . dperoleh persamaan untu JOndasi
un u . B ussmesq. .
fingkaran dalam teon
d sebac.rai benkut:
Westergaar ' o
r
---
(6.33)
lingkaran menurut cnra
I/2
a (6.32) Per amaan (6 33 d d'
1- 2 c.r . apat gunat.-"~n untuk menggambaran diagram
(r 17.) +a pe~t::)aruh cara ewmark_menurut teori '\Vestergaard, dengan angka
Po1ss~n tertentu. sepertJ yang dikerjakan juga pada persamaan
Bousstnesq. Contoh diagram pengaruh re\vmark pada penyelesaian
dengan cara Westergaard untuk 11 = 0, ditunju~hn daJam (;ambar
2B 3B 48
38
6.17.

1Ji 2 4 & 8 10
I I

c..t o.e o.s


I

m 8/2, n lh
I
m dan n dapat ditub rkar. ~w~~~4~~-=:!==~rlo.12
Angka Poisson = 0 I

!B

108
f I
, I
I

mO 0
o.o1 o.m o.<>4 o 06 o1 0.2 0.4 o.e 1.0 2 4 a to
lii.Ji n

Gambar 6.15 Isobar tegangan vertiJ:al didasarkan teori Westergaard untuk Gambar 6.16 Faktor penganth u1uuk tegangan t:enikal di ba"ah sudut
behan lerbagi rata berbentuk bujur sangkar dan berbentuk luasan beban Ierbagi ra1a berbentuk empat persegi panjan~
lajur memanjang.
didasarkan teori n'estergaard (Duncall da/1 BuchJgOJU..
1976).
36 VI. DISTRIBUSI TEGA GAN Dl DALAM TANAH 37
MEKANIKA TANAH 11

akibat beban fondasi yang terpisah dihitu ng, hasilnya ditambahkan


untuk memperoleh perubahan tegangan totalnya.
Untuk hitungan penurunan di bawah fondasi yang kaku
se~purna, ta~bahan tegangan rata-rata di bawah fonda si dari pusat
tept sangat dtbutuhkan. Dalam Anali sis Boussinesq dan Westergaard.
un tuk mengubah tegangan pada pusat berat fondasi menjadi ni lai rata-
rata tegangan di bawah fondasi, dapat dilakukan dengan cara
tnengalikan hasi I hitungan tegangan vertikal di bawah pus at bcratnya
dengan suatu faktor koreksi yang diberikan oleh Shower (1962).
Nilail-nilai koreksi tersebut dapat dil ihat pada Tabel 6.1. Dalam tabel
ini , B adalah Iebar fondasi.

Tabel 6.1 Koreksi wztuk mengubalz tegangan pada pusat f ondast kaku
menjadi tegangan rata-rata (Sho wer, 1962)
Kedalaman Faktor Koreksi
0-0,58 0,85
8 0.90
1,58 0,95
28 1,0

A 1 satuan
6
6.6 METODE PENYEBARAN BEBAN 2V : lH
Faktor pengaruh = 0,005
~ = 0 Bermacam-macrun cara telah digunakan untuk menghitung

tambahan tegangan ak.ibat beban fondasi. Semuanya menghasilkan
kesalahan bila nilai banding z/B bertambah. Salah satu cara
Gambar 6.17 Diagram pengaruh Nel-1'111ark untuk tegangan vertikal
didasarkan teori Westergaard. pendekatan kasar yang sangat sederhana untuk menghltung tambahan
tegangan akibat beban dipennukaan diusulkan oleh Boussinesq.
Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2 V: lH (2 Vertikal
6.5 FAKTOR KOREKSI UNTUK MENGUBAH TE GANGAN
dibanding 1 Horisontal). Dalam cara ini. dianggap beban fondasi Q
PADA PUSAT FONDASI MENJ ADI NILAI TEGANGAN
RATA-RATA didukung oleh piramid yang mempunyai kemiringan sisi 2 V : lH
(Gambar 6.18).
Seperti dapat dilihat pada grafik-grafik p engaruh tegang.a~ Dengan cara pendekatan ini, nilai tambahan tegangan vertikal
vertikal , tegangan vertikal menyebar kearah horisontal j auh melebtru dinyatakan oleh persamaan:
batas tepi fondasi. Tegangan pada sembarang titik di d alatn tanah
kadang-kadang harus dihitung dengan me rnperhatikan pengaruh ra) Untukfondasi enzpat persegi panjang:
beberapa beban fondasi yang berdekatan. Karena itu, dalam hitunga~
tegangan harus dig~nakan cara superposisi. Tegangan yang terj adt Llcrz = Q (6.3-f)
(L + z)(B + z)
akan .sama dengan JU~Iah aljabar dari tegangan tiap beban Y~~g
bekerJa. Dengan cara mi, hitungan tegangan pada sembarang uuk_
38 VI. DISTAIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH Jl)
MEKANIKA TANAH ll

(b ) Untuk fo ndasi lajur menuu~iang
atau
qLB
(6.35) . Cara ya~g satna dapat juga untuk menghi tung fondasi berbentuk
laJur mer~anJ ~ng Dalarn hat ini. bcntuk penyebaran beban yang
bcrupa ptramtd berubah mcnjadi bcntu k trapesiodal. Tambahan
') tegangan verti kal pada fondasi lajur mcmanjang di nyatakan oleh:
dcngan : vcrtikal (kN/nf)
/lcr =tmnbahan tegangan r d'~s i (kN) /1cr7 = qB
1 I . da dasar ton " ., (6.36)
Q = bcban tota P~ ' d dasar fondasi (kN/m-) B+z
=be ban terbagt rata pa a . c.
1 =panjang fondasi (m) Jika lctak fondasi bcrdckatan, ad a ketnungkinan piramid pcnye-
_ lebar fondasi (tn) . baran tcgangan sating bcrpotongan. Untuk itu. besarnya tambahan
B- : keda latnan dari dasar fondast ( rn) tcgangan vertikal total dipcroleh dcngan menjumlahkan tambahan
...
______I
, e tegangan secara aljabar pada lokas i dimana penyebaran tegangan
berirnpit.
Dalam menghitung besamya tegangan total yang terjadi dalam
- ----+-,__!_...:L.L.....!..-l--l-~----- 1 \ tanah, setelah tegangan verti kal yang diperoleh dari persamaan-
I \
I
I \
\ persamaan Boussinesq, Westergaard maupun dari teori penyebaran
z I
~,' ', \
be ban 2 V : lH diperoleh, hasiln ya masih harus ditambahkan dengan
~/
\

I
\
\
tegangan ak.ibat beban tanah di kedalatnan yang ditinjau (yaitu
\
I
tekanan overburden). Hal ini perlu dimengerti, karena pada cara
t ' I
I
' \
\ elastis dianggap bahwa tanah yang mengalami pembebanan tidak
-L---------------------~
B+Z rnempunyai berat.

Q

Contoh soal 6.12:


Tanah timbunan setebal 2 m dipadatkan pada area sangat luas
', (Gambar C6.12). Berat volume basah tanah timbunan y = 21 kN/m
3
''
i \
'' ' D i atas pennukaan tanah timbunan. diletakkan sebuah fondasi telapak
L \ '
I
II
\
\
'
dengan ukuran 3 m x 3 m, yang mendukung beban 1000 k.N. Berat
I \ '> 3
volutne basah tanah asli adalah 16 kN!tn . Muka air tanah dianggap
/I \ ,'
l
'/ \
\ ,'
'
terletak pada kedalaman tak terhingga.
\ /1-
I
1 \
\ ,
, /4. JC
V
(a) Hitung dan gan1barkan hubungan tegangan efektif dan kedalan1an
- ,_______________
/
. ------ . . . .....
------
/ / \\
~-
untu k kondisi sebelum ada tin1bunan.
L+ z
(b) Hitung dan gambarkan hubungan antara tambahan tegangan-
._ ~

tegangan aldbat beban titnbunan dan fondasi .


Gambar 6.18 Penyebaran beban 2 V: 1H.

VI. DISTRIBUSI TEGANGAN Dl DALAM TANAH 41


40
MEKANIKA TANAH 11

Penyelesaian : . . ena air tanah sangat da1am, ma ka tegangan Hasi I hitungan dalam Tab 1 . .
diagram distribusi te e C6:8 kemudtan dtgambarkan dalam
(a) Dalan1 contoh tnl, kar an efektif. Tegangan efektif dihitun C6.12 gangan, seperti yang ditunjuk.kan dalam Gambar
total sama dengan tegang g
dcngan:
1000 kN
CJz =Z Yb Fondasi 3 m x 3m
. h . 111rungan persatnaan tersebut, menghasilkan
Gambar dan as1 1
c kt"f nol dipermukaan tanah ash dan kemudian 3m _..... O,Om
tcgangan cte J (G b
bertambah secara Jinier dengan kedalamannya am ar C6.12) 111 ' 1
Timbunan
(b) Karena area yang tertutup tanah timbunan sangat Juas~ maka
I
I
I
faktor pcngaruh distdbusi tambahan tegangan I = 1. Jadt untuk 82 -2 m
2
timbunan berlaku /1crz = ql = hy(l) = 2 X 21 x (1) = 42 kN/m
Dengan h = tinggi timbunan.

Gambar dari tambahan tegangan vertikal akibat timbunan akan


memberikan tegangan nol di permukaan timbunan. Untuk meng-
gambarkan distribusi tambahan tegangan akibat beban fondasi, maka
persatnaan distribusi tegangannya adalah:
Q Akibat tanah asll --t_,
!1a1 = - - - - - I
(B + z)(L+ z) Akibat bmbunan --+-~
I
I
I
1000
=---- '
Ak1bat fondasi I
(3+ z)(3+ z)
Satuan tekanan dalam kN/m2
Hubungan tambahan tegangan vertikal ak.ibat beban fondasi dengan
kedalaman dihitung dalam Tabel C6.8.

Tabel C6.8
z(m) (3+z) (3+z)(3+z) 2
flcrz (kN/m )
0 3 9 111,1
1 4 Gambar C6.12.
16 62,5
2 5 25 40,0 Contoh soal 6.13:
3 6 36 27,8
4 7 S~atu f~ndasi berukuran 3 m x 3 m yang terletak dipeunukaan tanah
49 20,4
5 8 64 dtbebant sebesar 300 kN (Gambar C6.13). Gambarkan distribusi
6
15,6
9 81 tegangan vertikal pada pus at 1uasan fondasi dengan cara Boussinesq
8 12,3
11 121 dan cara penyebaran beban 2V: IH.
10 8,3
13 169 5,9
42 43
VI. DISTRIBUSI TEGANGAN 01 DALAM TANAH
MEKANIKA TANAH 11
TabeJ C6.9
Penl'ele aian:

Q = 300 kN ~ l<:edalaman I Cara Boussinesq Cara 2\1: J H


~ . _ , 3 Ia.~ln1. .
3 (m ) !la= lq
q =:001(. x 3)- -
bahan teQan~
oan vertikal di pusat fondasi
d G
zJB J .,
(JuN/1m-) '= 2
lJ( B +z)
fia=lq
2
(kN/m )
Dalan1 01 en~hitung.... . .
tam .
c::
k.. . . ; obar teQangan pa a ambar
di gun a an ... 4--
0 0 l 33.3 0.111 33.3
de..n!!an cara Bcu. sme~q. . . d.J.hat pad a Tabel C6.9, sedangkan 1.0 0.33 0.90 30.0 0.063 18.8
... j t va dapat l 1 ~ d .
6....~,. Hitun2an
.__ se anJU n,., 30 oafl vert;kaJ'I oflk3bat
ll a
beban tOn ast pada 2.0
I 0.67 0.).. 4 18.0 0.040 12.0
ganlbar dari tarnbahan te~lihat pada Gambar C6.13. 3.0 LOO 0.34 IL3 0.028 8.3
kl?dalatnan tertentu dapat 5.0 1..67 0.16 5.3 0~016 4.7
6.0 2.00 0.12 4.0 0.012 3.7
7.5 2.50 0.08 2.7 0.009 J -
300 kN
10,0 3.33 0.05 1,7 0.006
-'
1.8
Fondasi 3 m x 3 m
6.7 PE NEBARAl TEGAl rGAN PADA TA 1 ..~H BERLAPIS
l .--- - 3 m _ __,
Distribusi tegangan yang telah dipelajari ada]ah untuk tanah-
om tanah yang homogen akibat beban-beban dengan bentuk tenentu. Di
alam, tanah umumnya berlapis-Iapis dengan modulus elastis yang
,
i
Penyebaran 2V : 1H berbeda-beda. Hal khusus yang sering dijumpai adalah lapisan ke.ras
I yang berada di atas lapisan 1unak. seperti yang diperlihatkan dalam
-2 m 1---- Teori Boussinesq
Gambar 6.19. Bila di pennukaan
:z
Beban terbagir.Jta bekerja beban tertentu. pengaruh
q (kN!m~ a lingk.aran jarl-jaii 8
lapisan lebih keras di atas adalah
mereduksi konsentrasi te2an2:an ~ ....
- 4 m H pada ranah di bav;ahnya. Bunnister
( l9-l3 1 meneliti hal tersebut untuk
Batas Japign
Dtstnbusl tegangan v ertikal
dua atau tiga lapisan tanah fleksibeL
I Lapisan tanah lunak.
. &
yang kemudian dikembangkan oleh
-6 m
Fox (1948 . Bunnister (1958). Jones
~z
( 1962) dan Peattie ~ 1962).

Gambar 6.19 Beban terbagi rata


-8 m
berben1uk lingkaran pada dua fapisan
tanah

Pengaruh reduksi konsentrasi tegangan akibat adanya lapisan
-10 m
keras diperlihatkan pada G ambar 6.20. Da.lan1 gambar te~~
Gambar C6.13. ditinjau untuk kasus luasan berbentuk lingkaran flekjbel deng~n .:lan-
jari B dan beban terbagi rata per .. atuan lua: \q) yang bekefJa pada

44 VI. DI STRIBUSI TEGANGAN 01 DALAM TA AH 4


MEKANIKA TANAH 11

san seperti pada Garnbar


dua 1apt ' d
terdiri dart . tas adalah EJ, se ang yang di
lapisan tanah yang . tanah bagan a H adalah tebal lapisan bagian BAB VII
1 s eiastJS E ., dan
6.19.. Mod u u E dengan 1> ., _ 8 Kurva 1/ E2 = 1 adalah sarna
bawahnya adala~O ~rlaku untuk.H - Datam Gambar 6.20 terlihat
6
atas. Gambar tuk teori Boussme;q. ntuk zJB tertentu berkurang KONSOLIDASI
dengan kurv: ~lE :>1. nilai !i<Jz q dungan cara Boussinesq). Harus
bahwa untu 'k nt E1~., (dibandingkanb.le asumsi bahwa tidak ada
d~ngan kenai a ~
b hwa cara 1111 me
ngam 1
dua lapisan (tnterface) . Cara
dun crat a .d pertemuan 1
o . an pad a bt ang cangan perkerasan Ja an ra ya.
pengge1mc.rr. . di akai pad a peran
Burmister 101 senng p .)(JJq 6 0.8 1 .0
0-4 0.
0.2
7.1 PENDAHULUAN
i
I
Bila lapisan tanah jenuh berpermeabilitas rendah dibebani , maka
Laplsan 1
zJB tekanan air pori di dalam tanah tersebut segera bertambah. Perbedaan
_.._.._- tekanan air pori pada lapisan tanah, berakibat air mengalir ke lapisan
Bstss lsplsan


tanah dengan tekanan air pori yang lebih rendah, yang diikuti
Lsplssn 2
penurunan tanahnya. Karena penneabilitas tanah yang rendah, proses
inj membutuhkan waktu. Konsolidasi adalah proses berkurangnya
volume atau berkurangnya rongga pori dari tanah jenuh
berpermeabilitas rendah akibat pembebanan. dimana prosesnya
dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air pori keluar dari rongga
tanah. Proses konsolidasi dapat diamati dengan pemasangan
piezometer, untuk mencatat perubahan tekanan air pori dengan
I

3Lil~~--_J----~~
- --~----~
waktunya. Besamya penurunan dapat diukur dengan berpedoman pada

titik referensi ketinggian pada tempat tertentu .
Gambar 6.20 Tegangan vertikal di bawah pusat lingkaran beban te~bagi
rata berbentuk Lingkaran pada dua lapisan tanah ( Burmzster, 7.2 ANALO G I KONSOLIDASI SATU DIMENSI
1958).
Mekanisme proses konsolidasi satu dimensi (one dinzensional
6.8 KETEPATAN IDTUNGAN DISTRIBUSI TEGANGAN consolidation) dapat digambarkan dengan cara analisis seperti yang
DENGAN TEORI ELASTIS ditunjukkan pada G ambar 7.1. Silinder berpiston yang berlubang dan
dihubungkan dengan pegas, diisi air sampai memenuhi volume
Beberapa usaha telah dilakukan untuk membandingkan basil si tinder. Peg as dianggap bebas dari tegangan-tegangan dan tida~ ada
hitungan tegangan dengan hasil pengamatan secara langsung di gesekan antara dinding silinder dengan tepi piston. Pegas meluktskan
1apangan dengan menggunakan peralatan penelitian . Penyimpangan tanah yang mudah mampat, sedangkan air dalam piston n1eluki kan
hasil hitungan teori dan pengukuran di lapangan umumnya berkisar air pori dan lubang pada piston melukiskan keman1puan tanah dalam
diantara 20 sampai 30o/o (Das, 1983). meloloskan air atau perrneabilitas tanahnya.

VI I. KONSOLI DASI 47
46
MEKANIKA TANAH ll
, disi dimana sistetn dalan-.
k . kan 1\on '''
Gantbar 7 la melu ts ' .k d ngan Iapisan tanah yang dalam
. dentt e k 7.ld).. K~dudu.kan ini melukiskan tanah telah dalam kondisi
. KondisJ uu J ,,den. Alat pengu ur tekanan terdra1nast (drauzed) dan konsolidasi telah berakhir.
k . . etmbangan. 1 over1n .
cs . batlo-an dcngan teka.n~td lletnpcrlihatkan tekanan htdrostatts . ~ada sembaran~ .waktunya. tekanan yang terjadi pada pegas
kesetm o an stlln er t
ang dihubungkan de~g tu di dalan1 tanah. tdenttk de~gan. kondJst tegangan efektif di dalam tanah. Sedangkan
Y . da Jokast terten
sebesat u(, pa tekan~n a1r dt dalam silinder identik dengan tekanan air pori.
llp
Kenatkan tekanan tlp akibat beban yang diterapkan, identik dengan
tambahan tegangan normal yang bekerja. Gerakan piston
Ka1UP (p001
v/ l ~enggamb~rkan perubahan volume tanah, dimana gerakan ini
air
dt~engaruht oleh kompresibilitas (kemudahmampatan) pegas, yaitu
(aft pon1 Uo + llp eki valen dengan kompresibBitas tanah.

lJo
Walaupun model piston dan pegas ini agak kasar. tetapi cukup
-t-Pegos menggambarkan apa yang terjadi bila tanah kohesif jenuh di bebani di
L-__::...--
(lanah) L.-_.;:,...---'
(~
(d) laboratorium maupun di Iapangan.
(b)
(8)
Sebagai contoh nyata kejadian konsolidasi di lapangan dapat
Gambar 7.1 Analogi pistoll dan peg as. dilihat pada Gambar 7.2. Di sini diperlihatkan suatu fondasi yang
dibangun di atas tanah lempung jenuh yang diapit oleh lapisan tanah
71b tekanan !:lp dikerjakan di atas piston pasir dengan tinggi muka air tanah dibatas lapisan lempung sebelah
Dalam Gambar
.. k V t rtutup Nan1un akibat tekanan tnt, ptston tetap atas. Segera setelah pembebanan, lapisan lempung mengalami
dengan postst 'atup e .
tidak beraerak, karena air tidak dapat keluar dan tabung, sed~ngkan kenaikan tegangan sebesar flp . Air pori di dalam lapisan lempung ini
air tidak dapat mampat. Pada kondisi ini, tekanan y~ng bekef]a pa~a dianggap dapat mengalir dengan baik ke lapisan pasir dan arah aliran
piston tidak dipindahkan ke pe~~s, tapi sepen.uhnya d1du~ung oleh arr. air hanya ke atas dan bawah saja. Dianggap pula bahwa besamya
Penoukur tekanan air dalam s1hnder menunjukkan kena1kan tekanan tambahan tegangan flp sama di sembarang kedalaman lapisan
seb:sar f:lu = flp, atau pembacaan tekanan sebesar uo+flp. Kenaikan lempung.
tekanan air pori (!:lu) tersebut disebut kelebihan tekanan air pori Jalannya proses konsolidasi dapat diamati lewat pipa-pipa
(excess pore water pressure). Kondisi pada kedudukan ~atup V piezometer yang dipasang di sepanjang kedalaman tanah lempung
tertutup ini melukiskan kondisi tak terdrainasi (undrained) d1 dalam (Gambar 7 .2b), sedemikian hingga tinggi air dalam pipa piezometer
tanah. menyatakan besarnya kelebihan tekanan air pori (excess pore water
Dalam Gambar 7.le, katup V telah dibuka, sehingga air dapa~ pressure) di lokasi pipa dipasang.
keluar lewat lubang pada piston dengan kecepatan yang dipengarulu Akibat tambahan tekanan tlp, yaitu segera setelah beban bekerja.
oleh luas lubang. Keluamya air menyebabkan piston bergerak ke tinggi air dalam pipa piezometer naik setinggi h = tlplyw (atau terdapat
bawah, sehingga pegas secara berangsur-angsur mendukung beban kenaikan tekanan air pori sebesar flp = hy,,) yang dinyatakan oleh
akibat !:lp. Pada setiap kenaikan tegangan yang didukung oleh pegas, garis DE. Garis DE ini menyatakan distribusi kelebihan tekanan air
kelebihan tekanan air pori (t:lu) di dalam silinder berkurang. pori awal. Dalam waktu tertentu. tekanan air pori pada lapisan yang
Kedudukan ini melukiskan tanah sedang berkonsolidasi. lebih dekat dengan lapisan pasir lebih dulu berk.llrang. s~dangkan
tekanan air pori lapisan lempung di bagian tengah masth tetap.
Akhimy~ pada suatu saat, tekanan air pori nol dan seluruh
Kedudukan ini ditunjukkan oleh kurva K 1 Dalan1 tahapan wak~u
tekanan tlp dJdukung oleh pegas dan piston tidak turun lagi (Gambar
sesudahnya, ketinggian air dalam pipa ditunjukkan dalan1 kurva 1<:..

VII . KONSOLIOASI
48 MEKANIKA TANAH ll
ipa piezometer mencapai
. r da Iam P . h
a tinggt at k n rnuka atr tana awal saat 7.3 LEMPUNG NORMALLY CONSOLIDATED DAN OVER-
ang Ian .
l k dudu a . CONSOLIDATED
Setelah waktu y dengan e l(edudukan gans AC ini
kedudukan yang bsax:~ (garis AC). lesai yaitu ketika kelebihan lstilah normally consolidated dan overconsolidated digunakan
be lum pembe an }I'dasi telah se ,
se ses konso untuk menggambarkan suatu sifat penting dari tanah lempung.
menunjuk~an pr~t.u) telah nol. Lapisan tanah 1empung biasanya terjadi dari proses pengendapan.
tekanan arr pon Selama proses pengendapan, lempung mengalami konsolidasi atau
Ap tanlh
~ penurunan, akibat tekanan tanah yang berada di atasnya. Lapisan-
.. .. . .. . ' . lapisan tanah yang berada di atas ini suatu ketika mungk.in kemudian
' ., . .. . ., . .' -
. .# .. ._
..
:~ :\. t

- _... --
..___..
..
\ \ ~ '
.. :_, sz .
~
_mu-- ... hilang ak.ibat proses alam. Hal ini berarti tanah lapisan bagian bawah
- pada suatu saat dalam sejarah geologinya pemah mengalami
konsolidasi akibat dari tekanan yang lebih besar dari tekanan yang
H bekerja sekarang. Tanah semacam ini disebut tanah overconsolidated
( OC) a tau terkonsolidasi berlebihan. Kondisi lain, bila tegangan
E
I .. 0 efektif yang bekerja pada suatu titik di dalam tanah pada waktu
t.. "",.,r., --' ' ~ l..
t .. f I

P.*, ..,-,..
... 4
....
-'" .. . _,). -
- . . ..,.
sekarang merupakan tegangan maksimumnya (atau tanah tidak pemah

13U = Ap i'l lw mengalami tekanan yang lebih besar dari tekanan pada waktu
.. .... ., sekarang), maka lempung disebut pada kondisi normally consolidated
p. . ....: .. f ,. '
. . ,. .,. 'I.._.,
."" " ... '... (NC) atau terkonsolidasi normal.
~ . ; I : ,,
,

rn.a.l _.:__-t--;
'If?~'::,
~
c
Jadi, lempung pad a kondisi normally consolidated, bila tekanan
prakonsolidasi (preconsolidation presure) <Pc') sama dengan tek.anan
overburden efektif {p 0 ' ) . Sedang lempung pada kondisi
overconsolidated, jika tekanan prakonsolidasi lebih besar dari tekanan
overburden efektif yang ad a pada waktu sekarang (pc'>po '). Nilai
(b) -'- .
.,..._
... .... ......
.... "
'~
.
..
8 banding overconsolidation (Overconsolidation Ratio, OCR)
Pafr
,
' : . . - didefinisikan sebagai nilai banding tekanan prakonsolidasi terhadap
tegangan efektif yang ada, atau bila dinyatakan dalam persamaan:
Gambar 7.2 Reaksi tekanan air pori terhadap beban fondasi
I
(a) Fondasi pada tanah lempung jenuh. (7 .1)
(b) Diagram perubahan tekanan air pori terhadap waktu. OCR= Pc 1
Po
Pada awalnya, tiap kenaikan beban didukung sepenuhnya oleh Tanah nornzally consolidated mempuyai nilai OCR = L dan tanah
tekanan air pori, yaitu berupa kelebihan tekanan air pori (~u) yang overconsolidated hila mempunyai OCR > 1. Dapat ditemui pula. tanah
besamya sama dengan !lp. Dalam kondisi demikian tidak ada lempung mempunyai OCR<l. Dalam hal ini tanah ~~alah sedang
perubahan tegangan efektif di dalam tanah. Setelah air pori sedikit mengalami konsolidasi (underconsolidated). Kond1~1 ~ndercon
demi sedikit keluar dari rongga pori tanah lempung, secara berangsur- solidated dapat terjadi pada tanah-tanah yang baru saJ.a. ~~~ndap.kan
angsur tanah mampat, dan beban perlahan-lahan ditransfer ke butiran baik secara geologis maupun oleh manusia. Dalam kondtstt~t~ lapt an
tanah, sehingga tegangan efektif bertambah. Akhirnya, kelebihan lempung belum mengalami keseimbangan akibat be~n dt ata nya.
tekanan air pori ~enjadi nol. Pada kondisi ini, tekanan air pori sama
dengan tekanan h1drostatis yang diakibatkan oleh air tanahnya.

VII. KONSOLIDASI
50 MEKANIKA TANAH ll
k disi underconsolidated,
d lam on
d. kur a a Penelitian Leonard ( 1962) menunjukkan bahwa hasil terbaik diperoleh
ir ori Ill idrostattsny . .
Jika tekanan a PI ,bih tekanan h b h n tegangan efekttf, tanah jika penambahan beban adalah dua kali beban sebelumnya. dengan
kan me e;; eru a a 2
urutan besar beban: 0,25; 0,50; 1;2; 4; 8; 16 kg/cm Untuk tiap
tekanannya a . bahwa akibat P . bahaan tegangan efekttf tni ,
Telah disebutkan o!idated. Peru an total, atau perubahan penambahan beban, deformasi dan waktu dicatat, kemudian diplot
d' 0 vercons h tegang . pada grafik semi Jogarittnis. Gambar 7.4 memperJihatkan sifat khusus
dapat menJa. t adanva peruba an terkonsolidasi sebenarnya ttdak
dari grafik hubungan antara penurunan (6.H) dan logaritma waktu (log
misalnya .aktbat Lapts,.an tanah. yangg senng
. diperkirakan. Perubahan l ).
0
tekanan atr P? . bang sepertt yan k"n tnasih berlangsung pada
k disi setm t mung I k Kurva bagian atas (kedudukan 1), merupakan bagian dari
dalam on k k (creep) sanga r ditnana pennu aan tanah
volume clan ra;gD:larn Japisan tanah ~s ~in didapatkan. Tetapi kalau kompresi awal yang disebabkan oleh pembebanan awal dari benda uji.
tanah terseb.u t 1 kese 1 mbang~~ mu . g kak dan perubahan volume Bagian garis lurus (kedudukan 2), menunjukkan proses konsolldasi
tersebut honson a . I aanya mtnng, tang prinzer. Bagian garis lurus terendah (kedudukan 3), menunjukkan
tanah tersebut pennu. r..a
. proses konsolidasi sekunder.
mungkin masih terJadt.

dmens
1 I one kedudukan 1 (Kompreat awal)
Uji konsolidast satu . dengan alat oedonzeter atau - -- - - - -
biasanya dilakukan di lakboratot.rstu~at ini dilihatkan pada Gambar
1
konsolidometer. aG mbar s ema d h
kil' lemen tanah yang mu a rnampa t
h
7.3. Contoh tana yan g 1newa I e
. r d'ki dimasukkan secara
hatl-h
att ke
1 1
Pada Iapisan
. .
tanah yang dtse d b, ah dan benda uji dibatasi oleh
. B . n atas an aw
dalam cmcin besL agia
batu tembus air (porous stone).

p

Waktu ~ (tkall log)

. . ...
. ..
.. ..
.
,

Pelat beban

..
.
Balu tembus &r
. ..
"
0

.
..
0 '
..
..
":"'
air
Cincln besi
Gambar 7.4 Sifat khusus g rafik hubungan llH atau e terhadap log t.

Conloh tanah Untuk tiap penambahan beban selama pengujian. tegangan y~ng
terjadi adalah berupa tegangan efektif. Bila berat jenis tanah (s~ecific


:
"' : ~
Batu tembus air
# 0

.:

..

.

gravity), dimensi awal dan penurunan pada tiap pe~bebanan dtcatat.


maka nilai angka pori e dapat diperoleh. SelanJutnya. hubu~g~
: f# .. . . ... lit

tegangan efektif dan angka pori (e) dip lot pad a grafik semt logantnus
(Gambar 7.5).
Gambar 7.3 Gambar skema alat uji konsolidasi.

Beban P diterapkan di atas benda uji, dan penurunan diukur


dengan arloji pembacaan (dial gauge). Umumn ya, beban diterapk~n
dalam periode 24 jam, dengan benda uji selalu terendam atr.
Penambahan beban secara periodik diterapkan pada contoh tanah~ VII. KONSOLIDASI 53
52 MEKANIKA TANAH ll
2,6 \ Koefisien perubalwn volume (m,.) didefinisikan sebagai
2,4 perubahan volume persatuan penambahan tegangan efektif. Satuan
dari m,. adalah kebalikan dari tekanan (cm2/kg. m2/kN). Perubahan
2.2
volume dinyatakan dengan perubahan ketebalan atau angka pori. Jika

,, terjadi kenaikan tegangan efektif dari p 1 ' ke p 2 ' maka angka pori akan
1-
2
berkurang dari e, dan ke e2 (Gambar 7.7b) dengan perubahan tebal
4)

0

c: 1\ _llo
flH.
0. 18 --...- N
Perubahan volume == V1 -V2
ctS '
.::
01 er= 1, t j ' Hl -H2
c
== ---.;;.-~ (karena luas contoh tetap)
<( 1,6
!
.?:..~-- .. J ""
--- !::a vt HI
eF
..
1,
-- ---~

!""'-

~'---...
1.4 . " ! f'..... e t - e2
1
== --.;;;_
I
1 + e1 (7. 5a)
1,2 II
'
l, I'

Subsitusi Persamaan (7.5a) ke Persamaan (7.4) diperoleh:
p....

1 I
I

50 75 100
pr 25
0 ... a 1.!:lp
Perubahaan volume == - -
p (kN/m..)
1+ e1
(a}
Karena n~. adalah perubahan volume per satuan penambahan
! tegangan, maka:
0

--
~
0 5
" ffiv
avflP 1
= ___;__
::r: 1 + e1 flp
5:
<l 10
c
c:tl - av
CJ)
c
15 \ 1 + e1 (7.5b)
ctS
CJ)
Q)
a: 1\
20 Nilai nz" untuk tanah tertentu tidak konstan. tetapi tergantung dari
JH. 1-1 1~
I :\
besamya tegangan yang ditinjau.
25
11 Contoh soal 7.1:

30 I ! I ----' ~

Diketahui data dari kurva uji konsolidasi seperti yang diperlihatk~


~Hr21r" '
:~
35 " I I
I l
I
!'--..
~~
dalam Gambar 7.7. Hitunglah a~ dan n1~ untuk kenaikan tegangan dan
'" ' I
' 1"--- 20 sampai 40 kN/m1.
!
40 '
Pl' Pl'
0 25 50 75 100 Penyelesaian :
p (kN/m2 )

(b) Dari Gambar 7.7a diperoleh hubungan angka pori dan tegangan.
Untuk p 1 ' = 20 kN/m e1 = 1.77
Gambar 7.7 Hasil uji konsolidasi 2

.
(a) Grafik angka pori vs. tegangan efektif (e vs. p ') ')

p 2 ' = 40 kN/m-. e2 = 1.47.


(b) Grafik regangan vs. tegangan efektif (L1H IH vs. p ')
VII . KONSOLIDASI
56 MEKANIKA TANAH ll

Tebal contoh pada kondisi akhir ini, H 1 = 19,250 mm (Tabel C7.1)
Jadi, e 1 ,77 - 1,4~- 0
- , 015 m2/kN Angka pori pada awal pengujian e0 = e1 + !:,.e
et - 2 ::::- ?0
av == P2-' fJ ' 40 - ...
I Pada umumnya, hubungan antara 11e dan t:,.H dapat dinyatakan oleh:
Dari Gambar 7.7b, !:le _ 1+ e0 _ 1+ e1 +!:le
, kNI 2 l:lH/ ff ::: 0,24 l:lH
-
H
----- H (1)
Untuk P1 == 20

m'
2 t1HIH::: 0,3 1 M/= 20 - 19,25 = 0,75 mm
P2' == 40 kN/In ,
11e 1,662 + 11e
0,3 1- 0~24 ::: 0,0035
2
ITI fkN
=----

0,75 20
m,. == 40- 20
!:le= 0,065
eo = 0,662 + 0,065 = 0,727
Contoh soa/ 7.2: . 1Uh diperoleh data pada Tabel
Hasil uji konsolidasi pada leinpung jet Dari persamaan (1):
C7.1.
!:le = 1 + e0 = 1,727 =
0 0864
Ta beI C71
I
till H 20 '
Tegangan (p ') Tebal contoh setelah
2 berkonsolidasi (mm) 11e = 0,0864 M1
(kN/m )
0 20,000 Persamaan ini digunakan untuk menentukan angka pori pada tiap
50 19,649 "
periode pembebanan (Tabel C7.2).
100 19,519


200 19,348 0,74
400 19, 151
800 18,950 0,72

0,00 19,250
0,7
"" ['-..
"

<1> ~
~
c:
0
Pada akhir pengujian, setelah contoh tidak dibebani selama 24 jam,
diukur kadar aimya 24,5 % dan berat jenis tanah Gs = 2,70.
Q.
ctJ
..!11:
0 68
J

___
D.665
"
C)
t:
~:..

-- - - ----
Gambarkan hubungan angka pori vs. tegangan efektifnya, dan <( 0,66 --~ ""'""' . 1-- ---- i''
0,658 1"---t--r- ~~
tentukan koefisien pelnampatan (av) dan koefisien perubahan volume I I
1\
- ' I
I I r-..
2 0,64
I
'
(m..) pada tegangan 250 kN/m sampai 350 kN/m2. i
.

I ' I

'l '
I
I
I

Penyelesaio.n. 0,62

10 100 250350 1000
Pada contoh tanah jenuh berlaku hubungan, e = wGs . p' (kN/m
2
)

Maka, angka pori saat akhir pengujian: e1 =0,254 x 2,70 = 0;662 Gambar C7.1

58 VII. KONSOLIDASI 59
MEKANIKA TANAH 11
Tabel C7.2 sensitivitas rendah sampa d
M! e ini sebaiknya tidak d . . se ang dengan kesalahan 30% (persamaan
H 6.e . lgunakan untuk sensitifitas Jebih besar dari 4).
Tegangan (p ') (mn1)
(nun) Terzagh1 dan Peck j u a
'
(kN/m-)
0.00 0:000 0.727 tanah lempung dibentuk kg bmel~gusulkan hubungan yang sama untuk
0 20.000 0.030 0.697 em a 1 (ren1olded ):
!9.649 0.351
50 0.481 0.0-+2 0.685 Cr =0.007 (LL- 10)
lOO 19.519 0,056 0.671 (7.8)
19.3~8
0. 6'"'"
)_
200 0.849 0.073 0,653
400 19.151 0.091 0.636
18.950 1.050
800 0.750 0,065 0,662
0,00 19.250
, dapat dilihat pada Gambar C7.1.
Grafik hubungan e - log P

Dari grafik tersebut ... ------ ------------
~

pada PI' =250 L~/m2. el =0.665 I


I
I

P 2' =350 k.~/m~. e2 =0.658


I
I
I
I

a = !1e =0.665- 0.658 =O.OOOO? m2/kN ~


I

-------------------'--------.....
I
I
' tip 350 - 250 I
I
'

p, , .
Q1 0.00007 _ Q fVVVH? 2/kN
_ P .
m,.= - - .vvvv-t- m p' , . . . k:lg)

l + e1 1.665
Gambar 7.8 lndeks pemampatan Cr-

7.5.2 lndeks Pemampatan (Cc) (Compression Index) Beberapa nilai Cc yang didasarkan pada si fat -sifat tanah pada
tempat-tempat tertentu yang diberikan oleh Azzouz dkk. (1976)
lndeks pemanzpatan atau inaeks kornpresi (Cc), adalah kemi- sebagai berikut:
ringan dari bagian lurus grafik e-log p '. Untuk dua titik yang terletak
pada bagian lurus dari grafik dalam Gambar 7.8, nilai Cc dinyatakan Cc = 0,01 lVN (untuk lempung Chicago) (7.9)
oJeh persamaan:
Cc = 0,0046(LL- 9)(untuk lempung Brasilia) (7.10)
c( = tie = el - e2 - el - e 2 Cc = 0,208eo + 0,0083 (untuk lempung Chicago) (7.ll)
(7.6)
~log p' log Pz '-log PI'- log(p2, I PI') Cr = 0.0115 lVN (untuk tanah organik, gambut) (7.12)

Dari penelitian, untuk tanah nonnally consolidated Terzaghi dan Peck dengan lVN adalah kadar air asli di lapangan dalam (%) dan e0 adalah
( 1967) mengusu] kan nilai c(' sebagai beri kut : , angka pori.

Cr= 0,009 (LL-10)


(7.7) Contolz soal 7.3:
dengan LL adalah batas
cair (/iquit linzit). Persamaan ini dapat Dengan melihat basil uji konsolidasi Gambar C7.1. tentukan nilai C('
digunakan untuk tanah
lempung anorganik yang mempunyai laboratorium tanah tersebut.

60 VIr . KONSOLIDASI 1
MEKANIKA TANAH 11
Penyelesaian: um (Gambar C7.1) mendekati . Prosedur untuk menentukan tekanan prakonsolidasi (Pc') yang
l" di laboraton d1usulkan o]eh Casagrande ( 1936) ada1ah sebagai berikut:
Kurva pemampatan ~~ k1~/m2.
1inier dari 100 sampa~ 640 1) Pi.li~lah berdasa: . pandangan mata satu titik yang berjari-jari
_ e, 0.682- 0. -=0;055 ~J~tmum (atau tJtJk pada puncak kurva) pada kurva konsolidasi
eJ - ==-
cc == p, ' I . -6 00 (tJtik A daJam Gambar 7.9).
log -, og 100 2) Gambarkan garis horisontal melalui titik A (sejajar absis).
Pt
3) Gambarkan garis singgung pada kurva lewat titik A.
,. b li (C,) (Reco1npression Index) 4) Bagi dua sudut yang dibuat oleh butir (2) dan (3).
d ks Pemampatan Kem a
7.5.3 In e ,. bali atau indeks rekompresi (C,) adalah 5) Perpanjang b~gian ~urus dari kurva pemampatan asli sampai
Indeks pemampatan kem beban dan pembebanan kembali pada :n~motong gans bag1 sudut butir (4). Titik potong dari dua garis
kemiringan d~ri 1--ur:a pei~::;~S definisi c, adalah (lihat pada bagian 101 adalah tekanan prakonsolidasi (p c'). yaitu titik B dari Gambar
!fafik e-log p Dan Gam 7.9.
~:urva pelepasan beban) :
(7 .13)

I
I
Contoh soal 7.4: I
I
Dari hasil pengujian pada Gambar C7.1. tentukan besamya Cr.
'
I
I
I
Penyelesaian: J
I
I
Perkiraan kemiringan kurva pelepasan beban dapat didekati dengan
mengambil koordinat-koordinat dua titik pada k:urva tersebut.
.,
Pada e1 =0.636: p/ =800 Id r/m.. Gambar 7.9 Cara ntenentukan pc' fCasagrande, 1936).
2
e2 = 0.662; p/= 10 kN/m 7.7 PENGARUH GANGGUAN BE~l)A l.JJI PADA
Cr = fie = et - e2 = 0,636-0,662 = O GRAFIK e-log p'
013
fl.logp' 1og(p 2 '1 p 1') log(l0/800) '
Kondisi tanah yang mengalami pembebanan sepeni yang
ditunjukkan dalam grafik e-log p' yang diperoleh dari laboratorium.
7.6 TEKANA.. PRAKO.SSOLIDASI (pc') (PRECONSOLIDA tidak sama dengan kondisi pembebanan tanah asli ketika berada di
TIOlv PRESSURE)
lapangan. Beda reaksi terhadap beban antara benda uji di laboratorium
Terdapat beberapa cara untuk menentukan nilai tekanan dan di lapangan adalah karena adanya gangguan tanah benda uji (soil
prakonsolidasi (p ') Cara yan 1' b . disturbance) selarna persiapan uji konsolidasi. Karena dibutuhlan
,. g pa 1ng anyak dtgunakan adalah cara
Casagrande (1936) yat 1 d fik untuk mengetahui hubungan angka pori-tegangan efektif pada kondi i
, u engan menggunakan gambar gra I
hubungan e-Log p (Gambar 7.9) asli di lapangan, maka diperlukan koreksi terhadap hasil pengujian di
laboratorium.

62 VII . KONSOLIDASI
MEKANIKA TANAH 11
. . kan sebagai berikut:
.. dpat dtterang Pad a lcrnpung ove.rron.\olidated ((;ambar 7.1 Ob). sejarah
C1angguan benda UJI ' d' engaruhi oleh tegangan efektif-
tanah tp , K ' (d tc~angan saat ta~ah _berada dt lapangan ditunjukkan oleh kurva AB.
Di Iapangan. eleJnen ektif horisontal a\ == oO':. .engan K, ya1tu ku~va _asl t d1 lapangan sarnpai ke titik dirnana tekanan
.k 1 a dan tcgangan c[i diam). Umumnya Ko ttdak sama p~akonsoltdast (p, ') tercapai . Scsudah itu. karcna scsuatu hal tcrjadi
vertt a 1 tcral tana11 // z
I ko cfisicn tckanan a k lempung nonna y conso tdated clJwak~u latnpau .. tanah rjj atasnya terbong.kar dan beban bcrkurang
adaIa 1 d .1 1 untu .
dc no-an 1 yaitu k.urang at I'd ted (slightly overconso!tdated) dan sa mpat J~cncapa1 tckanan overburden (p K.urva garis pcnuh BC
e ' I '}rconso I a I b'l (/ 0
' ).

atau scdikit nonllal y ove terkonsolidasi sanga~ bcr ~ t 1an leavily tnempcrhhat Kan h~bungan e log p' dt lapangan sclarna pengurangan
lcbih dari l untuk lem~ung h tanah dian1btl dan dalatn tanah bebannya. Btla m1salnya beban di lapangan bcrtambah, n1aka kurva
overconsolldate d) Kcttka canto k k g luar atau tckanan tana 11 Iatera 1dt akan mcngikuti kurva pemarnpalan kernbali yang berupa garis patah-
b tckanan e an a/ ) h'
dcngan pengc oran, ( . co 11 'ining pressure llang patah C'B; yang hila bcban bertambah hingga Jnclan1paui tckanan
ah e.,
, teJn LJ'
sckelili ng contoI1 ta~ h t lah diambil dari dalam tanah untuk prakonsolidasi, kurva akan terus kc bawah mcngikuti pclurusan dari
Keccnderungan tanah Je~u se e tekanan keliling, ditahan oleh kurva pctnampatan asli di lapan!!an (bagian BF). 13ila tanah pada
k ena htlangnya .
mengembang at . or1 negatif akibat tekanan kaptler kedudukan titik C, kemudian contoh tanah diambil untuk diuji di
b tekanan atr P
bcrken1 angny~ . d t'1dak keluar dari larutan air, volume laboratorium, maka tckanan cfektif akan tercduksi pada angka pori
( il/arv tensron ). 1tka u ara ~ k 'f ( ') rclatif konstan, yang bila kemudian tanah diuji, maka kurvanya akan
cap : b b h dan tegangan kekang e1e tt 0:\ sama
contoh ttdak akan eru a d Jnengikuti garis pcnuh DE (Gambar 7.10b). Penambahan derajat
dengan besanlya tekanan air pori (-u). Dalam kon ISI Jni, gangguan benda uji, mcngakibatkan kurva Jaboratorium akan
cenderung bergeser Jebih ke kiri.
O'z, = O'x' =-u
.k 1 b d' a '/IT
J 1 a, m at an tng , v z ' berubah dengan perubahan yang tergantung 7.8 KOREKSI INDEKS PEMAMPATAN (C,) PADA GRAFIK
pa da m1 at Km regangan yang ditimbulkan menyebabkan kerusakan

e-logp'
benda uji, atau benda uji menjadi terganggu. Pengaruh tnt telah Akibat pengaruh persiapan pengujian, tanah benda uji yang akan
diselidiki oleh Skempton dan Sowa (1963), Ladd dan Lambe (196~), digunakan dalam uj1 konsolidasi akan sediklt terganggu. Kerusakan
dan Ladd ( 1964). Pengaruh dari pengambilan contoh tanah, dan latn- benda uji menghasilkan pengurangan kemiringan dari garis
lain pengaruh kerusakan benda uji ditunjukkan dalam Gambar 7 .lOa pemampatan ( Cr) asli di lapangan. Karena itu dapat diharapkan bahwa
dan 7.10b. kemiringan garis yang menunjukkan kompresi asli di lapangan akan
Pada Gambar 7.10a, ditunjukkan sejarah pembebanan dari tanah sedikit lebih besar dari garis Cc yang diperoleh dalam pengujian
lempung nonnally consolidated. Kurva pemampatan asli diperlihatkan Iaboratori urn.
sebagai garis penuh AB, yang menggambarkan kondisi asli di Penggambaran kurva asli di lapangan secara pendekatan dapat
Japangan, dengan Po' = p/ . Jika misalnya beban bertambah, maka diperoleh dengan cara yang diusulkan oleh Schmertman~ ( 195~)- Pada
lapisan tanah akan men galami perubahan angka pori (e) menurut garis cara ini <raris kemiringan C, hasil pengujian laboratonum d1anggap
' b
patah-patah BE, yaitu perpanjangan kurva pemampatan asli di memotong garis asli lapangan pada nilai banding pon e yang
Japangan. Akan tetapi, akibat tanah diambil dari kedalaman tertentu di mendekati 0,42 kali nilai banding pori awalnya (eo).
dalam tanah untuk diuji di laboratorium, tekanan konsolidasi efektif Pada lempung nonnally consolidated, dimana Po'= Pr '. ~emi
benda u~~ m.enjadi .berkurang, walaupun angka pori relatif tetap. Ketika ringan kurva pemampatan asli lapangan dapat dibuat menurut gar~~ AB
benda. UJt dt~~ant kembali di laboratorium, kurva konsolidasi adalah (Gambar 7.11a). Titik A mempunyai koordinat .Pn' dan ~o' dan tttt~ .~
sepertJ kondtst yang ditunjukkan oleh kurva laboratorium CD adalah titik pada garis Cc hasil uji laboratonum. yattu pada ttttk
(Gambar 7.10a).
dimana nilai e-nya = 0,42eo.

64 VII. KONSOLIDASI
MEKANIKA TANAH 11
~~
/
I/~d~
r
o I
~ .. 0

I'
c t
s\
''\ '
I m~c~
.,.,

t<ur... <.'! v~ I [ ~
\
\ I l
~
~
~
I
I ~ E -.....;~::::~::: AC HED
I I ~\-_-
~ I l t 0
~ I

0
~E I
I
~- :
o """e. __ .....,. ___ ..J ____ ...,. _ _s Il L
I

~ L - - - - - - L . -_ _ _ _ _ C.42' ::1-------:, ----:-- s


A.' A:' P ~ ~ Po' A.'

Gambar 7.11 KunYl asli di /(lpan all.

7.Q F1\KTOR"F KTOR YJ~ G . 1J .. ~lP 1r R I PEl 1E -


D c.:' 1' .:\. TE ' . ~A l. PRAK{Jl 1SOLJD SI Pc)
Tclah d!pelajari bah\\'U pengaruh ga 1ggu n ont h benda uji (~oil
disturbnnct) men) cbJb~an ' urva perm n1patan sli n1enjudi berg~ser
k.e kiri, sehingg~l ttkan,ul prakonsolida~i juga berg er ke kiri utau
n1enjadi berk.urang. ytmg diikuti olch pengurangan ungka pori (utau
re~angan bertanlb~) p. ld.l .. en1baran_ kg ngan yang ditinjau.
F
~on ek.uensinya keminngan k.-urva padu tcgangun lehih kecil dari
tekunan prak.on 'Olida. . i flc ~uau C.) bertan1bah. an kemiringan i.airva
p {tbla log) pada tegangnn lebih be , .tr p(' a tau C,~) ocr urang. Gangguan c ntoh
(b)
benda uji banyak. teijudi padu .1enis l~mpun; ~n .- H tf.
Gambar 7.10 Pfngaruh ganggllDll contoh pada ~lln'a petnarnpatan Pada nji ~ons ltdJ 1 ""-ring digunak'1ln istilah UR (Load
(a) Lt::mptmg nurm.zl!y consolid,zr~d (b) Lanpung O\'erconsol idau:d. lncrtnu.:nt Rarit. ). yaitu rasio ~n,lnlbJhan be ban ~ ang di terapkan
pada ' U:lt pengujian {.c nt'- hnya prc sedur d h~n1 ,-\ST\1 D--43: . UR
Pada len1pung Ol'erc(lnsolidated. kun a a li lapangan ditentukan didefini -rk.an sehag.1i. t.1n1bahan tegangan diNgi dengan leg n;an U\\ al
dengan lebih dulu menentukan titik .-\ (pada koordinnt Po dan t\ ) .; ebehu11 be ban di t'tupk.an. at ..1u
(Gantbar 7.l~b). ~urYa pembebanan kembali di lapangan didekati
dengan menank gans .-\C .. ejajar dengan ketniringan utnma dari kun a L!R = !lf: (7.14
~n~beban~n kemba~i C. hasil labonltorium, .. edangk.an kcn1iringan
t

f. l

~u.~ a ~nlllnlp~tan C, dapal dibutlt dengan menarik. garis BC. ditnana dengan ~l adalah t n1b~than tegangan J ..1n 1 i..llth tegan.an s be-
uuk B adalah tttk pada kurva laboratoriunl \d ,. . l) 1 e JJn
c d I h P~ d nngl\...l pou .~- ,, lunun ~L Bil,l lJR = l. n1.1~.1 ran1~~1hun ~~!Hl y n; dit~rJp an u alah -
-
a. a a ~rpo~on~an kurva pcn1bebanan k~n1buli di lap~ngan dengan k.Jli lx: ban sL-~ hlnln\ ..1
guns verukal dttank lewat pc'. ... ~

66 ------------------------~
VII KONSOLIQASI
MEKAN1KA TANAH ll '

I a pada leinpung sensitif, jika


kkan ba 1W
h Faktor lain yang mempengaruhi nilai Pc' adalah lamanya waktu
Pengalaman menunJUerubahan tegangan atau pengaru getaran penambahan beban. Crawford (1964) mengamati pengaruh waktu
d.
terJa 1 sedikit pengaruh P d t's
h ecara ras t struktur tanah.

Untuk

lempung
, selang penambahan beban terhadap kurva pemampatan yang hasilnya
maka dapat tnenguba s in tidak dapat membe~Ikan nt1at p( secara dapat dilihat pada Gambar 7.12c. Pengujian dilakukan dengan
sensitif ini, LIR. == 1 munf~rang dari 1 sering dtgunakan. Pengaruh pemberian LIR tetap sama dengan 1, akan tetapi lama pembebanan
tepat. Karena ttu, LIR t 11 pada grafik petnampatan dapat divariasikan. Dari Gambar 7.12c. dapat dilihat bahwa jika lama
1gguan con o
variasi LIR dan gat dan Gantbar 7.12b. pembebanan ditambah, kurva pemampatan akan bergeser ke kiri. Hal
dilihat pada Gambar 712a ini berarti bahwa untuk suatu tegangan (p ') yang diterapkan, nilai
IA,' angka pori pada akhir peristiwa konsolidasi akan berkurang, bila
Po'
l Kurva aali di I~ selang waktu penambahan beban bertambah. Pada penambahan Jama
' , ( Kurva laboratoriun
~ ~ ~X pada LIR rendah
waktu pembebanan, nilai Pc' berkurang, atau Pc' bertambah dengan
KtJva aal dl lapenoan
\ ' \ Kurva laboratonum
pengurangan lama waktu pembebanan.
t<urve laborltorium pedl
contoh ber1culliiiS tJnggi \ \ dengan LJR 1

KUM llbolalofUn peda


CX)(Jeot\ beM*ha tendah
7.10 HITUNGAN PENURUNAN KONSOLIDASI
Ditinjau lapisan tanah lempung jenuh dengan tebal H. Akibat
adanya beban yang bekerja, lapisan tanah menerima tambahan
tegangan sebesar 6p. Dianggap regangan arah lateral nol. Pada akhir
konsolidasi, terdapat tambahan tegangan efektif vertikal sebesar (!lp).
p' (lkala log)
p' ,....,. log) (b)
Sebagai akibat penambahan tegangan dari po' ke P1' (dengan P1' = po'
+ !lp) terjadi pengurangan angka pori dari e0 ke eJ. Pengurangan
A/ Pc' Po' volume persatuan volume lempung dinyatakan oleh persamaan angka
t ~ (walclu yang pori sebagai berikut:
dibutuhkan untuk
~al primer 11lesal)
L\V L1H e0 -e1 L1e
- -- = ___;_,__ = - - (7.15)
V H 1 +e0

dengan:
V =volume awal
H = teballapisan tanah awal
(c) fJ' (akala log) tl V= perubahan volume
Gambar 7.12 Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan Pc' t:Ji = perubahan tebal
(a) Pengaruh gangguan contoh e0 = angka pori awal
(b) Pengaruh rasio penambahan beban (LIR) (Brumund,
e1 = angka pori pada perubahan volume tertentu
Jonas dan Ladd, 1976) de := peru bahan angka pori
(c) Pengaruh selang waktu penambahan beban (Crawford, Karena regangan lateral nol, pengurangan volume per ~olume satuan
1964)
sama dengan pengurangan tebal persatuan tebalnya, yattu penu~nan
persatuan ketinggian atau panjangnya. Besamya penurunan lapt an
tanah setebal dh dapat dinyatakan dalam persamaan:

68 VII. KONSOLIDASI
MEKANIKA TANAH ll

(7 .16) Bila didefinisikan:
' , il
Pt = Po +up
(7 .17)
(a) Penurunan untuk lempung normally consolidated (pc' = po')
dengan tegangan efektif sebesar Pt ',

(7. j 8) H p 1'
= f1l ,, 6p dh sr =ccl + eo log Po' (7.23)
k nsolidasi primer total atau ultimit.
denoan S ada1ah penurunan o
o t ah den oan tcbal H : (b) Un~uk lempung. overconsolidated (pc'>p 0 ' ) penurunan konsolidasi
Untuk penurunan lapisan tan o
pr!mer total d1nyatakan oleh persamaan yang bergantung nilai
/1 PI '
(7 .19)
s(' = I 111 ~~ ~P dh
0 1. Biia, p/< pc'
. d ,\ d'ancroap
Jtka 111, an up 1 b b sama pada sembarang
. .
kedalaman
. 1 tanah, H I

S r = Cr log Pl (7.24)
mJka diperoleh persamaan penurunan konsohdast pnmer tota : 1
l+eo Po
(7.20)
2. Bila, p/> pc'
Bila akan menghitung besarnya penurunan konsolidasi dengan H I H I

menoounakan nilai 1n,. dan 11p, maka pada sembarang kedalaman Sr = Cr log Pc + C 1
log Pt (7.25)
l+eo Po c l+eo
lapis~~ yang ditinjau nilai keduanya di.tentukan,. dan penuru~an
P c'

dihitung dengan menambahkan secara alJabar dan penurunan tJap !J.e


- - - pada kurva penambahan beban atau pada
Japisan. Ni1ai tarnbahan tegangan ~p dapat ditentukan dengan '
~log p'
memperhatikan distribusi tegangan akibat beban fondasi pada setiap p ' >pc' .

Iapisan yang ditinjau. Penurunan konsolidasi primer t0tal adalah


jumlah dari penurunan tiap lapisannya, yaitu: ~e ; pada kurva pelepasan beb~ atau pada p ' <Pc'.
~log p'
Se= L lnv; llp; MI (7.21)
dengan:
Persamaan konsolidasi dengan menggunakan grafik e-log p' Cr = indeks pemampatan kembali
ada1ah sebagai berikut ini. Cc = indeks pemampatan
Pada Persamaan (7.15), bila till= Se. maka dapat dibuat persamaan H = teballapisan tanah
urn urn: p/ = tekanan prakonsolidasi
e0 = angka pori awal
.-. - eo
.),, - - - e l H
= !le H ilp = tambahan tegangan akibat beban fondasi
(7.22)
l+eo l+eo p 0 ' = tekanan overburden efektif mula-mula sebelum dibebani

. Untuk lcmpung tertentu, penurunan konsolidasi primer total



dJnyatakan oleh pcrsamaan-persamaan berikut ini.

70 VII. KONSOLIDASI 71
MEKANIKA TANAH ll

'


Contoh soal 7.5:
. d tanah 1em
pung d1perli hatkan pad a Garnba
. I 20 r
~~risonta~ lewat. eo == 0,91. Garis ini tnemotong garis vertikal dari
H 'I uji konsolidasi pa a diambil dan keda aman 2 m dan Pada ttttk C dt A. T1t1k B ditentukan dengan memperpanjang kurva
C7as2r Contoh tanah Jempunbg ---~en efektif po' = 275 kN/m ,eo:::: 0,91, pemampatan laboratoriutn sampai memotong garis mendatar
. . orer Ill" '
kedalaman int tekanan 0~42e, = 0.42 x 0,91 == 0,38. Hubungkan titik A dan B. maka
dtperoleh kurva pemampatan asli lapangan. NBat Cc dari kurva
Tentukan: tan asli di lapangan dengan cara pemampatan asli di lapangan. diperoleh dengan cara sebagai
k rva pemarnpa
(a) Ke1niringan u berikut:
Schmertn1ann. I'd 1. yang terjadi pada tanah lempung Pada kurva pemampatan ash di lapangan,
konso 1 as ,
(b) Hitung penurunan i dan tekanan overburde;z, tegangan yang untuk p,' == 900 kN/m ~ e1 =0.71
2

bila akibat beban fondas. d" p ' = 800 kN/m". Tebal lapisan
tetjadi bertarnbah tnenJa l I untuk P 2' == 2000 kN/m2; e2 =0,58
Iempung H =10 m. cc == 0,71- 0,58 == 0,38
log 2000- log 900
Penyelesaian:
1
(b) Hitungan penurunan konsolidasi, pada tegangan Pt' = Po. + l:lp =
lA 800 kN/m, dilakukan dengan cara sebagai berikut:
-1- ---- ~-
:'\.
;
l\ e0 - e 1
~ ... .. 1- ---- Sc = H
~~ ., 1+ e0
I' l'\'
1"1
--
0,8 .,

Q)
I

I
"' \ Dari kurva asli di lapangan, untuk p' = 800 kN/m-, maka e1=
-.... 0,7
~

I

iW 0,74.
I
0

a. I

I Jadi,
ro
..:t:
0,6
~
0>
c S = 0,91-0,74 (10) = 0,89 m
<(

0,5
~ c 1+ 0,91
I

0,4 ---
I

I

- 1- --
"'
f.-
~
1\

Jika digunakan Persamaan (7 .24):
I

I

I B S = Cc H log Po '+l:lp
i C 1 +eo Po I
0,3
I I I

275
--
10 100 ~~ = 1000 10000 Karena Iempung termasuk nonnally consolidated. Pc' = Po = 275
1

2
kN/m , maka
p' (kN/m
38 800
s = 0, (10) log = 0,92 m
c 1 + 0,91 275
Gambar C7.2.
Perbedaan kecil dari kedua hasil penurunan konsolidasi S, adalah
(a) Tentukan tekanan prakonsolidasi (p/) dengan ~rosedur akibat kesalahan pada pen1bacaan data pada ~'Urva.
Casagrande (Gambar C7.2). Diperoleh p('' = 275 k.N/m . Unt~k
menentukan kurva pemampatan asli di lapangan, gambarkan gan:

72 VII. KONSOLIDASI
7
MEKANIKA TANAHll
NURUNAN I(ONSOLIDASI
KECEPATAN PE
7.11 an Konsolidasi Di sini dianggap bah . .
111 Derajat penurun wa tegangan efekt1f verttka l untuk tanah
7. ang berkedalaman z, perken1bangan sedaIam z, bertambah dari k '
I
1 Po
( peru ba han voI ume tanah h e P 1 dengan t1dak ad a regangan lateral
Pada elemen tana ~/0 tegangan tertentu, dapat dinyatakan ~roses k h .
anya e ara verttkal). Mula-mula saat t =
konsolidasi akibat kenm a alarn 0 atau segera sesudah terjadi kenaikan beban sebesar flp , walaupun
pcrsamaan: t~gangan total t7lah bertambah menjadi p 1 I, tegangan efektif tetap
sama. deng~n po Setelah konsolidasi berhenti (flu = 0) tegangan
e -e efekll f menJadi p/. '
U = _:.:...
n- (7.27)
eo-el Sela1na konsolidasi berlangsung: flp = -flu .

Dari Gatnbar 7.13 dapat dihitung,
dcngan: d . l konsolidasi saat waklu terlentu pada kedalarnar
U = eraJa 1z Pl ' = Po' + U j
dimana nilai u diantara 0 dan 1 (atau 0 - 100%) '
eo = angka pori awal sebelUin terjadinya konsolidasi = p '+ Ll
(7.29)
e1 = angka pori pada akhir konsolidasi Persamaan derajat konsolidasi ( U), dinyatakan oleh:
e = angka pori. pada waktu yang ditanyakan, yaitu pada waktu u; - u u
konsolidasi masih berlangsung U= = 1- - (7.30)
ui ui
Jika kurva konsolidasi e-p' dianggap Iinier pad a interval tegangan
yang diperhati kan (Gambar 7.13), maka derajat konsolidasi dapat dengan:
dinyatakan dalam bentuk persamaan: u = kelebihan tekanan air pori pada waktu tertentu saat
konsolidasi masih berlangsung, akibat kenaikan tegangan
total
(7.28) U; = kelebihan tekanan air pori yang nilainya diatas u 0 yang
terjadi segera sesudah kenaikan tegangan total
uo = tekanan air pori awal, sebelum terjadi kenaikan tegangan
total

I
7.11.2 Teori Konsolidasi Satu Dimensi (One Ditnensional
_ ___ _J_
I Consolidation)
I - - --
1 I
Cara menentukan distribusi kelebihan tekanan air pori dalam
I
., - ___ .J _____ I
I lapisan yang sedang berkonsolidasi, pada sembarang waktu sesudah
I ~---- bekerjanya beban, beserta deraj at konsolidasi ditunjukkan oleh
1 I
1.. u
I Terzaghi (1925). Teori ini disebut teori konsolidasi satu dinzcnsi
I u, I I
~ I I Terzaghi. Beberapa anggapan dalatn analisis konsolidasi satu ditnensi.
I 1 I
I I ~ adalah:
I
A'
P1 I P'
1. Tanah adalah hotnogen.
2. Tanah le mpung dalan1 keadaan jenuh scn1puma.
Gambar 1.]3/fubungan - l . I . . .
e P 'Jt/a kurvanya c/ianggap hn1er.
74 VII. KONSOLIDASI
MEKANIKA TANAH ll ,
I

. .dak mudah matnpat.


3. Partikcl padat dan atr l1 . at'r pori vertikal (satu dimensi). Jika v adalah kecepatan drainasi yang lewat lapisan tipis, maka
dan a1tran persamaan Darcy dapat dinyatakan oleh:
4. Arah pemampatan
5. Rcgangan kecil. d eluruh gradien hidrolik. v = ki = - k Oh =_ kOu
(7.33)
D berlaku pa a 5
8z 'Y w Oz
6. Hukum arcy . . fk) clan koefisien perubahan volume Tanda negatif digunakan untuk menunjukkan berkurangnya h pada
7 Koeftsicn permeabthtas , 1' d .
. an selama proses konso 1 ast. penambahan z. Ditinjau sebuah elemen dengan luas satuan. dan
(111,.) konst tidak tergantung waktu, antara dengan tebal dz. Volume air yang masuk dari bawah elemen dalam
8. Ada hubungan kJlusus y~~~tif satuan waktu adalah V. Volume air yang keluar dari elemen adalah:
angka pori dan tegangan e ll . .

. etebal dz yang padanya bekerja 8V


D. laptsan lempung 5 V+ clz per satuan luas
ttlnJau 7 14) fka kelebihan tekanan au pon pada 8z
tekanan l!.JJ (~amb?r ataU: 8 isan lempung adalah u, maka
1

Maka volume bersih dari air ke1uar dari elemen, dalam satuan waktu
sembarang t1ttk dJ ,d h'!ostatis di dalam tanah dengan
i<t-lioakseunbangan '"et :1'1 1 . adalah:
Let~baJan dz. dapat dinyatakan dalam persamaan.
8V 8V
' V+ dz- V = dz (7.34)
8u 8u (7 .31) 8z 8z
u+ dz - u = (!~

8z bz
Perubahan volume persatuan volume dari volume awal, dinyatakan
dalam perubahan porositas !J.n. Maka, luas potongan a~alah l~as
z 1
8ul8z dz satuan dan volumenya akan sama dengan ketebalannya, yattu dz. B1la
I Beban per satuan luas b.f1 perubahan volume persatuan volume awal, persatuan waktu, sama
~~-:-:-'''--;":-.1..1. 1 1 . !.!...~ . L.1. 1.) .' . !,. ...... : dengan perubahan porositas (n) persatuan waktu, maka:
. . . . ' . .. . . '



o
o
t t
I
1 , 1


,
o I
, t
t t
1

1
r
t


. .. ....... ......

mat -----
...

~
--- . .... f '

.,

-

,. ... .. .... ... . .. ...... .. . .


._..- ------
, t
... . I

' ' 0
I C ,.
'.1

I "'

I
I ~ ,. I<~
l o

,...
t
(
t

0
(

'
'

_f' '
I '
1 1
'

#
t
'\
. . .

.,.
0 .
-.
- - - -- - ----
.... ' t' . I
0 'f ' t t

'
*
I I 1 t
0

I
'
1

I
""'

I
t o-,.
I I
I

I
f
#

'
I
fl1

I
t
t

'!

\ o
t 8V
---
8n
~ I e .. ' . . f o I ( f ' \ J' '" e
' 4 I ... t to t t t ' t t" ' t e ' I ' I t I I t t .. t t
t t tt o t . ' I I I t ' t t

8z 8t
o
"-I .,i_~ :..:...:.:. ~..;._;_----
t , t t I . , ' " 11- .... I , I I I t
' t

. -
.. I o .. t
&. ... ..... -
, ' ' w =-.. ...:......:..:.......:.:..._:._...;.:.....::.
,... T d
H

I aliran
. dz
8V/&7. dz = m., 6p !8t z
1empung
sedang
1 ----- _____[_. , - - - - - - - - - ------

-8n = n1 ;On= nzv8p (7.35)


8p
1\. \. . . . aNran
V

Ill
.. .

.,. . ...... .........
. . .. ...
... . . . . . . .


. .
... . . ., ...

. .... .. .

. . . . . . . . .

. .
. . .. . ,

~r
. $ -
. kkan tambahan tekanan saat waktu tertentu. Selanjutnya
s: menunJU
up
dengan subtitusi, diperoleh:

Gambar 7.14 Kondisi tekanan hidrostatis padalapisan matnpat. . 8V 8p (7.36)


-=m
uz
S: V 0t
Hidrolik gradien dinyatakan oleh persamaan :
.I ---
-
oh 1 ov
- "- -
-
8p =- 8u
Oz y w Oz (7.32)

77
VII. KONSOLIDASI
76
-MEKANIKA TANAH ll
(7 .37)
,Pada kondisi .tanah yang
. ..
mctnun .
gktnkan . . kc atas dan kc
drmnas1
bawah, penyelcsatan
. . dan Pcrsalnaan
. (? .41 ) d.engan C, konstan dan
) k~ dalatn Pcrsa1naan (7.36) ak pad a kond 1St awalu, sebaga1 fungsi ~. adalah:
. . Pcrsa1naaJt (7 ....37 an
Suhstttust
dipcrolch: u =-- L
,_
_ J
n= l
u ]/
1 21/

1
si n
ll '!ri:
<. dZ Sl 11 11 .,....
/L"

0 2 If 2fl
5V 8u (7.38)
( ::::-/Il l. - ~
)- of dcngan:
( ...
7 33) untuk luas satuan =1, If = j~ra~ lin~asan drainasi terpanjang
Dari Pcrsarnaan ( ...... u, = dtstnbust kclebihan tckanan air pori awal yang bentuknya

dapat berupa lcngkung sinus, atau bcntuk-bcntuk lainnya.


8\f (7 .39)
-==- 2 Untuk kasus tertentu dimana u, konstan di scluruh lapisan lempung.
8-:. r".
8-;. maka:
'~n) d lah pcrsarnaan difcrcnsial dari tiap-tiap proses '~2u , ( . nnz
2 2
- n n CJ
Pcrsantaan
. . d (7 ....
1" a a . 1
kondisi dratnast tnter. . p .
CI Satnaan tcrsebut u = L.J 1-cos nn 1stn cxp , (7.43)
konsoltdast a1arn . . . . n= l nn l 2H 4H-
dimudahkan dcngan substttust ntlat
Diselesaikan dengan cara subtitusi:
k (7.40)
C,= 1l = 21n + 1 dan M = (n/2)(2m + 1)

Yu111,.
dan
dengan C adalah koefisien konsol idasi. Maka akan diperoleh
1

T = Cvt (7 .44)
persamaan: " H2
2
8u =C 8 u (7.41) dengan Tv adalah besaran tanpa dimensi, yang disebut faktor waktu
8t ,. 8;. 2
(tinze faktor) . Dari substitusi Persan1aan (7.44) ke Persamaan (7.43),
Persamaan (7.41) adalah dasar persamaan teori konsolidasi Terzaghi. maka:
Kondisi batas untuk menentukan konsolidasi lapisan tanah yang
n1engijinkan drainasi kearah atas dan bawah adalah (Gambar 7.14): '~2ui
u = L.J
.
s1n Mz (
exp - M 2T)
\' (7.45)
m=O M H
1. Saat t = 0, pada lapisan lempung setebal dz, kelebihan tekanan
hidrostatis (kelebihan tekanan air pori) sama dengan 11p.
2. Untuk sembarang waktu (1) saaf konsolidasi masih berlangsung,
pada permukaan drainasi z = 211 dan z = 0, kelebihan tekanan
hidrostatis sarna dcngan nol.
3. S.csudah waktu yang latna, pada scmbarang keda}aOlUO Z, kele

bthan tckanan hidrostatis sama dcngan nol.

7
VII. KONSOLIDASI
. 78 MEKANIKA
-----~ --
TANAH ll
I I
l

l:i[;j
0 ~ ~
I"'~
1-

~~ ~ 1
1- 2l/
11"
~ ~ 1-

}
loo
~

~
li"
loo

,..
~
Ill~
~.-~ bo~f l-
Lo

wr/' '~-.,4t
Loo
lOo'
1.-
y lrl 2H Judz
rl:"
~-~...
jl:
le
t-Pf
~~~~
~~
1
I~
r:"'' [Ll 11~
#"~J ~1
JTF ~
;...
u = 1- 0
,)
-~ ~ r-o'~t'ltl U;
~~... '~ ~ t~ ;
... .:~ ......
~~? -; lA I

-I V
a tau
1 1\
~
~
~
(7.47)
[\ \1\

"'* 1'!1
'N
1\..
ru
~ ..-
~ le ~ I "-"'-'
~
1\o.
Variasi kelebihan tekanan air pori dalam lapisan lempung, dalam
~~
1- I..;
1~ ~ 11. I "ft \

~
~ N

~
I :;t
""
""
~~
~llo~
~ ... ~
"'
...f-
praktek dapat didekati dengan menganggap distribusi tekanan air pori
awal konstan, linier, atau lengkung. Nilai-nilai hubungan U dan Tv
0.7 0.8
I

0.9
dalam kondisi tekanan air pori awal (u,) yang dianggap sama besar di
2 0.1 0.2 0.3 0.4 05 0.6 1.0
0
u~
seluruh lapisannya ditunjukkan dalam Tabel 7.1, kasus 1. Sedang
variasi tekanan pori awal yang lain dapat dilihat dalam tabel tersebut.
Gambar 7.15 Hubunga 11 derajat konsolidasi U:. pada kedalamam rertemu
terhadap faktor waktu Tl'. Tabel7.1 Hubu.nganfaktor waktu (Tv) dan derajat konsolidasi (U)
Perkembangan proses konsolidasi dapat ditentukan dengan Derajat konsolidasi Faktor waktu (Tv)
menggambar k.'Urva-kurva u terhadap z pada waktu t yang berlainan. (U%) Kasus la dan lb Kasus 2 Kasus 3
Kurva-kurva ini disebut isokron (isochrone) yang bentuknya 0 0 0 0
tergantung pada distribusi kelebihan tekanan air pori dan kondisi 10 0,008 0,048 0,050
drainasi Japisan lempung (yaitu drainasi dobel atau tunggal). 20 0,031 0,090 0,101
30 0,071 0,115 0,157
Derajat konsolidasi pada kedalaman z (yaitu Uz) dan pada waktu t 40 0,126 0,207 0.220
dapal diperoleh dengan subtitusi nilai u pada Persamaan (7.45), ke 50 0.294
0,197 0,281
dalam Persamaan (7.30). Dari sini akan diperoleh persamaan sebagai 60 0,384
berikut: 0,287 0,371
70 0,501
0,403 0,488
80 0.665
m=oo 2 M 0,567 0,652
90
u<. = 1- L sin z exp - M 2T (7.46) 100 0,848 0,933 0.946
m=oM H v 00 00

Persamaan ini adal ah persamaan deraJat . . .


konsohdasi (Uz pa) da
kedaIaman lertentu d 1 t,.,uva -
- - - - ~-- ..
yan berd an aptsaan yang ditinjau. Penggambaran ~uJT - - - -~- - -

s grt. asa~kan. Persamaan (7.46) menghasilkan kurva isokron,


epe I yang dttUnJukkan dalam Gambar 7.15. Kasus 3
Kasus 2
Derajat konsolida air Kasus 1
pori awa] u, yan d' St rata-rata ~ U) pad a waktu t untuk tekanan .
g Ianggap sama dt seluruh lapisan, dinyatakan oleh.
l
M8o~--------------------~~~ VII. KONSOLIDASI
MEKANIKA TANAH ll
. . ori awal simetri terhadap
. . .b . tekanan kelebihan a~r d~ainasi dobeL maka pada Dalam Persamaan (7 .48b), U dalam desimal dan dalam
Bila dtstn ust rnpunyat k .
I . n yang tnelJ. . kanan air pon a an stmetn Persamaan (748c), U dalam persen (diambil angkanya).
tengah-tengahk ap1ys: distribusi kei~bt~an ~~ kelebihan tekanan air pori
sembarang wa tun . . J di dtstnbust .
b.d tengah 101. a . . dobel adalah sama seperti 7.11.3 Diagram Distribusi Tekanan Air Pori Awal
terhadap 1 ang dratnasi d
h d n. lapisan dengan . d lam suatu laptsan ra1nas1
setenga a r pon a d b Beberapa bentuk diagram distribusi tekanan air pori awal
. k Iebihan tekanan ai . t bal lapisan dratnast o el.
d
kon tst e gah dan e . k d 1 dig~~akan dal~m praktek, contohnya: bentuk-bentuk segt empat.
0 1 yano tebalnya seten
17 1
dapat pula d1guna an a am
tKungo~ itu nilai-nilai di dalam !abe .I 'Contoh distribusi kelebihan seglttga, trapes1um, dan kurva sinusoida (Gambar 7.17).
aren . . . d . .nast tungga . . d d . .
h1'tungan pada kondtsi k s drainas1 dobel an nnas1
taJ .
. I ada kasus- asu
tekanan air pon awa P b 716. '
d'rh t ada Ganl ar .
tunggaL dapat t 1 a p . . an bahwa ketinggian H yang diguna-
Dalam GaJnbar 7.16 dttunJukk k dalah 2H
2H 2H
t kan faktor wa tu a 2H

kan untuk Inenen u . h denaan drainasi tunggal, dan


( a) seluruh tebal untuk lapxsan tana o . .
. t k lapisan tanah dengan dra1nas1 seg~ empat
\

(b) setengah dari tebal laptsan un u tr"aPft!um

dobel. Gambar 7.17 Macam-1nacan1 diagram tekanan air pori awal.


Jadi, H adalah lintasan drainasi terpanJang.
Gambar 7.17 menunjukkan isokron untuk waktu t = 0, sedangkan
area tekanan air pori di dalam Iuasann ya adalah tekanan air pori saat
t = 0.
-------- ., . 2H
Tergantung pada sistem lapisan tanah, luasan distribusi tekanan

dapat dibatasi oleh:
Sll'lusoida Segl tiga
EmpeC per11gl pen,ang
(a) Oralnasi dObel
1. Lapisan di bagian atas dan bawah lolos air (drainasi dobel) .
2. Lapisan di bagian atas lolos air, di bagian bawah kedap air
kedep . .
(drainasi tunggal).
3. Lapisan di bagian atas kedap air, di bagian bawah lolos air
H (drainasi tunggal).
Bentuk-bentuk distribusi tekanan air pori awal di lapangan. dapat
terjadi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut (Jumikis. 1962 ):
Gambar 7.16 Variasi kondisi aliran air pori. ( 1) Diagram tekanan air pori berupa luasan empat persegi p~nj~n_g
(Gambar 7. 18a) terjadi pada lapisan lempung yang relau.f ttpt_s
Casagrande (1938) dan Taylor (1948) mengusulkan persamaan dibanding dengan lebar area pembebanan, sepe~i fonda~t raktt
hubungan u dan rli yang sangat berguna sebagai berikut (raft foundation), dimana distribusi tekanan verttka~. relattf ~am~
(a) Untuk U < 60 o/o: T,. =(ni4)U 2
(7.48a) ke seluruh lapisan lempung. Benda ~ji dalam alat UJt .konsoltd:st
j uga dianggap tennasuk mengalanu tekanan terbagt rata ya g
(b) Untuk U > 60 o/o : Tv = -0,933 Jog ( 1-U ) _ 0,085 (7 .48b)
sama ke seluruh tebalnya.
. atau r . . = 1,781-0,933 log( lOO- U%) (7 .48c)
82 - 3
VI I. KONSOLIDASI
MEKANIKA TANAH 11
. . berupa Iuasan segi tiga dengan pun
. . k n atr pon cak
(2) Distnbust te ana . d. ada timbunan yang dasamya dilancta 1.
di _atas ~apat t~rJ~da~bar 7.18b). Tekanan bertambah seca:
Japtsan kedap aird an Sebagai contoh, bendungan uru a I
. . d oan ke a1am . . gan
It mer ene k di atas lapisan kedap atr.
jenuh air yang ter1eta ..
. . . k air pori yang berupa luasan segthga ya
3) Dtstnbust te anan . d ng timbunan jenuh air :----
( . d' b uah terJ adi pada fondasl yang asamya keda H
puncakn) a 1 a\:, . P
air. yang terletak di atas lapisan lempung yang dt batasi oleh
. ll ir dt' sebe1ah bawahnya (Gambar 7.18c).
Iap1san 1o1os'"
(4) Distribusi tekanan air ?o~i berupa tuas~n trapesium, de~gan sisi Kedap air
maksimum di atas. tefJadJ pada fondast yang t~rletak d1 Iapisan 'YaatH ~
pasir yang mengapit la~is~n lempung yang ~elattf tebal. Tekanan
aksiaJ dari beban fondast dtsebarkan pada laptsan lempung dengan Gambar 7.18b Distribusi tekanan atr
. porz. berupa l
puncak di atas. uasan segi tiga dengan
tekanan pada Iapisan atas (6pt) lebih besar dibandingkan dengan I
bagian bawah (~ 2). Karena tambahan tekanan akibat beban

fondasi mula-mula di dukung oleh tekanan air pori awal, maka I


'
diagram tekanan air pori awal berupa trapesium (Gambar 7.18d). I flu= llp
.. I
I

..-~ --

,.,~.... I '
.~

.. .
I
... ....-..

- .. - ,. .
.\,..
A '
' .... Arah aliran
H
. ..._.......

' :par ... ~" .
. . ..,...

..
f :- ' ...... ,. . '' '
;'.
'
.
t"'
,._, ,........
..
... - .... .. .. . ... . - . .. ... .. ' .
. .....

.. . . . . ..

. .. . ...
. . . .
.......
. . .. . .... ..

. . . .. -
. . .. - - .......
- . . . . ...... .. ..
.. . ... . .
., .
--=
pe il -
. . . .. .. . .... . . .. . .. .. -.. .. lil - - -


H Ii Aliran
Gambar 7.18c Distribkud'S~ tekanan air pori berupa luasan segi tiga dengan
punca z bawah.

/

Ap = Au / - . .. . ..

.. I
... . . :.. .... . ...

I .... -

. .. . . . ..
. . ..


/

. . .. .


/
I I .
.
..



.
. .. .....
..
...

-.



.
.
6u
-6p,
\
\

'
--,.
ID.

I Jstribusi tegangan vertika/ ,,


~
/I
7 I
2H ~ >
1/ 7/
7/
'/
71
l.
Gambar 7.18a 0 IS. 1n.bUSL. tekanan air . . .
I

porz berupa luasan enzpat persegi -

"
panjang.





"
pew
.- 6u AA //
.,
/ / Olstifbfl '-'l1arIQ

Gambar 7.18d Distribusi tekanan air pori berupa luasa11 trapt'.sium.


84
MEKANIKA TANAH 11 VII. KONSOLIDASI
I
0 dari data pcn.urunan dan waktu, sembarang waktu yang dihubungkan
Dlstrlbusl tegangan
dengan deraJat konsolidasi rata-rata tertentu (misalnya U = 50%)







;..,; aWbst fondssJ ditentukan. Hanya sayangnya, walaupun fase konsolidasi telah




. I
I
berakhir, yaitu ketika tekanan air pori telah nol, benda uj i di dalam
patk', 'Y I

~
._;
I
I alat konsolidasi masih terus mengala1lll penurunan akibat konsolidasi
.
. .
' .
o
'
I
...
I I
'I
..
0
.. sekunder. Karena itu, tekanan air pori mungkin perlu diu kur selama

lemfiUilll Ta 2H
proses pembebanan atau suatu interpretasi data penurunan dan waktu
Dtstnbus fegangen harus di buat untuk menentukan kapan konsolidasi telah selesai.
slabSI bebsn tsnsh /
1 - Kecuali itu, jika sejumlah kecil udara terhisap masuk dalam air
-
. .. .. I b pori akibat penurunan tekanan pori dari lokasi as)inya di lapangan.
11
l./ ll/>2
I kemungkinan terdapat juga penurunan yang berlangsung dengan

I

cepat, yang bukan bagian dari proses konsolidasi. Karena itu, tinggi
. . . k air pori berupa luasan trapesiwn.
7 18e Dzstnbusl te anan awal atau kondisi sebelum adanya penurunan saat permulaan proses
Gambar . ..
. berupa Iuasan trapestum, dengan stst konsolidasi juga harus diinterpretasikan.
(5) Distribusi tek.anan athr pton. adi hampir sama dengan kondisinya 7.12.1 Metode Kecocokan Log-W aktu (Log-time Fitting Method)
k mum dt bawa , erJ . . .
ma st . (4) .t teiJ.adi pad a fondast yang terletak dt laptsan
dengan buttr 'yat u 1 "f t b 1 k Prosedur untuk menentukan koefisien konsolidasi c. . diusulkan
. t lapisan lempun: yan: re at1 e a , arena oleh Casagrande dan Fadum (1940). Cara ini sering disebut nzetode
Pastr yanaob men~apt
b . dn yan terlalu besar, maka
. ml h k
JU a te anan
pengaru11 e an sen 1 c . . . kecocokan log-waktu Casagrande (Casagrande log time fittin g
d'
yang tel) a 1 1d' lap san
1 lempung sebelah bawah menJadt lebth nzethod). Adapun prosedumya adalah sebagai berikut :
besar dari tekanan yang bekerja di sebelah atas . b
(Gambar 7.18e).
b 1. Gambarkan grafik penurunan terhadap log-waktu, seperti yang
Pada kondisi ini pasir bagian atas merupakan t1m unan aru.
ditunjukkan dalam Gambar 7.19 untuk satu beban yang
(6) Diagram tekanan air pori berbentuk kurva sinus_oida ~ihasilkan diterapkan.
dari banyak penyelesaian distribusi tekanan arr pon dengan
2. Kedudukan titik awal kurva ditentukan dengan pengertian bahwa
menggunakan persamaan di ferensial. kurva awal mendekati parabola. Tentukan dua tittik yaitu pada
saat t 1 (titik P) dan saat 4t1 (titik Q). Selisih ordinat Uarak vertikal)
7.12 KOEFISIEN KONSOLIDASI (Cv) (COEFFICIENT OF keduanya diukur, misalnya x. Kedudukan R = Ro digambar
CONSOLIDATION) dengan mengukur jarak x ke arah vertikal di atas titik P. Untuk
pengontrolan, ulangi dengan pasangan titik yang lain.
Kecepatan penurunan konsolidasi dapat dihitung dengan
menggunakan koefisien konsolidasi Cv. Kecepatan penurunan perlu 3. Titik U = 100% , atau R100 , diperoleh dari titik potong dua bagian
d~perh~tungkan bila penurunan konsolidasi yang terjadi pada struktur linier kurvanya, yaitu titik potong bagian garis lurus kurva
~tperkirak~n besar. Bi1a penurunan sangat kecil, kecepatan penuruna~ konsolidasi primer dan sekunder.
tt~ak begitu penting diperhatikan, karena penurunan yang terjadt 4. Titik U = 50 % ditentukan dengan:
SeJalan dengan waktunya tidak menghasilkan perbedaan yang berarti. R5o = (R0 + R10o )12
Derajat konsolidasi pada sembarang waktu dapat ditentukan
dengan mengga~barkan grafik penurunan vs. waktu untuk satu beban Dari sini diperoleh \vaktu t 50 Nilai T~. sehubun?an de~gan U =
tertentu yang dtterapkan pada alat konsolidasi Caranya dengan 50% adalah O, 197, sehingga koefisien konsolidast C, dtnyatakan
mengukur penurunan total pada akhir fase kons~lidasi . Kemudian, dalam persamaan:
86 - VII . KONSOLI DASI 7
MEKANIKA TANAH ll

2 (7.49) 7.12.2 Metode Akar Waktu (Square Root of Time Method)
0,197 H, (Taylor, 1948)
c,. : : t
. tas dan bawah (do bel), nilai li
so . Metode akar waktu digunakan untuk menentukan Cv dengan cara
dramast a .. d b b menggambarkan hasil uji konsolidasi pada grafik hubungan akar
.. Iidasi dengan t benda uJ 1 pa a e an tettentu
Pada ~Jl konsogah dari tebal rata-rahatanah). Untuk drainasi hanya ke waktu terhadap penurunan (Gambar 7.20). Kurva teoritis yang
diambtl seten - tebal conto - H terbentuk, biasanya linier sampai dengan kira-kira 60 % konsolidasi.
<Hr = V2 H dengan H- rall) saJ a, ma ka Ht -
b h (satu a . d' Karakteristik cara akar waktu ini, adalah dengan menentukan derajat
arah atas atau awa d . tanah asli dt lapangan tketahui, konsolidasi U = 90%, dimana pada U = 90% tersebut absis OR akan
ta-rata art .
J1'ka tetnperatur ra dengan temperatur rata-tata pada sama dengan 1,15 kali absis OQ. Prosedur untuk memperoleh derajat
d at perbedaan . .
dan tetnyata ter ap . . C harus dtbenkan.
.. k0 rekst n1 1at ,. konsolidasi U = 90% selengkapnya adalah sebagai berikut:
waktu penguJian, . cara log-waktu Casagrande tidak 1. Gambarkan grafik hubungan penurunan vs . akar waktu dari data
h 1dt mana
Terdapat beberapa a 'd . kunder begitu besar saat beban basil uj i konsolidasi pada beban tertentu yang diterapkan.
. J'k konsoh ast se ., d k
dapat dipakat. 1 a 1. pori nol ya1tu pa a wa tu fase 2. Titik U = 0% diperoleh dengan memperpanjang garis dari bagian
d . a tekanan at ' . .
bekerja, waktu tman . k'n tidak dapat terhhat dengan Jelas awal kurva yang lurus sehingga memotong ordinat di titik P dan
5elesat mung
1
konsolidasi pnmer ' , kt Tipe kurva akan sangat bergantung memotong absis di titik Q.
dari patahnya grafik log-wka u.LIR (Leonard dan Altschaeffl, 1964).
. bahan te anan Anggapan kurva awal berupa garis lurus adalah konsisten dengan
pada rasto .penam d'd fi sikan dari grafik waktu vs. penurunan,
anggapan bahwa kurva awal berbentuk parabola.
eti~~nan air pori atau cara lain untuk
1
Jika R10o udak dapkat
salah satu pengu uran e .
menginterpretasikan C,. harus diadakan.
6,8

p - - - - Ro
ta ta
6,8
---
Ro
- - ..
p X
6,4

.._ .... - ---- -


~
I'- X
~"ro- -
I~ ' 6,0

.....
6,0
~--
R!O
- .-
!""
-- ~- t- ~-
-E
E
......
E I
E
...... I ic
I
~ S,6 ...L_ r\ 5,6
e ' \
2
:)
c Raoo + Re
I
I \ l ~
\
R)O = \
l. 2 I
~~ ----------,- 1 \
S,2 r - - - r-- r- I
r-- -- : --r-- r-
1\ I"
1\o \ \tI
Raoo I
I
I' 5,2
,,

I
I
1--- ---
r-
-
I\
I \
I '
I
L-----~'~:----- vt
I
I
~.8 o va.o o R
I
1
"
t(
100 waktu (menlt) 1000
10.
Gambar 7.20 Metode akar waktu (Tay/or, 1948).

Gambar 7.19 Merode kecocokan log-waktu (Casagrande, 1940).


9
88 VII. KONSOLIDASI
MEKANIKA TANAH ll
d gan absis OR sama denf an 1:1.5 kali
.
3 Gans lurus PR di gambar e.n d
dart PR ,l n kurva tnerupa an tJttk R9o

. Q Perpotongan r;- pcnurunan Juga tergantung dari lebar fonda<;i B. Jadi, keccpatan
absis 0 . . . . . d. eroleh "\} IQ() pcn.urunan .konsolidasi, sclain fungsi dari C, dan jarak lintasan
pada absis. Dan
5101
tp =90% adalah 0.848. Pada keadaan dratnase H , Juga fungsi dari B (Gantbar 7.21~ )
4. T,. untuk derajat kon~o1:1~: ~nyatakan oleh persamaan: Pcngaruh dari lcbar fondasi (8 ) dan lintasan drainase (11)
ini kocfisien konsoltda terhadap kecepatan pcnurunan fond asi pclat di 4 lokasi diperlihatan
., o lch Butler ( 1974) tl alarn 'I'ubcl 7.2. Dalam tabel terscbut
0,848 Hr- dipcrl ihatkan vanasi pet bandingan antara C,, di lapangan (C,tlnpJ )dan
C,. =-- ( ,. d i laboratoriu rn ( C rf/abJ) terltadap tcbal Jintasan drainasi (J /) dan
t9o .. lcbar fondasi ( 8 ). Terlihat bahwa, pada stasiun Elstree, nilai bandi ng
k
batas on So lidasi
~
pritner
(U = 100 %), ttttk
k (Cvoap))/ (Cv(lab)) rclatif kccil, karena tebal linta&an drainasi yang hanya
Jika akan rnenghttung d ail 01empertnnbang an menurut
d
RJOo pada kurva dapat tp eroleh eng
. 2,4 m keci l, schingga kemungkinan terselipnya lapisan-Japisan pasir
atau lanau ti pis yang mcmungktnkan tc~jadinya drainasi ta rnbaha n
perbandingan kedudukannya. . . kurva log-waklu, gambar kurva pada lapisan Jempung lebih sedikit
Sepet1i dalam penggambat.an melampaui titik 100% ke dalam Faktor lain yang mernpengaruhi kecepatan penuru nan konsolidas i
akar waktu yang terjadi JnemanJang
I.d sekunder adalah homogenitas tanah lempung. Adanya lapisan ti pis tanah lolos
daerah konso 1 ast hk pembacaan penurunan air, seperti Ianau dan pasir yang terselip antara lapisan lempung
. ktu membutu an . .
Met~e akar w.a d ktu yang lebih pendek dJband111gkan (Gambar 7.21b), memungkinkan adanya drainasi menuj u lapisan ini.
(komprest) dalam pen~ e .~v~ pi kedudukan garis lurus tidak selalu schrngga Iintasan dra inase n1enjadi lebih pendek dari yang
dengan meto~e log-wa btu. ~~tode akar waktu. Dalam hal menemui diperkirakan dalam hitungan.
diperoleh dan penggan1 aran . d. k
kasus denukian. n1etode log-waktu sebatknya Iguna an. Tabel 7.2. Pengaruh lebar folldasi pada nilai C,. (Butler, 1974)
Kccepatan penurunan konsolidasi p~imer. berga?tung . p.ada Le bar Lintasan
kecepatan berkurangnya kelebihan tekanan atr pon yang tunbul ai?ba~ Lokasi fondasi (B ) drainasi (H) CvtJap/ C\ (I.lh)
kenaikan tekanan oleh beban bangunan. Kenaikan te~angan efe.ktif dt (m) (m)
dalam tanah akibat pengurangan vo.Iume tanah, dtpengaruhi oleh Jalan Clapham 24 12 60
kecepatan air pori meninggalkan rongga pori lapisan lempung yang J a] (.'In Hurley 20 10 60
tertekan. Kecepatan penurunan struktur sebagai aki bat berkurangnya Jembatan Waterloo 8 7,5 10
volume tanah dipengaruhi oleh kecepatan air pori merembes lewat Stasiun Elstree 1.5 2,4 2.5
Japisan Iempung menuj u ke lapisan tanah berpermeabilitas tinggi ya?~
memungkinkan terjadinya drainasi. Terzaghi memperhatikan kondtsi Kadang-kadang lapisan tanah pasir yang terselip .hanyalah berupa
yang relatif sederhana dalam hitungan kecepatan penurunan konso- lensa-Iensa tanah yang tidak memungkinkan sebagat tempat penam-
Iidasi primer. Beban dianggap terbagi rata dengan luasan beban yang pungan drainasi air yang berasal dari lapisan lempung (Gambar
luas sedemikian hingga kondisi drainasi dan konsolidasi adalah satu 7.21c).
dimensi. Dalam kondisi demtkian penurunan-segera dapat diabaikan. Apabila terdapat kasus scperti dtatas, n1aka p~d.a p~rhitun ~~n
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kecepatan kecepatan penuxunan a"an lebih baik bila kedua ko~dt s t . lapt s an ~ast~.
pcnurunan konsolidasi di Japangan Iebih cepat dari basil hitungan yaitu sebagai Iapisan drainasi dan bu~an .sebagat J.ap~~an . d~atna. ~
kecepatan ~enurunan yan~ diberikan Terzaghi. Jika lebar fondasi (B) dihitung, kemudian penurunan yang dthas tlka~ dan. ktdua kondt t
kuran~ dan ~etebalan laptsan lempung H, kecepatan penurunan hanya

tersebut dipertimbangkan terhadap kclnlanan strktumy a .
fungst 11. Sedang untuk lapisan lcmpu ng yang tebal, kecepatan
90 MEKANI KA TANAH ll VII. KONSOLIDASI 1
p CO ~W\l \:V - Penyelesaian:
8
-

(a) Untuk menentukan koefisien konsolidasi dengan cara Taylor.


LemPU!lSJ " _;.:::o:;:::aliXXtZ;zzzzzz::a:.~~
maka hubungan antara .Ji dan I!..H diplot untuk mendapatkan
H
Laplsan~laplsan pasir lipls
Lempung



. - \
(b) nilai t9o. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar C7.3a. Dari titik
(e) potong antara kurva dengan garis 1, 15a, diperoleh titik A (titik t90)
,,, ~'(;' pada Ji = 2,6 menit atau t90 =2,6 2 = 6,76 menit.
Lempung


Selanj utnya,

(c)
; untuk U =90%, maka Tv =0,848
vang mempengaruhi kecepatan konsolidasi
b 7 21 Beberapa sebab
Gam ar . primer /apisan lemprmg. H rata-rata= Y2 (1,9202 + 1,8 123) = 1,8663 cm
W aktu ~ (me n lt)
Contoh soal 7.6: dari 50 kN/m 2 sampai 0 5 10 15 20
. . d penambahan tekanan . 28'/W

Pada uji konsohdas1, pa a waktu dan penurunan sepertt _._


I

~ 1 h data hubungan . . 0
I
100 k.N/n1- dtpero e C 7 3 Hitunglah koefisien konsohdas1 I

yang ditunjukkan dalam Tabe1 d


(C,) dengan cara (a) Taylor dan (b) Casagran e.
-
.[
.r.
0 ,02 _1

I
I
0 I
c: 0, 04 1-'

8 I
-..! I

Tabel C7.3
-
I
Q)
0 ,06
c:
Q:l I
Waktu Tebal contoh Perubahan tebal contoh .r.
..! I

2 0 ,0 8
(menit) (cm) (cm)
~,....._
Q)
0..

0 1,9202 0 0 ,1

0,25 1,9074 0,0128


0, 12
1,0 1,8819 0,0383 .. ...

2.25 1,8655 0,0547 ....,,3.~

4,00 1,8510 0,0692 Gambar C7.3a.


6.25 1,8423 0,0779
9,00 1,8366 0,0846
12,25 1,8320 0,0882
. 16,00 1,8288 0,0914
20,25 1,8278 0,0924
40,00 1,8251

120,00
0,0951
1,8199 0,1003
400,00 1,8 177
1440 0,1025
1,8123 0,1079
92
MEKANIKA TANAH 11 VII. KONSOLIDASI 93
t, == 1 4t: == 4 pad a p/ =200 kN/rn2 d.
-- penneabi litas (k). ' perolch e2 = 0.91 . Tentukan C. dan koefisien
-E 0
-R~- --- - ---- -- --
X
~
r. 002

-~ 004
0
--- -- -
Penyelesaian:
u
nl

__&
'--- - ~,. I
X

-- - Diketahui t50 = 15 rnenit


"""'
I
.0

~
.! 0,06 I
c
CO
'
I
I
' ' it
~ 0,08 ' ~
.i:)
I
---'t' -- ~ ..... - T == C\lt5o
lit;. -- -
;) I
~

Cll I ~- \' 2
a.. 0, I I
I
I

H,
0,12
+ ~ ' 100 1000 10000
0,1 Waktu t (mentl) Untuk derajat konsolidasi rata-rata U = 50 ~ k
. . o , ma a T~. = 0, 197 .
Gantbar C7.3b. K arena d ratnasl dobel, maka H, = Y2 H

Karena pada uji konsohdasi. drainasi benda uji pada arah atas dan Jadi, C, == 0,197 X [(1/ 2)1,903 X 10-2 p
ba\\ ah (drainasi dobel). rnaka: 15 x60
/11 = V2 (H rata-rata) =Y2 x 1.8663 = 0,9331 cm
= 1,97 x 108 m2/det
")

Cr = O.S..t8x0.9331- =18,20xl0-4 cm2/det Dari persamaan :


6.76x60
(b) l Tntuk memperoleh koefisien konsolidasi dari cara Casagrande, c = k - k
v ntv Y w - [~e I ~p (1 + e)} 11'
maka hubungan antara penurunan dan log t diplot pada grafik
semi logaritmis. seperti yang diperlihatkan dalatn Gambar C7.3b.
~e =1,0- 0,91 = 0,09
Dengan prosedur yang telah dipelajari, diperoleh t50 == 1,7 menit.
2
11p = 200- 100 = 100 kN/m
Nilai e diambil rata-ratanya = 0,5( 1 + 0.91) = 0,955
0.197 X 0.9331 2 Koefisien penneabilitas.
4 2
= = 17 x 10- cm /det
1.7 X 60 k=c !1e _ -s 0, 09
v An(l
L-l.f/ +e
)Yw -1,97X10
100(1 + 0.955)
9.81

11
= 8,9 x 10- rnldet

Contoh soal 7.8:


Lapisan lempung homogen tebal 10 m terletak di tengah-tengah
lapisan pasir herkerikil (Gambar C7.4). Data lapisan tanah dapat

-
' MEKANIKA TANAH 11 VII. KONSOLIDASI 5
Kocfisien konsolidasi rata-rata tanah
t
b r terse bu = 7,99 x 10-4 x7x365 x 24 x 60 x 60
dilihat pada gam a -4 :;/det 7
9 10 cm (0,5 X 1000)2 = 0, l
lernpung C,. = x
7 9

~a.ri. Gambar 7!5, deraja~


konsolidasi pada kedalaman yang
. . . . . . . . ... . ..... dttlnJau dapat dthJtung. Hastlnya dapat dilihat dalam Tabel C7 .4
...

--
I " I I
I
. . .. . . ... .,.. .. . . _5l_
I I I I ..

m -- ---
.
... .-. ..-.-=-..__....- -- -- - . .,. .
. ..
I - - kolom 3.
.--
- - -
. . .,. . ... ... .. . .
l .
\
.... .

30
Paslr- m
y' 8,19 kNim
, . ..


.

Tabel C7.4 (untuk Tv= 0,7 1 dan H, = 5 m)


l ' . '
. ..~j ...~
"- ~~~=~t6~',e~
.~=m~~~ .: :~
. ~
~~
; .~ ~
---------------~ ~ .,
z (m)
I I - ' I t
0 I I I

ziHt U~ ( % ) U (k.N/mw)
lempung y' = 10,19 kN/rrrl
c .. 7,99 x ,o- cma!det
., 2 0,40 87 13
" 0,61 10 m
cc - 0
0,25 4 0,80 79 21
6 1,20 79 21
8 1,60 87 13
.. . . . . . . . .. .. . . . ... . . 10 2,00 lOO 0
. . . .

-
. ftaZ..
... .~ .. '
. . . . . - . r . : ....:....,. .... - ..
...

~

Gambar C7.4
(b) Tambahan tegangan vertikal aki bat beban timbunan :
Gambar C7.4.
!l.p = hy = 5 x 20 = 100 kN/m 2

(a) Hitunglah derajat konsolidasi tanah lempung saat 7 tahun setelah Dalam waktu jangka pendek atau t = 0, dengan menganggap
beban bekerja penuh, dibitung pada ketebalan lempung 2, 4, 6, 8 pembebanan satu dimensi, maka
dan 10 In.
!l.p = !l.u,
(b) Bila tanah timbunan dengan tebal 5 m diharnparkan pada area
Derajat konsolidasi dinyatakan oleh:
yang sangat luas di atas pennukaan tanah pasir, dengan berat
3
volume tanah timbunan 20 kN/m , tentukan perkiraan kelebihan [] =U; -U
z
tekanan air pori yang tersisa di lapisan lempung pada kedalaman u l.
2. 4. 6, 8 dan 10 m. a tau
(c) Hitung waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya penurunan u = (1 - UJ U;
sebesar 0,20 m, hila dianggap Iempung adalah nom1ally
consolidated, dengan Cr =0,25 dan e0 = 0,61. dengan
u = kelebihan tekanan air pori t = t 1
Penyelesaian:
u,. = 100 kN/m = kelebihan tekanan air pori awal.
2

(a) Hitungan derajat konsolidasi u Hitungan kelebihan tekanan air pori, dapat dilihat da~am .Tabel
~ = c,lr C7.4. Untuk menentukan nilai u, dilakukan cara sebaga1 benkut:

l' 2
H, Misalnya,
Untuk z = 2 m, dimana U: = 87 %

96 7
MEKANIKA TANAH 11 VII. KONSOLIDASI
-HOO::: 13 1\ nf .
ntaik.-a. u = ( l- 0.1..) . cri van! n1aS1h ters1sa. {= 0.1 49 51~ )-
.1. tekanan atr P . _. 7 .99xlo - a X _4 X3600x36: = 147 tahun
den an u = kelebJ 1311 .
- .~,.,. h~J.n untuk ter:Jadtnya penurunan
- ~~ van(T dJtU t U . . I
(c) Hitunan \\~-tu . :: temlJ uk tents empung nonnal/r
~.....~ - 0 0 n1. bila letnpung .. . . Contoh soal 7.9:
.. e t..~ ~ ar -
const"-,fidaTcd. Pada uji konsolidasi pada contoh t h d
diberi teoanoan 100 . ana engan tebal _0 mm vanQ
C. =Q___-: t,o =O.ol . ::: c sampat 00 kl Tfm- d.
ditunj uk.kan dalam Tab e1 c7 .!\.
:
I h h .1 - ....
tpero e ast sepeni yang
k .f di tengnh-tengah Iapt an lempung:
Tekanan ore~burdrn efie tl ....
2
J0\..3 +10.1 0\.5 = 102,35 1m Tabel C7.5
Po = lb. '\ 1.60 +
. t3 311 crat Iua .. . n1aka faktor pengaruh I:::: 1. ' Vaktu (rnenil}
.Karena be banterbagt ra .. " :::: Tebal contoh (mm)
?-
0 --~
Jadi. t = q = lOO k.t'\"nl-. 19.80
1 19.63
nruk Iernpung nonnally conso/id(Ut..'d: ..., ..., ...
- - .) 19.5
H
~ l.\ ,n
Po ~, 4 19.42
s _= C _1~ e...
t t
log
Po
, 9 19.26
16 19.11
.-~
., -
10_.35 + 100
10 19.01
- 0 ..,, loo-- - - - 36 18.85
- -- 1+ O.bl ~ 10_.3 ..
49 18.69
=0.46 m 64 18.53
81 18.41
Hitungan derajat konsolidasi rata-rata pada \Val.lti Se= 0.20 m. 100 18.2/
121 18.~0
u = ST 144 18.10
sr 169 1 .03
196 18.00
= o._o =o.4"'j )- < 60,....;o Sesudah 24 jam tebal contoh menjadi 17.62 mm. Penanyaan:
OA-6
(a) Gambarkan diagram penurunan terhadap akar \\'aktu dan
Karena L' < 60 %. maka berlaku persamaan~ perlihatkan bagian mana dari l-urva yang menunjukkan penurunan
konsolidasi.
~~ = ~ u 2
= ~(0.435)~ = 0.149 (b) Tentukan estimasi besarnva koefisien konsolidasi dari tanah ini.
4 4
...
(c) Jika koefisien perubahan Yolutne (mJ tanah ini OJ)OOl nl"
. TH2 tentukan estimasi besarnya koefisien pem1eabilita.s ~k).
Dan persamaan t = ' ' . maka
cl (d) Berapa ,,alrtu yang dibutuhkan la pi an tanah di lapangan . tebal . .
m agar tanah ini nlencapai sor.:, kon"olida.. i total.

98 VII KONSOLIDASI
MEKANIKA TANAH 11

Dengan kondisi drainas i dobet. maka


Pe11ye/esaia11: Waktu Vt (menlt) 1 20 + 17.62
H, = Y2 H =-
8 10 lZ 14 16 ':> = 9.405 mm.
0 2 ' 6 - 2
Sehingga.
I :- r- t- -
0.848 = C, t!H/ =C, x 169/0.00942
I\
~~
II - 1- t
Dxperoleh,

- 19 25
- - -
,_
7
C, = 4.44 X 10" m /menit = 7,4
2
X 1Q"9 m2/detik
E
~~ -
-
E
.c
19
L

r\\ (c) Jika 1n, = 0.0001 m /kN 2

~ 18 75
t -- k
8 C,. =- - . maka
-~ [\
111, Yw
~
Gl JS 5 I
t- I

~ I
IS ~
9
k = 7.4 x 10- x 0,0001 x 9,81 = 7.4 x 10- 12 rn!detik
lS - v -\ ::

1715 -
f\ ~ (d) Untuk lapisan dengan tebal 3 m. pada 50 % konsolidasi:
a T,. = 0 197

1,15 a
9 2
0.197 = 7.4 x 10- x t 50 /1.5
Gambar C7.5.
f5o = 0,06 x 10 9
detik
(a) Gambar diagran1 penurunan rs. akar \\'aktu dapat dilihat dalam
= 1.90 tahun
Gambar C7.5. Bagian l'Ufva yang menunjuk.kan penurunan
konsolidasi dapat dilihat pada kurva tersebut. Bagian lurus pada
awal kurva merupakan penurunan elastis dari lempung. Karena itu Contoh soal 7.10:
koreksi perlu dila1.-ukan dengan menarik garis ke arah sumbu Lapisan lempung dibebani oleh sebuah fondasi dan mengalami
vertikal. Perpotongannya dengan sumbu vertikal merupakan titik penurunan konsolidasi sebesar 30 mm dalam \Vakl:u 360 hari . Dari uji
dengan konsolidasi nol persen.
konsolidasi di laboratorium. penurunan tersebut akan merupakan
(b) Dari gambar diagram penurunan terlihat: penurunan 25% konsolidasi totalnya. Tentukan estima_~i hubu~ga~
waktu terhadap penurunan untuk periode 10 tahun. Jtka dratnast
.{t; =13 menit dianggap dua arah.
t90 =169 menit
Penyelesaian:
~ ::: C::~ t

,. ;? Pada V = 25 %. yang terjadi pada 360 hari. penurunan konsolida i


H, yang terj adi. S, = USe = 30 mm.
Untuk 90 % konsolidasi, Tl, =0,848 Hitungan selanjutnya dapat dilihat dalam Tabel C7.6.
VII. KONSOLIDASI 101
lOO -
MEKANIKA TANAH ll

Tabel C7.6. - Waktu t (men1t)


HI2T.. Penurunan pada waktu t 0 2
t ==
4 6 8 10 12 14 20
S, =US, (mm)
16 18

r.. C. o~r-r-r-r-r-.-~~~
u 20 \
han

tahun
0 -
E 40I\I\-r~,_4-+-+-+-~
0 0 --
E
0 - 24
00 111~~+-~-+~~~
C l)

218 0.60 c
0.20 - 30 d

80 -t---+--1"'--..::~
c:;,
340 . 0.93 ....
0.25 - 3.73 60
:;,
~ . . -+--l--l--lf----l
r"""":::;::t-~-+
1360
100 rr--r--r-tl---t
Q.
0.50
1993 5A6 72 """"'-.~~~=:::!~
0.60 0,287 84 120 ---'-
2799 7,67
0.70 0.403 96
3938 10.79 Gambar C7.6 Kurva penurunan vs. ~11aktu.
0.80 0.567 108
0,848 5889 16.13
0.90 Untuk U = 25 %, dapat diperoleh nilai :
Kurva hubungan waktu dan penurunan ditunjukkan dalam Gambar
C7. 6.
Langkah hitugan dalam Tabel C7.6 adalah sebagai berikut:
S, =S/U =30/0,25 =120 mm Jadi, untuk U < 60 % . berlaku
Untuk V< 60 %, berlak.-u Persamaan (7.48):
U = 1,13J[ X 0,012
V= ~4T,. In =1,13J'i: atau t = 5439 x U 2
hari

Untuk U > 60%, berlaku Persamaan (7.48b):

Tv = -0,933 log ( 1-U) - 0,085 (V dalam desimal)


V= C,. x 360
113
, 1 2 dan
H,
2
H, 2 .
t = xT,_ = (1/0,012) xT,_. = 6944,44 Tv (han).
CV


7.13 KONSOLIDASI SEKUNDER
Konsolidasi sekunder terjadi setelah proses konsolidasi primer

berhenti. Lintasan kurva konsolidasi sekunder didefinisikan sebagai
kemiringan kurva pada bagian akhir dari kllrva Ml-log r atau dari
kurva e-log t. Untuk memperoleh kemiringan kurva kon olida i
sekunder yang baik, perl u memperpanjang pro e pengamatan
102 - VII. KONSOLIDASI 10_
MEKANIKA TANAH 11
cara i ni ' akan mempermuctah
. Dengan
.. di laboratonum. si sekunder Cu Dengan melihat Nilai Cex dapat diperoleh dan grafik hubungan angka pon (e)
PengUJlan an ku va kompre
r terhadap waktu (t) (Gambar 7.22)
hitungan kemtnng
Gantbar 7.22: ( darv co111perssion ratio) ( c ) Menurut Terzaghi ( 1948), pada \vaktu terjadinya konsolidasi
}<under seco11 . n
Indeks pemampatan se . sekunder, dua faktor dapat mempengaruhi prosesnya. Pertama.
din)atakan oleh persamaan. pengurangan volume. tanah .pada tegangan efektif konstan. dan yang
(7 .5 1a) kedua, regangan verttkal aktbat gerakan tanah secara lateral di bawah
~e
cu -------:
log( t It
struktumya. Terzaghi ( 1948) menyatakan bahwa kedua faktor tersebut
2 1) dapat menghasilkan tipe penurunan yang sangat berbeda dari struktur
k d r (secondarv conzpression index) ( C<XE) yang satu ke struktur yang lainnya, dan besarnya penurunan masih
Rasio pen1an1patan se un. e . tergantung, antara lain, dari tingkat tegangan dan macam tanah
dinyatakan oleh persamaan. lempung.
(7.5 1b)
Ca =Cal( 1+ep) Sedang Leonards dan Girault ( 1961). menyatakan bahwa bila
. . ku d r dibituno dengan persamaan: dilihat dari Persamaan-persamaan (7.51), secara implisit dapat
Penurunan konsohdasi se n e , o dibenarkan bahwa rasio kompresi sekunder tidak bergantung pada
C t, (7.52a) tebal Iapisan tanah dan kenaikan tegangan.
S5 = H a log -
l +ep t1
e

atau
t, (7.52b)
S =Ccu Hlog -
s f
1
Akhtr konsolidasi primer
dengan, ep - - ---- -----------;- -----------------
ep = angka pori saat konsolidasi primer selesai L-----------r-----~- Waktu (skala Jog)
H =tebal benda uji awal atau teballapisan tanah yang ditinjau

(2 =( J + flt
t1 =saat waktu konsolidasi primer selesai Gambar 7.22 Penentuan indeks pemampatan sekwzder (CaJ.

Dalam tanah organik tinggi dan beberapa jenis lempung lunak, Beberapa asumsi yang berkaitan dengan kel akuan tanah ber.butir ha1~
jumlah konsolidasi sekunder mungkin akan sebanding dengan dalam mengalami penurunan konsolidasi sek."llnder telah dt~uat. Dan
konsolidasi primemya. Akan tetapi, pada kebanyakan j enis tanah penelitian Ladd (1971a), Raymond dan Wahls (1976) menytmpulkan.
anorganik, pengaruh konsolidasi sekunder biasanya sangat kecil sebagai berikut:
sehingga sering diabaikan. .
( 1) Ca tidak tergantung dari waktu (paling tidak selama masa waktu
. Penu~na.n akibat konsolidasi sekuder harus dihitung secara yang diperhatikan).
terptsah. NJlat yang diperoleh ditambahkan dengan nilai penurunan
(2) Ca tidak tergantung dari tebal lapisan tanah.
konsolidasi prinzer dan penurunan segera-nya.
(3) Ca tidak tergantung dari LIR (Load lncren1ent Ratio) . .. elama
konsolidasi primer terjadi.
104 VI I. KONSOLIDASI
105
MEKANIKA TANAH ll
a cndckatan. adalah konstan untuk
(4) Nilai band ing ( JC(' seem, te~konsolidasi nonnal yang dibcbani
kebanyakan wnah Jempung, g besarnya nonnaL 1oo I~~~~~nr~.-~~~ln~~~
1 Lcmpung Whongarn.Jrl N
. n an-tcgnngan yan 2. Lampung Mexico Cit (1 ewtnnd don Alloly, 1960)
dengan tcga g, . . 1977) nlengarnati bahwa ni lai ctt 3 Lanau orgnnik ea/ea Y oonarc:J dan Glrault, 196 1)
4 Lompung Leda (C roous (Wohls, 1962)
Mcsri dan Godlcwsk (k soJidasi, yaitu bergantung pacta 5 Lom un rawrord, 1965)
l gangnn on 6.. Gambut
p g plasl/s NorWOf}/o (B}ctnlm 1967'
d
bergantung pa a .c ' l
amorphous d fib 1
7 Muskeg Konada (Ad on ' rous (Lea don Brownor, 1963)
8 Endopan lout Of{lanl:';o::: ~
5
tegangan cfekti f akhtr. d ,
b3 11 ak 111acmn tanah n1en e.l\atl konstan 9. Lompung blru B t 965 "
,
1o L os on (Hom dan Lambs 1965)
Nilai-nilai C/Cr- untuk . dy 1 Godlweski ( 1977) dan hasilnya empung bim Chicago (Pock, personai filo)
/
1 1 Mesn at 11 Lompung b9rlanau orgonlk (Jonos, 1965)
telah dibukttkan o c 1 7 3 Jiubungan antara Cac dan kadar air 0 Lanau organ ik, dll (Moron dkk 1958)
/
,....6_ _....__ ____,
dibcrikan dalam Tab.cl :, ) d'pcrlihatkan dalam Gantbar 7 .23.
ditunjukkan oleh Mesn ( 1 9 3 1
10
, b 1 7 3 dapat dilihal bahwa nilai Cc/Cc rata-rata adalah Ca.o /
.
Da la rn 1 a c '
. 0 05 d t'dak 1
C J.C 1 b h
pcn1ah dipcroleh ntlat a , c yang c t dari 2
/
ktra-ktra , an 0 025
0.1. Untuk tanah anorganik, nilai C/Cr antar~ ' . s~tnp~t 0,06, ' 17

sedang untuk tanah-tanah organik dan gambut agak lebth ttnggt.


5
Tabel 7.3 Nrlai c~r untuk beberapa macam lanah (Mesri dan Goldlewski)
(1977) 0
0
Macam Tanah
0 0
0,035-0,06 10,_
Lanau Organik j)
Gambut amorphous danfibrous 0,035-0,085
Mus keg Kanada 0,09-0,10
Len1pung Leda (Kanada) 0,03-0,06 /
Lempung Swedia post -glacial 0,05-0,07 0.1
10 100 1000
Lempung biru Junak (Victoria, B.C.) 0,025
Lanau dan lempung organik 0,04-0,06 Kadar a1r W (Of<,)
1

Lempung sensitif, Portland, ME 0,025-0,055 Gambar 7.23 Hubwzgan antara Cae dan kadar air untuk beberapa lempwrg
Mud Teluk San Francisco 0,04-0,06 (Mesri, 1973).
Lempung varved New Liskeard (Kanada) 0,03-0,06
Lempung Mexico City 0,03-0,035 7.14 DRAINASI VERTIKAL (VERTIKAL DRAIN)
Lanau Hudson River 0,03-0,06 Kecepatan konsolidasi yang rendah pada tanah-tanah len1pung.
Lanau lempung organik New Hagen 0,04-0,075 , dan tanah yang mudah mampat lainnya, dapat dipercepat dengan
menggunakan drainasi pasir (atau bahan lain) yang ditanam secara
vertikal. Drainasi pasir ini n1e1nberikan Iintasan air pori yang lebih
pendek ke arah horisontal. Jarak drainasi arah horisontal yang lebih
pendek menambah keccpatan proses konsolidasi beberapa kali lehih
...

106 VII. KONSOLI DASI 107


MEKANIKA TANAH 11
, b'l'tas tanah ke arah horisontal Yan
. . pernlea 1 1 . k . g
cepat. Disaxnpw~ ttu. u a mempercepat laJU proses onsohdasi.
t1~nan
beberapa kali Iebth besar, J. g epat ini mempercepat pula kenaikan
. . ang dlperc . kk b h
Proses konsohdast ~ p latnan menunJU an, a wa drainasj . .
paW

I nya enga 1 k ,, .. ..
. ... I .. ... .. .:.
..
/ I

. . . .. .-. . ... ...... ...
- ..
I
.
.
kuat geser tanah as 1 : t n pada tanah dengan ni al onsolidasi ; I
~.

.
:: ]; : . .. ~ ~

tuk d1terapl\.a .. ' '~ . ,~

' ...
-;I

t~

k r. ~

etti lempung yang berp 1asttsitas ttnggi dan



~ .;
pasir tidak coca . un .
- -.
~

I:' I :
r ,. . I; I


..
.

.,.,...,
......
,I
,. .
sekunder yang unggt. sep ~
.



..

'
, ..



draioasi pair
- __,; p'

1--

gambut (peat). d I b b I
. ..



.. ...
-
...'
..


..


.


. . . 'kal biasanya terdtn an u ang or vertikaJ i': .. '..


- ..
.

, :-: t. .
.
I'
......

Dratnast pastr v.erti pttng J.enuh yang relatif tebal, dimana

...
~

1- I

b s lapxsan 1em ...


.. I

.




laplsan lempuog
yang menern u . . tak pada Japisan batu, cadas, atau lapisan
I

.. .

1
,. '.

..
I '

. ..
I.

~~r1 ~dapkan melalui proses geologi (Gambar


1111 ' .

.
lapisan lempung ,-
I


. '



.

..


',.
I

kedap air lain yangd.. .edengan pasir dengan gradasi tertentu. Berat , ' ,, - '
, '
,. ,, , ,.
..
., .,

,I

..

...
'I 1
, ., ., ., ., .,
7 24) Lubang bor HSl . lapison kedap air
: d'b un diatas drainasi pastr verttkal menyebabkan
umbunan yang 1 ang at Mampatnya tanah ada1ah akib at dan. atr.
tanah yang Iuna k ma mp . . . . Gambar 7.24 Stru.ktur drainasi pasir vertikal.
. k
yang d1pa sa me o noal r
1 ke arah lateral .
(honsontal)
. .
ke dratnast .
pastr.
Dari sini, air mengalir ke atas, menuju laptsan a1r yang dlletakkan
pada dasar tanah timbunan. Bila beban bertambah besar, maka
kecepatan konsolidasi akan bertambah pula.
/ timbunan

Kadang-kadang drainasi pasir vertikal dibangun di atas tanah P"*

yang lolos air seperti pasir (Gambar 7.25). Kondisi ini akan memberi-
kan kondisi drai nasi dobel ke arah atas dan bawah, dengan demikian
AVI~-.:tl
/. . .


. ...


. ~


-
~ ,..
.
.
.. '... . ... . .'.: '\.-f m.a.L

.
-

: ~




'

...


.- ,
.

r-

akan Iebih mempercepat proses konsolidasi. .
.

...'




l



I
.





.
'

. "',..;,., pelir .1

.
Dalam praktek, kadang-kadang ketinggian tanah timbunan '


~


..










..

.

....,

dilebihkan dari rencana ketinggian tanah yang disyaratkan, untuk




,.


.

~

.
.

mendapatkan penurunan yang dikehendaki. Ketika penurunan tanah .



..





.
len1pq
.'
.

!

...
I

timbunan di atas drainasi vertikal mencapai penurunan yang disyarat-


. .
1-

.


~ I ~





. ..
kan, dan pada saat ini penurunan terjadi dengan kecepatan yang I'





~

.... l11


rendah, kelebihan tanah dibongkar. Suatu hal yang harus diingat,






.. ..
..

/"-...:. . .
...

. .
-
na..:r. . . . . . . .
~ . I"
. .. ..
bahwa drai~asi pasir relatif sangat lemah terhadap pengaruh geser,
'
.. . . ..
. ..

. ..

. .

..

\
...-~~~'


. ..

khususny~ Jtka ges.eran ini ditimbulkan oleh perubahan bentuk atau Gambar 7.25 Struktur dra inasi pasir vertikal dengan lapisan dasar benlpa
deforrnast tanah dt bawah timbunan yang dibangun. Karena itu, lapisan yang lolos air.
kecepatan pembebanan harus sedemi kian rupa sehingga tidak
menyebabkan keruntuhan geser tanah. 7.14.1 Struktur Drainasi Pasir Vertikal
Diameter drainasi pasir vertikal bervariasi dari kira-kir 45 cm
sampai 60 cm. Diameter yang terlalu kecil dihindarkan. karena
kesulitan pengisian pasir pada pipa mandrel. Lagi pula, diameter yang
terlalu kecil dapat menyebabkan pembengkokan akibat gesekan antara

109
lf](~)8----------~.--------------------~ VII. KONSOLIDASI

MEKANIKA TANAH ll
. d lain dari pipa tnandrel. Drainas
. d. bagtan a . . t Prisma vertikal tanah d1 k . .
k o Iorn pasr
r dengan din mg
d t menga1u
.... . kan air dan laptsan

tanah Yang bl k . . d se Jtar dratnast pasir dapat dianggap
vertikal harus cukup apa h dap penyun1batan pon-pon petmukaan sebaga1 o st11n er denga
n Jan-Jan R, dengn luas yang sama
(G ambdar b ~). Penyelesaian Persamaan (7.53) dapat dituliskan
7 2
mar npat . dan harus aman ter. a
dt bagta . n pertcmuan pennukaan tanah asii.
.
1 da1am ua agtan:
drainasi oleh butiran ha u~ tom pasi r. Keberhas1lan perancangan
dengan. din~ing Juar dan a~~ faktor pemilihan p~I:ameter-parameter
drainast pastr bergantun~ P k olidasi arah verttkal ( Cv) dan arah (7.54)
. k efisien ons fi . k dan
tanah. karena ttu o . k dengan cennat. Koe Isten onsolidasi
horisontal (c,) harus dtt~ntu kanl m pasir tnungkin berkurang oleh
d'1 ek1tar o o (7.55)
tanah lempung s k bali (re1nolding) tanah sewaktu
dengan,
pengaruh penlbentukan .. emd.sebut sebagai pengaruh pengotoran
an Penaaruh d . k d" .
Uv = dera~at konsolidasi rata-rata akibat drainasi arah vertikal
b tnt I
pern angun o . . tikal tergantung an on ISl geologi
(snzear) Kedalaman .drainast vet I k U, = deraJat konsoJidasi akibat drainasi arah radial
h keda]aman lapisan tan a 1 eras di ba wah
Iapisan tanahnya, yattu 0 1e
Cv
permukaan tanah. . . . Tv = H 2 = faktor waktu pada sistem drainasi vertikal (7 .56)
. ertt'kal dapat diatur dengan posiSI segt empat atau
Dra1nas1 pastr v . d

seg1 uga. ara 1 k dari drainasi vertikal tergantung pa a macam dan
. . d'
c,/
permea b1.l.rtas tanah . Dalan1 praktek, Jarak drainasi pas1r 1. antara 2 T, = 2 = faktor waktu pad a sistem drainasi radial (7 .57)
4R
3 m dari pusat ke pusat kolom. Terzagh1 (1945)
sampm .. . 'ki h'
merekomendasikan untuk merrullh Jarak, sedem1 an rupa se 1ngga Persamaan T, menunjukkan bahwa hila jarak drainasi pasir
80% dari konsoliasi total telah dicapai selama pembangunan tanah berkurang, proses konsolidasi bertambah cepat. Barron (1948) mengu-
timbunan.
sulkan persamaan untuk waktu yang dibutuhkan terjadinya proses
drainasi dengan menggunakan sistem drainasi vertikal dengan tanpa
7.14.2 Teori Drainasi Vertikal memperhatikan pengaruh gangguan tanah (smear), sebagai berikut :
Dalam suatu suatu koordinat silinder tiga dimensi, bentuk
persamaan konsolidasi dengan perbedaan sifat tanah dalam arah (7.58)
horisontal dan vertikal. adalah
2
a tau
5u -c -5 u 1 8u
+ - -
5t - " 5r2 r 5r (7 .53) U, = l _e [-BT, I F(n)]

dengan, dengan,

u =kelebihan tekanan air pori F(n) = ln(Did)- 0,75


t =waktu
D = diameter silinder yang dipengaruhi oleh drainasi vertikal
r =koordinat silinder radial d = diameter drainasi pasir
z =koordinat silinder aksial

U, = derajat konsolidasi rata-rata arah horisontal


eh = koefis~en konsolidasi arah horisontal t = waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Ur
Cr = koefisten konsolidasi arah vertikal
C11 = koefisien konsol idasi arah horisontal
110 VII. KONSOLIDASI
111
MEKANIKA TANAH 11
,____
s ,
0
,.--__ 1 :
I ~ ,..
.. .. ~1
I ' ',
.,.'ly- ..
...... 0 10
n/rd=S 10 2Q.
t--..
so
-~~
-
~ -.....;::: ~ t':: t.--
!'..... ~ i'-.. r-.
I ... L..- --1 1 I I
I .,. I
-1- _,... I I
0 0.20 I
I , .....

: I 01 l .A
I

,. .. J
I
030
' 1', r--... t--1'\ ~
!'-.
-- - - - -
R I I
I
__,I r"
~,.
0.4 0 I" \.
i'

"r-~ ~ ~
~"" I~
Ur 1\
~ .... ---- R I
os0 i\ r\
~I
I
t\
' I I I
t\ '\ l\. ~
0
I I I 0 .6 0
1 -8 II 11I ' ..... ~\ 1\ \
\.

I
----,-- -- I I 'y ''
''
070
~ \
'\
\ "i\ :'\
\.

0
I : I I
L - - - __ J I 0.80 \. [\.

'-------:. - --
1
1 I "\ I'. ~r'-.

(a)
I
I
susunan segi tlga
090
1 00
""' ~
1'-
" I'- f' r-.r-. ... ~
R 0 ,525 s 0 .001 0.01 0.1 1 2

..,...
~~ .
Gambar 7.27 Grafik drainasi radial (Barron. 1948).
..,....

~ '


.. .t ...
:I

.. V Contoh soal 7.11.
.
". .
(b)
. I
.:,

~ V
~J
.... .~
. Suatu timbunan akan dihamparkan di atas tanah lempung. Untuk

H ...
I ....
J
mempercepat penurunan digunakan sistem drainasi vertikal.
. .J.
. I . Diperkirakan beban timbunan akan rnengak.ibatkan penurunan sebesar
.
::].
......

30 cm. Data tanah lempung: C,. = 0.025 m~ !hari, diasumsikan. k\. = kh.
.. .
~

:: 1 .
... *I.. Drainasi pasir berdiameter 45 cm dan berjarak 2,66 m. disusun secara

J .
bujur sangkar. Hitung penurunan konsolidasi tanah lempung akibat
H id beban timbunan pada waktu-waktu t = 0~ 0.25~ 0.5~ 0.75 tahun.
t R
I
Gambar 7.26 Denah drainasi pasir vertikal Penyelesaian:
(a) Pandangan atas
(b) Tampang melintang
q
~ ------ - ---~
Penyelesaian dari persamaan drainasi arah radi al diberikan dalam I

Gambar 7.27 Hubungan UIf, bergantung pada nilai banding


I
tempung I

n. =. .RI. rd . dengan R ad 1 h d I h 10 m ~ = 0,025 m2hlari I


. . a a Jan-.Jan si linder ekivalen dan rd a a a kn=k., I
I

Jan-Jan dramast pastr. Dapat pula diselesaikan bahwa, I

(1-U) = 0-U\.) (1- U,) (7.59) - ~ ----------------------------~~-------- S 2.68 m


pasir (b)
dengan U adalah dera at k0 . . . (a)
kan drainasi verfk dJ ?sohdast rata-rata dengan memperhttung-
1 a1 an radial.
Gambar C7. 7.

112 lL
VII. KONSOLI DASI
MEKANIKA TANAHll
. . h vertikal :
untuk drainasl at a
Faktor waktu 0?5"'365><t - 0 365 I tahun 7.15 PRAPEMBEBANAN (PRELOADING)
CI' f . ~0. ... /'2 -- .
7~. ~ -//-2 - 5 Pada tanah yang lunak, mudah mampat dan tebal, kadang-kadang
t b iur sangkar: dibutuhkan untuk . ~engadakan pembebanan sebelum pelaksanaan
. . . k. alen untu k susunan uJ bangunannya. sendtn. Cara ini di sebut prapembebanan (pre/oading).
Jan-Jan e tV 66 == 1,5 rn Maksud dan prapembebanan ini adalah untuk meniadakan atau
R ::: 0,564 s ::: 0,564 X 2, mereduksi penurunan konsolidasi primer, yaitu dengan mernbebani
tanah lebih dulu scbelurn pclaksanaan bangunan. Setelah penurunan
D ::: 2R ==3 m kon solidasi primer selcsai atau sangat kecil, baru beban tanah
k maka c,. : : eh dibongkar dan struktur dibangun di atas tanah tersebut. Keuntungan
Karena k,. = "' dari prapembebanan, kecuali Jnengurangi penurunan, juga menambah
c 1 0,025 >< 365 X 1 = 1,05t tahun kuat geser tanah. Pada pekerjaan timbunan tanah untuk jalan raya.
rr -- R"==
2 4 X 1,5
2
cara prapembebanan dapat dilaksanakan dengan melebihkan tinggi
4
. .k 1 dengan menganggap Uv < 60 % , maka timbunan, setelah penurunan konsolidasi sangat kecil, kemudian
Untuk drainast arah vertl a , kelebihan tinggi timbunan dibongkar. Cara ini banyak digunakan
berlaku : dalam banyak proyek-proyek bcsar (Johnson, 1970).
4~, Bila dalam pelaksanaan dibutuhkan pembebanan terbagi rata
u I' := dengan tambahan intensitas tegangan sebesar p1 (Gambar 7.28),
akibat pembebanan, penurunan konsolidasi primer total diperkirakan
Untuk drainasi radial: ( )~l akan sama dengan Sect) Jika diinginkan untuk menghilangkan
-{8T IF n 1 penurunan konsolidasi primer, maka harus dikerjakan intensitas beban
Ur =1- e ' terbagi rata total sebesar p = p1 + Ps Beban ini akan menyebabka~
dengan F(n) =In (Did)- 0,75 = ln(3/0,45) - 0,75 = 1,15 p'e nurunan yang lebih cepat. Bila penurunan total S e({) telah tercapat,
beban disingkirkan untuk kemudian dilaksanakan pembangunan
Hitungan selanjutnya ditunjukkan dalam Tabel C7.7. struktur yang diinginkan.

Tabel C7.7
t St = u X 30
tahun
Tl. Uv Tv U, u (cm)
0 0 0 0 0 0 0
0.25 0,095 0,348 0,26 0,836 0,893 26,79
0,50 0,183 0,482 . , . . - - - - - - i - - - - - - t (waktu)
0,51 0,970 0,985 29,55
0,75 0,274 0,590 0,76 0,995 0,998 29,94

NiJaj U = 1- (1- Uv)(l-Ur).


Hitungan di atas dilakukan dengan menganggap tidak ada pengaruh Soctu>
-------- _____ --- blbln p&iiilnln + blban

pengotoran (snzear).
Gambar 7.28 Konsep mempercepat penurunan d enga11 cara prapembt-
ban all.
I J4 VII. KONSOLIDASI 115
MEKANIKA TANAH ll
waktu harus diper1imbangkan
n p dan . . .4-' d
Korelasi antara tekana s d'perhatikan vanast StJat erajat
perlu t k d'
dalam hitungan. Untuk ttU. kt sesudah beban be ~erJa 1 atas .
..
.... !' :-..
. ,. . : . pasIr ,.. ,... r:. -.
.,.... . ' .,. 0 0, \ .,,.
; . . ... . t

konsolidasi pada sembarang wa Du aJat konsolidasi pada kedalaman


. b8 r 7.29). er d aliran
Iap1san Ien1pung (Gant se anjang kedalatnannya an akan lempung
z
tertentu (V;) akan berubah p 'tu pad a kedalaman z = H. Jika 2H - --- --- ---- -
H
I tlz
b tengah yat , ---t --- -
minin1un1 pad~ ~gtan {;) digunakan sebagat 1\.nterta untuk Dralnaa4 dobll
I
derajat konsohdast rata-rata. ( ' a tnaka sesudah pembongkaran, H
b b terbagi ratany ' .
pembongkaran e an . . gah akan tetap dtam dan lempung I , ..

1 t k di ba o-tan ten ' ;


. .. .....
f
Pal
s r
t

. ,.
.." ..
' ... \
... .o .., t I t

lempung yang ter e a . o . 11 lolos air akan cenderung untuk r


' , 0 0

. , , "'
1 ..,,. .. - ......0.. . .

laptsa.n-d~;s~asalah I..,.
,
yang terletak di dekat ini, dalam hitungan, perlu . ... .
. '.. , .
. , .. .. P8Sr . . . O.rajat kOn801idasi {llz)
100% 0%
mengembang. Untuk menghtn tuk mengatnbil pendekatan dalam
ditentukan cara ~ang tepa~ ut:
U ada bidang tengah z = H. z
Penggunaan deraJat konsohdast :: P
. kan oleh Johnson (1970), adalah sebagai H H
Prosedur yang d1 guna lempung
berikut:

(7.60) kedap air


Gambar 7.29 Pemilihan derajat konsolidasi.


dan

Kombinasi Persamaan (7.60), (7.61) dan (7.63), diperoleh:


(7.61)
logll + (p 1 I p' 0 )J
U (J+s) =log({ I+ p f I Po '}{1 +PsI p f l} (7.64)
dengan,
Po' = tekanan overburden efektif rata-rata Nilai-nilai U<f+s) untuk beberapa kombinasi dari p/p0 dan p/p1
Sc<O = penurunan konsolidasi primer ak.ibat beban pr diberikan dalam Gambar 7.30. Bila U<r+s> diperoleh. dapat dievaluasi
Sccf+s>=penurunan konsolidasi primer akibat beban pr+ Ps besamya Tv. Perhatikan bahwa U<r+s> = Ur. pada z = H dari hubungan
antara U dan Tv didasarkan pada anggapan yang digunakan. Untuk
Dari sini dapat dibentuk persarnaan, penyesuaian, diperlukan penggambaran hubungan U<r+s) terhadap T,.
yang ditunjukkan dalam Gambar 7.31. Jadi. wal1u pembongkaran
Scco = U<r+s> Sc<f+s> (7.62) beban terbagi rata (t) adalah: .
dengan
2
Ucr+s> = derajat konsolidasi akibat beban PJ+ Ps t = TVH (7.65)
CV
. S~perti . yang te1ah disebutkan sebelumnya, lebih tepat kalau
dJambJI deraJat konsolidasi pada z =H. dengan Cv adalah koefisien konsolidasi dan H adalah panjang lintasan
drainasi maksimum.
U (J+s) = Se(!)
sr(J+s) (7.63)
116
MEKANIKA TANAH 11 VII . KONSOLI DASI 117
Untuk rne~gurangi atau tnenghllangkan penurunan pada waktu
tOO ~
bangunan dtl~ksanakan akibat konsolidasi sckundcr. pendekatan yang
~
~ ..... sama dapat dtperoleh dengan mengcstinmsi intensitas beban timbunan
U(t+s) (":, ~~ ~ ,...,
FtlFh '=-
10
dan waktu pembongkarannya .

~
80

~ ~

;.......
~ Contoh soal 7.12:
70

" L': ~ R
Lapisan lempung nonnallv consolidated diapit oleh lapisan pasir.
~
r--....... J dengan tebal masi ng-masing lapisan seperti yang ditunjukkan pada
80
~'-..........
0.6
Gambar C7.8. Muka air tanah terletak 2 m dari permukaan tanah asli.
~
-......... r---... o., Tanah ini dititnbun secara permanen dengan tebal 5 m dan berat
&0
volutne timbunan 18.5 kN/m . Diinginkan untuk mengeliminir seluruh
penurunan konsolidasi primer dalam waktu 7 bulan dengan jalan
40
tnengadakan prapembebanan. Hitunglah tambahan tinggi timbunan
30 0.8 1.2 1.6 2.0 yang dibutuhkan untuk maksud tersebut, jika diketahui:
3
Tanah pasir: Yb = 19 kN/m dan Ysnr = 19,81 kN/m3
Tanah lempung : Ysm = 20,81 kN/m3 , eo= 1,1
0 0.2 0. 4 TV 0.8 0.8 C,. = 1,8 x 10 cm /detik 3 2

0
!\
Cc= 0,32.
0.2
Penyelesaian:

\
0.4

1\ 6H Trnlu'o81 11m1 2 "11


0.8 5m
-

. . .. . '"" .-,...... .,_,


. .... .__. .
; -: .... """':'- : .
.. -

l ... -

q : "( . . '

. '
. - ..


.---r: .....


3
19\tt'm -' : .....
,. .. . .
.. .. ' .. " u.tur .
. .. r-

1- -
2m

~~~!!... - - - - - - - -

.. .. . .. . . . .. . . . ------ ----- w l Q,Il

1m

0.8 ~
\ lcmpunc: , ... - 20.11 tt..,

~ - 1,1
5m ~ t,l x 10_, ca2/d11ik

r-
-
. . . .
.... . . .. .. .. .. ..
. .. . ..... ..... ....
......-... .. ... .. .-. ... .... ...... ... .......... ..... ............ .......... ................ .... .. ... ....
. . . ... . . . . . . . . . ..... . .. . ..... . . ...
... . . .
... . ... ...

.' .. ... . ......



. ... . .. . .. .. . .. .. . , . .
0. 8
L\
Gambar 1.31/Jubungan U(J+sJ terhadap Tv (Jolm son, 1970). Gambar C7.8.
---- 119
118 VII. KONSOLIDASI
MEKANIKA TANAH ll
, H, == 0.5 x 5 == 2,5 m
. . d arah. maka .
Karena dramas ua
- 7 buJan
BAB VIII
\Vaktu dibutuhkan t - -3 30 X 24 X 3600 == 0 365 t
c t.8x l0 x 7X 2 '
t
T,. = v2 =- -?50
PENURUNAN
Ht k ,.,. - 0 52. diperoleh
731 untu 1,.- .
Dari melihat Gambar

Vcr+1.) = o.6 3 1 1
. h la isan Iempung mu a-mu a.

- ?xl9 +l x(19.81 -9.81) . 8.1 PENDAHULUAN


Po --
... Jika lapisan tanah dibebani , maka tanah akan mengalami
=76 ~1\J/m- regangan atau penurunan (settlement). Regangan yang terjadi dalam
Tambahan tegangan akibat beban timbunan: tanah ini disebabkan oleh berubahnya susunan tanah maupun oleh
1 pengurangan rongga pori/air di dalam tanah tersebut. J umlah dari
pr = 5 x 18.5 = 92.5 kN/m- regangan sepanjang kedaJaman lapisan merupakan penurunan total
tanah. Penurunan akibat beban adalah jumlah total dari penuru1Ul11
pr/ Po =92.5/76 = 1.23 segera dan penurunan konsolidasi.
I
Dari Gambar 7.27. untuk U<r+s> = 0,63 dan Pr Po' = 1' 23
Penurunan yang terjadi pada tanah berbutir kasar dan tanah
.,

Maka. Pr. = 1.1 x 92.5 =101,8 kN/m- berbutir halus kering atau tidak jenuh terjadi dengan segera sesudah
beban bekerja. Penurunan pada kondisi ini disebut penuronan segera
Beban total untuk mengeliminir konsolidasi primer:
')
(inzmediate settlement). Penuntnan segera merupakan bentuk
=Ps+ pr = 101.8 + 92.5 = 194,3 kN/m- penurunan elastis. Dalam praktek. sangat sulit memperkirakan
3 besarnya penunuzan segera. Hal ini tidak hanya karena tanah dalam
Tinggi timbunan total yang dibutuhkan, dengan Yb = 18,5 kN/m, kondisi alam tidak homogen dan anisotropis dengan modulus
adalah H = 194.3/18.5 = 10,50 m. elastisitas yang bertambah dengan kedalaman. tetapi juga terdapat
Jadi ~ tambahan tinggi timbunan yang diperlukan kesulitan dalam mengevaluasi kondisi tegangan dan regangan yang
terjadi di lapisan tanah. Penun1nan segera banyak diperhatikan pada
M/= 10.50- 5 = 5.5 m fondasi bangunan yang terletak pada tanah granuler atau tanah
berbutir kasar.
Penunlnan konsolidasi (consolidation settlement) tetjadi pada
tanah berbutir halus yang terletak di ba\vah muka air tanah. Penurunan
yang terjadi n1emerlukan waktu. yang lamanya tergantung pada
kondisi lapisan tanah. Bila tanah mengalami pembebanan dan
kemudian berkonsolidasi. maka penurunan tersebut berlangsung
dalam 3 fase, yaitu:

120 VIII. PENURUNAN 121


MEKANIKA TANAH 11
nurunan terjadi dengan segera
d' tnana pe d' k'b Keruntuhan geser ak'b t 1 .
Fase awal yaitu fase t . . penurunan terJa I a t at proses
' Di stnt, 1 p da lempung J. h akan mengakibatka l a ter ampautnya kapasitas dukung tanah
sesudah beban bekef]a. . dalam pori tana 1. a e?u , . n phenurunan sebagian (differential settlement) dan
penekanan udara keluar d~l 'I Tetapi dalam lempung yang hdak penurunan d1 se1uru ba
ngunan. Faktor aman terhadap bahaya
kemungkinan ini sangat k:~;aruhnya terhadap penurunan. Pr?porsi kerun t uhan a kib at geser i h
n1 arus d1perhttungkan secara matang
enuh ha] ini sangat besar p . e dalam perubahan angka pan, dan Penurunan akib at defleks'1 t k
J ' d'benkan d . . a au erusakan fondast umumnya jarang
penurunan awal dapa~ 1 rva waktu terhadap penurunan an uji terJadt dt dalarn perancangan fioruiasi d k 1 B h
.b d fl k
k
ang a a aya erusa an
k
dapat ditentukan dan ku k
a I at . e e st Inl sangat penting dt' perhatt' ka d kt
. n pa a wa u merancang
konsolidasi. . konsolidasi hidrodinamis, yaitu jondas1. dalanz,. sepertt
. . fondasi
. sumuran atau f on dast t'1ang. Ana1Ists

l .d . pnmer atau 1' . dan kemungkinan IOI t1dak dipelajari di sini karena menyangkut
Fase konso r asr h'1 0 Ieh kecepatan a Iran au yang
penurunan yang dipenaaru
o.
b h
h akibat adanya tarn a an te an an.k perancanga~. struktur atas. Masalah yang paling perlu diperhatikan
meninggalkan ro~gg~ pon :~ dipengaruhi o!eh sifat tanah, seperti: dalam anahs1s penurunan adalah sifat-sifat mekanik tanah di bawah
Proses konsohdast pnm~r. s. g ka pori, bentuk geometri tanah b~ban, terutama pada jenis-jenis tanah hila dengan beban yang
pe1 mea bili tas, kompresl b~::s~t. a;~ngemban gan arah horisonta! dari
dJrencanakan akan mengalami penurunan yang besar.
termasuk tebal laptsan m .P 1 Ios air di mana air keluar menuju Seperti telah disebutkan, penurunan total dari tanah berbutir halus
zona mampat. dan batas laptsan o ' yang j~nu~ adalah jumlah dari penunuzan segera dan penurunan
lapisan yang lolos air ini. . . kons_olr~asz. Penurunan konsolidasi masih dapat dibedakan lagi
Fase konsoI1 asr se'd . kLtJzder merupakan. proses lanjutan dan menJadi penurunan akibat konsolidasi primer dan penurunan
'd d'1 mana prosesnya berJalan sangat lambat. Pada konsolidasi sekunder. Bila dinyatakan dalam bentuk persamaan.
konso I1 ast pnmer, l'd ku d
tanah-tanah anorganik penurunan konso 1 ~sl se ~ er J~a~g penurunan total adalah:
diperhitungkan karena pengaruhnya sangat kectl. Kec~ah, pada JenJs
tanah organik tinggi dan beberapa lempung anorgan1k yang sangat (8.1)
mudah mampat. dengan,
Sebagian besar penurunan diakibatkan oleh pengur~ngan ang~a S = penurunan total
pori. Hampir semua jenis tanah akan berkurang angka portny~ (e), b~la si = penurunan segera
beban vertikal bertambah dan akan bertambah angka portnya btla Se = penurunan akibat konsolidasi primer
bebannya dikurangi. Tambahan tegangan di dalam tanah akibat beban Ss = penurunan akibat konsolidasi sekunder
fondasi bangunan akan selalu diikuti oleh regangan yang menghasil-
kan pen urunan pada struktur. 8.2 PENURUNAN SEGERA (IMMEDIATE SETTLEMEND
Ada beberapa sebab terjadinya penurunan akibat pembebanan 8.2.1 Penurunan Segera Akibat Beban Terbagi Rata pada Luasan
yang bekerja di atas tanah: Lingkaran Fleksibel di Permukaan

1. Kegagalan atau keruntuhan geser akibat terlampauinya Jika tanah dianggap elastis dengan tebal tak terhingga. penurunan
kapasitas dukung tanah. ak.ibat beban terbagi rata pada luasan fleksibel yang berbentuk
2. Kerusakan atau terjadi defleksi yang besar pada fondasi. lingkaran dengan jari-jari R di pennukaan tanah, dapat dinyatakan
3. Distorsi geser (shear distortion) dari tanah pendukungnya. oleh persamaan:

4. Turunnya tanah akibat perubahan angka pori.

122 VIII. PENURUNAN


MEKANIKA TANAH 11

dengan. (m) . (kN/ 2) tepi luasan lingkaran kurang lebih 70% dari penurunan di pusat
~ =penurunan segera tekanan fondast neto m lingkaran beban. Persamaan penurunan segera di pusat beban untuk
' angan atau 2
beban hngkaran fleksibel adalah:
= tan1bahan teg . . h (kN/m )
qn tana t
E =tnodulus elasttsttas t k bcban I'IIlc-crkaran ..,ang tergan ung pada
I = fak1or pengaruh un uan .arak dari pusat beban.
r angka Poisson (J.l ) d J (8.3)
Contolz soal 8.1:
jarak radial
0
., dengan diameter 10 m mengalami beban terbagi rata q =
Suatu tangkj
150 kN/m-. Dasar tangki terletak pada kedalaman Dr = 1 m. Tanah
~A :
I I I fondasi berupa pasir dianggap homogen. isotropis, sangat tebal,
~ 1~-ji-=-0;5--
0 =- dengan berat volume Yb = 16.68 kN/m3 , E = 34335 kN/m2 dan J.1 =
I --
Cl!
:
0,3 D 0.45. Tentukan penurunan segera yang terjadi.
z- 0,2
- = ......
R
I I - 0 Penyelesaian:
2 ------- --i------
p.- - - - - - -
Tekanan fondasi ke tanah neto:
R R (s}
.,
qn = q- DrYb =150- (1 x 1.6~68) = 133.32 kN/m-
o,.- -----;-----==-- ~ StE
= -qnR

r-R IJ. = 0,5



Penurunan ditengah-tengah pusat fondasi tangki:

I
1

~'ai 1 ~------ = 2q"R 1_ 2 )= 2xl33.32x5 (l-0, 2)


45
D = 5R SI E ( J..l 34335
I

-z- 0,3
0,2
D
- = 5
A
I 2 --------,-----
p. = 0
--------
= 0,031 m = 3,1 cm
1
(b) Dalam menghltung penurunan. q harus dalam tambahan tekanan atau
R R q neto (qn).
0
8.2.2. Penurnnan Segera pada Fondasi Empat Persegi Panjang
Fleksibel
Penurunan segera pada sudut dari beban berbentuk luasan empat

(c)
persegi panjang fleksibel dinyatakan oleh persamaan:

q B "
S. = n (1-)1-)[p (8.4)
Gambar 8.1 Fakror pengandz umuk penurunan akibat beban terbagi rata I E
berbentuk lingkaran (Ter~aghi, 1943 ).
dengan:
Gambar 8.1 memberikan nilai-nilai faktor pengaruh lr Dapa~
dilihat bahwa tidak hanya zona di bawah beban saja yang mengalanu B = lebar area pen1bebanan (nl~ . ,
penurunan. tetapi juga zona di luar area pembebanan. Penurunan pada lp = koefisien pengaruh yang dtperoleh dan Gambar 8.-

I
124
MEKANIKA TANAH ll
VIII. PENURUNAN
on ., ( 1967) telah mengamati bah
Jl =angka Potss n (kNim~) . wa vanast modulus dengan kedalaman
qfl
=tarnbahan teganga mempunyat pengaruh yang k 1 h
.

ec1 ter adap dtstnbust tegangan tetapi
mempunyat pengaruh yang berarti pada perubahan bentuk perm,ukaan.
~
1
I
Steinbrenner ( 1934) m lk
0.56
-
1\ engusu an persamaan penurunan segera
untuk lu~san beban berbentuk empat persegi panjang yang terletak
pada lapisan tanah dengan tebal H yang terletak pada lapisan yang
\ keras (Gambar 8.3), sebagai berikut:
2

U8
1\ S . = qn I B
I E p
(8.5)
3 dengan

(8.6)
.
4 dengan S, adalah penurunan di sudut luasan empat persegi panjang.
Penurunan segera pada setnbarang titik A pada Iuasan empat
persegi panjang (Gambar 8.4) dinyatakan oleh persamaan:
5


S, = ~ (I p 1B1 +I P 2 B2 +I P3B3 +I P4 B4 ) (8.7)
I

Dalam persamaan tersebut F 1 dan F 2 adalah koefisien yang dapat


6
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 ,0 1,2 diperoleh dari Gam bar 8.4.
Faktor pengaruh /p

Gambar 8.2 Faktor penganth untuk penurunan di sudut luasan s~giempat .. ... Fondast
jleksibel yang mendukwzg beban terbagi rata (Terzaght, 1943). LxB
D

Penurunan untuk lokasi selain di sudut luasan segi empat, dapa~ I. 8


dihitung dengan membagi-bagi luasan dalam bentuk-bentuk segt
empat, dengan menggunakan cara superposisi.
laplsan keras

8.2.3. Penurunan Segera Akibat Beban Terbagi Rata Luasan Gambar 8.3 Penurunan segera untuk beban terbagi rata berbentuk empat
Fleksibel pada Lapisan dengan Tebal Terbatas persegi panjang fleksibel pada kedalamaan D.

Dalam kenyataan, lapisan tanah yang mampat tidak mempunyat
ketebalan tak terhingga. Lapisan tanah yang diendapkan secara
alamiah terbentuk secara berlapis-lapis dengan sifat yang berbeda-
beda di atas lapisan yang keras. Dalam lapisan ini, kuat geser dan
modulus, biasanya bertambah bila kedalaman bertambah. Gibson

126 MEKAN IKA TANAH ll VIII. PENURUNAN


F( ) Jun F2 <- -)
1 014 05
I
016 0,7
013
0.2
0.1
0
o " ::1~~~
-'~
I , ~ll---+--t-r-1-t--~----
-- ~ I ---
~, ~~ I
0,9
..
, ,, I r ~
I

Fl ' I-
I

2 - iI fil~F2tj_/Ifi_lI -+i--t-1_, ~~JI--r--r--r--t--i


I
~ --
-~ iJ ~
~ ~~::--..~:-:-::!u~s--t--+-L
f.-,
~I t:rJf R~L,Jll--+-+--1-1~\~1~
"', '
L/B=5 -
41--...:JJ-::sj-~to 1 I 1 ~"
we I 1 "1 ~'il,~U~-l-+-t-r- \ I\ "~"~~
~t'v
.~.L:-t,B:-:::a-1+o---t-J_
I I 'i ~f I ~~
I ,; f I
1\
\"\_~ -
6H 'I \""~
I sL
. J__-J.-+-+-t-nlt----r-4-\~~-+-J
' \~
I 1
H-l / "r -

8 ,,
I{ f
I;
I I
I I -I 0,5 0,6 0,8 110 2,0 5,0
-
1010

j\ ' Dr/B

U IJIJi/JU/~Ir_JIL-L'--L-J-~--~~--~~~~B~=~~~~~~~
1-r I ' I 11' L/
10
Gambar 8.5 Faktor koreks t' ked a Laman untuk penurunan elastis pada fondasi
empat persegi panjang (Fox dan Bowles, 1977).
Gambar 8.4 Diagram untuk menentukan F1 dan F2(Steinbrenner, 1934).

Bila lapisan tanah bersifat elastis dan fondasi tidak terletak di Janbu, Bjerrum, dan Kjaernsli (1956) mengusulkan cara menghitung
penurunan segera rata-rata untuk beban terbagi rata fleksibel
permukaan tanah, koreksi besarnya penurunan di permukaan perlu
berben.tu~ empat pers~gi panjang dan lingkaran, dengan E yang
diadakan. Nilai koreksi penurunan pada fondasi dengan kedalaman
bervanas1 dan angka Po1sson J.1 =0,5, sebagai berikut:
tertentu diusulkan oleh Fox dan Bowles (1977). Nilai-nilai koreksinya
merupakan fungsi dari DjB, VB, dan f.l, dimana L dan B adalah q,B
Si = Jl1Jlo E (hanya untuk J.1 = 0,5) (8.9)
dimensi fondasi, DJadalah kedalaman dan f.l adalah angka Poisson.
Besarnya penurunan segera terkoreksi dinyatakan oleh persamaan: dengan:
(8.8) s, - penurunan segera rata-rata (m)
~ -- faktor koreksi untuk kedalaman fondasi D1 (Gambar 8.6)
dengan J.li -- faktor koreksi untuk lapisan tanah tebal terbatas H
(Gambar 8.6)
a, = faktor koreksi untuk dasar fondasi pad a kedalaman DJ
B = lebar beban terbagi rata untuk luasan empat persegi
S1 = penurunan elastis yang telah dikoreksi panjang atau diameter lingkaran., pada beban lingkaran (m)
si = penurunan elastis pada hitungan dasar fondasi terletak di q, = tambahan tegangan neto (kN/m-)
permukaan 2
E = modulus elastisitas (kN/m )
Nilai-nilai a dapat diperoleh dalam Gambar 8.5. Diagram pada Gambar 8.6 dapat digunakan untuk nilai modulus
E yang bervariasi dengan kedalamannya. yaitu dengan mengganti
sistem tanah berlapis sebagai suatu lapisan-lapisan fiktif yang terletak
_pada lapisan yang keras. Hitungan besamya penunoJall St.'gera.
VIII. PENURUNAN 1-9
~12~8------------------------~~~
MEKANIKA TANAH 11
. 11
ke dalmn bcberapa lapisan yang
dilakukan dengan membagt tana . Japisan dapat d'l
1J' t ung, ma ka akan
pada ttap FO!l<las.
:
.---~--. - r-

terbatas Jika tcgangan egera totalnya. 18.3m r S4.88m I


dapal diperoleh pcnurunan s I
I
I
27.44 m
q 350 kNtm
1 Y" 18,84 kN/m' I
1,0 E .. 36788 kNim'
... 1 m lA
<~ W: [~ ~ ~
0.5
- to. 1-- - - r- - I-
0,n r-. 8 18,30 m H, - m I
~ ~ .... 2: Ev" 29430 kN/ml "' I

'''
I
J.lo o a r.... r-.... (a) =0.5 m
0,l
....... r-...
"' ........ ~
~:""'-

~~
,.....,. ~ - ]

I
Jl
~ 3 m,
I
I
I
27,44

l 'B
1-....
......... t'"' :w~lr) I
............ ... .. ooi '-
0,6 ~ 9,H5 m 9,15 m
~
0,5 100 10 00
1 2 10 20
0,1 0,2 0/B
Gambar C8.1.
~
3,0 1 1()()
/ ..- Penyelesaian:
.....
2,5 I
,9
,. .
fleoo
,... - 50
qn = 350 - (1 X 18,84) = 331,16 kN/m2
0 ~ 20
2,(l
.t
~ L..::W Untuk menghitung penurunan segera pada pusat fondasi, fondasi
H a 7 10 dibagi menjadi 4 bagian dengan masing-masing mempunyai lebar B =
Jll /./

c::;
f-.
anah eras
~ kTY 0" o
0
y //
.,. 5 (b) 18,3/2 = 9,15 m dan L = 54,88/2 = 27,44 m. Penurunan segera
1 1

v dihitung dengan menggunakan Persamaan (8.5).


1,0 /
~ 2
Karena J.! = 0,5, maka /p= (1 - Jl-) F t+ 0 =0,75 F1
?

/ /
-
"0 ujur sangka
,. //
; ' _,... ~ Lingkaran
Penurunan segera pada lapisan lempung 1:
0, ;;

.....
UB = 27,44/9,15 =3
0

0, 0,1 0,2 1 2 10 100 HIB 1000
HIB = 3/9,15 = 0,33
Gambar 8.6 Grafik yang digunakan dalam Persatnaafl (8.9) ( Janbu. dkk,
1956). Dari Gambar 8.4, diperoleh F1= 0,03

1 6 9 5
Cara penyelesaian dengan cara Janbu dkk. (1956) ditunjuk.kan S . = 33 ,1 x J (0,75)(0,03)(4) = 0,007 m
dalam Contoh soal8.3 I 36788
Penurunan segera pada lapisan lempung 2:
Contoh soal 8.2: Bila dianggap lapisan lempung 2 mempu.,nyaJ tebal 7 m (sampai

Suatu fondasi berbentuk empat persegi panjang berukuran 18,30 permukaan tanah), dengan Eu = 29430 kN/mM:
m x 54,88 m. Beban 2
terbagi rata pada dasar fondasi diperkirakan UB=3
sebesar 350 kN/m Fondasi ter1etak 1 m di bawah muka tanah.
Kondisi tanah seperti yang diperlihatkan da1am Gambar CS.l. H/B = 6/9,15 = 0,66

Tentukan besamya penurunan segera di pusat fondasi dengan cara


Steinbrenner ( 1934), hila tanah Jempung 1 dan Jempung 2 mempunyai Dari Gambar 8.4, diperoleh Ft = 0,05
Jl = 0,5.
130 l] l
MEKANIKA TANAH ll VIII. PENURUNAN
1 (satnpai kedalaman 4 m) sebagai
Iempung 2 2
Bila dianggap Iapts~?
Iernpung dengan Eu - - 9430
kN!In :
13 - 18 m : E2 =30000 kN/m2
3. 10 - 28 m: EJ = 40000 kN/m2
UB=3 Seluruh lapisan dianggap mempunyai angka p 0 5 H.
otsson J1. = . . 1tung
penurunan segera rata-rata dengan cara Janbu dkk. (1956).
HIB =0.33
1 h diperoleh Ft = 0,03 Penyelesaian:
Untuk nilai-nilai tersebut, te a d t ah lempung 2:
Penurunan segera yang terJ adi hanya pa a an
Fondasi dengan lebar B = 10 m; D = 3 m dan L = 40 m, maka D/B =
0,3 dan U B = 4. Dari Gantbar 8.6a, Jl.o = 0,96.
_ 331,16 x 9,15 (0.?5)(0.05 _ 0,03)( 4) = 0,006 m
si - 29430 Untuk lapisan 1, dengan H/8 = 1 dan UB = 4, dari Gambar 8.6b, Jl =
0,55. 1

Penurunan segera tota I (Iempung 1 dan 2): Penurunan pada lapisan 1 (qn = lOO kN/m2) :
S, =0,007 + 0.006 =0,013 m =1,3 cm

100x10
S1(l) = 0,55 X 0,96 X = 0,026 m
20000 .
Contoh soal 8.3:
. L -- 40 m dan Dianggap lapisan 2 berketebalan sampai ke dasar fondasi dan
Fondasi fleskstbel dengan panJang . lebar B = 10
.m
mempun yai dasar yang keras pada kedalaman 15 m di bawah dasar
terletak pada keda1aman 3 m Tanah mempunya1 modulus. elastts1tas
fondasi. Dihitung H/B = (10 + 5)/10 = 1,5 dan UB = 4. dari Gambar
1 at Gambar CS 2) Tekanan fondas1 2 ke tanah
. . (l'h
yang bervanas1 8.6b, J.!l = 0,67.
berupa beban terbagi rata neto (qn) yang besarnya 100 kN/m
Kombinasi penurunan lapisan 1 dan 2. jika dianggap E1 = E2 = 30000
2
kN/m , dan jika lapisan 2 dianggap mempunyai dasar yang keras.

Fondasl 10 m x 40 m
100 x 10
0 ~,., ~, ......... q n = 100kN/m2 ,,...-...: ~/.....:-7"""'"""'/ " Si (2) = 0,67 X 0,96 X =0,022 ffi
3m
30000
-3.0 m
B 10 m
1 E, -
.,
10 m 20000 kNirrf
Penurunan lapisan 1, jika dianggap E1 = E2 = 30000 kN/m- dan
- 13.0 m - -- 4 - - - - - - - - - - - - - - -- ~ lapisan dianggap mempunyai dasar yang keras.
5m 1 apoean 2 E2 30000 kN/m

- 18,0 m - - - f - - - - - -- - - - - - - - -- - 100 x 10
1

10 m
laplUII 3 : ~ - 40000 kNim
S1(3) = 0 55 X 0 96 X =0,018m
, ' 30000

Dengan menganggap lapisan 3 berketebalan sampai ke dasar fondasi.


H/B = (10 +5+10)/ 10 = 2,5 dan UB = 4, dari Gambar 8.6b.f.lt~ 0.8~.
.
Pen urunan Iap1san 1, 2 dan 3, J..t ka E1 -- E2 -- E3 = 40000 kN/n1 .
Gambar C8.2. adalah:

Data lapisan tanah: _ lOO x 10 =0,022 m


Si (4) - 0,88 X 0,96 X
Lapi san l. kedalaman 3- 13 m: E1 = 20000 kN/m2 40000
_
132 133
MEKANIKA TANAH ll VIII. PENURUNAN
..
2' J1 ka E, == E2 = 40000 kN/m 2
1 dan '
Kornbinas1. penur.unc.an laptsan mpunyat. dasar yang keras, 2B
2 d'1anggap me
dan jika laptsan Sn =
B +b (8. J0)
100 x 10 == o, 0 16 m
St(.S) =0,67 X 0, 96 X 40000 dengan,

. Iuruh Japisan adalah : S8 = penurunan fondasi sebenarnya


Penurunan total dan se sb = penurunan pada uj i bcban pelat '
SI == SI<I>+ SI <2> - Si<J) + SI <n- Si <5> b = Iebar pelat penguj ian
B = le bar fondasi scbenarnya
=0,026 + 0,022 - '
0 018 + 0 022 - 0,01 6
'
Contoh soal 8.4:
=0,036 In = 36 rnrn
Hasil uj i beban pelat pada tanah pasir diperlihatkan dalam Gambar
8.2.4 Penurunan Segera pa da Fondasi Kaku . C8.3. Hitung penurunan fondasi dengan lebar B = 2 m, pada
d si kaku yang terletak dt permukaan penurunan beban pelat sebesar 2,5 mm. Dimensi pelat uji 30 cm x 30
. Penurunan. seger~ pad~ ~~u;unan rata-rata dari fondasi fleksibel cm.
sekrtar 7 % lebth kectl dan P(S hi . her 1926). Sehingga besamya
d' ang sama c etc '
dengan tm~nst y k t k fondasi yang kaku adalah sama dengan Penyelesaian:
Penurunan di pennu aan un u . . +: k 0 93
besamya penurunan +:tOndast. fleksibel dtkallkan denganh ta tor ' '
atau estimasi hubungan-hubungan secara lengkap adala .
Sa(kaku) z 0,93 X si(rata-rata, tleksibel)
-
Sl(rata-rata-fleksibel) z 0,85 x SI(di pusat, fleksibel)
S1(kaku) z 0,80 x S1 (di pusat, fleksibel) 10

-ee
8.2.5 Perkiraan Penurunan pada Tanah Pasir dengan Mengguna
kan Korelasi Empiris
-
~
c
- - --- --- - -- -
2 20
;:,
c:
8.2.5.1 Perkiraan Penurunan dengan Menggunakan Hasil Uji ~
Beban Pelat
Mengadakan uji beban di lapangan dengan skala penuh untuk Ga11zbar C8.3.
menghitung penurunan sangat tnahal. Karena itu uj i be ban pelat (plate
load test) dianggap lebih menguntungkan diketjakan untuk
2B
Ss= _ _
meramalkan kelakuan fondasi yang sebenarnya. Didasarkan pada
beberapa uji beban, Terzaghi dan Peck (1967) menyarankan B +b
persa~aan penurunan untuk fondasi pada tanah pasir dengan
2
1ntens1tas beban q dan lebar B, sebagai berikut: 2x2
Ss== x2,5
2 + 0,3

134
MEKANIKA TANAH ll VIII. PENURUNAN
2 dengan satuan yang sama dengan Persamaan (8.12).
- 4 x z.s == 7,6 mm
Berdasarkan data lap~ngan dari Schultze dan Sherif ( J973).
2,3
Meyer~of ( 1974) membenkan hubungan empiris untuk penurunan
fondasi dangkal sebagai berikut:
en an 8 = 2 m. adalah 7,6 mm.
Jadi. penurunan pada fondasJ d g
qJB
dengan Menggunakan Basil Uji SPT S. = 2
N (untuk pasir dan kerikil) (8.15a)
8.2.5.2 Perkiraan Penurunan
. . . an an dari uji SPT (Standard Penetration
Has!l pen~ehdikan Jar h gMeyerhof (1965) untuk tanah pasir q.[B
Test) yang dilakukan o e . berikut' S, = N (untuk pasir berlanau) (8.15b)
tnemberikan hubungan persatnaan sebagat .
dengan
Si = q untuk B ~ 1,2 m
4 (8.11)
S; = Pen urunan dalam inci
N q = intensitas beban yang diterapkan dalam ton/fe
dan B = lebar fondasi daJam inci

6q B - "l

S, = ___::_ untuk B > 1,2 m (8.12) 8.2.5.3 Perkiraan Penurunan dengan Menggunakan Hasil Uji
N B+l Penetrasi Kerucut Statis (Sondir)

dengan. Penurunan fondasi pada tanah granuler dapat dihitung dari hasil
uji kerucut statis (static cone penetration test). De Beer dan Marten
q = intensitas beban yang diterapkan dalam kip/fe (1 kip/fe = (1957) mengusulkan persamaan angka kompresi (C) yang dikaitkan
2
0,49 kg/cm ) dengan persamaan Buismann, sebagai berikut:
B = Jebar fondasi dalam ft (1ft= 30,48 cm)
S, =penurunan segera dalam inci ( 1 inci =2,54 cm) C = 1,5qc (8.16)
N = jumlah pukulan pada uji SPT
Po'
Pengamatan menunjukkan bahwa hasil penurunan dari hitungan
Persamaan (8.12) memberikan nilai yang cenderung aman, karena dengan
nilainya lebih besar. Bowles (1977) menyarankan bahwa untuk C = angka pemampatan (angka kompresi bilitas)
penyesuaian yang lebih baik lagi , Persamaan (8.12) dimodifikasikan qc = tahanan kerucut statis (sondir)
sebagai berikut : Po' = tekanan overburden efektif
2,5q Satuan qc dan p o ' harus sama. Nilai C ini, kemudian I disub-
.
Si = N untuk B $ 1,2 m stitusikan ke dalam persamaan Terzaghi untuk penurunan pada ap1san
(8.13)
tanah yang ditinjau, yaitu:
dan
Hln Po' + llp (8.17)
4q B
2 S,=
S,=-...:... untuk B > 1,2 m (8.14)
cPo
I

N B+l
_dengan
136 137
MEKANIKA TANAH 11 VIII. PENURUNAN
r (m) dari Japisan setcbal //(m)
s' -- penurunan ak1butden
11
1
efektif awa , yattu tegangan efekt'f Walaupun penurunan pada tanah non k h r d'
I') 0 ' = tekanan ove1 1 sebagai penurunan 'ieg 0
est perttmbangkan
sebe1um beban bekerJa . era, pcngamat
penurunan masih dipengaruhi oleh an menunjukkan bahwa
t!.p = tambahan tegangan ve1tikal ~~ tengah-tengah lapisan oleh
1970). Faktor koreksi akibat rangk k da~h~nya rangkak (Schmertmann:
tegangan akibat beban fondast neto. . . a I ttung dengan:
Dalan1 menentukan konstanta ko~prestbilttas (C) diperlukan
nilai qc rata-rata. Penurunan di setiap lapls~n yang tertekan oleh beban c2= 1+ 0,2log t
(8.20b)
fondasi dihitung terpisah, dan hastlnya dJtar~bahkan be:sama-sama. 0,1
Hasilnya akan merupakan penurunan total dan seluruh laptsannya. dengan t adalah waktu yang ditinJau ' d'mya takan da1am tahun.
Sebagai nilai pendekatan antara nil.ai qc dan '!,.
untuk t.anah pasir
Faktor pen~aruh regangan verti kal dapat diperoleh dari kurva
Meyerhof (1956) 1nengusulkan korelas1 antara nJlat N dan SPT dan
(28-0,_6) ya,ng. dth~bungkan dengan faktor tidak berdimensi z/0.58
tahanan kerucut statis (qc) yang diperoleh dari uji kerucut statis I
sE)ep edr~t yanl ghdtp~rhhatkan dalam Gambar 8.7a. Modulus deformasi
sebagai berikut: ( tpero e dan perkalian
. . nilai tahanan kerucut (cone reszstance
. ). qc.

dengan be f ak tor emptns 2 (E = 2q ). Hubungan N d

qc = 4 N (kg/cn1 )
2
(8.18) 'k ( an qc d.tsaran kan
sebagat n ut:
Schmertmann (1970) juga mengusulkan cara untuk menghitung
1. Lanau, lanau berpasir, dan pasir berlanau sedikit kohesif. N =2 qc.
besamya penurunan pada tanah granuler (berbutir kasar) dengan
berdasarkan hasil pengujian penetrasi kerucut statis. Persamaan 2. Pasir bersih halus sampai sedang, pasir sedikit berlanau, N = 3.5
penurunannya diberikan dalam bentuk sebagai berikut: qc
3. Pasir kasar dan pasir dengan sedikit kerikil, N =5 qc
2B [ _
S, = c1 c2 q L G L1z (8.19) 4. Kerikil berpasir dan kerikil, N = 6 qc.
,
o E
Diagram tahanan kerucut dibagi kedalam lavisan-lapisan yang
dengan nilai tahanan konusnya dianggap mewakili dan mendekati sama
C1 = faktor koreksi kedalarnan (Gambar 8.7c). Kurva (28 - 0,6) diletakkan di bawah dasar fondasi
c2 = faktor rangkak (creep) dan digambar dengan skala tertentu (Gambar 8.7b). Penurunan akibat
beban dihitung dari hitungan nilai E dan 1:. yang sesuai untuk tiap
q = tambahan tegangan neto pada dasar fondasi akibat beban
yang bekerj a lapisannya. J umlah penurunan di setiap lapisan, kemudian dikoreksi
B = lebar beban terhadap faktor kedalaman dan faktor rangkak dalam Persamaan

1:. : faktor pengaruh re~angan vertikal (Gambar 8.7)


(8.20a) dan (8.20b). .
E -modulus. defonnast (modulus elastis) Untuk nilai tahanan kerucut yang sama pada sembarang
!J.z = teballaptsan kedalaman lapisan tertekan yang diperhatikan, maka lapisan-lapisan
perlu dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Karena
Faktor koreksi kedalaman dihitung dengan persamaan : perbedaan tegangan pada sembarang kedalaman bertambah cepat
I dengan kedalamannya. Dalam hal beberapa hasil-hasil uji sondi.r di
Ct = 1-0,5 Po tempat yang berbeda-beda pada area fondasi bangun~ memben~a~
(8.20a)
q nilai tahanan kerucut yang bervariasi, maka dtperlukan ntla~
maksimum, minimum, dan rata-ratanya. Hal ini diperlukan sebaga1
....
139
MEKANIKA TANAH 11 VIII. PENURUNAN
2
3 60 111 qc == 40 kg/cm.,
Pada kedalaman 1,25 - 'oo 'q - 80 kg/cm-
=
3,60- 5, IJ1, c !50 kg/cm2
5 00 _ 1,05 rn, qc -
' a De Beer dan Matten
dengan car S, = H In p o ' + llp
(a) Hitungan penurunan
. 1
d. tengah-tengah t1ap aptsan:
1 C
Tekanan overburden efektif awa ~ 2 Po'
85 4 49
Lapisan 1: Pol == 2,43 x 1. == ' m., Jadi, dengan cara De Beer dan Marten diperoleh s, =22 ,6 mm.
Lapisan 2: P o2 =4,30 x 1,85 =7,96 t/m.. .,
13
Lapisan 3: P oJ =7,53 X L = , t/m ..
85 93 (b) Hitungan penurunan dengan cara Schmertmann.

Tambahan tegangan vertikal neto: ., P~da dasar fondasi diga~barkan diagram Schmertmann, dengan tinggi
2
qn= 9.5- (1.25 x 1,85) = 7,17 t/m" = 0,717 kg/cm . dtagram 28 = 8,8 m. Dtagram ini digunakan untuk menentukan 1
hitungan selanjutnya diperlihatkan dalam Tabel CS.lc. z
kbat beban fondasi pada tiap-tiap
1
Hitungan tatnbahan tekanan a
lapisan tertekan disaj ikan dalam Tabel CS. la. Tabel C8.1 c.
Faktor pengaruh 1 ditentukan dengan menggunakan Gambar 6.7. D
I, L1z qc E Si
(cm) (cm)
c1 c2 (kg/cm1) 2
(kg/cm ) (cm)

Tabel C8.1a (z = kedalaman dari dasar fondasi) 125-360 0,33 235 0,84 1,54 40 2 X 40 = 80 0,90
360-500 0,52 140 0,84 1,54 80 2 X 80 =160 0.60
B L llp=4Iq, 500-1050 0,23 505 0,84 1,54 150 2 xl50 =300 0.50
D z Blz =Uz I 2
(m) (m) (m) (kg/cm ) S, total = 2.00 cm
(m)
2,43 1,18 2,2 2,2 1,86 0,229 0,659
2.2 2,2 0,72 0135 0,390
Nilai- nilai C1 dan C2, diperoleh dengan cara sebagai berikut ini.
4,30 3,05
7.53 6,28 2,2 2,2 0,35 0,05 0,144 Tekanan ov.erburden pada dasar fondasi:
2 2
Po/ = 1,25 x 1,85 = 2,31 t/m = 0,231 kg/cm
Hitungan penurunan diperlihatkan dalam Tabel C8.1 b.

Tabel C8.1b

D H qc Po
/
c !lp s, = 1-0,5 (0,231/0,717)
2
(cm) (cm) (kg/cm ) (k~/cm2) 2
(kg/cm ) (cm)
125-360 235 40 0,449 133,63 0,659 1,59 = 0,84
360-500 140 80 0,796 150,75 0,390 0,37 Penurunan pada waktu, t = 50 tahun:
500-1005 505 150 1,393 161,52 0,144 0,30

S, total = 2,26 cm c2 = 1 + 0,2 log (t/0, 1)


Pada Tabel CS.lb, = 1 + 0,2log (50/0,1)

= 1,54

143
142 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH 11
. . tiap lapisan diperoleh dengan :
Penurunan segera d1 ttap~ kaku, yang terletak pada lapisa0 t
bersifat elastis. Lapisan tanah . an~h homogen yang sangat tebal dan
1
Si = C, C2qn(I,/E) flz tanah pasir yang mengandung m. apat. berupa tanah lempung atau
1
Dari Tabel C8.lc, diperoleh penurunan
total dengan cara tebal. Distribusi tekanan yang ~~~~:~~laptsan lempung ya_n? lunak dan
1 20 111111 mana secara teoritis di titt'k t Jl ?e~ambah pada SISI terluar, di
Schmertn1ann. S, =2.00 cn == ' er uar 101 tekana
Keny.ataannya, pada titik terluar van
k h'
nn.ya ta ter tng~a.
tinggi, tanah menggeser secara I k f ;engalamt tegang~n pahn~
8.2.6 Tekanan Sentuh kondisi elastis ke kondisi sem ~ a an t.erdapat perahhan dan
, diantara dasar fondasi dan tanah disebut tp 1astts atau plast1s.
Tekanan yang bekcna l Tekanan sentuh untuk fondasi 110 . k
t et pressure). Tekanan sentu 1 penting
tekanan sentu I1 (cmz a . . diatas tanah tak berkoh ( . .g a~an y~ng kaku, yang terletak
. h't k dalam perancangan fondast, katena Inempengaruhi 8 8d B k est sepertt pasJr) dtperhhatkan dalam Gambar
d tper 1 ung an d f d : . . esam ya te an an, terbesar pad a pusatn ya dan berkuran ad a
distribusi motnen dan tegangan geser pa a on ast. Seperti stst terluamya. Pengujian model yang d'l k k h K g P
diperlihatkan dalam Gantbar . 8.8a ~an 8.8b, penur~na~ pada tanah d 1 a u an o e1 ogler dan
Se het Jg ( 1927) me~unjukkan bahwa tekanan sentuh pada fondasi
yang diakibatkan oleh fondast flekstbel y~ng be~erJa dt permukaan
kaku. yang terletak
. dJ atas tanah tak berkohes1 menJa . d'1 Ie b'h
t seragam
tanah besamya tidak seragatn. Jika fondast fleksJbel, bentuk fondasi
(untform) btla lebar dan kedalaman fondasinya bertambah.
setelah turun akan mengikuti bentuk penurunan tanahnya.
Seperti yang diperlihatkan dalam persarnaan-persamaan Fortda$1 llekslbel
q q
penurunan segera pada fondasi fleksibel, besarnya penurunan
bertatnbah sebanding dengan tatnbahan tegangan vertikal dan lebar
fondasi. Perubahan bentuk fondasi karena adanya penurunan pada 91!&7. ---- -- ---- jjs-'------
- ... ... - .... ""',
,,...,TK'
. "" : tS, t
t
F,(\~~
~...
fondasi fleksibel akan mengikuti bentuk-bentuk yang ditunjukkan (a) lampuno
t...'
I ,.------------....

(b)
' .. j
pada Gan1bar 8.8a dan 8.8b. Pada kondisi ini, tekanan sentuh antara
dasar fondasi dan permukaan tanah adalah seragam (unifonn). Untuk
tanah lempung jenuh homogen yang sangat tebal, nilai E dapat
~\
I '

dianggap mendekati sama pada sembarang kedalaman. Sehingga


bentuk penurunan mengikuti bentuk Gambar 8.8a. Namun untuk ' , '1 , , ~ , ,., ' ,, lr
'"'vt Ts, 1~\'11 __________________________
'"'"' ~ Ts

J
L
~
~
fondasi di atas tanah pasir. nilai E akan bervariasi, bergantung pada ----------------------------
. lempung
tekanan kek~n? (confin;ng pressure). Untuk fondasi di atas tanah pasir (c) (d)

homogen, ntlat E bertambah bila kedalaman bertambah dan bervariasi


pada. semba~ang titik pada dasar fondasinya, dengan nilai E Gambar 8.8 Distribusi tekanan sentuh dan perubalzan letak vertikal.
makstmum dt tengah-tengah dan minimum di tepi luasan fondasi
(Gambar 8.8b ).
8.2.7 Penentuan Modulus Elastis
Jika fondasi yang fleksibel tadi digantikan dengan fondasi yang Untuk menghitung penurunan segera (inunediate senlenzent)
sangat kaku, pada beban dibutuhkan nilai modulus elastis atau modulus Young (E). Modulus
d' st b t k yang sama akan tetjadi perubahan bentuk
t n usJ e lana.n sentuhnya. Tekanan sentuh bertambah pada titik elastis (E) dan angka Poisson (J..t) sangat penting untuk hitungan
yang menga amt penurunan 1 b'1h k .
pada titik yang men ala ~ ectl, dan sebaliknya berkurang penurunan. Dalam praktek, sangat sulit untuk menentukan nilai
menunjukkan gambar se;uah7 pe~urunan besar. Gambar S.Sc modulus elastis E, karena modulus elastis bertan1bah jika kedalan1an
ondast berbentuk lingkaran yang sangat tanah bertambah. Umumnya, 1nodulus elastis ditentukan dari uji
144 . 145
MEKANIKA TANAH ll VIII. PENURUNAN


. E ditentukan dari pendekatan Karena sulitnya memperol 11 011 .
. d . d dunana . d v2 d . b
triaksial kondist ra1 rame ' , ang diatnbtl pa a ' an eban peneliti telah mengusulkan b e at Eu dt labolatorium, beberapa
.. an-regangan y d'h' kan dengan kuat geser undr~r~arnly(a modulus elastis yang dikoreJasi-
kemtnngan kurva tegang ka poisson (J.!) dapat 1 1tung dari
ultimit aksial (Gantbar 8.9). ~nk~ . 1 dan regangan lateral selama uji ... flt ec s atau c ) u t k
besamya penurunan pada t . h u u
k'
n u memper nakan
mprest a sta ana 1exnpung Mas. . ..
pengukuran regangan k menghasilkan korelasi nilai E d tng-mastng penehtt
triaksial. . contoh, Bjerrum ( 1964) telah u engan Su. ya?g. berbeda-beda. Sebagai
.. Jle disturbance) 1nen1punyat pengaruh .. . mengamatt nllat Eu antara 250 sampai
Gangguan be~d~ 1 (sm~J elastis yang diperoleh (Simons, 1957;
0 1 500 Su. PeneItttan selanJutnya, Bjerrum ( 1972) . . .
yang besar pada ntlat tnodul~ ). Sebagai contohnya, dari diantara 500 sampai 1500 Su. menunjukkan ntlat Eu
1971
Ladd. 1969~ Raymond dkk., d Ius elastis hasil uji tekan bebas Untuk tanah granuler
pengamatan diperoleh. bahwa ~d~ contoh tanah yang diambil dari
111 . . . . . . sepertt pastr. modulus elastis da at
(unconfined conipresslOll test) p . b d arneter 54 mtn adalah 1/3
dttentu~an dan UJI tnak~Jal.
Nilai modulus elastis (E) telah diketa~ui
b l d ngan tnemakat ta ung I proposJonal dengan (O'o) dengan cr adalah teka k k h'd .
pen_ge_ o~an tana 1 el . dihasilkan dari pengamatan penurunan - . ' o nan e ang 1 rostatts
dan ntlat modulus e asus yang dan nt 1a1 d'n Imendekatt 0,5 (Lambe dan Whitman, 1969) . K on d'tst
bangunan (Simon. 1957). tegangan 1 apangan adalah anisotropis, karena elemen tanah pada
Modulus elastis untuk tanah letnpung dapat diperoleh dari uj~ kedalaman tertentu akan menerima tekanan aksial yang tidak sama
k 1 d d d. laboratorium Beberapa faktor tnempengaruht dengan tekanan _Iateralnya. Karena itu, modulus elastis proporsional
tna rsta llll ralne 1 .
dengan akar dan tegangan utama rata-ratanya (Lambe dan Whitman
hasil yang diperoleh. Berre (1973) n1en~amatt . bahwa tegangan- 1969), atau
regangan pada kondisi undrained agak antsotropts dan bergantung
pada faktor waktu. Semakin kecil kecepatan pembeba~an (rega~gan),
semakin kecil nilai modulus elastis undrained (Eu). BJerrum, Sunon, (8.21)
Torblaa (1957). dan Madhloom (1973) mengamati bahwa Eu
bertambah bila waktu yang dibutuhkan untuk keruntuhan benda uji dengan O'z adalah tekanan overburden sebelum beban fondasi bekerja
bertambah. dan Ko = koefisien tekanan tanah lateral saat diam.
Aer Karena sulitnya pengambilan contoh asli di lapangan untuk tanah
granuler, maka beberapa pengujian lapangan (in-situ test) telah
digunakan utnuk mengestimasi nilai modulus elastis tanah. Selain
nilai perkiraan modulus elastis yang diusulkan oleh Schmertmann
(1970), yaitu nilai-nilai E yang dipergunakan dalam Persamaan
(8.19) , terdapat beberapa usulan nilai E yang diberikan oleh peneliti
I yang lain. Hasil-hasil uji kerucut statis (sondir) yang dilakukan oleh
t I
I
I I
I De Beer ( 1965) dan Webb ( 1970) memberikan korelasi antara tahanan
f I

' :E = flcr/E kerucut qc dan E, sebagai berikut :


I
I
I
I
(8.22a)
I

Regangan aksial e dengan qc dalatn kg/cm2 Bowles (1977) mengusulkan persamaan


yang dihasilkan dari pengumpulan data pengujian kerucut statis
Gambar 8.9 Penentuan m0 d 1 1 . (sondir), sebagai berikut
u use astts dari uji triaksial.
E = 3qc (untuk pasir)
147
146 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH 11

(8.22c)
. ( ntuk tcnlpung) Tabel 8.2 Pcrkiraa 11 ~
E= 2 smnpm 8qc: u .....------- _ _ _mg
k0 p
_ otsso11tanah (Bmvlcs, 1977)
.,
dengan qc dalan1 kg/cnf. . d 'll pula dipcrolch dari uji SPT.
.____ Macatn tanah
d 1us clastts ap, 1110 d u 1us c'I aslts
yang Len1pung jcnuh
.l
N1 at pcrkiraan rno u lkan nJla1 0,40 - 0,50
. 1971) tnengusu . Lctnpung tak jcnuh
Mitchcll dan Gardnet ~ .. SPT, scbagai bcnkut: Lcmpung bcrpasir 0, 10 - 0,30
dihubungkan dengan mlm , .. (8.23) Lanau 0,20 - 0,30
1) k/ft"' (untuk pasn) 0,30 -- 0,35
E= 10 (N + L Pasir padat
0,20 - 0,40
., k bcrlctnpung) (8.24) Pasir kasar ( e = 0,4 - 0,7) 0,1 5
- 5) k/fC ( untu . pasu
E- 6(N +- 1 Pas ir ha Ius (e = 0,4 - 0,7) 0,25
, ~ d N adalah jun1lah pukulan da a1n uji Batu
dengan I IJft = 4,882 t/m ~n /I) dan angka poisson (lt) perkiraan Loess
0,10 - 0~40
SPT. Nilai-nilai modulus elas~ts ( ut-turut disajikan dalam Tabcl 8.1 0, 10 - 0,30
untuk berbagai nlacan1 tanah er1Ut .

dan 8.2. 8.3 PENURUNAN KONSOLIDASI PRIMER


Penurunan akibat konsolidasi primer dinyatakan oleh persamaan-
Tabcl 8.1 Nilai pcr/..iraan modulus elastis tmwh (Bowles, 1977) persanlaan yang sudah dipelajari pada Bab 7 ~ yaitu:
2
Macarn tanah E (kN/n1 )
!l.e
S, = H (8.25 )
Lentpung: 1+eo
Sangat lunak 300 - 3000
Lunak 2000 - 4000 Untuk lempung nonnal/y consolidated,
Sedang 4500 - 9000
Keras 7000 - 20000 Po '+flp
11e =Cc log___;,;___ (8.26)
Berpasir 30000 - 42500 Po '
Pasir:
Berlanau 5000-20000 Untuk lempung overconsolidated, harus dipertimbangkan pada dua
Tidak padat 10000 - 25000 kondisi, yaitu:
Pad at 50000 - 100000 1. Jika Pt ' <pc'
Pasir dan kerikil:
Padat 80000 - 200000 P.' Po '+flp
11e = Cr log = Cr log , (8.27)
Tidak padat 50000 - 140000 Po' Po
Lanau 2000 - 20000 1 1
Loess 15000 - 60000 dengan Pt = Po + /1p
Cadas 140000 - 1400000 2. Jika Po < p/ < Pt
1 1

Pc' '+flp
11e = Cr log ~ + Cc Iog ..:......:.:...-,-
Po (8.28)
Po' Pr:

dengan p/ adalah tekanan prakonsolidasi.


148 VIII. PENURUNAN 149
MEKANIKA TANAH ll

I

4. Hitung penurunan kon so I'd ..
1 asJ den
.I
! q
gan menggunakan pcrsamaan
1 pasir ~e .
I. ----- Se= H
.. . .. . .

-------------- .
..
-----I
I ..
-
.
---- --
..
. .. __
. ,____
. . / . .
.,
.
:: : ~ -m.a.t
------- -
.
'- -- _
r

__.._
.
. - .
l +e ()


~-~~~
~~
- ~~~~-j
Ap. 1--- OistribUsl tegangan vertikal i
I Cara 2.
I
2H 1. Di bagi Iapisan Jempung ke d 1
I hA lempung . a am n lapisan (Gambar 8 11)
I
I
2. Htt.ung besar tegangan efektif ' . . .
I
.. , .. . .. ' ... ,
JapJ san (Jadi, Po' merupakan te anPn, pada. settap tengah-tengah
. ,
.
. .,
~
yang ditinjau). g gan efekttf rata-rata pada lapisan
-
4 b ,, - . ..
. . ' I .' - . .. r "'
I
t
,
f
().
I" # 'r1 t
PtJ ~ t. .,. 1
.


3. Hitung tambahan tegangan d' f .
beban yang bekerja. I Iap-ttap pusat Iapisan (!lp,) akibat
Gambar 8.10 Hitungan penuruna11 konsolidasi printer cara 1.
Jika beban bekerja di atas luasan terbatas, tambahan tekanan 4. (8
Hitung
28) !le untuk set' a 1
, .
J p apisan dan Persamaan (8.26). (8.27) d
akibat beban yang beketja akan berkurang dengan bertambahnya : yang cocok dengan kondisi Japisannya. ' an
kedalaman. Untuk menghitung penurunan konsolidasi dengan 5. Hltung be~amya penurunan konsolidasi total pada seluruh Iapisan,
memperhatikan grafik hubungan e-log p, dapat digunakan cara sebagai l = ll i =n !l
berikut: Se= L,L1SCi =I, e, 6.Hi
i=l i =l 1+ e0 (8.30)
Cara 1.

1. Hitung tekanan overburden efektif rata-rata (p0 ' ) pada lapisan Iq
. . .
....
Iempung.

. .

,

pelir

2. Hitungan tambahan tegangan akibat beban yang bekerj a pada









~...: ..


. . .
....
.

.

:..
"J
I

----..-
-..:.. . .._. . - : _ m.a.t . .
. ----
. -----
. .. . . . ... .., . .. ..
. .. . . ..- -. . .
- . -
. .-... .-- .
p~nca~. ~eng~h,. dasarlapisan lempung dengan teori yang sudah . . . . .
--:- . . . .
. . .... .. . . .. . , .. ... .... ... .. ..... . .. ....
. .. . . .
'
l
~ "' '
..

dtpelaJan. Ntlat tambahan tegangan rata-rata dalam lapisan


llH, ' Ap,
lempung dapat diestimasikan dengan cara Simpson, --~--- -- - - -
I - - - - - - - -lepiNn
- -1 - l tpeen
~ dllag.
H dlln l ap'a.-.
fl. p -- 6
1 (up
A
a + 4/1pt + /1p b) (8.29) - - - - - - - -r -------------
~
. kdiiWI 2 . . . . . )'lrl8
bbl\ lipil

-~~~~~~~~~~~~~---------~-~~~~n~3-
..-.. ..... ..... .. . .. . . .. . .. . -. . . .
. . . . ... . . .. ... ... .. . . ... . . .. .. .....
. - -:._
.. ' ~

dengan,

..

..

. . .. . . . . . .
4 . :. . . .. ..
~r

~P = tambahan tegangan efektif setelah beban bekerja


Gambar 8.11 Hitungan penurunan konsolidasi primer cara-2.
~Pa =tambahan tegangan pada bagian atas lapisan
l:lpt = tambahan tegangan pada bagian tengah lapisan Hitungan penurunan konsolidasi, dengan memperhatikan koefisien
tlpb = tam~ahan tegangan pada bagian bawah Japisan perubahan volume nzv dihitung dengan cara:
3. Gunakan p 0 dan !lp hasil h't . .
~ d 1 ungan d1 atas, untuk memperoleh nilat 1. Dibagi lapisan kedalam n lapisan dengan tebal masing-masing
e engan persamaan yang c k d
persamaan (8 26) (8 ) d (oco engan kondisi Persamaan lapisan tJfi, sama seperti cara 2 di atas.

' 27 , an 8.28) . 151


150 - VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH 11
gan pada Se tiap tengah-tengah lapisan dengan 11u adalah kelebihan tekanan air pori dan ~a 1 adalah
2. Hitung tarnbahan tegan k . tambahan tegangan vertikal.
( b.p;) akibat beban yang be ,.erJa.
Akan t_etapi dalam kenyataan, perubahan tegangan-tegangan ~a 1
3. Penurunan dihitung dengan
.
dan ~cr3 akibat adanya kenaikan tegangan tidak memberikan nilai K
t=n (8.31) yang tetap sama di sembarang titik pada lapisan lempung. Hat ini
Se = L 71Zvt f:lp; DJ/, menyebabkan luluh lateral di dalam tanah.
i= l
. kkan nilai nz,. pad a lapisan ke-i. Tambahan tekanan air pori pada suatu titik akibat beban
dengan nzvi adalah menunJU . . lingkaran dapat dinyatakan dalam persamaan:
d . tanah lempung d1pert1mbangkan
Bila a~bat beb~n I fon ts't~kanan air pori yang timbul akan 11u = ~cr3 + A(~a1 - ~cr3) (8.34)
mengalamt. deformas\e:~~~n' ang bekerja. Pada kondisi ini, tekanan
k~rang. dan tatnbahan d ~ilai koefisien tekanan pori A dan nilai Menurut Skempton dan Bjerrum ( 1957), tekanan vertikal dari elemen
air pon akan tergan~un~ pa a dihitung dari hasil pengujian tanah dengan ketebalan dz akibat tambahan tekanan air pori 11u dapat
penurunan konsohdasi yang d" k . dinyatakan dengan persamaan:
. . h .1 hitungan dengan cara yang 1ura1 an dt
laboratonum (sepert1 asi
atas) harus dikoreksi dengan: dSc = 1nv 11u dz (8.35)
(8.32)
Se = ~ S c(oed) dengan mv adalah koefisien perubahan volume, atau
dengan Sc(oed) adalah penurunan yang dihitung dari hasil
d
uji
. .konsolidasi
dSc = mv {~a3 + A(~cr1 - ~a3) }dz
di laboratorium dan S e adalah nilai penurunan konsoh as1 pnmer yang
diharapkan terjadi di lapangan. Nilai ~ adalah nil_ai koreksi da~ !lcr3
= mv ~crl {A+ (1-A)}dz
Skempton dan Bjerrum yang besarnya tergantung dan ~ntu~ f?ndas1 !la.
dan nilai koefisien tekanan pori A, seperti yang akan dipelaJan pada

Bab 8.4 berikut ini. Dari hasil integrasi, nilai penurunan konsolidasi totalnya akan sebesar:
H
8.4 KOREKSI SKEMPTON DAN BJERRUM PADA PENU-
(8.36)
RUNAN KONSOLIDASI SATU DIMENSI
0
Konsolidasi satu dimensi dapat terjadi bila tebal lapisan yang
mudah mampat sangat lebih kecil dibandingkan dengan luas Untuk konsolidasi satu dimensi (kondisi Ko):
bebannya. Jika luas beban sangat kecil dibanding dengan teballapisan
tanah, kondisi tiga dimensi dapat mempengaruhi besar dan kecepatan H ~e Hf ~e 1 HJ
penurunan konsolidasi. Sc(oed ) = J 1 dz = A 1+e ~cr 1 dz = 1nv ~cr 1 dz
(8.37)
0 + e0 0 ucr 1 0 0

~al~m uji. konsolidasi satu dimensi, luluh lateral di anggap nol


d~n nla1 bandtng tegangan utama efektif cr3' terhadap cr1', yaitu Ko, Koreksi penurunan didefinisikan sebagai:
d~anggap tetap. Dalam ko.ndisi ini, tambahan tegangan vertikal
d1anggap sama dengan kelebihan tekanan air porinya, a tau ( 8.38)

11u = ~a 1
(8.33)

153
152 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH 11
diperlihatkan dalam Gambar 8.12 . .
m,. 1 nilai ~ dalam Tabel 8.4 dapat d.. Untuk maksud praktts. perknaan
(8.39) pu 1a 1gunakan.
= ~o~----;:H-;---------
Tabel 8.4 Perktraan nilai f3
Im" t.lO"t d: Macam Lempung
kk
untu oreksi penurzman konso I'd
L asi

(1

Lempung sangat sensitif 6


. kedalan1an. Persantaan (8.39) dapat 1- 1.2
Jika 111" dianggap tetap dt se1uru 11 Lempung nomzally consolidated

0,7-1.0
diselesaikan menjadi: Lempung overconsolzdated
(8.40) 0.5-0,7
P=A+(l-A)a Lempung sangat overconsolidated
(heavily overconsolidated)
0,2-0,5
dengan

1, 2 ~--T__1 _ _1 . -~-
r----r---"""T"":-
11
I 6.0"3d: (8.41)
a=....::o_ __
H 1,0 r----r--+---+---L-
I .1a td~ --
0
o.,e
HIB!~
-
5
- --
8
Tabel 8.3 Nilai a yang digunakan untuk koreksi penurunan ~
.., ....... o.5
I t
konsolidasi (Skempton dan Bjerrum, 1957)
'\~ /~
0 ,6 1 - - -

HIB Fondasi Lingkaran Fondasi Memanjang ~o~ H


.. ..,.~
0 LOO 1,00 .
- Ungkar!ln
0.25 0,67 0,80
0.50 0.50 0,63
1.00 0.38 0,53 ~=~ng
Terironsolidasi bertebihan Terkonsolidasi nonnaJ sensitif
2.00 0,30 0,45
0.2~----~----~~----~-----L----~----~
4.00 0.28 0,38 o.o o,2 o..4 o.p o.e 1,0 1,1
10.00 0.26 0,36 Koefisien tekanan pori A
00 0,25 0,25
Gambar 8.12 Koreksi konsolidasi f3 (Skempton dan Bjerrum. 1957).
~ari~si nilai a yang diusulkan oleh Skempton dan Bjerrum (1957)
dttunjuk.kan dalam Tabel 8.3. Dalam tabel tersebut, H = tebal Iapisan Contoh soal 8.6:
le~pung dan B = l.ebar fondasi dan dengan menganggap angka Periode pelaksanaan bangunan berlangsung dari tahun 1960 sampai
. Jenuh adalah 0,5. Para meter a b ergan t ung pada
Potsson untuk tanah tahun 1962. Dalam tahun 1965. penurunan rata-rata diukur sebesar
bentuk geometn luasan beban. Dengan substitusi A ke dalam 11,4 cm. Dari hasil hitungan. diperkirakan penurunan konsolidasi total
Persamaan (8.40), nilai ~ dapat diperoleh N'l _ . 1 A dari akan sebesar 36.9 cn1. Berapakah besamya penurunan pada tahun
Skem ton d s . I at ni ai JJ
1970?
p an Jerrum ( 1957 ) yang dinyatakan dalam bentuk grafik
154
MEKANIKA TANAH 11 VIII. PENURUNAN
Contoh soal 8. 7:
Penyelesawn: 'd . waktu t = 0, dianggap terjadi
Dalam hitungan kecepatan
konsolt ast, d' 0
pembangunan, Ja 1 t = terJadi Sebuah tangki berbentuk lingkaran dengan diameter 2 m (Gambar
pad a pertengahan waktu pe nyelesatan
.od tahun 1961 - 1 965 (4 tahun), C8.5).2 Tekanan pada dasar fondasi akibat beban b l66 95
D . angunan q = ,
pada tahun 1961 . Di dalam pe~ cem. Selanjutnya, akan dihitung kNIIn ata masing-masing tanah adalah sebagai berikut:
tef]'adi penurunan sebesar Il, d waktu t = 9 tahun. Pertama, di 3
Pasir: Yd = 16,95 kN/m ; Ysat = 18,91 kN/m3
1100 1970 atau pa a
penurunan pada ta . . b Iaku persamaan:
anggap U < 60%. Untuk Illl ex . Lapisan lempung norn1ally consolidated tebal 5 m, Ysat = 18,32 kN/m3 ;
Cc = 0,159 ; eo = 0,851 terletak di bawah fondasi.
'TC .,
Tv=- u- Tentukan besar penurunan konsolidasi yang terjadi pada tanah
Iempung tersebut.
4

u.-., Penyelesaian:

Tangki dwameter :a 2m
,... ,, I
Iq = 166,951<N/
'W' ~ K

. . . .. .

1 m

.

.
'
. . : . . . pair 'y 16,95 kNim'
M aka, . . .. . .. . ' . '
0,5 m . .
--- - - .-... - . -. - -I. ..-
. , m.a.t . . : . : .
.---

'.
.. . . .... .-.. ,-.. -.. .-. -... . .- - - .
. .
. .,.,.1&111
. ... kNJm'
0 6 m
'

. . . .. . .. - -

1 m j Po'(1)
----- ----~------ - - - - - -
1 m Po'(2)
C,, ---------- - - - - -Lempung
---
Karena, ., konstan, maka l
~ ... =1832 kNim'
normally conaol1dat<.
H-, 5m
----
1 m
--
T Po'(3)
--t-----Cc-~59 ; !'0.~1

11,4J4 1 m f Po'(4)
--=

----- ---- . -------------
s c2 J9 1 m Po'(5)

......... .., ....... ..... ..-.. .. ......


... . ... .... ...
. . ... ..,......
. : ..
. . .. : ....
..... . ;....._pew
. . .... .........- ...
= 17,1 cm . .. .. . .. . r



S c2 J ' . . ...



Jadi, pada t =9 tahun, penurunan konsolidasi = 17,1 cm. Gambar C8.5.


17
Pada saat ini, U = ,1 =46,34%
36,9 Penyelesaian dilakukan dengan membagi lapisan tanah. lempung ke
dalam 5 lapisan dengan tebal yang sama. Tekanan fondast neto:
Karena U = 46,34 < 60%, anggapan semula untuk memakai 2
persamaan Tv=(re I 4) U adalah benar.
2
qn = 166,95 - 1 X 16,95 = 150 kN/m

157
156 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH 11
'
. . tengah lapisan. Lapisan 4:
Hitungan Po pada ttap-tJap
r = 1 m; z = 4.5 m; x == 0' zlr -- 45~ x/ r == 0; I = 0 067
Lapisan 1: l:lp4 = 150 x 0,067 == 1o.o kN/m2
Po'(l) = 16.95( 1.5)+(18.91-9.81)(0.5) + (18.32-9.81)(0,5)
Lapisan 5:
..,
= 34,3 kl~!Jn- r = 1 m; z == 5.5 m; x == 0, zl r-- 5,5; xlr =0: I= 0.048
Lapisan 2: l:lps = 150 x 0,048 = 7.2 kN/m2
'
Po'(2) = 34,3 + (18.32-9.8 1)(1) = 42.8 kN/m Hitungan selanjutnya dapat dilihat dal
lempung berupa Iempung no ll am Tabel C8.2. Karena
di gunakan, mza Y consolidated maka rumus yang
Lapisan 3: .,
p 0 '(3) = 42.8 + 8.51 (1) = 51.31 kN/m- !1e = Cc log p o '+l:lp
Lapisan 4: Po '
.,
p 0 '(4) =51.31 + 8.51 ( 1) = 59,82 kN/m- dengan Cc = 0,159 ; e0 = 0,851
Lapisan 5: ')
11Sc = !1e
Po'(5 ) = 59,82 + 8.51 ( I) = 68.33 kN/m- l+e0
Hitungan !1p untuk masing-masing lapisan dilakukan dengan
Tabel C8.2
menghitung distribusi tegangan akibat beban lingkaran. Dalam hal ini,
dihitung tegangan di bawah pusat lingkarannya. Nomer L1H Po
1
f1p Se
lapisan (m) 2 2 !:le
(kN/m ) (kN/m ) (m)
l:lp; = ql 1 1 34,3 64.0 0,07 0.04
Dari Gambar 6.10, masing-masing faktor pengaruh untuk tiap-tiap 2 1 42,8 30,0 0,04 0.02

kedalamannya dapat ditentukan. 3 1 51,3 17.0 0,02 0.01


4 1 59.8 10,0 0.01 0.006
Lapisan 1:
5 1 68,3 7.20 0,007 0.0040
r = 1 m~ z = 1,5 m; x = 0; zir = 1,5; x/r = 0; diperoleh I= 0,43 J umlah Se = 0!08 m
l:lp1 = 150 x 0,43 =64,0 kN/m 2

1adi, penurunan konsolidasi totaL Se = 0,08 m.


Lapisan 2:
Dengan memperhatikan koreksi Skempton dan Bjenum untuk
r = 1 m; z = 2.5 m; x = 0; zir = 2,5; x/r = 0; I= 0,2 lempung nomzally consolidated (Tabel 8.4), nilai {3 diantara 0, 7 -1 .
l:lp2 = 150 x 0,2 = 30,0 kN/m 2
Jika dipiJih f3 =.1, maka Se= 1 x 0,08 = 0.08 m = 80 mm.
Lapisan 3:
Contoh soal 8.8:
r = 1 m; z = 35 m; x = 0; zlr = 3,5; xlr = 0; I= 0,11
Hitunglah besarnya penurunan konsolidasi yang terjadi. hila tangki
/1p3 = 150 x 0,11 = 17.0 kN/m2 berbentuk lingkaran berdiameter 4 m yang mendukung beban terbagi
158 I VIII. PENURUNAN 159
MEKANIKA TANAH 11
_ kN/m2 terletak di atas tanah lempung normal!
ra ta q .d- d100 . . t y Di tengah-tengah lapisan, z = 3 m:
d t bal H- 6 1n. N1 1a1 rata-ra a parameter tekana
con sol r ate engan e - .. . d b n
. . A d' bt' l dari hasil utt tnaksral pa a enda UJ'i lak
atr pon yang tatn 'J
1 . z = 3 m; r = 4/2 = 2 m' <J..,,r-_ 1,5,. x =0; I= 0 43
terganggu (undisturbed) adalah 0,61. Berat volume empung Jenuh y.,1
= 21,81 kN/ml; e0 = 1,0; Cc = 0,63.
llpt = 100 x 0,43 =43 kN/m2 '
Pada bagian bawah lapisan:
Penyelesaian:
z = 6 m; r = 2 m; z/r =3; x = 0; I= 0,15
Tegangan efektif rata-rata, atau tegangan efektif di tengah lapisan
!lpb = 100 x 0,15 = 15 kN/m2
lempung dengan tebal: H = 6 m: ..,
p 0 ' = z:y' =(6/2)(21,81-9,81) =36 kN/Jn.. !lp = 1/6[100 + 4(43) + 15] =47,83 kN/m2
p 0 '+~
, P =0,6
Dalam menghitung penurunan, D.p akan dihitung dengan mengguna- !le= Cc log 3 log 36 + 47,83 =0,23
kan Persantaan (8.29). Po 36
dengan eo = 1,0, maka
~p = 1/6 (!J.p 3 + 4 D.pt + 11pb)
2 /).e 0,23
dengan ~Pa = 100 kN/m S c(oed) =-- H= (6) =0 69 m

l+e0 1+ 1,0 '
Tangkl diameter 4m

Jika digunakan koreksi penurunan Skempton dan Bjerrum, untuk HIB


= 6/4 = 1,50 dan fondasi berbentuk lingkaran diperoleh a = 0 34
t
(Tabel 8.3) ' '
q 100 kN/m

I 1'-\ \?}a.~l\'__j,_;J..--L--L...J_J.._..I-1.-1-.L.L.l,___ __
~=A+(l-A)a
I 84m = 0,61 + (1- 0,61)0,34 = 0,74

Lampung.
em Y 21 ,81 kN/m
J
Jadi, penurunan konsolidasi,
fo t
Cc 0,63
Se = ~ X S c(oed)

..... . .. ...
'. .......
-. . . .. .. '. . .. . .. .. ... ,
.. ..
-::-~~~~~~~~-:--<'<'~~- . . . ....... .. . = 0,74 X 0,69
... ~
., .

., 41
.

..



.. t
\.
...

.....w
..-





... ,

-
.. . . . .



-
t

1
=0,51m=510mm

Gambar C8.6. Contoh soal 8.9:


Tambahan tegangan vertikal akibat beban I.tngk aran: Dua buah fondasi bujursangkar yang berukuran 1 m x 1 m
diperlihatkan pada Gan1bar C8.7. Jarak fondasi 5 m. dengan
LlO' = L1 p = ql kedalaman masing-masing 2 m di bawah muka tanah. Beban fondasi
termasuk beban tanah di atasnya, di anggap sebagai beban titik sebesar
Nilai faktor pengaruh 1 dapat di er . 200 kN. Hitung penurunan konsolidasi pada masing-masing kolom
lingkaran pada Gambar 6.lO. P oleh dan grafik pengaruh beban
dan waktu yang dibutuhkan untuk konsolidasi 50%.

160 161
MEKANIKA TANAH 11 VIII. PENURUNAN
~OOkN

Q = qn x luas fondast = 166.36 x ( 1 x 1) = 166.36 kl


,.,.. . ,., ,,, - ...
Paslr ~ Gt ~ ~ ciS
.,-... .. ..., - Tegang_an di ~a,,ah pusat berat. di tengah-tengah lapisan lempun ~ (z =
.""'
'1'1 s 10'
:::;::::':1
.

. .
t-- . .. .. . ' . . .. .

-

.

' . . .

. .


I ,.._.,


..


t=~=:
2,0 m
7 111) . dthttun~ dalam Tabel C8.3. dengan menggunakan Gamba; 6.2.
. ...... . .. . .... .... ,. ..' ... ., 8 1 m
. . . ... I t
... 1 . 4. . .t . -- . _ _, _______ _ o,s rn
' 1 ..... -- m a -
8 ..- - -. . . . .. . ..-.-
... ... ..,. . ..... I. . . . . . . .. . .. ..
---
,.,... ......
.
:=

.. . I ".
,,,
. I'" ..... . .-:::::'
'


--
.. .
I ....... . . -

.. . .. ......
.... . ....
.
I ..
....
........
'
'.
' I
I ~


.... -
Tabel C8.3
.. ... ...I,.. .... ..... . '.
I ' '
. ... .' . ... . ',. . ..... . .I :. . , ., .. . .. . ..... .
.
\ ' , .. .. .
3,5 m ,
' . .... ., .... , . .. . ..... . . . ... .
~

-~
~,

. ..,........ . " ... ... ..


. I . .
. ,, . ... . . ....
,. . ..
.. .. . '"

......
. .. '
-~
...
Kolon1 r (m) rl-;. up = Qhl:.-
.I I In 2
I I
3m
(kN/m )
I I 8
" '"0:. , _,
~ _ _ _ - - - - -, - - - 60
m
1 0 0 0.478 1.62
Lc-mpll{lg G1 =-.v->
~=0~
C =1,05 ,
- -
~
I
I
I
I
3(11 -
? 5 0.71 0. 173 0.59
~P = 2.21 kN/m
C. : 3S X 10 .J c.:ni'det I I

2
I .rrr
''"'"' ..,, ,, ., .
'' fFF ' H " r 'I , , , r o , , , , ,

lspisan tanah kedap air


Tegangan vertikal efektif awal sebelum ada fondasi. di tengah-tengah
lapisan lempung:
Gambar CS. 7. Po
1
= 2.5 X 16.82 + 3.5(19.33-9.81) + 3(16.78-9.81)
2
= 96.28 kN/m

Penyelesaian: Persamaan penurunan konsolidasi primer totaL dengan menganggap


lempung tennasuk jenis nonnally consolidated:
Pasir:
)'b = y,.G,(l+w) = 9.8l x 2.65 x(l+0.1) = 16.82 kN/m3
1+ e 1+ 0.70
6 96 28 2 21
= 1,05 x - - locr + =0.30 m= 30 mm
1+ 0.9 b 96.28
+e 1+ 0.7
Untuk menghitung \vaktu penurunan konsolidasi 50% (U = 50%).
Lempung: maka:

YSat = (G.~ + e)y 1, = (2.35 + 0.9) X 9.81 = , kN/m3 T,. = C,<


16 78
1+ e 1 + 0,9 ,
H-

Tambahan tegangan neto (qn) masing-masing kolom besamya sama Karena drainasi hanya ke atas (drainasi satu arah). maka H, =H = 6 1
karena luas dan beban sama. Untuk derajat konsolidasi: U = 5Ql1(\t n1aka T" = 0.197. \Vaktu yang
200 dibutuhkan untuk penurunan socw~ adalah:
qn= 1X 1 - (2 X 16,82) = 166.36 kN/ml .,
t = ___:0.:::.1.:_9..:._7..:._60_o_-_ __ = 0..5Q tahun
x
/ _
/

Karena beba n t on dasi d'ranggap beban titik. tnaka pada tnasing-tnastn::


(1 38 x 10- "' _ 365 x 2-L 60 , 60
kolom akan mendukung:
16"'
162 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH ll
ntuk penurunan sebesar 50% X 30 llUn HIB = 15/6 =2,5
Jadi. waktu yang dibutu~:n u DIB = 2/6 =0,333
= 15 nlm adalah 0.59 tah .
VB= 1

Co11toll soa/8.JO: . kar dengan tebar 6 m, mendukung beban Diperoleh flo =0,91 dan J.J, =0.60.
Fonda~i berbentuk buJ~:~~ondasi terletak p~d.a tan.ah lempung (y,,., 160x6
terbagt rata 3199.62 kN d 1 man 2 m. Kondtst laptsan tanah diperli, s. = 0,91 x 0,60 50000 =0,01 m_- 10 mm.
19,81 kN/m ) dengan kCeS ~a Dari hasil uji konsolidasi diperoleh nilai
hatkan Pada Gambar -4 2/kN dan dari uji tna ksta
I d1pero
1eh koefi.
Hitungan penurunan konsolidasi dilakukan dengan membagi-bagi
A ~ 0 30 Modulus elastis tanah pada kondisi
0
rata-rata mv == lJ x! Iapisan dengan tebal masing-masing !lH =3 m (Tabel C8.4).
sien t~kana~ atr g~nkN/~2. 'Hi~ung penurunan total di baw~h pusat
zazdrazned - ?O~ k air tanah dianggap berada 2 m dt bawah Tabel C8.4
luasan fondasi, Jtka mu a
muka tanah. No. z Uz Sc(oedJ =m ~.t1/1L1p
lapisan (m) B/z I L1p=41q
(m)

Penyelesaiall: 1 1,5 2,00 2,00 0,232 144 0,056
2 4,5 0,67 0,67 0,125 80,0 0.032
3 7,5 0,40 0,40 0,060 38,4 0,014
y.- = 19,81 kN/m' 4 10,5 0,28 0,28 0,035 22,4 0.008
mv = 1,3 x 1o-m2/kN 13,5
3m A = 0,3 5 0,22 0,22 0,025 16,0 0,006
- -=- ------ - --- ----- ---- E = !iOOOO kN!m 2
3m 2 I! = 0,5 SooedJ = 0,116 m
17 m ---------- - - ---------
3 m Lempung 3 _ _ _ _ _ _ __ _
------------ Faktor pengaruh I pada Tabel C8.4 diperoleh dari Gambar 6.7.
3 m 4
-------- --------- --- - Dalam menentukan besamya koreksi penurunan konsolidasi dengan
3m 5 menggunakan Tabel 8.3, karena fondasi berbentuk buJur sangkar,
//1'/ '"''' ~n ' '' ' JJ ''''ll/ maka perlu diadakan interpolasi atau dihitung diameter ekivalennya.
lap1S8n keras
.,
Luas bujur sangkar = 6 x 6 = 36 m-
Gambar C8.8. ..,
Luas lingkaran = 1A 1t n-
Penurunan total adalah jumlah dari penurunan segera dan penurunan ..,
konsolidasi . 36 = 1A 1t D..
Penurunan segera:
D = 6,77 m
Selanjutnya, dengan menggunakan Tabel8.3:

HIB = 15/6,77 = 2,22, diperoleh a= 0,29



Lapisan lempung di atas muka air tanah dianggap jenuh
f3 =A+(l-A)a
qn = 199,62- (2 X 19,81) = 160 kN/m2 = 0.3 + (1 _ 0,3) X 0,29 = 0.5
Dengan menggunakan grafik pada Gambar 8.6, untuk: 165
VIII. PENURUNAN
164 MEKANIKA TANAH ll
. . er total terkoreksi:
Penurunan konsohdast prun Karena area timbunan sangat lu
atas: as, maka 1 -- 1 pada 1empung bagtan
.
Se ={3 Setoed)
Tegangan vertikal efektif awal:
=0,5x0,116 ,

Po = 6 X (19,81-9,81) + 1,5 X (18,01- 9,81) =72,3 kN/m2


= 0.058 m= 58 mm
Tambahan tegangan neto, tlp == 125 kN/m2
Jadi, penurunan total: Untuk tanah lempung jenuh, angka pori:
S =Si +Se e = Gs w!S = 2,7 x 0,4/1 = 1,08

= I0+58=68mm Penurunan konsolidasi primer totallempung atas:


H
Contoh soa/8.11: Set= Cc log
Timbunan menimbulkan beban terbagi rata sebesar 125 kN/m terletak
2 1+ eo
diatas pennukaan tanab. Kondisi lapisan tanah diperlihatkan pada
Gambar C8.9. Lapisan lempung atas dan bawah dapat dianggap 3 1 72,3+125
= 0,35
mempunyai kondisi yang sama, dengan Cc = 0,35, w = 40 %, Gs== 2,7 1 + 1,08 og 72,3
dan Ysat = 18\01 kN/m Muka air tanah dianggap dipermukaan tanah
3

asli. Tentukan besarnya penurunan konsolidasi, jika lempung = 0,22 m = 220 mm


dianggap nonnally consolidated. Lapisan lempung bagian bawah :
1

Penyelesailln: Po = 6(19,81-9,81)+3(18,01-9,81)+11(19,81-9,81)+
D;J = 125 kNJm2 1

lllJlJJJ!JIIJJ V
1,5(18,01-9,81) = 206,9 kN/m-
. . .. . .. . - . . . y
. . ..

..... .. . -

Penurunan konsolidasi primer total:


6 m
. .

pastr

.. ..

..



-
.. . .

. . ...

.
0

3 lo 206,9 + 125


_ _ _._.- -=-_:......:~.:...:. .::. . _

. ..:... .:. .- -...
S =
= 0,35 2 0 35
3m . le~ng
lempung: Cc c ' 1 + 1,08 g 206,9
w = <40%
... ..
. .. .. . .
.. .. . .. .. .. ... .




G. = 2,7 3

. :

pasir






'\1
'Mt
pasir: -y.., =
= 18 01 kN/m
'
19,81 kN/m
3 = 0,104 m= 104 mm
11 m . . . . . ... . . .. .
...









.. . .

. . .

. .


.. .. 0

\ Penurunan konsolidasi primer total seluruh lapisan lempung:


. . .
.. : . . . .
. . . .. . .
. . . . . .. . .
. . - ..

3m

Set + Sc2 = 220 + 104 = 324 mm.
tempung

~ \', #
I '\ 1 4 1 ,
1 1

1

1 1'\aalr
,.,.,eN

1
1
Contoh soal 8.12:
Lapisan tanah lempung setebal 6 m terletak di tengah-tengah l~pisan
Gambar C8.9. tanah pasir dan batu. Lempung termasuk jenis nonnally consolldated.

167
166 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH ll


_ d 1 n1an 3 m. Tanah timbunan yang san
Muka air tanah pada ke a : an tanah dengan tinggi 3 m dan begat
luas terletak di a~as perrnu ralaksanaan penimbunan 2 tahun B rat S c(oed> = Cc H ' A ...
Iog Po +1-lP
l\r/
kl ~- \Vak"tu pe erat 1 + en Po
volume 19 m 3
. 19 01 k: ?m dan lempung 19.81 kNt 3
h tanah pastr 3 Ill
volume Jenu _ . 17 5 k.'/m . Tanah lempung dengan an k
Berat volume basah paslr . - 0 9 - C (log p' I ga 6 1 146.9 +57
. . 0 1 h persamaan e - 2 c - og 120) = 0,3
pori yang dtnyataka~ ~ C _ 1 1 x 10-J cm /tahun dan C - 1 + 0,87 og 146.9
dengan p' dalam k.."\/m \ - c - 0.3.
Tentukan: = 0.137 m = 137 mm
.da
(a) penurunan konsol 1 Sl pn mer total dan
. .
. be a penurunan konsohdast selama 4 tahun setelah (b) Penurunan konsolidasi primer selama waktu t =4 tahun .
(b) h1tung sam)
selesai pelaksanaan. ~ntuk . menghitung penurunan setelah 4 tahun. maka waktu yang
d1perhttungkan untuk penurunan konsolidasi primer adalah :
Pen)'elesawn: t =4 + 0,5 x 2 =5 tahun
3m
-+-
. - "" .. ' : .. 2
'. ~

, .. : . m.a.t . .
: , .~- .
3m
- -- - Pasir
- - ---- -- - ..
------ ~

' ...





.



.
:olb = 17,5 kN/m
3
~ -

, '


7m
.
'

.
-
1... 19,01 kWnr Karena drainasi satu arah. maka H, = H = 6 m.
4
3 m
Lempung:
.,t = 19,81 kN/m 3 Tv = l,l x l0 x 5 =O,l 5
6m 2
Ce = 0,3 600
/71'7~J77717'7/77777>',.,5X,;,~~)J,',<;;tf!hun
Batu
Dengan mengganggap lebih dulu. U < 60o/o. maka dapat dipakai:

U = ~(4 / n )T\ =~(4 / n )x 0.15 =0.44<60% . jadi anggapan


Gambar C8.10. benar, maka basil hitungan dapat dipakai.
Karena area timbunan sangat luas, maka faktor pengaruh I =1. Penunazan konsolidasi primer selama 4 tahun setelah selesai
Tegangan vertikal efektif awal di tengah-tengah lapisan lempung: pelaksanaan :

Po' =3 X 17.5 + 7(19.01- 9,81) + 3(19,81 - 9,81) St = 0,44 x 137 mm= 60 mm .


.,
= 146.9 k.N'/m- Contoh soal8.13:
Sebuah tangki berbentuk lingkaran dengan diameter 6 m. terletak di
eo = 0.9- 0,3(log 146,9 -log 120) =0,87 atas tanah pasir. Kondisi lapisan tanah diperlihatkan dalam Gambar
Beban timbunan neto: flp =3 x 19 =57 kNJm2 C8.11. Muka air tanah terletak pada kedalaman 1..5 m. Berat volu~
3
jenuh tanah pasir 19.81 kN/m dan berat volume basah tanah pastr
(a) Penurunan konsoJidasi primer total:

168 169
MEKANIKA TANAH ll VIII. PENURUNAN
3
I1 le mpung jenuh 19,81 kN/m . Basil
8 5 kN/ n3 Berat volume tana berikan data se bagat ben'kut:
1 . I . . . torium rnetn Dari diagram e- P ', pada Gambar CS.ll dapat diperoleh untuk
uji konsolidast dt labora 100 200 300 400 2
1 .2 ) . 50 p 1' = 122,5 k.N/m maka: e ::: 0,66 ,
Tegangan p (kNIIn 0.63 0,59 0,56
. ; 0,73 0,6 8 Penurunan konsolidasi primer total akibat beban fondasi:
Angka pone , k .
. kN/m-, tentu an. e0 -e
d.1 d sar fondast 200 sc = 1+ e 0
l X H
Jika tekanan a . . er total. dengan menganggap
(a) Penurunan
k Iidast
on so 2V. 1H pnm
baran tekanan d' d' I b 0 725 66
penye 'd . 90 % yang terJa 1 1 a oratonum = - 0, x 150=0 057 m =57 mm
(b) Jika penurunan
konsoh ast d'b
.t berapakah waktu yang 1 utuhkan 1- 0,725 ' '
terjadi pada t = 1OO ml~dnt '.
1 asi 90
% di Iapangan? Diketahui tebai Hitungan seperti cara di atas mengabaikan koreksi gangguan
untuk penurunar .1 konso .. In 20 rnm dan eo = 0 '725 . tanah benda uji.
contoh benda uji dt Jaboratonl!
(b) Panjang lintasan drainasi di 1aboratorium, untuk drainasi dobel:

Penyelesalall: H1 = 0,5 x 20 mm= 10 mm== 0,01 m .
Tangkl diameter 6 m

q 200kNim1 Di Iapangan, dengan drainasi tunggal:
II I I - -. .. 0,8 Plot data pengujian konsolldui
-
eo = o.12s H 1 = 1,5 m =1500 mm
15 / ,. 1 \ ~.!. __ _
' m I - - --6 m - - - ------- '
-. - - - -r \ paslr: ~ 18,5 kN/m !
Pada benda uji :
Sm I 2 \ 1.,, =19,81 kN/m
I
/ "t, \ 2

-
I ~
. tempung '
TV
t =--
HI
!,5 ml_'-___,._ml/l/l'7T.?11.,-,7r-,m,"mnm77rr,'mn'7Tlnt77trt.,.,.,.,,,,.,.,,,mrr'1'TJ'fr->.~l'"'_ 19 81
, kN/m
05
0 100 \ 200 300 400
l c V
lepisan kedap Ill' 122,5 p' (kNim~
(b) 2
(a)
TV (0,01)
-- (1)
Gambar C8.11.
(a) Tegangan verti'kaI_ e~ektt'f
ll mula-mula di tengah-tengah lapisan Dilapangan :
lempung: TH 2
_
t2 - V I

p0 ' =1,5 x 18,5 + 3,5(19,81-9,81) + 0,75(19,81-9,81) c\'


2
= 70,3 kN/m (2)
--
Tambahan tekanan akibat beban fondasi: CV

.1 = 200 x n I 4 x 6 = kNimz
2 Tv dan Cv di lapaogan dan dt. 1aboratonurn sama, maka:
52 20
P (n I 4)(6 + 2x2,875l ' t (0,01)
2
1 -----::-
-t2 - (1,5) 2
Tegangan efektif total di tengah-tengah lapisan lempung:

P1' = Po' + !J.p = 70,3 + 52,2 = 122,5 kN/m2


170 - 171
MEKANIKA TANAH ll VIII. PENURUNAN
. d U ::: 90%, maka ft = 100 men it
T-elah diketahUI. P~: 90% di lapangan terjadi pada waktu: adi
1
_ Gs + e 2,69 + 0,44
penurunan denga~ Ysat - 1 xy\\ == X9 81 == 2117 kN/m3
,., :::(1,5/0.0itx 100 +e 1 + 0,45 ' '
-
::: 2250000 menit y' = Ysat - Yw== 21,17-9,8 1 = 11.4 kN/m3

=2250000/(60 x 24 x 365) =4,28 tahun Lapisan lempung dibagi-bagi dalam 5 lapisan dengan tebal yang sama.
Hitungan penurunan konsolidasi disajikan dalam Tabel C8.5a dan

CS.Sb .
Contoh soal 8.14:
Fondul20 m 1 10 m

d .
Suatu fon ast ra ki't (raift fioundation) . terletak di atas
h d. . tanah pas
1r. . q 200 kN/m 2

Ked a1aman ~1ondast 3 m Kondisi laptsan tana



ItUnJukkan dalarn 3m , . ... .:.
......



Gambar C8.12. 3m

.. .,.
. -.. ... ".
.,..

. - .... ~ ~-

~ r7
(a) Tentukan penurunan konsolidasi primer total, jika ditentukan : - - - - - - _ _ _ _ _ _ _ y__ - - -
# ... - -

3m ~r: G, = 2,6 9 ; -yd = 18,3 kNJm'


Ukuran fondasi 20 m x 10 m. . .. .... .



w = 10%

3
Tanah pasir: yd =18,3 kN/m ; Gs = 2,69; kadar air di atas air tanah lempung. YNt= 19,81 kN/m
3

= 10%. 7.5 m
G. = 2,70
~ = 2,1 x 1o- cm2tdet
3
Tanah lempung: Gs =2,70; YsaL = 19,81 k.N/m .

Muka air tanah terletak 6 m di bawah permukaan. . ......... ........ .... .. . . . . ... ..,..... .. .. .. .. . . ..... .... ........ ..... ... .. ..... ..... ..
'

.... . .. . . . - .. . : Past r .-" .. . . .. . . . .


'



Dari data basil pengujian laboratorium pada tanah lempung (a)
diperoleh hubungan nzv dan tegangan efektif seperti yang
diperlihatkan pada Gambar C8.12, nilai Cv rata-rata 2,7 x 10-4 255
2
cm /detik.
250
(b) Hitung penurunan konsolidasi primer pada t = 10 tahun. \
245

Penyelesaian: b- 240
\
Tanah pasir
~

z
X
235
1\
~ '\
. 230 '"
e
Yd = 'Yd (1 + w) = 18,3 x (1 + 0,1) = 20,13 kN/m3 225 "" ..........

I
-
Di bawah muka air tanah, pasir dalam kondisi jenuh: 220
250 260 270 280

'i
Tegangan efektif (kf\Vm )
Dari, 'Yd = Gsr w == 2,69x9,81 (b)

l+e l+e
Gambar C8.12.
26,4
e = 18,3 - 1== 0,44

173
172 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH ll
Tabel CS-5a 8.5 PENURUNAN KONSOLID
!1p =41q, Po' I ASI SEKUNDER
Po + 4p Penurunan konsolidasi k
6H -
... U: Bl: I 2
(kN/m ) (kN/m 2) (kNfrn2) 'd . .
konsoI1 as1 pnmer berhenti B se under t . d"
erJa t setelah penurunan
(m) (m) . esamya penu
0.17 94.9 162,5 257,4 merupa kan f ungsi waktu sert k . . runan konsolidasi sekunder
1.48 0.74
1.5 6.75
1,212 0.61 0.148 82.4 177,5 260,0 sekunder. Persamaan kemiringa ~mmngan kurva fase konsolidasi
1.5 8.25 69.8 192,5 262,3
1.03 0.51 0.125 diperoleh dari Persamaan peran " dan Cw Oihat Gambar 7 21a)
1.5 9.75 53,0 207.5 260,5 yaitu: - samaan (?.Sla), (7.Slb) dan 7.5tc),
0.89 0.44 0.095
1.5 11.25 39,1 222,5 261,6
0,78 0.39 0,07
1.5 12.75
2 C = 11e
a
Pada Tabel C8.5a, nilai qn == 200 - 3 x 20,13 = 139,6 kN/m dan 1 log t 2 - log t 1
diperoleh berdasarkan Gambar 6.7 dengan L == 20/2 = 10 cm dan B :::
10/2 == 5 n1. dan
Hitungan penurunan konsolidasi diperhitungkan terhadap hubungan Ca.t = Ca.l( 1+ep)
tegangan p' dan 11lv (Gambar C8.12).
Penurunan akibat. p konsolidasi sekunder d'h
1 I tung dengan meggunakan
sa lah satu d an ersamaan-persamaan (7.52) dan (7.52b):
Tabel C8.5b
Tegangan (p) !ili 11lv t1p Se = mv11HI1p - H Ca 1 t.,
2 Ss - og -
2
(kN/m ) (m) (m2/kN) (kN/m ) (m) 1 + eP t1
257.4 15 0,000250 94,9 0,035
atau dari:
260,0 1,5 0,000240 82,4 0,030
262,3 1.5 0,000235 69,8 0,025
260,5 1,5 0,000238 53,0 0,019
261,6 1,5 0,000236 39,1 0,014
Penurunan konsolidasi Se = O, 123 m dengan:
Ss = penurunan konsolidasi sekunder
(b) Penurunan dalam waktu t = 10 tahun: H = tebal benda uji awal atau teballapisan lempung
C .t l:l.e = perubahan angka pori di laboratorium dari t 1 ke t:.
T.. = Ei 2 (drainasi dobel Ht= 7,5/2 = 3,75 m) !2 = tl +l:l.t
I !1 = waktu konsolidasi primer selesai
ep = angka pori saat konsolidasi primer selesai
Tv = 2,7xl0-4 x10-4 xl0x365x24x3600
3,752 = 0,605 Contoh soal 8.15:

Kenaikan tegangan akibat beban tanah timbunan di lapangan,


Dari Tabel 7.1 diperoleh U = 0,82 diperkirakan akan terjadi pada tekanan kira-kira dari 0.4 kglcm-
2 2
Jadi, setelah 10 tahun S _ 0 82 (39,24 kN/m2) sampai 0,8 kg/cm (78.48 kN/m ). Hasil uji kon olida i
e- ' x 125 = 1o1 mm
pada tahap pembebanan dari 0.4 kg/cm~ ke 0.8 kg/cm ditunjukl"an
175
174 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH 11
dalam Tabel C8.6. Angka pori awal eo == 2,86 dan tinggi . . benda UjJ.. Perubahan angka pori dapat d'
b I I R myatakan oleh persamaan
sebelum dibebani == 2,54 cm. Pem2 acaan awa ar OJI penguk
menunjuk.kan pembacaan 1280 x 10 mm. Teb~I Iapisan tanah ~: D.e = o - R, '
lapangan yang akan ditentukan penurunan konsohdasmya H ::: 5 Hs
Kalau dari hasil hitungan, penurunan konsolidasi primer total sebe:
40 cm akan terjadi setelah 1 == 25 tahun, tentukan .besarnya
d. konsolid ast. Jadi, nilai angka pori pada tiap-tJap
. pembacaan adalah
d ) 1
total (konsolidasi primer dan sekun er yang tefja 1 2 tahun setel h
konsolidasi primer berhenti. a e =e 0
- !!le =(H - H s ) - ( R - RI ) f1
(1)
Hs
Tabel C8.6
Waktu Angka pori
Pembacaan arl oj i
(menit) (e)
(x 0,01 mm)
2,63
1132,4 0,1
1122,3 0,25 2,62 H
...,. . . . ' . ..... .
'I 0
, I
' " I '
o
:
...
I ... I
~

1118,2 0,50 2,61



. IMnn pedal

:

... .-., ......


..

1,0 2,60 ' t


.. . ...' ."... ......
..

1111,9 ...' ..... . . ..' ... ." .. ...:.


I o I o

. . . " ..... ....


""

1104,2 1,9 2,59 I llro I ..

1095,9 3,0 2,58 I


1081,1 6,0 2,55 (a)
1066,6 10,0 2,53 2,65
1050,1 15,0 2,51
2,6
=i ._.....,
1028,0 31,0 2,47 ~ 1'--
2,55
1001,9 62,0 2,43 I
986,9 95,0 2,41 &. 2,5
h
971,4 175,0 2,39 ~ 2,45
~ loo... I 11
en
.i
~
~ II
II I' I
958,9 305,0 2,37 2,4
-~
947,3
Bp= 2,375 ~---- -- ~- - I+ ---- -- -- - ~ ---- - -- ~-
~
Ca= 0,042
525,0 2,35 2,35
---- ~t
-- 1-- - ---- - - ---- -- - .-
932,3 1355,0 2,33
2,33
2,3
~--- ~-- ~~- ~---
I
1000
' '"t;
.le '
I
10000
100
927,2 1820,0 2,32 0,1 1 10
Waktu t (menlt)
921,6 2860,0 2,31 (b)
915,3 4300,0 2,30
Gambar C8.13.
Penyelesaian:
Dari diagram fase:
e = Vv - V-Vs H -H H 2,54
o V - = s Hs = = =0,658 cm
.f Vs Hs 1 + e0 1 + 2,86

176 177
MEKANIKA TANAH 11 VIII. PENURUNAN
.,
sampai 0,8 kg/cm-, petnbacaan awa}
04
Pad a tahap petnbe~anan ' .. pembacaan Ro pada saat pertama kat Iapisan lempung setebal 3 m de
adalah 113? 4 x 10-- mm; ar1OJ~ 10 kN/m~ (Y~at = 19,8 1 J<N m~f.anCE ~ 000 kN/m , J1. = 0,5, y' =
16
1
2
1
. . ., 10-- mtn.
penguj ian pad a Ho == 1280 x prakons?hdast Pr' = 95 kN/m2, C, =O r - p,7, Cr = 0,02, tekanan
2,65 . Dt bawah lapisan Jempun terd~ m /~hun, w ~ 40 % dan G,=
5
Dari Persan1aan (1) dapat diperleh:
Muka air tanah pada keda1aman ~ d pat laptsan pastr sangat padat.
(2,54 - 0,658)- (1,28 - lJ 324 ) == 2,63 ' Hitung besamya penurunan akhir t~at~~ondasi pada kedalaman 1 m.
e == 0,658 di pusat fondasi. penurunan setelah 10 tahun
. . d t d'baca
1
pada kolom 3 dari Tabel C8.6. Kemudian
Ntlat tersebut apa
. . . . d T b 1 CS 6 di plot pada Gatn ar b CS 13 D
an stni
'
ntlat-ntlat pa a a e ' I
728 kN Fondasi
nilai Ca diperoleh dengan menggunakan persatnaan : 2mx2m

!1e ll
1m . - =
c =- ----
Pasir
logt] - 1ogt2
a 4m
r B = 2m ~ E = 36000 kN/m 2
J.l = 0,3, Yb = 18 k
Nilai 11e diambil dari perubahan angka pori pada bagian kurva m a.t o
'
konsolidasi sekunder. Lempung
3m E = 16000 kN/m2, J.l =0,5, '( = 10 kN/m3

c = 2,330 - 2,3 = 0,024


lr
W= 40 %, Gs =2,65, Cc= 0,7, Cr= 0,02;
Pc'= 95 kN/m 2, Cv =0,15 m2/tahun
a log 4000 -Jog 1000 ~' -,.-,_, ~:r:-~
' ,,.
-,' - Pasir sangat padat
"""'""
Konsolidasi sekunder, dengan ep = 2,375 (lihat Gambar C8.13b) Gambar C8.14.

ss -- ea H !1Iog t Penyelesaian:

1+ eP
I
Lapisan pasir sangat padat di bagian bawah tidak mengalami
penurunan yang berarti.
- 0,042 (lo 25 + 12) Tekanan fondasi neto qn =728/(2 x 2) - (1 x 18) = 164 kN/m 2
5
1 + 2,375 g 25
Dalam menghitung penurunan segera di pusat fondasi akan dipakai
=0,01m=lcm persamaan Steinbrenner ( 1934):
Jadi, penurunan akibat konsolidasi primer dan sekunder, setelah t = 37 (a) Penurunan-segera pada lapisan pasir atas:
tahun adalah: Lt = B t = 2/2 = 1 m
I
S = Se + Ss = 40 + 1 = 41 cm. lp =(I- J.l?)F1 + (1 - J.l- 2J.l )F2 == 0,91 F 1 + 0,52 F2
2

Contoh soal 4.10: H!B 1 = 2/1 = 2, LtfB 1 =1, dari Gambar 8.4. diperoleh:

Tu~u berat 728 kN berbentuk bujur sangkar 2 m x 2 m terletak pada Ft = 0,28 dan F2= 0,07
lapJsan tana~ berlapis yang terdiri dari: pasir tebal 4 m dengan E ==
36fXX) kN/m ' J1, = 0,3 dan Yb = 18,0 kN/m3 . Di bawahnya terdapat Jadi,
179
l?B MEKANIKA TANAH ll VIII. PENURUNAN
lp = 0,91 Ft + 0,52 F2 SI= sll- sl2 == 0,014-0,011 == 0,003 m

:: (0,91 X 0,28) + (0,52 X 0,07):: 0,29


(b.2) Penurunan Konsolidasi

Tekanan overbuden efektif awal di tengah-tengah Iapisan


__ 1x164 (4 xo, 29)=0,006m I lempung:
s,- 36000
(b) Penurunan lapisan lempung: Po' = 4 X 18 + 1,5 x 10 = 87 kN/m2
1 an lempung adalah j umlah dari penurunan
Penurunan pada apis . . T.a'?bahan tekanan akibat beban fondasi di pusat lapisan Iempung
segera dan penurunan konsohdasl. d~hltu.ng b~rd~sarkan Gambar 6.7. Untuk itu, luasan fondasi
d1 ba.gl menJadi 4 bagian sama besar, dengan dimensi masing-
(b.1) Penurunan segera: masing:
Bila dianggap Iapisa~ lempung setebal H2 = 6 m, dengan J.l == 0,5
B 1 = Lt = 2/2 = 1 m.
dan E = 16000 kN/m-, maka:
lp =(1 - ~?)F1 + (1 - J.L- 2JJ?)F2= 0,75 Ft
Blz = Ldz = 1/(3 + 1,5) =0,22
dengan z = jarak dari dasar fondasi sampai tengah-tengah lapisan
H-JBt = 6/1 = 6; Lt!Bt = 1. lempung.

Dari Gambar 8.4, diperoleh Ft = 0,46. Dari Gambar 6.7 diperoleh I= 0,022
M aka, 2
!l.p = !l.a , = 4/q = 4 x 0,022 x 164 = 14,4 kN/m
/p = 0,75 X 0,46 = 0,345
2
Karena diketahui Pc' = 95 kN/m > p 0 ' = 87 kN/m , tanah
2

1xl64 termasuk jenis lempung overconsolidated (terkonsolidasi


sll = x4x0,345 =0,014 m
16000 berlebihan).
+ ~p = 87 + 14,4 = 101,4 kN/m >pc'
2
Bila lapisan pasir bagian atas setebal 3 m, dianggap sebagai Karena, Pt' =p 0'

lempung: H1 = 3m (di bawah dasar fondasi) dengan J.l = 0,5 dan E maka dipakai persamaan:
2
= 16000 kN/m -

HtiBt = 3/1 = 3; Lt!Bt == 1, dari Gambar 8.4, diperoleh F1 =0,36


M aka,
/p = 0,75 X 0,36 = 0,27 I 95 87 + 14,4

= 0,02x log + 0,7 x log 95
87
S = lxl64
12
16000
X (4 X 0,27) =0,011 m =0,0007 + 0,0198 = 0,021
Penurunan segera lap 1 (H ~ Untuk lempung jenuh berlaku persamaan angka pori:
H ), adalah: Isan empung sebenamya dengan tebal 2
1
- eo= wGs = 0,4 X 2,65 = 1,06
181
180 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH ll
Penurunan konsolidasi : = 0.92 > 0,6 (anggapan tidak benar)
!le H __ 0,0 21 x 3 = 0,03tn Untuk U > 60% berlaku Persamaan (7.4Sb):
s =--
1 + e0 1+ 1,06
c
Tv = -0,933 log( 1-U) _ 0,085
0,67 = -0,933 log( 1-lf) _ o, 085
. d
(a) Penurunan total an pen uno 1a11 setelah 10 talzun
log(l-U) = -0,8 1
( c.l) Penurunan aklzir total 1 - u = 10-081

Penurunan total adalah jumlah penurunan ~ege~a pada lapisan


pasir+lempung ditan1bah penurunan kons~ltdas1 pada lapisan
u= 1- 0,15 =0,85 =85%
lempung. Dengan 1nemberikan fa.ktor korekst (a) untuk pengaruh Diperoleh derajat konsolidasi U == 85%.
kedalan1an dan kekakuan fondas1 pada penurunan-segera, maka Dari definisi derajat konsolidasi rata-rata:
penurunan total:
S = a(S, pasir +Si letnpung) +Se lempung

= 0,8 (0.006 + 0,003) + 0,03 Penurunan konsolidasi pada t = 10 tahun:

= 0,037 m Sr = USe = 0,85 X 0,03 =0,026 m


Penurunan total S = 0,037 m ini, sesungguhnya relatif kecil, sehingga Penurunan total setelah 10 tahun == L.S, + S1
tidak diperlukan lagi hitungan penurunan pada waktu tertentu. Namun
karena di dalam soal diperintahkan dihitung, maka di bawah ini St = 0,007 + 0,026 = 0,033 m= 33 mm.
diperlihatkan contoh menghitung besarnya penurunan pada waktu 10
tahun.

(c.2) Penurunan setelah 10 tahun


Lempung diapit oleh 2 lapisan pasir, jadi lapisan lempung terdrainasi
ke arah atas dan bawah (drainasi dobel).
Untuk drainasi dobel, Hr= H/2 = 3/2 = 1,5 m.

T = Crt = 0,15xlO _
,. H . , ., - 0,67
.. 1,5- I

Jika dianggap U <60% berlaku Persamaan (7.48a):

1/2 112
U= 4Tv 4x0,67
1t
=---
1t

183
182 VIII. PENURUNAN
MEKANIKA TANAH ll
perubahan letak (displacement) k .
d'1 pad a b'd
terja ' ma a tidak ad.a tegangan geser yang
I ang vertikal dan h .

BABIX Japisan tanah. Kondisi keseitnb ons~ntal dt sembarang titik pada


angan dt tern t . .
kedudukan tegangan-tegangan d pa yang dthastlkan dari
. engan tanpa t d'
didefintstkan sebagai kondisi Ko. erJa tnya tegangan geser
Untuk lebih jelasnya dapat dit k
.. . erang an sebagai berikut :
DtttnJau sua tu tu rap yang diangga t' d k .
kokoh, dan licin yang dipancang d~l~ at m~mpunyat volume. sangat
9 la). Tanah di sebelah k. d. d' m ana tak berkohesi (Gambar
lfl 10 Ing tura d. }'1 1
sampai kondisinya seperti Gambar 9.lb. P tga per ahan-lahan

>?\VI"11 " - ,.....


... R77'17'"""'''
,,_,,

9.1 PENDAHULUAN
Turap Turep
z
Analisis tekanan tanah lateral digunakan untuk perancangan
dinding penahan tanah dan struktur penahan yang lain, seperti:
pangkal jembatan, turap, terowong, saluran beton di bawah tanah dan H

lain-lainnya. Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh


akibat dorongan tanah di belakang struktur penahan tanah. Besarnya
tekanan lateral sangat dipengaruhi oleh perubahan letak (displace-
nzent) dari dinding penahan dan sifat-sifat tanahnya.
(a) (b)
Mengenai koefisien tekanan tanah saat diam (coefficient of earth

pressure at rest) telah sedikit dibahas dalam Bab 5 (lihat buku Gambar 9.1 Definisi koefisiensi tanah saat diam
Mekanika Tanah 1). Berikut ini akan dipelajari lebih lanjut (a) Turap yang dianggap tidak mempunyat volume dipancang
perbedaan-perbedaan antara tekanan tanah saat diam, tekanan tanah (b) Penggalian dengan. tanpa menyebabkan pengurangan
aktif, dan tekanan tanah pasif. tekanan horisontal
(c) Keseimbangan arah horisontal.

9.2 TEKANAN TANAH LATERAL SAAT DIAM Bersama-sama dengan penggalian ini, dikerjakan suatu gaya
Tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan proses pengendapan. horisontal (Ph) yang besamya sama dengan gaya horisontal tanah ke
Selama proses pengendapan, tanah mengalami konsolidasi, karena arah dinding sebelum dilakukan penggalian. Tekanan dari gaya
horisontal (Ph) ini disebut tekanan tanah lateral saat diam (lateral
peng.a~h tekanan over?urden (crv) (yaitu oleh ak.ibat beban tanahnya
earth pressure at rest), yaitu tekanan tanah ke arah lateral dengan
sendtn). Tekanan verttkal menimbulkan perubahan bentuk ke arah
tidak ada regangan yang terjadi dalam tanah. Nilai banding. ~n~ara
lateral oleh
b h k pengaruh angka Poisson T h d' ki
ana 1 se tarnya mena an h
tekanan horisontal dan tekanan vertikal pada kedalaman yang dtttnJaU,
peberu a an e arah lateral ini dengan .nengembangkan tekanan lateral didefinisikan sebagai koefisien tekanan tanah sa at diam (coefficient of
se sar ah Setelah waktu yang 1 k . )
arah vertikal dan lateral . ~ma, onsohdasi dan rangkak (cr~ep. earth pressure at rest) yang dinotasikan sebagai Ko.
menJadt nol. Pada keadaan ini telah terjadt
ked ud ukan tegangan-tegangan an t . ' Dalam tinjauan tekanan tanah lateral, tegangan~tegangan tersebut
menjadi tegangan-tegan an el ~ e ah stabll, dengan ~v dan Oh
1 harus ditinjau dalam tegangan efektif, karena koefisten tekanan lateral
-=-=~-------g ekttf utamanya. Karena udak ada
184 IX. TEKANAN TANAH LATERAL lSS
MEKANIKA TANAH 1:
.. at bahwa tekanan di dala1n air, tekanan oh'= Koyz
air adalah satu. Perlu dung . l
vertikal san1a dengan tekanan honsonta Untuk z = ht, maka:
9 le di setnbarang kedalaman tanah
Dengan tnelihat Gam bar
... '
(9.1)

a tau
Variasi tekanan hmenurut kcdalamannya diperlihatkan pada
Gambar 9.2. Untuk kedalaman 1 > h,. tekanan tanah pada dinding
I I penahan merupakan komponcn tc"anan tanah efektif ditambah
K
0
= crh I
= crh
I
(9.2) tekanan air pori. Tegangan vertikal efektif:
z:y O' v
(9.6)
dengan
dengan y' =YsaL - Yw Tegangan horisontal efektif atau tekanan lateral
crv' =tegangan vertikal efektif ~kN/m ) 3
3

efektif saat diam:


0 11 = tegangan horisontal efekttf (k.Nitn )
1

z = kedalaman dati tnuka tanah (m) (9.7)


3
y' = berat volume efektif (k.N/rn )
Pada sembarang kedalaman di bawah muka air, tekanan lateral
akibat tekanan air:
Estimasi nilai Ko untuk tanah granuler yang disarankan oleh J aky
(1944): U =Yw(Z- ht ) (9.8)

. <p
K 0 = 1 - Slll (9.3) Jumlah tekanan air total pada kedalaman h1 sampai h2 akan berupa
diagram yang berbentuk segi tiga dengan alas Ywh2. Tekanan lateral
dengan cp adalah sudut gesek dalam tanah pada kondisi drained. ak.ibat tekanan tanah dan air dengan z > h" adalah
Untuk tanah lempung nomtally consolidated, Brooker dan
Ireland ( 1965) mengusulkan persamaan :

= Ko [yh1 + y (z- ht)] + Yv.{Z- h1)


1
(9.9)
K 0 = 0,95 -sin <p (9.4)
Jika, z = h 1 + h2 =H, maka
Alpan (1967) juga mengusulkan persamaan untuk menentukan
nilai Ko pada lempung nonnally consolidated, dengan 1
oh= Ko [Yht + Y h2l + y.,h2
Ko = 0,19-0,233 log (PI) (9.5) Jumlah tekanan total pada dinding penahan tanah saat kondisi Ko
adalah jumlah luas seluruh diagram pada Gambar 92
dengan PI adalah indeks plastisitas.

9.3 DISTRIBUSI TEKANAN TANAH LATERAL SAAT DIAM


Pengaruh adanya air tanah terhadap tekanan lateral diberikan
dalam Gambar 9.2. Muka air tanah terletak pada kedalaman h1 di
bawah muka tanah. Untuk kedalaman tanah z < h tekanan tanah
lateral saat diam dinyatakan oleh persamaan: t,
187
186 MEKANIKA TANAH 11 IX. TEKANAN TANAH LATERAL

.....,,
~ ~ niJai koefi sien tekanan tanah saat diam ..
_1 z akti f, atau persisnya K >K >K T dan koeftsten tekanan tanah
~ . p 0
nilat makstmum dari gaya yang d a ekanan
. tanah 'f . kk
past menunJu an
~

h,
\
\ gerakan struktur. penahan terhad apapat dikembangkan oleh ta_nah pada
tanah urug yat
~ tanah sebelum d1nding mengal . k ' 1 u gaya per1awanan
~ ~ m.a.t amt eruntuhan.
H ~~
--
:
' ' "" "" ~
Tanah urug
I
mendorong dtnding
r--
~ \ ~ 1 I

!
'
' ' \
""' "' I
I Dtndlng penahan
I
1
I
!- Dtnding mendorong I
I

I J tanah urug /
~
. i \
""' I I
1
Dtndlng penahan /
-'/ '" ' ~. ''"''
.' I I
I
I I
I
I I I
I I
I
~(yh 1 + y' ~) 'Yw~ I
/
/
I
I .__-/ 11
I
I
/

_,.-(__ I /
Gambar 9.2 Distribusr tekanan tanah lateral saat diam.
I
I ,..,/ Bldang longsor l _,/ /\._ ~ang longeor
I ""
(a)
{b)

9.4 TEKANAN TANAH AKTIF DAN TEKANAN TANAH


PASIF Gambar 9.3 Tekanan tanah Lateral

(a) Tekanan tanalz aktif
Jika dinding turap pada Gambar 9.1 mengalami keluluhan atau (b) Tekanantanahpasif.
bergerak ke arah luar dari tanah urug di belakangnya, maka tanah urug
akan bergerak ke bawah dan ke samping menekan dinding turap Variasi besamya tekanan tanah lateral yang terkait dengan sifat
(Gambar 9.3a). Tekanan seperti ini disebut tekanan tanah aktif tanah tergantung dari: tipe tanah, apakah tanah berupa tanah kohesif
(active earth pressure), sedangkan nilai banding tekanan horisontal atau non kohesif (tanah granuler), porositas, kadar air. dan berat
dan tekanan vertikal yang terjadi, didefinisikan sebagai koefisien volumenya. Besarnya tekanan tanah total juga tergantung pada tinggi
tekanan tanah aktif (coefficient of active earth pressure) yang dino- dari tanah urug.
tasikan dengan Ka. Nilai tekanan tanah aktif lebih kecil dari nilai

tekanan saat diam. Gerakan dinding menjauhi tanah urug meng- 9.5 TEORI TEKANAN TANAH LATERAL
hilangkan pertahanan baji tanah di belakang dinding. Jadi, tekanan
tanah aktif adalah gay a yang cenderung mengurangi keseimbangan U ntuk merencanakan bangunan penahan tanah. sering didasarkan
dinding penahan tanah. atas keadaan yang menyakinkan keruntuhan total tida~ akan te~adi.
Gerakan beberapa sentimeter sering tidak begitu penttn~ ~epanJang
Jika suatu gaya mendorong dinding penahan ke arah tanah urug, ada jaminan bahwa gerakan-gerakan yang lebih besar lagt tt~ak akan
tekanan tanah dalam kondisi ini disebut tekanan tanah pasif (passive terjadi. Dalam perancangan dinding penahan, biasanya ~~l~kukan
ean_h pressure) (Gambar 9.3b), sedangkan nilai banding tekanan dengan cara menganalisis kondisi-kondisi yang akan terJadt pada
honso~taJ dan tekanan vertikal yang terjadi didefinisikan sebagai keadaan runtuh, kemudian memberikan faktor aman yang cukup yang
koefist~n teJu:nan tanah pasif (coefficient of passive earth pressure) dipertimbangkan terhadap keruntuhan tersebut.
yang dJnotasJkan dengan Kp. Nilai tekanan tanah pasif lebih besar darL
188 MEKANIKA TANAH 11
IX. TEKANAN TANAH LATEAAL


. . h lateral ditinJau pad a kondisi keseimbangan T
Anahsts tekanan tana . . Garls selubung k
egagalan
. . t nassa tanah pada kondtst tepat akan runtuh
p1astts, ya1tu saa I . 1 h
(Rankine, 1857). Kedudukan keseunbangan p astts tnt anya dapat
.tcapat b'l d' d ~
1 a terJa 1 et'0 m 1 asi yang cukup pada
. masa
. tanahnya. Besar
d
dan distribusi tekanan tanah adalah fungst dan perubahan letak
(displacen1ent) dan regangan (strain ).
Untuk mempelajari kondisi keseim~angan p~astis, ditinjau (a)
( ' Gans selubung kegagalan

kondisi tegangan yang ditunjukkan oleh. ~tngka:an-h~lgkaran Mohr 0'1 = "" 111 :::. aV
dalam Gambar 9.4a. Dalam garnbar tnt , se~tap hngkaran yang
digambar lewat titik P mewakili kedudukan ke~etmbangan elastis dan a, cr11
memenuhi persyaratan keseiinbangan elastts dengan satu dari -
tegangan utamanya (cr1 atau cr3) sama dengan OP. Di sini hanya
terdapat 2 Iingkaran Mohr melalui P yang menyinggung garis
selubung kegagalan. Kedua lingkaran ini mewakili kondisi
(b) (d)
(c)
keseimbangan plastis tanah.
Kondisi-kondisi keseimbangan plastis bekerja pada suatu elemen Gambar 9.4 Konsep keseimbangan elastis dan plastis
tanah diperlihatkan dalam Gambar 9.4b. Elemen tanah mula-mula (a) Tegangan-tegangan sebelum rwztulz (elastis) dan saat
dipengaruhi oleh tegangan-tegangan utama <Jt= OP dan cr3 = OR. Jika runtuh (plastis);
tekanan vertikal OP ditahan tetap dan tekanan lateral ditambah sampai (b) Kondisi awal dengan tegangan sel OP
bahan mengalami keruntuhan pada kedudukan OS (Gambar 9.4d), (c) Bidang longsor untuk teori tekanan aktif
tegangan utama menjadi berotasi sehingga tegangan utama mayor (d) Bidang longsor wztuk teori tekanan pasif.
menjadi OS. Pada kondisi ini Iingkaran Mohr akan Iewat P dan S dan
bidang kegagalan dalam Gambar 9.4d membuat sudut 45 - q>/2 9.5.1 Teori Rankine
dengan bidang horisontal. Gambar 9.4d menunjukkan kondisi Ditinjau suatu tanah tak berkohesi yang homogen dan istropis
permukaan bidang Iongsor akibat geser pada teori tekanan tanah pasif. yang terletak pada ruangan semi tak terhingga dengan pennukaan
Ji~a pada k~ndisi Gambar 9.4b, tekanan arah lateral dikurangi horisontal, dan dinding penahan vertikal berupa dinding yang licin
s.ampat mencapat OQ, maka keruntuhan tanah akan terjadi, karena sempurna. Untuk mengevaluasi tekanan tanah aktif dan tahanan tanah
hngkaran QP menyinggung garis selubung kegagalan. Disini, pasif, ditinjau kondisi keseirnbangan batas pada suatu elemen di dalam
tegangan OP adalah tegangan mayor dan bidang keruntuhan akan tanah, dengan kondisi per rnukaan yang horisontal dan tidak ad a
tegangan geser pada kedua bidang vertikal maupun horisontalnya.
membentuk .s~d.u~ 45 + f}'/2 terhadap bidang horisontal (Gambar
Dianggap tanah ditahan dalam arah horisontal. Pada kondisi aktif
9.4c). Kondtst. Illl rnenunjukkan kondisi permukaan longsor akibat
geser pada teon tekanan tanah aktif. sembarang elemen tanah akan sama seperti benda uji dalam alat
triaksial yang diuji dengan penerapan tekanan sel ya~g diku.rangi.
sedang tekanan aksial tetap. Ketika tekanan horisontal dtkurangt pada
suatu nilai tertentu, kuat geser tanah pada suatu saat akan sepenuhnya
berkembang dan tanah kemudian mengalami keruntuhan. Gaya
' horisontal yang menyebabkan keruntuhan ini merupakan. tekanan .
tanah aktif dan nilai banding tekanan horisontal dan verttkal pada
19 1
190 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH 11
koefisien tckanan aktif atau Ka. Bila
kondi i ini. tnerupakanaan utnuJn; t
dtnyatakan dalan1 per Jil1

(j. (jh (9. 10)


KJ = ,= ~ ~
VI v,

dengan cr, = zy.


Dari Gambar 9.5. dapat dilihat bah\\ a

R = Yl (o 1 - oJ
a 1 -a.._, (9.11)
Slll Cf1 =
a.+ a _:; Gambar 9.5 Tegangan Rankine dengan menggunakan /ingkaran A1ohr.
dan c.p \an er sudah di~etahui. substitus 1
_ -v
den eran cr, = cr, - "' e d' 1h Perlu diingat bah\\a b1dang geser (bidang longsor) berpotongan
Pe~ntaan (9.11) ke Persaniaan (9.10) akan tpero e : dengan permukaan horisontal pada sudut (45 + <p/2) untuk kondisi
aktif. dan pada sudut (45 - <p/2) untuk kondisi tekanan pas if.
-
<J ..' -cr 1
1- sin cp = -vta2' 45o - rn I 2)
. .
1- Slll (/}
"r ~e ' 't' Dari Persamaan (9.12) dan (9.13). dapat dinyatakan bahwa:
1
Karena O) = Ka zy. n1aka K = (9.14)
P K3
03
K3 = =tg:(.f5 -cp/2) (9.12) Persamaan (9.14) ini hanya berlakll untuk kondisi permukaan tanah
zy horisontal.
Sekarang .... bila tanah ditekan dalam arah horisontalnya. sembarang
elemen tanah akan sama kondisinya seperti keadaan benda uji dalam 9.5.2 Tekanan Tanah Lateral pada Dinding dengan Permukaan
alat triaksial yang dibebani sampai runtuh melalui penambahan Horisontal
tekanan sel sedang tekanan aksial tetap. Nilai banding tegangan Gambar 9.6 memperlihatkan dinding penahan tanah dengan urug
horisontal dan vertikal pada kondisi ini merupakan koefisien tekanan tak berkohesi seperti pasir (c = 0). dengan berat volume Y dan sud~t
pas if (coefficient ofpassi~e pressure) atau Kp.
gesek dalam cp. dan tidak terdapat air tanah. Untuk kedudukan akttf
Pada tinjauan pasif. nilai <p dan cr3 = ;:;y (tegangan utama cr\ =:::(. Rankine. tekanan tanah lateral pada dinding penahan tanah (pa) pada
dalam hal ini menjadi cr3) sudah diketahui. Pada kondisi ini diperoleh sembarang kedalaman dapat dinyatakan oleh.
persamaan:
(9.15)
Pa =z:yK3 ; untuk c = 0
. ) k d
Tekanan tanah a~1if total (P 3 untu tn d
10g penahan

tanah
t
setinggi
_
H
atau sama dengan luas diagram tekanannya (Gambar 96a). yaitu.
" t9.16)
P3 = Y2 H-yKn
(9.13)
193
192 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH ll
Distribusi tekanan tanah lateral terhadap dinding penahan untuk
kedudukan pasif Rankine, diperlihatkan dala~ Gambar 9o6b 0
'

.. : Ill '
..

Pasir
Tekanan tanah pasif pada sembarang kedalaman dmdmg penahan (pp): "tb 17,2 kNJm'
e = 3()0
dinyatakan oleh:
(9.17) H = 4m
I
I o

~
'
.

~ ----~
...,__-1.
c :a 0

pp = zyKp ; untuk c = 0 .
01

,.



r~

.
l .
.. .

Tekanan tanah pasif pada dasar dinding penahan tanah: PP= HyKp. .


'
.

. .
I


.

f

., .
,


A.
~


Pa =45 4 kN/m'
- .,. . ..
1
'
. 11 . '
,. .,
:1 I : o

..

q YYf' ,.
..
.. .
... .} . ll

- . '
o
I
I


1 I

t---~

~
' .;
~ "

' 0


z ~ .., ., .. . .. ... . ..
' 0

r----~
J.. ' ... \ I o
I.
I


. ~
~ \ rt
.. Y = 1,33 m
: \" - I
~
t I

,_,.'#....... .. \
~ .r I I o o o

.
#

( "




I

,.
f I' e I
. ..
' '

\ " ....

H r.

...' '' ' , \


\

' I '


. ..

I P 22,7 kN/m 2
,4

. \ \

If

..

' .' ..,. ~

.
..

., ' . "P. - 1/2 1'1--rK.


. \
.
\


"
..
\
. .; . z
'" -

~
\

\ -
H
Gambar C9.1 .
,


.. ~


' \


.,
~

.... "'\.pP I

.' "\ . ' . _.. . .,..


-'
'
I

I
J"'.. '. ' , .....
""
~
- \ ' '\.
Pp Hyl<y,
P. HyJ<.
(a) Tekanan tanah aktif (b) Tekanan tanah pasif Tekanan tanah aktif pada dasar dinding:

2
Pa = HybKa = 4 X 17,2 X 0,33 = 22,7 kN/m
Gambar 9.6 Distribusi tekanan tanah aktif dan pasif Rankine untuk

permukaan tanah horisontal. Tekanan tanah aktif total:
2
Te~anan tanah pasif total (Pp) adalah luas diagram tekanan pasifnya Pa = Y2 H ybKa
yattu: ' 2
= 1/2 X 4 X 17,2 X 0,33
(9.18)
= 45,4 kN/m'
Contoh soal 9.1: Titik tangkap Pa :
~ind~ng penahan tan~ seperti diperlihatkan dalam Gambar C9.1. y = H/3 = 4/3 = 1,33 m dari dasar dinding.
ana urug berupa pasrr dengan Yb = 17,2 kN/m3 _ o
Tentukan tekanan tanah aktif t c - 0 dan <p = 30 0 0 '

cara Rankine. otal dan httk tangkap gayanya dengan


9.5.3 Teori Rankine untuk Kond.isi Perntukaan Tanah Miring
Penyelesaian: Ditinjau suatu dinding penahan tanah dengan perkiraan bidang
longsomya (Gambar 9.7). Tanah urugan kembali (back fill) dianggap
Ka = 1- sin <p = 1- sin 30o tak berkohesi (pasir) dan tidak ad a gesekan antara tanah dengan
1 +sin <p 1 +sin 30o = 0,33 pennukaan dinding penahan. Berat tanah bekerja secara vertikal dan
tekanan tanah lateral (Pa) bekerja pennukaan tanah yang miring.

194 195
MEKANIKA TANAH 11 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
(9.23)

. .. :


Dengan cara analogi dapat diperoleh bcsarnya tekanan tanah pasif
f

. . . untuk cara Rankine:
' ..

~

.

e 4 ' I '
I "

.' I

p = yH 2 cos~ cos~+ ~(cos2~- cos2cp)


b tal
' : : T p
I o o

'
a

"f'"0 0 I

9Cf-f+o+fi (9.24a)
...'
cosp-~(cos P-cos 2 cp)
2
H
..., I 2
I I ' 11 o
t"

,
. . .
I ! I
0
..
I P
.. . , .. ,

0
I

. , . I
. . . ~ ::-.,.. 90" - J/ Pp =!_2 yH 2
Kp

P . ; . . . I
f I o 0
I (9.24b)



11

'"

I
I I Ill I

dengan,

Gambar 9.7 (a)Gaya-gaya yang bekerja dinding penahan


(b) Segi tiga gaya pada penyelesaian cara Rankine. (9.25)

Dari Gambar 9.7a dapat dihitung:


Contoh soal 9.2:
.. 1 2 sin(90- i) sin(90 + P)
Luas baJI ABC = - H . (' A) Dinding penahan tanah seperti pada Gambar C9.2. Tanah urug
2 stn ..
berupa tanah pasir dengan 'Yb = 17,8 kN/m , <p = 30, dan rniring
1 - t-' 3

.. W 1 H 2 cos i cos p sebesar f3 = 15. Tentukan besamya tekanan tanah aktif total dan titik
B erat baJI =-y (9.19)
2 sin(i- p) tangkap gaya dengan cara Rankine.

Dari segi tiga gaya dalam Gambar 9.7b, ....


-
"""
r. ..
Pa = W sin(i- qJ) (9.20) ...

sin(90 - i + qJ + p) ..

8 = 30"
~
.. . c "" 0
1-
.
3
~17,8 kNim
Substitusi Persamaan (9.19) ke dalam Persamaan (9.20) dan dengan H = 5 m
d

mengambil dPafdi = 0, maka dapat diperoleh: .. - ' .


-
. .
I


1
p.83 kNJm'

p = yH 2 cosp cosp - ~(cos2p- cos2tp) ---


I
~
. r p 15

l

..

.

'
(9.21) ';

cosp + ~(cos P- cos 2 <p)


2
2
'

.'...




a

.. =

1,67 m' ,..



.Y

'

"



2
P 33,2 kN/m
(9.22)
Gambar C9.2.
197
196 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH 11
Penyelesaian:
~ == 15 dan cp == 30
0
didasarkan pada p~rsama~n Rankine dan Coulomb dengan memper-
tiinbangkan kondis1-kond1s1 tegangan pada lingkaran Mohr.
cosP- (cos p- cos ..2
<p ., )
Seperti yang pernah dipelajari pada Bab 5 (lihat Mekanika
Ka== cos P 2 ., ) Tanah I) dengan menggunakan lingkaran Mohr, dapat diperoleh
cosP + (cos B- cos .. (/) persamaan untuk tekanan arah horisontal crh =Pa (tekanan aktif):
2
Pa = yztg (45 - <p /2) - 2c tg(45 - <p /2) (9.26)

Dengan melihat Persamaan (9.26), terdapat kemungkinan bahwa


galian tanah pada tanah kohensif dapat dibuat dengan tebing galian
== 0,373 yang verti kal. Di permukaan tanah atau z = 0, maka:
Pa = -2c tg(45 - <p/2) (9.27)
Tekanan tanah aktif pada dasar dinding:

= -2c.VKa (9.28)
Pa = HybKa
Nilai negatif memberikan pengertian adanya gaya tarik yang bekerja,
::5 X 17,8 X 0,373 dimulai dari kedalaman tertentu (he) dari pennukaan (Gambar 9.8b ).

Kedalaman di mana Pa = 0, akan memberikan kedalaman retakan
2
= 33,2 kN/m tanah urugan akibat gaya tarik,
Tekanan tanah aktif total: 2c
h =--:--- (9.29)
Pa =Y2 x 33,2 X 5 =83,0 kN/m' c r .V K (l
atau
\

P,
h.o 2ctyv K. '\
''
2
= Y2 X 5 X 17,8 X 0,373 = 83,0 kN/m'
Titik tangkap gaya tekanan tanah aktif pada:
H Olndlng penahM

Y = H/3 = 513 = 1,67 m, dari dasar dinding, membentuk sudut 15


terhadap horisontal.

9.6 TEKANAN TANAH LATERAL UNTUK TANAH KOHESIF (c)


(a) (b)

Untuk tanah urugan kembali yang berupa tanah kohesif sepertl
Gambar 9.8 Galian pada tanah kohesif .. .
tanah Jempung, besarnya tekanan tanah aktif menjadi berkurang. Bell . (a) Pengaruh retakan yang ten sLazr .
( 19 15) .~e~gusulkan suatu penyelesaian hitungan tekanan tanah lateral (b) Diagram tekanan akti.[ secara teoretts
pada dJ ndtng penahan dengan tanah urugan kembali untuk tanah (c) Diagram tekanan pasif.
berlempung, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 9.8. Hitunga~
199
198 MEKANIKA TANAH ll IX. TEKANAN TANAH LATERAL


ami tarikan sampai kedalam h d .
Karena tana h men gal . . c an ,

alian tanah-tanah yang kohestf, senng terlih .... J\
'\ -r-

pe~ttnu kaan, 1naka pada g



. at I

t

... , .'.
t.

\
adanya retakan di sepanjang gahan.
'

\
. . . . .
f


l '
' .
\
.. . .. .-.' ,,..

\
Untuk tekanan tanah pasif: \
~ . -~ . . c20kNim)

PP= yz tg 2 (45 + cp/2) + 2c tg(45 + cp/2) (9.30) . . . ., <p 10 .. .. . I'


\
H = 4m , " 18 kNtm' . ' 'fb
-~
.' . . '' ... . ..''..............

\
..t- . .. .,' ... ..
' I f f '" o t

Di pennukaan tanah di mana z = 0, maka I '


\
.
~

..
~ t. -

pp = +2c tg(45 - cp/2) (9.31)


.....
.
.. . . .,, . .
... ' .,
. .
.., ... . ..., ' ..

a I ,.
e
-


\
I

'
,
~
\
\
, .,. \ p, 11,4 kN/m'

. .. . " . . .... ...
'

. ....... . . .. . .'
\"
, ' a.

I ,

' ',
t \
(9.32) t



t "

t
I




".f

t
0144 m \
' t_ _ ' :
-... '----.....l.\
p. 16,8 kNim'
Retakan yang terisi oleh air hujan dapat mengurangi kohesi dan juga
menambah tekanan lateral akibat tekanan hidrostatis. Faktor
Iingkungan dapat mengurangi nilai kohesi dari tanah lempung, Gambar C9.3.

sehingga mengurangi tinggi he.
Penyelesaian:
Besamya tekanan tanah aktif dan pasif pada dinding penahan 2
setinggi H, dengan tanah urug yang berupa tanah kohesif, dinyatakan Ka = tg ( 45 - q>/2)
oleh: 2
= tg (45 -10/2) = 0,70
1 2 _/
Pa =- yH Ka - 2cH --v K a (9.33a) ~ Ka = ~0,7 = 0,84
2
Pengurangan tekanan aktif akibat pengaruh kohesi:

-2c~ Ka =
(9.33b) 2
-2 x 20 x 0,84 =-33,6 kN/m
dengan Tekanan tanah aktif pada dasar dinding:

Pa =YbHKa- 2c~Ka
2
Pa = tekanan tanah aktif total (kN/m )
2
Pp = tekanan tanah pas if total (kN/m )
H = tinggi dinding penahan tanah (m) = 18 X 4 X 0,7-33,6
Y = berat volume tanah (kN/m3) 2
2
c = kohesi (kN/m ) = 16,8 kN/m
I Kedalaman retakan he (dari muka tanah),
Contoh soa/9.3:
I
Diketahui dinding penahan tanah d G b h = 2c = 2 x 20 =2 ,6?m
beru a tan pa a am ar C9.3. Tanah urug r b ~ Ka 18 X 0' 84
- 18p kN/ah3laHn~u berlempung dengan c = 20 kN/m2 m = 1Oo dan Yb
c

- m 1tung t ka ' 't' '


e nan tanah aktif total dan titik tangkap Atau dapat pula diperoleh dari perbandingan segitiga:
gayanya.
201
200 - IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH 11
16,8 Diagram tekanan aktif akibat beban t b . . .
= -- empat dengan tinggi H dan lebar sis eKr agt rata 1n1 akan berupa segi
33,6 1q a

1.68he = 13,44- 3,36 he ~ lefbagi rate dienggep 11t agal

re----- ''*' tan.h lltii w "'


1~' \ ---- -- /-
I \
he= 2,67 m (sama) ', \ D->.--
UVUIUl terbagl rete q
\
Dalam hitungan tekanan tanah aktif sebaiknya bagian yang mengalatni . ' - t--~
tarikan diabai.kan. . .
.. ,...__--f

Tekanan tanah aktif total dihitung dengan menghitung luas diagram


. . ~ ; .
, " : t--~
bagian tekan. H :.t rr 14--~

Pa = Y2 x 16,8 X (4- 2,67) = 11,4 ~/m' d


' . . .
.. .. ." b
'. . .,.___~

Titik tangkap gay a tekanan aktif = (4 - 2,67)/3 = 0,44 m, dari dasar ,r


~ -
'
I
,
A
I

.--~

dinding. . . .. .
'
" t . ....._~

.. .. .

..
J '
1 ....

9.7 PENGARUH BEBAN DI ATAS TANAH URUGAN


9.7.1 Beban Terbagi rata Gambar 9.9 Tekanan tanah lateral akibat beban terbagi rata q.
Kadang-kadang tanah urug di belakang dinding penahan tanah
Contoh soal 9.4:
dipengaruhi oleh beban terbagi rata. Dengan menganggap beban
terbagi rata q sebagai beban tanah setebal hs dengan berat volume (y) Dinding penahan tanah diperlihatkan pada Gambar C9.4. Beban
tertentu, maka tinggi lapisan tanah hs = q/y (Gambar 9.9). Tekanan terbagi rata q = 20 kN/m bekerja di atas permukaan urugan dengan <p
2

3
tanah lateral pada kedalaman hs dari tinggi tanah anggapan (atau di = 30 dan Yb = 18,5 kN/m .
pennukaan tanah urug) akan sebesar Hitungan tekanan tanah aktif dan titik tangkap dari gaya tersebut.
Pa =hsYKa =qKa = 1
q 20 kNim
(9.34)
Jadi, akibat adanya beban terbagi rata ini, tambahan tekanan tanah I' ,-.... .. ~
~

Pasir cO
' ~
. :. 0 - 30" \
aktif total pada dinding penahan tanah setinggi H dapat dinyatakan ' ,~
\ yt" 18.5 kN/m
, ~
oleh persamaan: '< A
,
~ ~

\
", t
~

A
'I)

\\ p , 33

(9.35)
,_ .
Jl
"" I>
('
I
~r- .

._ ~-- -\--- \

' . ...,

I
r- \
dengan,
/)

., ' Cl
I'

I
-
0
b I I

y 1 ,~ m 2.5 m U7m \
,
I
d . \
~

I'

Pa = tambahan tekanan tanah aktif total akibat beban terbagi rata . I 0, ['
\
q = beban terbagi rata J 0
_...
A
H = tinggi dinding penahan
Ka =koefisien tekanan tanah aktif
Gambar C9.4.
202 - IX. TEKANAN TANAH LATERAL
203
MEKANIKA TANAH 11
Penyelesaian:
Ka = tg~(45- cp/1)
(9.37a)
2
= tg 45 -30/2) = 0..33
(
Dari penyelidikan Gerber ( 19?9) d S
Tekanan aktif pada dinding akibat be ban terbagi rata q: terse but mendekati kenyataan biia diuabn h pan?le~ (1938). persamaan
a menJadi.
J
2
p 3 = qK3 = 20 X 0.33 = 6.6 kN!tn- 1,77 p 11l ll 2
1 cr h = - H-2- ( 2 , 1 untu k m > 0 4 (9.37b)
Pal= qK3H = 0.66 X 5 = 33.3 k.N/111 111 +n-)
2
Titik tangkap gayanya pada: H/2 = 2,5 111 dari A. 0.28P 11
cr h = H 2 (O , l untuk m ~ 0 4 (9.37c)
Akibat tanah urug: .16 +n-)'
., P (kN)
q (~lln')
Pa = HybKa = 5 X 18.5 X 0.33 = 30.5 kN/m-
~ .,
Pa'l. = lh.H-ybKa = Y2 X 5- X 18.5 X 0,33 = 76.3 kN/nl'

Titik tangkap gayanya pada: H/3 = 513 = L67 m dari A.


1umlah tekanan ak1if total: I

L Pa= 33.3 + 76.3 = 109,9 kN/m' a,.


Titik tangkap gaya tekanan ak1if (v) diperoleh dengan mengambil
momen terhadap A:

109.9 y = 33,3 X 2.5 + 76,3 X 1,67


(a} Beban tltlk (b) Beban gans

y = 1.92 m. di atas A.
Gambar 9.10 Tekanan tanalz pada dinding akibat beban titik, beban garis
dan beban fondasz memanJang.
9.7.2 Beban Titik
. . Tekanan lateral akibat beban titik di atas tanah urug dapat 9.7.3 Beban Garis
~~~ttung dengan pe.rsamaan Boussinesq (Spangler, 1938). Jika beban Di dalam prak-tek, beban garis dapat berupa dinding beton. pagar.
tltik P terletak seJauh seperti ditunjukkan dalam Gambar 9.10a, saluran yang terletak di dalam tanah dan lain-lain. Boussine~
dengan menganggap angka poisson (J!) = 0 ,5, maka: memberikan persamaan tekanan tanah lateral akibat beban gans
sebesar q persatuan lebar (Gambar 9.10b):
2
cr =P 3x z
X 21t (x '..) + z ..., )s12 (9.36)
(9.38a)

Substitusi x = mH, z = nH dan I'T


vx-
_ I'Td' h
vh. tpero1e :
Dari hasil penelitian Terzaghi ( 1954). Persamaan (9.38a) mendekati
k.enyataan bila din1odifikasi n1enjadi:
204 - IX. TEKANAN TANAH LATERAL
_05
MEKANIKA TANAH 11
2
4q 111 11 untuk 111 > 0,4 (9.38b) q

crh = nH
1 1 Tanah 1{pnlr 1)
1 ., e 1, w
..,,, ..,, z
I , P.,
I, C, 0 h, -~
0,203n I I qK., ~-~ ,., w
untuk 1n ~ 0,4
.11> "
(9.38c) I ' 4 '' m.a.t ~ ..,l,...,,
1)2
\ ' . . I
- .
(0.16 + n ...
I
-~ I .. ' d Tanah 2 (paslr 21
I ' j, H
..& , I 1ft, l2' K.a
I a o
I -. ~ '-'
.,. Cz 0 P.., P..
I :- ~ ., 1\ - +---
1 <.l ~ 41-- po6
9.7.4 Be ban Terbagi Rata Memanjang I , ~ : I +-~-
I ~ '"4 "' I
" ' f.
Beban terbagi rata meinanjang (q) dapat berupa jaJan raya, jalan
kereta api, atau timbunan tanah yang sejajar dengan dinding penahan (a)
tanah. Terzaghi (1943) memberikan persatnaan untuk beban terbagi
rata memanjang (Gambar 9.10c) sebagai berikut: Gambar 9.11 Diagram tekanan tanah aktif Rankine.

oh = 2
q (p- sin Pcos 2a) (9.39) - Pada kedalaman z = ht + h2 = H, karena tanah setebal h2 terendam
1! air, maka pada bagian ini dipakai berat volume efektif (y{):

dengan a dan ~ adalah sudut yang ditunjukkan dalam Gambar 9.10c (9.43)
dalam radian.
Tekanan tanah aktif pada bagian dinding setinggi ht adalah

9.8 DIAGRAM TEK.ANAN TANAH AKTIF DAN PASIF


pa' = Ka2 crv = Ka2(q + Ytht + Y2'h2) (9.44)
RANKINE - Tekanan lateral akibat tekanan air setebal h2 atau pada z =H:
9.8.1 Tanah Tak Berkohesi U = Ywh2 (9.45)

Ditinjau dinding penahan tanah dengan tanah urugan berupa Tekanan tanah aktif total pada dinding penahan dengan tinggi H.
tanah pasir yang di atasnya terdapat beban terbagi rata q (Gambar adalah sama dengan luas diagram yang dintunjukkan pada Gambar
9.11). Muka air tanah terdapat pada kedalaman h 1 dari muka tanah. Di 9.1lb, yaitu:
bawah ht terdapat tanah pasir 2.
Pa = Pa1 + Pa3 + Pa2 + p a4 + pa5 + Pw
- Pada kedalaman z = 0:
atau,
Tekanan aktif efektif terhadap dinding Pa = Kaq (9 .40)
2 9 6
- Pada kedalaman z = h1, karena tanah tidak terendam air tekanan P. = qh tKat + qh2Ka2 + 1h Ytht K. t + Yzy{ h; K. 2 + 1/zywh/ ( .4 )
vertikal total sama dengan tekanan vertikal efektif, atau : ' (f gi - h ) terhadap bagian
1
Perhatian bahwa tekanan tanah 1atera tng - 1
b'l
crv=crv' =(q + Ytht) (9.41) dinding di bawahnya (yaitu bagian lapisan 2) adalah sama ?engan t a
. bagai beban terbagt rata yang
Tekanan tanah aktif pada bagian dinding setinggi ht adalah tekanan tanah setebal ht dtanggap se B.l t h lap'tsan 1 diang-
. d'1 d' b wahnya 1 a ana ..
menekan p~da bagtan ~ tng a d dindin di bagian lapisan :!:
Pa =pa' =Kat crv' = Ka1(q + y 1h 1) (9.42)
gap sebagat beban terbagt rata terha ap g
207
206 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH 11
q' = htYt (9.47) 9.8.2 Tanah kohesif
Tekanan tanah aktif akibat tanah setebal ht sebesar q' yang terletak d'1 Unt~k tanah urugan yang berkohesi . . .
atas tanah urug dengan dinding setinggi hz adalah: tanah akttf pada dasar dinding pe h atau ntlat c ttdak nol, tekanan
persamaan na an Gambar 9.13a diberikan oleh
Pa4 = q'Kah2 = YththzKa (9.48)
Pa = HyKa - 2c.VKa
Penggambaran diagram tekanan tanah pasif menurut Rankine dapat (9.51)
digambarkan seperti pada penggambaran tekanan tanah aktif. Tekanan Variasi Pa menurut kedalamannya da t dTh
tanah pasif Rankine (efektiO pada sembarang kedalaman ke dinding Seperti yang sudah dipelajari nilai p: ~ 12 a/t pada Ga~bar 9.13b.
setinggi H (Gambar 9.12a) adalah: kondisi undrained (tanpa d .) d' c c CrJKa), dtmana untuk
ratnast , t mana <p - 0 K3 1 d
maka he= 2cufy. - ' = an C = Cu,
(9.49)
Tekanan tanah aktif total per satuan 1 b d10d' penahan
Dengan cara yang sama seperti penggambaran diagram tekanan tanah dengan tinggi H, ada1ah : e ar Ing
aktif dapat diperoleh diagram tekanan pasif yang ditunjukkan pada
Gambar 12b. Nilai tekanan tanah pasif total Pp adalah:
q
1
Pa =-KaY
2 H 2 -2c K HK (l
(9.52)
7. r
l "/-
l Tww.h 1 (paslr 1)
P,.,
Untuk <p = 0,
I.,
, I .,, 'rl' ~~

tI
c
~
f ,
.

I
I
I
C,O
1 2
Pa =-rH -2c u H

Paslf ,. ,
~
I
~ m.LJ H
(9.53)
'I . '
I I
~--==-----1 2
. ..
:-
I1' ' 1I T--'-
.,,.., 2 (p air2)
~,
I , , I Karena sesudah retak tidak ada kontak antara tanah dan dinding
~ , I
I ~ I ~ .. o sampai pada 1\edalaman he, maka hanya tekanan tanah aktif dari
cl ~: I
~. I , :

kedalarnan he sampai H saja yang diperhitungkan. Pada kondisi ini,


tekanan aktif total persatuan panjang dinding setinggi H adalah:

Pa = Y2 (yHKa- 2c...JKa)[H- 2cl(r/Ka) (9.54)


Gambar 9.12 Diagram tekanan tanah pas if Rankine.
Gambar diagram tekanan tanah aktifnya dapat dilihat pada Gambar
9.13b.
a tau Bila sudut gesek dalam tanah urug, <p = 0, maka

I
Pa = Y2 yH2 - 2cuH + 2c/!y (9.55)
Tekanan tanah pasif pada dasar dinding setinggi H (Gambar 9.14a).
(9.50) dihitung dengan persamaan:
(9.56)

208 IX. TEKANAN TANAH LATERAL


MEKANIKA TANAH 11
2cvK.
Contoh soal 9.5:

I 1-
, J Ditentukan dinding penahan tanah s .
I
'I'f tanah: epertJ pada Gambar C9.5. Data
' ., r
1' r
~ re
I .. ~ ; ~ H Tanah 1: Yb = 16,5 kN!rn , r ::: 0 dan q> ::: 250 3
I r
I "' . I~ 3
I ; .. " f Tanah 2: Ysat = 19,81 kN/m , y'::: 10 kN/ 3
I ' { . m , c ::: 0 dan q> ::: 30
' ,_ . r Muka a1r terJetak pada kcdalaman 2 . .
dan gambarkan diagram tckanan akf1f d m ~an permukaan. H1tung
I - ~
,' . I
I
I
I

..

"
I
II
Berapakah gaya geser totalnya? an pasJf dengan cara Rankine.
HyK, - 2cvK,
(~) (b) _,__
. - . . llnAh 1;


Gambar 9.13. Distribusi tekanan tanah aktifuntuk tanah kohesif. 2m

..



.
ma.t 51

Pada permukaan tanah urugan H ::: 0, n1aka H .. 7.5 m


, .
llnah 2

p, ::: 2cVKp (9.57)

5,5 m -(2)

m.a.t {3)

Variasi tekanan tanah pasif dengan keda lamannya, dapat dil ihat pada .. 1,5 m

..

Gambar 9.14b. Tekanan tanah pasif total per satuan panj ang dinding ~

penahan tanah seti nggi Hj adalah 14,72 45


-;-a!-......---'--:----1
10.9 11,2
SW!an tellanan dalam kNJml

2
Pp=Y2yH Kp + 2c KP H {9.58) Gambar C9.5.

Untuk <p = 0, nilai K, ::: 1, maka: Penyelesaian:

Tekanan tanah aktif dihitung dengan menggunakan tabel (Tabel


(9.59) C9.1a):
,1 T Tabel C9.la
I , I
J .. ., I'
I
No. .,
1 1 ,~ ' I
I Diagram
Pa (kN/m-) Pa(kN/m')
'I t' I II
I~
I
r .
.. I 1 2 X 16,5 X 0,41 = 13,53 Y2 X 13,53 X 2 = 13,53
,. ' I H 2 2 X 16,5 X 0,33::: 10,9 10,9 X (4 + 1.5)::: 59.95
I ,, ' I
'f.. f I
,I ' . t 3 5,5 X 10 X 0,33 = 18,2 Y2 X 18,2 X 5,5 = 50
' I
I
I I '
'
I
I
4 5,5 X 9,81 =54 Y2 X 54 X 5,5 = 148,5
I .. , I
I '
"\
l I 271,98
t ~

(b) Tekanan tanah aktif: Pn =HyKn


Gambar 9.14 Distribus1 t k Tekanan tanah aktif total: Pn = Juas diagram tekanan aktif
e anan tanah pasif untuk tanah kohesif
210 - 211
MEKANIKA TANAH 11 IX. TEKANAN TANAH LATERAL

- ?5 . 5 ')5f ?) - 0 41
=(<T2(450 - <r /2 ) =tg (4. - - - - ' 2
<p- - 1\.a
I .
c
Tanah urug terdiri dari dua 1aptsan:
.
Tanah 1, pasir: Yb == 17.5 kN/ 3
<p =30; Ka =tg:!( 45o - 30o/2) =0,33 m . y.,;lt == 20.3 1 kN/m3. == 35o -
Tanah 2._,lempungan: Yt1 == 17.5 kN/ 3 <p ' c- 0
Tekanan tanah pasif dihitung dengan tnenggunak.an tabel (Tabel 20 kN/m- m Ysat == 19,81 kN/m3.<p == lOo. c =
C9.lb):
Muka air tanah terletak pada k d 1
Tekanan tanah pasif : PP= HyK,) urug. Hitunglah tekanan aktif d e a atnan 2 m dari permukaan tanah
. an garnbarkan diagram tekanannya
Tekanan tanah pasif total : Pp =luas diagratn tekanan pasif Penye l esazan:
<p = 30: Kr =
2
tg ( 45 + 30/2) = 3 Pasir: Kn = tl(45- <p 12~ = tg~(45 _ 35 a12) = 0.27
Lempungan : Ka == tg-(45o_1012) == 0,70
Tabel C9.1b .YKa == " 0,70 =0,84
Pr (kN/m-)
1
Pp(kN!tn')
No. Diagram 2c-YKa == 2 X 20 x 0.84 =33.6 kN/m2
5 1.5 X 10 X 3 = 45 h X 45 X 1,5 = 33,8
1

6 1.5 X 9.81 = 14.72 Y2 X 14,72 X 1.5 = 11,04 Tabel C9.2


44.04 No. ,
Dia ~tarn Pa (kN!m-)
Gaya geser total= Pa- Pp= 271.98- 44.()4 = 227,94 k.N/m' 1 2x17,5x0,27 =9.5 Y2 X 2 X 9,5 =9.5
2 2 X 17,5 X 0,27 = 9.5 0.95 X 2 = 19.0
Contoh soal 9.6:
3 2 X 10,5 X 0,27 = 5.7 Jh X 2 X 0,57 == 5.7
Diketahui dinding penahan tanah pada Gambar C9 .6..
4 (2x17,5+2 x 10,50)0,7 = 39.2 39,2 X 2 = 78,4
t

5 2 X 10 X 0,7 = 14.0 Y2 X 14.0 X 2 = 14.0


. ..
. .... . .. .
"\ t
. . . P"-
\r.' -.. . .J
. . '. 6 -2 X 20 X 0,84 =-33.6 -33,6 X 2 = -67.2
:. -.... . 7 ...,,m
l" "'""'
. . ..... ..
2m :. ,- ::.'!
.. ... :
~

~
r'= 020.31 .vvm-
__ . ~
7 4 X 9,81 = 39.24 Y2 X 39.24 X 4 = 78.48
..
. ' . . ! . , - J.s
~. . ... m.a_ t .
. .. '
,
.. : . ... . .... .,.. . ... . .
'
t t
..... ... "' .
o
.~,
I ,.1
. ,

I

-
o o - ..,.)
.,.
'LPa = 137,88 kN/m'
.. , ... . ... .. . ... .., .
\. . ...
.
o~.,..

-
''" tl ,
I ' ......
' ' ... ' , ' \. ' ...
'
-.~. (2)
2 m .... .., ............
..',,..M........... . ,: ., .,. _.,.,.... .
... ..,. ... .
!-~
( ....

.. .. .
t

. ..
....t,
-

.. .... . ..

. .
" ' t t I .

Diagram nomer 5, Pa = lz3 fKa = 2 x 10 x 0.7 = 14 kN/m:!


.. . . . . ... .... ......-. .. ........... ... .. - ... ..
.... 1 1

.
,., ' t "
. ,... ... . .. . , ' , ' t ' t '

.. , ...... . ......... . -.
~
I .- '
2
~2m :


'

I t . '

Lanpuacan:

Diagram nomer 6, Pa = -2c.Y Ka = -33.6 kN/m (pengurangan tekanan
19.81 k.N/m I (6) 1\
-m tanah aktif akibat pengaruh tarikan)
t I

--~ ~ - II ' \
-
"'T.":"''""'C
\ ' ... '!'. 17~ kNim (-4)
c 20 kN/m : I \

.



10 l,-,
(5) \
Gaya geser total pada dasar dinding penahan ""i.Pa = 137.88 kN/m
L---~ -L--~ ..____ __.
I
39,2
f~
14
., f 39,24 I
1 -33& 1
' 9.9 TEORI COULOMB
Gambar C9.6. Teori tekanan tanah lateral cara Coulon1b (1776) memperhatikan
pengaruh gesekan antara tanah urug dengan dinding penahannya.
212 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH 11
. .
dan tanah (8) berpengaruh pada bentuk PS= PQ sin(a+~)
Sudut gesek antara dt~dl ng aki dinding penahan tanah, seperti yang sin(i - p) (9.6 1)
bidan.g longsor pada uJung ;.tSa dan 9.15b. Akibat .ad~nya gesekan
ditun.Jukkan pada Gambar k b'dang longsor menJadt melengkung QR = PQ sin (O:+ i)
antara dinding dan t~na~. be~tuk te~anan tanah aktif maupun pasif. (9.62)
di dekat dasar kak1 dmdmg, at PQ = Hlsin a
(9.63)
Berat baj i tanah persatuan panjang dinding penahan,
17 2
W = yA ( 1) = -~"-- sin(a + i ) sin(a +{3 )
2
2sin a (9. 64)
sin(i- {3 )
Gaya tekanan aktif total Pa dapat ditentukan dari poligon gaya pada
Gambar 9.17b.
(b) Tckana.n tanah pasaf
(a) Tekanan unah akcif pa W
Gambar 9.15 Lengkwzgan bidang fongsor ak1bat gesekan tallah dall dinding.
-------------=------------------------- (9.65)
sin(i-cp) sin(l 80 -a- i+cp +8)

Beberapa anggapan dalam analisis tekanan tanah cara Coulomb atau


( 1776), adalah: s
1. Tanah adalah bahan yang isotropis dan homogen, yang mempu- Q

nyai sudut gesek dan kohesi.



t

2. Bidang Iongsor dan permukaan tanah urug adalah bidang rata.


I o
~ .

3. Gaya-gaya gesek didistribusikan secara sama di sepanjang bidang


'


t

H
longsor dan dengan koefisien gesekf = tg <p.


li'afo a
I
4. Tanah yang longsor (yang berbentuk baji) merupakan satu






kesatuan.
5. Terdapat gesekan antara dinding penahan dan tanah urug. Tanah
.~


. 180 - a - I

p
yang longsor, bergerak di sepanjang sisi belakang dinding (b) untuk a > 90"
{a) un tuk a < 9<r
penahan mengembangkan gesekan.
6. Keruntuhan pada struktur penahan tanah dianggap sebagai Gambar 9.16 Kelongsoran ditinjau dari teori Coulomb.
masalah dua dimensi dengan memperhatikan panjang satuan dari
dinding penahan yang panjangnya tak terhingga.
W sin(i - cp) (9.66)
Pa= ------------------~----~----------
Ditinjau struktur dinding penahan tanah seperti yang ditunjukkan pada sin(l800 - a- i + cp + 8 )
Gambar 9.16.
Dari Persamaan (9.66), dapat dilihat bahwa nilai Pa =f(i). Gabungan
Luas baji tanah yang longsor A= Y2 x QR x PS (9.60)
Persamaan (9.64) dan (9.66) dapat diperoleh:

214 IX. TEKANAN TANAH LATERAL -~


") l -
MEKANIKA TANAH 11
. sin(a+
yH2 sin(a+z)-. ( {3) sin(180 -a- i+cp+8)
rn sin(i- {3) (9 .67)
persamaan (9.69) sama deng
Rankine. Dari Persamaan (9.~~)p~:s~7a~n tekanan tanah aktif cara
Pa= - -2- stn r- umum: p dlperoleh bentuk persamaan
2sin a
dPa =O
Derivatif dari Persamaan (9.67), di (9.70)
. . . maksimum gaya Pa terhadap dinding, yaitu dengan,
a kan d 1pero1e11 m1ai
2 . 2
yH 2 sin (a + cp) (9.68) Ka = _ _ _ _ _ st::_n~(=a~+~({J~): - - - - - -
Pa= ----------~~~~==========~22 7 (9.71)
2 sin(cp+8)sin(cp-8) 2
sin 2 a sin(a- 8 1+ sin(cp + 8) sin(q>- {3)
sin 2 asin(a-8 1+ sin(a- 8) sin(a + {3 )
sin(a - 8) sin(a + {3 )

Jika f3 = 0 = 0 dan a= 90 (dinding vertikal, Jicin dengan tanah urug Dengan cara yang sama, tekanan tanah past'f dapat pula dttentukan.
.
horisontal. maka Persamaan (9.68) akan berbentuk: Menurut Gambar 9.18a
'
(9.69) yH 2 .
W= sin(a+ i) stn(a + {3 ) (9.72)
2 sin(i- {3)

dan dari segi tiga gaya Gambar 9.18b,

-\, .P -
....

. .

~
w

:

w p"
H
--
P.

R
....
0

..
'
-

. ...

(b)

(b)
(a)
(a)
Gambar 9.18 (a) Gaya-gaya yang bekerja pada kondisi tekanan pasif
Gambar 9.17 (a) Kondisi saat longsor (b) Poligon gaya untuk hitungan tekanan pas if.
(b) Segi tlga gaya

p =W sin(i + <p) (9.73)


P sin(l80-i-cp-8-a)
_17
216 MEKANIKA TANAH 11 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
dPP = 0 . 2
. 'I . minimutn dari dl'
Dengan tnenganlbtl nt ax Ka = - - - - - - - ; : : s:.: _n~(~a~+~q;~)~-----
2 .
stn a stn(a- 8 1+ ~in(cp + 8) sin(cp- {3) 2
diperoleh.
sin(a- 8) sin(a + {3)
yH 2 sin 2 (a - qJ) 2 (9.74) 2
=--------------~st~n~(~85==+~3~5~)~-----------
0

Pp= ? sin(<p+8)sin (<p+ (3 )


- 2
sin a sin (a+ 8) 1- sin(a+ 8) sin(a + {3 ) 2 ~~~---~======= 2
sin 85 sin(85 - 20) 1+ sin(35 + 20 ) sin(35 -10)
sin(85o - 20) sin(85 + 10 )
. . 'k 1
Untuk dtnd1ng vertt a sangat Iicin ' dengan tanah
. . urug horisontal (8 ::: = 0,32

~ = 0 dan a= 90o), Persamaan (9.74) menJadt , .


., Tekanan tanah aktif pada dasar dinding:
2
yH 1+sin <P = yH - tg 2 ( 45+ ({J I 2) (9.75)
P a( l) = HybKn =6 X 18 X 0,32 =34,6 kN/m2
Pp= 2 1-sin<P 2
P n(2) = qKa = 20 X 0,32 =6,4 kN/m2

Persamaan (9.74) dapat dituliskan sebagai Tekanan tanah aktif total :


2
Pa = P ao) + P a(2) = Y2 H ybKa + qHKa
yH 2 2
Pp= KP (9.76) = ( Y2 X 6 X 18 X 0,32) + (20 X 6 X 0,32)
2
= 103,7 + 38,4
dengan,
= 142, 1 kN/m'
2
sin __:__
Kp= _ _ __ _ ___ (a- <p ) _ _ _ __
..:......:_ --:--:12 (9.77) 2
q = 20 kNtm
2 sin(<p + 8 ) sin(({J + (3) p = 10"
sin a sin(a +8 ) 1-
sin(a + 8 ) sin(a + {3)
. .
. ..
I '
)'11 a 18 kN/rrf

Contoh soal 9. 7: I

8 z 3SD

Diketahui dinding penahan tanah dengan beban terbagi rata q = 20


., '.. .,.
: , I
c=O
6 - 20"
2 '
kN/m bekerja di atas permukaan tanah (Gambar C9.7). Tanah urug H = 6m
\


I
I


\
I I
,
pasir miring sebesar ~ = 10, mempunyai Yb = 18 kN/m , c = 0, <p =
3
'' ,r .
,.
;
: ,
35. Hitung tekanan tanah aktif total, jika diketahui sudut gesek antara

.. ...... ...
t I I

dinding dan tanah 8 = 20. I

'

,.
6
..
,
:
Penyelesaian:


<P = 35; ~ = 10; 8 = 20; a= 85

Koefisien tekanan tanah aktif cara Coulomb:


Gambar C9.7.

IX. TEKANAN TANAH LATERAL


21 8
MEKANIKA TANAH ll
'
NAN TANAH AKTIF PADA DINDtNc
9.10 AN Bila cara Rankine digunaka t k
. . . n, e anan tanah akt1f dapat dtanggap
PENAH 1 ktif pada dinding penahan tanah oekerJa pa?a btdang vertJkal yang melalui ujung kaki bawah dinding
tana 1 a 1 b
ktek. tekanan k' e maupun Cou om . Prose<tu penahan (hhat Gambar 9.19). Selanjutnya, tekanan tanah aktif dapat
Dal.a
d pat d111 u
lt~t pnrga dengan cara Ran tynang dipakai dapat dilihat Pad~
ggapan d' d' dihitung d~nl?:an menggunakan Persamaan (9.16). Untuk analisis
a d anggapan-an erlihatkan suatu m mg penahan stabilitas d.md.mg, berat tanah W, dapat dianggap satu kesatuan dengan
hitungan 9 al; Gambar 9.19a tnemd~ sedangkan Gambar 9.I9b struktur dmdmg penahan tanahnya atau nilai tekanan tanah aktif
Gambar . ng pen e ' k'
h dengan kakt ya h tanah dengan ka 1 yang panJang. dihitung dari resultan gaya antara gaya Pa dengan gaya berat W,.
tana d'10ding pena an . Untuk hitungan yang menganggap berat W, sebagai satu kesatuan
memperlihatkan . . naka tekanan tanah aktJf dapat
I b dtpakat, I 70) d dengan dinding, pengaruh W, adalah menambah berat vertikal dari
B1Ja cara Cou om Persamaan (9. ' engan gaya Pa
ggunakan h d dinding penahan. Arab tekanan Pa pada permukaan tanah urugan yang
d'h
t I
tung dengan
k sudut men8 terhadap g aris normal ter a ap pennukaan miring, membentuk sudut CP) yang sejajar dengan permukaan tanah
men1bentu urug.
dinding.
Contoh soal 9.8:

Dinding penahan tanah ditunjukkan pada Gambar C9.8. Data tanah


___,...:-_ -___ }.:; --
,-. ...... pasir urug sebagai berikut: Yb == 18 kN/m3; c == 0; <p == 30. Tentukan
!! --~-
AB =H' tekanan tanah aktif total dengan cara Rankine.
~'I I
I I
I I
I I
H I P. (Coulomb) I
~:-r:-
I :; .-.. p - - -~0
I II '
I
c;.:~
.
1
I
Pa' = 1Ar y(A8) 2K.
I . . ~ I .
. . ,..' I
.....- (Rankine) , AB = H' I ..: ~
: .. ~.
. I
I P.' 112y(AB~~ . .., .. " . .,. I
J'
I . : .: .
I \ t

I
H I . . . .. . '
0

-. . w. I
.t--dllbalkan pada I ~.- I
.. J '
hitungan cara . ..o,. . I
L-----:-A Coulomb
... : ,;.
t .. : ':.
I
1
.,
ra
I lffJ . . .
: . .. 0 q ,o, I~

__ _.._

I
(a) I .'. ... ;.. .. .. ..-....... .. ....:.
- . . I 20"
I,-
,..,..

. : ,
..
.
~
.. 0

. .. ~ .. .. . .. . . .:.....
.
I
I W 27.2 kNim' P.' = 11,8 kNim'
.. . .. o . ., ... .'

o-' ~
'- ..

. .

~

I
I
, . . . .
.. ...
0

~m
,., :.... . . ' , ,.. I
... :.
(b)
l
1
to .. l o 1 t o DI'W
'-41 t I o 4 t c;;JitJ
o: t 'o " I I
(b)
8 P untuk cara
Rankine tuk (a)
o 6 dl sepanJang AB un
cara Coulomb
& sepanjeng AB adalah

p.o&.;e Gambar C9.8.

. dan ea ra Coulomb
Gambar 9.19 Tekanan tanah aktif dari cara Rankme Penyelesaian: lt ga)'a
untuk analisis dinding penahan tanah (Bowles, 1977). . . akan merupakan resu an ..
Tekanan tanah aktif total pada dtndtng
dari tekanan tanah aktif dan berat tanah wp

220
MEKANIKA TANAH 11 IX. TEKANAN TANAH LATERAL

o o - PQ LH = P11 = 64,3 kN!m'


tg (90 - 80 ) - 4
Jumlah gaya vertikal :
PQ = 4 x tg 1Oo = 0,71 m
LV= Ws + P,. =27,2 + 23,4 =50.6 kN/m' .
?Oo- QR
tg- - PQ Tatnbahan gaya vertikal P,. kadang-kadang diabaikan.
Resultan gaya tekanan aktif:
a =QR =PQ x tg zoo
2
Pn'= .V('LH + LV2)
=0,71 x 0,36 =0,26 tn
2
Koefisien tekanan tana h aktif nlenurut Rankine: = -v (64,3 + 50,62)

cos f3 -)(cos 2 f3 -cos 2 qJ) = 81,8 kN/m'


K =(cos~) 1 ., {3 2 )
n cos f3 +-v(cos- - cos qJ Penyelesaian dengan cara lain, yaitu dengan cara grafis. Gaya-gaya
yang terjadi digambarkan dengan skala tertentu. Dengan mengukur
panjang garisnya, dipero1eh besamya gaya Pa. Cara ini diperlihatkan
dalam Gambar C9.8b. Dari gambar tersebut diperoleh Pa' = 81.8
kN/m' .

= 0,419 9.11 HITUNGAN TEKANAN TANAH LATERAL CARA


GRAFIS
Tekanan tanah aktif total :
9.11.1 Penentuan Tekanan Tanah Aktif Cara Culmann
Pn = Y2 (a + Hl YbKa
ACn =gans longsor
2
=Y2 X (0,26 + 4) X 18 X 0,419 B
~lfi.

=68,4 kN/m'
Dengan Pn membuat sudut 20 terhadap arah mendatar.
Berat tanah Ws per meter lebar : fJ = cr-b
Aw, = w,
Awa - w2 ..
Ws =Y2 X (0,26 + 4) X 0,71 18 =27,2 kN/m'
\
Aw3 "' w; w
X ''
Aw. = w.
Awn "" Wn ''\
Arah tekanan tanah aktif total akibat Pn dan Ws dihitung dengan

Ph= Pn cos~= 68,4 x cos 20 = 64,3 k.N/m' Gambar 9.20 Kun'a tekanan tanah aktif Cu/mann.

P,. = Pn sin ~ =68,4 x sin 20 = 23,4 kN/m' al secara gratis dapat dilakukan
Hitungan tekanan tanah later .. d" unakan untuk kondisi-
1umlah gaya horisontal : dengan cara Culmann (1875). Cara 101 tg h dan dindino hentuk
kondisi di mana terdapat gese kan antara tana ~ 223
222 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAHll
tidak rata, dan kondisi dimana terda
rugan yang K . Pat
Pennukaan tana
h u
d1 tas penn
ukaan tanah. arena ttu, cara tni sa11
gat 6. Denga~ m~nggu~a.k~n skal~ tertentu, letakkan berat W1, W2, W3... ..
beban terbagt rata a . k besamya tekanan tanah lateral. AC. n1temukan tltt
Yang dttank dan ttttk A ' dt sepanJang gans k-
uk metnperkira an titik Wt, w 2, w 3, dan seterusnya.
berguna unt lisis keseixnbangan gaya-g~~a. yang be~erja Pacta
Untuk 1nenga~a kirakan akan Iongsor, dtttnJau kond.tsi seperti 1. Dari titik-titik .w. , w 2, W3, .. tarik garis sejajar garis AD, sehingga
baji tanah yang dtper G bar 9.20. Dengan metnutar segt tiga gay memotong gans longsor anggapan (garis AC1, AC2, AC3 ... ) .
. . kkan pada arn o a
yang dxtunJU . sebesar sudut 90 - q>, vektor W menJ'act 8. Gambarkan kurva Culmann lewat titik-titi k potong yang ditemu-
.Jarum Jam . . . 1
kan dalam langkah (7).
searah putaran . AC reaksi R seJaJar gans longsor ACn, dan
dengan oans n, AD K . ..
seJaJar e hp jajar dengan gans . arena ttu, Jtka berat 9. Gambarkan sebuah garis yang menyinggung kurva Culrnann, yang
vektor tekana~l tana . a seberat tanah yang dianggap akan longsor sejajar dengan garis AC. Ditemukan sebuah titik singgung.
W.~~ dar'1 mastng-Inasmgk 1 tertentu (dihitung dan tttl
. . 'k A) d'
1 sepanjang
10. Gambarkan sebuah garis lewat titik singgung kurva Culmann yang
dtpasang dengan s (aAaC) dan J'ika dari ujung akhir dari garis yang
. Jongsor alam , . . telah ditemukan pada langkah (9), sejajar dengan garis AD,
gatts b .. ditarik garis seJaJar dengan gans AD, maka sehingga memotong garis A C. Panjang dari garis ini dikalikan
enyatakan berat aJl . l
m . . kh' p akan beri 1npit dengan gans ongsor alam AC. dengan skala gaya berat yang dipakai adalah gaya tekanan tanah
gartS pahng a If an . b k k be
. . . . .k a dari garis-gans Pa, dthu ung an, a an ter ntuk aktifnya.
Jtka ttttk-tttl UJUDo p .
g dl.sebut kunJa Cuhnann. Gans an yang terpanJang
Iengk ungan yan . k h ak 'f
(Pa) dikalikan skala gaya yang dipakat adalah te anan tana tl yang Contoh soal 9.9:
dihitung. Dinding penahan tanah, diperlihatkan pada Gambar C9.9. Data tanah
3
Yb= 18 kN/m ; <p = 35; a= 85 dan 8 = 20.
9.11.1.1 Tanah granuler Tentukan besamya tekanan tanah aktif dengan cara graftk Culmann.
I

Prosedur untuk menentukan besarnya tekanan tanah a~tif ~ara


Culmann pada tanah granuler (kohesi c = 0), adalah sebagat benkut Penyelesaian:
(lihat Gambar 9.20):
1. Gambarkan penampang dinding penahan tanah dan urugannya, c,
dalam skla tertentu. B
... -' --- ... ...
-
...
Paslr
c =0
2. Dari titik A (di dasar dari dinding penahan), gambarkan garis A~
. .
yang membentuk sudut <p (sudut gesek dalam tanah) dengan gans .. Kl.lfVa CulmeM
.
.. ...'
c
horisontal ke arah atas. H = 7,5 m

3. Dari titik A, gambarkan garis yang membentuk sudut 8 terha~ap


.
.-
~
Sbla:
0 200kN
-9<r.
2 m
garis AC (dengan 8 = a-8, a adalah sudut kemiringan ~in~mg

penahan dan 8 adalah sudut gesek antara tanah dengan dtndtng).


2,5 m
Ditemukan garis posisi AD. -------
-a-; as:- 20" = 65"
4. Gambarkan beberapa kemungkinan bidang longsor, seperti ABCJ,
ABC2, ABC3, ... dan seterusnya.
5. Hitung berat dari baji tanah (W1, W2 , W3, .. dan seterusnya). Gambar C9.9.

225
IX. TEKANAN TANAH LATERAL
224 MEKANIKA TANAH 11
. b3 ..1 tanah per n1eter le bar (dengan memperhark
H1tungan berat J 1 an
skala ._gambar): Penahan dan
.
berakhir di dasar dari retakan d
d b . . se a 1am 1'(' Gaya-gaya
k
yang be erJa pa a aJt tanah saat kelongsoran adalah:
.... 7 8 x 1 7 x 18 = 119.3 k. (Berat ABC1)
\l', =0 .) \. . . . 1 Berat dari baji tanah \V= berat dari ADBCE (a h d be
. telah diketahui): ra an sar gaya
ll'_' =O.S \. S.S x 1.8 x 18 = 137.7 kN (Berat AC1C2)
2. Reaksi !a
?ekerj~ membentuk sudut 8 dengan garis tegak Iurus
H'~ , =0.5 x 10 x 2 x 18 = 180 kN (Berat AC2C3) yang dttank dan permukaan dinding (hanya arah yang telah

diketahui)~
H'/ =0.5 x 11.5 x 1.4 x 18 = 144.9 kN (Berat AC3 C~) 3. Gaya akibat komponen tahanan geser pada dinding (Ca =ea x BD)
garis A C merupakan berat (arah dan besar gaya telah diketahui)~
.
PanJang ' .ek-+or
~l
)an;:;:a dipasane:..., pada
~ ._

kunlulatif dari baj i-baji tanah yang akan longsor . 4. Resultan gaya geser dan gaya norntal yang bekerja pada bidang

longsor yang membentuk sudut cp ke ba\vah terhadap garis nonnal
Aw1 = H' 1 = 119.3 kN pada bidang longsor (hanya arah yang telah diketahui):
Aw- = Hi1 + \\'2 =257.0 kN 5. Gaya pada bidang longsor akibat komponen kohesi dari kuat geser
(C = c x BC) (arah dan gaya telah diketahui).
AH'] = lV1 + n12. + ~v3 = 437 kN
Aw3 = l~', + ll'2. + ~v3 + n'4. = 50 1.9 kN
Dari penggambaran kurva Culmann dan dengan memperhatikan skala E 2C
1 he=- -
gayanya. diperoleh Pa = 220 kN/m . , .... K
---

- - ---
9.11.1.2 Tanah kohesif
.. -...
.
--~


' -- -- ---- -- c:

.
- -
~

.
0 -
;;-----
Untuk tanah yang mempunyai kohesi. di mana c tidak nol, teori ....
c
.'..... .-. -. w 1

4 '
Coulomb dapat digunakan dalam menghitung tekanan tanah dengan c.
mengembangkan cara Culmann. Kuat geser dari tanah urug dapat \
..
..... -
H '
diberikan oleh persamaan. . .


t c = c + cr tg cp (9.78)

dengan c = kohesi. Tahanan geser antara dinding dan tanah diberikan


oleh: . ...-...
"0

~

,.
8
(b)
(a)
'tr = Ca + 0' tg ~
k kanan ranah aktif pada
Gambar 9.21 Poligon gaya unwk menent~l an te
dengan : ~ adhesi antara tanah dengan dinding dan 8 == sudut ge~e~ tanalz urugan yang berkoltesl
an~ara dt~dtng dan tanah. Dalam cara ini. dianggap terdapat retaka
d'k ahui sedangkan \r. Ca dan C
ak1bat t~nkan di perrnukaan tanah sedalam lz, = 2c1y-JKn (G~~a! Arah dari kelima gaya-ga)~a telah _I ~ at. dioambar dan Pa dapat
921). Bidang longsor yang dicobakan berawal dari ujung kaki dtndtnz: dapat dihitung. maka pohgon ga) a ap e

_27
226 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAHll

. t k
d1ten u an. Poligon gaya untuk kelima gaya-gaya tersebut da (b) Gatnbarkan Ca :: c (BD 1) _ b N'l .
d d t h . Pal . bn - a J at Ca sama di seluruh baji
dilihat pada Gambar 9.2lb. Prose ur. I a as. arus dtulang-uian tana h yang dtco akan dan ga . ab
.
sampat menetnu kan nilai pn
yang maksunum.
b J tka retakan teris' .
I atr
g dengan garis horisontal. ns membentuk sudut a
tekanan hidrostatis yang be~erja sebagat tarn a1lan gaya dorong. '
(c) Hitunglah gaya kohesi yang beke d' . .
Prosedur untuk menentukan besamya tekanan aktif Pn dilakukan rJa 1 sepanJang btdang
Jongsor; C 1 == c(BC1) == be (""'C)
1'
bc2 -_ c JJ
d 2 =d c2 an . . .
sebagai berikut : seterusnya, yang membuat sudut i .12 .
horisonta1. ~, .. engan gans
l. Gambarkan dinding penahan tanah dan tanah urugan dengan skala
te1tentu (Gantbar 9.22a). (d) Gambarkan garis Ctdt, c2d2 . ... yang membuat sudut (i -cp)~ (h-
<p) . . . terhadap garis vertikal.
1
2. Gambarkan garis D1D2 yang menunjukkan tempat kedudukan \

kedalaman tnaksimum dari retakan. . (e) Gambarkan garis e1d1, e2d2 .... yang membuat sudut (a-8)
3. Gambarkan beberapa kemungkinan bidang longsor (AD 1 BC1A, ::: terhadap garis vertikal (arah dari tekanan aktif semua sama).
W1, AD1 BC2A2 = W2. .. dan seterusnya. (f) Dari titik-titik d1 , d2 .... yang telah diketahui, gambarkan
4. Hitunglah berat masing-masing baji tanah yang akan longsor dari suatu kurva yang melewati titik-titik ini.
luasan pada butir (3) dikalikan dengan berat volutne tanahnya (y). (g) Gambarkan sebuah garis singgung dari kurva butir (j) yang
5. Dengan skala gaya tertentu, buatlah poligon gaya seperti pada sejajar ae4. Ditemukan titik d3
Gambar 9.22b, dengan cara : (h) Gambarkan garis eada yang sejajar dengan e 1d 1, e1d2 .... dan
seterusnya.
(i) Tekanan tanah aktif maksimum Pa adalah panjang dari eada
dikalikan skala gaya yang dipakai.
A . ---- ----
----



... c,
r o,
~
ben 11 BC"
tlb If AS
Contoh soal 9.10:

... ..

'. ,, '
b
erA, 11 hh P
Dinding penahan tanah diperlihatkan pada Gambar C9.10. Data
H
.,.-
,,

~

' I
I
3 2
tanah: Yb = 17,4 kN/m ; c = 9,6 kN/m dan 8 = <p = 19.
I
\'
1
I
I
tentukan tekanan tanah aktif dengan cara Culmann.
i' I
I
P d,

.....

'.
, .. .
~
d.,
Penyelesaian:
I
a - a cs.'I

(a)
... (b)

Gambar 9.22 Penentuan bidang longsor dengan


cara coba-coba untuk
tanah kerkohesi
h = 2 x 9,6 =1,55 m
(a) Gambarkan W1 - a
- e1,
w2 = ae2 .. dan seterusnya. c 17,4 X ....j 0,51

Untuk per meter lebar dinding:


229
228 - IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH ll
d . ding sangat kasar.
. ermukaan tn . . Bcrat ku1nulatif dari baji tanah yang akan longsor per meter Jcbar:
D.anggap P _ (7 5 _ 1,55) x 9,6 = 57,1 kN (kare
b
Adhesi pada t an
.d g BD - , dl .
, 1 dengan tanah n1aka a 1es1 sama deng
na ADBC,A, (kiri) =(1,55 + 7.5) x 0,5 x 5 x 17.4 =393,7 kN
di antara tana 1
gesekan terJa an ADBC1A, (kanan) = 393.7 + 150 = 543.7 kN (akibat beban titik)
kohesi). Beban tltlk 160 kN ADBC?A2 = 543,7 + (0,5 X 10,9 X 1.5 + 1.55 X 2) X 17.4
A, I At = 740 kN

.. ------ c, ---- ~ ----


c,
-. -- ---- - - =740 + (0,5 X 12J X 1J + 1,55 X 2) X 17.4
,...
=933 kN
,. ,. ;'

... .,
I
II , .-"'
"",.. Tanah urug:
y. = 17,4 kN/m~ =933 + (0,5 X 13,8 X 1.1 + 1,55 X 2) X 17,4
. ----t'" c = 9,6 kN/m
-- 01 0 = <j>C 19 = l 1 19 kN
I
I
I C. C
Karena adhesi Ca bekerja vertikal pada bidang BD (dengan ~en~
I
H 7,5 m
I abaikan bagian retakan, AD), maka vektor gaya ab akan benmptt
I
dengan vektor gaya ber~t ae. Dari penggambaran grafik C'ulmann.
diperoleh Pa = 260 kN/m

9.11.2 Penentuan Tekanan Tanah Pasif Cara Culmann


I" KuM p.~sot Culmlllln

/
.. {kanan)

Skala :
0 200 kN

0 2m

a+ i
P,

Gambar C9.10.

Kohesi pada bidang longsor akan merupakan perkalian panjang


masing-masing garis BC1 , BC2, BC3 , BC4 , ( diukur dengan memper-
hatikan skala), dikalikan dengan kohesi (c), yaitu

BC,= 9,8 X 9,6 =94,1 kN


BC2 = 10,9 X 9,6 = 105 kN
BCJ = 12,3 X 9,6 = 118,1 kN
BC4 = 13,8 X 9,6 = 132,5 kN

230
MEKANIKA TANAH ll
. Dari titik ujung akhir dari 1-v0 gambar .
(a + 8) terhadap gans-cp. oaris AD. Hal ini berarti bahwa seg ~an
.
gans Ppn yang seJ
aJar dengan ~ .
( o + m) searah putaran jarum jam d
1 t1ga Tekanan tanah pasif ditentukan dari kurva tekana r C I
90 Diperoleh Pp= 530 kN. n past u mann.
d sebesar 'i' an
gaya tputar . Hubungkan Ppn untuk membentuk k
d t.Ietakkan dalam .....~ans-<p. . p 1'
Culn1ann. Panjang gans pn ) ang pa tng minirnu
Urva
tekanan _tanah pasi~ 1 nn dikalikan dengan skala gaya yang dip"Ihlh
9.12 BIDANG LONGSOR PADA TEKA 'A ' TANAH PASIF
dari ordtnat ~-una u nla dihitung. 11 Jika terdapat faktor gesekan dan adhes d. a t d" d' d
adalah tekanan tanah pastf yang . . 1 1 n ara 1n mg an
tanah u~ugnya.. ~nahsts tekanan pasif Coulomb atau Rankine.
meng.ha.s1l~an nllat yang terlalu besar dari tekanan yang sebenamya.
Contoh soa/9.11: Hal 1nt dtsebabkan oleh ~engaruh orientasi bidang-bidang utama
. . d"
Dtketahm In mg Pd' enahan tanah pada Gambar C9.11. Tanah urug terhadap kedalam~n. da~ btdang longsor yang terjadi bukan bidang
. d <p - 30 dan berat volume basah 18 kN/mJ yang rata. Telah dtamatt bahwa bidang longsor ak.ibat tekanan tanah
berupak patstkr
Tentu an e 'an eanng:ah p~sif dengan cara gratis Culmann, jika sudu~ a~tif yang ditentukan dengan cara Coulomb mendekati kesamaan
0
gesek antara tanah clan din din g. 8 = 10 dengan bentuk bidang longsor yang dianalisis dengan suatu cara yang
Jebih teliti. Sebaliknya. bidang longsor nyata untuk tekanan pasif
Penyelesaian: sangat berbeda dengan bidang longsor dari analisis Coulomb. Hal ini
mengakibatkan analisis Coulomb menghasilkan tekanan yang terlalu
B c, besar. Penyimpangan hasil hitungan semakin besar bila 8 membesar.
/
Agar hasil hitungan mendekati tekanan pasif yang sebenarnya maka
/
/ 0 - 30" dilakukan cara baji peTcobaan (trial wedge)

~
y tlkH.W

'

..

f
b = 10" Gambar 9.24b memperlihatkan bidang longsor yang berkem-
- . . .
5m .
bang akibat tekanan pasif. Kurva bagian bawah (BD) dari bidang
.
,. . . . '......
. .. .. ..
SkaJa Iongsor dianggap sebagai ~l!rva spiral logaritmik. dengan pusatnya
0 110kN pada garis DA. Bagian kurva atas (CD) berupa garis lurus yang
I I
0 2111 membentuk sudut (45 - cp/2) dengan garis horisontal. Tanah pada
bagian A CD dalam kedudukan pas if Rankine.
Kurva spiral logaritmik (Gambar 9.24a) dapat dinyatakan oleh
0 persamaan:
OtgqJ (9.80)
r= T0
' 'e
dengan:
Gambar C9.11.
r = jari-jari spiral pada sudut 8 dari ro
Berat baji tanah == luas x berat volume
To = jari-jari pennulaan pada 8 =0
Wt = 0,5 X 2 X 5 X 18 = 90 kNt <p = sudut gesek dalam tanah .
W2= 90 + (0,5 X 2 X 5 X 18) = 180 kN 8 = sudut antara T dan To, dalam radian
W3= 180 + (0,5 X 2 X 5 X 18) = 270 kN Luas OAB diberikan oleh persamaan:
W4= 360 kN (} 1
Ws=450kN
A= J:;- T(Td8)

o-
232 _33
MEKANIKA TANAH 11 IX. TEKANAN T ANAH LATERAL
rI -, - r .. ')

0 n

4t~<p (9.82)
H
-....P,
,m ' e-o Menjadi sifat ~-urva sp 1 1 . .
', n ;

6-- *
l . Jra ogantrntk bahwa sembarancr oaris
A '' H'3 radtal akan tne rnbuat sudut <p dengan oa k c o
. b ns tega 1uru~ kurvanya di
titik perpotongan gans radtal dan sp 1raln)'a Lo....kas be
8 11 .,_ 1 pusat rat 1uasan
sptra ogantn11 I( menu rut HiJ. ab ( 1957) adalah
I
I
I
B (b) sepertt yan~ terlthat
(a} I
I a '"o, x,
pad a Gambar. 9 ...t2a. Prosedur penentuan tekanan pas1.f.... dengan
E
,, A I --------- - mengang~ap btdang longsor berbentuk kurva spiral loearitmik disebut
'' I
I
I
E,
penyelesatan dengan cara ba]i percobaa11 (trial wedge).
''' y,

'' 111
=.i ro t~et 3
Cr1I ro ) (3tgq; sin 8 1 - cos8 1) + 1
.- , '\ (9.83)
P,
3 9t g - ({J + 1 ( r 1 I r0 ) 2 - 1
--6 -- \
\ w,
''
-3t~({Jstn8 1 -cos8 1 )
3
(c) '\ 4 tg<p (r1 I r 0 )
' n=-r0 , , (9 .8-+)
3 9tg -<p+ l (r1 I T0 )- -1

Adapun caranya sebagai berikut:


1. Gambarkan kurva spiral loaaritmik
0 dengan menggunakan
\
\
\
Per samaan (9.80).
\
\ 2. Gambarkan dinding penahan tanah dengan skala tertentu. sedemi-
\
\
\
kian rupa hingga bagian BD1 berimpit dengan spiral logaritmik
H \
\
(Gambar 9.2..td). Garis D1A digambar sedernikian rupa hingga
\
\ membuat sudut (45 - <pl2) dengan pennukaan tanah urug. A.rea
\ tanah ya ng longsor ABD 1C1 merupakan baji cobaan. dengan BDt=
\
\
kurva logaritmik. o. = pusat spiraL OIB = To dan sudut BO,Dt = el.
3. Hitung berat baji tanah ) ang akan longsor (lihat Gambar 9.24c)
(d)

(9.85)
Gambar 9.24
(a) Kunra spirallogaritmik (c) Gaya-gaya pada bidang ABD1E1 4. Karena peunukaan vertikal D 1 1 adalah zona pas if Rankine. maka
(b) Bidang longsor rekanan pasif (d) Penentuan tekanan tanah pas if (9.86)
Subtitusi Persamaan (9.80) ke Persamaan (9.81) diperoleh : Dengan d 1 = D 1E 1 Gaya Pd 1 bekerja horisontal pada jarak d1/3
o, 1 diu~m dari D 1 ke arah atas. Gaya F 1 adalah resultan gaya ge er da~
A= J- (ro ) 2 e 20tg tp d () gava nonnal yang bekeiJa sepanJang
bdancr
I o
lonasor
e .
BD1 D1
02 ;e~1barang titik pada kurva spiral logaritn1ik. garis radtal nletnbuat
sudut <p dengan garis nom1al. Karena resultan F 1 1nen1buat sudut <P
- _3,-
234 11 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH
. 1 pada titik tangkapnya, garis yang dita . P11= Pp cos 8
dengan. gan: n~:~~ it dengan garis radial dan melewati titik ~k (9.90a)
melalut F1 akat
1
~ekanan pasif per satuan lebar dinding d 1' Pt = Pp sin 8
Gaya p 1 adala11 gaya .d d' d' ' an dengan (9.90b)
. d . k H/ 3 arah vertikal dan asar tn 1ng. Arah d .
bekerJa pa a JUra k . a11
d ~ d ngan garis tegak lurus permu aan dinding p P = tekanan pasif total
gaya p bersu ut u e
1 .
P11 = komponen tekanan tegak lurus dinding
5. Hitunglah kescirnbangan tnotnen dart gaya-gaya Wt, Pdt , FJ dan P,
Pt = komponen tekanan sejajar dinding
terhadap o. 8 = sudut gesek antara tanah dan dinding
~VJXt+ PdJ)' l + F I(O) =Pill
15
(9.87)
'"
ll
12 !J
11 1/ J
to
W1x1 + Pdl Yt (9.88)
11 1/ I j

pt =
/1 .
'
I rM J IJ
1 J I~
r'
'i ')_ :J I
untuk menentukan nilai P 1, n1aka nilai-nilai dt , Yt, dan /1 dapat Kp -..../u j 11
1.-~ ~ 11
diperoleh dari penggatnbaran secara gra~s, sed~ngkan Pd 1 diper- ' ~
~
I/
/

oleh dari Persamaan (9.86) sesudah dt d1ketahu1. Untuk menentu- ~~[;I< ~ I


V I/
~~~v ~
kan pusat berat bagian ABD 1Eh atau menentukan panjang x 1, dapat v 1 1 ~~ V I
l c
/.l I
dilakukan dengan menentukan letak titik berat dari gabungan ~Vv / / r-' .L
I
V
V V
~ v;v ~ ~)1
~/
bagian Iuasan spiral logaritmik 01BD1 dengan segi tiga OtAB dan
AD 1E1 Penentuan pusat berat spiral spiral logaritmik dapat V (/
VV V
V
V
~
~

~
dilakukan dengan menggunakan Persamaan (9.83) dan (9.84). ~~ V I~

~ t:l v vv v V
V ~ ~..--v
6. Prosedur diatas diulang-ulang sampai terjadi beberapa baji (a)
1
V ~

percobaan, seperti yang terlihat pada Gambar 9.24d. Gaya-gaya 0 10 JO


Sudut gesek da/am , <p (derajat)
)D .0 45

P1, P2, P3 adalah gaya-gaya pada tiap baji yang dicobakan dan (a)
gaya-gaya digambarkan dengan skala, seperti yang terlihat pada -45 - e/2 -----.. . .
bagian atas gambar. Titik terendah pada kurva yang digambarkan
lewat titik 1,2,3 .... dan seterusnya, adalah gay a tekanan pas if per
satuan lebar dindingnya.
Hitungan tekanan tanah pasif dengan cara di atas akan terlalu
lama. Caqout dan Kerisel (1984), memberikan cara untuk menghitung '-Bidang tongsor
koefisien tekanan pas if Kp, untuk tanah tak berkohesi (c=O). Koefisien
t~kanan pasif per satuan lebar dinding penahan yang kasar dapat ' - Splrallogaritmik
d1tentukan dengan menggunakan grafik Gambar 9.25a dan 9.25b.
Pada Gambar 9.2Sa, nilai Kp yang diperoleh adalah untuk 8/~ ==1.
Untuk nilai 8/ <p yang lain, maka Kp harus dikoreksi dengan (b)
meng~unakan Tabel 9.1. Pada Gambar 9.25b, gaya-gaya yang
bekerJa pada dinding adalah: Gambar 9.25 Hubungan Kp dm~ 8, untuk lY({J = 1
(Caquot dan Ken sel, 1948).
(9.89)
IX. TEKANAN TANAH LATERAL
236
MEKANIKA TANAH ll
. fik ada Gan1bar 9.25 untuk tnenghitun
Contoh penggunaan gt a I p g /(P
adalah sebagai berikut : .
o. , _ o Bila; 8/<p = 0,5 . bet apakah Kp?
Misalnya: <p = 20 e - 0 . _~
Untuk 8/<p = 1. dari Gambar 9.25, Kp - - o -
8/ - 0 5 dan <p = 20 , maka R - 0,862 '
Dari Tabel 9.1. untuk <p - ' Kp = 5,905
Sehingga. Kp= 0,862 x 3 =2,59
2
Pr = Y2 Yb H Kp
. (R} da K untuk variasi 810 2
Tabe/9.1 Faktor reduks1 pa " = Y2 X 19 X 5 X 5,905
8/ <p
= 1402,4 kN/m'
<p
0.7 0,6 0,5 OA 0,3 0,2 0,1 0,0
0,962 0,946 0,929 0.912 0,898 0,881 0,864
10 0.978
0,934 0.907 0.881 0,854 0,830 0,803 0,775
15 0,961 . ' ,..
0,862 0,824 0,787 0.752 0,716
.
0

20 0.939 0.901 0,678

0.759 0.711 0,666 0.620


... . . ..,. = 19 kNim3
0.808 0,574
.. .. ....,

25 0.912 0.860 .. 0
t " c 3<r

0.878 0.811 0.746 0,686 0.627 0,574 0,520 0,467 ~ :;,. cx O


30 ~

35 0,836 0,752 0.674 0,603 0,536 0,475 0,417 0,362 .b ~~-


;

~
p, - 10" dan 3 c: 30"

40 0,783 0,682 0,592 0,512 0,439 0,375 0,3 16 0,262 )


' .
45 0,718 0,600 0,500 0,414 0,339 0,276 0,221 0,174 -
Hr:s5m

Contoh soal 9.12:



Dinding penahan tanah diperlihatkan dalam Gambar C9.12. Tanah

urugan kembali terdorong oleh dinding. Berat volume tanah Yb = 19
;'
~

( ~
3 0 .. , .,
kN/m dan <p = 30. Tentukan besarnya tekanan tanah pasif per meter
Iebar dinding untuk 8 = 10 dan 8 = 30, dengan cara: (a) Coulomb (b)
Caquot dan Kerisel (1948). Gambar C9.12.

Penyelesaian: (ii) Untuk <p = 30 dan 8 =30

(a) Cara Coulomb menganggap bidang Iongsor lurus (tidak me- 2


sin (90 - 30)
lengkung).
(i) Untuk <p = 30 dan 8 = 10

Kp = 10,1
2
Pp = Y2 yJ{2Kp = 1h X 19 X5 X 10,1
= 2398,8 kN/m'
_39
238 - IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH ll
(b) Cara Coquet dan Kerisel (1948)
(i) Untuk cp = 30odan I) = lOo o . momen .lentur yang ti~bul. Pc~gcseran arah lateral relatif besar, pada
Pemakaran turap kantllever. Dtnding turap kant'l b'l d"
Untuk u~/ <p = 1' 0/)' -_ 0' cp = 30 . dan Gam ba r 9.2Sa ' tnaka ke dalam tanah lanau atau lempung dapat be 1t ever 1 a tpancang
d k
ro ast pa a trtr UJung
Kp= 6.5 ba~ah t~ra?. Tekanan tanah pas1f bekerja pada bagian depan turap.
Untuk 81<p = 10o/30o = 0,33 dan <p = 30, dari Tabel 9.1, yartu dan UJung bawah sampat permukaan galian.
maka R =0,647
9.13.1.1 Turap Kantilever pada Tanah Granuler
Kp = 0,647 X 6.5 =4,2
., Diagram tekanan tanah pada turap dalam tanah granuler
Pp = Ih. YbH-Kp
2 homogen, diperlihatkan dalarn Gambar 9.26. Bila tanah berlapis-
= Ihx 19 x5 x 4,2 Japis, tnaka diagram tekanan tanah akan berbeda, namun prinsip
= 997,5 kN/m ' hitungan sama.
Bi la turap terletak dalam tanah granuler (permeabilitas besar).
(ii ) Untuk <p = 30 dan 8 = 30 1naka dapat diasumsikan muka air tanah mempunyai ketinggian yang

Untuk 8/<p = 30/30 = 1, 9' = 0, <p = 30, dari Gambar sama di bagian depan dan belakang turap. Sehingga. distribusi tekanan
9.2Sa, Kp= 6,5 (termasuk pengaruh beban terbagi rata dan lain-lainnya) dapat
ditentukan dari nilai Ka dan Kp- Jika faktor aman diperhitungkan. maka
Karena 8/<p = 1, jadi tidak ada koreksi.
.., dapat dipilih salah satu dari 2 kemungkinan:
2
Pp = Vz yt}1 Kp = Vz X 19 X 5-x 6,5 1. Mereduksi Kp (sampai 30%-50%) atau
= 1544 kN/m'
2. Menambah kedalaman penetrasi antara 20% sampai 40%. Hal
Terlihat bahwa hitungan tekanan tanah pasif cara Coulomb cenderung ini akan memberikan faktor aman sebesar 1,5- 2,0.
lebih besar dari cara Coquot dan Kerisel, jika 8 be1tambah.
-~ " ' ~ '.CV. ~

9.13 TURAP ~'. \\ ... M.a.t hw

\ ''
\
Pemasangan turap (sheet pilling) sering dipakai dalam pekerjaan- H J--1. \

Tanah grwrulef
pekerjaan sementara, seperti penahan tebing galian dan bendungan
elak. Kecuali itu, turap banyak digunakan untuk struktur penahan
1----\ \
l \ p
1----\
\
1+-.,...;-~.,..
.

. q'= y,H,
1 - -H \ \
tanah pada pelabuhan-pelabuhan. Pemakaian turap, antara lain ~..ttt.-
Oasar galian
.,, _ ,,~ .,_l-7'v
_/ '\ \ .. \\
dimaksudkan untuk mencegah Iongsoran tanah di sekitar galian , ~'
,'
/Y '
'
', ,._,._ _l
'
maupun untuk mencegah rembesan air. '
,'
/ 17
V
\
\
\
'
Tel<anan ~sif
D -
~
,'
~
..
..J '
'
\
\
fL; / \ '
Y _, rr-z/ ~ P,. '\ \\
,' .. 7 \ \
9.13.1 Turap Kantilever ~- / \ p . \
r-+-'-'"' '
~
' ' ~"' "
. .z
,
\ . p \
\

Pada turap kantilever, stabilitas turap sepenuhnya ditahan oleh TeMNIII p.....
:.L:.. I. I ~I
tekanan tanah pasif di muka dinding. Turap ini biasanya digunakan r ~ ~

untuk ~cdalaman galian tanah yang sedang, karena penampang t~rap


Gambar 9.26 Diagram tef..anan tann I 1 tu rap kantih~ler dalam ranah grmmltT
yang dJbutuhkan bertambah bila kedalaman galian bertambah akibat
homogen _41
240 - IX. TEKANAN TANAH LATE RAL

MEKANIKA TANAH ll
. . . . . tersebut, Iokasi saat tckanan sa1na denga
Dan dlstnbusl te~~wn dari pcnnukaan galian. Jarak ini dap 0

nol terdapat pada Jar a ; . perbandingan pada diagram tekanaat 6Pn (Y+y ) +
dihitung dengan tnenla 31 n
segitiga. yaitu:
Jika dikalikan dengan (pp+ p,'), dihasilkan
(9.91) 2
0
= y' ( K p - K a ) 6(pp +Pp') Pn (Y +y) + P/ Y - 4ppYPn+ 4P/ - p/ Y2 -
. _ ~H .v. Dari tnenh 1n1Iahkan gaya-gaya pada arah horisontal PnPp' y2 = 0
denganq -~ tn ~ k - (1'1
dapat dipcroleh persatnaan untuk rnenglutung .JUI a ... tlat Gambar
9.26). yang diperoleh dari 'LFu = 0. Selanjutnya, dengan substitusi PP= y'(Kp- Ka)Y = CY,

I .,
(9.92) 6Pn(CY- + CY y + pp' Y + pp'y )- 4CY2Pn + 4P/- CY3pP' = 0
Bila dibagi dengan - C p P' ,
Karena.
- }'
Y3- -2Pa-.. y 2 - 6 Pa 2P
[Pp'- Pp]= (pp + Pp')~- PP2 ~" +-
1 Y- a , ( 2 Pa + 3 p p ' .v) =0
Pp Pp ' c C Pp
Substitusi ke Persan1aan (9.92) dihasilkan, ........ (9.94)
dengan

C=y(Kp-Ka)

Penyelesaian dari persamaan tersebut dapat diperoleh, PP' = yhwKp + y'Kp(H + D -lz 11.) - y'Ka(Y +a)
PpY -2Pa
~ = ---
(9.93a) I

Pp +pp ' I

Dengan mengambil :LA1c~asarturnp= 0,


q' Kn =[(Yha + y'(H -lzw)]Ka
- - y y Dengan memperhatikan Gambar 9.27a:
- - =0
2 3
Pa = Pt + P:. + P3 + P4
atau ..,
Pt = Y2 KaYhw-

(9.93b) I
Pz = yhwKnCH- h") .,
P3 = Y2 Kny'(H -lzwt
dengan Y =jarak diukur dari tekanan sama dengan nol sampai Pa
p- (q' K a )-'
Substitusikan z, ke Persan1aan (9.93), diperoleh: 4 - 2y' ( K P - K n)

242
MEKANIKA TANAH ll IX. TEKANAN TANAH LATERAL
. d . p san1aan (9.94) dilakukan dengan cara
Penyelesatan an er d't t k , Dengan mensubstitusikan x, dipero]ch
. d 511 11 dapat 1 en u an p11, p a z d
coba-coba (tnal and error), an . P ' ' ' an
. d.h .
lain-lainnya. Setelah ttu, 1 ttung
Y dan D. Perktraan awal n'I
t at 1
. d.
penetrast D (TengJ 962) ttunju kkan dalarn Tabcl 9.2. MJnaks-- pa J,, + _2 2Pa 2
3 y'( K P - Ka)
a e . stmzasr. pene ra st'lttrap pada tanah granuler (Teng, 1962)
T b 19 2 E~ 1

Kerapatan relatif (D,.) Nilai N-SPT Kedalaman penetrasi turap (D) Dari kei mbangan arah horisontal )2F11 =0
>50 0,75H
Sangat padat Ppt = Pa
Pad at 31-50 1,00 H
1,25 H Sehingga,
Sedang 11 -30
5- 10 1,50 H
Tidak padat
0- 4 2,00 H x=
Sangat tidak padat
Momen 1naksimum diperoleh pada gaya lintang satna dengan nol
(Gambar 9.27b ).
~ ~y.. .,.('.-,(' '.( Contoh soal 9.13:
h.,
, ., M a.t
, 0
\
\
- Diketahui turap pada Gambar C9.13.
H H \
\
\
P. Tanah pasir 1:
~
\
~
\ 3
- ~
"
\ Yt = 20 kN/m ; (/)1 = 32, c1 = 0 kPa
y /
l- V
/
Kol
2
= tg (45- ({Jd2) = 0,307
~

)( /

Kp1 = tg ( 45 + (/Jt/2) =3,25


2
/
Pp!/ I
I
(a)
/
/ 0
' V=O Tanah di bawah dasar galian, pasir 2:

(b) Y2 = 18 kN/m Genuh); 3


(/>2. = 30, c2 = 0
3
Gambar 9.27 (a) Diagram tekanan tanah aktif pada turap. Y2'= 8,19 kN/m
(b) Gaya-gaya pada turap di atas titik dengan gaya lintang nol.
K a2 = tg2
( 45 - (/)2/2) =0,33
Dari 'LMo (titik pada gaya Iin tang V= 0), diperoleh Kp 2 = tg (45 + ({>J/2) =3
2

M maks =P.(y + x) -Pp/ ~ =P.(y + x)- Pa ~


atau

M maks = Pa(Y + 2/3 x)

244 245
MEKANIKA TANAH 11 IX. TEKANAN TANAH LATERAL

(b)
Pasir1
H=5m

q'= Ir,H,
Dari substitusi ke Persamaan (a), dapat diperoleh:
2
8 pp' = 500,57 kN/m
0
D Pasir 2 Jika nilai ini disubstitusikan ke Persamaan (b), diperoleh nilai 0,79 ~
0 (OK)
y
D = Y+a

= 6,63 + 1,40 = 8,03 m

Gambar C9.13. Dengan mengalikan D dengan faktor 1,20 untuk keamanan.


D' = 1,2 X 8,03
Penyelesaian:
2 = 9,64 m, dipakai 9,75 m.
q'Kal =Y1HKa1 =20 X 5 X 0,307 = 30,7 kN/m
3 Panjang turap yang dibutuhkan =9,75 + 5 = 14,75 m
C =Y2'(Kp2- Ka2) = 8,19 X (3 - 0,33) = 21,87 k.N/m
Menentukan M maks,
a =q'KalC =30,7/21,87 = 1,40 m
Mmaks = Pa(y + 2/3 x)
Pa = Y2 Pa1H + Y2 Pa2 a= Y2 q'Kal H + Y2 q'Ka2 a
I
= Y2 X 30,7 X 5 + Y2 X 20 X 5 X 0,33 X 1,4 = 99,85 kN/m - -l
2
2x99,85 2
x= -
8,19(3- 0,33)
Menentukan y dengan "LMo = 0, Y2(KP2 -Kn2)

Pay = Y2 PaiH (a+ H/3) + Y2 Pa2 a (2a/3) =3m


= Y2 X 30,7 X 5 X (1,40 + 5/3) + Y2 X 20 X 5 X 0,33 X 1,40 X Sehingga, M maks = 99,85 X (2,603 + 2/3 X 3)
(2 X 1,40/3) =256,93 kN = 457,99 kNm
Y = 2,60 m
Dari persamaan,
(a)
dan

~----------------~~~
246 MEKANIKA TANAH 11
d indin rr turap harus rncn1cnuhi sy1.
. ..
Dllllt;llSI kedaIaInnll
dan l. o , 1at k
,. , ada waktu segcra sctclah selesai pclak Uat
n ;ntlnn tel\.anan P . sana .,
J e , ., setclah waktu yang 1anla, dl tnana kuat an
ckcqann. tnaupun
P
11 tu rap dtpasang dan b er ges Kp = tg-(45 + <p/2) == 1
b .. ubah Segera scs uda
lctnpun g te1a11 t; 1 . I I b . ' eba
~ b .. ,. 1a be ban tcrbagt tncrata tc a 1 ekctJa. tekanatl , n Maka, untuk <p =0, Ka == Kp== 1.
tanah ut ug t;St;;I lanah
. 't 1g berdasarkan sudut gcsck dalatn ( <p) lctnpung no! d
dapat d11u m , an Dengan memperha.tika.n Persamaan-persamaan (9.95a) dan (9 95b)
. C -_ 0 ,,Sq u (t'j u =kuat teA.nn bebas ). tekanan tanah pastf dt depan turap secara d '
k l
0 lCS I
oleh pcrsatnaan: ' umum apat dinyatakan
Tinjauan stabilitas jangka panjang juga harus diperhatikan akibat
kuat crescr tanah Iernpung yang berubah dengan waktunya. Analisis PP= y(z - 1-1) + 2c untuk z > H
0
. d'dasarkan para paran1eter teganga n cfektif <p' dan c' y (9.95c)
I1at us 1 .. .. . k . . ang Tekanan tanah aktif dari belakang turap:
dipcroleh dari peng~jtat:-pengu_pan t11.~ s1a1 co'.z.s olrdated drained
(terkonsolidasi-terdratnast), atau . dat .' ~engujtan consolidated Pa = }"Z -2c
(9.95d)
tau!rained (terkonsolidasi-tak terdratnast). . d1 . tnana dalatn penguJ'ia n dengan
ini diadakan pengukuran tekanan atr pon. Data yang terbatas z = kedalaman tanah di bawah tanah asli (pennukaan tanah
menunjukkan. kohesi (c) pada wa~~u j~ngka panj~ng sangat kecil. urug)
Karena itu. dalam perancangan stabthtas Jangka panJang, sangat aman c = Cu =kohesi tanah pada kondisi Lmdrained
bila kohesi (c). dianggap satna dengan nol. Nilai akhir pada waktu r = berat volume efektif (berat volume basah bila tanah di atas
jangka panjang dari sudut gesek dalam tanah ( <p) akan mendekati 20 _ muka air dan berat volume terapung bila terendam air)
30. Tekanan tanah lateral tanah letnpung pada waktu jangka panjang H = tinggi tanah yang berada di atas dasar galian.
ini n1endekati sama dengan tekanan tanah granuler. Karena itu, 2c r---___,,.....,.....,.rr-rn-__...-
........... ------
' \

analisisnya satna dengan turap pada tanah granuler. \

'
\
2cly '
\
\

Dinding turap mungkin dipancang dalam tanah lempung \


\

'
\

seluruhnya, atau dipancang dalam tanah lempung, tapi di bagian atas H \

z
diurug dengan tanah granuler. Tekanan tanah pada turap dari ke dua q' = rl"lt
tipe dinding turap tersebut akan memberikan bentuk tekanan yang 2c
berbeda.
Garis tekansn
D tanah sktif:
a. Selundz turap di dalam tanah le1npung p. = q- 2c

Gambar 9.28 menunjukkan kondisi tekanan tanah awal untuk


keseluruhan turap dipancang dalam tanah kohesif.
Garis tekansn 4c + q'
Pada kondisi runtuh, tekanan tanah aktif dinyatakan oleh: tanah pasif:
2
PP= r(z-H) + 2c
Pa= Yl tg ( 45 - <p/2)- 2c tg (45 _ cp/2) (9.95a) Gambar 9.28 Tekanan tanah awal pada turap kantilever yang dipancang
dan tekanan tanah pasif: dalam tanah kolzesif. Turap secara keselurulzan p(l{/a tanah
lempung.
Pp= ;z tg2 (45o + <p/2) + 2c tg (45o + cp/2) (9.95b)

Karena pada tanah kohesif jenuh <p = 0, 249
IX. TEKANAN TANAH LATERAL
~~~8----------~-------------------------~~~
MEKANIKA TANAH ll
Bila tanah tidak homogen. berlapis atau sebagian terendam air Dengan y = jarak resu1ta ,
maka tekanan efektif tnerupakan tekan~n o.verburden efektif, yaitu q' dasar galian terhadap dasar g:I~aya(-?~Ya tekanan tanah aktif diatas
= l:y.H. (gunakan berat volutne apung (y ) btla tanah terendam air). tan tJ ttk A) S b . .
persamaan (9 .96a), (9.96b) da d u stttus1 Persamaan-
Karena kemiringan garis-garis tckanan aktif dan pasif sama diperoleh persamaan untuk men engkan melakukan penyederhanaan
(D):
nentu an ked 1
a aman penetrasi tu rap'
(berhubung Ka = Kp). tahanan netto pada sisi depan turap besarnya
akan konstan untuk tanah yang berada di bawah galian pada bagian
2
tu rap yang bergerak ke kiri, yai tu D (4c- q')- 2DPa _ Pn(l2cy + P,)
2c + q' == 0 (9.96c)
pp-pa=4c-yH=4c-q' (9.95e) Untuk tanah urug yang berlapis-lapis q' = L H . .
tanah yang tidak terendam ai . k b y, i dan blla ada bagtan
Pada bagian bawah turap di tnana turap bergerak ke belakang . . J ' ma a erat volume tanah di bagian di
(Gantbar 9.28), tahanan pas if neto dinyatakan oleh : atas. atr) d1paka1 berat volume basah (yb) atau kenng (Yd ) (b'l1 a tanahnya
kenng.
PP- Pn = yz + q' + 2c- yz + 2c . Kedalaman penetrasi. turap yang dipakai dalam pelaksanaan
dttentukan dengan mengahkan D hasil hitungan dengan 1,2 _ 1,4.
= 4c + q' (9.95t)
M~men maksimum terjadi bila gaya lintang V= O, dari Gambar
Zone tanah lempung yang mengalami tarikan diabaikan. Cara 9.29b dtperoleh,
hitungan perancangan sama dengan turap kantilever pada tanah
granuler. Kedalaman penembusan turap D dipilih sedemikian hingga Mm,ks = Pn (x + y)- (4c- q) (x) _::
harus memenuhi 2 kriteria: 2

(1) Jum1ah gaya-gaya horisontal sama dengan nol. Keseimbangan horisontal, "iFH =0:
(2) Jumlah momen-momen pada sembarang titik sa1na dengan nol. Pa = (4c- q')x
Dari jumlah gaya-gaya horisontal sama dengan nol (FH) = 0: atau

p(l
x=
4c -q'
(Pp'- Pp)= (z/2)(4c- q' + 4c + q')- D(4c- q')
Sehingga,
= 4cz- D(4c- q') Pa + 1 Pa (9.96d)
M maks = Pa 4c-q' Y -2 4c-q'
Pa + 4cz - D(4c - q') = 0
Sehingga:

z= D( 4c - q') - Pn
(9.96a)
4c

J umlah momen pada sembarang titik sama dengan nol,


2
Pn(Y +D) - (D 12)(4c- q') + ( z2/3)(4c) = 0 (9.96b)
251
250 IX. TEKANAN TANAH LATERAL
MEKANIKA TANAH ll
c

" Mat
un1un1 antara kedalan1an penemb
H
Tanah granuler H rraris elastis atau garis perubahan be
wan.kndistribusi tekanan lateral dan
~ ntu ya.
-.--,...-,-,...-. Cl

oasar n ..
I I
...
y ,_
""""' - q
, t - -- \

..I _..

T
Tanah kohes]r
-f- I
I
0 '
l
t I
VO - - - . . I
I
I
I
I
4c + q' I
4c-q 0 I
I
Gambar 9.29 ,a) Tu rap pada tan all hm~tmg diu rug tan~1h g ranuler (..:)
0 '
I
I
I
(b 1 Gava-gaya di aras nuk dcngan gaya ltntang no/. (b)
I

(t)
b. Tu rap d;pancang pada Tan ah A.ohes{f diu rug tanalz g ranul er
Gan1bar 9.30 Pengaruh kedalaman penembusan turap pada disrribusi
~1etode yang telah diterangkan di atas dapat pula diterapkan tekanan dan perubahan benruknya.
dalam hal turap dipancang dalan1 tanah lernpung dan diurug dengan
tanah .....~anuler. Hanya bedanya. tekanan aktif di atas dasar ga1ian 9.13.2.1 1.-letode ujung bebas (free end method)
adalah san1a dengan K3 y - untuk tanah timbunan granuler Gambar
9.29. Gambar diagram tekanan tanah ke turap dapat dilihat dalam . Dalarn analisis stabilitas turap dengan rnetode ujung bebas.
gambar tersebut. Adapun cara hitungan seperti yang su.dah dipelajari. dtanggap kedalaman penembusan turap di bawah galian tanah tidak
cuk.-up untuk menahan tekanan yang terjadi pada bagian bawah ujung
turapnya. Kondisi tekanan tanah yang bekerja dianggap memenuhi
9.13.2 Dinding Turap diangker teori Rankine. Karena turap bebas berotasi terhadap ujung bawahnya.
maka diagram tekanan tanah dapat diluk.iskan seperti pada Gambar
Dinding turap diangker biasanya digunakan untuk peke~aan 9.31.
pekerjaan turap yang menahan tekanan tanah terendam air. seperti
digunakan pada struk:tur-struktur di pelabuhan. Cara ini sangat cocok tvfetode ujung bebas didasarkan pada beberapa anggapan sebagai
untuk galian yang dalam. tetapi masih juga tergantung pada kondisi berik.-ut :
tanahnya. Turap dipancang berderet. kemudian dilak.-ukan penggalian 1. Turap merupakan bahan yang sangat kak.-u dibandingkan dengan
djdepan turapnya. Dinding diukur pada bagian atasnya dengan tanah di sekitamva

.
kedataman dan diameter angker menembus tanah yang tergantung dari 2. Tekanan tanah yang bekeija pada dinding dapat dihitung dengan
besamya. tekanan tanah. Cntuk dinding turap yang tinggi. diperlukan teori Rankine atau Coulomb.
turap baJa dengan kekuatan yang tinggi. Stabilitas dan tegangan~ 3. Turap dapat berota i dengan bebas. namun tidak diijin~an
tegangan pada turap yang diangker. bergantung pada interaksi dan bergerak secara latera I d1. ten1pa t ang kernva
.1
Pada kapasttas
.. .
faktor-faktor kekakuan relatif dari bahan turap. kedalaman peneJll ultimitnya. turap runtuh oleh gerakan ke arah luar dt lokas1
busan turap. ke~ud~han-mampatan tanah. kuat geser tanah. keluluhan angkemya.
angker. dan laJn-laJnnya. Gantbar 9.30 men1perlihatkan hubungan

252
,_
...,-3
MEKANIKA TANAH ll IX. TEKANAN TANAH LATERAL

' r- ' r-- ..."~ 7. Pilihlah dimensi turap berdasarkan mo
~ Angleor Gr anolor h,
~ h,y,l(. 1
.
h,
muko air
-, I
'\
T c :0
31 - .-Cl'l 0
'\
.L Angl!or
8. Kalikan kedalaman turap (D) men makstmumnya.
r
sampa
- 1 h l,2 1 14
V . --
ri,,y,K.t H r-
muko ol
,..
';.. ~
-. .r atau bag1 a P, dcngan fakt untuk kcamanannya
H
'F
L --
~

butir (3) dan (4). or aman 1.5 sampai 2 pada Jangkah


h..
h, ...
I
' . P. h, h. ~p Granular c 0

q'
., ' .l.J.J.J q' Prosedur untuk rnerancang tura ad .
galian
/
J.J. l .L
'""-.: berikut: p p a tanah kohes1f adalah sebagai
7
y 0 v . Grenu
Koheslf, 'f' o
1. Gambarkan diagrarn tckanan t h .
~ q'K. c 0 D
. ana akttf dan pasif.
D /
/ ~p. > 0
--
--
p. /
/
--"
2. Httung tekanan
. overburdeJ' d b b
" an e an terb
/
/ ~ t_
4c q pennukaan ga11an (q' ='Ly,//,). agt rata pad a
(K K1)D y.
(b) Tanah dasar kohoslf
(a) ranoh dasllr gr~mutor
3. Dengan data kuat geser undra;ned (c) a .
terhadap angker : Y ng ada, ambtllah momen
Gambar 9.31 Perancangan tu rap diangker dengan metode ujung bebas
LPa- D(4c- q')(h, + Y2 D)= 0
Prosedurnya merancang turap metode ujung bebas pada tanah granuler
Dari persamaan ini ditemukan D.
adalah sebagai berikut :
4. Hitung tegangan pada angker : T ='LPa_ ( 4c _ q')D
1. Pilihlah nilai yang cocok untuk tekanan tanah pasif dan aktif.
5. ~entukan momen maksimum, yaitu pada titik di mana gaya
2. Hitung tekanan overburden dan beban terbagi rata pada ltntang nol.
permukaan galian (q' = 'Ly.H.).
6. Pilihlah dimensi turap berdasarkan momen maksimum.
3. Tentukan titik dengan tekanan nol (titik 0 pada Gantbar 9.3la):
7. Untuk. keamanan, kalikan kedalaman turap (D ) dengan faktor 1,2
sampa1 1,4 atau gunakan nilai c sebesar 50 sampai 70o/o-nya dalam
(9.97) langkah (4) dan (5).

dengan Contoh soal9.14:


q' = 'Ly.H. = Tekanan tanah urug dan beban terbagi rata di atas Suatu struktur turap digunakan untuk menahan tanah galian (Gambar
garis galian. Gunakan berat efektif (y') untuk tanah di C9.14). Sifat tanah adalah sebagai berikut:
bawah air. Tanah pasir di atas dasar galian :

Ka2 = koefisien tekanan tanah aktif untuk tanah di bawah galian. Yb=l8 kN/m 3
; y'
3
= 10 kN/m dan Ka= 0.35.
4. Ambillah momen terhadap angker :
Tanah pasir di bawah permukaan galian:
LPa- Y2 D/ Y2(Kp2- Kn2)(ht + y + 2/3DI) = 0 (9.98)
y' = 11 kN/m ; Kp =5 ; Kn=0,25
3

Dari persamaan tersebut ditemukan D ,.


Tentukan kedalaman turap yang aman dengan metode ujung bebas.
5. Hitung tegangan pada T='LP3 - V2 y2(Kp 2 _ K02 )D 12

6. ~entukan besamya momen tnaksimum pada titik dengan gaya


JJntang nol.
IX. TEKANAN TANAH LATERAL
254 MEKANIKA TANAH ll
Penye/esaian: Tabel C9.4
2
'( ' ' _ I' ) ::: Jl X (5- 0.25)::: 52.25 Ja'-r/m P, Lengan ke A
Y2 f'\p2 /\_a-
(k.~lm') Momen keA
(m)
Jumlah tekanan tanah aktif tanah diata~ dasar galian: (ki~.m)
., 12.6 -0.16
-2.0
q = ~y.H; = (2 X 18) + (5 X JO) = 86 kt'\1/m" 63.0 3,00
189
43.8 3.83
4.4 167.5
Jarak v ditentukan dari: 5.63
24.8
q K nf~} _ 86 X 0.25 = O41111 -
l.iWA = 319.3 lu~.m
\'- -
-y '(Kf) 2 -K 02 ) 52.25 Panjang D 1 ditentukan dengan
1
yaitu: menggunakan Persamaan (9.98),
Hitungan tekanan tanah ditunjukkan data m Tabel C9.3.
LPn- ~2 D ,-., Y1(Kp2- Ko2)(1z, + y + 213DJ J = 0
' cprC
15 m lA ~onget
2 r:l .~.., .1 "----- T
LPo = 'LMA = 379.3 kJ."'.m
! = l
(2)
7m 5 m
379.3- Y2 X D/ X 52.25 X (5.5 + 0.41 + 213Dj) = 0
(3)
Diselesaikan:
(4)
r- 0,-41m
D/ + 8.87 D / = 21.79
Pasir: , .: , : 1rt 17.1

~-s Dengan cara coba-coba. diperoleh D 1 = 1.4 m


K. ; : . 0.25

(5)
Kedalaman pemancangan yang dibutuhkan dengan memperhatikan
faktor aman :
5,225 D
D = 1.2 x (1,4 + 0.41 ) = 2~17 m. digunakan 2.2 m.

Gambar C9.14. Panjang turap total yang dibutuhkan =2.2 + 5 + 2 =9.2 m

Tabel C9.3 Contoh soal 9.15:


~0. Sesuatu struktur turap digunakan untuk menahan tanah urugan
'
Pa (kN/m-) Pa(kN/m')
diagram (Gambar C9.15).
1
1 2 X 18 X 0,35 = 12.6 0,5 12,6 X 2 = 12.6
X
Sifat tanah adalah sebagai berik"Ut:
v
2 12.6 12.6x5 :63 3 3
Tanah urugan pasir: yb = 18 kJ.'\/m : {= 10 k:.'Um dan Ka = 0.35.
3 5 X 10 X 0,35 = 17.5 0,5 X 17,5 X 5 = 43,8
Tanah asli (lempung): y'= 10 ~'-'/m
3
: c = 40 1G~/m ; q> = 0
2

4 86 X 0.25 = 21,5 0,5 X 21,5 X 0.41 = 4A


Tentukan kedalaman turap yang aman dengan metode ujung bebas.
Momen terhadap angker A: dihitung dalam Tabel C9.4.
- 257
IX. TEKANAN TANAH LATERAL
256 MEKANIKA TANAH I
Pellyelesaiall: Titik tangkap resultan gaya LPa:

1,5 m
LX 119.40 = 354.5
2m

-- L = 2.97 m dari angker A


t
Pasir. ..,. = 1& 11.1-Um (. 2.9?
c "- '
Sm
..,.
I(
.. 1 ' lln
- 0,35
(2) ~ momen terhadap A= 0. maka

LI.Pa- D(4c- yH)(h, + y2 D)= O
l~) =10 -~
c = .&0 ~~lrn
7

(4)
354,5- D(4 X 40 - 86)(5.5 + Y2 X D) = 0
t' - 0 0
0
Diselesaikan:
..,
D" + liD - 9.58 = 0
Gaotbar C9.15.
Diperoleh D = 0.81 m
J umlah tekanan tanah ak'tif tanah di atas garis galian : Dengan memperhitungkan faktor aman kedalaman
L2 x 0.81 = 1.6 m. penetras1 turap =
2 2
q ="iy.H; =(2 X 18) + (5 X 10) =86 kN/m

Panjang turap total yang dibutuhkan = 1.62 + 2 + 5 =8.62 m.


Hitungan tekanan tanah disajikan dalam Tabel C9.5.
9.13.2.2 Metode ujung tetap ifued end method)
Tabel C9.5
Cara ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kedalaman
No ..,
Pa (kN/m-) Pa(kN/m') penetrasi turap sudah cukup dalam. sehingga tanah di bawah tanah
dia~am yang digali mampu memberikan tahanan pasif yang cuk-up untuk
1 2 X 18 X 0.35 = 12.6 0.5 12,6 X 2 = 12.6
X mencegah rotasi bebas ujung bawah turapnya. Disini dianggap
2 12.6 12.6 X 5 = 63 terdapat satu titik balik (B) di dekat permukaan galian (Gambar 9.32).
3 5 X 10 X 0.35 = L75 0,5 X 17.5 X 5 =43.8 Pencegahan rotasi bebas pada bagian ba\vah turap memberi pengertian
bah\va tahanan pasif berkembang pada sisi belakang dinding pada
Momen terhadap angker A: dihitung dalam Tabel C9.6. jarak tertentu di atas ujung ba\vah. Tahanan terhadap rotasi ini diganti
oleh gaya R.
Tabel C9.6 Pada metode ujung tetap terdapat anggapan sebagai berik'Ut:
Pa ., Lengan terhadap A MomenkeA 1. Tekanan tanah dihitung dengan teori Rankine atau Coulomb.
(kN/m-) (m) kN.m 2. Turap bebas berotasi, namun tidak diijinkan bergerak pada
12.6 -0.16 -2,0 angkernya. . . .
63,0 3.0 189 3. Titik balik B diketahui (Gaotbar 9.32b) dan teon elastts.
43,8 3,83 167.5 Lokasi titik ini diperoleh dari fungsi <p tanah urug.
"LPa= 119,4 kN/m
'LPtl = 'LMA = 354.5 kN.m 4. Tahanan tanah pasif OAC (Gambar 9.32c) dipe~udah dengan
digantikan oleh diagram tekanan ODE dan gaya reaksl R.
- 259
258 MEKANIKA TANAH 11 IX TEKANAN TANAH LATERAL

mulul tanah I
-~
I
~ 4 Tentukan gaya geser horisontal RJ pada tittk bal'k B R d 1h
reakst hon sonta1 pada lltt
k B dengan mengan 1 aba a .
I T __:)

muka air T sz
=- ~

...
_y_ I
I

___\
d h ggap turap
balok se er an~ yang dttumpu pada titik 8 dan angker. se agat
I \
pasir urug _1 \
H I
1(.,
I
q' 5. Anggaplah bagtan BE pada turap sebagai balok sederhana (simple
I J.J.ll
Qllian
~" ~
I
./ - beam ) (<?ambar 9.32d), dan tentukan panjang BE dengan
I
paM mengambtl momen terhadap E sama dengan nol.
1<.2 I
I
-R, 0
L
t/
6. Kedalaman penetrasi turap D sama dengan jumlah panjang bagian
8
D I
I
BE dan x. Untuk .keamanan, kalikan jumlah kedalaman (D) dengan
I
j faktor 1,2 satnpat 1,4 atau bagilah nilai pPdengan faktor aman 1,5
R s a~npai 2.
(b)
(a)
Perlu diingat bahwa metode ujung tetap hanya tepat diterapkan pada
0,25H
LUrap yang dipancang di dalatn tanah granuler dan diurug dengan
0,20H
1\ tanah granuler. Pada u1numnya titik balik B dan titik tekanan tanah nol
)( o.15H \ - (titik 0) ditempatkan di dekat permukaan dan nilai x dapat diambil
1 0,10H r\ satna dengan y . Karena itu, kedalaman penembusan turap dapat
"' ~ dinyatakan oleh:
0,05H

0
20 25 30
"!'...
35 o40

w ...... NIM\ ' (MrliQ

(e)
(9.101)

Gambar 9.32 Metode ujung tetap.


dengan:
Didasarkan pada anggapan tersebut, perancangan turap dapat y = jarak titik 0 dari garis galian tanah, gunakan Persamaan
dilaksanakan sebagai berikut: (9.100)

1. Pilihlah nilai-nilai tekanan aktif dan pasif (pa dan pp) untuk tanah RI = reaksi horisontal pada titik 0 dengan menganggap turap
asli di ba wah garis galian. didukung pada titik 0 dan angker. . .
2. Tentukan kedalaman titik 0, dengan persamaan Ka2, Kp2 = koefisien tekanan tanah aktif dan pasif, tanah dt
bawah garis galian.
(9.100)

dengan

q' = 'LyiHi = beban tanah urug dan beban terbagi rata dI. ~tas gans
galian. Gunakan berat efektif untuk tanah di bawah alf.

Ka2, Kp2 = koefisien tekan tanah aktif tanah di bawah galian.


3. Tentukan letak titik balik B dengan menggunakan grafik pada
Gambar 9.32e.

IX. TEKANAN T ANAH LATERAL


260 MEKANIKA TANAH ll
Dalan1 rnerancang fondasi. tcrdap t 2
BABX dipcnuht. yattu.
. a persyaratan yang harus

l. Faktor aman terhadap keruntuhan akibat t 1 .


PASITAS dukung tanah harus dipcnuhi. Dalam hit er ampkaum~a kapasitas
d. ungan apasatas dukung
fon dast, umumnya tgunakan faktor aman 3.
?
- Penurunan fondasi harus masih dalam batas b t
- a as to1erans1.
Khusu~nya penurun.an yang tidak seragam (differential settlenzent)
harus ttdak mengaktbatkan kerusakan pada struktur.
. Kapasitas dukung ij in (qa) .a~alah tekanan maksimum yang dapat
dtbcbankan pada. tana~, s~dem~ktan rupa sehingga kedua persyaratan
di atas terpenuht. Jadt: btla httungan kapasitas dukung tanah yang
10.1 PENDAHULUAN didasarkan. pada kapasttas dukung ultimit dibaoi faktor aman telah
1~ b
Analisis kapasitas dukung tanah n1en1pel~jari .kematnpuan tanah 1nen1cnuh1, padahal penurunan yang akan terjadi. yang dihitung
dalanl mendukung beban fondasi yang beketJa dt atasnya. Fondasi berdasarkan tekanan dari hasil hitungan kapasitas dukung tanah
adalah ba cri an dari struk1ur yang berfungsi meneruskan beban akibat terscbut, melampaui batas nilai toleransinya, maka nilai kapasitas
berat struktur secara langsung ke tanah yang terletak di bawahnya. dukungnya harus dikurangi sampai penurunan yang te~adi memenuhi
Perancangan yang seksama diperlukan agar be ban fondasi tidak meng~ syarat.
akibatkan timbulnya tekanan yang berlebihan ke tanah di bawahnya,
karena tekanan yang berlebihan dapat tnengakibatkan penurunan yang 10.2 KAPASITAS DUKUNG TANAH
besar bahkan dapat mengakibatkan keruntuhan fondasi.
Bila tanah mengalami pembebanan seperti beban fondasi. tanah
Bergantung pada jenis st:ruktur dan tanah, beberapa jenis fondasi akan mengalami distorsi dan penurunan. Jika beban ini berangsur-
dapat digunakan. Jika tanah di dekat permukaan mampu tnendukung angsur ditambah, penurunan pun juga bertambah. Akhimya. pad~
beban struktur. maka jenis fondasi dangkal yang berupa fondasi suatu saat, terjadi kondisi di mana pada beban tetap. fondast
telapak (spread footing) atau fondasi rakit (raft foundation) dapat mengalami penurunan yang sangat besar. Kondisi ini menunjukkan
digunakan. Fondasi telapak secara mudah dapat dikatakan sebagai bahwa keruntuhan kapasitas duk'Ung telah terjadi.
bagian terbawah dari dinding atau kolom yang diperluas, yang Gambar kurva penurunan yang terjadi terhadap besamya beban
berfungsi menyebarkan beban dari struktur ke tanah di bawahnya. yang diterapkan diperlihatkan pada Gambar. 1?.1. Mu~a-mula. p~da
Fondasi rakit adalah fondasi yang terditi dari pelat tunggal yang beban yang diterapkan, penurunan yang terJadt kira-kira sebandtn~
meluas, yang mendukung beban struktur secara keseluruhan. Jika dengan bebannya. Hal ini digan1barkan sebagai kurva ~ang nle.ndekau
tanah di dekat pennukaan tidak mampu mendukung be ban struktur di . lurus yana menggambarkan hast1 distorst elastts .dan.
gans
atasny~, . fondasi sumuran!kaison (pier foundation/caisson) ata~ ' b b
pemampatan tanah. Bila beban bertam a erus. h t pada. kurva . terJadt
fondast hang (pile foundation) dapat digunakan. Umumnya, fonda~I . d.l
suatu lenakungan taJam yang 1 anJU an tk denoan
b
bagtan gans.
lurus
.

sumuran lebih pendek dari fondasi tiang, hanya diametemya Iebth b . lebih curam. Bagtan tnt
kedua dengan kenunnaan yang ..
besar. Fondasi tiang dapat mendukung beban struktur yang sangat e
menggatnbarkan keruntuhan geser e t lahtef]'adipadatanah. .
besar, karena kedalamannya dapat dibuat sedemikian rupa hingga . 1 t (ultilnate bea1iug capacrty) (qu)
mampu mendukung bebannya. Kapasttas duk'Ung u ttmt . luas di 1nana tanah
didefinisikan sebagai beban n1akstmutn persatuan
263
~----------------------~~
262 MEKANIKA TANAH 11 X. KAPASITAS DUKUNG TANAH
masih dapat mendukung beban dengan tanpa mengalami keruntuh
Bila dinyatakan dalam persamaan. maka: an. Dari pengamatan kelak
. k uan tanah 1
tercapatnya eruntuhan, diperolch k se ama pembebanan hingga
. . enampakan seb . be .
( 10.1) 1. TerJadt perubahan bent k agat nkut:
u tanah y be
kolom tanah tepat di baw h d ang rupa penggembungan
a asar fond k
penurunan pennukaan di sek't + . ast e arah lateral dan
1 ar 10ndast
dengan:
kapasitas dukung ultimit atau kapasitas dukung b 2. Terdapat retakan Iokal atau
qu = atas geseran tanah di sek 1'1' f .
(kN/m-)
?
3. Suatu baji tanah terbentuk te t d' e t tng ondast.
beban ultimit atau beban batas (kN) tanah bergerak ke bawah ma pa ktbawah fondasi yang mendesak
Pu = 2
upun e atas (Gambar 10.2).
A = luas beban (m )
Jika tanah padat, sebelum terjadi keruntuhan di dalam tanah
penurunan kecil dan bentuk kurva penurunan-beban akan seperti a , q
''
ditunjukkan pada kurva 1 dalam Gambar 10.1. Kurva 1 menunjuhng ''
' ',
kondisi ken1ntuhan geser unzunz (general shear failure). Pada wakan ....... ~fr"\
'"-.....L~

(a) Keruntuhan guer umum


beban. ultimit tercapai, tanah melewati fase kedudukan keseimbar1gan
tu (gener~l ahur failure) (b) Keruntuhan guer loul
(lout ahur fTiurr)
plast1s.
Gambar 10.2 Macam keruntuhan geser padafondasi.
qutt quft.
q
'I
I
4. Umumnya, pada saat keruntuhan terjadi zona geser melebar dalam
I
batas tertentu dan ~uatu pennukaan geser berbentuk lengkungan
t
I
berkembang yang dJsusul dengan gerakan fondasi turun ke bawah.
t
I
Permukaan tanah di sekitar fondasi selanjutnya menggembung ke
c.,
I
I atas yang diikuti oleh retakan dan gerakan muka tanah di sekitar
~
I
fondasi. Keadaan ini menunjukkan keruntuhan geser telah terjadi.
2~ 'I
I

l I
10.3 ANALISIS KAPASITAS DUKUNG TANAH TEORI
(1)
TERZAGID
I
I
I
I
Banyak cara yang telah dibuat untuk merumuskan persamaan
I kapasitas dukung tanah, namun seluruhnya hanya merupakan cara
I
pendekatan untuk memudahkan hitungan. Persamaan-persamaan yang
dibuat dikaitkan dengan sifat-sifat tanah dan bentuk bidang geser yang
Gambar 10.1 Kurva penurunan terhadap beban yang diterapkan. terj adi saat keruntuhann ya.
Analisis keruntuhan kapasitas dukung dilakukan dengan
Kon?isi lain, jika tanah sangat tidak padat atau lunak penurunan menganggap bahwa tanah berkelakuan sebagai bahan bersifat plas~is.
yang ter:Jadi sebelum keruntuhan sangat besar. Pada' kasus ini, Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Prandl. yang kemud1an
keruntuhannya
terJ'ad b 1
I se e urn kesetmbangan plast1s tanah termo b-
1
dikembangkan oleh Terzaghi (1943), Meyerhof (1955), De Beer,
hsast, se~e~t yang ditunjukkan pada kurva 2. Kurva 2 ini menunjuk-
kan kondtst keruntuhan geser lokal (local shear failure). 265
X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
264 MEKANIKA TANAH 11
dc.. r17cran baj i. . dan bagian gescr 1tntcr
r
(/.
lllear shear) yang merupakan
bagtan kelanjutan dan bagtan gescr radmlnya.
Kapasitas dukung tanah tnenyatakan tahanan tanah terhadap
gcscran untuk mela_wan P~nurunan. yaitu tahanan geser yang dapat
dikerahkan tanah dt sepanJang btdang-bidang gesemya. Keruntuhan
(a}
kapasitas du~ung fondasi dengan beban Pu ditahan oleh gaya-gaya
sudut ABE ""' n pada kedua btda~g AB)(Gan1bar 10.3b) Gaya-gaya penahan sebelum
tanah rncngalamt keruntuhan ini adalah rcsultan gaya-gaya tekanan
- tanah pasi f Pp'dan kohesi (c), yang bekerja di sepanjang pcrmukaan
Po ::: 'YDt
baji AB. Gaya tekanan tanah pasif tnembuat sudut 8 terhadap garis
tcgak lurus pennukaan AB. Sudut gesek antara dindmg baji AB dan
d tanah yang besarnya = 8 merupakan sudut gesek antara tanah dengan
tanah sehingga sarna dengan q> Karcna AB membuat sudut ~ dengan
- arah horisontal, maka sudut antara gaya Pp dan gans vertikal akan
{b) smna dengan (~ - <p). Tahanan total untuk. melawan penurunan dapat
dinyatakan dalam keseimbangan arah vertikal. sebagai berikut:
Gambar 10.3 (a) Pembebanan fondasi dan bentuk bidang geser .,
(b) BentuA. bidang kegagalan. Pu=2Ppcos(~-q>)+2 AB csin~-AyB~tgq>

Vesic (1958) dan lain-lain. Persan1aan-persamaan kapasitas dukung Panjang garis AB = B/(2 cos~). maka:
tanah yang diusulkan umumnya didasarkan pada persamaan Mohr- Pu= 2 Pp cos(~- q>) + B c tg p -1.4 y B ~ tg q> (10.3)
Coulomb:
Resultan gaya tekanan tanah pasif dapat dibagi menjadi 3 komponen,
't = c + cr tg <p ( 10.2)

yaitu:
dengan: l . Gaya p PY sebagai akibat berat luasan ABEC.
1' = kuat geser tanah 2. Gaya p pc sebagai akibat pengaruh kohesi tanah (c). .
c =kohesi b
3. Gaya Ppq se agat 1. ak'bat beban terbaoi
o
rata di atas dasar fondast. .
<p =sudut gesek dalam f
Komponen tekanan tanah past t tund'h't g terpisah . kemudtan
cr = tegangan nonnal ditambahkan untuk memperoleh kapasitas dukung totalnya.
,
Cara pendekatan yang digunakan dalam analisis adalah dengan (10.4)
P - 2(P + p + p ) cos (~-q>) + B c tg ~ - l~ y 8~ tg q>
u- PY pc pq
menganggap fondasi berbentuk me manj ang tak terhingga, dengan
lebar B yang. terletak di atas tanah yang homogen, dibebani dengan Beban ultimit per satuan luas:
beb~n terbagt rata q (Gambar 10.3). Beban total fondasi persatuan p (~ cp)+cto~l+
panJang adal~h Pu = quB. Akibat pengaruh beban Pu, tanah ym~g qu = (2Ppy/ B) COS (~ - <p) + ( 1/B) (2 pcCOS - "' ( 10.5)

berada tepat dJ bawah fondasi membentuk baji yang menekan tanah ke ( 1/ B) 2 Ppq cos (~ - q>) - 14
YB tg q>
bawah. ?erakan baji memaksa tanah di sekitarnya bergerak, ya~t~ aan ka asitas dukung adalah f~ngst
me~ghasl.kan zona geser di kanan dan kirinya. Tiap-tiap zona terdtn Tiap-tiap kon1ponen p~rsa~1 l~nosoran. seperti yang dtnya-
dari <p dan bentuk geometn dan zona "' ::!.67
dan bagtan, yaitu bagian geser radial (radial shear) yang berdeka~
2

266 MEKANIKA TANAH 11 X. KAPASITAS DUKUNG TANAH


~ Analisis Terzaghi ( 1943) menganggap b
takan oleh 1! dan . h. uga menahan gerakan tanah arah Iat ahlla
dasar fondas.I kasar~~e i~:~ tanah terse but seolah-oIah merupak.:al di
dasar fondast dan m g . J d.1 semua be ban fondasi d. . satu ( 10.8)
d fondastnya. a 1Ptndahk
kesatuan enganb . baii ke tanah di ba\vahnya. Sudut baji d an .,
langsung le\.vat agtan :.~ . enga a-
. 1 ( , no besarnya = ~) dtanggap sama dengan (n0 .., _ N = ---.;~---
btdang honsonta ya c k . 't' <..Una q
2
2cos (45 + cp /2)
. beroerak ke atas hanya sampat et1nggian dasar ( 10.9)
geser dtanggap c .
= e<3n 14 - <p' 2)tg <p
fondasi. dan han)a beban terbagi rata Po = DtY. yang berpengaruh Pada 0

zonatni.

(1 0.10)
Faktor kapasitas dukung Ne dan N merupaka f kt k
Tekanan tanah pasif yang disebabkan oleh berat tanah dihitung 1
k'b n a or apasltas
at pe~gar~h kohesi dan beban terbagi rata yang keduanya
q
dukung a
dengan persamaan: merupakan fungs1 dan sudut gesek dalam (<p).
,
yH-Kpr Persamaan (10.5) dapat dituliskan dalam persamaan umum:
P - (10.6)
Pi - 2 sin a cos 8
qu = cNe + DryNq + 0.5 yBN., (10.11)
dengan: dengan:
K, = koefisien tekanan tanah pas if
c = kohesi (kN/m 2)
a.P = sudut pe1mukaan di mana tekanan pasif bekerja terhadap D r = kedalaman fondasi (m)
arah horisonta1 y = berat volume tanah (kN/m3)
B = lebar fondasi (m)
o = sudut gesek antara tanah dengan tanah pada pe1 rnukaan AB N1 , Ne, Nq = faktor kapasitas dukung tanah (fungsi <p)
Dalam bal ini. o= cp. a = 180 - cp. Proyeksi vertikal dari permukaan
Nilai -nilai dari N.f, Ne, Nq dalam bentuk grafik yang diberikan
AB= (B/2) tg cp = H, dan cos(~- cp) = 1. Terzaghi dapat dilihat pada Gambar 10.4 sedang nilai-nilai
numeriknya ditunjukkan dalam Tabel10.1.
Besamya tekanan tanah pasif dapat dinyatakan oleh persamaan:

--
E
-
~
Cll

2p cosU3- cp) = yB tg cpK PY _ yB ( ) ~


C)
JTt B - N y + tg <pI 2 (10.7) Q

2 2cos 2 cp 2 ,:;
::l
U)

Faktor N1 adalah faktor kapasitas dukung yang disebabkan oleh ~L_6LO-L~~_J-+~~~~~~~~~10~ o



berat tanah yang merupakan fungsi dari sudut gesek dalam tanah (cp). ~8.
-
10 ~
Nilai Ne. Ne' dan Nq, Nq'
Te!r.anan. tanah pasif akibat kohesi dan beban terbagi rata secara
- - = keruntuhan geser umum
sama dapat ditentukan. jika berat volume dianggap tidak berpengaruh _____ = keruntuhan gaserlokal
terhadap bentuk zona longsoran. Hasilnya dinyatakan oleh persamaan:
Gambar 10.4 Hubwzgan cp dan 1.c NY Nq tTerzaghi, 1943).
268 - 269
MEKANIKA TANAH ll X. KAPASITAS DUKUNG TANAH
. . 'fi k . kapasitas duku11g tanah Terzaghi
Tabe 110 1 N'l
I Gl- w/al a ' fOI persamaan umum untuk kapasitas d k . . .

Keruntuhan geser lokal -.. k d. k 1
u ung u ltmtt pada fondasJ
Keruntuhan geser umum men1anjang. on 1St eruntuhan geser lokal , d.tnyatakan oleh
Nr Ne' N'
q persan1aan .
Ne Nq N'y
q> 5,7 1,0
0 5,7 1,0 0,0 o,o qu = c' Ne' + DryNq' + 0,5 yBNv' (10.14)
0,5 6,7 1,4 0,2
7,3 1,6 Nilai N e'' Nq' dan Ny' adalah faktor kapasitas dukung tanah pada
5 1,2 8,0 1,9 0,5
9,6 2,7 kondisi keruntuhan geser lokal (lihat Gambar 10.4 dan TabellO.l).
10 2,5 9,7 2,7 0,9
15 12,9 4,4
5,0 11,8 3,9 1,7 Dalam analisis kapasitas dukung tanah, istilah-istilah berikut ini
20 17,7 7,4
9,7 14,8 5,6 3,2 penting diketahui.
25 25,1 12,7
22,5 19,7 19,0 8,3 5,7 Tekanan overburden total (total overburden pressure)(p) ada\ah
30 37,2
36,5 35,0 23,7 11,7 9,0 intensitas tekanan total yang terdiri dari berat material di atas dasar
34 52,6
41 ,4 42,4 25,2 12,6 10,1 fondasi total , yaitu berat tanah dan air sebelum fondasi dibangun.
35 57,8
81,3 100,4 34,9 20,5 18,8 Kapasitas dukung ultimit (ultinzate bearing capacity )(qu) adalah
40 95,7
173,3 297,5 51,2 35, 1 37,7 beban maksimum persatuan luas yang masih dapat didukung oleh
45 172,3
258,3 287,9 780,1 66,8 50,5 60,4 fondasi, dengan tidak terjadi kegagalan geser pada tanah yang
48
347,6 415,1 1153,2 81,3 65,6 87,1 mendukungnya. Besamya beban yang didukung, termasuk beban
50
struktur, beban pelat fondasi, dan tanah urug di atasnya.
Seluruh analisis kapasitas dukung di atas didasarkan pada
Kapasitas dukung ultimit neto (net ultimate bearing capacity)
anggapan bahwa fondasi rnempunyai panjang tak terhingga dan (qun) adalah nilai intensitas beban fondasi neto di mana tanah akan
didasarkan pada kondisi keruntuhan geser umum (general shear
mengalami keruntuhan geser, dengan:
failure) dari suatu bahan bersifat plastis, di mana volume dan kuat (10.15)
gesemya tidak berubah oleh adanya keruntuhan (rupture). qun = qu- YD f
Pada material yang tnempunyai sifat volumenya berubah oleh Tekanan fondasi total (total foundation pressure ) atau ~tens~tas
akibat beban atau mengalami regangan yang besar sebelum pembebanan kotor (gross loading intens_ity) (q) ada\ah mtenstta~
tercapainya keruntuhan geser, gerakan ke bawah baji tanah mungkin tekanan total pada tanah di dasar fondast, sesudah struktur selesru
hanya memampatkan tanah, tanpa adanya regangan yang cukup untuk dibangun dengan pembebanan penuh. Beban-bebannya termasuk berat
menghasilkan keruntuhan geser umum (general shear failure). kotor fondasi, berat struktur atas, dan berat kotor tanah urug termasuk
Kondisi keruntuhan semacam ini disebut keruntuhan geser lokal air di atas dasar fondasi.
(local s~ear failure). Tidak ada analisis rasional untuk pemecahannya. Tekanan fondasi neto (net foundation pressure) (~.) udnt~ ski~~t~
b h t kanan pada dasar tOn ast, a a
Terzaght m~~yarankan koreksi empiris faktor-faktor kapasitas du~ng fondasi tertentu adalah. tarn a a~ e Bila dinyatakan dalam
pada kondtst keruntuhan geser umum, untuk hitungan kapasrtas beban mati beban htdup dan struktur.
dukung tanah untuk jenis tanah semacam ini, yaitu dengan cara persamaan, maka: (10.16)
seluruh faktor kapasitas dukung dihitung kembali dengan
qn =q- yDr .
menggunakan <p' dan c', dengan . ( resumed bearing capacity) adalah
Kapasitas dukung perklraan P nuht' syarat untuk jenis
tg cp' = (213) tg <p (10.12) . . d"pandang
1 meme
tntensttas beban neto yang 1 Nilai tertentu tersebut
d erancangan awa. .
tanah tertentu untuk ma ksu P d an hitungan yang dtper-
c' = (2/3) c (10.13) . lokal atau eng
dtdasarkan pada penga1aman ' 271

X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
270 MEKANIKA TANAH ll
.. uatan atau penguj ian pembebanan di lap a
oleh dari penguJtan. kekt ktor aman terhadap keruntuhan geser ngan, _ Kapasitas dukung ultimit neto:
dengan memperhattkan a . . . quo = 1,3 cNc + Po(Nq- 1) + 0,3 yBNy
. .. (al/oH'able bearrng capac1ty )(q ) d (1 0.23)
Kap~sitas _dukunta~~~to maksimum dcngan memp~rti~ba: alah dengan:
besamya mtensttas :fk penurunan dan kemampuan struktur gkan c = kohesi tanah (kN/m2)
besamya ~apasitas du un;~garuh penurunan tersebut. untuk
menyesuatkan terha ap p . Po = D('{ = tekanan overburden pada dasar fondasi (kN/m2)
dalam tinjauan kapas ttas dukung ultirnit y = berat volume tanah (kN/m3)
Faktor anzan (F) net0 Dr =kedalaman fondas i (m)
didefinisikan sebagai: B = lebar atau diameter fondasi (m)
q -rDJ
F- q
- q,
UTI -
--
11
- .:.:._-_;;...-.

q - rD1
(10.17) Nilai-nilai Ne, '!q,
Ny tergantung pada sudut gesek dalam tanah (<p) .
Untuk fondas1 . berbentuk empat persegi panjang. digunakan
e tanah di atas dasar fondasi da Dr :::: persamaan kapasztas dukung ultimit:
dengan Y = bera t vOlum 11

kedalaman fondasi. B B
qu = cNc 1+ 0,3-
L + p o N q +0 ' SvBN
,. r 1- 0,2- ( 10.24)
L
10 .4 PENGARUH BENTUK FONDASI PADA KAPASITAS
DUKUNG TANAH dengan B = lebar dan L = panjang fondasi.
Seluruh hitungan kapasitas dukung yang telah dipelajari adalah Persamaan kapasitas dukung Terzaghi hanya cocok dipakai untuk
analisis untuk fondasi bentuk memanjang. Untuk bent~k fondasi yang fondasi dangkal dengan Dr < B. Untuk fondasi dalam, seperti fondasi
lain, Terzaghi memberikan faktor bentuk yang dtdasarkan pada sumuran atau kaison, Terzaghi memberikan faktor tambahan yang
analisis fondasi memanjang, sebagai berikut: harus diperhitungkan. Faktor ini meliputi gesekan sepanjang sisi
fondasi. Persamaan umum Terzaghi untuk menghitung fo ndasi dalam
(a) Untuk fondasi lajur memanjang;
yang berbentuk lingkaran (Gambar 10.5), dinyatakan oleh:
- Kapasitas dukung ultinzit:
Pu' = Pu + Ps
qu =cNc + pJVq + 0,5 yBNy (10.18)
= quAp + rrDfsDr ( 10.25)
- Kapasitas dukung ultimit neto:
qun = cNc + Po(Nq- 1) + 0,5 yBNy (10.19) dengan:
Pu' = kapasitas dukung ultirnit total untuk fondasi dalam (kN)
(b) Untuk fondasi berbentuk bujur sangkar;
Pu = kapasitas dukung ultinzit total untuk fondasi dangkal (kN)
- Kapas itas dukung ultimit: Ps = perlawanan gesekan pada dindin~ (kN)
qu = 1,3 cNc + pJVq + 0,4 yBNy (10.20) qu = 1,3 cNc + pJVq + 0,3 yDNy (kN/m-)
fs = faktor gesekan pennukaan antara dinding dan tanah
- Kapasitas dukung ultimit neto:
Dr = kedalaman fondasi (m)
qun = 1,3 cNc + Po(Nq- 1) + 0,4 yBNy (10.21) D =diameter fondasi (m) .,
(c) Untuk fondasi berbentuk lingkaran; Ap = luas dasar fondasi (m..)
- Kapasitas dukung ultimit:
=
qu 1,3 cNc + poNq + 0,3 yBNy

(10.22) _73

272 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH


MEKANIKA TANAH ll
'
....... .. . -rjw -
...---
.. ____
sz m.a.t ~

Dr
----- -- . -.I!.
. I- De D,
B . -....__ . j_
B
_} I
___
B -I
%
---- -------
~m


a . t

-------V-~ !~- -----


' (a)
(b)
(c)

J _... Gambar 10.6 Pengaruh air pada kapasltas dukung.


lo = 2 r 'i
Bila . m_uka air tanah terletak di atas dasar fondasi (Gambar
Gambar 10.5 Fondasi do/am ( Dr > 58). 10.6b), ntlat berat volume yang dipaka1 dalam suk k
. , u persamaan e-3
. 1t:s berecrantung pada n1aterial fondasi dan sifat tanah, dan
Nt-1at <;;:;
harus berat v~lume efekttf (y ), karena zona geser yang terletak di
k
merupa an JUI nlal1 dari aesekan dan adhes1 persatuan luas antara bawah fondast sepenuhnya terendam air. Suku ke-2 dari persamaan
kapasitas dukung dipakai p 0 =Dryb.
b .. . .
fondasi dan tanah. Nilai gesekan pern1ukaan Is dan bet ba~a1 Jen1s
tanah pada dinding fondasi SUITIUran.,. IlleOUfllt rerzaghi (1943) Jika muka air tanah terletak di atas dasar fondasi. maka nilai Po
ditunjukkan dalam Tabel10.2 (I kg/cn1- = 100 k.N/m ). suku persamaan ke-2 dari persamaan kapasitas dukung dinyatakan
oleh persamaan:
Tabel10.2 Fakro1 gesekan dindmg h (Terzaghi. 1943)

Jen is tanah fs (kg/ctn-)


')
Po=y' (Dr- dw) + yd,., ( 10.26)

Lanau dan lernpung lunak 0,07- 0,30 Bila muka air tanah di pennukaan atau d" =0, maka
Lempung sangat kaku 0,49- 1,95
Pasir tidak padat 0.12 - 0,37 Po = y' Dr ( 10.27)
Pasir padat 0,14-0,68 dengan y' = Ysat - Yw, Dr = kedalaman fondasi dan dw = kedalaman
I
Keriki1 padat 0,49 - 0,98 muka air tanah dari peunukaan.
Jika muka air tanah terletak pada kedalaman ~ di bawah dasar
10.5 PENGARUH AIR TANAH PADA KAPASITAS DUKUNG fondasi (z < B) (Gambar 10.6c), nilai Po pada suk'll persamaan ke-2
TANAH
adalah Po = D('{b Karena massa tanah dalam zona geser sebagian
Persamaan-persamaan kapasitas dukung yang telah dipelajari terendam air, maka berat volume tanah yang dipakai dalam suku ke-3
digunakan bila muka air tanah sangat dala1n bila dibandingkan dengan persamaan kapasitas dukung dapat didekati dengan:
lebar fondasinya atau z > B, dengan z adalah jarak muka air tanah dari

bawah dasar fondasi (Gambar 10.6a). Dalam kondisi ini, nilai Po r'+ ~ (r -r')
r 11 =
(10.28)

dalam suku ke-2 dari persamaan kapasitas dukung dipakai Po = D('{b,


dengan Yrt = berat volume tanah rata-rata.
dan dalam suku persamaan ke-3 dipakai nilai berat volume basah (yb)
Pada waktu menggunakan persamaan kapasitas dukung tanah~
a~au kering (yd). Nilai parameter kuat geser yang digunakan dalan1 . . b k apakah tanah fondast
httungan adalah parameter kuat geser dalam tinjauan tegangan efektif dalam praktek perlu dtperttm ang an .
. d k Pada tanah fonda 1 vang
(c' dan <p' ). merupakan tanah yang lolos atr atau tt a . da ~tia
mudah meloloskan air seperti tanah granuler. dt nlana pa .. p
_75
274 X. KAPASITAS DUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH 11
. .
pembebanannya relat1f ttdak terJad1 kelebihan
tekanan air
pori , ma a
k
d .
parameter kuat geser yang tgunakan l1arus dtperoleh. dan pengUJian = 1,3 X 20 X 17,7 + 26,7 X 7,4 + Q4 X
dalam kondisi drained (terdrainasi) atau dtgunakan parameter = 729,0 kN/m2 ' 17,8 X 2 X 5
tegangan efekti f.
Kapasitas dukung ultimit neto:
Pada tanah fondasi yang berbutir halus yang terendam air, karena
tanah ini tidak mudah meloloskan air, maka parameter kuat geser qun = 1,3 cNc + p (Nq- 1) +OAyBNy
0
tanah yang digunakan pada tinjauan jangka p~ndek harus didasarkan
pada kondisi undrained (tak terdrainasi). 1adt, parameter kuat geser = 1,3 X 20 X 17,7 + 26,7 (7,4 - 1) + 0,4 X 17,8 X 2 X 5
yang digunakan harus berupa paran1eter tegangan t~t~~ dengan <fJu ::: 0 = 702,3 kN/m 2

dan kohesi = cu. Setelah waktu yang 1arna a tau kondtsi Jangka panjang, a tau
tanah ini akan berkonsolidasi sehingga kuat geser tanah akan qun = qu - Dryb
berangsur-angsur bertambah. Sehingga dalam ti.njauan jangka = 729,0- 26,7 =702,3 kN/m2
panjang, analisis kapasitas dukung tanah harus dtdasarkan pada
parameter kuat geser tegangan efektif (c' dan <p ' ). Daiam kondisi ini (b) Kondisi keruntuhan geser lokal
akan dihasilkan nilai kapasitas duk'llng tanah yang Iebih tinggi dari Kohesi pada keruntuhan geser lokal c' = 2/3 c = (213)20 = 13.3
2
pada hitungan kapasitas dukung tanah jangka pendek. kN/m

Untuk <p = 20 : Ne' = 11,8 ; Nq' = 3,9 ~ Ny' = 1,7 (Tabel10.1)
Contolz soallO.l: Dapat pula ditentukan dengan cara:
Suatu fondasi berbentuk bujur sangkar berukuran 2 m x 2 m terletak Untuk <p' = arc tg (2/3 x tg 20) = 13,6
pad a kedaiaman 1,5 m. Tanah fondasi dianggap homogen dengan Dari Gambar 10.4, diperoleh Ne = 11,8; Nq = 3,9 dan Ny= 1.7
3
berat volume basah = 17,8 kN/m . Dari hasil pengujian triaksial
2
undrained diperoleh nilai kuat geser c = 20 kN/m dan <p = 20. Hitung Kapasitas dukung ultimit:
besamya kapasitas dukung ultimit dan kapasitas dukung ultimit neto, qu = 1,3 c'Nc' + pcJ/q' + 0,4 yBNy'
jika muka air tanah terletak sangat dalam, dan ditinjau untuk:
f = 1,3 X 13,3 X 11,8 +26,7 X 3,9 + 0,4 X 17,8 X 2 X t7
(a) kondisi keruntuhan geser umum (general shear failure), 2
= 332,4 kN/m
(b) kondisi keruntuhan geser lokal (local shear failure).

qun = 332,4- 26,7


2
Penyelesaian: = 305,7 kN/m
(a) Kondisi keruntuhan geser umunz
Contoh soall 0.2:
Untuk <p = 20, dari TabellO.l diperoleh: . d diameter 3 m terletak di
Suatu fondasi berbentuk hngkaran engan t h basah = 17.0
Ne = 17,7; Nq = 7,4; Ny= 5 d gan berat vo 1ume ana
atas tanah lanau ber emp~ng en
I kN/m3 Dari uji kuat geser tanah
3
kN/m dan berat volume Jenuh , 19 6 1 2d _ 10 (dianggap
Po = 1,5 X 17,8 = 26,7 kN/m2
I h data c - 30 kN/m an <Pu-
pada contoh ash dtpero e . u- d k dalaman 2 m. Tentukan
Kapasitas dukung ultimit untuk fondasi bujur sangkar: tanah lolos air). FondasJ terlet~k. P\; ~iperkirakan akan terjadi
qu = l ,3 eN, + poNq + 0,4 yBNy besamya kapasitas dukung ~~t~"~zt,
keruntuhan geser umunz yang tttnJaU p
::a
kondisi-kondisi:

277
276
MEKANIKA TANAH 11 X. KAPASITAS DUKUNG TANAH
. 1
(a) n1uka atr tana 1 et '-
t Jetak pada I 111 dari pcnnukaan,
" . (c) Muka air tanah pada kcdalan1an 3 Tn I -.., (G
(b) tnuka air tanah pada dasar fondast. . ~ c '' - -1 m antbar CIO.lc)
.
(c ) tnu ka at r tanat
c. 1 padl
"
kedalarnan 3 n1 dan pcnnukaan.
Po = D('(h =2 x 17 == 34 kN/m2
Penyelesaian: Karena keda laman 1nuka a t 1 d .
= 1 m maka unt ' '- ' tr ana, an dasar fondasi kurang dari lJ
.... - tll\ su"'u persamaan k 3 .
~

r-f- ,......._'" dukung tanah di akai b e-_ persamaan kapasttas


., . p erat volume tanah rata-ratanya y
li ,
dttentukan dan Pcrsamaan (10. 2S). ang
- .!j-- '!!:... 2m
2 m - t- -- --- 3 Yrt = y' + (zJB)( Y11- y' )
3m
3m

- ----- --- --- -..
"SZ m.a.t
~
= ( l 9 ,61 - 9.8 1) + (l/3){ 17 - (19.61-9,81)} = 12.2 kN/m 2
(a)
2m (c)
_ y_m.a 1
-... - - fJu = 1,3 cNc + PoNq + 0,3 YrtBNy
f--3m --1

(b) = ( 1,3 X 30 X 9,6) + (34 X 2,7) + (0,3 X 12,2 X 3 X L2)


2
Gambar CIO.l. = 4 79,4 kN/m

(a) Muka air tanah pada kedalaman 1 m, dw = 1 n1 (Gambar CIO.la) Contoh soall 0.3:
Po' =d,, Yb + y (Dr- dw) Suatu fondasi lajur memanjang mendukung beban struktur termasuk"
=(1 x 17) + (19.61 - 9.81)(2- 1) = 26,8 kN/m 2 berat tanah urug 700 kN/m' . Muka air tanah terletak sangat dalam dan
3
tanah dapat dianggap homogen dengan berat volume basah 18 kN/m .
Faktor kapasitas dukung tanah untuk <p = 10 Kuat geser tanah fondasi, c = 25 kN/m dan q> = 30. Tentukanlah
2

lebar fonda si dan kedalamannya, jika ditentukan faktor aman F =3.


Ne= 9.6 ~ Nq =2,7 ~ Ny = 1.2 (TabellO.l)
Penyelesaian:
Kapasitas dukung ultinzit untuk fondasi berbentuk lingkaran:

qu = 1,3 cNc + Po'Nq + 0,3 y' BNy


700kN

= (1,3 X 30 X 9,6) + (26,8 X 2,7) + (0,3(19,61 - 9,81) X


3 X 1,2)
2 B
= 457.3 kN/m
., = 30"
c~kN/m 1
(b) Muka air tanah pada dasar fondasi (Gambar ClO.lb) 1.18 kNim'
2
Po = lJ_tYb = 2 x 17 = 34 kN/m (dianggap tanah di atas dasar Gambar C10.2.
fondast dalam kondisi Iembab ).
Dicoba dengan kedalaman fondasi Dr= 1 m.
Qu = 1,3 cNc + PoNq + 0,3 y' BNy Untuk <p = 30o, dari grafik pada Gantbar 10.4 atau TabellO.l:
= (1,3 X 30 X 9,6) + (34 X 2,7) + (0,3 X (19,61- 9,81) X Ny =
3 X J,2) Nc -- 37 , ..
, .' Nq = ,, 5 .
-- ' .,
19.7
p 0 = 1 x 18= 18 kN!rn-
= 476,8 kN/m2 . 279
278 X. KAPASITAS DUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH ll


. . tuk fondasi mcmanjang: penyelesaian:
Kapasitas dukung ultrnut neto. un
qun = cNc + Po(Nq - 1) + 05 ybBNv
= X
37 _
2 + 18 X (22.5- l) + 0.5 X 18 X B X 19,7
25
= 1317 + 177.3 B
k .& terhadap keruntuhan akibat kapasitas dukung F __ 0,7 m
Untu k 1a tor an1an 3m
-
3: - .. - -' - - - - - - - J -1l: rn..l.-
8
~I~--:-::---..ll ~
-
B "" 0,7 m
quof3 = (1/3)(1317 + 177,3 B)
- ~a.!.. - - - - -
.- _ - - .JZ
-... --
= 439 +59J B (a)
(b)

Beban fondasi kotor 700 kN. Untuk fondasi lajur memanjang, Gambar Cl 0.3.
tambahan tekanan pada tanah dasar fondasi per meter persegi atau
tekanan fondasi neto: (a) Menghitung dimensi dan kedalaman.

qn =q- DeYb = 700/(B X 1) - ( 1 X 18) Untuk <p = 25, dari Gambar 10.4 atau TabellO.t diperoleh

= 700/B -18 Ne = 25,1 ; Nq = 12,7 ; Ny =9,7


Persamaan: Dicoba dengan kedalaman fondasi D r = 0. 7 m
.,
qw/3 = qn Po = 0,7 X 17,2 = 12 kN/m-
439 + 59.1B = 700/B- 18
Muka air tanah terletak pad a jarak 3 - 0, 7 = 2,3 m, di bawah
2
59,1B + 4578-700 = 0 fondasi.
Diperoleh lebar fondasi B = 1,3 m. Bila dianggap z = dw- Dr > B. maka pada sul'll persamaan ke-3.
Jadi ~ dapat dipakai fondasi dengan lebar 1,3 m dan kedalaman 1 m. dipakai berat volume tanah basah (yb).
Kapasitas dukung ultin1it neto, untuk fondasi memanjang
Contoh soall 0.4:
qun = cNc + Po(Nq - 1) + 0.58 y.J/y
Suatu tembok dirancang dengan menggunakan fondasi lajur = (13 X 25,1) + 12 X (12,7- 1) + (0.5 X B X 17.2 X 9.7)
mema~jang. Beban fondasi tennasuk tanah urug 125 kN/m. Tanah
fondast berupa tanah pasir berlempung dengan berat volume basah
= 466,7 + 83,4 B
3 Dengan memperhatikan faktor aman terhadap keruntuhan
17,2 kN/m dan berat volume apung y' = 8,6 kN/m3 Dari uji triaksial
pada contoh asli, diperoleh c = 13 kN/m dan <p = 25.
2
kapasitas dukung:
(a) Tentukan lebar dan kedalaman fondasinya, jika muka air tanah quJ3 = (1/3)(466,7 + 83,48)
terletak pada kedalaman 3 m.
= 155,5 + 27,88
(b) Dari kedalaman dan ukuran fondasi yang diperoleh, berapakah
besamya faktor aman, hila muka air tanah naik sampai di dasar Tekanan fondasi ne to:
fondasi?
. qn = 125/B- D('(b Jbl
280 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH ll
= 125/B - (0,7 x 17,2) Beban yang didukung fondasi 400 kN
r erzaghi untuk fondasi dalam b , Dengan menggunakan cara
= 125/B - 12 . ' erapakah f k
keruntuhan kapasttas dukung? Muk . a tor aman terhadap
a atr tanah sangat dalam.
Persan1aan:
qur/3 = qn penyelesaian:
155,5 + 27,88 = 125/B - 12 Diameter fondasi B = 1 m, Dr == 6 m maka D IB
0
== 6/1 == 6 > 5.
' r
2
27,88 + 167.5B - 125 = 0 l]ntuk <P = 20 ' dan Gambar 10.4 atau TabellO1 , d.1peroleh:
Dari persatnaan terse but diperoleh B = 0,70 tn.
Ne= 17,7;Nq==7,4N-r ==5 .
Posisi n1uka air tanah dw- Dr = 3 - 0,70 = 2,3 > B = 0,70 m
Jadi. petnakaian Yb pada suku persatnaan ke-3 adalah ? enar. Po = 6 X 18,7 = 112,2 kN/m 2

Dengan memperhatikan faktor keruntuhan kapasttas dukung, quo = 1,3 cNc + Po(Nq - 1) + 0,3 YbBNy
dapat dipakai fondasi tnemanjang dengan lebar B = 0,70 m pada
kedalaman Dr= 0,7m.
= (1,3 X 10 X 17,7) + 112,2 X (7,4 _ 1) +(0.3 X 18.7 X l X 5)
2
= 976,2 kN/m
(b) Bila muka air tanah naik sampai di dasar fondasi;
Pada hitungan p 0 dipakai berat volume basah: Beban fondasi maksimum neto:
2
Po = 12 kN/m-
'}
Pun = qun X Ap = 976,2 X h
1
X 1t X 1 == 767 kN

Kapasitas dukung ultinzit neto: Koefisien gesek pada dinding sumuran, untuk jenis tanah lanau (lihat
2
Tabel 10.2) dengan memperhatikan nilai c == 10 kN/m , adalah kira-
kira Is = 0,08 kg/cm ~ 8 k.N/m Nilai <p = 20 dapat memberikan
2 2
quo = cNc + Po(Nq - 1) + 0,5 y' BNy
.
= (13 X 25,1) + 12 X (12,7- 1) + (0,5 X 8,6 X 0,70 X 9,7) sokongan tahanan gesek yang berarti.

2
= 491,7 kN/m

Pengaruh tahanan gesekan:


Tekananfondasi neto (q0 ),
Ps = nDfsDJ = 1t X 1 X 8 X 6 = 150,8 kN
qn= 125/(0,70 X 1) - 12 = 166,6 kN/m
2
Kapasitas dukung ditentukan dengan menggunakan Persamaan
Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung: (10.25) :

F =qur/qn =491 ,7 / 166,6 = 2,95 Kapasitas dukung ultinzit totalneto:


Jadi, bila muka air tanah naik sampai ke dasar fondasi, faktor Pun' =Pun+ Ps
aman yang semula F = 3, turun menjadi 2,95. = 767 + 150,8
= 918 kN
Contoh soall 0.5: '

Tambahan beban akibat beban fondasi:


Su~tu fondasi sumuran berdiameter 1 m terletak pada kedalaman 6 m
dan permukaan tanah. Tanah fondasi berupa lanau berlempung = 400 - berat tanah digali
2
dengan c = 10 kN/m , cp = 20 dan berat volume basah 18,7 kN/m 3 = 400 - ( 1,4 X 1t X 12 X 6 X 18. 7) = 312 kN
-
282 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH 11
d keruntuhan kapasitas duk.ung:
Jadi. faktor a~nan ter1la ap
918 IOr~--~::J:~-,--r-T-~-
t--+--+ Fondasi hngkaran
1
l
I '

F == == 2,94 9
dan bu1uraangkar
312 8
Ne 1.--"
V F~ndaal meman1ang

10.6 KAPASITAS DUKUNG TANAII L~MPUNG .


1

6
V ~
.........

dasi yang berupa buJ ur sangkar, hngkaran d V


Untuk bentu k f on d l I , an
. , . yang terlctak pa a tana 1 etnpung jcnuh 5 t -
=t~6
'"1;q
fondast nlenlanJang , , k ,. d k ,
. (1951) nlengusulkan pcrsan1adn ap~srtas r,~ ung ulthnit 4

Skenlpton -I t'kan faktor kedalan1~Ul fondast, sebaga1 berikut: 3 N, tmp4ll 1*"01 P-.1110
(0,&4 + 0,168/L)N, ~
dengan n1en1pet 1a 1
2
l/u =CuNc + D{'( (10.29)
dan kapasitas dukung ultimit neto:
( 10.30) Dt/8
Gambar 10.7 FaA.tor kapasltas dukung Ne (Skernpton. 1951).
dengan: ~
Nilai pendekatan hubungan antara SJYf, konsistensi tanah dan
qu == J...apasitas dukung ult~nz~t (kN!In-) 2 kapasitas dukung .iji_n, ditunj.ukkan dalam Tabel 10.3 (Terzaghi dan
=
qun kapasitas dukung ultrnut neto (kN/m )
Peck, .1948). N1~a1 kapasttas dukung ultimit dihitung dengan
Dr =kedalaman fondasi (m) mengahkan kapas1tas dukung ijin pada Tabel 10.3 3 kali. Tanah
3
y =berat volume tanah (kN/m ) 2
dengan konsistensi sangat lunak, penurunan yang terjadi biasanya
cu =kohesi pada kondisi undrained (kN/tn ) besar. Lempung kaku sering mempunyai retakan dan celahan, yang
Ske1npton memberikan faktor kapasitas dukung Ne dengan merupakan bidang lemah dalam menahan gaya geser. Lempung ini
memperhatikan pengaruh lebar fondasi (B) dan kedalaman (DJ) untuk sebaiknya dicegah dari pelunakan akibat air~ kuat geser pada bidang
fondasi lingkaran, bujur sangkar, dan jalur memanjang, seperti yang ini mungkin sama rendahnya seperti pada lempung lunak.
ditunjukkan pada Gambar 10.7. Untuk fondasi empat persegi panjang Tabel 10.3 Hubungan N, konsistensi tanah, kapasitas dukung ijin untuk
dengan panjang L dan lebar B, nilai faktor Ne dihitung dengan tanalz lempung (Ter~aglzi dan Peck, 1948)
mengalikan nilai Ne fondasi bujur sangkar dengan faktor: Kapasitas dukung ijin (kN/m-)
'l

N Fondasi
0,84 + 0,16 BIL Konsistensi Fondasi
(dari SPT) metnanjang
bu ur sangkar
Sehingga untuk fondasi empat persegi panjang: 0-30 0-22
Sangat lunak 0-2
(10.31) 30-60 22-45
Ne'= (0,84 + 0,16 B/L) N c(fondasibuj ursnngkar) Lunak 2-4
60-120 45-90

Sedang 4-8
Kapasitas dukung tanah lempung bergantung pada konsistenst 120-240 90- 180
Kaku 8-15
atau kuat gesemya. Kuat geser Jempung dapat diperoleh dari beber~pa Sangat kaku 15-30 240-480 180- 360
>480 >360
pengujian, seperti uji SPT, uji tekan bebas (unconfined con1presstOll Keras >30
test) dan uji triaksial.

284 MEKANIKA TANAH ll X. KAPASITAS OUKUNG TANAH


. enuhnempunyai
1 si fat seolah-o]ah penyelesaian:
Ke banya kan Iempung .J . . .
.
mempunyat sudut gesek da an1 1 1101'
atr suht keluar dan tan h
a nya
. B'la
wa ktu b e b an bekerJa. 1
pada pen1bebanan struktur,
beban Yang Fondasi10 m x 10 m
r t
bekerJa re 1at1 cepa . tn aka dtgunakan kuat geser. undrarned . dengan en
't'u
= 0. Kuat geser tanah yang digunakan dapat dtperoleh dan pengujian P 18000 kN

triaksial maupun dari ujin tekan bebas. Hanya d~Iarn hal pembebanan
yang sangat lambat atau dalam hal beban beketJ a pada tanah dengan
~
2m
kandungan lanau yang tinggi. petn.bebanan dapat mempengaruhi
I I
berkurang-nya kadar air~ yang kemudtan dapat menambah kuat geser 10 m
tanah. Untuk hal ini dapat digunakan paratne~er kuat ges~r tegangan Lempung jenuh.

efektif. Penggunaan kuat geser tanah yang dtperoleh d~~ pengujian Cu8~
q>O
kNfm 1

yut "' 20 kN/m~


dengan kecepatan pembebanan yang sangat rendah dtljtnkan, hila
hitungan kapasitas dukung diperhitungkan untuk pembangunan
Gambar C10.4.
bendungan urugan tanah, di mana dalam pembangunannya
n1emerlukan \vaktu lama. Pengurangan kadar air tanah yang diikuti Tekanan fondasi neto ke tanah dasar:
dengan penurunan, tidak merusak stabilitas bendungan. Akan tetapi,
cara ini tidak boleh dipakai untuk struktur yang sensitif terhadap
penurunan. Cara ini hanya dapat digunakan untuk struktur fleksibel,
seperti tangki minyak baja yang dibangun di atas tanah lanau.
Pengisian tangki dapat diatur dengan penambahan kecil pada periode _ 18000 D
10 X 10 - f y snt
yang panjang. Bentuk penurunan yang akan terjadi bisa berbentuk
2
cekungan tanpa menyebabkan kerusakan pada tangki tersebut. qn = 180- (2 X 20) = 140 kN/m
Kapasitas dukung ulthnit neto (Skempton,l951):
Contoh soa/10.6:
Untuk Dr!B = 2/10 = 0,20, dari Gambar 10.7, Ne = 6.5, kapasitas
Suatu bangunan dilengkapi dengan basenzent didukung oleh fondasi dukung ultimit neto tanah dasar:
rakit berukuran 10 m x 10 m. Tanah fondasi berupa Iempung jenuh ,
yang dapat dianggap homogen. Kedalaman fondasi 2 m. Berat volume qun = cNc = 85 X 6,5 = 552,5 kN/m-
jenuh tanah lempung rata-rata 20 kN/m3 Dari uji triaksial kondisi Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah:
2
undrained diperoleh Cu = 85 kN/m dan <pu = 0. Tentukan besamya
faktor aman terhadap keruntuhan ak.ibat kapasitas duk:ung, bila beban F = 552,5 = 3,95
bangunan total 18000 kN. Muka air tanah dianggap di permukaan. 140
Jika dipakai persamaan kapasitas dukung Terzaghi:
Untuk <p = 0, maka Ne= 5,7, Nq = 1 dan Ny = 0:
qun = 1,3 cNc + Po(Nq- 1) + 0
= 1,3 X 85 X 5,7 + 0 + 0
")

= 630 kN/m..

286 X. KAPASITAS DUKUNG TANAH


MEKANIKA TANAH 11
63 Kapasitas dukung ultLmit:
F == == 4.49
14 Qu = CuNc' + DNI ,,,

Terzaghi lebih besar, karena I

Faktor an1an dari teon q un Yang = 90 6, 91 + 1 X 20


X
dihasilkan lebih besar. = 641,9 kN/m 2

Contoh soall 0. 7: Kapasitas dukung ultimit neto:


Sebuah fondasi tugu monumen berbentuk empat persegi .
berukuran 1,5 m x 2 m terletak pada tanah lempung J. e h PanJang qun = qu- Dry= 641,9- (1 X 20) =621,9 kN/m2
3 (l' h G b nu de
berat volume jenuh 20 kN/m t at am ar ClO.S). Berat ngan
Tekanan f ondasi neto:
kN. Dari uji triaksial diperoleh kuat geser Cu = 90 kN/m2 d tugu 600
. k an <p - 0
Muka air tanah dt permu aan. '- . qn=q- Dry
(a) Jika kedalaman fondasi 1 rn, berapakah kapasitas dukun u .. 600
dan faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung? g ltJmu = 1,5 x2 -(l x20)= 180 kN/m2

(b) Jika akibat banjir terjadi genangan air 2 m dari permuk


berapakah faktor amannya. aan tanah, Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung:
F = 621 ,9 /180 = 3,46
Penyelesaian:
(b) Bila terj adi genangan 2 m.
------ P =600 kN
-
~~~~J>!.1l~
-- Setelah muka air naik 2 m, terjadi tambahan gaya angkat ke atas
yang mengurangi tekanan fondasi neto qn. Bila Yw= 9.81 kN/m
3

2m
maka:
qn' = qn- hwYw= 180- (2 X 9.81) = 160,38 k1~/m
2

Lempung jenuh:
.,,,. = 20 kN/m,
cu 90 kNJm2
qlU = 0 I I Faktor aman pada kondisi n1uka air 2 m dari pennukaan:
1,5 m

F = qun / qn' = 621.9 /160,38 =3.9


Gambar ClO.S.
Jadi, akibat genangan 2 m. F bertambah dari 3.46 menjadi 3,9.
(a) K~dalaman fondasi Dr = 1 m, lebar B = 1,5 m.
DJpakai persarnaan kapasitas dukung Skempton (1951). Contoh soall 0.8:
1 Suatu fondasi akan didirikan di atas tanah lempung jenuh dengan Ysat =
Untuk DJB-
sangkar Ne;:
111 5 O6 .
, ' = ' 7, dari Gambar 10.7, untuk fondasi buJU
20 kN/m3 . Beban kolom termasuk fondasi dan tanah urugnya ..,
72
diperkirakan 300 kN. Kuat geser tanah lempung cu = 30 kNtm dan <Pu
Karena
maka fondasi berbentuk segi empat B = 1,5 m dan L"' 2 (11 = 0. Tentukan lebar dan kedalaman fondasi dengan menggunakan
persamaan Skempton, jika faktor aman terhadap keruntuhan akibat
Ne' = (O,B4 + O,l 6(1 ,5/2)]Nc =0,96 X 7,2 =6,91 kapasitas dukung 3. 2
X. KAPASITAS DUKUNG TANAH 89
288
Penyelesaian:
Contoh soall 0.9:
Fondasi rakit berukuran 5 m x 5 .

mendukung beban bangunan Kon~is~t~encanakan akan digunakan
Lempung jenuh : "h k d G apJsan tanah seperti yang
yut =20 kN/m 3 dip~rh ~t an pa a ambar C10.7. Sifat-sifat tanah ada lah sebagai
300 kN
Cu-= 30 kN/m 2 benkut.
cpu =0
Lempung (overconsolidated) 'Y~at = 20 kN/m3, In.,= O,OOOl m2/kN =
0,5, E == 25000 kN/m , c =38 kN/m2
2
'J.!
Gambar Cl 0.6.
Pasir hal us berlanau: E = 40000 kN/m2 , J.! = 0,5
Penyelesaian soal ini harus dilakukan dengan cara coba-coba Tentukan berat bangunan maksimum yang memenuhi kriteria
sedemikian rupa hingga faktor an1an terhadap keruntuhan akiba~ keamanan terhadap keruntuhan kapasitas dukung dan penurunan
kapasitas dukung rnemenuhi. maksimum tak boleh Jebih dari 6.5 cm.
Dicoba fondasi bujur sangkar ukuran 2 m x 2 m, pada kedalaman 1 rn.
Penyelesaian:
Dr/B =Y2 =0,5, dari Gambar 10.7, Ne= 7,1
2 Fondasl
qun =cNc =30 X 7,1 = 213 kN/m 5m x 5m
=1
Beban fondasi kotor 300 kN. ..&.- ' - - - - - - - L . - - - . : ,____ m.a.t
I 5m I
Lempung
Tekananfondasi neto (qn): 6 =
ynt 20 kNim'
mv = 0,0001 m2/kN
qn=(300/ luas) - Df{sat = 300/(2 x 2)- ( 1 X 20) = 55 k:N/m2 E = 25000 kN/m 2
... _
' ~ ....1'.
r , ... ._.
Paslr~

F =qur/qn 4m
E = 40000 kNim 2
... .,.' ...... ... . ...
. .
.., .... , - ~ ..... '. .. .. .
~

=213/55 = 3,87 > 3


0

batu
Untuk lebih ekonornis, dicoba lagi dengan fondasi 1,8 m x 1,8 m.
Gambar C10.7.
DJB = 1/1,8 = 0,56, dari Gambar 10.7, diperoleh Ne= 7,2
Digunakan persamaan kapasitas dukung Skempton (195 1):
qun =cNc = 30 X 7,2 = 216 kN/m2

qn=(300/luas)- DfYsat =300/(1,8 x 1,8)-(1 x 20)=72,6 kN/m 2 D1 == 1 m, B == 5 m, DJB = 0,2.


F =216/72,6 =2,97-::::. 3 ....... OK! Dari Gambar 10.7, untuk fondasi bujur sangkar diperoleh Ne= 6.5

Jadi, dapat digunakan fondasi bujur sangkar 1,8 m x 1,8 m dengan Kapasitas dukung ultinzit neto:
kedalaman 1 m. 2
qun = cNc == 38 X 6,5 = 247 kN/m
P.erlu d.i~rhatikan bahwa pada soa1 ini lempung pada kondisi jenu~
au, tapJ tJd~k terJetak di bawah muka air tanah. Di alam lempung dt Tekanan fondasi ne to: . h l"'h
d' angcrap JCOU o t:
atas muka aJr tanah dapat jenuh air oleh pengaruh tekanan kapiler. qn = q - p (di atas muka air tanah, letnpung I e
kapiler)
290 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH ll
= q- DtYsat Si= 0,95 X 0,55- X 83 X5 _
=q-(!x20)=q - 20 40000 - 0,005 m == 0,5 cm
akibat beban fondasi dan struktur atas
dengan q adaIah tekanan Bila lapisan lempun? dianggap sebagai la isa . .
Bila dipilih faktor aman terhada~ keruntuhan kapasitas dukung F::: 3, ada pennukaan lap1san pasir (ked 1 P n pa~u dan lap1san keras
P a aman 6 m dan permukaan), maka
maka dapat dibentuk persamaan. DIB = 1/5 = 0,2
qur/3 =qn UB = 1 dan HIB == 5/5 == 1
24713=q-20
2 Dari Gambar 8.6, diperoleh ~o == 0,95 dan ~ 1 = o,45
q =103 kN!In
83 x 5
Hitungan penurunan: Si = 0,95 X 0,45 X == Q 004 m - 0 4 cm
40000 ' - '
Tekanan Jondasi neto: ?
q0 =q _ p = 103- 20 =83 kN/tn- Penurunan segera pada lapisan pasir halus berlanau:
s i(2) = 0,5 - 0,4 = 0,1 cm
(i) Penurunan segera (irnnzediate settlenzent) (Si) dihitung dengan
menggunakan Persamaan (8.9), dengan menggunakan grafik Jadi, penurunan segera total untuk lapisan lempung dan pasir adalah
Gambar 8.6 (Janbu dkk, 1956), karena kedua tanah mempunyai sj = si<l > + s,(2)
angka Poisson Jl =0,5. = 0,7 + 0,1 = 0,8 cm
qnB (ii)Hitungan penurunan konsolidasi lapisan lempung:
S,(l) =f..Lof.11 E
Dihitung dulu tambahan tekanan di tengah-tengah lapisan lempung.
Penurunan lapisan lempung: Fondasi dibagi menjadi 4 bagian yang sama (B = 5/2 = 2,5m).

DIB = 1/5 = 0,2 Blz = Uz = 2,5/2,5 = 1


UB = I dan HIB = 515 = 1 Dari Gambar 6.7, diperoleh I= 0,175. Tambahan tekanan di pusat
fondasi:
Dari Gambar 8.6, diperoleh Jlo = 0,95 dan J.11 = 0,45
flp = 4/qn
83x5 = 4 X 0, 17 5 X 83
Si =0,95 X 0,45 X =0,007 m = 0 7 CID
25000 ' = 58,0 kN/m
2

Penurunan segera pada lapisan pasir halus berlanau: Dengan menggunakan persamaan:
Bila d.ianggap lapisan tanah sebagai pasir semua sampai kedalaman 9 Se = ~fflvH~p
m dan dasar fondasi, maka:
Untuk lempung overconsolidated dapat diambil ~ = '
0 6

DIB = 0,2, UB =I dan HJB = 9/5 = !,8

Se= 0,6 X 0,0001 X 5 X 58,0


Dari Gambar 8.6, diperoleh Jlo = 0,95 dan J.lt = 0,55 = 0,017 m= 1,7 cm
.

X. KAPASITAS DUKUNG TANAH


292 I

MEKANIKA TANAH ll

Penurunan total:
di man a B adalah lebar atau diameter f .
S =Si + Se tanah terendam air) adalah tekan ondasl, Po == DfY (dipakai '{ bila
= 0.8 + 1.7 adalah faktor-faktor kapasitas dukuan overburden efektif dan Nq. N.,
ng.
= 2.5 cm < 6.5 cn1 Nilai-nilai perkiraan kapasitas duku ...
Jadi. beban terbae:i rata tnaksim
. . utn (ijtn) yang dapat didukung kohesif atau tanah granuler dibe 'k d ng lJm untuk tanah non
.__. oleh
fondasi adalah qa = 103 U\!In-. d alam tabel tersebut harus d'tb ~ dan ~~am Tabel 10.4. Nilai-nilai
agt ua Jlka muk h
kurang dari B (lebar fondasi) diukur. d . d a air ta~a terletak
Perhatikan. ang~apan ~t = 0.5 untuk pasir halus berlanau nlun k' 1 b'h d 1 an asar fondas1 dan lebar
terlalu besar (t/i1ar Tabel 8.2), kecuali jika hasil tersebut me g 10 fondas1 e 1 an m.
.. . b . B'I mang
diperoleh dari pengu11 an tanah dt la oratonut~. 1 a angka Poisson

tidak san1a denCTan 0.5, tnaka untuk menghttung penurunan se J! Tabel 10.4 Perkiraaan llllai kapasitas d k
~ . gera u ung tanah ij in cmtuk tanah
gram~!er (non kofzesif)
dapat digunakan persmnaan Stetnbrenner ( 1934).
Kapasitas
Macam tanah dukung ijin Keterangan
10.7 KAPASITAS DL'KUNG TANAH PASIR 2
(kN/m )
Jenis-jenis tanah granuler tidak men1punyai kohesi (c). ata - Kerikil padat/pasir >600 Lebar fondasi B > 1
mempunyai kohesi yang sangat kecil (contohnya pasir), sehinngu bercampur kerikll padat m dan muka air
dalam hitungan kapasitas dukung sering diabaikan. Tanah-ta~a~ tanah > B di bawah
demik.ian biasanya tanah pasir dan kerik.il. Kapasitas dukung tanah dasar fondasi
granuler dipengaruhi terutama oleh kerapatan relatif (Dr). posisi muka - Kerikil kepadatan
air tanah terhadap kedudukan !ondasi. tekanan ~ekang (confining sedang/pasir berkerikil
pressure), dan ukuran fondas1nya. Bentuk buttran dan ukuran kepadatan sedang 200-600
distribusi butiran juga. ~e1npengaruhi besarnya kapasitas dukung. - Kerikil tak padat/pasir
~.eb~yakan tan~h p.astr tldak homogen dan nilai /...apasitas dukung berkerikil tak padat <200
1)111: b1asanya lebth dltentukan dari pertimbangan penurunat1. terutama - Pasir padat >300
penurunan tidak seragam (differential settlen1ent). - Pasir kepadatan sedang 100-300

l Jntuk tanah granuler. karena kohesi c = 0, persamaan kapasitas


- Pasir tak Jadat < 100
dukung tanah akan menjadi sebagai berikut:
Contoh soall 0.10:
Untuk fondasi berbentuk memanjang:
Suatu fondasi berbentuk bujur sangkar dengan lebar 2 m terletak pada
qu= Po!Vq + 0.5 ByN'( (10.32) kedalaman 1,5 m. Tanah fondasi berupa pasir dengan .kuat gese~
drained cp' = 35 dan c =0. Berat volume basah tanah pasu 18 kN~m
Untuk fondasi berbentuk bujur sangkar: dan berat volume jenuh 20 kN/m Tentukanlah ~sarnya kapasltas
3

qu = PcNq + 0:4 ByN'f dukung ultinzit dan kapasitas dukung ultinzit neto. blla:
(10.33)
(a) muka air tanah pada dasar fondasi.
Untuk fondasi berbentuk lingkaran:
(b) muka air tanah di pennukaan. . 00 t
dukung ultimit. akt
qu = PoNq + 0.3 ByNy (c) berapa persen penurunan kapasztas
(10.34)
kenaikan muka air tanah?
295
294 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH ll
Pe11ye/esaiall:
= 941,95 kN/m2
.T b 110 1 N =41,4danNy=42,4
Untuk <p =35 . dan a e . , q
o

(a) Muka air tanah pada dasar fondast 2 (c) Penghurangan kapasitas dukung ultimit akibat kenaikan muka air
tan a
_ DN = 1 5 x 18 = 27 kN/m
Po - Hh ' 1436,44-941,95
Qu = pcJiq + 0.4 y BNy = 1436,44 X lOOo/o = 34%
= (27 X 41,4) + {0,4 X (20- 9.81) X 2 X 42,4}
.,
= 1463,44 kN/n1-
Contoh soallO.ll:
Qun = qu -Po
Suatu tangki minyak berdiameter 6 m akan diletakkan di atas
= 1463,44- 27 permukaan tanah pasir homogen dengan q>' = 37 dan c = 0 kN/m2
2
= 1436.44 kN/m Tanah pasir mempunyai berat volume basah 17,6 kN/m3 dan berat
3
volume jenuh 21 kN/m . Muka air tanah pada kedalaman 8 m.
(a) Berapakah berat tangki maksimum, hila dikehendaki faktor aman
Kondisi (b) F=3?
(b) Berapakah reduksi kapasitas dukung ultirnitnya, bila karena
0, '"" 1,5 m adanya banjir muka air tanah naik di pennukaan?
Kortdisl (a)
m.a.t
---- ---'-------'-- ----- -
I
B=2m Penyelesaian:
Pasfr;
~. 30'
c'=O
~18 kN/m 3
ynt 20 kNim 3
Tlngld
c5a~Mtar 5m
m.e.t (la"di' tit
Gambar Cl 0.8.
(b) Kondisi muka air tanah di pennukaan (fondasi dianggap tidak
kedap air):
Paslr
Po=Dr( = 1,5 x (20- 9,81) = 15,29 kN/m 2 ,. 37"
c'O
-pH,I~
em .,. 21 ..wJ
Kapasitas dukung ulti!nit, untuk fondasi bujur sangkar
qu = poNq + 0,4 y' BNy

= (15,29 X 41,4) + {0,4 X (20- 9,81)


2
X 2 X 42,4}
-- --.,...2... --- ---
m.Lt {tuX1Ciill > ..... _ ..-- - - - __. ._ - --- ..... --
.-

= 957,24 kN/m
Kapasitas dukung ultimit neto: Gambar C10.9.
. - 0 dan fondasi terletak di permukaan
qun = qu -po (a) Untuk tanah pasu dengan ~- d' kung ultimitnya adalah:
= 957,24- 15,29 (Df = 0), persamaan kapasttas u

297
296 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH ll
Nilai-nilai faktor kapast
~eyerh\ f (196:') ~engusu Ikan persamaa_n kapas~t~s dukun . I as dukuJl
dan fon d ast memanjang dapat dilihat g untuk fondasi bujursangkar
fondas1 dengan memper.11tungkan bentuk ~ondasi, eksentnsitas beb g faktor pengaruh untuk fondas 1 empat pepada . Gambar 109 Faktor-
kemiringan beban, dan kual geser tanah d1 atas dasar fondasi, seba an:
interpolast antara bentuk memanJ. ang rseg1 d panjang
. diperoleh d
an
berikut: ga, dinyata kan o1e h persamaan: an buJur sangkar yang
( 10.35)
B N r (bujursangkar)
s(' = 1+ -L 1
dengan: 2 N c (nzemanjang) - (10.36a)
q. = kapasitas dukung ultimit (kN/m )
Ne, Nq~ Ny = faktor kapasitas dukung untuk fondasi memanj a B N q (bujursangkar)
se, Sq, sy = faktor pengaruh bentuk fondasi ng
s q =1+-
L N q (menzanjang) -l (10.36b)
de, dq, dy = faktor pengaruh kedalaman fondasi'
ic~ iq ,iy = faktor kemiringan beban B N y (bujursangkar) '
s . = lebar fondasi efektif (lihat Persamaan 10.40) (m) sy =1+-
L N y (nzenzanjang) -
1 (10.36c)
Df = kedalaman fondasi (m)
3
Y = berat volume tanah (kN/m ) dengan:
B = lebar fondasi (m)


L = panjang fondasi (m)

+=0: N, = 0, Ne= 5, 14, N, = 1 -t untuk fondaal memanj1ng
Nr=0. Ne= 6, 16, N, = 1 -t untuk fond asI bujursangkar Untuk faktor kedalaman, Meyerhof memberikan koreksi sebagai
300 1
berikut:
200 I D
N,}/ Nq
de = 1+ 0,2 f tg(45 + <p/2) (10.37a)
100 ' B
80
eo
1/
'f
dq = dy = 1 , untuk <p = 0 (10.37b)
1
40
.'/
30
20 I. tl ll I
rJ
f I
I I : !J I

10 ! .,~~ I Faktor-faktor de, dq dan t4 digunakan bila Dr< B. Jika Dr>B~ maka
8
6

I
.,.
rn
diambil nilai Dr/B = 1.
4 1} Faktor-faktor kemiringan beban pada kapasitas dukung fondasi
3 Fondul momanjang (D,< B) dengan dasar yang kasar, dengan resultan beban di pusat fondasi
--Fondui bujurungkar (D,< B) 'I
2 J dengan kemiringan 8 terhadap vertikal (Gambar 10.10), dinyatakan
'
1 oleh:
0 20 20 40
Sudut gesek dalam (derajat)
(10.38a)


lc = lq =
Gambar 10.9 Faktor kapasztas
. dukung teori Meyerhof( 1963).
301
X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
300
MEKANIKA TANAH 11

8 2
(b) Eksentris searah suntbu y:

ly = 1-- (10.38b)
cp B' = B ; L' = L- 2e
y (10.41 )
Didasarkan pada kenyataan bahwa sudut g~sek dalam <p' hasH u dengan ex dan ey berturut-turut adalah eksentrisitas resultan beban
laboratorium untuk jenis pengujian p~ane ~tr~tn .pad~ tanah granut~; searah x dan y.
kira-kira lebih besar 10% dari pada <p dan UJI tnakstal. Maka, untuk Jika eksentri~i~as beban dua arah, maka lebar efektif fondasi
fondasi en1pat persegi panjang yang terle~ak pada tanah granuier ditentukan sed~ml~tan rupa hingga resultan beban terletak di pusat
digunakan koreksi sudut gesek dalam sebagat benkut: berat area ef~kttf A (GambarlO.llb). Komponen vertikal dari beban
total yang d1dukung oleh fondasi yang dibebani eksentris dinyatakan
B I
oJeh:
<pr '= 1,1- 0,1- cpl (10.39)
L
Pu = quA, =CfuB'L' (10.42)
dengan
dengan A' adalah area dengan sisi terpanjang L', sedemikian rupa
<pr' = sudut gesek dalam yang digunakan untuk menentukan sehingga pusat beratnya berimpit dengan resultan beban. Jadi, B'
faktor kapasitas dukung didefinisikan sebagai A' I L', seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
<pt' = sudut gesek da1am tanah dari uji triaksial kompresi tO.llb.
9
Pada Persamaan (10.39), untuk fondasi lingkaran, nilai B/L = 1.
I

I
I
P (minng}

L
L'

y
B
() ekscntrisiw mnwl
1- ~
~
8
. -'i
Gambar 10.10 Bebanfondasi miring. A
Pengaruh eksentrisitas beban pada kapasitas dukung tanah~
adalah mereduksi dimensi fondasi efektifnya. Bila dimensi fondast
adalah B dan L, akibat pengaruh beban yang eksentris, Meyerhof L =- L' L'

(1953) mengusulkan koreksi untuk Jebar dan panjang yang dinyatakan


dalam dimensi efektif fondasi menjadi B' dan L'. Untuk eksentrisitas I
h 8'
beban satu arah (Gambar lO.lla), dimensi efektif fondasi dinyatakan
IY (b) ek.sentnssw ganda
oleh:
. ada dasar fondasi akibat beban
(a) Eksentris se arah sumbu x: Gambar 10.11 Tekanan sentuh efektif p
B' =B- 2ex; L' =L (10.40)
eksentris. 303
302 X. KAPASITAS DUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH ll
.,
Bila beban eksentris terjadi pa~a fo~dasi b~jur sangkar da Tekanan pada dasar fondasi maksimum
. paniang. dtmenst efekttf fondasi , n
fondas1 empat persegt 'J d k 8 IL' I cu N c B'
digunakan sebagai pengganti dari BIL pa a pema atan faktor bentuk I = X +D "(
dalam Persamaan (10.36).
F B f Sal

50 x 6 1,6
= 3 X + 1Xl8
Contoh soa/10.12: 2
Fondasi lajur memanjang dengan le~ar 2 m. terletak pada kedalaman 1 = 98 kN/m2 (yaitu beban total p dibagi lebar fondasi total B)
m. Tanah fondasi berupa lempun~ Jenuh de~gan berat ~olume jenuh
IS.O kN/mJ dan Cu = SO kN/m . Muka atr .tanah dt permukaan
Resultan beban eksentris dengan ~x = 0,~ m dan. pus~t luasan fondasi.
Co11toh soal 10.13:
Hitung tekanan pada dasar fonda~I makstmum, btla d1kehendaki faktor Fondasi berukuran 1,5 m x 2 m, terletak di atas tanah lempung
aman terhadap keruntuhan kapasttas dukung 3. berpasir homogen dengan berat volume 18.5 kN/m3. Kedalaman
fondasi 1,0 m. Dari uji triaksial diperoleh kuat geser cu = 30 k.N/m2
Penyelesaian: dan <vu = 15. Tentukan besamya kapasitas dukung ultimit menurut
teori Meyerhof. Muka air tanah sangat dalam. Beban arah vertikal dan
Dipakai persamaan Skempton.
sentns.
p
tx = 0, 2 m t Penyelesaian:
-4


I Untuk <p = 15, dari Gambar 10.9, untuk fondasi memanjang:
I
I
I Ne= 13; Nq = 4,0; Ny = 1,1
I _,5l_m.a.t
f~\Y~'Yt I

IRo\V ~ --
Untuk fondasi bujur sangkar: Ne = 16~ Nq =4.2 ~ Ny = 1.1.
J
Jm I Lempung . L = 2 m ; B = 1,5 m; Dr = 1 m; D~B = 111,5 = 0,67 <1.
I yaa 18 kN/m,
- : c. 50 kN/m
Bila dianggap beban vertikal dan sentris! maka:
I I
Sa2m
B' = B dan ie =iq = iy = 1
Gambar ClO.lO. Faktor bentuk fondasi:
Eksentrisitas ex = 0,2 m / 'I

=1+ 1,5 16 -1 = 1,17


B' = B- 2 ex I se 2 13
' '
= 2 - (2 x 0,2) = 1,6 m
Untuk D,IB =1/1 ,6 =0,625, dari Gambar 10.7, Ne = 6 sq 2 4
'
1.5 / 11
~ 1' -1
= 1+ . - -
2 1.1
Sy
' . . 305
304 - X. KAPASITAS DUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH ll
Faktor kedalaman: r- BI
Q

15 -1= 1,18 Kohhi c1 , 10


d c = 1 + 0 ,'). . . X tg 45+-
2 1,5 loz I
Kohesl :s ~ I
9
,
l \ I \
15 -1= 1,09 q11 r: c,Nd 1 8 ' ..
~

d q =d y =1 + 0,1 X tg 45 + \ \
2 1,5 (8)
418 =
'0,51
I
iO

\o,4 I
t
I
I
7

6
Persamaan kapasitas dukung Meyerhof: 1,2 1,4 1,6 1.8 2,0 2.2 2,4 2,6
c2tc 1
Qu = Scd cicCNc + SqdqiqyDrNq + sydyiy 0,5 B'yNy
Kapasitas dukung ultinzit (Ne, Nq, Nr diambil dari fondasi memanjang): 40 Ungkaran menyinggung.L---'-
' __....:...
' --1-i

Lapisan bawah \ 1 \
Qu = ( 1, 17 X 1, 18 X 1 X 30 X 13) + \ , I :
~ 20 c-;c1 harus leblh besar daripada
( 1,03 X L 09 X 1 X 18,5 X 1 X 4' 0) + angka.-angka pada kurva
101-.-~--~. -----:;.~'*----1
I

(1,0 X 1,09 X 1 X 0,5 X 1,5 X 18,5 X 1,1)


I
1,2
1,5

2 5 0,7 0 ,6 0.5 0.4 0,3 0.2 0,1 0


= 638,1 kN/m
d/ 8
(b)

10.9 PERSAMAAN KAPASITAS DUKUNG UNTUK LEMPUNG


BERLAPIS Gambar 10.12 Faktor kapasitas dukung untuk lempung berlapis (Button,
1953).
Di alam, tanah kadang-kadang dalam kondisi berlapis-lapis
dengan sifat-sifat tanah yang berbeda pada tiap lapisannya. Pada . da Gambar 10.12 digunakan untuk fondasi yan~
D tagram pa . . L an ini terletak dt
kondisi ini, kadang-kadang zona keruntuhan geser berkembang terletak di pern1ukaan. Kohest laptsan atas Ct. apts .
sampai memotong beberapa lapisan tanah (Gambar 10.12). Button 1
atas lapisan yang sangat teba yang mempunyat kohest c2.
.
(1953) mengusulkan persamaan kapasitas dukung tanah untuk fondasi .tas dukung tanah untuk tanah lempung berlapts
Persamaan kapast
yang terletak pada tanah lempung yang terdiri dari dua lapis. Bidang
dinyatakan oleh:
keruntuhan dianggap sebagai berbentuk silinder dan sudut gesek ( 10. 43)
dalam tanah cp =0. Button meninjau 2 kondisi: qu = c1Nc' , f k
(i) Suatu fondasi yang terletak di permukaan tanah dengan kohesi ab lapisan atas dan Ne adalah a ~or
.
dengan C t adalah kohe~t ta~eh dari Gambar 10.12.
Ct
dan tanah ini terletak di atas tanah dengan kohesi c2 kapasitas dukung yang dtpero
(ii) Suatu fondasi di pennukaan yang kohesinya bervariasi secara
linier dari et di permukaan sampai c2 pada kedalaman d, yang KAPASITAS DUKUNG TANAH DJ
10.10 PENENTUAN
terletak di atas lapisan lempung dengan kohesi c2. Dalam analisis
LAPANGAN d k g tanah di lapangan .
ketebalan lapisan atas (d) , dikaitkan dengan lebar fondasi B. kan kapasttas u un d
. .
Pengujtan un tuk menentu dah terganggu pa a
ah-tanah yang mu . . ohesif
I terutama dilakukan pada tan erti tanah-tanah Jents non k
waktu pengambilan contohnya, sep 307
X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
306 MEKANIKA TANAH ll
. kenlU' l .. ;l) u. d' 1 ngan yang sering dilakukan untuk keperluan
(pastr, . JI 1 apa . T ) k
3. Dengan menggunakan tali (kawat) ta .k
terse b ut, antara 1atn: SPT (Standard Penetratzon
. . 1 est , UJI
.. enlcut
setinggi 76 cm dan jatuhkan Ener in pe~~kul (berat 63.5 kg)
. ( d' ) CPT (Cone PenetratTOll Test), UJI beban pelat
stat1s son 1r atau
st) dan 1
1
atn- a1nnya. sampler ke dasar Iubang bo;. Ulang i yang dtttmbulkan ~ndesak
(plate load test atau plate bearuzg e 1
terpenetrasi 45 cm d g pemukulan sampat sampler
' engan mencatat jumlah ku1 .
interval penetrasi 15 cm. Hentik .. .. ?u an settap
10.10.1 Uji SPT (Standard Penetration Test) lebih dari 50 pukulan untuk ti:n ~en~ujtan Jtka Jumlah pukulan
pukulan totallebih dari 100 pukuf;~'.ap mterval, atau jika jumlah
Uji SPT dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Sewaktu dilakukan pengeboran inti pada lapisan ta~ah yang diuji; 4. Hitun~ n~lai N dengan menjurnlahkan jumlah pukulan 30 cm
mata bor dilepas dan diganti dengan suatu alat yang dtsebut standard terakhtr Gumlah~ pukulan
. untuk 15 cm pertama t'd
1 a
k d.h.
t Jtung,
split barrel sampler (Gambar 10.13). Kemudian, pipa bor diturunkan ha?ya untuk re1erens1, karena pada dasar lubang bor tanah rusak
kembali sampai alat tersebut menumpu lapisan tanah yang akan diuji. akibat pengeboran).

30 In 75 cm
5. Angkat ke atas sampler SPT, dan ambil contoh tanah di dalam
sampler.
tanpa pelurus 6. Lanjutkan pengeboran untuk uji SPT pada kedalaman selanjutnya.

1~ In
~ Rol

Gambar 10.13 Split barrel sa1npler. Tali

Di atas ujung pipa bor, yang berada di permukaan tanah, dipasang


pemberat seberat 63,5 kg yang digantung pada sebuah kerekan.
Pemberat ini ditarik naik-turun dengan tinggi jatuh 76 cm. Sesudah 0 Rol penahan
suatu pernukulan awal sedalam 15 cm, jumlah pukulan untuk setiap
Pemberat ---t~~
penurunan split barrel sampler sebesar 30,5 cm ( 1 ft) dihitung. Nilai 63,5 kg
N didefinisikan sebagai jumlah pukulan yang dibutuhkan untuk Pipa pelurus -.::rl Tl nggi phtl
penetrasi silinder split barrel sampler sedalam 30,5 cm pada setiap 76cm

pengujian. Jumlah pukulan dihubungkan secara empiris dengan Pelat landasan -~='1

kerapatan relatif dari tanah pasir. Pengujian sebaiknya dilakukan pada Batang bor -~

interval kedalaman yang diperkirakan penting. Permukaan tanah

Prosedur pengujian SPT adalah sebagai berikut (ASTM D 1586):


1:~J1:
J

Lubang bor
I. Bor tanah dengan diameter lubang sekitar 60- 200 mm sampai I I

kedalaman yang akan diuji. !li"''-l


!ii ..
~1 45cm

2. Pasang split barrel sampler (Gambar 10.13) di ujung pipa bor.


".T
I (Kovacs dkk. , 1981 ).
14 U .. SPT secara manua '
Gambar 10. 1 1

308 309
MEKANIKA TANAH 11
X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
Jika pasir pada dasar fo d 1. .
Uji SPT di dala1n tanah kerikiJ atau tanah pasir yang berkerikjJ relatif kecil dibandingkan den as Jenuh air dan kedalaman fo d .
harus dianalisis hati-hati. karena bila aJat me.ndorong sekelompok . k ngan lebam T n as1
niJaJ te anan yang diperoleh d . ya, erzaghi menyaranka
k~rikil, akan_ berakibat jumlah pu~ul_an ya~g le~1h ban yak. Umumnya . . k . an Gambar 10 15 .
postst mu a a1.r tanah di tengah ) da . . _dtbagi 2. Untuk
n
drlakukan httungan rata-rata stattsttk dan laptsan pada kedalama hitungan kapas1tas dukungnya. pat dtlakukan mterpolasi untuk
yang sama, pada tiap-tiap titik pengujian. Dari hasil yang diperolehn
dapat_ ditentukan. jumlah pulculan yang dianggap benar, yan~ Untuk fondasi . rakit yang kaku atau fonda 51
selanJutnya akan dtpergunakan dalam perancangan. dalam, karena stfatnya yang kak sumuranlkaison yang
d;FF. u. penurunan total d
seragam ( r11 erential settlement) akan leb . an ~nurunan tak
telapak atau fondasi memanjang. Karena ilh k:Cll danpada fondasi
sftas d~ung ljln
dari Gambar 10.15 dapat dikalikan d k ~~' nil a kap~sttas dukung
700
q. =kap
untuk penurunan
maksimum 1 in. fondasi rakit yang besar dan pl1 ua a Jnya pada httungan untuk
ar yang dalam di tas h
600 ~ ......... kering. Untuk pasir yang terendam air 01.1 . , a tana pasu
diperoleh dari Gambar 10.15 dapat ci atkyang(Tsama d~ngan yang
q. (kN/m~
......... . tguna an erzaght dan Peck
1948) . Terzag.lh1kdan
k Peck ( 1967) menyarankan t.tndakan pencegahan
00 50= N
~ .......... seharusnya
h d 1 a u an untuk menghindari luluh 1 t
t d . l d .
a era pa a pastr dt.
bawa tept on ast raktt pada kedalaman dari 2,5 sam ai 3 d.1
00
bawah pennukaan tanah. P m
Meyer.hof (1965) menyatakan bahwa prosedur untuk menentukan
300
- qa yang dtsarankan Terzaghi terlalu hati-hati. Menurut Meyerhof
30 (1965) dan D' Appolonia (1968), tidak dipetlukan reduksi akibat air

tanah, karena qa sudah direfleksikan dari hasil uji SPT dan selanjutnya
200
qa pada Gambar 10.15 dapat dinaikkan 50%-nya.
20
Koreksi akibat pengaruh tekanan overburden pada nilai N
seharusnya diberikan sebelum rnenggunakan nilai SPT dalam analisis
100
fondasi (Gibbs dan Holtz, 1957; Peck dan Bazaraa, 1969~ Skempton
10
1986). Koreksi dilakukan karena untuk kedalaman yang lebih besar
5 akan diperoleh nilai N yang lebih besar, walaupun kondisi tanahnya
0 1 2
e sama. Hal ini adalah akibat pengaruh dari tekanan kekang/keliling
Lebar fondasi, B {m ) (confining pressure) yang semakin besar pada kedalaman yang lebih
besar. Perlu diingat bahwa tekanan kekang adalah fungsi dari tek.anan
Gambar 10.15 Kapasitas dukung ijm dari UJi SPT (Terzaghi dan Peck, 1967).
vertikal efektif atau tekanan overburden efektif (crh' =Kav' dengan K
Terzaghi dan Peck (196?) =koefisien tekanan tanah lateral).
nilai N dari uii SPT d me~gusulkan kurva hubungan antara Nilai N yang digunakan dalam hitungan perancangan dengan
~ ' engan kapas1tas d k
granuler yang didasarkan da u ung IJin (qa) untuk tanah memperhatikan koreksi overburden dinyatakan oleh peramaan:
tersebut dapat dilihat dala p~ : enurunan 2,54 cm (1"). Kurva
pada anggapan bahwa jara~ a; ~r 10.15. Kurva ini didasarkan N = CN.N'
bawah dasar fondasi, dengan Bm~ ~ hair. t~nah le.bih besar dari 2B di
a a a 5151 terkec1I fondasinya. dengan N' = N yang diperoleh dari uji pengeboran.
311
-
310 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH 11
(c) lJntuk pasir overconsolidated:
Persamaan koreksi overburden yang disarankan Gibbs dan Holtz
( 1957), adalah: CN= __1,_7_
I

0,7 + Po (10.44g)
5 (10.44a)
CN=---- Pr
1,422po '+1
., dengan:
dengan: p 0 , = tekanan overburden efektif (kg/cm~) pada kedalaman p0 ' = tekanan overburden efekt"f (kN 2
2 2
yang diuji yang nilainya tidak tnelebihi 2,81 kg/cm ( lkg/cm = 98,1 Pr = 100 kN/m2 = tegangan e/te kt1r referenst.
/m) .
2
kN/m ).
Adapun koreksi overburden yang disarankan Bazaraa ( 1967), Sebagai contoh, sebuah fondasi d
pasir kasar nonnally conwlidated ke/ng~n ebar 2,0 m terletak pada
1
adalah:
bawah muka tan a h. Niiai N rata-r~~ h~~~an keda.laman I ,2 m di
4 kedalaman 2,0 m adalah 18. Den a pengujJan SPT pada
CN=--- p0 '< 1,5 ksf (10.44b) l 16 5 kN 3 g n menganggap tanah mempunyai
1 + 2po I berat vo ume ' /m ' maka tekanan overburden pada k d l
ini adalah 2 x 16,5 = 33 kN/m 2 Misalnya d'tguna kan persamaan
e a aman
4 (10.440, maka faktor koreksi eN = 1 29 Jadi nJ'la" N h
CN=----- Po'> 1,5 ksf (10.44c) d 1 ' ' t yang arus
3,25 + 0,5 Po 1

digunakan a am Gambar 10.15 untuk menentukan kapasitas duk


ijin adalah N = eN. }f = 1,29 X 18 =23. ung
dengan Po' = tekanan overburden efektif (ksf) (lksf = 47,94 kN/m2).
Penggunaan faktor koreksi sering merupakan hal yang mem-
Menurut Peck, Hanson dan Thomburn (1974):
bingungkan (Coduto, 1994). Koreksi pada prosedur pelaksanaan
pengujian (kondisi alat, cara pelaksanaan pengujian dan lain-lain)
CN = 0,77 Jog (20/p 0 ') (10.44d) selalu dibutuhkan, namun koreksi overburden diperlukan atau tidak
dengan Po' = tekanan overburden efektif (ton/fe). Persamaan ini tidak bergantung pada prosedur yang diberikan oleh peneliti yang
2 2
valid, jika Po' <0,25 ton/fe) (1ton/ft = 105,6 kN/m ). menyarankan cara yang diusulkan.
Sedang, koreksi overburden yang diusulkan oleh Skempton Bowles (1968) menyarankan penggunakan koreksi N harus dila-
(1986) memperhatikan macam pasirnya: kukan dengan hati-hati dan jangan memberikan faktor korensi c~ > 2.
(a) Untuk pasir halus nomzally consolidated: Koreksi lainnya harus diberikan bila uji SPT di1ak'11ka? p~da
tanah pasir sangat halus atau pasir berlanau yang teren~am ~tr. .Jk.a
2 nilai N lebih besar dari 15, maka nilai ini harus direduks1 menJadt N
CN= - - -1 (10.44e)
1+ Po dengan:
Pr (10.44d)
N' = 15 + Y2(N-15)
(b) Untuk pasir kasar nonnally consolidated: gandung butiran halus
Koreksi ini diberikan karena tanah yang men h
3 . kulan kira-kira 15. Peruba an vo 1ume.
CN= - - - ak~n mampat pada jumlah pu menoakibatkan tekanan air

' (10.44f) akibat terlalu banyaknya pu.kulan, akan e bah jumlah pukulan .
2+ Po
Pr pori yang tinggi yang selanJutnya a~a~ ;en~t gesek dalam <p dan
Nilai pendekatan hubungan antara ntlat su u
313
312 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH 11
. dusulkan
1 oleh Peck. Hanson, dan
, a {/a = 20 N Kt~ ~ untuk lebar B < 1 2
faktor kapas1tas dukung )anb G ntbar 10.16. -.m (10.45c)
Thorn burn ( 1953) ditunjukkan dalanl a R + 0,3 2
qn = l2.5N K .u t k1b
B d ' n u e ar B > 1.2 m ( l 0.45d)
+ L
,_. ...... Y- dengan:
I' Sed*1Q
0
140 I
I
130
I'-.. I 10 q,, = kapasitas dukung ijin neto untuk penurunan I" (kNtm')
KN
20
120 Kd = ( 1 + 0,33D! B) == faktor kedalaman fondasi. maksimum Kd =
-
~ 110
I I ~ /, 30 ~ 1,33.
..j
~
~lOO
I
I

I
""- I I
,. . . ., I .
I
40
14
~
B = lebar f ondasi (m)
90 50 -
j!
-z
~
~
80
I I'

I

I
I Lt /
Ny .. V~ Nq
"\ 60 D = kedalaman fondasi (m)
70
~ 10
60
I I

!,
I
80 Bo\vles ( 1968) menyarankan nilai N diambil nilai rata-rata
I .i I.
50
I [/
i
statistik dan zona 0,5B di atas dasar fondasi sampai pada paling
40
30
i sedikit 28 di ba\vah dasar fondasi. Jika di bawah zona tersebut
terdapat lapisan tanah dengan N sangat rendah rendah. maka faktor
/
20
/j
~ .. penurunan menjadi perhatian jika N tidak direduksi oleh pengaruh
10

0
I/ lapisan ini.
28 30 32 34 36 38 40 42 44 46

Sudut gesek dal8m <> (derajat) Parry (1977) mengusulkan persamaan-persamaan kapasitas
dukung ijin sebagai berikut:
Gambar 10.16 Hubungan nilai SPT. cp dan faktor kapasitas dukung (Peck
(untuk DIB ~1)
2
dkk., 1953). qa = 30N (kN/m ) (10.45e)

Meyerhof (1956: 1974b) mengusulkan persamaan kapasit~s dengan N diambil rata-rata N pada kedalaman sampai 0.75 B dari
dukung ijin nero yang dikaitkan dengan nilai SPT untuk tanah pasu, dasar fondasi.
sebagai berik:ut :

qa = 12 N ; untuk lebar B ~ 1,2 m Contoh soall 0.14:


(10.45a)
., . T8 bel CIO 1 Dari hasil pengeboran
8 03 Hasil uj i SPf diperhhatkan pad a . k. rtdak padat sampai
+B - ; untuk lebar B >1,2 m . h berupa pas1r asar
qa = SN (10.45b) d1peroleh data bahwa tana ka a1r tanah terletak pada
I 'd
sedang (nornzally conso z a u,. te,l\ dencran
o
mu k d'bancrun tancrki au . .
d 10 k . tersebut a an I o e .
dengan qa adalah kapasitas dukung ijin neto dalam satuan kN/m-,
?
kedalaman 1,5 m. Pa a ast dencran kedalaman fondast
10
untuk penurunan sebesar 2,54 cm ( 1"). Meyerhof menyarankan nilai N dengan fondasi yang berub."Uran m.~.. ;;ntuk~ berapa berat tangki
5
diambil nilai rata-rata dari jarak 0 sampai B di bawah dasar fondasi. 1 m. Diinginkan penurunan fondast . kri.t a keruntuhan kapasltas
maksimum yang mast m 'h emenuht en
berat volume basah pastr . 17
Bowles (1968) menyatakan bahwa persamaan yang diusulkan dukung dan penurunan. N'l1 i rata-rata
a . _ k.N/nl.
Meyerhof terlalu hati-hati. oleh karena itu Bowles menyarankan qa kN/m3 dan bcrat volume apung Y - 10
pada Persamaan (10.4Sa) dan (10.45b) dinaikkan kurang lebih 50%~
nya, dan sekaligus memberikan faktor kedalaman fondasi sebagat
berikut:
315
314 MEKANIKA TANAH 11 X. KAPASITAS DUKUNG TANAH
Tabel CJO.l.
Tekanan fondasi ne to:

Kedalaman
'
cr,. == Po. eN N' =eN x N
qn = qa = 190 kN/m2.
N 2
(kN!In )
(m) Tekanan fondasi total (q):
25.5 1.33 13
1.50 10 q = qn + D('{b
2.50 9 35,5 1.27 11
3,50 12 45.5 1,22 14 = 190 + ( 1 X 17)
4.50 19 55,5 1.17 22 = 207 kN/m 2

5.50 22 65.5 1J3 25


1,09 27 Berat tangki maksimum yang d""
llJlnkan untuk penurunan 1,. -
6,50 25 75.5
207 X (5 X 10) = 10350 kN. -
Penyelesaian:
Bila dipakai Pcrsamaan (1045 d) (B owles. 1968):
Tangki 5 m x 10 m
0 3
q a = 12,5 N B + : K
B d

i\
~tfll#f'Jl1~murn//)'IT\\r------
B=Sm 2
1,0 m 5 03
1,5 m =12,5xl9. + {1+ 0,33 x (1,5/5)} == 306 kN/m2
1 5
- ------- -------- - .- - - - - -
--~.!.._
-- ------------~
Pasir:
Tekanan fondasi total (q):
"fb =17 kN/m 3

y' =10 kN/m 3 q = qn + D('(b

= 306 + ( 1 X 17)
Gambar ClO.ll. = 323 kN/m 2

Berat tangki maksimum yang diijinkan untuk penurunan 1 =


Nilai SPT pada Tabel ClO1 dikoreksi terhadap pengaruh tekanan
overburden.
323 X (5 X 10) == 16150 kN.
Sebagai contoh:
10.10.2 Uji Penetrasi Kerucut Statis (Static Cone Penetration).
Untuk kedalaman 2 ' 50 m. p0 , = 25 5 + [1
kN/m X (19,81-9,81)] = 35,5
2 Uji penetrasi kerucut statis atau uji sondir tennasuk jenis alat
penetrometer statis. Alat pengujian berupa kerucut dengan diameter
3,57 cm atau luas tampang 1000 mm: (Gambar 10.17). Kerucut
eN N' - 1,27 X 9 = .11 (dibulatkan). dihubungkan dengan batang besi di dalam pipa besi penekan. Pipa dan
mata sondir ditekan secara terpisah dengan penekan hidrolis atau
~ari nilai-nilai N' pada Tabel Cl
dtperoleh N rata-rata = 19 D
. .
O.l, mlamya dirata-ratakan, gerakan gerigi dari hasil putaran dengan tangan. Kece~atan penekanan
diperoJeh nilai kapasitas d'u.k en~~n menggunakan Gambar 10.14.
8 mata konus 10 mm/detik. Pembacaan tahanan konus dtlakukan dengan
. ung l)In q - 190 kN/ 2 melihat arloji pengukumya. Beban dibagi denga~ luas tampang konus
merupakan tahanan kerucut statis atau sering JUga. dtsebut tah~na~
pengaruh atr tanah di dekat d f; - m . Walaupun ada
(1965) tidak diperlukan korek~s~ ondasi, namun menurut Meyerhof
st atr tanah. konus (qc). Dari data diagram tahanan konus yang dthastlkan dan UJt

316 MEKANIKA TANAH 11 X. KAPASITAS DUKUNG TANAH JlJ


Untuk tanah kohesif kuat g
. atau sondtr.
kerucut statts . kapasttas
. dukung tanah sccara empiris dapat eser undrained
didekatt dengan persamaan Begemann ): (su = Cu), dapat
ditentukan. 0974
q - I
S =c = c Po
Tahap (1) TahBP (2) TahBP (3) Tahap (4) ll u N I

c ( l0.46d)
- -;o~; ;;; r--- dengan:
mm
40 mm
q. = knpasitas dukung ijin untuk pcnurunan 2,54 cm (I")
qc = tahanan konus (kg/cm2)

80 Po ' = tekanan overburden efektif pad a kedalaman mata konus
40 1 Ne = ko~stanta yang nilainya diantara 5 sampai 70, tergantung
dan macam tanah dan OCR. (umurrmya diambil 9 sampai
40 15).
40
Tahanan konus (qc), diambil nilai qc rata-rata pada kedalaman 0
40
sarnpai B dari dasar fondasi.
Persamaan (10.46a) sampai Persamaan (10.46d) didasarkan
I 40 pada nilai pendekatan hubungan antara nilai N dari pengujian SPT dan
I tahanan konus (Meyerhof, 1956):
\..L\
35,7 (10.47)

Gambar 10.17 Cara ke11a a/at penetrasi kerucut statis. dengan N adalah nilai SPT
Hubungan-hubungan persamaannya akan bervariasi ter?antung
Meyerhof n1engusulkan persamaan sederhana untuk penentuan
dari jenis tanah. Jika fondasi terleta~ di ata~ t.anah p~str yan~
nilai kapasitas dukung ijin (qa) untuk tanah tak berkohesi (pasir),
terendam nilai q3 terhitung harus dibagt 2, dan n.t.lat qa. terhitung dan
sebagai berikut: ' . d d"k l'k 2 jtka dtgunakan pada
persamaan-persamaan dt atas apat 1 1
a an . . asir
fondasi rakit yang kaku atan fondasi sumuranlk~ts~n dt. atas Pan
(a) Untuk fondasi bujur sangkar atau fondasi memanjang, dengan .
kenng. T ml. ( 1969) menyarankan agar ntlat akhu 9a .Y ~
le bar B ~ 1,20 m, o tnson n yan(J terJad1 dan
dihasilkan masih harus dikontrol terhadap penuru~a d . De- e Beer dan
k h an kerucut statts an
q(' 2 persamaan-persamaan untu ta an . g telah dipelajari dalam
qa = (kg/cm) (10.46a) Marten atau Schmertmann ( 1970), sepertt yan
30
Bab 8.
(b) Untuk fondasi bujur sangkar atau fondasi memanjang, dengan
lebar 8 > 1,2 m,
2 Colltoh soalJO.JS: CIO l' Tanah
qr 0.3 ., . . l"h tkan dalam Gambar . ... .
qa = 50 1+ (kg/cm-) (10.46b) Hasil UJ.i kerucut statts dtper 1 a .. an tersebut. tentukan
8 . d kan data penguJ 1 . . .d
fondasi berupa pastr. Ber asar b.l beban terbagt rata P3 a
g aman t a "'
B = le bar f ondasi dalan1 meter kedalaman fondasi dangka l yan

318 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH


MEKANIKA TANAH 11

2
. . 0 95 kg/cm Muka air tanah terletak

dan pcnurunan yang t: rjadi dilakukan sampai tanah men alami
dasar fondasi yang tel)adt adalah k, 5 n x 1 5 1t1
pada kedalaman 5 In. Fondasr ben 1 uran 1 1 ,, keruntuha_n, atau . pe~g~Jan dihentikan bila tckanan telah me~capai
kah ntla k~pasitas dukung fondasi yang dirancang.
2
rnendekatJ
Penambahan beban yang dtterapkan kira k'1ra 1/10 k 1
Pe11yelesaian: - a 1 nt 1a 1 esllmasa
kapasitas dukung tanahnya. Diagram skematis dari uji beban pelat
0 50 100 1~0 ~ P q0 (kg/cm2) dapat dilihat pada ~~mbar 10.18. ~e~gan mc~ggunakan data hasil uji
beban ~e!at, kapasJtas dukung ulimt fondas1 yang akan digunakan
0

dapat d1h1tung dengan:



1
q 8 = qh ; untuk lempung
(1 0.48)
-
.5. 2 Clc rata-rata = 44kg/cm 2 B
c
CO
E
--- b
q b ; untuk tanah berpasir (10.49)
-
CO
CO 3
i~

4 / Best penahan teklnan


j
L...

Gambar CIO.I2.
,'(!rfii'YI'ro J~VJN ";>"? v,.- ~ "\V)\'9~~
dongktak
Kapasitas dukung tanah ijin ditentukan dengan persamaan:
2 D
q(' 1+ 0,3 ~ ~ Ang!wt

qa =50 B pelat besll


2
Pada kedalaman antara 1-3 m, qc rata-rata= 44 kg/m 1/;>VJ:\V/
11 11 I II JfTIII
I I
/~Vf9v~
p..
~ B < ~<
Dasar fondasi diletakkan pad a kedalaman 1,3 m: ~
--w-.. 48 I
I
2
44 1 + 0,3 2 2 Gambar 10.18 Skema uji beban pelat.
qa =50 = 1,06 kg/cm < 0,95 kg/cm . OK!
1,5
fondasi dengan
Untuk intensitas beban q tertentu, ~~n.urunan
skala penuh diberikan oleh persamaan emptns.
10.10.3 Uji Beban Pelat (Plate Load Test)
(10.50)
Uj i be ban pelat cocok digunakan untuk penyelidikan pada !!_ untuk lempung
b '
timbunan atau tanah yang mengandung kerikil atau batuan, di mana
pengujian lapangan yang lain sulit dilaksanakan. l
( 10.51)
. untuk pasrr
Pelat besi berbentuk lingkaran (atau bujur sangkar) dengan '
diameter (atau lebar) 30.5 cm (1 ft) diletak.kan di dasar lubang galian
tanah di mana fondasi akan diletakkan. Lebar Iubang paling sedikit 4 dengan:
kali Jebar pe.Jat yang digunakan. Pengamatan terhadap besamya beban -
."'J l
320 MEKANIKA TANAH 11 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
. 1
qB = kapasttas dukung u ttnu
't &ondasi
11
'
skala

penuh
qb = kapast.tas d ukung ultt' tnit dan pcngujtan be ban pelat Uj1 beban pelat
.. , b ,_
Fondasiscben~rnya
sb = penurunan pada pelat uj i dengan le bar 1} 1- - B I
Sa = penurunan pada fondasi dengan..Jebar B n I

HH
I
q,
Lapisan lunak
.. UUUOUll -
b = Iebar atau diameter pelat pengujtan
B = lebar f ondasi
- 1,5b ..
t
t
..
J
. . .. . \
-
\. _)
- . .

House I ( 1929) mengusulkan kapasitas dukung tanah yang 1,58


mempunyai c dan cp, dari basil penelitian uji beban pelat sebagai .. #.
-
..... . . .... .. ' ' .. .. 0,2q,
. . . . .. . .... : . . .
,

lunek :: .: .. . .. . ' . , ' . .. .. . . .. . .


berikut: ,. . .
.: ,.:. : .: l.episan
. . , . . . ' .. . . . . . . ., . '}. . . . ~

_,
.
'
, .. ....
I '" I I I -# I
f " I f , I e e
,., t ~ '\ I ' " ~

P=Aq+ Ks

(10.52)

dengan: Gan1bar 10.19 Pengaruh lemah pada hasil pengu]ian beban pelat.
P = beban total pada area dukungan seluas A Bentuk dan ukuran pelat pengujian pelat beban bervariasi
A = luas fondasi atau pelat . tergantung tujua~ pengujiannya. Kapasitas dukwzg ultimit yang
q = tegangan kompresi di ba wah A d1peroleh dapat dtgunakan langsung, jika ukuran pelat sama dengan
s = tegangan geser satuan pada batas pinggir ukuran fondasi. Untuk ini, hanya dibutuhkan untuk memperoleh nilai
K = keliling luasan fondasi kapasitas dukung ijin (qa). Jika penurunan merupakan kriteria yang
Di sini, q dan s adalah dua bilangan yang helum diketahui. Untuk dijadikan pedoman untuk penentu1n kapasitas dukung ijin, maka
itu, harus dikerjakan dua kali pengujian dengan dua ukuran pelat yang kapasitas hesarnya beban yang menyebabkan terlampauinya
herheda. Jika P 1 dan P2 berturut-turut adalah beban yang dibutuhkan persyaratan penurunan yang diperhatikan.
untuk menghasilkan penurunan S dalam pelat 1 dan 2, maka:
Contoh soall 0.16:
(10.53a)
Hasil uji beban pelat pada tanah pasir ditunjukkan pada Gambar
dan
C10.13. Pelat pengujian berdiameter 30 cm. Dengan men~g~naka~

(10.53b) hasil pengujian tersehut berapakah kapasitas dukung ulturut dan


fondasi berdiameter 1 m dan berapakah penurunannya.
Uji beban pelat dapat dipercaya, hanya hila tanah dasar seragam
sampai kedalaman lapisan di mana distribusi tekanan fondasi skala
penuh masih berpengaruh. Lapisan lemah secara lokal pada tanah Penyelesaian:
yang diuji, akan mempengaruhi hasil pengujian (Gambar 10.19). d ku o ultimit sebesar 100
Dari Gambar Cl0.13 diperoleh kapasttas u . nb . ter 8 == 1 m
Tetapi, 1apisan lemah lokal ini tidak akan banyak berpengaruh pada kN/m2. Kapasitas dukung ultimit untuk fondast berdtame
u~uran fondasi skala penuhnya. Perhedaan penyebaran behan .. b-
= 100 cm dan dengan lebar pelat UJI. - 30 cm
dtsebabkan oleh ukuran pelat yang kecil dan ukuran fondasi skala
penuhny~ akan san~at berpengaruh, terutama hila terdapat lapisan q8 =(Bib) qb
Iemah dt mana lapxsan tersebut tidak terjangkau oleh penyeharan = (100/30)100
beban pada pengujiam behan pelat. .,
= 333,3 kN/m.-

322
MEKANIKA TANAH 11 X. KAPASITAS DU~<UNG TANAH
100 pelat 1:
_ __,r-----r5-0- ..-_ _ .----.,- - q (kNfm
2
)

0 1 P1 =A1q+K1s
I
I
I
4000 = (30 X 30)q + (4 X 30)s
:Ciu
0,5 I 4000 = 900q + l20s .
'
'
I
I
..........
' P2 = A2q + K2s . ....... '
.... ..('1)

1,0 - - - - .... -- --~ 8500 = (45 X 45 )q + (4 X 45 )s


5o := 1,05 cm ''\
' 8500 = 2025q + 180s .... ....... ............ .... ...... (i i)
1,5
''\

-g \
Dari (i) dan (ii), diperoleh:
2
;;; 2,0 q = 3,7 kg/cm
a
c: s = 5,55 kg/cm 2
2
:J

l Untuk ukuran fondasi skala penuh:


P = (B x B)q + (4 x B)s
2
Gambar C10.13. 40000 = B X 3,7 + (4 X B X 5,55)
2
Pada tekanan q8 tersebut. penurunan fondasi diameter 100 cm adalah: 40000 = 3,7B + 22,28
Diperoleh persamaan :
2
.,
s- + 6B- 10810,8 =o

Dari penyelesaian persamaan ini, diperoleh:
2
2xl00 B = 101,0 cm= 1,01 m
= 1,0
100+30
Untuk keamanan digunakan fondasi bujur sangkar 1,1 m x 1.1 m.
= 2,48 cm

Contoh soall 0.17:


Dua uji beban pelat dikerjakan dengan menggunakan pelat berdimensi
30 cm x 30 cm dan 45 cm x 45 cm. Untuk penurunan sebesar 1 cm,
besamya beban pada pelat 1 adalah 4000 kg dan pada pelat 2 adalah
8500 kg. Berapa Iuas fondasi yang dibutuhkan untuk mendukung

kolom dengan beban 40 t (392,4 kN) dengan penurunan 1 cm?

Penyelesaian:
J)engan menggunakan Persamaan (10.53):

325
324 X. KAPASITAS OUKUNG TANAH
MEKANIKA TANAH 11
,

Kelongsoran 1ereng alam d


apat terjadi d h
berikut: an a\-hal scbagai
BABXI
1 Pcnambahan beban pada lere T
b ng. ambahan beb 1
ber~pa . angunan baru, tambahan beba . an ereng dapat
STABILITAS I_JERENG pon-pon tanah maupun yang
.
n oleh atr yang masuk ke
menggenang di k
dan beban dtnatnts oleh tumbuh-t b h pe~u aan tanah
lain-lain. um u an yang tertmp angin dan
2. Penggalian atau pemotongan tanah pada kak
. 1ereng.
t
3. Penggahan yang mempertajam kemir1ngan lereng.
4. Perudbahan posisi ~uka air secara cepat (rapid drawdown) (pada
ben ungan, sungat dan lain-lain).
11.1. PENDAHlTLlTAN
5. Kenaikan tekanan lateral o1eh air (air yang mengisi retakan akan
Pada pcrn1ukaan tanah yang tidak horisontal, kon1~onen gravitasi mendorong tanah ke arah lateral).
cenderung untuk menggerakkan tanah ke bawah. 1tka ko1nponen 6. Gempa bumi.
gravitasi sedemikian besar sehingga perlawanan tcrhadap geseran
yang dapat dikcrahkan okh tanah pada bidang longsornya terlatnpaui, 7. Penurunan tahanan geser tanah pembentuk lereng oleh akibat
maka akan tetjadi kelongsoran lereng. Analisis stabilitas pada kenaikan kadar air, kenaikan tekanan air pori, tekanan rembesan
petmukaan tanah yang tniring int, disebut analisis stabilitas lercng. oleh genangan air di dalam tanah, tanah pada lereng rnengandung
Analisis ini sering digunakan dalatn perancangan-perancangan lempung yang mudah kembang susut dan lain-lain.
bangunan seper1i: jalan kereta api, jalan raya, bandara, bendungan
urugan tanah, saluran, dan Jain-Iainnya. Umumnya, analisis stabilitas 11.1.1 Pengaruh Iklim
dilakukan untuk mengecek keatnanan dari lereng alam, lereng galian,
dan lereng urugan tanah. Di dekat permukaan tanah, kuat geser tanah berubah dari wak'tu
ke waktu bergantung pada iklim. Beberapa jenis tanah mengembang
Analisis stabilitas lereng tidak mudah, karena terdapat banyak saat musim hujan, dan menyusut pada musim kemarau. Pada musim
faktor yang sangat mempengaruhi hasil hitungan. Faktor-faktor hujan k:uat geser tanah ini menjadi sangat rendah dibandin~kan ?engan
tersebut n1isalnya, kondisi tanah yang berlapis-lapis, kuat geser tanah musim kemarau. Oleh karena itu, kuat geser tanah yang dtpakat dala~
yang anisotropis, aliran ren1besan air dalam tanah dan lain-lainnya. analisis stabilitas lereng harus didasarkan pada J..:uat geser tanah dl
Terzaghi ( 1950) tnetnbagi penyebab Iongsoran lereng terdiri dari musim hujan, atau kuat geser pada saat tanah jenuh air.
akibat pengaruh dalam (inten1al effect) dan pengaruh luar (external
effect). Pengaruh Iuar. yaitu pengaruh yang menyebabkan bertam-
oallnya gaya geser dengan tanpa adanya perubahan kuat geser tanah. 11.1.Z Pengaruh Air .
Contohnya, akibat perbuatan manusia mempertajam kemiringan . . b men. adi faktor sangat penttng
Pengaruh altran atr atau rem esanh .. J l't diidentitikasi dengan
tebing atau memperdalam galian tanah dan erosi sungai. Pengaruh
daJam, yaitu longsoran yang terjadi dengan tanpa adanya perubahan
dalam stabilitas lereng, namun pengaru .
101
su:
terjadi di dalan1 tanah
baik. Telah dipelajari bahwa rembesan atr b:~en"aruh pada stabilitas
kondisi luar atau gempa bumi . Contoh yang umum untuk kondisi ini tnenyebabkan gaya rembesan yang sangat e
adalah pengaruh bertambahnya tekanan air pori di dalam lereng.
lereng.
_,_
"'"7
326 MEKANIKA TANAH 11 XI. STAB ILITAS LERENG
. . dapat mcnycbabkan terkikisn
Erost pern1uk.aan Ieteng . . . . . .
urangt ttncrgJ lcr en g. selungga mcnan b
ya tanah 5 Dinding penahan
tanah dan fondas1 be
(. rgerak dan retak
pennukaan yang zne~g , . b ng tnelnotong kaki 1 1 ah 6. Jalan raya dan Jalan rei keluar dari alumya.
stabilitas lereng. Sebahknya. erost ya ., . .. ereng dapat
. .I {T sehingga tnengut ang1 stabthtas lereng 7. Batu-batu besar menggelindina5 dan 1am-
1atn.
tnenan1bah ttnggt ereno. .. . .
.k d I
J t a pa a eren g tetJ'adi penurunan n1uka atr tanah
. dalam Iereng
atau di dekat Iereng. contohnya penurunan tnuka au mendadak Pada
saluran atau sungai. rnak.a tetjadi pengurangan gaya ang~at air pada
tnassa tana h. Y'al ....
1 g rnenan 1bah beban lereng.
. Kenatkan beba n
menyebabkan kenaikan te~angan geser,_ y~ng btla tahanan ~e.ser tanah
terlanlpaui akan tnengaktbatkan longsotan !~reng. Hal tnt banyak
terjadi pada Jereng yang tanahnya berpern1eabthtas rendah.
Gaya geser yang terjadi pada volutne ~onstan dapat diikuti oleh
berkurangnya gaya intergranuler dan natknya tekanan air pori.
Kelongsoran tanah dapat tetjadi. bila pengurangan gaya intergranuler
tanah besar. 1nenyebabkan n1asa tanah dalam kedudukan liquefaction
(tegangan efektif nol). sehingga tanah dapat mengalir seperti cairan.

11.1.3 Pcngaruh Rangkak (Creep) Gambar 11.1



Kenampakan lereng akibat rangkak (creep) (Taylor. 1967).
Di dekat permukaan tanah yang n1iring, tanah dipengaruhi siklus
ken1bang-susut. Siklus ini dapat tetjadi oleh akibat perubahan
ternperatur, perubahan da1i musim ken1arau ke musim hujan, dan di 11.2 TEORI ANALISIS STABILITAS LERENG

daerah dingin dapat diakibatkan oleh pengaruh petnbekuan air. Saat Dalam praktek, analisis stabilitas leren~ didas~ka? pada ko,nse~
tanah mengembang. tanah naik sehingga melawan gaya-gaya . b plastis batas (limit plastrc equzllbnunz). Adapu .
gravitasi. Saat tanah menyusut, tanah turun di bantu oleh gravitasi. kese1m angan n dan
Hasil dari gerakan keduanya adalah gerakan perlahan lereng turun ke
arah bawah. bidang longsor yang poten~tal. a am
beberapa anggapan dibuat. yattu: b' d
Kedalaman zona rangkak bervariasi dari beberapa sentimeter . d'1 d'1 sepanjang permukaan 1 ang
1. Kelongsoran lereng tel)a d. sebagai masalah bidang 2
sampai beberapa meter bergantung pada sifat tanah dan kondisi iklim. longsor tertentu dan dapat tanggap
Kenampakan gerakan lereng akibat rangkak diilustrasikan oleh Taylor
( 1962) dalatn Gambar 11.1. Seperti ditunj ukkan dalam gambar dimensi. benda masif.
1on sor dianggap sebagat .
tersebut, rangkak dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut: 2. Massa tanah yang g . titik sepanjang btdang
1. B1ok batuan bergerak. Tahanan geser dari massa tan~ ~ada s~tta~rmukaan longsor, atau
3 . dan onentast P . .
2. Pohon-pohon melengkung ke atas. longsor t1dak tergantung h dian2:aap tsotropts.
. k at geser tana '-'~ er
dengan kata 1atn u em erhatikan tegangan ges .
3. Bagian bawah lereng tnelengkung dan menarik batuan. F kt man didefinisikan dengan m p . I dan kuat geser tanah
4. Bangunan menara monumen , dan laIn-1atn
. m1nng.
.. 4. a or a . b.d na Iongsor potensta. . k t oeser tanah
rata-rata sepanJang t a ~k an longsoran. Jadt. ua ~ 3?9
a permu a -
rata-rata sepanJano
328 XI. STAB ILITAS LERENG
MEKANIKA TANAH ll
mungk.in terlan1paui di titik-titik tertcntu ~ada bidang longsomya, lJntuk maksud metnberikan f k
padahal faktor atnan hasil hitungan lebth besar 1. a tor anlan t l d
kotnponcn kuat geser. faktor atna d . er la ap masing-masing
n apat dmyatakan oleh:
Faktor a man didefinisikan sebagai ni lai banding antara gaya yang
menahan dan gaya yang n1enggerakkan. a tau: (11.6a)

(11.1)
( 11.6b)

dengan 't adalah tahanan geser Inaksin1un1 yang dapat dikerahkan oleh
dengan Fe = faktor aman pada kornponen kohesi dan - ..
tanah. 'td adalah tegangan geser yang terjadi akibat gaya berat tanah pad a kompot'!en gesekan. Utnun1nya faktor aman stab~l~t- fal ktor aman
1 1 as ercnu atau
yang akan longsor. dan F adaJah faktor an1an. f ak tor aman terhad ap kuat geser tanah diamb'l
1 1 b'l be . ....
dengan 1,2. e I l sar atau satna
Menurut teori Mohr-Coulotnb, tahanan geser ('t) yang dapat
dikerahkan oleh tanah, di sepanjang bidang longsornya, dinyatakan
oleh: 11.3 ANALISIS STABILITAS LERENG DENGA BIDANG
(11.2) l,ONGSOR DATAR
T = C + (J' tg <p
11.3.1 Lereng Tak Terhingga (llljinile Slope)
dengan c = kohesi. cr = tegangan nor rnal. dan <p = sudut gesek dalam
tanah. Nilai-nilai c dan <p adalah parameter kuat geser tanah di Gambar 11.2a dan 11.2b tnetnperlihatkan suatu kondisi di mana
sepanjang bidang longsor. tanah dengan tebal H yang mempunyai permukaan n1iring. terletak di
'""
Dengan cara yang san1a, dapat dituliskan persamaan tegangan atas lapisan batu dengan kemiringan permukaan yang sama. Lereng
sen1aca1n ini disebut lereng tak terhingga karena mempunyai panjang
geser yang terjadi (Td) akibat beban tanah dan beban-beban lain pada
yang sangat lebih besar dibanding dengan kedalamannya (H). Jika
bidang longsomya:
diambil elemen tanah selebar b. gaya-gaya yang bekerja pada dua
(11.3) bidang vertikalnya mendekati san1a. karena pada lereng tak terhingga
gaya-gaya yang bekerja di setiap si si bidangtl) a dapat dianggap sama.
dengan cd ~an <pd adalab kohesi dan sudut gesek dalam yang terjadi
atau yang dtbutuhkan untuk keseimbangan pada bidang longsomya.
11.3.1.1 Kondisi Tanpa Renlbesan
. Subtitusikan Persamaan (11.2) dan (11.3) ke Persamaan (11.1)
dtperoleh persamaan faktor aman. Akan ditentukan faktor aman lereng setebal H pada bidang
longsor AB (Gambar 11.2a), dalan1 lereng yang tidak tcrdapat aliran
F= c + cr tgq> air tanah.
(11.4)
cd + cr tgq>d Berat ele1nen tanah PQTS, adalah
W=ybH(l)
Persamaan (11.4) dapat pula dituliskan dalam bentuk: Gaya berat tanah \V dapat diuraikan n1enjadi:
(11.7)
c d + o ~g <pd = c + cr tg <p N:l = W cos a = ybH cos a
- F F ( 11.5) (11.8)
T., = \V stn a = ybH in a
330 -
MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG
Reaksi ak.ibat gaya berat w ad 1 h
.,. I


dengan W, dengan arah yang berlaw: a gUay~ p yang besamya sama



nan. raian gaya P memberikan:
















Nr = p cos a= W cos a= yHb cos a









(1 1. 12)
Tr = P sin a= W sin a= yHb sin a





N w

(11. 13)





0

Dalam kondisi seimbang, tegangan geser yang bekerja pada


bidang AB, adalah:
H
E T



T,
0
'"d = (b 1co~ a Xl) = yH sin a cos a (11.14)
Batu

Tegangan geser yang terjadi ini dapat dituliskan dalam persamaan,

Gambar 11.2a Lereng tak terhingga tanpa aliran air rentbesan. "Cd = cd + a tg <{>d ( 11.1 5)
I
I
b 1 Subtitusi Persamaan (11.9) dan Persamaan (11.14) ke Persamaan
I
I (11.15) diperoleh
Garis~kipotensial . ... . .
c
I

I ' . . . .


2
lp




yH sin a cos a= cd +yH cos a tg q>0 (11.16)
\ .





Garis allran '\



Persamaan (11.16), dapat disusun dalam bentuk:
\
2 ( 11. 17)



\
N.
w

cdlyH = cos a (tg a- tg q>d)

i
~

Dari Persamaan (11.15), bila faktor aman diberikan pada
masing-masing komponen gesekan dan kohesi,
H

tg <p (11.18a)
tg q>d =
F
c (11. 18b)
p ~
cd =
F
(1 118b) ke dalam Persamaan
Gambar 11.2b Lereng tak terhingga dipengaruhi aliran rembesan. Subtitusi Persamaan (11.18a) dan
(11.17), diperoleh
Tegangan normal a dan tegangan geser 't pada bidang AB per satuan c tgtp (11.19)
lebar, adalah: F -- 2
+
yH cos a tga tga
Na 2
u = (b I cos a XI) =rH cos a (11.9) dengan:
F = faktor aman .,
T c = kohesi tanah (kN/m-)
-r = (b!co:aXl(YH cosa sina (11.10) 333
-
XI. STABILITAS LERENG
332 MEKANIKA TANAH 11
<p = sudut gesek dalan1 tanah (derc.1jat) Contolz soal 11.1:
a = sudut
'
kemiringan
._
lereng (deraJal)
1
suatu lereng tak terhingga. terbentuk d .
y == berat volu1ne tanah ( L'\ n,)
berat volume y = 18.6 kN/m3. c == 18 kt~/ ~ tanah- ya~g mempunyai
Untuk tanah ..van n1empunyai.
"-
cp
. dan c. ketebalan tanah pada ranpa rembesan. m dan q> = 20 pada kondisi
kondisi kritis 1H,J terjadi bila F = l. yattu:
,(a) Jika H = 8 m dan a= 22o. tentukan besam fa f
bahaya longsoran Iereng. Y ak.1 or aman terhadap
c (11.20)
He = y cos-. . a (tg a - tg <p ) (b) Jika a= 25{). tentukan tint!gi H maks mum _ t kf k
1
1. ... un u a tor aman F =
den~an H-...
.....
adalah ketebalan mak.sirnum. din1ana lereng dalam kondisi
kritis akan longsor
..... . Penyelesaian:
Untuk tanah ._~anuler (c = 0). pada kondisi k..titis. Persamaan
(a) Faktor aman diperoleh dari Persamaan (11.19)~
(11.19) menjadi:
F = ~ + tg({J
F = tg q; (11.21) yH cos .. a tga tga
tga
....
18 to2Q0
Persamaan (11.21) memberi pengertian bah\va pada lereng tak , --- .
=- - - - - - .1. ::::
18.6x8xcos- 22tg22 tg22:)
terhingga. untuk tanah granuler. selama a < cp. mala lereng masih
dalam kondisi stabil. karena fal'tor aman F > 1. == 1.25

Untuk ranah kohesif dengan cp = 0 (lempung jenuh), Persamaan (b) Tinggi maksimum pad a kondisi kritis. F = l.
(11.19) menjadi:
Dari Persamaan (11.20):
c
F=----- (11.22) c 18
yH cos- a tga H c = y cos-., a (tga- tgcp ) =18. 6 xcos-~ '1-=>-c(tg_)

.., -o- tg_?QO)
Pada kondisi kritis. F = 1. maka untuk tanah kohesif dengan <p = 0
dapat diperoleh persam.aan: = 11.5 m

c ., 11.3.1.2 Kondisi Dengarz Rembesan


-=cos- a toa (11.23)
yl/ t . d k 0 ~ leren~ sebesar <L
Suatu leren er tak terhingga engan errun ~ :::k tanah
o . rdapat pada pennu aan .
dengan muka air tanah dtanggap te danva penm1ruh air.
Parameter c/yH disebut angka stabilitas (stability nunzber), yaitu diperlihatkan dalam Gambar 11.2b. J?en~an 0
a ~ ...
parameter yang menyatakan rasio komponen kohesi dari tahanan geser k.11at geser tanah dapat dituliskan sebagru:
terhadap yH yang dibutuhkan guna memelihara stabilitas (11.24)
(kesehnbangan) pada faktor aman F = 1. r = c + {o- u) tg <p
atau
334
MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG
1: = c + cr' tg <p ( 11.25) dengan u adalah tekanan pori y b
Gan1bar 11.2b). Subtitusi Persan~ng (~samya = y. . JI cos rt (lihat
2

dengan: (11.33), diperoleh: aan l.3 l) ke dalam Persamaan


2
cr =teganoan nonnal
0
(kN/Jn ) ")
'td = + (Y~atl-1 cos\x .- Ywli cos! a)tg <pd
cd
a = tegangan normal efcktif (kN/m")
2 2
u = tckanan air pori (kN/Jn ) = cd + y' /-/ cos a tg <Pd
( 11.34)
Ditinjau eleinen PQTS. Gaya-gaya yang be~erj~ pada Subtitusi Persamaan (11.32) ke Persamaan (l 1 34) d'
pern1ukaan-pern1ukaan PS dan QT bcsatnya san1a, Jadt saling ... , tperoleh
Ysat 11 cos a sin a= cd + y' 11 cos2 (l tg 'Pd
meniadakan. Selanjutnya, akan dievaluasi faktor an1an terhadap
kemungkinan Iongsor di sepanjang bidang AB yang terletak pada Diselesaikan:
kedalarnan 11, di bawah penltukaan tanah.
cd 2 y'
Berat tanah pada elemen PQTS, adalah: =cos a tga - tg Gp
Y H 'i(J[ y {n/ d (11.35)

W = YsatbH( 1) (11.26)
Dengan memberikan faktor aman pada masing-masing kOlnponen kuat
Gaya berat oleh tanah jenuh W dapat diuraikan menjadi: gcser:
Na = W cos a = Ysat bH cos a (11.27) tg <pd = tg <p/F dan cd =ciF (11.36)

T., = W sin a= Ysat bH sin a (11.28) Maka dapat diperoleh petsamaan faktor aman, sebagai berikut:
Reaksi akibat gaya berat W, adalah P dengan arah yang F= c + y tg ({J I
(11.37)
2
berla\vanan dengan gaya W. Gaya P dapat diuraikan menjadi 2 y sot H cos a tg a y sat tg a
komponen, yaitu:
dengan:
Nr = P cos a = W cos a = YsatbH cosa (11.29)
F = faktor aman
2
Tr = P sin a= W sin a= YsatbH sina (11.30) c = kohesi tanah (kN/m )
<p = sudut gesek dalam tanah (derajat)
Tegangan normal total cr dan tegangan geser 't pada bidang AB,
adalah: a = sudut kemiringan lereng (derajat)
3
Ysat = berat volume jenuh tanah (kN/m )
3
JVr 2 y' = berat volume efektif tanah (kN/m )
a = (b I cos a XI) = r sm H cos a (11.31)
. p (11 37) untuk tanah granuler dengan c = 0,
D an ersamaan . ,
T maka faktor aman:
-r d = (b 1co~ a XI) = r ,a, H cos a sin a (11.32) (11.38)
y' tg qJ
F = -=--_::._-
Teganga.n gcser y~ng terjadi atau tegangan geser yang dibutuhkan y sot tg a
. d tn- 0 faktor aman:
untuk memehhara kesetmbangan pada bidang AB: Sedang untuk tanah kohestf engan...,- '
c
'td = cd +(a- u) tg <pd (11.33) F= .,
Ysat H cos- a tga
337
336 MEKANIKA TANAH 11 XI. STABlLITAS LERENG
a = sudut bidang longso t h
r er adap ho .
Contoh soa/11.2: ~ =sudut lereng timbun b ~tsontal (derajat)
. i en aruhi oleh retnbesan dengan muka an aru (deraJat)
y = berat volume tanah (kN/m~)
Sua tu lereng tak terh1ngga d P g k faktor an1an lereng tersebut
. 1 k d' k
air ter eta 1 permu aan eI reng Tentu
. ant h pada Iereng: y = 20
. . Diketahut data ana . sat
teJ hadap bahaya longsor. 'd I gsor potenstal: c = 18 ''
kN/m3, H = 8 m, a = 22o, pada bt ang on '
''
kN!tn-' dan cp = 2oo. ''
' \
Bldang Jongsor ,

Penyelesaian: w
........ ...

' B
"' ... .. .. .. .. .. ... .. -...... . .. .. .... .... .
... . .. .. .. ... .. . .. ...
r.
-
Ys.u- 20 kN/ 3 maka y'
m,
=Ysal - Yw=20 - 9,81 = 10,19 kN/m3 a.
'




Dari Persamaan (11.37), faktor aman:


...... H
... Nr

F= c, + r, tg <p ' ........ p

' ~
....
y sat H cos ... a tg a Ysnr tg a ...
\. ,_ . p a.

18 10,19 X tg 20 -----=--
-

.. ..
...
'
..
..._
.. . . ... ... . - A;.....---4---~------ --~-------
... '
...

2
= 20x8xcos 22tg 22 + 20x tg 22
= 0,78 < 1, maka lereng tidak stabil. Gambar 11.3 Analisis stabilitas timbzman di atas tanalz miring.

Tegangan nonnal (cr) dan tegangan geser ("C) yang terjadi akibat
11.3.2 Lereog Terbatas (Finite Slope)
berat tanah ABC pada bidang AB adalah:
Gambar 11.3 memperlihatkan timbunan yang terletak di atas
tanah asli yang miring. Akibat pennukaan tanah asli rniring, timbunan a= Na = (11 2)yH sin a cos a sin(B- a)
(11.40)
akan longsor di sepanjang bidang AB. Contoh seperti ini terjadi jika HI sin a(l) s1n /3 sin a
tanah timbunan diletakkan pada tanah asli yang miring, di mana pada
2
Japisan tanah asli masih terdapat lapisan lemah yang berada di dasar 'C' d = = (11 2)yH Ta
sin
___ a sin(/3- a)
_:____..:......:~ ......::.....___~ (11.41)
timbunan. HI sin a(l) sin {3 sin a
Berat massa tanah timbunan yang akan longsor:
Tahanan geser maksimum yang dapat dikerahkan tanah pada
W = Y2 HCBy(1) bidang AB, adalah:

= Y2 Hy (Hitg a- Hltg ~) ( 11.42a)


't' = c + cr tg <p
= lfz H2y sin(/3- a) Tegangan geser yang terjadi pada bidang AB:
sin/Jsina (11.39) ( 11.42b)
't'ct = Cct + cr tg <pct
dengan:
Suhstitusi (F- 1) t = td
Pada saat keseimbangan batas tercapat - . " .
W =berat tanah di atas bidang longsor (kN) Persamaan (11.40) dan (11.41) ke Persamaan (11.42), dperolch.
338 - .. 39
MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG

2
(1 I 2)yH sin as in (13 - a) H sin(P- a) Contoh soal 11.3:
. . = cd+Yl Y cos a sin a tg <f>d
Slll {3 Slll a sin {3 sin a Tirnbunan baru akan diletakkan
Tanah timbunan baru m pada suatu lercng timb
atau .d empunyai be . unan Jama
Kohest an sudut gesek dal rat volume y == 19 6 kN 3'
25 kNi m2 dan <p = 17o Lam yan~ bekerja pada bidang lo~g /m .
. ereng hmbuna b . scr, c ==
sin(/3- aXsin a - cos a tg <f> tt ) (11.43) sedangkan lereng ttmbunan 1 n ar u bersudut B == 48 5o
c d =(1 I 2)yH . A . b k . ama bersudut a 4 o ,
Sill tJ ttm unan ma stmum, bila d'k h . == 0 . Bcrapakah ting i
Jongsoran F == 2. I e endakl faktor aman terhad:p
Dari Persamaan (11.43) terlihat bahwa cd adalah fungsi dari sudut a,
karena nilai-nilai ~. y, l-1, dan Q)d konstan.
&
Dengan n1engambil = d = 0,
8a
Diperoleh nilai sudut kritis (~) sebesar,

a.c = <P + cpd)l2 (11.44)


Subtitusi persamaaan a=~, ke Persamaan (11.43),

_ l-cos(f3 -qJn) yH
en - sin f3 cosrpn 4 (ll.4S)

Saat kondisi kritis F = 1. Dari subtitusi cd = c dan cpd = <p ke


Gambar Cll.l.
Persamaan (11.45), diperoleh persamaan tinggi H kritis:

H = 4c sin {3 COS(/)
(11.46) Penyelesaian:
1- cos(f3 - cp)
('

r
Dikehendaki faktor aman F =Fe =Fq> = 2:
dengan: .,
He = tinggi lereng kritis (m) Fe = clcd, atau cd = 25/2 =12,5 kN/m-
a = sudut Iongsor terhadap horisontal (derajat) F~ = tg cpltg cpd atau q>d =arc tg (tg 17/2) = 8,69
P = sudut Iereng tanah
2
(derajat)
Dari Persamaan (11.46), dengan merubah c menjadi
c = kohesi (k.Nim )
menjadi cpd, tinggi maksimum untuk faktor arnan F =2:
Y = berat volume tanah (kNim3)
cp = sudut gesek dalam tanah (derajat) sin {3 cos <p d
4cd
H e=_.;.._
r 1- cos(/3- <pd )

340 MEKANIKA TANAH 11 341


XI. STAB ILITAS LERENG
Dari definisi faktor aman
untuk ma
4x 12.5 sin 48,5 cos 8.69 = 8,15 ll1 tana h, maka persamaan menJad'.1. stng-masing komponen kuat geser
= - --
19,6 1- cos(48,5 - 8,69)
Tr = C + N a tg <p 1
F L F =::. F (Le + N n tg (/))
Colltoh soal 11.4:
Gaya normal pada bidang AB:
Suatu lereng dengan ketniriugan P = 52, dan tinggi H = 5 m,
ditunjukkan pada Gantbar Cll.2. Bidang longsor diperkirakan akan Na= W COS 300 = 225 3 X Q866
terjadi pada bidang yang 1nen1bentuk sudut a = 30. Tanah ' . =195 1 kN
L = 5/sin 30 = 10 m '
mempunyai berat volume y = 19 kN!Jn\ pada bidang longsor
potensial: c = 25 kN!Jn 2 dan <p = 12. Tentukan faktor an1an terhadap Jadi,
bahaya longsor.
Tr =(1/F)(lO X 25 + 195,1 X tg 12o)
c 8 = 290/F
- - ... . . ... . ... ... . .. .. ... . ' . . ..
. .. . . .

N.

w .
I
Pada kondisi seimbang, gaya geser an .
Bfdang longsor dikerahkan tanah (Ta =Tr), maka: Y g bekerJa = gaya geser yang
1= 19 I<Nim,
c = 261<Nlm 2 290/F = 112,7
<P = 12.

F = 2,57
Cl - 30"
Jadi, faktor aman terhadap longsoran F =2,57.

A

Gambar C11.2. 11.4 ANALISIS STABILITAS DENGAN BIDANG LONGSOR


BERBENTUK LINGKARAN
PenJ'elesaian:
Pengamatan longsoran lereng oleh Collin (1846) menunjukkan
Berat tanah yang akan longsor per meter:
bahwa kebanyakan peristiwa longsoran tanah terjadi dengan bentuk
W = Y2 yH ( ctg a - ctg ~) bidang longsor yang berupa lengkungan. Keruntuhan lereng dari jenis
1
.., tanah kohesif banyak terjadi karena bertambahnya kadar air tanah .
= 2( 19)(5y(ctg 30- ctg 52) =225.3 kN Sebab teijadinya longsoran adalah karena tidak tersedianya kuat geser
Gaya geser yang bekerja Ta = 225,3 x sin 30 = 112,7 kN tanah yang cukup untuk menahan gerakan tanah longsor ke bawah,
Tahanan geser yang dikerahkan tanah untuk keseimbangan: pada bidang longsomya.

'td = cd + cr tg <pd

Gaya untuk menahan geseran yang dikerahkan tanah:

Tr = (L x 1)(cd + cr tg <pd) (luas bidang geser =AB x 1 = L x 1)

343
342 XI. STABILITAS LERENG
MEKANIKA TANAH 11
tt.4.1 Analisis Stabilitas Lereng T
anah Kohesif
Jika lereng berupa tanah le
. .., . n1pung homoo d ..
. .. . . ceser undracned d1gunakan maka h't.... cen an anahs1s kuat




,
"
..
~

.. ' / ,,,'
I
..,., ~
...... t ungan dap t d'l k
langsung. sepertt yang diperlihatkan ad a
di tentukan dengan: p
a Ga t:
ukan secara
nlbar 11.~. Fak1or arnan

#

,,

, "' "" , ,
______ ___ ... -- ..

, , "'
BidMg lioogJOI' lingkar&n -- .. -.."'

_
, ... ,'
&da,g ~
~en li"tobrt
y



{h) 0 f\-- . . . . . ___
\\. -.. . .

(c)

I ~ ............ _,...........

.I

l
I




I
I
t I \ . II :- - .... c
,---~~____,..~
. .
'

. I
I
I
/
I
I
' I
I
I
I ~
1
I
I
I \ w
\
I
I ,
/ IR \
'' I
"'-. ' " ~--- loc
.._._"' lor't110!!181110fDr kompoe;it
' I "
'... I
, ii7Lli7i77!TFii7lllz77i nn !,;;_uzznzzl/7
I ,"
I
'. .. .
(c)
'= waft!SAn
.....- Ulek
I '\

I
Gambar 11.4 Benruk-benruk bidang longsor.
N
Lengk-ung bidang Iongsor dapat berbentuk bidang lingkaran

(silinder). spiral logaritnus ataupun kombinasi dari keduanya.
Kadang-kadang. dijumpai pula suatu bidang longsor yang tidak berupa Gambar 11.5 Analisis stabilitas lereng wnah lempung ranpa pengaruh
kurva menerus akibat perpotongan dari bidang longsor tersebut rembesan.
dengan lapisan tanah keras (seperti: lempung sangat kak:u, pasir padat.
Jumlah momen yang menahan
pennukaan batu) atau lapisan yang sangat lunak. Contoh bentuk-
bentuk bidang longsor ini diperlihatkan dalam Gambar 11.4. F == Jumlah momen yang menggerakkan
Bentuk anggapan bidang longsor berupa lingkaran dimaksudkan LM r
untuk mempennudah hitungan analisis stabilitasnya secara matematik, -
dan dipertimbangkan mendekati bentuk sebenamya dari bidang 'LM d
longsor yang sering terjadi di alam. Kesalahan analisis stabilitas (1 1.47)
- RcLAc
lereng tidak banyak disebabkan oleh bentuk anggapan bidang longsor.
akan tetapi oleh kesalahan dalam penentuan sifat-sifat tanah dan
1 nv

penentuan 'lokasi bidang longsor kritisnya (Bowles. 1984). dengan:


F = fak'tor aman (k.L")
W = berat tanah yang akan longsor
LAc = panjang leng~ungan (tn)
-
344 MEKANIKA TANAH 11 XI. STAB ILITAS LERENG
2
tt.4.2 Analisis Stabilitas Lereng L emp
c = kohesi (kN/m ) Menggunakan Diagram T I ung dengan <p = 0 dengan
R =jari-jari Iingkaran bidang longsor yang ditinjau (m) ay or (1984) '
y = jarak pusat berat W terhadap 0 (tn) Diagram stabilitas stabt'lt' tas 1ereng 1
digunakan pada lempung homage . etnpung dengan rn = 0
Jika lereng dipengaruhi oleh aliran ren1besan air tanah, maka . n Jenuh deng k 't'

diperlukan gatnbar garis freatis dan sketsa jaring arusnya (fiolv-net). yang konstan dJ sembarang kedalamann an uat geser w ulrained
bidang longsor yang dipilih, komp ~a. Pada Gambar 11.7. untuk
Garis-garis ekipotensial men1otong lingkaran bidang longsor dengan
tinggi energi yang diketahui. Tckanan pada titik-titik ini dihitung dan
w2 yaitu: onen erat akan terdiri dari wl dan
kemudian digarnbarkan diagram tekanan air seperti yang dapat dilihat
Wt = luas (EFCB) x y x 1
pada Gambar 11.!). Jumlah tekanan air pori (V) dihitung secata (l l.49a)
integrasi, di nl&na titik tangkap gaya U ini akan rnelewati titik 0. Nilai w2= luas (AEFD) X y X 1 ( 11.49b)
vektor gaya W dapat diperoleh dengan cara menatnbahkan U dengan
Kelongsoran
. lereng terJadi pada massa tanah denga b (w
vektor W. Dengan cara keseimbangan momen dapat diperoleh jarak y. W2), dengan btdang longsor berupa bidang 1.mgkaran yangn berpusat
erat 1d+i
I
0 . Mon1en yang menggerakkan adalah juml ah k'b
I
I

0 J ... _
J
dan W , yaitu, momen a 1 at berat W1
2
'
\ ' ' --.. -, ,___ II

' ' - - .. ~ . . .... - '- c


\ ', I -8-----
~::.:..,...---
1 ', (
( 11.50)
'' ',
''
l ' ',
',
D
dengan Yt dan Y2 berturut-turut adalah jarak dari pusat berat w, dan ~v,
'' ' ',
',
terhadap 0. -
\
\

'
\
\
\

0

\\ (Cl
I
I
A I
I
I

Gambar 11.6 Analisis stabilitas lereng tanah lempung dengan p engaruh


I
I
.~


. . . ..

.. . .

. ..

I

I
. rembesan. R I .

I
I
I H
Faktor aman~ dihitung dengan: Y2
I
I

Yt

F = RcLAc I
I
D
. W' y (11.48) '

dengan:

R = jari-jari lingkaran bidang Iongsor
LAc = panjang bagian lingkaran AC Nr
0 19
W = berat massa tanah efektif Gambar 11.7 Analisis stabiliras lereng cp = (Taylor. -JS).
Y =jarak pusat berat W terhadap 0 (Jihat Gambar 11.6)

347
346 MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG

'

- cd
Mon1en penahan yana dibutuhkan untuk ke~eitnb~ngan , adalah Nd-
yH
jumlah perkalian antara ko~1ponen kohesi di sepanJang btdang longsor ( 11.55)
dan jarak R: cu
Karena F = , maka:
'LMr= Cu LAEB (R) cd
(11.51)
c
dengan: N = u
d FyH (1156)
'LMr = jun1lah tnomen penahan (kN.m)
R = jari-jari lingkaran longsor (In)
Nd adalah bilangan
. . yang tidak berdimens Pada k d' k
1
on 1St ntts, yattu
a = sudut yang ditunjukkan dalam Gan1bar 11.7 dalarn saat F = 1, n1la1 H =He dan cd = cu, maka:
radian.
Dalam kondisi sein1bang, c,,
H c =-- ( 11.57)
yNrl

Nilai-nilai Nd yang merupakan fungsi dari sudut kemiringan


lereng ~ ditunjukkan dalam Gambar 11.8. Pada gambar ini dapat
(H'l Y1 - WzY2) dilihat, bahwa jika ~ > 53, lingkaran bidang longsor kritis selalu pada
cd = ., (11.52)
R-a ujung kaki lereng. Untuk ~ < 53. lingkaran bidang longsor kritis
dapat terjadi pada kaki, lereng, atau di luar kaki lerengnya. bergantung
Dengan menerapkan faktor aman pada komponen kohesi tanahnya, pada lokasi dari dasar lapisan keras. Jika lingkaran longsor yang
terjadi di luar kaki lereng atau sering disebut keruntuhan dasar (base
(11.53) failure), nilai angka stabilitas Nd maksimum adalah O,lf.l.
Dalam Gambar 11.8, definisi nilai D adalah:
Maka. dapat diperoleh faktor aman untuk analisis stabilitas lereng
lempung homogen dengan <p = 0 dan c = Cu, yaitu: tinggi dari dasar lapisan keras ke puncak lereng ( 11.58)
D= tinggi lereng
(11.54)

Dalam melakukan analisis stabilitas, lingkaran longsor dicoba-coba


sampai menghasilkan faktor aman F minimum.
Taylor ( 1948) memberikan cara penyelesaian analisis stabilitas
secara analitis untuk lempung homogen, dengan c konstan dan <p = 0.
Analisisnya dilakukan dengan memperhatikan angka stabilitas
(stability nunzber), Nd, dengan

349
348 MEKANIKA TANAH 11 XI. STAB ILITAS LEAENG
0.30
019 IT I, I I
,_ I
Untuk f.\> M'gunakan Oamliar 11 8b 1--
- .--- - .....
- i= 53. -
' -
11'"
..... 0.25
0 .18
..~ ' - ... r-~
" - .......
r;..~ ~.... ~ ' 1...
;/!'./ \
~- ,1- " 1- - ...

/ ~~~
~

0. 1711
Lr- ~ liC
~ ~ / '
~ ~
~ ~ -~
c

1-
I ~

- ..... ~.]
- '-..i ~

.....
- 020
/
/
/_
/
X
\.
V
'-<:)_.; , .1
~
" ~' ...,
,
......
----- ------ -- Deo
./
/
0.16 \ 7 I
/o \.
t/ 1- f - - -, !..,.oo ,. f.....oo'
D yang lain gunakan / "
/7

J,_. '., 7 )(I \


grafik Gambar 11.8a ,..
,/
I
j r~
' 0.15 ..,.
*'
1.. /
1- - 7 '/' '- \~ /
0.1 5 /
_, ~ ....
/
l ~ ~~;;.'
11 I
J
\.
- f-
I'\/
~ l/ ' /
'/
.....,
-f-
-~ ~

~ ,_ -
J ~- -- - - .. \ - - 0.10 ./
-~
V /
0.1 4 \' I'

-f- ,_I - -
'\ .-- -- /
.... ,.
\ V /
/' I
- \-~ ,
i
y "
~ ~
-- I
I
-
0.1 3
\o / I/
0.05
,_ 1-
~
-1 ~<?.~ - ~
rnH-~~J.t .,
1\
~~
l

-- ! "A
\ I'' r/. "-"'
II
0.12 Kasus A Gunakan garts p enuh dari g rafik.
i- '- '... - Garis patah-patah pendek memberikan
IJ ' 0
-~

nllal n. 0 10 20 30 .CO 50 60 70 ~ 90
\ J
'rl I
- - -- .. Sudut keminngan tereng, p (derajat)
\
0.11 7
Gambar 11.8b Diagram stabilitas ~ = 0 untuk {3 > 5.f
I ~-r/v+
,.. T. r-1

0.10 J ' ::::~- '5 ~-~~


Gunakan "'"' ,: pa,..... ,..,11 Contoh soalll.S:
,._ - I ~- a ra fik -......

-
- 1- V- 1- f- 1-
Suatu galian sedalam 10 m dibuat pada tanah lempung jenuh yang
mempunyai berat volume 18,5 ld~/m dan kohesi 40 kN/m Lapisan
3 2
0.09 I
1 2 3 4 tanah keras terdapat pada kedalaman 12 m di bawah muka tanah.
o
Faktor kedalaman,
Dengan menganggap sudut gesek dalam tanah <p = 0~ berapakah
kemiringan lereng (~) yang dibutuhkan agar faktor aman F =1,5 ?
Gambar 11.8a Diagratn stabilitas q; = 0 (Taylor, 1948).
Penyelesaian:
Faktor kedalaman D = 12/10 = 1.2
c 40
N - - - - --=0,144
d - FyH- 1,5 x l8,5x l0

351
MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG
Dari diagram Taylor pada Gantbar 11.8, untuk D = 1,2 dan <p :::: 0, ini akan berimpit dengan garis sin .
b d' . ggung hngkara . ..
sin q> yang erpusat t 0. Lingkaran . . d' n yang berJan-Jari R
diperoleh kemiringan (3 = 23. . . . . 1' k tnt tsebut li ka
ang Jan-Jarl tng aran sebenarnya ad 1 h . ng ran-<p (<p-circle)
Y . R aJn e
a a lebth be d
sar an R sin <p.
11.4.3 Analisis Stabilitas Lereng untuk Tanab dengan <p > 0
dcngan Menggunakan Diagrant Taylor (1948) '
Jika tanah men1punyai kcdua kon1ponen kuat geser, yaitu kohesi

(c) dan sudut gesek dalmn (cp), n1aka penyelesaiannya lebih suUt
\
dibandingkan dengan tanah yang hanya tnempunyai kohesi saja. \ R
'8 \
Untuk tanah kohesif, tahanan geser sepanjang bidang longsor tidak ' \ \\
bergantung pada tegangan normal yang beke1ja pada bidang tersebut. \
\
\
\
c -B
J~dL dengan mengambil momen terhadap pusat lingkaran, dapat \
\
\
\
dtevaluasi stabilitasnya. Akan tetapi, jika tanah tnempunyai komponen '\ \

gesekan (<p). distribusi gaya notmal mempengaruhi distribusi tahanan ' \


\
gesernya. Pada bidang Iongsor, tegangan nonnal yang beketja tidak
\
\\, /
w H

merata sama, akan tetapi merupakan f ungsi dari besamya sudut pus at /
"'",,,, w
Jingkaran (8) (Gantbar 11.9).
/
/
,,
. \ I

(b)

t (.i)



..
. . . . .


Gambar 11.10 Analisis stabilitas Lereng tanah dengan ({J > 0.





Taylor (1948) memberikan penyelesaian analisis stabilitas untuk
"


tanah yang mempunyai sudut gesek dalam (q>) dan kohesi (c), di mana

tekanan air pori dianggap nol. Karena tanah mempunyai c dan q>,


maka kuat geser tanah dapat dinyatakan oleh persamaan:



't = c + cr tg <P

k hes c dan sudut gesek
Suatu lereng tanah homogen, dengan o 1
Gambar 11.9 Distribusi tegangan normal pada b l'dang I ongsor. dalam <p, ditunjukkan dalam Gambar 11.10. Bagian l~ngkaran AB
adalah bidang longsor yang dicobakan Iewat _kaki_ ~e~n~nya.
Jika komponen-komponen gesekan d . Lingkaran bidang longsor berpusat di titik 0 dengan Jan-Jan aya-
sepenuhnya dapat dik hk an kuat geser tanah akan longsor per meter
pada bidang longso~rada a:; n;:.ka tahanan geser di sembarang titik gay a yang bekerj a pada mass a tanah yang
P tnyatakan oleh persamaan Mohr- lebar tegak lurus bidang gambar, adalah: ( 11.59)
Cou Jom b: 't = c + 0 tg <p R 1
gesekan dari kuat gese ~ :su
tan tegangan normal dan komponen (1) Gaya berat W = luas (ABC) x 'Y x 1
. bagian lingkaran AB yang dapat
normal. Dengan kata la~n n;rismembe~tu~ sudut <p dengan arah garis (2) Komponen kohesi sepanJang
--- ~ 'g yang dttank lewat resultan kedua gaya 353
dinyatakan oleh ersamaan:
352
MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG
cd = cd X (panjang garis lurus AB) ( 11.60)

dengan cd adalah tahanan geser dari komponen kohesi yang (11.65'


dibutuhkan untuk memelihara keseimbangan. Resultan gaya Cd
Nilai c/yH untuk beberapa nilai <p dan A d .. .
sejajar dengan garis AB dan berjarak z dari pusat Iingkaran 0. 11.11. J apat dthhat dalam Gambar
Ditinjau: cd. = cd X (panjang lengkung AB) X R ( 11 .6 1)

Maka~ besarnva
- Iene:an
.....
momen.:: dapat dinyatakan oleh:
.:: = cd x (panjang lengkung AB)R/Ctf
= R x (panjang Iengkung AB)/(panjang garis lurus AB) ( 11.62)
0.30 H-IH
(3) Resultan gaya normal dan gaya gesek di sepanjang lengkung
Iingkaran AB~ sebesar P dan membuat sudut cp terhadap arah garis
nonnal pada lengkung AB. Untuk keseimbangan gaya P ini harus
le\Vat titik di mana H' dan cd berpotongan. 0.25 H-.;4

Jika dianggap komponen gesekan dapat dikerahkan secara penuh,


yaitu cpd =cp. maka arah gaya P akan merupakan garis singgung pada ' , .
_l
.
j
. I I t

lingkaran-cp. Karena arah gaya-gaya Cd. P dan l-i' telah diketahui. I

po1igon gaya semacam Gambar ll.lOb dapat dibuat. Besarnya Cd


diperoleh dari poligon gaya tersebut. Kohesi satuan yang dikerahkan
untuk tercapainya keseimbangan adalah:
cd = Cc((panjang garis AB) (11.63)
Penentuan besarnya cd dilakukan dengan cara coba-coba pada
lingkaran longsornya. Beberapa kali percobaan harus dilakukan untuk
-
menentukan nilai Cd yang maksimum. di mana kondisi ini menyatakan
kondis kritis lereng.
Kohesi yang dikerahkan untuk keseimbangan di sepanjang
bidang longsor dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
I
., 11 I ....._ 1.1 I . I' ~ / 1
1 I I
.... l If, ./- /1' I ' I

cd = yH [f(a,f3.9.cp)] (11.64a)
Pada kondisi kritis, faktor aman terhadap komponen kohesi dan
gesekan F = 1. Maka. dengan substitusi H = He dan c = cd dalam ' I
I

I I

Persamaan (11.64a), diperoleh: 20 50 60 80 90


0 10
Sudut keminngan Jereng, ll (derajat)
c= yHc [ft a,f3,9.cp)]
(11.64b) . . 1 m> 0 (Tay!
untuk ranalz dengan 't'
or!
Gambar 11.11 Diagram stabdttas ereng
Bila dinyatakan dalam nilai banding angka stabilitas,
1948).

354 ""5-
MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG

tg <p/tg <pd ditentu kan dari dia


Gambar 11.11 digunakan untuk analisis stabilitas lereng dengan gram. Denga
aman terh adap kuat geser d' n cara coba-coba faktor
tanah yang tnen1punyai c dan <p. Untuk suatu sudut ges~k dalam Yang .
dapat dttentukan dengan me
tperoleh d
pa a saat F(9 = F,. Hal ini
telah diketahui (<pd) kohesi yang dikerahkan untuk kesetmbangan (cd) nggambarkan h b
Fe dan kemudtan menggambark . u ungan F19 terhadap
ditentukan dengan menggunakan metode lingkaran-<p. Gambar 11.11 an gans 45.
dapat digunakan untuk menentukan faktor . a~an terhadap nilai 3
kohesinya saja. dengan menganggap seluruh ntlat sudut gesek dalam
(<p) berkembang penuh (faktor atnan l, untuk kotnponen gesekan) atau
, \
Fe \ ~

sebaliknya, yaitu dengan menentukan faktor atnan terhadap faktor '' ~


2
------- '' . ~/ /

gesekan dengan menganggap kohesi berketnbang secara penuh. Untuk 1,82 -- - -~ ..., _
...... (

menentukan faktor arnan terhadap scluruh komponen kuat geser (Fe / " I
~ I
,~ I
dan Fcp), maka cara coba-coba harus digunakan. 1 / I
// I
, ~ I
/ I
~ I
Contolz soa/11.6: '/ 1 I 82 I
I
a~----+---~~--~~--~

Suatu timbunan dengan tinggi H = 12,2 m, mempunyai kemiringan 1 2 3


Ft!J
Iereng f3 = 30. Permukaan tanah keras dianggap pada kedalaman tak
')

terhingga. Tanah mempunyai kohesi c = 38,3 kN/m-, sudut gesek Gambar Cll.3.
3
dalam <p = 10 dan berat volume total y = 15,7 kN/m . Tentukan faktor
aman terhadap kohesi (Fe), sudut gesek dalam (Fcp), dan faktor aman Satu titik pada kurva Fe - Fq> telah dihitung, yaitu pada Fe= 2,67,
keseluruhan (F). maka Fcp = 1. Dibutuhkan 2 titik lagi untuk menggambarkan
kurvanya. Pertama, anggap Fe = c/cd = 2 atau cd = 38,3/2 = 19,2.
Penyelesaian: Untuk cd/yH = 19,2/(15,7xl2,2) = 0,1, dari Gambar 11.11, <pd =
7, a tau F cp = tg 10/tg 7 = 1,44. Kemudian, anggaplah Fe = 1.8
a. Dianggap sudut gesek dalam dikerahkan secara penuh, atau <p = atau cd = 38,3/1,8 =21,3 kN/m . Untuk cJyH = 21,3/(15,7 x 12,2)
2

10. Dari Gambar 11.11, untuk f3 = 30, maka cd/yH = 0,075. Jadi, = 0 11 dari Gambar 11.11, <pd = 5 atau Ffl' = tg 10/tg 5 = 2,02.
2
cd = 0,075 x 15,7 x 12,2 = 14,4 kN/m . Ga~b,ar C11.3 menunjukkan kurva yang ditarik melalui ketiga
Faktor aman terhadap kohesi, Fe= c/cd = 38,3/14,4 = 2,67. titik-titik tersebut di atas. Dari garis 45 yang ditarik dari titik asal.
diperoleh faktor a man terhadap kuat gesemya, yaitu F = L82.
b. Dianggap komponen kohesi dikerahkan secara penuh, atau cd/yH
= 38,3/(15,7x12,2) = 0,2. Dapat dilihat pada Gambar 11.11,
bahwa jika cJyH = 0,2 dan f3 = 30, sudut gesek dalam yang Contoh soalll. 7:
dikerahkan kurang dari nol, berarti faktor aman terhadap sudut . b ditunjukkan dalam Gambar
Potongan melintang suatu ttm unan . k (R - 14 5 m)
gesek dalam sama dengan tak terhingga (Fcp = oo ) . Hal ini terjadi t lah dttentu 'an - "
C11.4. Untuk lingkaran longsor yang e k hesi dan juga hitunglah
jika tahanan momen dari komponen kohesi Iebih besar dari pada tentukan faktor aman terhadap komponen tuk kohesi dan gesekan
momen yang menggerakkan. faktor aman dengan mengganggap tahana~ ~ 4 kN/mJ, <p = 11" dan c
c. Untuk menentukan faktor aman terhadap kuat geser, nilai faktor sama. Tanah mempunyai berat volume~ ~ abbat tarikan permukaaan
aman yang sama harus diberikan pada kedua komponen kohesi == 15,5 kN/m2. Dianggap pengaruh reta a
dan gesekan. Nilai Fe diasumsikan dan nilai Fcp yang sama dengan diabaikan.
357
356 MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG

Untuk mendapatkan faktor a


Penyelesawn: man yang s b .
dengan Jnenganggap faktor atnan terhada e ena~nya dtlakukan
nilainya sama.o Untuk
d
ttu, ulangi hitung d.P kohcst dan gcsckan
o an t atas untuk d k
\1 dalam <P = 1 5 an 13 . Gans-gans seh b s~t ut gese
as11 nya dtbenka d 1 T
u. unga~ de~gan
\\

,,,,
\\ (b)
dap at dilihat pada Gambar Cll 4a H httungan ini
w ,,
\\ ctt.l. Dengan menghubungkan F = F ak d' n a am abel
\
dari dua kurva ini dititik F = 1, 18. jadi f~ktoan tperoledh pcrp~to~g.an
' r aman pa a kondtst m1=
L18.
D
I -- - ---- - --- - ---- Tabel Cll.l (c = 15,5 2
kN/m )
1I 4

12 m
1,3 R sin <fJ 1 F = tg l7 cd c,= Cd/ l7 ,8
<{)I (m) 11' tg ({J, 2 F,.=clc 1
F
(kN) (kN/m )
1,18
17 4,24 1,00 196 11.0
1,1 1.40

15 3,78 1' 14 , 228 12.8 1.20
1,0 L...,....---L-----'--__..__~
13 3,28 1,32 260 14,6 l.05
12 13 18 17
w

(a)
11.5 METODE IRISAN (METHOD OF SLICE)
Gambar C11.4. Cara-cara analisis stabilitas yang telah dibahas sebelumnya hanya
dapat digunakan bila tanah homogen. B ila tanah tidak homogen d~n
Sudut AOD diukllr 76 = 1,32 radian aliran rembesan terjadi di dalam tanah tidak menentu, cara yang lebth
Lengkung AD= 14,5 x 1,32 = 19,14 m cocok adalah dengan metode irisan (1nethod of slice).
2
Luas ABD, dihitung = 57.60 m Gaya normal yang bekerja pada suatu titik ~i ling~~ran bidang
Berat luasan ABD per meter= 57,6 x 18,4 x 1 = 1060 kN longsor, terutama dipengaruhi oleh berat tanah dt atas t_Ittk tersebut.
Gaya Cd' akibat komponen kohesi yang bekerja pada bidang lengkung Dalam metode irisan, massa tanah yang lon~sor dtpecah-pe_cah
AD, digantikan dengan gaya Cd yang bekerja sejajar dengan garis AD menjadi beberapa irisan vertikal. Kemudian, keset~bangan dan.t~ap
pada jarak z dari 0 ,
tiap irisan diperhatikan. Gambar 11.12b memperhhat~a~ tsatd~ ~ndsaan~
k . d a Gaya-gaya mt er tn
z = 14 5 x panjang lengkung AD = 14 5 x 19,14 = 15 66 m dengan gaya-gaya yang be efJa pa ~~~al efektif (Er dan ,) di
' . .
panJang gans AD ' 17,8 ' gaya geser (Xr dan X1) d~ gaya It gaya geser efektif (Ti) dan
. . . nya dan JUga resu an
sepanJang SI SI 1nsan ' . . an bekerja di sepanjang dasar
Kemudian, tentukan titik berat dari luasan ABD. resultan gaya no~mal ~fektlf (N,~ \e~ a di kedua sisi irisan. da~
Gambarkan Iingkaran-<p dengan pusat 0 , dan jari-jari = 14,5 x sin 17 irisan. Tekanan arr pon ~I dan d r e; Dianggap tekanan air pon
tekanan air pori vi bekerJa pada asamy . ...
= 4,24 m. Dari perpotongan gaya W dan Cd, gambarkan garis singgung
sudah diketahui sebelumnya.
ke Jingkaran-<p. Garis ini merupakan arah dari resultan gaya akibat
gaya normal dan gaya gesek pada permukaan AD. Gambarkan segi
tiga gaya dengan skala tertentu, diperoleh Cd = 196 kN. Kohesi satuan
yang dikerahkan = 196/17,8 = 11 kN/m Karena itu faktor aman
2

terhadap komponen kohesi = 15,5/11 = 1,4.

358 MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG



0
Lengan momen dari berat massa tanah . . . .
-1
I' maka: hap tnsan adalah R sm
. 0,
I

.
I
I
I
.
r=n


''
\
\
LM t1 = RL,W; sine
,-] (11.671
I ' \
\ I
I
I

\ I
\ I
dengan:
.. . .. .. .
\ I
I
\
----u,.. ---
-
;
\
\
\
.. . 61 ----- R =~ari-jari _li,ngkaran bidang longsor
\
\
4
5 ~ n = Jumlah 1nsan
H
~
W, = berat massa tanah irisan ke-i
1 cC+ O tQ e
8J = sudut yang didefinisikan pada Gambar 11.12a.
--- ,,
2

I N I 'I \
I \ ', U1 = u~
-
I \
1 ,/
\ Dengan cara yang sama, momen yang menahan tanah akan
I
I
\ (k

..
\
1ongsor, adalah:
-
t=n
() (b)
"LM r = R L (ea, + N;tg cp)
t=l
Gambar 11.12 Gaya-gaya yang bekerJa pada irisarz.
Sehingga persamaan untuk faktor aman menjadi.
11.5.1 Metode Fellinius I=n

Analisis stabilitas Iereng cara Fellinius (1927) mengganggap


L (ea,+ N, tg cp)
gaya-gaya yang bekerja pada sisi kanan-kiri dari sembarang irisan
F = ...:.i=-=-t- __ _ _ __ (11.69)
r=n
mempunyai resultan nol pada arah tegak lurus bidang Iongsor. Dengan LW;sin e,
anggapan ini , keseimbangan arah vertikal dan gaya-gaya yang bekerja i=l
dengan memperhatikan tekanan air pori adalah:
Bila terdapat air pada Iereng~ tekanan air pori pada bidang
longsor tidak menambah momen akibat tanah yan~ ~n long_sor (M d).
karena resultan gaya akibat tekanan air pori Iewat t1t1k ~usat lmgkaran.
A tau Subtitusi Persamaan (11.66) ke Persamaan (11.69). dtperoleh:
Nj = w,cos e. - ui 1=n

= Wj COS 8i - U jQj (11.66)


L ca + (w, cosej -u;aJgq>
1
(1 L70)
= ...!.'=!=1_ _ _ _ _ _ _ __
F 1=n
Faktor aman didefinisikan sebagai, L, W, sin 9;

F = Jumlah momen dari tahanan geser sepanjang bidang longsor r=l

Jumlah momen dari berat massa tanah yang Iongsor dengan:

=-~
LM r F = faktor aman .,
c = kohesi tanah (kN/m-) .
LMd alam tanah (deraJat)
cp = su dut gesek d 361
360 MEKANIKA TANAH 11 XI. STAB ILITAS LERENG
------------------------------------------~------------ ----------------~------------~----------~---------------r

a; = panjang lengkung 1ingkaran pad a irisan ke-i (m ) Penyelesaian:


W. = berat irisan tanah kc-i (kN) . 2
u i = tekanan air pori pada irisan ke-r (kNIIn ) 0

ei = sudut yang dideftnisikan dalam Gambar 11.12 (dcrajatJ


Jika tcrdapat gaya-gaya scJaJn berat tanahnya _scndiri , scpcrti
beban bangunan di atas Iereng. Jnaka n1ornen ak1 bat be ban ini 'J, \
\ A . 0
diperhitungkan scbagai Md \
8 ;I ~. T1na11 1
\ I 7 I : V
I I ' _.,._

Metode FeJiinius rnenghasiJkan faktor aman yang lebih rendah --


'---1-J.,..
I I
-,...
- 'I -- 1:lr

+
dari cara hitungan yang lcbih teJiti. Batas-batas ~ilai kesalahan dapat ,.., i-, .. 1
5 1
-t -
I I

mencapai kira-kira 5 sampai 40% tergantung dan f~ktor ~man , sudut I


I \ I
1 ' Il
I
pusat Jingkaran yang dipilih. dan besamya tekanan atr pon . Walaupun 4 l
I
\ I
\
'

analisis ditinjau daJam tinjauan tegangan total, kesaJahan tnas1h B t


merupakan fungsi dari faktor aman dan sudut pusat dari hngkaran
(Whit1nan dan Baily\ J 967). Cara ini telah ban yak digunakan daJ am N

praktek. karena cara hitungan sederhana dan kesalahan yang terjadi


pada sisi yang aman .

Contoh soal 11.8:


Suatu tanah digali sedalam 14 m dengan kemiringan tebing 1,5H : 1V. Gambar Cll.S.
Sampai kedaJaman 5 m di bawah permukaaan, tanah mempunyai y =
3 2
17,7 kN/m c' = 25 kN/m , cp' = 10. Di ba wah Iapisan tersebut, tanah Bidang longsor dibagi dalam 8 irisan. Panjang tota] dari bidan~
3 Jongsor (arah horisontal) = 34,5 m, maka tiap irisan akan mempunyat
mempunyai y = 19,1 kN/m , c, = 34 kN/m2, cp' = 24 dan tanah dalam
lebar 34,5/8 = 4,31 m.
kondisi jenuh. Kondisi galian, Iingkaran Jongsor dan pennukaan air
freatis diperlihatkan pada Gambar Cll.S. Untuk Jingkaran longsor TabefC11.2
yang telah ditentukan, berapa faktor aman dari Iereng galian tersebut.
Irisan Berat Wi si Wicos8l W, sinS, Ui=u,a, w.cos8j -up,
no (kN) (0) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 196 -16,3 180 -55 90 90
2 519 -10,7 510 -90 225 285
3 781 1.10 780 15 310 470
10,75 945 180 365 580
4 965 635
5 1084 19,96 1020 370 385
855 515 390 465
6 991 31,31 230
43,90 535 500 305
7 721 62
53,00 139.6 185 78
8 232 2817
106 4 67
8a 133 58 71
1727

362 363
MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG
'

Un tuk irisan ke-i. nilai T1 _ t .



.
Cara n1enr!lutung ......gava d '
berat an ter..a nan air pori di dalam Tabel .d - ai. yattu oa~ra oese d'k
'-" '--- tanah pada b 1 ang longsor untuk kese b ~ ; c r yang 1 erahkan
C11.2 adalah sebagai berikut tm angan batas. Karena itu:
~

AK ' k La r-
1n1sa 1nya untu tnsan no. o. pt..,,111 ba\\'ah 111e111pUn\ai
.. ting!i
"""(.; h1 == 7 4
- ( 11.72)
n1 dan lapisan atas h~ = 5.0 rn.
Berat irisan no.6 = 5 x 4-.31 x 17.7 + 7.4 '4-.31" 19.1 = 991 kK Kondisi kesei1nbanoan momen deno .
h e ~an rusat rotast 0 antara berat
1nassa tan a ) ang akan longsor den~an craua oese t I
Ordinat tekanan air poti. diukur = 7.50 n1 hk h d .... ~ J ~ r ota yano
dtkera an tana pa a dasar bidang longsor. dinyatakan oleh
Tekanan air pori= 7.50 9.81 = 75 kr\ persamaan (Gambar 11.12):
Panjang gari longsor = 5.- 01
( 11.73)
Gaya akibat tekanan air pori
- u, = 75 ' 5.2 = 390 k1
Dengan rnen1perhatikan jari-jari dan sudut yang diapit. panjang garis den gan x1 adalah jar~k lV ke pusat rotasi 0. Dari Persamaan (11.71)
dan (11.73)._ dapat dtperoleh:
DE= 5.4-5 n1 dan BE= 35.6 n1.
.=n
Tahanan terhadap Iongsoran yang dikerahkan oleh kon1ponen kohesi:
R L, [c' a ; + (/\'; -u;~; ftg <p']
~ CiGi = _5 X 5..f5 + 3-f X 35.6 = 13-f7 kN F = r=l
(1!.74)
Tahanan terhadap Iongsoran oleh ko1nponen gesekan pada kedua
lapisan: r=l

2817 X tg 24 + 67 X tg 10 = 1266 kN Pada kondisi keseimbangan vertikal. jika xl =XI dan Xr = x il:

1347 1266 Ni cos ei + Ti sin 81= \VI +xi - xi+l


Faktor aman F = + = 1.51
1727 N . = W; +X; -X i+l - T, sin B: (11.75)
' cosB

11.5.21\fetode Bishop Disederhanakan (Sinzplifted Bishop Method) Dengan Ni' = 1Vi - uia . subtitusi Persamaan (11.72) ke Persamaan
Metode Bishop disederhanakan (Bishop. 1955) menganggap (11.75). dapat diperoleh persamaan:
bahwa gaya-gaya yang bekerja pada sisi-sisi irisan mempunyai
ll'; + x 1 _X iI -u;a . cos8; - c' ai sin 8; I F (!1.?6)
resultan nol pada arah vertikal.
N; = cos 8, +sin 8, tg <p'/ F
Persamaan kuat geser dalam tinjauan tegangan efektif yang dapat
dikerahkan tanah. hingga tercapainya kondisi keseimbangan batas Subtitusi Persamaan(11.76) ke Persamaan (11.74)._ diperoleh:
dengan memperhatikan faktor aman. adalah:
\V + X,_ X ,~t -u;a, cos9 1
. e
- c a, ~ m i
IF
c' t cp' lr, ' I
c a i + tg 't'
~'F (ll. 77)
-r= +(cr-u) g (11.71)
t
cos 8 + sine f tg Ql I

F F F = i=t r=n

dengan o adalah tegangan nonnal total pada bidang longsor dan u


L \Vi x i
i::l
adalah tekanan air pori.

364 XI. STABILITAS LERENG


MEKANIKA TANAH 11
Tabel C13.3 (lanjutan)
Hitungan faktor a1nan dilakukan dalatn Tabel C11.3.
c' b (14)+(15) M.
Setelah hitungan pada kolon1 (1 6) diperoleh, dicoba faktor atnan F::: (16 :(lT
(kN) (kN) F== 1,80 F==2,20
1,80. Diperoleh F 1 = 2,20. 16 F== l ,80 F=2,20 Hitungan
15 l7a 17b
Dicoba Iagi dengan faktor aman F = 2,20, diperoleh F2 = 2,22, yang 18a 18b faktor aman
37,5 72,5 0,77 0,7 1
man a nilai ini dianggap sudah n1cndekati F yang d icobakan 93 102, 1
127,5
sebelutnnya.
37,5
37,5 158,5
0,96
1,03
0,92
1,0
133,5 138,6
F
,-_ 859.4
394.5
153,4 158,5
Jadi, faktor an1an dari lereng terscbut, adalah F = 2,20. 37,5 160,5 l ,05 1,03 153,1 = 2,20
155,8
37,5 122,5 1,02 1,02 120, j 120,1 F == 877,0
Tabel C11.3 37,5 85,5 0,96 0,97 89,1
2
88.1 3945
37,5 59,5 0,86 0,88
b Jz, !t2 ei w, =ybh, W2=ybh2 Wtot= W, + W2 69,2 67,6 =2,22
No. (0) (kN) (kN) (kN) 30,0 36,0 0,75 0,78 48,0 46,2
(m) (m) (m)
ansan 859,4
1 2 3 4 5 6 7 877,0
1 2,5 1,7 0,70 61 85 18 103
2 2,5 2,0 3,75 42 100 96 196 11.5.3 A~alisis Stabiltas Lereng dengan Menggunakan Diagram
14 240 B1shop dan Morgenstern (1960)
3 2,5 2,0 5,50 28 100
4 2,5 1,2 6,50 17 60 166 226 Diagram stabilitas Tay1or (1948) hanya tepat digunakan untuk
5 2,5 0 5,75 5,8 0 147 147 analisis dalam tinjauan tegangan total. Bishop dan Morgenstern (1960)
6 2,5 0 3,25 - 5,8 0 83 83 mengusulkan penyelesaian stabilitas lereng yang dapat digunakan

38 38
untuk menghitung faktor aman pada tinjauan tegangan efektif.
7 2,5 0 1,50 - 16,5 0
Gambar 11.15 menunjukkan grafik untuk menentukan besamya
8 2,0 0 0,50 - 26,5 0 10 10
faktor aman pada analisis stabilitas lereng oleh Bishop dan
Morgenstem (1960) tersebut. Faktor arnan dalam diagram, dinyatakan
sebagai fungsi dari angka stabilitas c' /yH yang dihitung berdas.arkan
Tabel C11.3 (lanjutan)
metode Bishop disederhanakan (simplified Bishop method) (Btshop.
sin e. Wtot sin et hw u=hwYw bu Wtot -bu (W.01- bu)tg <p' 1955). Dalam cara ini, faktor aman dinyatakan oleh persamaan:
(kN') (m) (kN/m 2) (kN) (kN) (kN)
(11.84)
8 9 10 11 12 13 14 F = m- run
0,875 90 1,75 17,5 44 60 35 dengan F adalah faktor aman, m dan n adalah angka stabilitas. dan ~"
0,6 131,3 1,60 16,0 40 156 90 adalah nilai banding tekanan pori. Nilai-nilai m dan n tergantung pa a
0,47 112,8 1,26 12,6 31,5 210 121 nilai banding kedalaman D, dengan:
0,29 65,5 0,50 5,0 12,5 213,5 123
0,10 14,7 0 0 0 147,0
kedalaman tanah keras dari puncak lereng_
85
-0,10 -8,3 0 0 0 83,0 48 D= tinggi lereng
-0,29 -11,02 0 0 0 38,3 22 . . r 1US memperlihatkan beberapa
-0,45 -0,45 0 0 0
D1agram-d1agram Garob~ k sangat dalam. n1aka perlu
394,5
10,2 6,0
variasi nilai D. Jika dasar laptsan ~ras san<>at kritis. Pencntuan
d't t k 'l . banding kedalaman yang gans-g . e aris nilai handm!~~"
1 en u an n1 at unakan
. k ukan den .~.an meng~
.1n1. dapat dtla 371
370 MEKANIKA TANAH 11 XI . STABI LITAS LERENG
tekanan pori .yang sama (rue) pada diagramnya. Nilai rue didefinisikan
sebagai:

r = 111_ - 1111 I
Ut! ( 11.85)
n2 -ni
dengan 111=. dan n 2 adalah koefisien stabilitas untuk D yang lebih tinggi.
Jika ru lebih besar daripada rue. untuk potongan dan parameter kuat
geser tertentu. maka faktor aman ditentukan dengan nilai D yang lebih m
30

besar~ yang mempunyai nilai fak1or aman yang lebih kecil daripada
2~
25
20
faktor aman yang diteotukan dari D yang Iebih kecil .
l~

Penggunaan diagran1 Bishop dan ~forgenstem ( 1960) untuk 1


10
hitungan stabilitas lereng dalam analisis tegangan efektif ditunjukkan I I I
dalam Contoh soal11.10. 0
2 3 I I I I
3 2 J 4 5
6
Contoh soa/11.10: c
eo c I
I I
1H Do~ s
I I
Suatu tanggul dengan kemiringan lereng ~ = 4H ; 1 V. Tinggi tanggul
5
I -
~ r I
D = 1 4~--+-~ 40
1
t- ,.._125
IJ-

dari muka tanah asli H = 19.50 m dan terletak di atas tanah yang sifat- ArcrQ aata....,
-
~ .r.-a a1ala., ~f-71"-135
sifatnya sama seperti bahan timbunannya. Kedalaman tanah keras I f:.Jf!J

12,20 m dari muka tanah asli. Diketa.hui kohesi tanah c = 9.6 k1'1/m2
q>" = 30. ~u =0.5 dan y = 19.6 k.~/m . Hitunglah fak.rtor aman dengan
3

cara Bishop dan tvforgenstem. 2

:11"""'115

PenyeksaWn: 1 10 10

. I I I I
96 s
' ==
_c_ == 0.025 ; D = 19.50 + 12.20 = 163 3 4 ! 2 3
~
2
c:; 5
4

~=
yH 19.6x19.5 19,5 '
ctg e

Gambar 11.15a. Diagram stabilitas 1Btslrop dan /.forgensrem, 1960)


Menurut Gambar 11.15, untuk clyH = 0.025. cp' = 30 dan ~ = 4:1.
untuk D = 1, maka rue= 0.43. Karena ru = 0.5 >rue= 0.43. maka D = Untuk D = 1.25 dari Gambar 11.15. maka
1,25 lebih menyatakan kondisi kritisnya. Dalarn soal ini D = 1.63.
Jadi, D = 1,25 masih dalam batas-batas kedalaman kritis dari Gambar
n1 = 2,95 dan n =2.80
11.15. F =m- run

= 2.95 - (0.5 X 2.80)


= 1.55
0 ?- atau 1.50. maka dapat
Jika c'!yH tidak tepat sama dengan 0. -'
dilakukan interpolasi.

372
MEKANIKA TANAH 11
XL STAB ILITAS LERENG
c'izH = o.o~
L
m-..'<a a r setetah turun

lS
m 3J--..~~~~ 2G

10

I Gambar 11.16 Nilai banding UH.


I
Dalam cara ini. faktor aman d't k
e~tu;an
2 s 1
4 disederhanakan (s in 1plified Bisho dengan metode Bishop
muka air turun. dianoeap oaris pai~net )hfBtshop. l955). Pada saat
10
0= 1.5

I
~
40 c._. e Iran ara n' a hori 1 d

v/ " ekipotensial arahn ya vertikal B t 1 .1 soma. an garis


. era vo ume tanah d'1anoo
. ~ VV dengan 2 kali berat volume air Gambar 1117 .:::.:=ap sama
. memperhhatkan faktor
'I ' ~V vv.~ aman d a1am k ondtst penurunan muka air m d d k
n Vv ~v ~ en a a untuk beberapa
33
t::--~ ~..... L.---'
~~ 2 S ntla1 c 1yH. Faktor aman dihubungkan dengan ..... 0 11 a1 ban d'mg penurunan
..... __
.... ""'
.-f"' ~ ~ 20
..,. '
~ ~endadak l/_H_. untuk .beberapa nilai ctg ~ dan q> Jika UH = l.
20

15
I
- lS hngkaran .kritts men) tnggung dasar bendungan. Jika UH < 1.
10 10 10
beberapa lmgkaran harus dicoba untuk menentukan faktor aman yang
I paling rendah. ...
2 3 4 s 2 3 4
dg ~ dg t:7 Penggunaan diagram !vlorgenstern (1963) untuk hitungan
stabilitas lereng kondisi penurunan muka air mendadak diberikan
Gambar ll.lSb Diagram stabilitas (Bishop dan Morgenstent, 1960)
dalam Contoh soal11.11.
11.5.4 Diagram 1\lorgenstern (1963) untuk Kondisi Penurunan
l\1uka Air Cepat (Rapid Drawdown ). Contoh soalll.ll:
Suatu tanggul dibangun dengan tinggi 19.80 m dengan kemiringan
~~al.isis
stabilitas lereng Morgenstem ( 1963) digunakan untuk
kondtst dt mana muka air turun dengan cepat (rapid drcnvdo1-vn) pada lereng ~ = 3H : 1V (atau ctg ~ = 3). Tanggul terletak di permukaan
suatu bendungan ~rugan tanah yang terletak pada pennukaan tanah tanah asli yang kedap air. Diketahui data tanah untuk tanggu1 dengan
keras dan kedap atr. t-v1ula-mula. posisi pennukaan air sejajar dengan c' = 9.6 kN/m~. y = 19.6 ~~/m3 dan q> = 30. Tentukan faktor ~~n
. k rurun mendadak sederrukian
puncak bendungan. Kemudian. karena sesuatu hal. muka air turun terhadap Ion asoran leren~ b11a mu a atr
mendadak sedalam L (Gambar 11.16). Diagram-diagram hingga U H:; 1 dan UH; 0.5 dengan L adalah tinggi penurunan muka

Morgenstern ditunj ukkan dalam Gambar 11.17. arr.

Penyelesawn:
a. Untuk UH = 1 , ..
c /yH = 9.61( 19.6 x 1q
)=0.0_) 75

374 MEKANIKA TANAH 11 XI. STAB ILITAS LERENG


~ = 3: 1
Untuk c'/)'H =0,025
cp = 30
dari Gantbar 11.17. faktor arnan F untuk UH == 1 adalah 1,20.
6
- 6
{3= 2 : 1
5 (\= 3 1
5
b. Untuk U H = 0.5
Lebih dulu ditinjau lingkaran longsor n1enyinggung dasar tanggul
F
dengan tinggi ekiYalen He= H.
i
F
~ b..
3
....
Untul< c~ H =0,0125
?
'
- j'-...~ r--....
....... 2
. . r......~ ........
r--..... ..
5 ~
-
s

4
Jl =2 1

4
{3= 3 : 1
1 - -..::::: <b
40 1
30
...... ~
.....
~
loo....
""'....!"'--..
~
4(
30
20 20
0 0
..... 0 0. 20.4 0. 6 0" T .0 0 0.2 0,4 0.6 o. 8
F 3 ~
UH untuk ctg ~- = 2 1.0
...... LIH untuk ctg ~ -- 3
c-b
2~
t---.. 6
2~ ... loo.

"= 6
8 =4 : 1
... ...... -~ 1 - liO;
1= 40

i8
5 5~
~= 5 : 1

1~

1
~
0 0 4~ 4 t\..
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1. 0 0 0.2 0.4 0.8 0.8 1.0 I' N
lJH untuk ctg ~i = 2 UH untuk ctg {3= 3 F
3~
i'
........
~
F
3 f' . "~
~
(3= 4 : 1
5"-
t3 = 5 1 2 ~
~
loo..

"'
~ ...
~ o;;: -<b
-40 2
~
~ .....
""' ~'...
':::=i.
r-... ...
~ ... ...
4

'
4
' 30

3
~
~ .r" ' .........
""' ......... -
1
.
20 1

F ~ ["'-.. ...... ........


~ ~

2
~
r..... ~
r--. ... -
et> f' .... ~
r-.... 40 0
0.2 0.4 0. 6 0.8 1. 0
0
0 0.2 0.4 0.8 0. 8 1. 0
...... ... 0
~ ... 40 2

1
~ ' :10
'
30
20
UH untuk ctg 8 =4 UH untu'< ctg B: 5
20 1

0 0
0 0. 2 o. 4 0. 6 o. 8 1. 0 0 o. 2 o. 4 o. 6 ll. 8
L1H untuk ctg {3 = 4 1. 0 .
L1H untuk ctg (3 =5 Gambar 11.17b Diagram stabilitas untuk penurunan muka air mendadak,
Gambar 11.17a DiagraJn stab'l' wztuk c'/yH = 0,025 (Morgenstern. 1963).
L ztas untuk penurunan muka air ntendadak
untuk c '/yH-- 0' 0]?5
- (Morgenstenz, 1963 ). ,
Untuk c' /yH == 0,025. UHe == 0.5.
Dari Gambar 11.17. diperoleh faktor aman F =1.52.
Kemudian, ditinjau lingkaran longsor yang menyinggung tengah-
tengah tanggul He == H/2.

Untuk c' /yH == 0.05, UHe =l.


Dari Gambar 11.17 diperoleh F = 1AS.
377
376 XI. STABILITAS LERENG
MEKANIKA TANAH 11
Terakhir. ditinjau Iingkaran Iongsor yang menyinggung ketinggian Dari hitungan yang terakhir ini,
tanggul H/4 di atas dasar tanggul. untuk c' lyH =0,025 dari g fik G
' , ra 1 ambar 11.17. F = 1.37
He= 3H/4. c'/yHe =0.033. dan UHe = 0.5H/0.75H = 0,67 c /yH = 0,050. dari grafik Gambar 1117 F-
. , - 1.66
Faktor a man dihitung dengan interpolasi linier dari c '/yHe di
Dengan interpolasi F = 1. 37 + 0,033-0,025 (
antara 0.025 dan 0.05. 0.05-0 025 L66 -1.37) =1.47
Nilai F dipilih yang paling kecil d . h' .
Untuk c'lyH =0,05
J adi, F = 1,47. an ltungan dt atas.

7 7
Contoh ini mendemontrasikaan penuruna k .
(3 =3 . 1
L' .. n n1u a a1r mendadak
6
p= 2 . 1 6
sebagtan. tngkaran

knt1s mungk.in terletak d' t d b
1 a as asar ttm unan.

Karena ItU, dlperlukan untuk rnenghitung beb r k
5
men yinggung elevasi tertentu. erapa Jng aran yang
5 j

F 4
I F4 I
~ 11.5.5 Analisis Stabilitas Lereng dengan Menggunakan Diagram
~
~ Spenser (1967)
3
... .....
3
'" ......
~ .......

2
"' '
......... ... - 2 i'-.
~
~ .......
-4>
40
Jika sudut kemiringan lereng ditentukan. faktor aman dapat
"" ~
..... ....... 4>
...... .....
30 dihitung dengan cara coba-coba seperti yang diusulkan oleh Spenser
::::
~8
IIC:
20
1
20
1
..
(1967). Metode ini menganggap bahwa gaya-gaya yang bekerja dalam

irisan, arahnya sejajar dan keduanya memenuhi keseimbangan gaya
0 0

0 o. 2 o. 4 o. 6 0. 8 1. 0 0 o. 2 o." o. 6 o. 8 1. 0 dan keseimbangan momen. Gambar 11.18 memperlihatkan diagram


UH untuk ctg (3

=2 UH untuk ctg (3 =3 stabilitas untuk menentukan sudut lereng yang dibutuhkan, bila faktor

7

(3 =4 1
(3 =5 : 1 aman ditentukan. Diagram-diagram menggunakan beberapa rasio
I

6 6
tekanan pori yang berbeda, dan dianggap kedalaman lapisan keras
\ sangat jauh dari pennukaan tanah. Dalam menggunakan diagram-
,r\.
s
5 diagram, diperlukan nilai sudut gesek dalam tanah yang dikerahkan
'\

F
' '" F4
1\.
~
"~,
untuk keseimbangan batas~ dengan:
~ ""' -
......_
'~ .........
- ~ tg <pd = tg q>' IF
f': ' '..... " " ~~
3 ~ 3 40
~
. ......... 40 ~

""" ~ ........ .... 30 atau


2 ..... 30 2
""" 20 (11.86)
20 <pd =arc tg (tg q>' /F)
1 1
d k t den a an permukaan tanah.
Jika kedalaman tanah keras sangat .e a GeJ b 1118 menjadi
0 0 hitungan stabilitas didasarkan pada dtagram am ar
0 o. 2
0. 4 o. 6 o. 8 1. 0 0 o. 2 o. 4 o. 6 o. 8 1. 0
UH untuk ctg (3 =4 UH untuk ctg (3 = 5 lebih aman.
. S er ( 1967) untuk hitungan stabilita
Gambar ll.17c Dtagram stabilitas untuk penu.runan muka air 1nendadak, Penggunaan dtagram pens 1
untuk c '/yH = 0,05 (Morgenstern, 1963 ). . . d 1
lereng dtbenkan a an1 Contoh soal11.1-.
J79
378 MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG
11.6 ~ERMUKAAN BIDANG LONGSOR KOMPOSIT
0.12
I I l
ru = 0
J tka lereng terletak pad a 1 .
o. 10 aptsan tanah ya
1..-' padat atau terletak pada lapisa b b' ng sangat lunak, t1dak
berupa lingkaran. Gambar lln19atu, Idan~ longsor mungkin tidak
0.08 l/
~
c'IF-1H o. oe "'
~a </
V / v
~
mukaan bidang Iongsor komp~ .t d~emperlthatkan satu contoh per-
0. 04
t mana sebagian bid
an~ 1.ongsor
1/ V J ~ I" SJ
J
""'
V IL V v "::''l 1,)~I" melewat1 permukaan tanah lunak. Kelon
~ .... ~
terjadi pada tanah timbunan yang dt' d gtksoranbeselm~cam . mt dapat
L / V V /

0 ~ ~ / l/ .... ~.... :o;::;;;E:::

o. 12 d 1 h pa
pa a sa a satu lokasi tertentu atau lebih t d a an r apts-lapts
. ' nam un
I I
o. 10 ru=0,25 ~ . .
K ecepatan tet]adtnya , er apat 1aptsan yang lunak
l/ .... Iongsoran dan ke k . .
d . rusa an yang terJadt ber-
gantung pa a ~omogen~tas .tanah lempungnya dan kandungan lapisan
l"' l / ~
0. 08
~~a !;" v_, ~
....~ V vv L V
C'IF')'H
0.06
J V lL vv l/ ~ tanah yang lebth lolos au dt dalam tanah timbunan n t 'b . k
~.L V,.a- ""' V~ d IS n ust te anan
atr p~r~ an tana~ yang m~dah. meloloskan air yang ditimbunkan pada
0, 04 1/
/ ~ ....... k-":/ l/1);/ ..... ~
0.02 L ;' V lo' v "' ;::! ~
.I ~ ~"/[/[..'~ V ~~~~ ~ ~ kond1s1 kadar atr yang ttnggt, dapat mengurangi kuat geser tanah
0 / V ~V~~ E:a::i:' li:
o. 1~ , lempung yang terletak di bawahnya, sehingga dapat menambah
I I ~
_l ./
kemungkinan terjadinya longsoran.
ru =0,5 ~ ..... V'" /..;'
o. $:
~
ln
,a V / /
VL;" V ~
o. 0Ill
~ V ...... L.- V ~~
L
Analisis kelongsoran yang banyak dipakai pada bidang longsor
~ ...... ~
~~
V ....... V V.
c'JFrH o. o6 /
komposit ditunj ukkan dalam Gambar 11.19. Dalam kasus ini,
I".. "'J / ~(), ;,-
o. 0,..
L ~
lo'
"......
[ / V.~ ~Y,.- ~ .......
L

V V ~ [L [/ V: ;:.-: v /. ~ ..a stabilitas dari massa tanah ABCD dianalisis. Dianggap tekanan tanah
j 1/ V ' J Cl ~~ v-:
o. o~~ ~"" V':
aktif bekerja pada bidang BC dan tekanan tanah pasif bekerja pada
[/ ~ ~ 1/ ~ ~ [,'
I I ~rt; ~ z~,....
0
0 8 12 1& 20 24 28 32
bidang AD. Besarnya gaya geser yang terjadi akibat beban tanah
{3 (derajat)
dibandingkan dengan gaya geser maksimum yang tersedia di
sepanjang bidang longsornya .
Gambar 11.18 Diagram stabilitas (Spenser, 1967):
Dengan menganggap garis kerja Pa dan Pp paralel dengan
kemiringan lereng, gaya geser yang terjadi akibat beban tanah yang
Contoh soal11.12:
akan longsor, adalah:
Diketahui tanggul dengan tinggi H = 19,5 m. Data tanah untuk tanggul
2 3
c' = 9,6 kN/m , q> ' = 30, y = 19,6 kN/m , dan ru = 0,5. Dikehendaki Sd = Pacos (~ t - 8)- Pp cos (~2 - 8) + W sine (11.87)
tanggul mempunyai faktor aman terhadap stabilitas lereng F = 1,5. dengan sudut-sudut ~~ ' ~2 dan 8 didefinisikan dalam Gambar 1.1.19~
Tentukan besarnya kemiringan lereng ~ Tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah pada bldane-
longsomya, adalah:

Sr -_ C 'L + [W COS 8 + pa sin (~I - 8)- Pp sin (~2- 8)] tg cp' (11.88)
Penyelesaian:


c'/FyH =9,6 /(1,5 x 19,6 x19,5) =0,0167; ru= 0,5. Faktor aman didefinisikan sebagai:
q>d = arc tg (tg 30/ F) = arc tg (tg 30/1 ,5) = 21 ( 11.89)
Dari Gambar 11.18, diperoleh ~ = 14,5.
Jadi, sudut kemiringan lereng tanggul harus 14,5 terhadap horisontal.

380 MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG


a tau tukan nilai ru rata-rata y .
6 ang dtusulk 1
( 19 0) adalah scbagai be .k an o eh Bishop dan M
F = c' L + lw cos O + P. sin(,61 -0 ) - P 1, sin(,62 -0 )Jg cp' ( 11.90) Sebuah bendungan u
11 ut: orgenstern
pa cos(f3. - e)- pp cos(f32 -e )+ wsin (} . rugan tanah d
ak1 bat rembesan air di bag h engan permukaan a1r f .
. . tan ulunya ct . reatts
11.20 . Ntlat ru rata-rata d . ltUTIJUkkan dalam Gamb
d apat dttentuk d ar
panJang asar bendungan d 11. . an engan cara membag1
, a sumbu sun t .
bendungan menjadi beberapa b . en sampa1 UJung kaki dari
dibagi empat). Pacta titik-titik atgatan yang sama (yang dalam hal ini
1 1 ertentu pacta su b .
nt at-nJ at ru yang mewakili k d' . k m u tnsan. dihitung
yang ditinjau. Kemudian dihi~n tSl etebalan tanah pacta kettnggian
irisan. Sebagai contoh, besarny~ng ru rata-rata un~~k tiap-tiap luasan
1 ~,-
Pa
ru rata-rata untuk tnsan a adalah:

. .. (11.91)
c
.. . . ..
.





-

8

h,

Gambar 11.19 Pennukaan longsor konzposit. . '.a : I


I


. I I
Perl u diperhatikan, karena tekanan tanah aktif dan pas if dianggap I'U3

I
I
~
I
I
I
I
bekerja pada sisi-sisi luasan ABCD, hal ini menyatakan secara tidak I I I
I

langsung bahwa regangan yang dibutuhkan untuk mengerahkan


tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif pada tanah bagian atas b c

sangat lebih rendah dari regangan yang dibutuhkan untuk Gambar 11.20 Contoh menentukan nilai r, rata-rata..
1

mengerahkan kuat geser dari tanah yang lebih lunak yang berada di
bawah. Jadi, faktor aman yang didefinisikan dengan memperhatikan Setelah ditemukan nilai ru rata-rata tiap irisannya. Tu rata-rata
kuat geser tanah bagian dasar dari pusat massa tanah yang akan seluruh luas irisan ditentukan dengan menggunakan persamaan:
longsor, dihitung berdasarkan tekanan tanah aktif dan tekanan tanah
pas if yang dikerahkan secara penuh. Karena itu, dibutuhkan cara coba- A a'rm+ Ab rub + Ac 'r,c + .... (11.92)
coba untuk menentukan loksai AD dan BC untuk menghasilkan faktor
r
u
= Aa + Ab + Ac + ....

aman yang minimum.
dengan A a, Ab, Ac .. .. . berturut-turut adalah luas dari irisan . a~ b.
c . .. . ... , dan rmu rub, rue .. . berturut-turut adalah menyatakan ntlat Tu
11.7 CARA MENENTUKAN RASIO TEKANAN PORI (ru)
rata-rata dari irisan a, b. c .. ..
RATA-RATA
Pada umumnya, rasio tekanan pori (ru) tidak merata sama di
seluruh penampang tanggul atau bendungan. Prosedur untuk menen-

382 MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG


- - - - - -

AN AKIBAT TARIKAN PADA 11.9 PEMILIHAN PARAMETER K


11.8 PENGARUH RETAK
TANAH KOHESIF UNTUK ANALISIS ST ABILITASUAT GESER TANAH
'f (lempuncr jenuh ). biasanya tanah mengalami Untuk menerapkan persamaan-
Dalam tanah kohest an tarik
analisis stabilitas yang telah dt' ple~sa~aan faktor aman .dalam
o
retak di pennukaan akibat adanya tegang pe aJan, perlu diperf1 b
pemthhan parameter kuat geser yang .d ~ angkan
0 kritis yang terjadi pada lerengnya at::;~~~ p:;;a~nkohndftst-dko~disi
B~berapa contoh
.
a on asmya
penggunaan parameter yang tepat diusulkan oleh
Btshop dan Bjerrum (1960), dan Wu (1966), sebagai berikut ini.
y

11.9.1 Timbunan pada Tanah Kohesif (Bishop dan B'


~ 1960) Jerrum,
P-.m

G ambar 11.2~a memperlihatkan timbunan yang dibangun di atas



tanah lempung. Dtanggap bahwa awalnya lempung dalam kondisi
Retakan terisi ctengan air
seimbang dengan tekanan air pori awal, yaitu sama dengan tekanan
hidrostatis air tanah. Dianggap pula penimbunan dikerjakan dengan
kecepatan yang merata sama, sehingga penambahan tekanan pada
suatu titik P di bidang longsor yang potensial dapat ditunjuk.kan
seperti dalam Gambar 11.22b. Pada titik P. tegangan geser yang
berkembang bertambah selama pelaksanaan dan kemudian konstan.
Gambar 11.21 Pengarulz retakan di pennukaan. Selama pelaksanaan yang dilakukan dalam waktu pendek. relatif
belum terjadi drainasi air dari lapisan lempung, sebagai akibat
Kedalaman retakan dinyatakan oleh (untuk <p =0): penambahan beban di atasnya. Kondisi ini dip~rlihatkan pad~
Gambar 11.22c, untuk dua kasus, yaitu untuk koefisten tekanan pon
h = 2c (11.93)
c y A = 1 (lempung nom zally consolidated) dan A = 0 (lempun_g
overconsolidated sedang). Dalam periode pelaksana~! tekana~ au
dengan c adalah kohesi dari komponen tahanan geser dan y adalah pori bertambah karena tambahan timbunan sampat ~rakhtrnya
pembangunan. Kemudtan, . tekanan arr
pon berk'llfallg akibat proses.
berat volume tanah. Pengaruh adanya retakan di permukaan (Gambar
11.21), antara lain: konsolidasi sampai akhirnya mencapai kedudukan yang s~ sepe;t
kondisi awalnya yaitu tekanan hidrostatis akibat pengaruh atr t:k
1. Pada retakan, tidak ada tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh '
Karena tidak terjadi perubahan kadar arr
selama pelaksanaan. a
tanah. J adi, tahanan geser tanah terhadap Iongsoran hanya kuat geser tanah mendekati tetap (Gambar 11.22d).
diperhitungkan terhadap pennukaan lingkaran, yang dihitung dari
ujung lingkaran yang satu sampai ujung Iingkaran lain yang
dimulai dari dasar retakan.
2. Jika air (hujan) mengisi retakan yang terbuka tekanan hidrostatis
yang bekerja pada sisi retakan menambah momen yang
menggerakkan tanah untuk longsor.

384 XI. STAB ILITAS LEAENG


MEKANIKA TANAH 11
Ketika tanah mulai berkons I'd .
o t ast kuat g
angsur bertambah. Karena kuat geser' eser
d .
tanah secara berang sur-
pe1aksanaan, sedangkan tega un ratned tidak berubah selama
ngan geser yang t d' be
aman b erkurang ke suatu nila' . . ef)a t rtambah. faktor
l)
- - - __ vw- m .a.t _ - - - -~
(Gambar 11.22e). Setelah a{;.ang rruntmum pada akhir pelaksanaan
-... p- - terjadi akibat timbunan tetaptr ~bangunan, tegangan geser yang
K~r~na itu, faktor aman juga b~rt:m~~~kan kuat geser _bertambah.
kntls adalah pada saat akhir pe b Jadt, dalam hal tnt. kondisi
k.ira-kira tetap selama periode p~l a~gunan. Karena k~at g~ser tanah
Tlnggi tlmbunan

. b . . a sanaan, maka esttmast stabilitas


tlm unan seball<nya dtdasarkan atas a r .
lb) Tegangan geser reta -rata di P
dengan kohesi c = Cu. Analisis stanbat'l'ttsts tdegangan total ~t~u ~ = 0,
d 1' . 1 as engan cara tm dtsebut
engan. ana l Sl S <p = 0 atau analisis tegangan total (total

I waktu analys zs). stress

A ... 1
/ A = 0 11.9.2 Galian pada Tanah Kohesif (Bishop dan Bjerrum, 1960)

~~c.=~~-~-~----------------
Tekanan air
pori dl P
~------- ---------- --- I Gambar 11.23a menunjukkan galian pada tanah kohesif.

tct Perubahan tinggi tanah di atas titik P pada bidang longsor potensial

I diperlihatkan dalam Gambar 11.23b. Dapat dilihat bahwa


waktu


pembebanan berubah dengan berjalannya waktu dan tidak ada
perubahan kadar air yang terjadi selama penggalian. Gambar 11.23c
'
memperlihatkan perubahan tekanan air pori pada titik P yang
Kuet g"er merupakan fungsi dari waktu, untuk nilai koefisien tekanan pori A = 1
di p ~
(dt
---
' A ,.. 1 (lempung nonnally consolidated) dan A = 0 (lempung overcon-
solidated sedang). Nilai awal dan akhir sama, dan ditentukan oleh
I posisi muka air tanah awal dan akhirnya. Perkembangan kuat geser
I


Wektu tanah pada masing-masing nilai A, diperlihatkan pada Gambar
11.23d. Selama pelaksanaan, pada tanah yang jenuh, kuat geser
I
mendekati sama. Akan tetapi, sebagai akibat berkurangnya beb~,
~
metode e = 0 diterapkan

Faktor emen

tanah akan mengembang yang diikuti oleh pengurangan tekanan atr

~Falctor amen terhadap keruntuhan pondasi (metode c' o' ) pori. Kuat geser tanah berkurang dengan berjaJannya waktu .
I .

Selama periode pelaksanaan galian yang dilakukan dengan ce~~
Pelekaeneen I Pelepann tekenan air pori tegangan geser yang timbul bertambah, sedang kuat geser tetlatplJe)
L
dengen cepet ' - - - - - - - - - ' Tekanan air pori dalam keselmbangan
waktu
ini mengakibatkan fa ktor aman
berkurang (Gambar
tegangan geser yang

. d akh' penggalian wa1aupun
Selanjutnya, pa a 1f ' kibatkan berkurangnya
Gambar 11.22 Variasi tegangan geser, tekanan pori, dan faktor anzan tetjadi tetap, pengurangan _kuat ~eser ~e~~pung faktor aman akan
dengan waktunya (Bishop dan Bjerrutn , 1960). faktor aman. Jadi, untuk gait~ pa ;::rtambah. ~ehingga tercapai
minimum setelah. tekanan . atr p. adi ada kondisi waktu jangka
tekanan hidrostatlsnya, yattu tef] p 3 7
386
MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG
. 1 stabilitas galian tanah kohes1f
pallJang. Maka, untuk mengeva uast . . . ,
d da kondtst sebelum tanah dtgar
penggunaan k:uat geser undrarne pa .. . I,
akan tidak atnan. Karena itu~ Iebih baik Jtka ~ 1 ?unakan pa~ameter --- --- --- ----;;-----~-------
~tanah hfal

t egangan e1..e kttf pada waktu tnenganalisis stabthtasnya.


. Jadt,
. pada
( a}
--- --- ----- ,-- 11\. t ....,.,

galian tanah kohesif. analisis tegangan efekttf (effective stress


kedudukan aUilr ~ 1 r tan.h
p
. analisys) harus digunakan.
Evaluasi stabilitas jangka panjang galian tanah kohesif dengan
penggunaan parameter tegangan efekti: ..dibut~hkan untuk mengetaht~i
besamya tekanan air pori setelah kondtst kesen:nb~ngan ~elah tercapa1.
Karena itu, kemungkinan dibutuhkan evaluast ahran au tanah pada Ib) TeQ8f\91n g"er pada b4dang lewat p

kondisi aliran tetapnyao Tinggi ttnah di alas f'

~lrt\l

11.9.3 Pembangunan di dekat Lereng Tanah Kohesif (Wu, 1966) I
Kasus ini terjadi pada kondisi tegangan total tidak berubah, I
namun tekanan air pori berubah. Perubahan tekanan air pori Tekanan a.r pori di P - - - - -i muka a.r tanah IW'II
A 1
(q
mempengaruhi tegangan efektif, sehingga mempengaruhi kuat mulra llr ~aneh t khif

gesemya. Contoh kasus tersebut disajikan dalam Gambar 11.24.


I
AaO 0

Suatu Iereng tanah kohesif yang telah stabil diperlihatkan dalam welau

Gambar 11.24a. Pada waktu yang lama setelah penggalian, di dekat

area galian dibangun suatu bangunan yang menggunakan fondasi tiang I I0


I
pancang. Pemancangan tiang rnengakibatkan berkembanganya
tekanan air pori yang menyebabkan aliran air ke arah luar area
Kuat geser dl P
left
I
,-A 0
I


pemancangan. Tekanan air pori, di titik Q di tempat pemancangan,
berubah dengan berjalannya waktu (Gambar 11.24b). Karena air pori

'A 1 I0

wlkN
mengalir secara lateral ke arah luar, tekanan air pori di P untuk

sementara bertambah (Gambar 11.24c). I I


I
Tidak adanya tambahan tegangan total menyebabkan kuat geser '

tanah pada titik P berkurang (Gambar 11.24d). Jadi, selama periode


,. .
mecO<M ._ o ditapbn di lini

A O
I

waktu tertentu. faktor aman lereng ini menjadi berkurang dari sebelum I
adanya pembangunan atau sesudah kelebihan tekanan air pori (excess

pore pre~sure) telah terhambur semuanyao Kelongsoran galian dengan . :nbv

memperttmbangkan kondisi kritis menjadi tidak aman. Karena itu,


Penggahan o Diltribuai Um~n deri gbnen t if pori Ir....- air pori
I~cepat ~ J...--- - -- - -- - --1 **
untuk ~asus ini. analisis tegangan efektif (effective stress analysis)
harus dtgunakan.
. . dan Jaktor aman selama dan
Gambar 11.23 Perubalzan tekanan atr PI~n ng (Bishop dan Bjemun}.
sesudah penggalian tana l empu

389
388 XI. STABILITAS LERENG
MEKANIKA TANAH 11
11.10 FAKTOR-FAKTOR YA
PAT AN HITUNGAN AN~~IS~~ESMPENGARUHI KETE-
Fondasi llang . TABILITAS LERENG
Sejuml~h anggapan yang telah dibua ..
Iereng senng memberikan h . _t _dala~ anahsts stabilitas
. k as1 1 anahsts ttdak .
dtperktra an. Beberapa masalah y . . . sepertt yang
analisis stabilitas lereng, antara lai~~g menJadtkan kettdaktentuan hasil
1. Kelongsoran
. . lereng umumnya adalah 1 h b"d . .
masa a 1 ang 3 dtmenst.
2. K~ndtsl pe~be?an~n pada waktu pengujian di laboratorium
Tegangan dl P (btas~~ya UJl tnakstal kompresi) rnungkin tidak cocok dcngan
Be ben
ditambahkan Konsolidasl p~da titlk 0
kondJst kedud~~~n tegangan-tegangan di lapangan. Kerusakan
contoh benda UJI juga sangat mempengaruhi hasH pengujian.
I
3. S~fa~ kuat geser tanah di lapangan yang anisotropis menyebabkan
n1lat parametemya bervariasi di sepanjang pennukaan bidang
(b) waktu
longsor.

11.11 PERBAIKAN STABILITAS LERENG


Perubahan
tekanan air Oi tit1k P Banyak cara dapat dilakukan untuk menambah stabilitas lereng.
pori d l P
antara lain: pemotongan lereng, pembuatan benn, menurunkan muka
,r 01 tltlk Q

air tanah, pemasangan tiang-tiang dan lain-lainnya. Beberapa cara
perbaikan stabilitas lereng yang telah dilakukan Broms (1969) di
(et
Sungai Gota-Swedia, diperlihatkan dalam Gambar 11.25.
Kuat geser Umumnya metode perbaikan stabilitas lereng dapat dibagi dalam
di p
Wlktu tiga kelompok, yaitu:
1. Metode geometri, yaitu perbaikan lereng dengan cara merubah
geometri lereng (Gambar 11.26).
(~

waktu
2. Metode hidrologi, yaitu dengan cara menurunG kan mbukalla ~) ah
atau menurunkan kadar air tanah pada lereng ( am ar . .

Faktor amen
3. Metode-metode kimia dan mekanis, dengan cara g~b::ct::~
------------- untuk menambah kuat geser tanah atau memasang
r--.:::.:--::-~- - - ------ -
(tiang) di dalam tanah.

waktu

Gambar 11.24 Kondisi stabilitas lereng tanah lempung akibat pengaruh


beban luar (Wu, 1966).
391
390 MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LERENG

Tanah dlgall

--
(a) Mengurangl bnggj lereng

(a) Penguran .
gan kemmngan lereng
Olgall dengan kemlrlngan
leblh land aI

"
r---- ------ ---
,;
"
" "
(b) Mengurengi kemlnngan lereng "

(b) Pembuatan berm

Menambah tlmbunan
dl ka kllereng . Dtga/i dan dtttmbunkan di bawah
Saluran dramas1 /~-;;.;------
(c) Membelilcan pemberet dengan menambah llmbunan pada kllkllereng " "'

(c) M~ngggalt di bagian atas dan menimbun dt bagian bawah


-- sambtl mengurangt keminngan lereng.


Ttang-tlang


Gambar 11.26 Perbaikan stabilttas lereng dengan mengubah geometri
lereng.
(d) Mem ancang tllmg-bang pa da tere ng
Pompa
11.11 KASUS KELONGSORAN LERENG DI PURWOREJO
DAN SEKITARNYA (HARDlY ATMO, 2001)
Pada tahun-tahun 2000-2001 telah terjadi bencana tanah longsor
di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Jawa Tengah yaitu di
Laptsan lolos air
Purworejo, Kebumen, Wates, Kulon Progo, dan di beberapa daerah di
(e) Ment.~W~bn muka a1r tanah Sumatra yang telah mengakibatkan banyak korban manusia.
Kelongsoran lereng terjadi hampir secara serentak dan diduga kuat
disebabkan oleh hujan yang berlangsung terus menerus ~i ?aerah-
daerah yang rawan longsor. Berikut ini diuraikan tentang keJadtan ~
-- analisis sebab-sebab longsoran dari hasil pengamatan longsoran dt
daerah Purworejo (Hardiyatmo, 2001).
(f) Mellndungi kakJ tere de
arosl yang me ng ngan tlmbunan batu UI"Wk mencegah
nggerus lanah pada kakl lereng

a. Kondisi Lapisan Tanah .


Gambar 11.25 Perbaikan s'a b't l .
l ltas ereng dz S. Gota-Swedia (Bro1ns, 1969). . . 1 di daerah Purworejo dan dt
Kondtst tanah pada lereng- ereng . berpenneabilitas
sekitarnya umumnya berupa tanah restdual yang
93
392
MEKANIKA TANAH 11 XI. STABILITAS LEAENG
relatif tinggi dengan tebal kira-kira 3 - 4 n1 di pcrn1ukaan dan didasari b. Analisis Sebab-sebab K
elongsoran L
oleh lapisan keras batuan breccia. seperti yang ditunjukkan dalatn Batas antara dua I . ercng
<-:ambar 11.27. Bentuk bidang gelincir setelal~ lo.n gso~ tetmasuk tipe . aptsan ta h
mempengaruht stabilitas ler na yang berbeda kara . .
btdang gelincir datar, dan te1jadi pada lokast dt sekrtar perte 1nuan antara tanah yang terletak ~~g (Gambar 11.2?). Bidanktcnstlknya,
a?tara Iapisan tanah di bagian atas dan lapisan tanah keras atau batuan batuan) yang mendasarin a ~ permuk~an lereng dengang ~~~rtcmuan
d~ bagian bawah. Dalarn garnbar juga ditunjukkan beberapa ke tnung- tanah yang akan longsor ky erpotenst menjadi bidang g ,. ah. (atau
' arena pad b . . e mctr dar"
ktnan sebab-sebab kel ongsoran lereng di daerah tcrsebut. menahan geseran lebih rendah A~ a .agtan tni tahanan tanah d 1 '
. 1r hUJ an ya b . a am
t ana h yang I.o Ios atr ' berakum u1ast. di at b ng ennfi ltrasi kc da1am
genangan atr yang bergerak merembes as kc
atuan
b dan membentuk
. . zona
menurunkan kuat geser tanah (kenatkan . k d awah.
Atr mi ' kecu 1
at.
geser tanah yang mengandung 1 . a ar atr mengurangi kuat
yang harus ditahan oleh lereng pe~pub~dg) Juga rnenambah beban tanah
. a a 1 ang longsornya.
Pemotongn lerwng untuk rumh Apabtla tanah telah bergerak bidan . .
tu fln merupakan zona tanah dengan k t' b l g geltnctr atau bidang longsor
.d e e a an tertentu yang u
b1 ang 101 rongga pori tanah menjadi lebih b . mu.n:nya pada
gerakan tanah teijadi. Selanjutnya b'J ~sar dart kondtst sebelum
berarti tahanan tanah dalam menah~ t a tana telah bergerak longsor,
1h 1 n gaya geser pada zona gelincir ini
te a ter ampaut, at~~ dengan kata lain pada kondisi tersebut faktor
aman terhadap stabthtas lereng telah kurang dart satu L k
b'l b'l b'l ereng a an

Huj an sta .1 ' 1. a I a gaya yang menggeser tanah pada bagian atas lebih
kecil d~npada tahanan geser maksimum yang dapat dikerahkan tanah
pada bt~ang longsor. Beban lereng dapat berupa berat sendiri tanah,
tumbuh-tumbuha~ sert.a bangunan yang berada di perrnukaan tanah,

"" " termasuk beban dtnaffils oleh gempa bumi atau angin.
Untuk tanah-tanah yang mengandung banyak partikel berbutir
Tanah resldu (tldak
p adat, lo los sir) halus, seperti .tanah lempung atau campuran tanah yang mengandung
lempung (campuran lempung, lanau dengan sedikit butiran pasir),
Ai r menggenang/menga/lr
maka sebelum tanah runtuh, di permukaan tanah akan tampak retak-
retak. Kondisi ini mengindikasikan telah terjadi gerakan tanah dan
Tanah keras mungkin keseimbangan kritis antara gaya geser yang timbul akibat
atau batu
beban tanah yang akan longsor dengan tahanan geser tanah pada
bidang gelincimya telah terjadi.
(b) Kakllereng dlbatas/ sungal
Saat hujan turun, air hujan yang menggenang di permukaan atau
yang berinfiltrasi ke dalam tanah akan menambah beban yang hams
didukung lereng. Selain itu, bila tanah telah retak dan retakan tet~p
Gambar 11.27 Kondisi lapisan tanah d I dibiarkan terbuka ' dan kemudian terisi air hujan. 1maka akan .semaktn
kemungkinan penyeb :: ,a
ereng yang rawan longsor dan
menambah potensi longsomya tanah. Karena se
h an akan
am ~tr UJ
a e ongsoran (HardiyatJno, 2001). . . . t gurang tahanan geser1
semakin menambah hctn btdang geser a au men ... ... 3Q5
394 XI. STAB ILITAS LERENG
MEKANIKA TANAH 11

------------ --------------------------------------------------------~

. k enangi retakan ya ng menitnbu lkan tambaha permukaan leren


tanah. Juga a an tncngg ehingga merupakan tatn ba han gaya doron n
gaya lateral pada Iereng, S g dapat mengurangT'. ~aka ~apat digunakan f
yang cenderung melongsorkan Iereng. pohonan besar bil ~~ ~ltrast aliran air ke d ;pe tanaman yang
akan j ustru memba ba a:nya tidak menancapa amd tanah. Pohon-
Stabilitas lereng yang tanahnya. berlempung sangat dip~ngaruhi . c ant lere pa a batuan d
oleh banyaknya air yang meresap dt dalam lercng. Karena tt~, pada dJtlmpa hujan yang d"k ng. terutama bila I asar
telah miring dan t ~~ Utt oleh angin. Beban P hereng tersebut
Iokasi-lokasi di mana air huJan n~en~sap ke ~alam tanah. pad a J.umlah . . erttup an o on besar y
. 't 1 l tempat ter]adt Iongso1an. Lokast-lokas 1 pada dtnamts yang mcnambah resf~n yang besar merupakan be~:~
yang besar d JSI u a 1 .
pohon-pohonan unt k o longsomya tanah P
. b b t k ment' kung dt mana tcmpat tersebut merupakan .b u menceg h 1 emotongan
buk tt yang er en u '. . . . . d I enarkan karena rong
tempat pertemuan aliran air huJan yang b~t asa.I dan bukit-buktt di .b ga-rongga
a . ongsomya tanah t'd k
d d1 1 a
dekatnya, n1empunyai potensi longsor yang tJnggt. ak J at lapuknya akar t b h 1 a am tanah yang terbentuk
tampungan air di dalam urn u -tu~buhan dapat menambah
potensi kelongsoran leren~ongga pon tanah sehingga menambah
c. Pencegahan Kelongsoran Lereng 4. Mem~sang batu utuh pada jalan-alan
Perbaikan lereng yang berpotensi longsor di daerah ini dapat sebagtan luas permukaan t h J setapak . Dengan cara ini
dilakukan dengan cara-cara seperti pada Gam~ar 11.25 dan 11.26, hujan akan tertutup olehanba yang memungkmkan infiltrasi air
atuan yang di
namun akan memerlukan biaya yang besar. Dt daerah longsoran di penduduk yang di ban gun di ata I . pasang. A tap rumah
desa-desa, umumnya untuk melakukan hal ters_eb.ut akan terbentur air hujan agar tidak masuk ke ~ ~reng JUgha m~rupaka~ penahan
biaya, dan lagi, dari segi pertimbangan ekonomt t1dak menguntung- ata enten a am tana Air yang Jatuh dari
p g g dt.kumpulkan ke saluran drainasi untuk di buan
kan. Cara pencegahan yang murah tentu saja masih mempunyai resiko secepatnya mentnggalkan lereng. g
kelongsoran akan terjadi berhubung cara penanganannya tidak 5. Membu_at saluran .drainasi yang fungsinya mempercepat air
sempuma. Oleh karena itu usaha-usaha pencegahan longsoran yang
m~ngahr menyusun lereng, sehingga mengurangi infiltrasi air
disarankan di bawah ini, lebih ditujukan untuk mengurangi bahaya
huJan ke tanah. Untuk ini, dasar saluran drainasi dapat dilindungi
Iongsoran. den~an ba?an kedap air, seperti pasangan batu yang sekaligus
Seperti telah diterangkan bahwa kelongsoran lereng di Purworejo mehndungt saluran dari kerusakan akibat aliran air.
dan sekitamya umutnnya terjadi oleh bertambahnya kadar air di dalam
tanah dalam jumlah besar. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Perlu diperhatikan bahwa usaha secara cepat dalam pengang-
maka usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah kelongsoran gulangan longsoran dengan menutup retakan dengan tanah kedap air,
Iereng lebih ditujukan, terutama, pada pengurangan air yang seperti Iempung yang dipadatkan, hanyalah salah satu cara agar
berinfiltrasi ke dalam tanah, sebagai berikut (Hardiyatmo, 2001): sebagian penyebab dari longsomya lereng berkurang. Karena. bila
tanah telah retak-retak, yang kemungkinan di dalam tanah telah terjadi
1. Apabila lereng sudah retak-retak sehabis hujan, maka retakan kondisi keseimbangan kritis, maka sejauh lereng tidak terbebani air
harus segera ditutup dengan tanah kedap air yang dipadatkan, akibat hujan, maka lereng diharapkan masih dalam kondisi stabil.
agar air hujan seminimum mungkin masuk ke dalam retakan.
Namun apabila hujan turun dalam jangka waktu yang lama dan a~ak
2. Mengurangi tebal tanah atau kemiringan Iereng yang rawan deras, maka beban tanah bercampur air hujan menambah restko
longsor, contohnya dapat dilakukan seperti pada Gambar 11.26. terjadinya kelongsoran.
uk ke
3. Me.nanami lereng dengan tanaman yang akarnya dapat menembus Usaha pencegahan longsoran dengan mengurangt atr mas
lap1san batuan dasar. Akar-akar tanaman yang menembus batuan dalam tanah hanya cocok untuk kondisi-kondisi lapisan tanah ~dadk~
h pembentuk lereng. tt a
dasar_berfungsi ~ebagai angker yang menahan kelongsoran. Pada lereng tertentu. Bergantung pada Jents tana
lokasJ lereng dJ man a lapisan batuan dasar relatif j auh dari 397
XI. STAB ILITAS LEAENG
396 MEKANIKA TANAH 11
. . ber otensi akan Iongsor. Selain itu, konsep
semua lereng yang .rmnng es~ kedalan1 tanah, bertentangan dengan
menahan air agar udak mer p 0 merupakan daerah tampungan air
. . h d ah pegununga .
Pnnsip ba wa aer ak n sun1 b
er
a1r tanah. Karena I tu masalah
.
hujan yang n1erup a oran lereng memerlukan p~kerJaan yang
pen~nggulangan kelongsmelibatkan ahli-ahli geotekntk, pertanian,
berstfat terpadu Y.ang . 1dan lain-lain.
kehutanan, ekononu, sosia


Bish~p, A.W .. d~n Henkel, D.J., The Measurentent of Soil Properties
111 the Trzax.lal T~st, Edward Arnold Ltd .. London, 2"d Ed., 1962.


BJerrum, L. ~a~ Stmons, N.E., Contparison of Shear Strength
Characterzstzcs of Nornzally Consolidated Clays, Proceeding of
the ASCE Research Conference on the Shear Strength of
Cohesive Soils, Boulder, 1960.

Bowles, J.E., Foundation Analysis and Desigll, McGraw-Hill
Kogakusha, Ltd., Tokyo, Japan, 1977.
Bowles, J.E., Physical and Geotechnical Properties of Soils,
McGraw-Hill Book Company, USA, 1984.
Capper, P.L., Cassie, W.F. dan Geddes, J.D., Problems in Engineering
Soils, E. dan F.N. Spon Ltd, London, 1980.
Craig, R.F, Soil Mechanics, Van Nostrans Reinhold Company Ltd..
1976.
Das, B.M, Advanced Soil Mechanics, McGraw-Hill, New York. 1983.

Head, K .H., Manual of Laboratory Testing, Vol. 1-3, Pentech Press
Ltd, Devon, Great Britain, 1980. .
Holtz R.D. dan Kovacs, W.D., An Introduction to Geoteclzmcal

Engineering, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs. New Jersey.
1981. . J h w Iey and Son
Lambe, T.W. & Whitman, R.V .. Soil Meclzanzcs. o n t

Inc., New York, 1969. . . 0 aw-Hill. Ne'v York .
Leonard, G.A., Foundatio1l Engzneenng, Me r

1962. S ., Mechanics-Principles and


Perloff, W.H. dan Baron, W., Coz any New York. 1976
Applications, The Ronald Press ornp .

DAFTAR ACUAN
398 MEKANIKA TANAH ll
sure Coefficient A dan B 1

54).

!zanics f or Civil and Mining

ics, John Wiley and Sons, New

400
MEKANIKA TANAH ll

Anda mungkin juga menyukai