Anda di halaman 1dari 4

Pedagang vs Spekulan by Kang Gun

SENTIMENT PELAKU PASAR

Sentiment Pelaku Pasar yang saya maksudkan disini adalah mayoritas jenis transaksi yang
dilakukan pelaku pasar dalam periode waktu tertentu. Jadi ketika kita mengamati, menghitung dan
mengetahui transaksi mayoritas yang dilakukan pelaku pasar dalam periode waktu tertentu artinya kita mengetahui
Sentiment atau kecenderungan jenis transaksi pelaku pasar yang mendominasi transaksi di pasar mata uang dalam
periode waktu tersebut. Sentiment Pelaku Pasar ini kita hitung dengan cara membandingkan harga
di awal periode waktu terhadap harga di akhir periode waktu yang diamati. Jadi jika harga di akhir
periode waktu lebih besar daripada harga di awal periode waktu yang diamati maka kita mendefenisikan Sentiment
Pelaku Pasar di periode waktu tersebut Sentiment-nya didominasi Buyers (Pembeli) dan sebaliknya jika harga di akhir
periode waktu lebih kecil daripada harga di awal periode waktu yang diamati maka kita mendefenisikan Sentiment
Pelaku Pasar di periode waktu tersebut Sentiment-nya didominasi Sellers (Penjual).

Dalam menentukan sentiment pelaku pasar, maka periode waktu yang digunakan untuk
mengamati dan menghitung sentiment ini menjadi sangat penting. Mengapa? Karena periode
waktu yang digunakan harus mampu mencakup dan mewakili perilaku pelaku-pelaku pasar dalam
bertransaksi di pasar mata uang secara keseluruhan. Pasar mata uang seperti kita ketahui secara teknis
beroperasi selama 24 jam sehari meskipun waktu operasional pasar mata uang di setiap negara sebetulnya hanya
beroperasi 8 sampai 10 jam sehari saja. Tetapi karena waktu operasional setiap pasar mata uang di setiap negara
berbeda-beda waktu Open dan Closed-nya serta karena seluruh pasar mata uang di setiap negara ini berhubungan
langsung satu dengan lainnya maka jika di runut sebetulnya secara teknis waktu operasional pasar mata uang di seluruh
dunia itu beroperasi selama 24 jam penuh sehari. Jadi meskipun pasar mata uang di negara Amerika Serikat tutup maka
di belahan bumi lain pada saat yang sama tetap ada pasar mata uang di sebuah negara yang masih yang beroperasi.

Karena banyaknya negara di dunia maka itu juga berarti pasar mata uang yang terlibat langsung dalam perdagangan
mata uang menjadi sangat banyak dan secara teknis ini akan menyulitkan pengamatan. Nah, dalam analisa umumnya
pelaku pasar hanya memfokuskan pengamatannya terhadap 5 buah pasar mata uang terbesar saat ini yaitu Market
London, Market New York, Market Frankfurt, Market Tokyo dan Market Sydney yang jika di runut waktu Open dan
Closed-nya maka ke lima market ini juga beroperasi 24 jam penuh, jadi secara teknis pengamatan di ke lima market ini
cukup untuk mewakili pergerakan nilai tukar mata uang yang terjadi di seluruh pasar mata uang dunia.

Nah, berdasarkan perilaku operasional pelaku pasar tadi maka periode waktu 24 jam terakhir
adalah periode waktu yang seringkali digunakan para analis pergerakan harga untuk
mengamati dan menganalisa kecenderungan pergerakan harga setiap harinya (Intraday
Analysis). Mengapa? Karena dalam periode waktu 24 jam terakhir tersebut data pergerakan harga yang terjadi saat
seluruh pasar mata uang beroperasi di seluruh dunia sudah tercakup seluruhnya. Artinya jika data pergerakan harga
selama 24 jam terakhir digunakan sebagai bahan pengamatan dan analisa maka data yang tersedia sudah cukup untuk
mewakili data-data pergerakan harga yang terjadi di seluruh dunia saat masing-masing pasar di setiap negara
beroperasi. Selain periode waktu 24 jam terakhir, dalam Analisa Intraday (Harian) para analys juga
seringkali mengunakan waktu Open dan Closed lima market terbesar tadi setiap harinya untuk
mengamati dan menganalisa pergerakan harga. Hal ini sangat beralasan karena bagaimanapun juga kita semua
memahami bahwa pergerakan harga terjadi karena adanya transaksi-transaksi yang dilakukan para pelaku pasar, dan
pelaku pasar tersebut melakukan transaksinya tentu saja saat market-market tersebut beroperasi. Jadi sangatlah
beralasan jika banyak analyst memfokuskan pengamatan dan juga melakukan analisa terhadap waktu Open
dan Closed lima market terbesar tersebut untuk melihat, mengamati dan mengukur Sentiment Pelaku
Pasar di setiap Market Session.

ANALYST DENGAN PRINSIP SEORANG 'PEDAGANG' Seorang analyst yang menggunakan prinsip
'Pedagang' akan mengamati dan menghitung terlebih dahulu Sentiment Pelaku Pasar untuk menentukan jenis transaksi
yang akan dilakukannya. Mengapa? karena seorang analyst dengan prinsip 'Pedagang' beranggapan bahwa transaksi
yang dilakukannya akan memiliki probabilitas tinggi untuk sejalan atau searah dengan kecenderungan arah pergerakan
harga jika transaksi yang dilakukannya searah dengan Sentiment Pelaku Pasar. Dan ini sangat beralasan karena seperti
kita ketahui kemana kecenderungan arah harga akan bergerak sepenuhnya tergantung pada akumulasi terbesar jenis
transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar dalam periode waktu tertentu.

Seorang analyst dengan prinsip 'pedagang' selalu melakukan transaksi searah dengan Sentiment Pelaku Pasar. Prinsip-
prinsip dasar dalam bertransaksi yang digunakan seorang analyst dengan prinsip 'Pedagang' di pasar mata uang adalah
sebagai berikut:

1. Mereka akan melakukan transaksi BUY di harga terendah saat Sentiment Pelaku Pasar didominasi oleh BUYERS.

2. Mereka akan melakukan transaksi SELL di harga tertinggi saat Sentiment Pelaku Pasar didominasi oleh SELLERS.

Kedua prinsip ini terlihat mudah tetapi menjadi cukup sulit ketika kita melakukannya dalam transaksi yang kita
lakukan. Kesulitan muncul karena kita tidak pernah tahu dimana harga terendah akan terbentuk saat Sentiment Pelaku
Pasar dikuasai Buyers dan dimana harga tertinggi akan terbentuk saat Sentiment Pelaku Pasar dikuasai Sellers. Nah,
yang bisa kita lakukan hanyalah mencoba menentukan area-area yang mungkin menjadi area dimana harga terendah
akan terbentuk saat Sentiment Pasar didominasi buyers atau menentukan area-area yang mungkin menjadi area dimana
harga tertinggi akan terbentuk saat Sentiment Pasar didominasi sellers. Pengetahuan dan pemahaman terhadap perilaku
pelaku pasar dalam bertransaksi serta kemampuan analisa teknikal akan memegang peranan penting pada seorang
analyst untuk dapat memperkirakan area-area tersebut.

Lalu di mana saja area-area yang mungkin menjadi area terbentuknya harga tertinggi ketika pasar didominasi
Sellers dan di mana harga terendah akan terbentuk ketika pasar didominasi Buyers? Secara teknis dengan
menggabungkan pemahaman perilaku pelaku pasar dan analisa teknikal secara statistis atau matematis maka
seorang seorang analyst akan menentukan dan mengidentifikasi area-area yang mungkin menjadi area-area
tersebut di area harga:

1. Tertinggi (highest) atau terendah (lowest) selama periode waktu yang diamati.

2. Rata-rata (means) dari data harga selama periode waktu yang diamati.( SMAby yogie)

3. Nilai tengah (Median) dari data harga selama periode waktu yang diamati.

4. Modus atau level harga yang paling banyak dilalui pergerakan harga selama periode waktu yang diamati.

5. Garis Regressi Linear dari data harga selama periode waktu yang diamati.

6. Open dan Closed session market yang aktif sebelumnya dan open market yang aktif saat ini.

Keenam area harga ini bagi seorang analyst pergerakan harga yang menggunakan prinsip 'Pedagang" akan menjadi
area-area dimana ketika harga bergerak ke area-area tersebut dirinya akan memfokuskan pengamatan untuk
menentukan dan memutuskan apakah transaksi akan mereka lakukan atau tidak. Sebenarnya masih banyak lagi metoda
perhitungan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan area-area tersebut, tetapi bagi saya 6 area
tersebut secara teknis sudah cukup mewakili.

ANALYST DENGAN PRINSIP SEORANG 'SPEKULATOR'

Seorang analyst yang menggunakan prinsip 'Spekulator' dalam bertransaksi membutuhkan lebih banyak informasi
untuk menentukan jenis transaksi yang akan dilakukannya. Mengapa? Karena seorang analyst dengan prinsip
'Spekulator' memiliki prinsip-prinsip transaksi yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang digunakan seorang analyst
dengan prinsip 'Pedagang'. Prinsip-prinsip seorang analyst dengan prinsip seorang 'Spekulator' dalam bertransaksi
adalah:
1. Mereka akan melakukan transaksi BUY di area harga terendah saat Sentiment Pelaku Pasar didominasi oleh
SELLERS.

2. Mereka akan melakukan transaksi SELL di area harga tertinggi saat Sentiment Pelaku Pasar didominasi oleh
BUYER.

Apa yang mereka lakukan dalam bertransaksi tersebut di kenal dengan istilah "Counter Trend Transactions", karena
transaksi yang mereka lakukan selalu berlawanan dengan kecenderungan mayoritas transaksi yang terjadi pada periode
waktu yang diamati. Apa yang mereka lakukan bukanlah hal terlarang dalam strategy transaksi di Pasar Mata Uang,
tetapi strategy ini seringkali dihindari analyst dengan prinsip 'Pedagang' karena resikonya menurut pemahaman mereka
terlalu besar untuk diterapkan dikarenakan faktor-faktor dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk menetapkan di mana
kemungkinan area harga tertinggi terjadi ketika Buyers mendominasi transaksi atau kemungkinan area harga terendah
terjadi ketika Sellers mendominasi transaksi pada periode waktu tertentu sifatnya terlalu subjective dan memiliki
probabilitas besar untuk gagal atau harga bergerak berlwanan dengan arah transaksi yang dilakukan.

Seorang analyst dengan prinsip 'Spekulator' sebetulnya memahami betul alasan-alasan tersebut, tetapi analyst dengan
prinsip 'Spekulator' memiliki sudut pandang berbeda dalam menyikapi apa-apa yang dihindari analyst dengan prinsip
'Pedagang' karena seorang analyst 'Spekulator' berangapan bahwa area yang dianggap berbahaya oleh analyst dengan
prinsip 'Pedagang' adalah area yang paling menguntungkan untuk melakukan transaksi. Perbedaan sudut pandang inilah
juga yang membuat teknik pengamatan, pengukuran dan analisa seorang analyst type 'Spekulator' jauh berbeda dan
terkesan lebih rumit dibandingkan dengan analyst type 'Pedagang'. Analyst dengan prinsip 'Spekulator' bukanlah
type penjudi yang mengandalkan keputusan yang dibuatnya berdasarkan faktor untung-untungan tetapi
mereka melakukan pendekatan-pendekatan rasional berdasarkan beberapa sudut pandang baik dari sisi
analisa teknikal (statistis dan matematis), perilaku pelaku pasar maupun psikologi massa dalam menentukan
area-area yang mungkin menjadi area harga tertinggi saat Buyers menguasai transaksi atau harga terendah
saat Sellers menguasai transaksi yang terjadi dalam periode waktu yang diamatinya.

KANG GUN

www.KGForexWorld.com

Anda mungkin juga menyukai