Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KERJA

KOMITE PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
INFEKSI TAHUN 2017

RUMAH SAKIT BEN MARI


Jalan Raya Kendalpayak Nomor 17, MALANG
Tel (0341) 837666 / 837777, Fax (0341) 837444
E-mail : rs_benmari@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT BEN MARI


Program Kerja Komite PPI

KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Pembuat Dokumen

Valentin Riniati, S.S.T., M.M.Kes Authorized Person

dr. Muhammad Ilyas, M.M.R.S., Sp.An. Direktur

ii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT BEN MARI
NOMOR: /Per/RSBM/II/2017
TENTANG

PROGRAM KERJA KOMITE PPI TAHUN 2017


RUMAH SAKIT BEN MARI

Direktur Rumah Sakit Ben Mari,


Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang
bermutu melalui pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi perlu
perencanaan kegiatan Komite PPI di rumah sakit;
b. Bahwa agar kegiatan Komite PPI di Rumah Sakit dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya Program Kerja Komite PPI sebagai landasan
bagi pelaksanaan kegiatan Komite PPI di Rumah Sakit;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Ben Mari.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 270/Menkes/Per/III/2007
tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 832/MENKES/SK/III/2007
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Kesehatan Lainnya;
8. Peraturan Direktur Utama PT Rumah Sakit Ben Mari Sehat Nomor
01/Per/Dirut/RSBMS/II/2017 tentang Penetapan Hospital Bylaws.
9. Peraturan Direktur Utama PT Rumah Sakit Ben Mari Sehat Nomor
03/Per/Dirut/ RSBMS /II/2017 tentang Penetapan dan Pengangkatan
Direktur Rumah Sakit Ben Mari.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BEN MARI TENTANG PROGRAM
KERJA KOMITE PPI TAHUN 2017 DI RUMAH SAKIT BEN MARI.
KEDUA : Program Kerja Komite PPI di Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Komite PPI di Rumah
Sakit menjadi tanggung jawab Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (Komite PPI).
KEEMPAT : Peraturan ini dibuat dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki seperlunya.
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 01 Februari 2017

Direktur,

dr. Muhammad Ilyas, M.M.R.S., Sp.An.

4
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Ben Mari
Nomor : /Per/RSBM/II/2017
Tanggal : 01 Februari 2017

PROGRAM KERJA KOMITE PPI


RUMAH SAKIT BEN MARI
TAHUN 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum
a. Rumah Sakit Ben Mari Sebagai Rumah Sakit rujukan untuk masyarakat di
lingkungan wilayah Malang, berupaya untuk meningkatkan mutu dalam
memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan bagi masyarakat umum.
Demikian juga dalam bidang pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah
Sakit dimana merupakan faktor utama yang menggambarkan kualitas
pelayanan. Hal ini mengacu pada komitmen bersama dalam mempersiapkan
akreditasi Internasional.
b. Infeksi Rumah Sakit merupakan masalah serius yang berdampak langsung
terhadap pasien dan Rumah Sakit, berpengaruh terhadap lama hari perawatan
yang berakibat meningkatnya biaya, morbiditas dan mortalitas sehingga mutu
pelayanan Rumah Sakit menurun, bahkan dapat terjadi tuntutan hukum.
Sebagai Rumah Sakit yang berorientasi pada keselamatan pasien akan
menerapkan metode yang tepat untuk mencegah dan mengendalikan hal
tersebut.
c. Data statistik angka kejadian infeksi di Rumah Sakit Ben Mari pada tahun 2015
tercatat angka akibat pemasangan vena sentral (IADP) sebesar 10, 77 ,
akibat pemasangan urine kateter (ISK) sebesar 1,53 , dan Infeksi Luka
Operasi (ILO) Elektif ditemukan 21 kasus (3,42 %). Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan nilai kejadian infeksi yang bisa disebabkan karena
meningkatnya kualitas data yang telah dikumpulkan dan diolah oleh IPCN dan
kemungkinan juga dari penerapan program PPIRS yang belum optimal
sehingga perlu dianalisa dan dievaluasi kembali untuk mendapatkan suatu
rekomendasi yang tepat untuk diaplikasikan di pelayanan. Oleh karena itu
perlu disusun kembali rencana program kerja yang lebih aplikatif dan
membudaya di semua elemen pelayanan.
d. Program kerja Komite PPI di Rumah Sakit Ben Mari ini digunakan sebagai
acuan dalam melaksanakan kegiatan yang terencana dalam satu tahun ke
depan. Program yang belum dilaksanakan akan direncanakan kembali dengan
berbagai revisi dan upaya-upaya yang ditempuh untuk mencegah dan
mengendalikan infeksi di Rumah Sakit.

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud
Program ini dibuat sebagai acuan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Ben Mari.
b. Tujuan :
1) Mendapatkan dan menganalisa data dan informasi yang terkait dengan
kejadian angka infeksi di Rumah Sakit.
2) Mengembangkan dan merekomendasikan kebijakan dan prosedur untuk
menurunkan angka infeksi di Rumah Sakit.
3) Melaksanakan secara langsung proses pencegahan dan pengendalian
infeksi di Rumah Sakit.

5
4) Memberikan pendidikan dan pelatihan petugas kesehatan, pasien, dan
pemberi pelayanan lainnya.
5) Mendesign mekanisme koordinasi dengan Komite Mutu Rumah Sakit serta
bagian terkait lainnya untuk merekomendasikan hasil temuan angka
infeksi yang harus diterapkan di pelayanan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut


Ruang lingkup program pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit ini
adalah rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan di Rumah Sakit Ben Mari, untuk
mencapai sasaran dan hasil yang optimal disusun dengan tata urut sebagai
berikut :
a. Pendahuluan
b. Rencana Kegiatan dan Anggaran
c. Penutup

4. Dasar
a. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan lainnya, Depkes, 2007
b. Pedoman Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Ben
Mari tahun 2016
c. Pedoman Instalasi Pusat Strelisasi di Rumah Sakit,Depkes 2009
d. A Guide to the Implementasi of the WHO Ultimodel Hand Hygiene
Improvement Strategy, 2009

6
BAB II
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT

1. Penyusunan Program Kerja.


Program kerja pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit untuk 2016
disusun pada minggu III sampai dengan IV bulan Desember 2015.

2. Sasaran.
a. Tercapainya 100% kegiatan surveilans aktif di instalasi rawat inap, rawa jalan
dan kamar bedah sesuai dengan skala prioritas dan resiko terjadinya infeksi di
Rumah Sakit.
b. Tercapainya 80% kepatuhan cuci tangan yang dilaksanakan setiap bulan, audit
penggunaan APD, audit penerapan SOP, dan audit lingkungan yang
dilaksanakan setiap tiga bulan, ditemukan permasalahan dan solusi
pemecahannya, untuk selanjutnya ditindak lanjuti oleh Pimpinan
c. Terselenggaranya 80 % in house training anggota Komite PPI dan petugas
kesehatan mengenai tiga komponen dasar angka infeksi di Rumah Sakit yaitu
Central Line Associated Blood Stream Infection (CLAB), Surgical Site Infection
(SSI), Catheter Associated UTI (CAUTI), serta tehnik pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah Sakit
d. Tercapainya 100% Orientasi dan Sosialisasi Program bagi karyawan,
mahasiswa dan petugas non medis yang pelaksanaannya menyesuaikan
program kerja Bagian Diklat.
e. Terselenggaranya 100% pertemuan berkala setiap 1 bulan sekali, anggota
Komite PPIRS, Komite Mutu, dan bagian terkait membahas temuan hasil
surveilans dan audit pencegahan dan pengendalian infeksi
f. Tercapainya 100% kesehatan karyawan dan vaksinasi hepatitis B di pelayanan
yang risiko tinggi (igd, kamar bedah, laboratorium, gizi, rawat inap bersalin,
rawat jalan)
g. Tercapainya 100% pencatatan dan pelaporan bulanan, Triwulan, Per semester,
dan Tahunan angka kejadian infeksi di Rumah Sakit Ben Mari
h. Tercapainya 100% pemeliharaan dan pemantauan jamur dan bakteri pada
kamar bedah.

3. Pelaksanaan Program Kerja


Program kerja pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit dilaksanakan
sepanjang tahun 2017 terhitung dari bulan Januari sampai dengan Desember 2017,
dengan diawali sosialisasi program kerja 2017 pada Januari minggu pertama 2017.

4. Laporan Pelaksanaan Program Kerja.


Laporan pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan didokumentasikan dalam
bentuk laporan yang disusun pada Minggu ke IV Desember 2017, dilanjutkan
dengan evaluasi dan tindak lanjut, serta saran dan rekomendasi kepada pimpinan.
Program kegiatan yang belum terlaksana dimasukkan ke dalam program kerja
selanjutnya
5. Surveilans.
Kegiatan surveilans infeksi umah sakit, merupakan pengumpulan data secara
sistemik yang dilaksanakan terus-menerus untuk mendefinisikan infeksi Rumah
Sakit, dianalisa, dan diinterpretasikan dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit. Hasil surveilans ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk
menentukan adanya potensi kejadian luar biasa (outbreak), dilakukan analisa dan

7
sosialisasi hasil rekomendasi pimpinan sehingga dapat dilakukan penanganan
segera. Target surveilans adalah ruangan dengan risiko infeksi, tingginya
penggunaan tindakan, banyaknya pasien dengan sumberdaya terbatas.
a. Surveilans Aktif.
Monitoring pasien dengan penggunaan central line dan urine kateter.
Memonitor hasil kultur dari laboratorium mikrobiologi, monitoring kepatuhan
cuci tangan, memantau pasien di ruang isolasi, investigasi outbreak.
Dilaksanakan setiap hari pada jam kerja oleh Tim IPCN dan IPCLN.
b. Audit Lingkungan.
Dilaksanakan setiap tiga bulan sekali di semua Unit terkait yang memberikan
pelayanan pasien. Kegiatan ini sebagai monitoring dan evaluasi penerapan PPI
di unit pelayanan. Dilaksanakan terpadu dengan Komite Mutu, penunjang
umum, penunjang medis,dan para pengambil keputusan. Data-data yang
ditemukan di olah dan dilaporkan kepada pimpinan untuk mendapat
kebijakan terkait sarana, prasarana dan kepatuhan petugas kesehatan dalam
menerapkan program pencegahan dan pengendalian infeksi di Instalasinya
masing-masing.

6. Pendidikan dan Pelatihan


Menyediakan edukasi pencegahan dan pengendalian infeksi untuk staf, dokter,
pasien, keluarga, dan pengunjung
a. Dilaksanakan pada saat orientasi mahasiswa dan pegawai baru (termasuk
cleaning service), ketika perubahan kebijakan, prosedur dan praktek yang
harus diterapkan, penyegaran kembali (in house training IPCLN) secara
periodik, atau pada saat saat tertentu diperlukan.
b. Topiknya tentang program pencegahan dan pengendalian infeksi, tugas dan
tanggung jawab, angka kejadian infeksi (CLABSI, CAUTI, SSI,), kewaspadaan
standar (hand hygiene, barrier precaution dan PPE, safe injection practice, etika
batuk, penanganan kontaminasi peralatan atau permukaan), dan isolasi
precautions (contact, droplet, airnorne, protective)
c. Studi Banding. Dilaksanakan secara terpadu dengan bagian terkait ke Rumah
Sakit yang telah menerapkan program pencegahan dan pengendalian infeksi
sesuai standar JCI sebagai perbandingan dan share strategi aplikatif
pencegahan dan pengendalian infeksi.
d. Seminar/workshop pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilaksanakan
sesuai jadwal pelatihan bagian diklat.
e. Pertemuan Berkala Komite PPI
1) Pertemuan rutin IPCLN dilaksanakan setiap bulan pada minggu pertama,
update surveilans, kewaspadaan isolasi, pengisian formulir surveilans dan
pengumpulan data infeksi nosokomial sesuai format.
2) Pertemuan rutin IPCN dilaksanakan setiap satu bulan sekali pada minggu
ke empat, dihadiri IPCN untuk membahas rencana kegiatan/action plan
3) Pertemuan rutin setiap satu bulan sekali dihadiri seluruh anggota Komite
PPIRS, Kainstalasi, Kadep, Kasub dan Kaur. Pelaksanaan pada minggu ke
tiga membahas kegiatan di ruangan dalam mencegah dan mengendalikan
terjadinya infeksi di Rumah Sakit. Disampaikan juga temuan-temuan
surveilans dan audit lingkungan diruangan dan sosialisasi informasi terkini
pengendalian infeksi.
4) Pertemuan rutin Komite PPIRS dengan Komite Mutu dilaksanakan setiap
dua bulan sekali pada minggu ke dua, membahas temuan hasil surveilans,
diagnosis dan terapi infeksi yang benar, pedoman penulisan resep
antibiotika dan surveilans.

7. Kesehatan Karyawan.

8
a. Bekerjasama dengan Medical Check Up deteksi dan Evaluasi Petugas Kesehatan
yang Berisiko. Mengajukan program pemeriksaan kesehatan bagi petugas
kesehatan yang berisiko mendapatkan penularan penyakit di unit pelayanan
risiko tinggi, seperti dokter-dokter bedah dan perawat.
b. Pemeriksaan HBsAg dan Imunisasi Hepatitis. Mengajukan pemeriksaan HbSAg
dan Imunisasi Hepatitis bagi petugas kesehatan yang telah dilakukan screening
pemeriksaan

8. Pencatatan dan Pelaporan


a. Pelaporan Infeksi Rumah Sakit melalui tiga tahap :
1) Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV
2) laporan triwulan dibuat pada minggu IV
3) Laporan per semester dibuat pada minggu IV
4) Laporan Tahunan dibuat pada bulan Desember minggu IV
Data dikumpulkan dan diolah sesuai format dan dilaporkan kepada
pimpinan Rumah Sakit serta Dinas Kesehatan.
b. Laporan outbreak. Disusun mekanisme pelaporan kejadian outbreak ataupun
kejadian luar biasa, strategi penanganan, dan progress report serta penanganan
yang telah direalisasikan untuk menurunkan atau mencegah kejadian tersebut
terulang kembali. Misalnya tingginya angka kejadian infeksi, ataupun
permasalahan timbulnya penyakit yang sebelumnya tidak pernah terjadi (diare,
hepatitis, dll dalam jumlah diatas normal di suatu unit pelayanan tertentu)
c. Laporan penyakit infeksi dan menular.
Disusun laporan surveilans terhadap pasien suspect maupun konfirmasi H1N1
atau H5N1 yang telah dilakukan pemeriksaan PCR dan dilakukan tindakan
perawatan di Rumah Sakit Ben Mari. Hal-hal yang dilaporkan antara lain jumlah
pasien yang dirawat, tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien,
serta surveilans pasien dan keluarganya setelah pulang dari Rumah Sakit. Hasil
laporan diserahkan kepada Ketua Tim Aviant Flu/Pandemi Influenza, untuk
selanjutnya disampaikan ke Dinas Kesehatan. Demikian juga dengan kasus
Tuberkulosis ataupun HIV/AIDS.

9. Kampanye cuci tangan.


Dilaksanakan kampanye cuci tangan dalam rangka memperingati hari cuci tangan
sedunia setiap tanggal 5 Mei 2016. Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan
kegiatan apel pagi, dilanjutkan lomba cuci tangan dan demonstrasi cuci tangan 6
langkah. Kegiatan selanjutnya adalah dilakukan audit cuci tangan di setiap instalasi
pelayanan agar diketahui kepatuhan petugas kesehatan dan akan memotivasi
kewajiban saat cuci tangan petugas kesehatan di instalasi pelayanan terutama yang
beresiko tertular penyakit.

10. Rencana anggaran


a. Sumber Pendanaan.
Pembiayaan didukung oleh Rumah Sakit Ben Mari
b. Anggaran disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai
berikut:
1) Pendidikan dan pelatihan
a) Seminar/workshop PPIRS
b) Pertemuan berkala Komite PPIRS
c) In house training
d) Studi banding
e) Seminar dan workshop
f) Pencetakan Banner, stiker,
g) leaflet PPIRS

9
h) Pencatatan dan Pelaporan
i) Kampanye Cuci Tangan

11. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Keterangan


1 Pelaksanaan Surveilans Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan
Rekap Laporan: pada minggu IV setiap ruang rawat
a. Laporan Bulanan Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
dibuat minggu IV
c. Laporan Per Semester Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
d. Laporan Tahunan minggu IV

2 Melakukan Investigasi Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan


outbreak pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV
3 Membuat Infection Control Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan
Risk Assesment (ICRA) pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV
4 Monitoring Sterilisasi Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan
Rekap Laporan: pada minggu IV setiap ruang rawat
a. Laporan Bulanan Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
b. Laporan Triwulan dibuat pada minggu IV kamar bedah
c. Laporan Per semester Laporan per semester Laporan terlampir
d. Laporan Tahunan dibuat minggu IV
Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV
5 Monitoring Manajemen Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan
laundry dan linen pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV

10
6 Monitoring Pembuangan Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan
sampah infeksi pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV
7 Monitoring Penanganan Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan
pembuangan limbah cair pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV
9 Monitoring Area kamar Laporan bulanan dibuat Koordinas idengan
mayat dan post mortem pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV
10 Monitoring Pembuangan Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan
benda tajam dan jarum pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV
11 Monitoring Pencatatan dan Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan
pelaporan tertusuk jarum pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV
12 Monitoring penggunaan Laporan bulanan dibuat Koordinas idengan
Ruang Isolasi pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV
11
13 Monitoring kepatuhan Hand Laporan bulanan dibuat Koordinasi dengan
hygiene pada minggu IV setiap ruang rawat
Rekap Laporan: Laporan triwulan inap, rawat jalan dan
a. Laporan Bulanan dibuat pada minggu IV kamar bedah
b. Laporan Triwulan Laporan per semester Laporan terlampir
c. Laporan Per semester dibuat minggu IV
d. Laporan Tahunan Laporan tahunan dibuat
pada bulan desember
minggu IV

14 Pendidikan dan Pelatihan a. Sudah terlaksana 3 Koordinasi dengan


a. Kursus Dasar PPIN orang pada bulan Instalasi Pendidikan
b. Kursus Lanjutan Oktober Laporan terlampir
Pencegahan dan b. Menyesuaikan
pengendalian Infeksi dengan jadwal plthn
Nosokomial yang ada
c. Pelatihan manajemen c. Menyesuaikan
sterilisasi Rumah Sakit dengan jadwal plthn
d. Pelatihan manajemen yang ada
laundry d. Menyesuaikan
e. Pelaksanaan sosialisasi dengan jadwal plthn
kursus dasar dan lanjutan yang ada
Infeksi nosokomial e. Menyesuaikan
f. Pelaksanaan sosialisasi dengan jadwal plthn
atau orientasi yang ada
pengendalian Infeksi f. Menyesuaikan
nosokomial pada karyawan dengan jadwal plthn
tidak tetap dan mahasiswa yang ada

15 Program Evaluasi Dilaksanakan setiap Laporan terlampir


satu bulan sekali pada
minggu ke-IV

12
BAB III
PENUTUP

Demikian Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Ben Mari untuk
disampaikan kepada Pimpinan.

Rumah Sakit Ben Mari


Malang, _________ Direktur,
Ketua Komite PPI

(...........................) dr. Muhammad Ilyas, M.M.R.S., Sp.An.

13

Anda mungkin juga menyukai