INTERNASIONAL KUALANAMU
pemilihan lokasi Bandar Udara Baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia,
dimana terdapat 6 (enam) alternatif lokasi di Propinsi Sumatera Utara yang berada
Udara baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia yaitu di kawasan Kualanamu
dan Pantai Cermin (masing-masing satu lokasi). Lalu ditahun 1994 dilakukan
studi pembuatan Master Plan & Basic Design Bandar Udara Baru sebagai
terhadap 2 alternatif lokasi terpilih yaitu di kawasan Kualanamu & Pantai Cermin
8
9
Udara Baru Kualanamu seluas 1.365 Ha oleh PT. Angkasa Pura II (Persero)
selaku BUMN penyelengara bandar umum dan tahun1997 dilakukan studi Review
Master Plan & Basic Design Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Baru Kualanamu
Kualanamu dengan sistem Ruislag (tukar guling dengan Bandar Udara Polonia),
pada saat itu sudah ada investor yang berminat yaitu konsorsium PT. Citra
Lamtoro Gung Persada. Terkait terjadinya krisis ekonomi pada era pemerintahan
Nomor 5 Tahun 1998 pada tanggal 10 Januari 1998. Namun pada tahun
dapat diteruskan pelaksanaanya dengan pola pendanan dari BLN (Bantuan Luar
pendanaan dari APBN dan Sharing dengan PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku
pembangunan Bandar Udara Kualanamu oleh Ditjen Perhubungan Udara dan PT.
Angkasa Pura II (Persero) dan tahun 2006 peletakan batu pertama sebagai awal
Perhubungan No. : KM 61 Tahun 2007 tepatnya pada tanggal (29 November 2007
sampai dapat diselesaikan sesuai target pengoperasian bandar udara yang telah
B. Struktur Organisasi
Gambar II.1
dengan fungsi dan tugas pokok yang berbeda-beda. Adapun Fungsi dan tugas
1. General Manager
Internasional Kualanamu.
Tugas Pokok :
Kualanamu.
Internasional Kualanamu.
d. Melakukan pengendalian dan pengurusan aset perusahaan yang
penerbangan.
usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh Direksi.
perusahaan.
2. Ketua Pelelangan
pelelangan yang meliputi kegiatan seleksi untuk pengadaan barang dan jasa di
Tugas Pokok:
perusahaan.
Tugas Pokok :
Internasional Kualanam.
perusahaan.
4. Manager Hukum
Tugas Pokok :
dan jasa.
secara periodik.
perusahaan.
I. Humas.
II. Protokoler.
Tugas Pokok :
pengurusan kunjungan kerja dari cabang lain dan dari instansi lain.
sistem dan prosedur Divisi Humas dan Protokoler kepada pihak terkait.
perusahaan.
transportasi darat.
Kualanamu.
oleh Divisi Pelayanan Bandar Udara untuk kebutuhan Kantor Cabang dan
Perusahaan.
perusahaan.
7. Deputi Bidang Operasi dan Teknik
Internasional Kualanamu.
Tugas Pokok :
serta risk and safety management secara sistematis dan mampu bersinergi
dengan baik.
b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program fungsi bidang operasi dan teknik
perusahaan.
I. Pelayanan pelanggan.
Tugas Pokok :
kegiatan operasi pada sisi darat, sisi udara, dan terminal serta pelayanan
Kualanamu.
d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi
Kualanamu.
Internasional Kualanamu.
perusahaan.
9. Manager Pengamanan
meliputi :
I. Pengamanan penerbangan.
Internasional Kualanamu.
Kualanamu.
d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi
Kualanamu.
perusahaan
(PKP-PK)
Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi
Tugas Pokok :
c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi
Kualanamu.
perusahaan.
I. Bangunan terminal.
IV. Lingkungan.
Tugas Pokok :
Internasional Kualanamu.
secara berkala.
Internasional Kualanamu.
perusahaan.
Tugas Pokok :
Kualanamu.
d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan
Kualanamu.
d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan
Internasional Kualanamu.
perusahaan.
Tugas Pokok :
c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi
Kualanamu.
perusahaan.
Tugas Pokok :
periodik.
perusahaan.
IV. PKBL.
Tugas Pokok :
Kualanamu.
Kualanamu.
perusahaan.
IV. PKBL.
Tugas Pokok :
Kualanamu;
perusahaan.
kegiatan:
II. Pengadaan.
III. Perlengkapan.
Tugas Pokok :
cabang.
Cabang Kualanamu.
perusahaan.
Tugas Pokok :
pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi SDM dan Umum yang
kegiatan Divisi SDM dan Umum Kantor Cabang terkait kegitan personalia
Umum.
e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi SDM & Umum kepada Deputi
perusahaan.
D. Jaringan Kegiatan
Coprorate Governance) merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Pura II. Hal
saing tinggi, Angkasa Pura II telah mengembangkan struktur dan sistem tata
prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best practise yang berlaku.
2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik pada BUMN, yang menyebutkan
adalah niat dan tekad manajemen Angkasa Pura II untuk menjadikan Angkasa
Pura II sebuah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan kualitas
Produk dan Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code of Conduct, termasuk
penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu kepada
beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi Angkasa Pura II dalam
Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
efektif;
jasa penunjang Bandar udara yang modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi
gudang, lahan dan fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner, parkir kendaraan, pas
bandara dan penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan industri serta
1. Pelayanan Bandara
yang semakin meningkat, berdampak pada lalu lintas para pengguna jasa
bandara yang menjadi begitu padat baik pada saat sebelum penerbangan
bangunan terminal baru. Upaya yang dilakukan ini bertujuan supaya dapat
tunggu penumpang, garbarata, toilet, troli bagasi, konter check in, konter
jemaah.
2012 yang terbagi dalam 197 kelompok terbang (kloter) sebagaimana yang
manusia.
jasa angkutan udara. Lalu lintas tenaga kerja Indonesia yang melalui pintu
tenaga kerja yang ada di luar negeri. Selama tahun 2012, tenaga kerja
TKI, pusat layanan informasi TKI dan layanan angkutan darat bagi TKI yang
perlindungan bagi para TKI dari aksi-aksi penipuan oleh orang-orang yang
diharapkan para TKI merasa nyaman dan aman selama berada di bandara.
4. Pelayanan Kargo
udara (kargo). Peluang bisnis yang strategis ini, dimanfaatkan oleh PT.
pelayanan kargo di setiap bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II.
dan keselamatan operasional pengiriman barang dari mulai dari mulai proses
transaksi.
5. Keamanan dan Keselamatan Bandara
aspek keamanan dan keselamatan bandara dari segala bentuk ancaman dan
handheld metal detector, sitem CCTV, pagar parimeter, dan lain-lain. Pada
aspek kualitas sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas keamanan
pengamanan bandara.
Kebakaran (PKP-PK)
memiliki tingkat resiko yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan mempunyai
dengan program PKP-PK dalam kondisi yang siap siaga dan berfungsi secara
vehcle (rapid car), ambulan dan commando car, sesuai dengan ketentuan dan
cepat atas terjadinya kecelakan pesawat udara. Untuk itu, PT. Angkasa Pura
F. Rencana Kegiatan
1. Sasaran Perusahaan
2. Tujuan Perusahaan