Anda di halaman 1dari 38

BAB II

PT. (PERSERO) ANGKASA PURA II BANDAR UDARA

INTERNASIONAL KUALANAMU

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Pada tahun 1992 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan studi

pemilihan lokasi Bandar Udara Baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia,

dimana terdapat 6 (enam) alternatif lokasi di Propinsi Sumatera Utara yang berada

di kawasan Kualanamu, Pantai Cermin & Hamparan Perak (masing-masing dua

lokasi). Adapun 6 (enam) kriteria yang menjadi perhatian Direktorat Jendral

Perhubungan Udara adalah sebagai berikut:

a. Rencana Tata Ruang Wilayah


b. Pertumbuhan Ekonomi
c. Kelayakan ekonomis, teknis, operasional, lingkungan dan usaha angkutan
udara
d. Keamanan dan keselamatan penerbangan
e. Keterpaduan intra dan antar moda
f. Pertahanan keamanan Negara

Dari keenam kriteria tersebut terpilih 2 (dua) alternatif lokasi Bandar

Udara baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia yaitu di kawasan Kualanamu

dan Pantai Cermin (masing-masing satu lokasi). Lalu ditahun 1994 dilakukan

studi pembuatan Master Plan & Basic Design Bandar Udara Baru sebagai

pengganti Bandar Udara Polonia oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

terhadap 2 alternatif lokasi terpilih yaitu di kawasan Kualanamu & Pantai Cermin

(masing-masing satu lokasi). Ditahun selanjutnya ditetapkan lokasi Bandar Udara

Baru di Kualanamu sebagai pengganti Bandar Udara Polonia melalui Keputusan

8
9

Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 1995 pada 21 September 1995 yang

kemudian disempurnakan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 66

Tahun 1996 6 Nopember 1996.

Pada tahun 1996 dimulainya proses pembebasan lahan lokasi Bandar

Udara Baru Kualanamu seluas 1.365 Ha oleh PT. Angkasa Pura II (Persero)

selaku BUMN penyelengara bandar umum dan tahun1997 dilakukan studi Review

Master Plan & Basic Design Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Baru Kualanamu

oleh PT. Angkasa Pura II (Persero). Pencanangan membangun Bandara Baru

Kualanamu dengan sistem Ruislag (tukar guling dengan Bandar Udara Polonia),

pada saat itu sudah ada investor yang berminat yaitu konsorsium PT. Citra

Lamtoro Gung Persada. Terkait terjadinya krisis ekonomi pada era pemerintahan

Orde Baru, maka status pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu

Ditangguhkan Pelaksanaannya melalui KEPPRES Nomor 39 Tahun 1997 pada

tanggal 20 September 1997. Kemudian terjadi perubahan status pembangunan

Bandar Udara Baru Kualanamu untuk diteruskan pelaksanaannya melalui

KEPPRES Nomor 47 Tahun 1997 pada tanggal 1 Nopember 1997.

Pada 1998 kembali terjadi perubahan status pembangunan Bandar Udara

Baru Kualanamu Untuk Ditangguhkan Pelaksanaannya melalui KEPPRES

Nomor 5 Tahun 1998 pada tanggal 10 Januari 1998. Namun pada tahun

2002 Diterbitkan KEPPRES Nomor 15 Tahun 2002 tentang Pencabutan

KEPPRES Nomor 39 Tahun 1997 dengan mengintruksikan kepada Kementrian

terkait untuk melakukan penilaian kelayakan penerusan proyek-proyek yang


ditangguhkan pelaksanaannya (termasuk proyek pembangunan Bandar Udara

Baru Kualanamu) pada tanggal 22 Maret 2002.

Selanjutnya Kementrian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara melakukan pengkajian ulang yang didasarkan pada tingkat

kebutuhan, ketersediaan dana dan kriteria/ karakteristik khusus proyek dan

dinyatakan pembangunan Bandar Udara baru di Kualanamu layak untuk

diteruskan pelaksanaanya. Atas persetujuan Presiden RI pada Era Reformasi,

Menteri Perhubungan menetapkan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu

dapat diteruskan pelaksanaanya dengan pola pendanan dari BLN (Bantuan Luar

Negeri), namun kebijakan pemerintah pada Era Indonesia Bersatu menyetujui

pendanaan dari APBN dan Sharing dengan PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku

BUMN penyelenggara Bandar Udara umum.

Pada tahun 2003 dilakukan Pembuatan Detail Engineering Design

pembangunan Bandar Udara Kualanamu oleh Ditjen Perhubungan Udara dan PT.

Angkasa Pura II (Persero) dan tahun 2006 peletakan batu pertama sebagai awal

dimulainya pelaksanaan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu oleh Wakil

Presiden RI M. Jusuf Kalla. Adanya Penetapan Rencana Induk Bandar Udara

Baru Kualanamu dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 30 Tahun

2007 tanggal 16 Juli 2007 dan perubahannya dengan Peraturan Menteri

Perhubungan No. : KM 61 Tahun 2007 tepatnya pada tanggal (29 November 2007

). Penetapan KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan) Bandar Udara

Baru Kualanamu dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. : KM 57 Tahun

2007 pada tanggal 2 Nopember 2007.


Tahun 2008 pelaksanaan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu

sampai dapat diselesaikan sesuai target pengoperasian bandar udara yang telah

ditetapkan pemerintah. Tanggal 25 juli 2013 Bandar Udara Polonia resmi di

dipindahkan dan mulailah pengoperasian Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Pada akhirnya Bandar Udara Internasional Kualanamu di resmikan oleh Presiden

RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Tanggal 27 Maret 2014.

B. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi pada Kantor Cabang Utama PT. (Persero)

Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu yaitu sebagai berikut.

Gambar II.1

Struktur Organisasi Kantor Cabang Utama PT. (Persero) Angkasa Pura II

Bandar Udara Internasional Kualanamu

Sumber: PT. (Persero) Angkasa Pura II


C. Job Description

Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki struktur organisasi

dengan fungsi dan tugas pokok yang berbeda-beda. Adapun Fungsi dan tugas

pokok setiap bidang adalah sebagai berikut :

1. General Manager

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian seluruh kegiatan

penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta

optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha

perusahaan dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara

Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan Kantor Cabang Bandar

Udara Internasional Kualanamu untuk menunjang strategi bisnis dan

kegiatan operasional Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program pada Kantor Cabang Bandar

Udara Internasional Kualanamu mengenai penyelenggaraan usaha dan

pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber

daya di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Menyusun sistem dan prosedur serta pembinaan kegiatan pengelolaan,

pengarahan, dan pengendalian kegiatan penyelenggaraan usaha dan

pelayanan jasa kebandarudaraan pada Kantor Cabang Bandar Udara

Internasional Kualanamu.
d. Melakukan pengendalian dan pengurusan aset perusahaan yang

digunakan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melakukan perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di Kantor

Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu berikut kewajiban-

kewajiban lainnya sesuai dengan kebijakan dan petunjuk yang telah

ditetapkan oleh Direksi.

f. Mengendalikan ketertiban wilayah kerja Kantor Cabang Bandar Udara

Internasional Kualanamu dalam menunjang keamanan dan keselamatan

penerbangan.

g. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan perhitungan hasil kegiatan

usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh Direksi.

h. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja kepada

Direksi secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

2. Ketua Pelelangan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi

pelelangan yang meliputi kegiatan seleksi untuk pengadaan barang dan jasa di

Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok:

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pelelangan yang

telah ditetapkan dalam RKA.


b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Pelelangan Kantor Cabang terkait

seleksi untuk pengadaan barang dan jasa.

c. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program,

sistem dan prosedur Divisi Pelelangan kepada pihak terkait.

d. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pelelangan kepada General

Manager secara periodik.

e. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

3 . Manager Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi

pengembangan teknologi komunikasi dan informasi pada wilayah kerja Kantor

Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pengembangan

Teknologi Informasi & Komunikasi yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Pengembangan Teknologi

Informasi & Komunikasi di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara

Internasional Kualanam.

c. Melakukan implementasi rencana pengembangan sarana dan prasana

teknologi informasi dan komunikasi.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs


pengembang teknologi informasi dan komunikasi di wilayah Kantor

Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pengembangan Teknologi

Informasi & Komunikasi kepada General Manager secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

4. Manager Hukum

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi

hukum yang meliputi kegiatan :

a. Peraturan dan bantuan hukum.

b. Perjanjian kerja sama.

c. Perjanjian pengadaan barang dan jasa.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Hukum yang telah

ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Hukum Kantor Cabang terkait

bantuan hukum, perjanjian kerja sama serta perjanjian pengadaan barang

dan jasa.

c. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap terkait kegiatan

penyusunan dan penelahaan peraturan, dokumentasi hukum, pemberian

advokasi, penyelesaian / tindak lanjut permasalahan hukum, penyiapan


draft perjanjian kerjasama komersial, draft perjanjian pengadaan barang,

pemborongan dan jasa lain

d. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program,

sistem dan prosedur Divisi Hukum kepada pihak terkait.

e. Melaporkan pencapaian kinerja unit hukum kepada General Manager

secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

5. Manager Humas dan Protokoler

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi

humas yang meliputi kegiatan :

I. Humas.

II. Protokoler.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Humas dan

Protokoler yang telah ditetapkan dalam RKAP.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Humas dan Protokoler Kantor

Cabang terkait kegiatan kehumasan dan keprotokoleran.

c. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap terkait kegiatan

membina hubungan dengan media massa ataui instansi luar, dokumentasi

kegiatan KNO, pencitraan KNO, publikasi, press release, media internal,

duta bandar udara, hubungan dengan komunitas sekitar bandara,


keprotokoleran, pengurusan dan pelayanan akomodasi tamu KNO,

pengurusan kunjungan kerja dari cabang lain dan dari instansi lain.

d. Mengawasi dan mengendalikan program kerja humas terkait produk

pencitraan Kantor Cabang antara lain content Website, penyelenggaraan

pameran, majalah internal, spanduk, banner dan lain-lain.

e. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program,

sistem dan prosedur Divisi Humas dan Protokoler kepada pihak terkait.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Humas dan Protokoler kepada

General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

6. Manager Perencanaan dan Manager Kinerja

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi

Perencanaan & Managemen Kinerja yang meliputi kegiatan :

I. Pengolahan dan analisis data statistik penerbangan, penumpang, dan moda

transportasi darat.

II. Perencanaan pengembangan Bandar Udara Internasional Kualanamu.

III. Monitoring dan akselarasi pencapaian target-target program investasi.

IV. Pengembangan kinerja komersial.

V. Pengelolaan kegiatan inovasi Kantor Cabang Bandar Udara Kualanamu.


Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Perencanaan &

Managemen Kinerja yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Perencanaan & Managemen

Kinerja di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

c. Melakukan pengolahan dan analisis data statistik yang telah dikompilasi

oleh Divisi Pelayanan Bandar Udara untuk kebutuhan Kantor Cabang dan

Perusahaan.

d. Mengelola dan menyusun kegiatan inovasi di Kantor Cabang Bandar

Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi dan melakukan akselarasi pencapaian target-target program

investasi dan KPI Kantor Cabang.

f. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

managemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs

perencanaan dan managemen kinerja di wilayah Kantor Cabang Bandar

Udara Internasional Kualanamu.

g. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Perencanaan & Manajemen Kinerja

kepada General Manager secara periodik.

h. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.
7. Deputi Bidang Operasi dan Teknik

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang operasi dan

teknik mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan

serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan

usaha perusahaan dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara

Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan kegiatan bidang operasi dan teknik yang terkait fungsi-

fungsi pelayanan bandar udara, pengamanan, PKP-PK, fasilitas

elektronika dan teknologi informasi, fasilitas LMP, infrastruktur bandara

serta risk and safety management secara sistematis dan mampu bersinergi

dengan baik.

b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program fungsi bidang operasi dan teknik

mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan

serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kantor Cabang Bandar

Udara Internasional Kualanamu.

c. Membantu General Manager dalam menyusun sistem dan prosedur serta

pembinaan kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada

bidang operasi dan teknik.

d. Membantu General Manager dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas

Divisi Pelayanan Bandar Udara, Pengamanan, PKP-PK, Fasilitas

Elektronika & Teknologi Informasi, Fasilitas LMP, Infrastruktur Bandara

serta Risk & Safety Management.


e. Melakukan penelaahan data dalam rangka perumusan kebijakan

pengelolaan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu pada

bidang operasi dan teknik.

f. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja pada

bidang operasi dan teknik kepada General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

8. Manajer Pelayanan Bandar Udara

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi

pelayanan bandar udara di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional

Kualanamu yang meliputi :

I. Pelayanan pelanggan.

II. Operasi sisi udara.

III. Operasi sisi darat dan terminal.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pelayanan bandar

udara yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Pelayanan Bandara terkait

kegiatan operasi pada sisi darat, sisi udara, dan terminal serta pelayanan

pelanggan di Bandar Udara Internasional Kualanamu.


c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja

Divisi Pelayanan Bandara Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi

pelayanan bandara di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

e. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs

pelayanan bandar udara di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara

Internasional Kualanamu.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pelayanan Bandara kepada Deputi

Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

9. Manager Pengamanan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi

pengamanan di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang

meliputi :

I. Pengamanan penerbangan.

II. Pengamanan umum.

III. Pengendalian kualitas pengamanan dan CCTV.


Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pengamanan yang

telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola Melaksanakan kegiatan Divisi Pengamanan terkait kegiatan

keamanan dan keselamatan penerbangan di wilayah Bandar Udara

Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja

Divisi Pengamanan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi

pengamanan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs

pengamanan di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pengamanan kepada Deputi Bidang

Operasi & Teknik secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan

10. Manager Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran

(PKP-PK)
Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi

PKP-PK yang meliputi kegiatan :

I. Operasional dan pemeliharaan fasilitas PKP-PK.

II. Pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi PKP-PK yang

telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan divisi PKP-PK terkait pemberian

pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran,

pemeliharaan peralatan PKP-PK, proses salvage, pengendalian kualitas

PKP-PK dan pelatihan personil PKP-PK.

c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi

PKP-PK di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs

PKP-PK di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi PKP-PK kepada Deputi Bidang

Operasi & Teknik secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

11. Manager Infrastruktur Bandar Udara


Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi

infrastruktur bandara di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional

Kualanamu yang meliputi pemeliharaan seperti:

I. Bangunan terminal.

II. Bangunan non terminal.

III. Aksesibilitas dan landasan.

IV. Lingkungan.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Infrastruktur

Bandar Udara yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Infrastruktur Bandar Udara

mengenai kegiatan pemeliharaan infrastruktur terkait bangunan terminal

dan non terminal, aksesibilitas dan landasan, serta lingkungan di wilayah

Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja

Divisi Infrastruktur Bandar Udara Kantor Cabang Bandar Udara

Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta

pengajuan TCC personil seluruh fungsi infrastruktur bandar udara di

Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi kegiatan pemeliharaan fasilitas infrastruktur bandar udara agar

dapat berfungsi dengan baik.


f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur bandar udara

secara berkala.

g. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs

infrastruktur bandar udara di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara

Internasional Kualanamu.

h. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Infrastruktur bandar udara kepada

Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

12. Manager Fasilitas Listrik, Mekanikal dan Peralatan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi

fasilitas listrik, mekanikal, & peralatan di seluruh wilayah Bandar Udara

Internasional Kualanamu yang meliputi :

I. Energi dan catu daya.

II. Fasilitas listrik bandara.

III. Fasilitas mekanikal.

IV. Fasilitas peralatan.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Fasilitas Listrik,

Mekanikal, & Peralatan yang telah ditetapkan dalam RKA.


b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Fasilitas Listrik, Mekanikal, &

Peralatan terkait kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas listrik,

mekanikal, dan peralatan di wilayah Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja

Divisi Fasilitas Listrik, Mekanikal, & Peralatan Kantor Cabang Bandar

Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan

TCC personil seluruh fungsi fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan di

Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi kegiatan pemeliharaan fasilitas listrik, mekanikal, dan

peralatan agar dapat berfungsi dengan baik.

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan fasilitas listrik, mekanikal,

dan peralatan secara berkala.

13. Manager Fasilitas Elektronika dan Teknologi Informatika

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi

fasilitas elektronika dan teknologi informasi di seluruh wilayah Bandar Udara

Internasional Kualanamu yang meliputi :

I. Elektronika bandar udara.

II. Fasilitas data dan informasi. III.

Infrastruktur dan jaringan.

IV.Teknologi informasi perkantoran.

V.Baggage Handling System (BHS).


Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Fasilitas

Elektronika & Teknologi Informasi yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi

Informasi terkait kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas

elektronika dan teknologi informasi di wilayah Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja

Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi Kantor Cabang Bandar

Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan

TCC personil seluruh fungsi elektronika di Kantor Cabang Bandar Udara

Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi kegiatan pemeliharaan fasilitas elektronika dan teknologi

informasi agar dapat berfungsi dengan baik.

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan fasilitas elektronika dan

teknologi informasi secara berkala.

g. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs

fasilitas elektronika dan teknologi informasi di wilayah Kantor Cabang

Bandar Udara Internasional Kualanamu.


h. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi

Informasi kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

14. Manajer Risk and Safety Management

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi risk

& safety management yang meliputi kegiatan :

I. Pengawasan sistem manajemen keselamatan.

II. Indentifikasi sistem manajemen risiko.

III. Implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi PKP-PK yang

telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan divisi PKP-PK terkait pemberian

pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran,

pemeliharaan peralatan PKP-PK, proses salvage, pengendalian kualitas

PKP-PK dan pelatihan personil PKP-PK.

c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi

PKP-PK di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs


PKP-PK di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi PKP-PK kepada Deputi Bidang

Operasi & Teknik secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

14. Deputi Bidang Keuangan, Komersial, & SDM

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang keuangan,

komersial, dan SDM mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa

kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam

menunjang pelaksanaan usaha dan pengembangan strategi Kantor Cabang

Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan kegiatan bidang keuangan, komersial, dan SDM yang

terkait fungsi-fungsi keuangan, komersial, manajemen aset dan

perlengkapan, serta SDM dan umum secara sistematis dan mampu

bersinergi dengan baik.

b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program fungsi bidang keuangan,

komersial, dan SDM mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa

kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kantor

Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.


c. Membantu General Manager dalam menyusun sistem dan prosedur serta

pembinaan kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada

bidang keuangan, komersial, dan SDM.

d. Membantu General Manager dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas

Divisi Keuangan, Komersial, Manajemen Aset & Perlengkapan, serta

SDM & Umum.

e. Melakukan penelaahan data dalam rangka perumusan kebijakan

pengelolaan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu pada

bidang keuangan, komersial, dan SDM.

f. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja pada

bidang keuangan, komersial, dan SDM kepada General Manager secara

periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

15. Manager Keuangan

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan peng-

koordinasian fungsi keuangan yang meliputi kegiatan:

I. Administrasi keuangan dan perpajakan.

II. Akuntansi dan anggaran.

III. Manajemen piutang.

IV. PKBL.
Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi Keuangan yang telah

ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan

kegiatan Divisi Keuangan Kantor Cabang terkait kegitana administrasi

keuangan dan perpajakan, akuntansi dan anggaran, manajemen piutang

serta PKBL Kantor cabang.

c. Mengkaji dan mengajukan usulan kepada manajemen atau divisi terkait

mengenai kegiatan fungsi keuangan di Kantor Cabang Bandar Udara

Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs

keuangan di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Keuangan kepada Deputi Bidang

Keuangan, Komersial & SDM.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

16. Manager Komersial Bandar Udara dan Penerbangan

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan peng-

koordinasian fungsi komersial yang meliputi kegiatan:

I. Administrasi Keuangan dan Perpajakan.


II. Akuntansi dan Anggaran.

III. Manajemen Piutang.

IV. PKBL.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi Komersial Bandara &

Penerbangan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan

kegiatan Divisi Komersial Bandar Udara & Penerbangan Kantor Cabang

terkait kegiatan akun PJP2U, PJP4U, tenan, dan jasa penunjang.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja

Divisi Komersial Bandar Udara & Penerbangan Kantor Cabang Bandar

Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada

manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungs

komersial di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional

Kualanamu;

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Komersial Bandara & Penerbangan

kepada Deputi Bidang Keuangan,Komersial & SDM;

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

17. Manager Manager Aset dan Peralatan


Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan

pengkoordinasian fungsi manajemen aset dan perlengkapan yang meliputi

kegiatan:

I. Aset Tetap dan Pertanahan.

II. Pengadaan.

III. Perlengkapan.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi Manajemen Aset Tetap

& Perlengkapan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan

kegiatan Divisi Manajemen Aset & Perlengkapan Kantor Cabang terkait

kegitan Aset tetap dan pertanahan, pengadaan dan perlengkapan Kantor

cabang.

c. Mengkaji dan mengajukan usulan kepada manajemen atau divisi terkait

mengenai kegiatan fungsi manajemen aset dan perlengkapan di Kantor

Cabang Kualanamu.

d. Mengevaluasi kegiatan di Divisi Manajemen Aset dan Perlengkapan serta

mengajukan usulan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur

di Divisi Manajemen Aset dan Perlengkapan.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Manajemen Aset dan Perlengkapan

kepada Deputi Bidang Keuangan,Komersial dan SDM.


f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

18. Manager SDM dan Umum

Fungsi : Perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, evaluasi dan

pengkoordinasian fungsi SDM dan Umum yang meliputi kegiatan:

I. Personalia dan Kesejahteraan.

II. Pengembangan SDM dan Diklat.

III. Administrasi dan Kerumahtangaan.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur,

pelaksanaan, dan pencapaian program kerja Divisi SDM dan Umum yang

telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan

kegiatan Divisi SDM dan Umum Kantor Cabang terkait kegitan personalia

dan kesejahteraan, pengembangan SDM dan Diklat serta administrasi dan

kerumahtangaan Kantor cabang.

c. Mengkaji dan mengajukan usulan kepada manajemen atau divisi terkait

mengenai kegiatan fungsi manajemen aset dan perlengkapan di Kantor

Cabang Bandar Udara Kualanamu.

d. Mengevaluasi kegiatan di Divisi SDM & Umum serta mengajukan usulan

perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur di Divisi SDM &

Umum.
e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi SDM & Umum kepada Deputi

Bidang Keuangan,Komersial dan SDM.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan

perusahaan.

D. Jaringan Kegiatan

Tata kelola pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara

Internasional Kualanamu mempunyai komitmen penerapan GCG (Good

Coprorate Governance) merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Pura II. Hal

tersebut dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki dan secara

berkesinambungan meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung

efektivitas pelaksanaan GCG di Angkasa Pura II.

Untuk mewujudkan perusahaan yang tumbuh berkembang dan berdaya

saing tinggi, Angkasa Pura II telah mengembangkan struktur dan sistem tata

kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dengan memperhatikan prinsip-

prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best practise yang berlaku.

Pelaksanaan GCG merupakan tindak lanjut Keputusan Menteri BUMN No.

117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 yang kemudian diperbarui dengan

Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER 01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus

2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik pada BUMN, yang menyebutkan

bahwa BUMN wajib melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang

pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas,

independensi dan kewajaran.


Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di Angkasa Pura II

adalah niat dan tekad manajemen Angkasa Pura II untuk menjadikan Angkasa

Pura II sebuah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan kualitas

Produk dan Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code of Conduct, termasuk

tanggung jawab terhadap lingkungannya.

Tujuan Penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:

1) Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ Perseroan


(Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi), karyawan, pelanggan, mitra
kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan
semua pihak terpenuhi .
2) Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa Pura II.
3) Mengelola sumber daya secara lebih amanah.
4) Mengelola risiko secara lebih baik.
5) Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders.
6) Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Angkasa Pura II.
7) Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II.
8) Meningkatkan citra Angkasa Pura II (image) menjadi semakin baik.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Angkasa Pura II memiliki komitmen

penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu kepada

beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi Angkasa Pura II dalam

penerapan GCG yaitu:

1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN(Pasal 5 ayat 3).


2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER- 01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.
3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-
16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian
dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
4. Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang
diperbaharui oleh Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus
2007.
5. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor:
KEP.448/UM.004/X/AP II2007 dan Nomor: KEP.02.03.01/00/10/2007 461
tentang Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di Lingkungan PT Angkasa Pura II
(Persero).

Prinsip-prinsip GCG sesuai dengan PER-01/MBU/2011 tanggal 01

Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good

Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, meliputi:

1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses

pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi

material dan relevan mengenai perusahaan;

2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara

efektif;

3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip

korporasi yang sehat;

4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola

secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak

manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip

prinsip korporasi yang sehat;

5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-

hak Pemangku Kepentingan(stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian

dan peraturan perundang-undangan.

E. Kinerja Kegiatan Terkini


Memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan beragam pelayanan

jasa penunjang Bandar udara yang modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi

tinggi adalah komitmen Angkasa Pura II untuk mewujudkan kenyamanan bagi

pengguna jasa selama berada di lingkungan bandara. Angkasa Pura II

mengusahakan pelayanan-pelayanan jasa yang menunjang bisnis jasa

kebandarudaraan. Pelayanan jasa terkait bandara udara disediakan oleh Angkasa

Pura II bertujuan untuk mendukung terciptanya aspek keamanan, keselamatan dan

kenyamanan bagi pengguna jasa bandara selama berada di kawasan Bandara.

Pelayanan jasa terkait bandar udara tersebut diantaranya: penyewaan ruangan,

gudang, lahan dan fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner, parkir kendaraan, pas

bandara dan penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan industri serta

bangunan yang berhubungan dengan kelancaraan angkutan udara.

Pelayanan penunjang lainnya yang juga diupayakan oleh Angkasa Pura II

antara lain: pelayanan operasi bandara, pelayanan penerbangan haji, pelayanan

tenaga kerja Indonesia, pelayanan kargo, pelayanan keamanan dan keselamatan

bandara, pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam

Kebakaran (PKP-PK) serta pelayanan penanggulangan gawat darurat.

1. Pelayanan Bandara

Seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan udara

yang semakin meningkat, berdampak pada lalu lintas para pengguna jasa

bandara yang menjadi begitu padat baik pada saat sebelum penerbangan

(keberangkatan) maupun saat setelah penerbangan (kedatangan). Hal ini

menuntut perlunya pengelolaan yang serius dan memadai. Angkasa Pura II


berupaya penuh untuk memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan

operasi bandara dengan penambahan berbagai fasilitas di lingkungan bandara

dan perluasan kawasan terminal termasuk pembangunan gedung atau

bangunan terminal baru. Upaya yang dilakukan ini bertujuan supaya dapat

menampung jumlah penumpang yang bertambah serta dapat menghadirkan

kenyamanan bagi pengguna jasa bandara.

Penambahan dan perbaikan fasilitas bandara yang dilakukan oleh

perusahaan diantaranya adalah penambahan dan perbaikan kursi di ruang

tunggu penumpang, garbarata, toilet, troli bagasi, konter check in, konter

pemeriksaan, fasilitas tempat ibadah seperti mushola dan sejumlah fasilitas

pendukung lainnya. Terkait dengan pengembangan kawasan terminal,

Angkasa Pura II melakukan penambahan kapasitas bandara diantaranya

penambahan ruang yang mampu menampung peningkatan jumlah

penumpang serta penataan ruangan yang memperlancar proses pemeriksaan

dan memudahkan pengurusan administrasi penumpang. Melalui kerjasama

dengan mitra binaan perusahaan, Angkasa Pura II juga menambah

konterkonter jualan yang menyediakan berbagai kebutuhan para pengguna

jasa bandara. Dalam rangka menjaga kenyamanan dan keindahan di

lingkungan bandara, Angkasa Pura II senantiasa memantau kebersihan

kawasan bandara dan melakukan program kebersihan bandara.

2. Pelayanan Penerbangan Haji

Pelayanan penerbangan haji pada tahun 2012 (1433H) dibagi dalam 2

fase yaitu: fase I pemberangkatan penerbangan haji dimulai pada tanggal 21


September dan berakhir 20 Oktober 2012, dengan mengangkut 82.638

jemaah.

Fase II pemulangan penerbangan haji tanggal 31 Oktober-30 November

2012 yang terbagi dalam 197 kelompok terbang (kloter) sebagaimana yang

telah ditentukan oleh penyelenggara jemaah haji Indonesia (Kementerian

Agama Republik Indonesia). Kegiatan penyelenggaraan penerbangan haji

pada tahun 2012 dilakukan melalui 5 embarkasi/dembarkasi Bandar Udara

Angkasa Pura II meliputi: Soekarno-Hatta, Polonia, Sultan Iskandar Muda,

Minangkabau dan Sultan Mahmud Badaruddin II. Dalam rangka menunjang

kelancaran penyelenggaraan penerbangan tersebut, Angkasa Pura II

senantiasa terus meningkatkan kualitas pelayanan, fasilitas dan sumber daya

manusia.

3. Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia(TKI)

Indonesia mempunyai jumlah tenaga kerja yang relatif banyak yang

tersebar di berbagai negara, di mana sebagian besar memanfaatkan pelayanan

jasa angkutan udara. Lalu lintas tenaga kerja Indonesia yang melalui pintu

keberangkatan maupun pintu kedatangan bandara yang dikelola oleh Angkasa

Pura II menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah

tenaga kerja yang ada di luar negeri. Selama tahun 2012, tenaga kerja

Indonesia tercatat sebagai pengguna jasa bandara terbesar kedua setelah

wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Besarnya kontribusi para tenaga kerja Indonesia dalam menggunakan

pelayanan jasa bandar udara, Angkasa Pura II berkomitmen untuk


memberikan pelayanan yang maksimal dan fasilitas kemudahan bagi TKI

diantaranya adalah penyediaan jalur khusus keberangkatan dan kedatangan

TKI, pusat layanan informasi TKI dan layanan angkutan darat bagi TKI yang

pulang ke kampung. Angkasa Pura II juga memberikan perhatian khusus dan

perlindungan bagi para TKI dari aksi-aksi penipuan oleh orang-orang yang

tidak bertanggungjawab di lingkungan bandara. Dengan demikian,

diharapkan para TKI merasa nyaman dan aman selama berada di bandara.

4. Pelayanan Kargo

Bisnis pengiriman atau pengangkutan barang memiliki prospek usaha

yang sangat strategis termasuk bisnis pengiriman barang melalui angkutan

udara (kargo). Peluang bisnis yang strategis ini, dimanfaatkan oleh PT.

Agkasa Pura II dengan mengoperasikan terminal kargo dimulai sejak tahun

2007. Perusahaan telah membentuk unit bisnis strategis yang mengelola

pelayanan kargo di setiap bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II.

Dalam rangka memastikan terpenuhinya aspek kelancaran, keamanan

dan keselamatan operasional pengiriman barang dari mulai dari mulai proses

penggudangan sampai dengan penerbangan, PT. Angkasa Pura II melakukan

pengawasan kepatuhan terhadap prosedur dan standar yang berlaku.

Perusahaan melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kargo

di badara-bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II seperti peningkatan

kapasitas pergudangan kargo yang dapat menampung peningkatan volume

transaksi.
5. Keamanan dan Keselamatan Bandara

PT. Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi atas terpenuhinya

aspek keamanan dan keselamatan bandara dari segala bentuk ancaman dan

gangguan yang dapat merugikan penumpang, pengguna jasa bandara maupun

perusahaan sendiri. Komitmen perusahann tersebut diwujudkan dengan

adanya penyediaan pelayanan keamanan dan keselamatan bandara. PT.

Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang dikelola dengan

fasilitas pengamanan yang modern dan berteknologi tinggi mulai dari

peralatan X-Ray untuk pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through dan

handheld metal detector, sitem CCTV, pagar parimeter, dan lain-lain. Pada

aspek kualitas sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas keamanan

dan keselamatan dikawasan bandara, perusahaan telah memberikan berbagai

pelatihan baik yang bersifat pengetahuan sampai pada keterampilan teknis

dilapangan. Hal ini bertujuan untuk membentuk personil keamanan yang

handal dan profesional dalam menjalankan tugas-tugas operasional

pengamanan bandara.

6. Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan pemadam

Kebakaran (PKP-PK)

PT. Angkasa Pura II sangat menyadari dalam pengelolaan bisnis jasa

kebandarudaraan yang berhubungan dengan jasa lalu lintas penerbangan

memiliki tingkat resiko yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan mempunyai

program pelayanan yang bertujuan untuk meminimalisir dan mengantisipasi

munculnya resiko tersebut yaitu melalui program pelayanan pertolongan


kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK). PT. Angkasa

Pura II berupaya memastikan bahwa semua infrastruktur/fasilitas yang terkait

dengan program PKP-PK dalam kondisi yang siap siaga dan berfungsi secara

optimal. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan berupa perbaikan dan

peningkatan kelengkapan fasilitas maupun penggantian atau peremajaan

kendaraan operasional PKP-PK antara lain foam tender, rescue invention

vehcle (rapid car), ambulan dan commando car, sesuai dengan ketentuan dan

standar yang berlaku bagi masing-masing bandara.

7. Layanan Penanggulangan Gawat Darurat Kecelakaan Pesawat

Kesiapan bandara menghadapi kemungkinan terjadinya kecelakaan

pesawat udara, memiliki dampak yang sangat signifikan dalam mencengah

atau meminimalkan timbulnya kerugian jiwa maupun material. Kesiapan ini

bergantung pada kondisi bandara atas ketersediaan fasilitas yang memadai,

yang didukung oleh personil handal dan terlatih dalam melakukan

penanggulangan gawat darurat. PT. Angkasa Pura II melalui layanan

penanggulangan gawat darurat berupaya untuk memberikan respon yang

cepat atas terjadinya kecelakan pesawat udara. Untuk itu, PT. Angkasa Pura

II memastikan bahwa seluruh bandara yang dikelolanya telah melakukan

pelatihan-pelatihan tentang penanggulangan gawat darurat serta melengkapi

berbagai fasilitas serta unsur-unsur penunjangnya. Dalam rangka

penanggulangan gawat darurat, PT. Angkasa Pura II bekerja sama dan

berkoordinasi dengan berbagai unsur dan instansi yang tergabung dalam


Airport Emergency Committee (AEC) sesuai prosedur atau standar dalam

Airport Emergency Plan (AEP).

F. Rencana Kegiatan

Sasaran & Tujuan Perusahaan

1. Sasaran Perusahaan

PT. Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam

rangka menyukseskan Tujuan Perusahaan untuk periode tahun 2009 -

2013 sebagai berikut :

1) Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi fokus PT.


Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas kegiatan usaha PT.
Angkasa Pura II.
2) Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan prima yang
didukung dengan jaminan Service Level Agreement (SLA) dan
Service Level Guarantee (SLG) serta ketersediaan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh pengguna jasa.
3) Terselenggaranya perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnis yang
berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan pengguna jasa.
4) Terciptanya pengembangan leadership system untuk mewujudkan
efektifitas kepemimpinan sebagai role model.
5) Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi pengelolaan bisnis
bandara dan didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten
sesuai fokus bisnis PT. Angkasa Pura II.
6) Terjalinnya integrasi jaringan/networking antar instansi dan bandara
lainnya.

2. Tujuan Perusahaan

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pererusahaan, PT.

Angkasa Pura II telah menetatapkan tujuan perusahaan. Tujuan

perusahaan tersebut antara lain :


1) Menjalankan dan mendukung kebijakan program perusahaan dalam

segmen ekonomi dan pembangunan.

2) Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan

bisnis kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai