Anda di halaman 1dari 15

4.

5 Simulasi Aliran Air Tanah dengan Alat Ground Water Flow / Well
Abstraction
4.5.1 Simulasi gradient hidroulik air tanah
Percobaan A :
Tabel 4.15. Data Percoban A
Manometer Tube 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Height (h) (mm) 103 131 136 143 143 146 139 138 136 146 145 145 160 167 167 167 167 167 167

Sumber : Data Pengukuran

Data yang diketahui :


Q outflow rerata = 65 x10-6 m3/dt (dari data percobaan)
A = 100 cm x 50 cm
= 5000 cm2 0,5000 m2
k = 0,013 mm/dt
= 0,000013 m/dt
dh = 160 mm
dL = 800 mm

Ditanya, bandingkan gradien hidroulis hasil percobaan dan teoritis


Sehingga :
V = Qoutflow / A
= 65 x10-6 / 0,5000
= 130 x 10-6 m/dt
Perbandingan gradien hidroulis hasil percobaan dan teoritis

=

160
= 130 x 10-6 /0,000013
800

0,200 = 10
Maka dari hasil perhitungan perbandingan gradien hidroulis hasil percobaan
dan teoritis tidak sama atau hasilnya berbeda. Ini dikarenakan tidak adanya data
mengenai Q inflow pada percobaan diatas, dimana seharusnya nilai Q total
didapat berdasarkan hasil pengurangan Q inflow Q ouflow lalu dibagi dengan
nilai luas penampang (A).

4.5.2 Simulasi Garis Aliran Air Tanah pada Akuifer Bebas dengan Satu
Sumur
Percobaan B :

Tabel 4.16. Data Percobaan B (Sumur Pertama Dibuka)

Manometer Tube 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Height (h) (mm) 167 120 87 89 130 167 64 81 121 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167

Sumber : Hasil Pengukuran

1. Garis aliran airtanah dengan 1 sumur secara teoritis


a. Sumur pertama
Mencari penurunan muka air (draw down) adalah dengan
menggunakan k dari hasil teoritis. Berikut contoh perhitungannya:
Pada r3 = 0
Diketahui :
Debit Pemompaan (Q) = 131 x 10-6 m3/detik (Tabel 4.17)
= 0,000131 m3/detik (Tabel 4.17)
Koefisien Permeabilitas (k) = 0,0013 m/detik (Tabel 4.17)
Tinggi Muka Air Awal (H) = 140 cm = 0,14 m (Tabel 4.17)
Jari-Jari Sumur Pompa (R) = 4 cm = 0,04 m (Tabel 4.17)
Jarak Sumur Pompa ke Titik 1 (r) = 200 mm = 0,2 m (Tabel 4.17)

Ditanyakan : Penurunan Muka Air pada sumur pengamatan di titik 1 (S)


Penyelesaian :

= 2. ln()
0,000131 0,200
= 2.3,14.0,0013.0,14 ln 0,040

S = 0,074 m

Hasil perhitungan titik selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17. Penurunan Muka Air Tanah Akibat Pemompaan pada Sumur
Pertama
Titik Debit Pompa (Q) K H R R S h
No.
Pengamatan (m3/dt) (m/dt) (m) (m) (m) (m) (m)
1 1 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,200 0,04 0,074 0,066
2 2 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,075 0,04 0,099 0,041
3 3 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,045 0,04 0,122 0,018
4 Sumur I 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,040 0,04 0,140 0,000
5 10 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,045 0,04 0,122 0,018
6 11 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,055 0,04 0,111 0,029
7 12 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,100 0,04 0,091 0,049
8 13 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,200 0,04 0,074 0,066
9 14 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,300 0,04 0,067 0,073
10 15 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,345 0,04 0,064 0,076
11 16 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,370 0,04 0,063 0,077
12 Sumur II 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,400 0,04 0,062 0,078
13 17 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,430 0,04 0,060 0,080
14 18 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,475 0,04 0,059 0,081
15 19 0,000131 3,14 0,0013 0,14 0,600 0,04 0,055 0,085
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari tabel di atas didapatkan tinggi muka air setelah terjadi penurunan,
yaitu dengan perhitungan sebagai berikut :
Diketahui :
Penurunan muka air (S) di titik 1 = 0,074 m (Tabel 4.17)
Tinggi muka air awal (H) = 0,14 m (Tabel 4.17)
Ditanyakan : ketinggian muka air (h) di titik 1 setelah dilakukan
pemompaan
Penyelesaian:
H = h+S
0,14 = h + 0,074
h = 0,14 0,074
h = 0,066 m = 66 mm

Untuk hasil perhitungan titik selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18. Tinggi Muka Air Tanah Saat Terjadi Pemompaan di Sumur
Pertama

Manometer Tube 1 2 3 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Height (h) mm 66 41 13 13 29 49 66 73 76 77 80 81 85
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari tabel tinggi muka air di atas (tabel 4.19) dapat dibuat grafik
penurunan tinggi muka air. Berikut Gambar grafik penurunan tinggi muka air
tanah secara teoritis:
0.090

Kedalaman Muka Air Tanah Akibat


0.080
0.070
Pemompaan (h) (m) 0.060
0.050
0.040
0.030
0.020
0.010
0.000
2
1

3
sumur 1

sumur 2
10
11
12
13
14
15
16

17
18
19
Titik Pengamatan

Gambar 4.12. Grafik Penurunan Muka Air Tanah Akibat Pemompaan pada
Sumur Pertama
Sumber : Hasil Perhitungan

b. Sumur Kedua

Tabel 4.19. Data Percobaan B (Sumur Kedua Dibuka)

Manometer Tube 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Height (h) (mm) 167 167 167 167 167 167 167 167 165 167 167 167 165 110 75 50 68 105 167
Sumber : Hasil Pengukuran

Mencari penurunan muka air (draw down) adalah dengan


menggunakan k dari hasil teoritis. Berikut contoh perhitungannya:
Pada r17 = 0
Diketahui :
Debit Pemompaan (Q) = 138,7 x 10-6 m3/dt (Tabel 4.20)
= 0,0001387 m3/dt (Tabel 4.20)
Koefisien Permeabilitas (k) = 0,0013 m/detik (Tabel 4.20)
Tinggi Muka Air Awal (H) = 140 cm = 0,14 m (Tabel 4.20)
Jari-Jari Sumur Pompa (R) = 4 cm = 0,04 m (Tabel 4.20)
Jarak Sumur Pompa ke Titik 1 (r) = 600 mm = 0,6 m (Tabel 4.20)
Ditanyakan : Penurunan Muka Air pada sumur pengamatan di titik 1 (S)
Penyelesaian :

= 2. ln()
0,0001387 0,600
= 2.3,14.0,0013.0,14 ln 0,040

= 0,088

Hasil perhitungan titik selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20. Penurunan Muka Air Tanah Akibat Pemompaan pada Sumur
Kedua
Debit
Titik K H r R S h
No Pompa (Q)
Pengamatan (m/dt) (m) (m) (m) (m) (m)
(m3/dt)
1 1 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,600 0,04 0,088 0,052
2 2 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,475 0,04 0,084 0,056
3 3 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,430 0,04 0,083 0,057
4 Sumur I 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,400 0,04 0,081 0,059
5 10 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,370 0,04 0,080 0,060
6 11 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,345 0,04 0,079 0,061
7 12 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,300 0,04 0,076 0,064
8 13 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,200 0,04 0,068 0,072
9 14 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,100 0,04 0,051 0,089
10 15 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,055 0,04 0,030 0,110
11 16 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,045 0,04 0,122 0,018
12 Sumur II 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,040 0,04 0,140 0,000
13 17 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,045 0,04 0,122 0,018
14 18 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,075 0,04 0,042 0,098
15 19 0,0001387 3,14 0,0013 0,14 0,200 0,04 0,068 0,072
Sumber : Hasil Perhitungan
Dari tabel di atas didapatkan tinggi muka air setelah terjadi penurunan,
yaitu dengan perhitungan sebagai berikut :
Diketahui :
Penurunan muka air (S) di titik 1 = 0,088 m (Tabel 4.20)
Tinggi muka air awal (H) = 0,14 m (Tabel 4.20)
Ditanyakan : ketinggian muka air (h) di titik 1 setelah dilakukan
pemompaan
Penyelesaian:
H = h+S
0,14 = h + 0,088
h = 0,14 0,088
h = 0,052 m = 52 mm

Untuk hasil perhitungan titik selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.21.
Tabel 4.21. Tinggi Muka Air Tanah Saat Terjadi Pemompaan di Sumur
Kedua

Manometer Tube 1 2 3 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Height (h) mm 52 56 57 60 61 64 72 89 110 130 130 98 72
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari tabel tinggi muka air di atas (Tabel 4.21) dapat dibuat grafik
penurunan tinggi muka air. Berikut Gambar grafik penurunan tinggi muka air
tanah secara teoritis:
0.100
0.090
Penurunan Muka Air Tanah Akibat 0.080
Pemompaan (h) (m) 0.070
0.060
0.050
0.040
0.030
0.020
0.010
0.000

Titik Pengamatan

Gambar 4.13. Grafik Penurunan Muka Air Tanah Akibat Pemompaan pada
Sumur Kedua
Sumber : Hasil Perhitungan

4.5.3 simulasi garis aliran air tanah pada akuifer bebas dengan dua sumur
(Percobaan C)

Tabel 4.22. Data Percobaan C (Kedua Sumur Dibuka)

Manometer Tube 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
h Sumur 1 (mm) 167 120 87 89 130 167 64 81 121 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167
h Sumur 2 (mm) 167 167 167 167 167 167 167 167 165 167 167 167 165 110 75 50 68 105 167
h Sumur 1 dan 2 (mm) 167 104 81 81 121 187 78 118 150 52 68 103 125 103 78 55 74 109 167
Sumber : Hasil Pengukuran

1. Garis aliran airtanah dengan 2 sumur dari hasil perhitungan


Sama halnya dengan percobaan menggunakan 1 sumur.
Pengolahan data percobaan ini menggunakan acuan dari Formula
Darcy dan persamaan dasar tentang aliran airtanah (groundwater flow).
Dengan persamaan penurunan maka air (draw down) adalah sebagai
berikut:

= ln( )
2.
Dengan:
S = Penurunan muka air akibat pemompaan (m)
H = Tinggi muka air sebelum dipompa (m)
R = Diameter sumur (m)
Q = Debit Pemompaan (m3/det)
r = Jarak antar piezometer (m)
k = koefisien permeabilitas (m/detik)

Penurunan Muka Air Pada Pemompaan Sumur Pertama


Mencari penurunan muka air (draw down) dengan menggunakan k dari
hasil teoritis. Berikut contoh perhitungannya:
Pada r3 = 0
Diketahui :
Debit Pemompaan (Q) = 116 x 10-6 m3/dt (Tabel 4.23)
= 0,000116 m3/dt (Tabel 4.23)
Koefisien Permeabilitas (k) = 0,0013 m/detik (Tabel 4.23)
Tinggi Muka Air Awal (H) = 140 cm = 0,14 m (Tabel 4.23)
Jari-Jari Sumur Pompa (R) = 4 cm = 0,04 m (Tabel 4.23)
Jarak Sumur Pompa ke Titik 1 (r) = 200 mm = 0,2 m (Tabel 4.23)

Ditanyakan : Penurunan Muka Air pada sumur pengamatan di titik 1 (S)

Penyelesaian :

= 2. ln()
0,000116 0,200
= 2.3,14.0,0013.0,14 ln 0,040

S = 0,079 m

Hasil perhitungan titik selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.23.


Tabel 4.23 Penurunan Muka Air Tanah Akibat Pemompaan Sumur Pertama

Debit
Titik K H r R S h
No Pompa (Q)
Pengamatan (m/dt) (m) (m) (m) (m) (m)
(m3/dt)
1 1 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,200 0,04 0,079 0,061
2 2 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,075 0,04 0,102 0,038
3 3 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,045 0,04 0,124 0,016
4 Sumur I 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,040 0,04 0,140 0,000
5 10 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,045 0,04 0,124 0,016
6 11 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,055 0,04 0,113 0,027
7 12 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,100 0,04 0,094 0,046
8 13 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,200 0,04 0,079 0,061
9 14 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,300 0,04 0,072 0,068
10 15 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,345 0,04 0,070 0,070
11 16 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,370 0,04 0,068 0,072
12 Sumur II 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,400 0,04 0,067 0,073
13 17 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,430 0,04 0,066 0,074
14 18 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,475 0,04 0,064 0,076
15 19 0,000116 3,14 0,0013 0,14 0,600 0,04 0,061 0,079
Sumber : Hasil Perhitungan
Penurunan Muka Air Pada Pemompaan Sumur Kedua
Mencari penurunan muka air (draw down) dengan menggunakan k dari
hasil teoritis. Berikut contoh perhitungannya:
Pada r3 = 0
Diketahui :
Debit Pemompaan (Q) = 137 x 10-6 m3/dt (Tabel 4.24)
= 0,000137 m3/dt (Tabel 4.24)
Koefisien Permeabilitas (k) = 0,0013 m/detik (Tabel 4.24)
Tinggi Muka Air Awal (H) = 140 cm = 0,14 m (Tabel 4.24)
Jari-Jari Sumur Pompa (R) = 4 cm = 0,04 m (Tabel 4.24)
Jarak Sumur Pompa ke Titik 1 (r) = 600 mm = 0,6 m (Tabel 4.24)
Ditanyakan : Penurunan Muka Air pada sumur pengamatan di titik 1 (S)

Penyelesaian :

= 2. ln()
0,000137 0,600
= 2.3,14.0,0013.0,14 ln 0,040

S = 0,053 m

Hasil perhitungan titik selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24. Penurunan Muka Air Tanah Akibat Pemompaan Sumur Kedua

Debit
Titik K H r R S h
No Pompa (Q)
Pengamatan (m/dt) (m) (m) (m) (m) (m)
(m3/dt)
1 1 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,600 0,04 0,053 0,087
2 2 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,475 0,04 0,056 0,084
3 3 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,430 0,04 0,058 0,082
4 Sumur I 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,400 0,04 0,059 0,081
5 10 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,370 0,04 0,061 0,079
6 11 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,345 0,04 0,062 0,078
7 12 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,300 0,04 0,065 0,075
8 13 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,200 0,04 0,073 0,067
9 14 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,100 0,04 0,089 0,051
10 15 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,055 0,04 0,110 0,030
11 16 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,045 0,04 0,122 0,018
12 Sumur II 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,040 0,04 0,140 0,000
13 17 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,045 0,04 0,122 0,018
14 18 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,075 0,04 0,098 0,042
15 19 0,000137 3,14 0,0013 0,14 0,200 0,04 0,073 0,067
Sumber : Hasil Perhitungan
Perhitungan Penurunan Muka Air Tanah Akibat Pemompaan Kedua
Sumur Secara Bersamaan
Catatan : perhitungan dilakukan pada titik pengamatan 1
Diketahui :
Penurunan muka air akibat pemompaan sumur pertama (S1) = 0,079 m
Penurunan muka air akibat pemompaan sumur kedua (S2) = 0,053 m

Ditanyakan : penurunan muka air tanah akibat pemompaan pada


sumur pertama dan sumur kedua (Stotal)
Penyelesaian :
Stotal = S1 + S2
Stotal = 0,079 + 0,053
Stotal = 0,132 m = 132 mm

Hasil pehitungan pada titik selanjutnya dapat dilihat pada tebel 4.25.
Tabel 4.25. Penurunan Muka Air Tanah Akibat Pemompaan Kedua Sumur

Debit Pompa Debit Pompa


Sumur 1 Sumur 2
Titik K H Stotal htotal
No (Q = 0,000116 (Q = 0,000137
Pengamatan (m/dt) (m) (m) (m)
m3/dt) m3/dt)
S1 (m) h1 (m) S2 (m) h2 (m)
1 1 0,0013 0,14 0,079 0,061 0,053 0,087 0,132 0,148
2 2 0,0013 0,14 0,102 0,038 0,056 0,084 0,158 0,122
3 3 0,0013 0,14 0,124 0,016 0,058 0,082 0,182 0,098
4 Sumur I 0,0013 0,14 0,140 0,000 0,059 0,081 0,199 0,081
5 10 0,0013 0,14 0,124 0,016 0,061 0,079 0,184 0,096
6 11 0,0013 0,14 0,113 0,027 0,062 0,078 0,175 0,105
7 12 0,0013 0,14 0,094 0,046 0,065 0,075 0,159 0,121
8 13 0,0013 0,14 0,079 0,061 0,073 0,067 0,152 0,128
9 14 0,0013 0,14 0,072 0,068 0,089 0,051 0,161 0,119
10 15 0,0013 0,14 0,070 0,070 0,110 0,030 0,180 0,100
11 16 0,0013 0,14 0,068 0,072 0,122 0,018 0,190 0,090
12 Sumur II 0,0013 0,14 0,067 0,073 0,140 0,000 0,207 0,073
13 17 0,0013 0,14 0,066 0,074 0,122 0,018 0,188 0,092
14 18 0,0013 0,14 0,064 0,076 0,098 0,042 0,162 0,118
15 19 0,0013 0,14 0,061 0,079 0,073 0,067 0,134 0,146
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 4.26. Tinggi Muka Air Tanah Saat Terjadi Pemompaan di Kedua
Sumur

Manometer Tube 1 2 3 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Height (htotal) mm 148 122 98 96 105 121 128 119 100 90 92 118 146
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari tabel tinggi muka air di atas (Tabel 4.26) dapat dibuat grafik
penurunan tinggi muka air. Berikut Gambar grafik penurunan tinggi muka air
tanah secara teoritis:

0.160

0.140
Kedalaman Muka Air Akibat

0.120
Pemompaan (h) (m)

0.100

0.080

0.060

0.040

0.020

0.000

Titik Pengamatan

Gambar 4.14. Grafik Penurunan Tinggi Muka Air Tanah Akibat


Pemompaan pada Kedua Sumur
Sumber : Hasil Perhitungan
4.5.4. Perbandingan Ketinggian Muka Air Tanah Berdasarkan Teoritis
dengan Hasil Pengukuran

Untuk hasil perbandingan nilai perhitungan ketinggian muka air tanah (h)
berdasarkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 4.27.

Tabel 4.27. Perbandingan Ketinggian Muka Air Tanah (h) Hasil


Perhitungan dan Hasil Pengukuran
Percobaan A Percobaan B Percobaan C
(Sumur I Dibuka) (Sumur II Dibuka) (Kedua Sumur Dibuka)
Titik
No h h h h h
Pengamatan h pengukuran
teoritis pengukuran teoritis pengukuran teoritis
(m)
(m) (m) (m) (m) (m)
1 1 0,066 0,167 0,088 0,167 0,148 0,167
2 2 0,041 0,120 0,084 0,167 0,122 0,104
3 3 0,018 0,087 0,083 0,167 0,098 0,081
4 Sumur I 0,000 - 0,081 - 0,081 -
5 10 0,018 0,167 0,080 0,167 0,096 0,052
6 11 0,029 0,167 0,079 0,167 0,105 0,068
7 12 0,049 0,167 0,076 0,167 0,121 0,103
8 13 0,066 0,167 0,068 0,165 0,128 0,125
9 14 0,073 0,167 0,051 0,110 0,119 0,103
10 15 0,076 0,167 0,030 0,075 0,100 0,078
11 16 0,077 0,167 0,018 0,050 0,090 0,055
12 Sumur II 0,078 - 0,000 - 0,073 -
13 17 0,080 0,167 0,018 0,068 0,092 0,074
14 18 0,081 0,167 0,042 0,105 0,118 0,109
15 19 0,085 0,167 0,068 0,167 0,146 0,167
Sumber : Hasil Perhitungan dan Pengukuran

Komentar :
Terdapat perbedaan antara nilai ketinggian muka air (h) hasil perhitungan
dan hasil pengukuran. Hal ini dapat disebabkan karena:

1. Kurang teliti pada saat membaca ketinggian muka air


2. Alat yang sedikit bermasalah waktu percobaan
3. Salah dalam perhitungan ataupun memasukkan data

Anda mungkin juga menyukai