BAB 2 Revisi Proposal 05-01-2017
BAB 2 Revisi Proposal 05-01-2017
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
2.2.5.1 Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada
orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami.
Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi
dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang
dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya
rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang
terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang
diperkenalkan.
2.2.5.2 Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
2.2.5.3 Umur
Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada
aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik
secara garis besar ada empat kategori perubahan ukuran,
perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya
ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada
aspek psikologis atau mental taraf berfikir seseorang semakin
matang dan dewasa.
2.2.5.4 Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba
dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang mendalam.
2.2.5.5 Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada
kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan
16
2.2.6.2 Indra
Indra adalah peralatan pada diri manusia sebagai salah satu
sumber internal pengetahuan. Dalam filsafat science modern
mengatakan bahwa penegetahuan pada dasarnya hanyalah
pengalaman-pengalaman konkrit kita yang terbentuk karena
persepsi indra, seperti persepsi, penglihatan, pendengaran,
perabaan, penciuman, dan pencicipan dengan lidah.
2.2.6.3 Akal
Dalam kenyataannya ada pengetahuan tertentu yang biasa
dibangun oleh tanpa harus atau tidak biasa
mempersepsikannya dengan indra terlebih dahulu.
Penegtahuan dapat diketahui dengan pasti dan dengan
sendirinya karena potensi akal.
2.2.6.4 Intuisi
Salah satu sumber pengetahuan yang mungkin adalah intuisi
atau pemahaman yang berlangsung tentang pengetahuan yang
tidak merupakan hasil pemikiran yang sadar atau persepsi rasa
yang langsung. Intuisi dapat berarti kesadaran tentang data-
data yang langsung. Intuisi dapat berarti kesadaran tentang
data-datanya yang langsung di rasakan.
Pengetahuan menjadi hal yang sangat penting bagi pasien yang akan
melaksanakan operasi, pasien harus dibekali informasi yang jelas mengenai
perosedur operasi agar terhindar dari ansietas. Berdasarkan hasil penelitian
Rivani (2010) tentang Hubungan Pengetahuan Pasien Tentang Informasi Pra
Operasi dengan Kecemasan Pasien Pra Operasi Di RS OMNI Internasional
Alam Sutera Tangerang, hasil dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan
yang signifikan antara pengetahuan pasien tentang informasi pra operasi
dengan kecemasan pasien pra operasi, semakin tinggi tingkat pengetahuan
seseorang maka tingkat kecemasannya akan semakin rendah, atau sebaliknya.
b. Teori interpersonal.
Harry Sullivan (1952) melihat ansietas sebagai akibat dari
hubungan interpersonal yang bermasalah. Sullivan
berpendapat bahwa seseorang pengasuh dapat menyalurkan
ansietasnya pada bayi melalui cara mengasuhnya yang tidak
adekuat, perasaannya yang negatif seperti bugub, takut, dan
seterusnya. Ansietas yang disalurkan pada bayi dapat
megakibatkan kegagalan dalam menyelesaikan tugas
perkembangan kepribadiannya. Pada orang dewasa,
ansietas dapat timbul dari kegiatan orang untuk
21
d. Tidak merokok.
e. Tidak meminum-minuman keras.
2.3.8.2 Terapi psikofarmaka
Terapi psikofarmaka merupakan pengobatan untuk cemas
dengan memakai obat-obatan yang berkhasiat memulihkan
fungsi gangguan neuro-transmiter (sinyal penghantar saraf) di
susunan saraf pusat otak (limbik system). Terapi psikofarmaka
yang sering dipakai adalah obat anti cemas (anxiolytik), yaitu
seperti diazepam, clobazam, brommazepam, lorazepam,
buspirone HCI, meprobamate dan alprazolam.
2.3.8.3 Terapi somatik
Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai
gejala ikutan atau akibat dari kecemasan yang berkepanjangan.
Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik (fisik) itu
dapat diberikan obat-obatan yang ditunjukkan pada organ
tubuh yang bersangkutan.
2.3.8.4 Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu,
antara lain :
a. Psikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi, semangat
dan dorongan agar pasien yang bersangkutan tidak merasa
putus asa dan diberi keyakinan serta percaya diri.
b. Psikoterapi re-edukatif, memberikan pendidikan ulang dan
koreksi bila dinilai bahwa ketidakmampuan mengatasi
kecemasan
c. Psikoterapi re-konstruktif, unntuk memperbaiki kembali
(re-konstruksi) kepribadian yang telah mengalami
goncangan akibat stressor.
d. Psikoterapi kognitif, untuk memulihkan fungsi kognitif
pasien, yaitu kemampuan untuk berfikir secara rasional,
konsentrasi dan daya ingat.
26
Kecemasan menjelang operasi bisa berdampak pada rasa nyaman pasien intra
operasi hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Sugianto, A (2015)
Hubungan tingkat kecemasan dengan tingkat nyeri pada operasi katarak
menggunakan metode phacoemulsifikasi di kamar bedah rumah sakit mata
Dr.Yap Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan
tingkat kecemasan pre operasi dengan nyeri intra operasi katarak dengan
phacoemulsifikasi di kamar operasi RSM Dr.Yap Yogyakarta. Dari hasil
penelitian Sugianto dapat di tarik kesimpulan bahwa kecemasan pre-operasi
dapat mempengaruhi pasien di kamar operasi. pentingnya peran tenaga
kesehatan untuk menciptakan suasana yang nyaman sehingga pasien tidak
merasa takut dan was-was pada masa pre-operasi.
10) Eviserati/Enukliasi
11) Hipospadia
12) Struma
a. Katarak nuclear
Kekeruhan yang terjadi pada inti lensa.
b. Katarak kortikal
Kekruhan yang terjadi pada korteks lensa.
c. Katarak kupliform
Terlihat pada stadium dini katarak nuclerar atau kortikal.
d. Katarak komplikasi
Terjadinya akibat penyakit lain. Penyakit tersebut dapat
intra ocular atau penyakit umum.
34
e. Katarak Traumatik
Terjadi akibat ruda paksa atau katarak traumatik.
Katarak senil dapat dibagi atas stadium:
a. Katarak insipiens
Katarak yang tidak teratur seperti bercak-bercak yang
membentuk gerigi dengan dasar di perifer dan daerah jernih
di antaranya.
b. Katarak Immatur
Terjadi kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum
mengenai seluruh lensa sehingga hasil terdapat bagian-
bagian yang jernih pada lensa.
c. Katarak matur
Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi
pengeluaran air bersama-sama hasil desintegritas melalui
kapsul.
d. Katarak hipermatur
Merupakan proses degenerasi lanjut sehingga korteks lensa
mencair dan dapat keluar melalui kapsul lensa.
2.6.4 Patofisiologi
Pemeriksaan penunjang :
Skema 2.2 Landasan Teori modifikasi dari Lestari.,Ihsan,.Notoatmojo.,Mubarak.,Yusuf,AH.,Maryunani.,Ilyas., Budiono et al.,& UU RI No:20 Th.2003
42
Keterangan :
variabel yang diteliti =