Anda di halaman 1dari 6

physics material and test

hubungan hukum kepler dengan hukum newton

Hukum Pertama Figure 2: Hukum Kepler pertama menempatkan Matahari di satu titik
fokus edaran elips. "Setiap planet bergerak ...

Selasa, 18 September 2012


hubungan hukum kepler dengan hukum newton

Hukum Pertama

Figure 2: Hukum Kepler pertama menempatkan Matahari di satu titik fokus edaran elips.
"Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya."
Pada zaman Kepler, klaim di atas adalah radikal. Kepercayaan yang berlaku (terutama yang
berbasis teori epicycle) adalah bahwa orbit harus didasari lingkaran sempurna. Pengamatan ini
sangat penting pada saat itu karena mendukung pandangan alam semesta menurut Kopernikus.
Ini tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih modern.
Meski secara teknis elips yang tidak sama dengan lingkaran, tetapi sebagian besar planet planet
mengikuti orbit yang bereksentrisitas rendah, jadi secara kasar bisa dibilang mengaproksimasi
lingkaran. Jadi, kalau ditilik dari pengamatan jalan edaran planet, tidak jelas kalau orbit sebuah
planet adalah elips. Namun, dari bukti perhitungan Kepler, orbit-orbit itu adalah elips, yang juga
memeperbolehkan benda-benda angkasa yang jauh dari Matahari untuk memiliki orbit elips.
Benda-benda angkasa ini tentunya sudah banyak dicatat oleh ahli astronomi, seperti komet dan
asteroid. Sebagai contoh, Pluto, yang diamati pada akhir tahun 1930, terutama terlambat
diketemukan karena bentuk orbitnya yang sangat elips dan kecil ukurannya.

Hukum Kedua
Figure 3: Illustrasi hukum Kepler kedua. Bahwa Planet bergerak lebih cepat di dekat Matahari
dan lambat di jarak yang jauh. Sehingga, jumlah area adalah sama pada jangka waktu tertentu.
"Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama."
Secara matematis:

dimana adalah "areal velocity".

Hukum Ketiga

Planet yang terletak jauh dari Matahari memiliki perioda orbit yang lebih panjang dari planet
yang dekat letaknya. Hukum Kepler ketiga menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif.

"Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
Matahari."
Secara matematis:

dengan adalah perioda orbit planet dan adalah sumbu semimajor orbitnya.
Konstant proporsionalitasnya adalah semua sama untuk planet yang mengedar Matahari.

Eyang Newton juga menunjukkan bahwa Hukum III Kepler juga bisa diturunkan secara
matematis dari Hukum Gravitasi Universal dan Hukum Newton tentang gerak dan gerak
melingkar. Sekarang mari kita tinjau Hukum III Kepler menggunakan pendekatan eyang
Newton.
Terlebih dahulu kita tinjau kasus khusus orbit lingkaran, yang merupakan kasus khusus dari orbit
elips. Semoga dirimu belum melupakan Hukum Newton dan pelajaran Gerak Melingkar
Kita tulis kembali persamaan Hukum II Newton :
Pada kasus gerak melingkar beraturan, hanya terdapat percepatan sentripetal, yang besarnya
adalah :

Kita tulis kembali persamaan Hukum Gravitasi Newton :

Sekarang kita masukan persamaan Hukum Gravitasi Newton dan percepatan sentripetal ke dalam
persamaan Hukum II Newton :

m1 adalah massa planet, mM adalah massa matahari, r1 adalah jarak rata-rata planet dari matahari,
v1 merupakan laju rata-rata planet pada orbitnya.
Waktu yang diperlukan sebuah planet untuk menyelesaikan satu orbit adalah T1, di mana jarak
tempuhnya sama dengan keliling lingkaran,2phir1. Dengan demikian, besar v1 adalah :

Kita masukan persamaan v1 ke dalam persamaan di atas :


Misalnya persamaan 1 kita turunkan untuk planet venus (planet 1). Penurunan persamaan yang
sama dapar digunakan untuk planet bumi (planet kedua).

T2 dan r2 adalah periode dan jari-jari orbit planet kedua. Sekarang coba anda perhatikan
persamaan 1 dan persamaan 2. Perhatikan bahwa ruas kanan kedua persamaan memiliki nilai
yang sama. Dengan demikian, jika kedua persamaan ini digabungkan, akan kita peroleh :
Kita juga bisa menurunkan persamaaan untuk menghitung besarnya periode gerak planet (T)
dengan cara lain. Pertama terlebih dahulu kita turunkan untuk kasus gerak melingkar.
Sebelumnya kita telah mensubtitusikan persamaan Hukum Gravitasi Newton dan percepatan
sentripetal ke dalam persamaan Hukum II Newton :

Pada pembahasan mengenai gerak melingkar beraturan, kita mempelajari bahwa laju v adalah
perbandingan jarak tempuh dalam satu kali putaran dengan periode (waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan satu kali putaran), yang secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

Kita subtitusikan nilai v pada persamaan laju untuk orbit lingkaran, ke dalam persamaan T :
Pada persamaan ini tampak bahwa periode dalam orbit lingkaran sebanding dengan pangkat 3/2
dari jari-jari orbit. Eyang Newton menunjukkan bahwa hubungan ini juga berlaku untuk orbit
elips, di mana jari-jari orbit lingkaran (r) diganti dengan setengah sumbu utama a

DATA ASTRONOMI

Anda mungkin juga menyukai