Anda di halaman 1dari 8

44 Jurnal JIBEKA Volume 7 No 2 Agustus 2013: 44 - 51

Akuntansi dalam Perspektif Syariah Islam.


Kariyoto
Dosen STIE Asia Malang

Abstrak.
Akuntansi dalam perspektif syariah Islam berkembang, seiring dengan perkembangan populasi penduduk muslim
dan bank syariah di negeri ini, akuntansi juga akan terkena dampaknya. Hal ini sangat mungkin karena
bentuk akuntansi itu sendiri di satu sisi sangat dipengaruhi lingkungan, di sisi yang lain setelah akuntansi
dibentuk oleh lingkungannya, akuntansi akan mempengaruhi lingkungannya. Hal ini peran akuntan sangat
besar dalam melakukan pengembangan ilmu akuntansi syariah dan mengawal akuntansi yang berbasis syariah
Islam dalam tataran implementasinya. Di negera-negera non-Muslim lembaga keuangan syariah berkembang
sangat pesat seperti: Perancis, Australia, Amerika, Inggris, Swiss, dan lain-lainnya. Dalam konteks Indonesia
menurut Ikatan Akuntan Indonesia bahwa sistem ekonomi dan bisnis berlandaskan sistem syariah Islam
berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan ini terutama terjadi di sektor keuangan. Tren menunjukkan
perkembangan bisnis sektor riil berbasis syariah adalah suatu pemikiran besar di masa depan yang harus siap
diantisipasi. Perbankan syariah dan produk-produknya telah beredar luas di masyarakat, selain itu asuransi
syariah dan reksadana syariah juga sudah mulai bermunculan bak jamur di musim hujan. Keberlanjutany sistem
ekonomi syariah sangat bergantung kepada kepercayaan masyarakat yang merupakan lingkungan di dalamnya
yang menuntut keterbukaan dan tanggungjawab. Oleh karena itu, diperlukan dorongan tenaga akuntansi syariah
yang handal dan terpercaya dalam memanajemen lembaga syariah. Profesi di bisnis syariah ini menuntut
keahlian dan intelektual yang unik. Akuntansi konvensional yang selama ini di implementasikan memiliki
banyak ketidakrelevanan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Hal itu dikarenakan akuntansi konvensional lahir
dari sistem ekonomi kapitalis sedangkan akuntansi syariah yang merupakan turunan sistem ekonomi Islam
lahir dari nilai-nilai syariah Islam.
Kata kunci: Akuntansi, perspektif, syariah Islam

Abstract.
Accounting in developing Islamic shari'a perspective, in line with the population of Muslims and Islamic banks in
the country, accounting also be affected. This is very likely due to the form of accounting itself heavily influenced on
the one hand the environment, on the other hand after accounting molded by the environment, the accounting will
affect the environment. This is a very large role of accountants in conducting scientific development of Islamic
accounting and accounting-based escort the Islamic sharia in the level of implementation. In-country non-Muslim
countries Islamic financial institutions is growing very rapidly, such as: France, Australia, USA, UK, Switzerland,
and others. In the context of Indonesia by the Indonesian Institute that the economic system and the business system
based on Islamic sharia growing rapidly in Indonesia. This is especially true in the development of the financial
sector. Trends show the real sector business development sharia is a great thought in the future that should be
ready anticipated. Islamic banking and its products have been widely circulated in the community, in addition to the
Islamic insurance and Islamic mutual funds have also started popping up like mushrooms in the rainy season.
Continuity of Islamic economic system relies heavily on public trust which is the environment in which that demands
openness and responsibility. Therefore, it is necessary suport Islamic accounting personnel who are reliable and
trustworthy in management of Islamic institutions. Profession in the Islamic finance requires unique expertise and
intellectual. Conventional accounting has been implemented has a lot of irrelevance with the principles of Islamic
Sharia. That's because conventional accounting birth of the capitalist economic sharia.
Keywords: Accounting, perspective of Islamic shari'a

PENDAHULUAN memiliki pemahaman yang memadai terkait


Kita dalam konteks syariah Islam harus sumber nilai dari bisnis syariah yakni nilai-nilai
profesional apabila bekerja di bidang bisnis syariah Islam, paradigma transaksi syariah, azas transaksi
dan dapat menjamin semua transaksi keuangan syariah, dan standar akuntansi syariah. Hal
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip syariah tersebut dibutuhkan, agar mampu memberikan
dan seirama dengan standar akuntansi keuangan profesional judgment, terutama dalam menghadapi
syariah. Selain itu laju perkembangan penduduk kondisi ketidakpastian.
muslim dan bisnis sekarang ini menuntut Menjadi seorang akuntan yang taat
profesional yang bekerja di bisnis syariah, syariah Islam adalah sebuah life choice. Akuntansi
Kariyoto : Akuntansi dalam Perspektif Syariah Islam 45

syariah yang telah berkembang menjadi alternatif berhubungan dengan qablumminnaulloh maupun
bagi seorang calon akuntan sebagai sebuah lahan qablumminannas dengan sesama makhluk. Prinsip
pekerjaan yang memilki keunikan tersendiri. syariah yang berlaku umum dalam kegiatan
Namun choice tersebut sangat dipengaruhi oleh muamalah (transaksi syariah) mengikat secara
persepsi dan interpretasi yang terbangun dalam hukum bagi semua pelaku dan pemangku
benak calon akuntan. Manusia selalu mengatur kepentingan (stakeholder) entitas yang melakukan
tingkah lakunya (termasuk pilihan-pilihannya) di transaksi syariah.
dalam kehidupan sesuai dengan pemahaman Menurut Nurhayati (2009: 34)
(persepsi) yang dimilikinya (An-Nabhani : 17). menyatakatan definisi akuntansi syariah sebagai
Artikel ini mencoba mencari pemahaman tentang berikut: Muhasabah (akuntansi syariah), yaitu
akuntansi yan berbasis syariah Islam melalui suatu aktivitas yang teratur berkaitan dengan
berbagai aspek: (1) syariah Islam; (2) akuntansi pencatatan transaksi-transksi, tindakan-tindakan,
dalam paradigma Thomas Khun; (3) prinsip keputusan-keputusan yang sesuai dengan syariat,
kemaslahatan. dan jumlah-jumlahnya, di dalam catatan-catatan
representatif; serta berkaitan dengan pengukuran
SYARIAH ISLAM hasil-hasil keuangan berimplikasi pada transaksi-
Akuntansi yang berbasis syariah Islam transaksi, tindakan-tindakan, dan keputusan-
dapat dijelaskan melalui grass root dimilikinya yakni keputusan tersebut untuk membantu pengambilan
akuntansi dan syariah. Akuntansi memiliki keputusan yang tepat. Akuntansi syariah dapat
banyak definisi diantaranya pada tahun 1953, diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-
Committee on Accounting Terminology dari transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah
American Institute of Certified Public Accountants ditetapkan Allah SWT.
(AICPA) menyatakan bahwa: Akuntansi adalah
seni mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas 1. Dasar Hukum dan Konsep Dasar
dalam bentuk yang berarti dan dalam unit Dasar hukum dalam akuntansi syariah
financial tentang transaksi-transaksi dan events, bersumber dari Al Quran, Sunah Nabawiyyah, Ijma
yang paling tidak, memilki sifat keuangan dan (kesepakatan para ulama), Qiyas (persamaan suatu
menginterpretasikan hasil-hasilnya (Triyuwono peristiwa tertentu), dan Uruf (adat kebiasaan) yang
2006: 42). tidak bertentangan dengan Syariah Islam. Kaidah-
Berlanjut pada tahun 1970, American kaidah Akuntansi syariah, memiliki karakteristik
Institute of Certified Public Accountants (AICPA) khusus yang membedakan dari kaidah akuntansi
membuat Statement of the Accounting Principle konvensional. Kaidah-kaidah akuntansi syariah
Board, No. 4 yang menyatakan bahwa: Akuntansi sesuai dengan norma-norma masyarakat Islami, dan
adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah termasuk disiplin ilmu sosial yang berfungsi sebagai
memberikan informasi kuantitatif, terutama pelayan masyarakat pada tempat penerapan akuntansi
financial information, tentang entitas bisnis yang tersebut.
dimaksudkan dapat berguna dalam membuat Harahap (2004: 26) akuntansi sebenarnya
economic decison dalam membuat alaternatif yang merupakan domain muamalah dalam kajian Islam.
rasional di antara beberapa alternatif tindakan ( Artinya diserahkan kepada kemampuan akal pikiran
Triyuwono: 2006 12) Akuntansi sebagai sebuah manusia untuk mengembangkannya. Namun karena
aktivitas yang dirancang untuk mengidentifikasi, pentingnya permasalahan ini maka Allah SWT
mengukur, dan mengkomunikasikan informasi bahkan memberikannya tempat dalam kitab suci Al-
tentang ecomic entity yang dimaksudkan dapat Quran, Al-Baqarah ayat 282 Ayat ini sebagai
berguna dalam membuat keputusan-keputusan lambang komoditi ekonomi yang mempunyai sifat
ekonomi. (Triyuwono: 2006 15) akuntansi yang dapat dianalogkan dengan double
Menurut kosa kata syariah dalam bahasa entry, dan menggambarkan angka keseimbangan
Arab memiliki arti way yang ditempuh atau garis atau neraca.
yang seharusnya dilalui. Dari sisi, terminologi
bermakna pokok-pokok law regulation yang 2. Persamaan dan Perbedaan Akuntansi
digariskan oleh Allah SWT untuk dipatuhi dan Syariah dengan Akuntansi Konvensional
dilalui oleh seorang muslim dalam menjalani Persamaan kaidah akuntansi syariah dengan
segala aktivitas hidupnya (ibadah) di dunia akuntansi konvensional terdapat pada hal-hal sebagai
(Nurhayati 2009: 15). Ikatan Akuntan Indonesia berikut:
(2007) syariah merupakan ketentuan hukum Islam 1) Prinsip pemisahan jaminan keuangan
yang mengatur aktivitas umat manusia yang dengan prinsip unit ekonomi;
berisi perintah dan larangan, baik yang
46 Jurnal JIBEKA Volume 7 No 2 Agustus 2013: 44 - 51

2) Prinsip penahunan (hauliyah) dengan yang haram, sedangkan dalam konsep Islam
prinsip periode waktu atau tahun dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan
pembukuan laba yang berasal dari kapital (modal pokok)
3) keuangan; dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib
4) Prinsip pembukuan langsung dengan menjelaskan pendapatan dari sumber yang
pencatatan bertanggal; haram jika ada, dan berusaha menghindari
5) Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan serta menyalurkan pada tempat-tempat yang
prinsip penentuan barang; telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba
6) Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan dari sumber yang haram tidak boleh dibagi
prinsip perbandingan income dengan cost untuk mitra usaha atau dicampurkan pada
(biaya); pokok modal;
7) Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan 6) Konsep konvensional menerapkan prinsip
kesinambungan perusahaan; bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-
8) Prinsip keterangan (idhah) dengan beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah
penjelasan atau pemberitahuan. bahwa laba itu akan ada ketika adanya
Sedangkan perbedaannya, menurut Syahatah perkembangan dan pertambahan pada nilai
(2004:53) , dalam buku Pokok-Pokok Pikiran barang, baik yang telah terjual maupun yang
Akuntansi Islam, antara lain terdapat pada hal-hal belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu
sebagai berikut: keharusan untuk menyatakan laba, dan laba
1) Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu
dalam cara menentukan nilai atau harga untuk diperoleh.
melindungi modal pokok, dan juga hingga saat
ini apa yang dimaksud dengan modal pokok
(kapital) belum ditentukan. Sedangkan konsep AKUNTANSI DALAM PARADIGMA THOMAS
Islam menerapkan konsep penilaian KHUN
berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan Paradigma merupakan istilah yang
tujuan melindungi modal pokok dari segi dipopulerkan Thomas Khun dalam karyanya The
kemampuan produksi di masa yang akan Structure of Scientific Revolution. Paradigma di
datang dalam ruang lingkup perusahaan yang sini diartikan Khun sebagai kerangka referensi
kontinuitas; dunia atau view of world yang menjadi keyakinan
2) Modal dalam konsep Akuntansi Konvensional atau pijakan suatu teori. Akuntansi adalah suatu
terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap kejadian yang tidak hanya statis. Akuntansi
(aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva berkembang mengikuti pola society evolotuion.
lancar), sedangkan di dalam konsep Islam Sebagaimana yang pernah terjadi, yaitu berkembang
barang-barang pokok dibagi menjadi harta dari penyatuan aspek religi menuju pada upaya
berupa uang (cash) dan harta berupa barang sparatis agama dengan economic problem, maka
(stock), selanjutnya barang dibagi menjadi akhirnya terjadi perubahan dari agama menuju
barang milik dan barang dagang; kepada pure economic murni, dan akhirnya
3) Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, berkembang lagi dari ekonomi murni menuju
perak, dan barang lain yang sama economic sociology.
kedudukannya, bukanlah tujuan dari Berdasarkan paradigma yang dikemukakan
segalanya, melainkan hanya sebagai perantara Kuhn, new paradigm dapat dikembangkan yaitu
untuk pengukuran dan penentuan nilai atau paradigma akuntansi syariah yang dikembangkan
harga, atau sebagi sumber harga atau nilai; berdasarkan kepercayaan masyarakat Muslim
4) Konsep konvensional mempraktekan teori (Rifqi 2008:43). Ikatan Akuntan Indonesia (2007:
pencadangan dan ketelitian dari menanggung 43) mengungkapkan bahwa syariah berlandaskan
semua kerugian dalam perhitungan, serta pada paradigma dasar, bahwa alam semesta
mengenyampingkan laba yang bersifat dicipta oleh Alloh sebagai amanah (trust ilahi)
mungkin, sedangkan konsep Islam sangat dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat
memperhatikan hal itu dengan cara penentuan untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material
nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar dan spiritual (al-falah). Base paradigm ini
yang berlaku serta membentuk cadangan menekankan setiap aktivitas umat manusia
untuk kemungkinan bahaya dan resiko; memiliki accountability dan value ilahiah yang
5) Konsep konvensional menerapkan prinsip laba menempatkan perangkat syariah dan akhlak
universal, mencakup laba dagang, modal sebagai parameter good and bad, aktivitas usaha.
pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber Paradigma ini akan membentuk integrity yang
Kariyoto : Akuntansi dalam Perspektif Syariah Islam 47

membantu terbentuknya karakter tata kelola yang keuntungan perusahaan semata untuk kepentingan
baik (good governance) dan disiplin pasar (market pemilik (shareholder). Sehingga manfaat yang
discipline) yang baik. didapatkan tidak hanya difokuskan pada pemegang
Islam mengajarkan syariah berasaskan pada saham, akan tetapi pada semua pihak yang dapat
prinsip: 1) Persaudaraan (ukhuwah); 2) Keadilan merasakan manfaat adanya suatu aktivitas ekonomi.
(adalah); 3) Kemaslahatan (maslahah); 4) Prinsip universalisme (syumuliyah)
Keseimbangan (tawazun); dan 5) Universalisme esensinya dapat dilakukan oleh, dengan, dan untuk
(syumuliyah). Prinsip persaudaraan (ukhuwah) semua pihak yang berkepentingan (stakeholder)
esensinya merupakan nilai universal yang menata tanpa membedakan suku, agama, ras dan
interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para golongan, sesuai semangat kerahmatan semesta
pihak untuk kemanfaatan secara general dengan (rahmatan lil alamin).
semangat saling tolong menolong (IAI 2007:54).
Kita dalam melakukan transaksi syariah Karakteristik dan Implementasi
menjunjung tinggi value demokrasi nilai 6. Karakteristik transaksi syariah
kebersamaan dalam memperoleh manfaat (sharing Arifin (2005:169) mengungkapkan
economics) sehingga seseorang tidak boleh karakteristik dan penerapan transaksi yang sesuai
mendapat keuntungan di atas kerugian orang lain. dengan paradigma dan asas transaksi syariah
Ukhuwah dalam transaksi syariah berdasarkan harus memenuhi aspek berikut:
prinsip saling mengenal (taaruf), saling a. Transaksi syariah dilakukan berdasarkan
memahami (tafahum), saling tolong menolong prinsip saling paham dan saling ridha;
(taawun), saling menjamin (takaful) serta saling b. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui
bersinergi dan beraliansi (tahaluf). Prinsip keadilan sepanjang objeknya halal dan baik
(adalah) esensinya menempatkan sesuatu hanya (thayib);
pada tempatnya dan memberikan sesuatu hanya c. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan
pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu satuan pengukur nilai, bukan
sesuai posisinya. sebagai komoditas;
Penerapan keadilan dalam kegiatan usaha d. Tidak mengandung unsur riba;
berupa aturan prinsip muamalah yang melarang e. Tidak mengandung unsur kezaliman;
adanya unsur: f. Tidak mengandung unsur maysir;
1. Riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan g. Tidak mengandung unsur gharar;
jenisnya, baik riba nasiah maupun fadhl); h. Tidak mengandung unsur haram;
2. Kezaliman (unsur yang merugikan diri i. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang
sendiri, orang lain, maupun lingkungan); (time value of money) karena keuntungan
3. Maysir (unsur judi dan sikap spekulatif); yang didapat dalam kegiatan usaha terkait
4. Gharar (unsur ketidakjelasan); dan dengan resiko yang melekat pada kegiatan
5. Haram (unsur haram baik dalam barang usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-
maupun jasa serta aktivitas operasional ghunmu bil ghurmi (no gain without
terkait). accompanying risk);
j. Transkasi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian
PRINSIP KEMASLAHATAN yang jelas dan benar serta untuk keuntungan
Prinsip kemaslahatan (mashlahah) semua pihak tanpa merugikan pihak lain
esensinya merupakan segala bentuk kebaikan dan sehingga tidak diperkenankan menggunakan
manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, standar ganda harga satu akad serta tidak
material dan spiritual serta individual serta menggunakan dua transaksi bersamaan yang
kolektif. Kemaslahatan harus memenuhi secara berkaitan (taalluq) dalam satu akad;
keseluruhan unsur-unsur yang menjadi tujuan k. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa
ketetapan syariah (maqasid syariah) yaitu berupa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa
pemeliharaan terhadap akidah, keimanan dan penawaran (ihtikar); dan
ketakwaan (dien), akal (aqdl), keturunan (nasl), l. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap
jiwa dan keselamatan (nafs); dan harta benda (mal). menyuap (risywah). Selain itu menurut As-sady
Prinsip keseimbangan (tawazun) esensinya terdapat kaidah-kaidah dalam transaksi antara
meliputi keseimbangan aspek material dan spiritual, lain:
aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor 1) Keharaman riba,
riil, bisnis dan sosial, kesimbangan aspek 2) Pengharaman transaksi yang mengandung
pemanfaatan dan pelestarian. Transaksi syariah unsur gharar dan bahaya,
tidak hanya menekankan pada maksimalisasi
48 Jurnal JIBEKA Volume 7 No 2 Agustus 2013: 44 - 51

3) Pengharaman transaksi yang mengandung pembayaran di kolom yang lain (Lasheen,


unsur penipuan, 1973);
4) Transaksi dilakukan atas dasar saling ridha 2) Jaridah Annafakat (Jurnal Pengeluaran);
atanra penjual dan pembeli, 3) Jaridah Al Mal (Jurnal Dana), mencatat
5) Transaksi hanya dilakukan oleh pemilik penerimaan dan pengeluaran dana zakat;
barang atau pihak yang mewakili, 4) Jaridah Al Musadareen, mencatat
6) Jika akad mengandung unsur yang dapat penerimaan denda / sita dari individu yang
meninggalkan sesuatu yang wajib atau tidak sesuai syariah, termasuk korupsi.
melanggar sesuatu yang diharamkan, k. Laporan Akuntansi yang berupa :
maka hukumnya haram dan tidak sah. 1) Al-Khitmah, menunjukkan total pendapatan
dan pengeluaran yang dibuat setiap bulan
7. Implementasi Akuntansi di Negara Islam (Bin Jafar, 1981).
Menurut Antonio (2001:14) akuntansi sudah 2) Al Khitmah Al Jameah, laporan keuangan
dipraktikan pada Pemerintahan Islam sejak zaman komprehensif gabungan antara income
Nabi Muhmmad SAW sebagai di bawah ini. statement dan balance sheet (pendapatan,
a. Pada zaman Rasulullah SAW cikal bakal pengeluaran, surplus / defisit, belanja untuk
akuntansi dimulai dari fungsi pemerintahan aset lancar maupun aset tetap), dilaporkan
untuk mencapai tujuannya dan penunjukkan pada akhir tahun;
orang-orang yang kompeten (Zaid, 2000); l. Dalam perhitungan dan penerimaan zakat.
b. Pemerintahan Rasulullah SAW memiliki 42 Utang zakat diklasifikasikan pada laporan
pejabat yang digaji, terspesialisasi dalam peran keuangan dalam 3 (tiga) kategori yaitu
dan tugas tersendiri (Hawary, 1988); collectable debts, doubtful debts, dan
c. Perkembangan pemerintahan Islam hingga uncollectable debts (Al-Khawarizmi, 1984).
Timur Tengah, Afrika, dan Asia di zaman
Umar bin Khatab, telah meningkatkan 8. Peran dan Kompetensi Peraktisi Akuntansi
penerimaan dan pengeluaran negara; Syariah
d. Para sahabat merekomendasikan perlunya Lembaga-lembaga yang berbasis syariah
pencatatan untuk pertanggungjawaban di Indonesia mulai banyak bertumbuh. Lembaga
penerimaaan dan pengeluaran negara; tersebut berbasis syariah sehingga seluruh sistem
e. Umar bin Khatab mendirikan lembaga yang yang diterapkan seharusnya juga sesuai dengan
bernama Diwan (dawwana = tulisan); prinsip syariah termasuk accounting system yang
f. Reliabilitas laporan keuangan pemerintahan diterapkan. Penerapan akuntansi syariah ini tentu
dikembangkan oleh Umar bin Abdul Aziz saja melibatkan peran praktisi akuntansi syariah
(681-720M) dengan kewajiban mengeluarkan terutama berperan sebagai accounting management.
bukti penerimaan uang (Imam, 1951); Akuntan manajemen atau disebut juga
g. Al Waleed bin Abdul Malik (705-715M) akuntan intern (internal accountant) adalah
mengenalkan catatan dan register yang terjilid akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau
dan tidak terpisah seperti sebelumnya organisasi. Jabatan yang dapat diduduki mulai dari
(Lasheen, 1973); staf biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi,
h. Evolusi perkembangan pengelolaan buku controller atau direktur keuangan. Tugas yang
akuntansi mencapai tingkat tertinggi pada dikerjakan dapat berupa: (1) Penyusunan sistem
masa Daulah Abbasiah; akuntansi; (2) Penyusunan laporan akuntansi kepada
i. Akuntansi diklasifikasikan pada beberapa pihak-pihak di luar perusahaan; (3) Penyusunan
spesialisasi seperti Akuntansi peternakan, laporan akuntansi kepada pihak manajemen; (4)
Akuntansi pertanian, Akuntansi Penyusunan anggaran; (5) Menangani masalah
perbendaharaan, Akuntansi konstruksi, perpajakan; (6) Melakukan pemeriksaan intern.
Akuntansi mata uang, dan pemeriksaan buku / Kecakapan profesional merupakan
auditing (Al-Kalkashandy, 1913). kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap dan
j. Sistem pembukuan menggunakan model buku perilaku yang menjadi karakteristik dari
besar, meliputi : performance yang berhasil dalam konteks yang
1) Jaridah Al-Kharaj (menyerupai receivabale spesifik (Purnama 2008: 27). Terdapat tiga hal
subsidiary ledger), menunjukkan utang pokok yang tercakup dalam pengertian kompetensi,
individu atas zakat tanah, hasil pertanian, yaitu: (a). Kompetensi merupakan gabungan
serta utang hewan ternak dan cicilan. Utang berbagai karakteristik individu; (b). Kompetensi
individu dicatat di satu kolom dan cicilan selalu berkaitan dengan kinerja; (c) Kompetensi
merupakan kriteria yang mampu membedakan
Kariyoto : Akuntansi dalam Perspektif Syariah Islam 49

mereka yang memiliki kinerja yang tinggi dan yang Mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat
rendah. dilaksanakan; (c) Menentukan langkah apa yang
Learning process merupakan ajang untuk harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang
memperoleh kompetensi. Learning process sendiri berbeda dengan rencana semula; (d)
bisa berlangsung dalam bentuk formal seperti Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
perkuliahan, pelatihan, ataupun kursus. Selain itu memecahkan masalah atau melaksanakan tugas
proses belajar juga bisa berlangsung secara terus dengan kondisi yang berbeda.
menerus melalui empirical experience sehari-hari.
Belajar memungkinkan seseorang memperoleh 9. Etika Praktisi Akuntansi Syariah
berbagai pengertian, kecakapan, keterampilan, serta Menurut Dunn dalam Harahap (2004: 26)
sikap dan perilaku. Proses belajar memainkan etika menyangkut pemilihan dikotomis antara values
peranan penting terutama dalam meneruskan dan of good and bad, benar dan salah, adil dan tidak adil,
menyempurnakan kompetensi dari waktu ke waktu. terpuji dan terkutuk, posistif dan negatif. Etika
Akuntan profesional senantiasa sebagai thought dan moral considerations
memerlukan updating pengetahuannya. Updating memberikan dasar bagi seseorang maupun sebuah
semacam ini dimaksudkan agar tidak ketinggalan komunitas untuk dapat menentukan baik buruk atau
dalam mengikuti perkembangan profesinya. Para benar salahnya suatu action yang akan
akuntan pada dasarnya akan selalu berminat terhadap diambilnya. Dalam perkembangannya, keragaman
pengembangan kemampuan teknis maupun ethical thinking kemudian berkembang membentuk
pengetahuan teoritisnya ( Ibnu 1993: 12). suatu ethical theory. Teori etika dapat disebut
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai sebagai gambaran rasional mengenai hakekat dan
organisasi profesi akuntan yang salah satu dasar perbuatan dan keputusan yang benar serta
wewenangnya adalah menetapkan standar prinsip-prinsip yang menentukan klaim bahwa
akuntansi syariah, berusaha untuk memenuhi needs perbuatan dan keputusan tersebut secara moral
akan tenaga profesional di bidang akuntansi syariah diperintahkan dan dilarang (Ludigdo 2007: 23).
dengan mengembangkan sertifikasi di bidang Menurut Ludigdo (2007: 3). Berbagai aliran
akuntansi keuangan syariah. Ujian sertifikasi pemikiran etika dalam mengkaji moralitas suatu
akuntansi syariah (USAS) ini akan mencetak action telah berkembang sedemikian luasnya.
profesional-profesional yang handal di bidang Berdasarkan sejarahnya, pemikiran-pemikiran etika
akuntansi keuangan syariah. berkembang meliputi aliran-aliran etika klasik
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2008: yang berasal dari pemikiran filosof Yunani,
58) tujuan ujian sertifikasi akuntansi syariah (USAS) contemporary ethics dari pemikir Eropa abad
diselenggarakan dalam rangka: pertengahan sampai abad 20-an, serta aliran etika
1) Mengukur kemampuan/kompetensi peserta dari pemikiran kalangan agamawan Islam yang selalu
terhadap pemahaman ilmu akuntansi syariah, mengacu pada Al-Quran dan As -Sunnah.
2) Menjadi alat ukur standar kualitas bagi Praktisi akuntansi syariah sebagai
mereka yang ingin memahami akuntansi accounting offender syariah terikat oleh syariah
syariah, yang bersumber dari Al-Quran dan As -Sunnah.
3) Menjadi alat ukur standar kualitas bagi Dari Al-Quran dan As-Sunnah diturunkan
lembaga/institusi yang ingin mendapatkan formulasi praktis dalam bentuk hukum Islam yang
SDM yang memahami bidang akuntansi selanjutnya dikenal dengan syariah. Dalam syariah
syariah, setiap action manusia akan diklasifikasikan ke dalam
4) Dapat dijadikan sebagai persyaratan untuk lima hukum yakni wajib, sunnah, mubah, makruh,
memasuki bidang profesi tertentu yang dan haram.
bergerak di bidang akuntansi syariah. Syariah adalah sistem yang komprehensif
Praktisi akuntansi syariah terutama yang yang melingkupi seluruh bidang hidup manusia.
bekerja sebagai akuntan manajemen di lembaga Syariah bukan sekedar sebuah sistem hukum,
berbasis syariah harus memiliki accounting tetapi sistem yang lengkap yang mencakup law
competence syariah. Dengan kompetensi tersebut and morality. (Harahap 2002: 35). Syariah yang
praktisi akuntansi syariah akan mampu melakukan dikemukakan diatas memberikan suatu indikasi
tugas pekerjaan di bidang akuntansi syariah yang bahwa syariah bukan merupakan sistem hukum
didasari atas pengetahuan, keterampilan dan work yang cenderung menekankan diri pada sistem
attitude sesuai hasil kerja (performance) yang hukum positif belaka, namun juga lebih dari itu,
dipersyaratkan. Dengan dikuasainya kompetensi yaitu pada sisi moralitas (etika). Di sini terlihat
tersebut seorang praktisi akan mampu: (a) adanya keterkaitan antara syariah sebagai positive
Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan; (b) law, di satu sisi, dan etika, di sisi yang lain,
50 Jurnal JIBEKA Volume 7 No 2 Agustus 2013: 44 - 51

sebagai ruh yang memberikan value of life bagi Akuntan dalam melaksanakan kewajibannya,
syariah itu sendiri. Accounting and Auditing harus memperhatikan peraturan profesi
Organization for Islamic Financial Intitutions termasuk didalamnya standar akuntansi dan
(AAOIFI) merumuskan sebuah kode etik bagi auditing lembaga keuangan syariah.
akuntan dan auditor internal disamping eksternal
yang bekerja dalam lembaga keuangan Islam. Kode KESIMPULAN
etik akuntan ini adalah merupakan bagian yang Paparan diatas menjelaskan bahwa kita
tidak terpisahkan dari syariah Islam. Dalam value ketahui bersama, Islamic accounting concepts jauh
system, Islam syariat ini ditempatkan sebagai lebih dahulu dari conventional accounting concepts,
landasan semua value dan dijadikan sebagai basic dan bahkan Islam telah membuat serangkaian kaidah
considerations dalam setiap legislasi dalam yang belum terpikirkan oleh accounting experts
masyarakat dan Negara Islam. Beberapa kode etik konvensional. Sebagaimana yang terjadi juga pada
menurut AAOIFI (2002:230) sebagai berikut: berbagai science lainnya. Akuntansi merupakan
1. Dapat dipercaya domain muamalah dalam kajian Islam. Artinya
Akuntan harus jujur dan bisa dipercaya diserahkan kepada kemampuan minds manusia untuk
dalam melaksanakan kewajiban dan jasa mengembangkannya. Namun karena the importance
profesionalnya. Dapat juga mencakup of the problem ini maka Allah SWT bahkan
bahwaakuntan harus memiliki tingkat memberikannya tempat dalam kitab suci Al-Quran,
integritas dan kejujuran yang tinggi dan Al-Baqarah ayat 282. Ayat ini sebagai symbol of
akuntan juga harus dapat menghargai economic yang mempunyai nature of accounting
kerahasiaan informasi yang diketahuinya yang dapat dianalogkan dengan double entry, dan
selama pelaksanaan tugas dan jasa baik menggambarkan angka keseimbangan atau neraca.
kepada organisasinya atau langganannya. Comclusion, yang dapat kita petik juga,
2. Legitimasi bahwa kaidah akuntansi dalam konsep syariah Islam
Akuntan harus dapat memastikan bahwa semua dapat didefinisikan sebagai kumpulan legal basis
kegiatan profesi yang dilakukannya harus yang baku dan permanen, yang disimpulkan dari
memiliki legitimasi dati hukum syariah sources of Islamic shari'a dan dipergunakan sebagai
maupun peraturan dan perundangan yang aturan oleh seorang akuntan dalam pekerjaannya,
berlaku. baik dalam pembukuan, analisis, pengukuran,
3. Objektivitas pemaparan, maupun penjelasan, dan menjadi pijakan
Akuntan harus bertindak adil, tidak dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa.
memihak, tidak bias, bebas dari konflik
kepentingan dan bebas dalam kenyataan KAJIAN TINDAK LANJUT
maupun penampilan. Objektivitas mencakup Akuntansi ini sifatnya muamalah maka
juga bahwa ia tidak boleh mendelegasikan pengembangannya diserahkan pada human wisdom.
tugas dan pertimbangan profesinya kepada Sedangkan Al-Quran dan Sunnah hanya
pihak lain yang tidak kompeten. membekalinya dengan beberapa value system seperti
4. Kompetensi profesi dan rajin landasan etika, moral, kebenaran, dan sebagainya.
Akuntan harus memiliki kompetensi Jadi, untuk penetapan basic concepts teori akuntansi
profesional dan dilengkapi dengan latihan- syariah didasarkan pada prinsip filosofis. Sedangkan
latihan yang dibutuhkan untuk menjalankan prinsip filosofis secara implisit diturunkan dari
tugas jasa profesi tersebut dengan baik. Dia konsep faith, knowledge dan action yang berasal dari
harus melaksanakan tugas dan jasa values tauhid. Surat Al-Baqarah, Islam mewajibkan
profesionalnya dengan rajin dan berusaha untuk melakukan pencatatan untuk dijadikan bukti
sekuat tenaga at all cost sehingga ia bebas dilakukannya transaksi dan menjaga agar tidak
dari tanggung jawab yang dibebankan terjadi manipulasi.
kepadanya bukan saja dari atasan, profesi,
public tetapi juga dari Allah SWT. RUJUKAN
5. Perilaku yang didorong keyakinan agama
(keimanan) 1. An-Nabhani, Taqiyuddin. 2001. Peraturan
Perilaku akuntan harus konsisten dengan Hidup dalam Islam. Pustaka Thariqul Izzah,)
keyakinan akan nilai Islam yang berasal dari Bogor.
prinsip dan aturan syariah. Senua perilaku dan 2. Antonio, Muhmmad Syafii. 2001. Bank
tindak tanduk harus disaring dan didorong oleh Syari'ah dari Teori ke Praktik. Salemba Empat.
nilai-nilai Islam. Jakarta
6. Perilaku profesional dan standar teknik
Kariyoto : Akuntansi dalam Perspektif Syariah Islam 51

3. Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Islam.


Bumi Aksara. Jakarta.
4. -----------------------------.2002. Auditing dalam
Persfektif Islam. Purtaka Quantum. Jakarta.
5. Ibnu, Subiyanto. 1993. Metode Penelitian
Akuntansi. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Yogyakarta.
6. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar
Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
7. Ludigdo, Unti. 2007. Paradoks Etika Akuntan.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
8. Nurhayati, Sri Wasilah. 2009. Akuntansi
Syariah di Indonesia.: Salemba Empat. Jakarta
9. Purnama, Esya Febri. 2008. Pengaruh
Kompetensi Auditor dan Pemahaman Sistem
Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor
Bea dan Cukai di Wilayah Jakarta. Tesis Medan
: Pascasarjana USU.
10. Rifqi, Muhammad. 2008. Akuntansi Syariah:
Konsep dan Implementasi PSAK Syariah. P3EI
Press. Yogyakarta.
11. Syahatah, Husein. 2004. Akuntansi Zakat:
Panduan Praktis Penghitungan Zakat.
Kontemporer: Penerbit Pustaka Progressif.
.Jakarta.
12. Triyuwono, Iwan. 2006. Perspektif, Metodologi,
dan Teori Akuntansi Syariah. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai