Secara sempit statistik dapat diartikan sebagai data. Dalam arti yang luas
statistik dapat berarti sebagai alat untuk : menentukan sampel,
mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisa data dan
menginterpretasi data, sehingga menjadi informasi yang berguna.
Rumus:
Jumlah cidera dgn hilang waaktu kerja x 1,000,000
Frekwensi Rate = Total Person-hours Worked
Contoh:
Organisasi dengan tenaga kerja 500 orang, jumlah jam kerja yang telah
dicapai 1,150,000 juta jam kerja orang. Pada saat yang sama cidera yang
menyebabkan hilangnya waktu kerja sebanyak 46. Berapa frekwensi
ratenya ?
46 x 1,000,000
Frekwensi Rate = 1,150,000 = 40
Nilai frekwensi rate 40 berarti, bahwa pada periode orang kerja tersebut
terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 40 jam per-sejuta orang kerja. Angka
ini tidak mengindikasikan tingkat keparahan kecelakaan kerja. Angka ini
mengindikasikan bahwa pekerja tidak berada di tempat kerja setelah
terjadinya kecelakaan kerja.
Contoh:
Sebuah tempat kerja telah bekerja 365,000 jam orang, selama setahun telah
terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan 175 hari kerja hilang.
Tentukan rate waktu kerja hilang akibat kecelakaan kerja tersebut.
5 x 1,000,000
Frekwensi Rate = 365,000 = 13,70
175 x 1,000,000
Severity Rate = 365,000 = 479
Nilai severity rate 479 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut
berarti, pada tahun tersebut telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 479
hari per sejuta jam kerja orang.
3. Rerata Hilangnya Waktu Kerja (Average Time Lost Rate/ALTR)
Ukuran indicator ini sering disebut juga Duration Rate digunakan untuk
mengidikasikan tingkat keparahan suatu kecelakaan. Dengan penggunaan
ALTR yang dikombinasikan denga Frekwensi Rate akan lebih menjelaskan
hasil kinerja program K3. ALTR dihitung dengan membagi jumlah hari yang
hilang akibat kecelakaan dengan jumlah jam kerja yang hilang (LTI).
Rumus:
Atau
Frekwensi Rate
Average Time Lost Rate = Severity Rate
Contoh:
Organisasi dengan tenaga kerja 500 orang, jumlah jam kerja yang telah
dicapai 1,150,000 juta jam kerja orang dan Lost Time Injury-nya (LTI)
sebesar 46. Misalkan dari laporan Kecelakaan Kerja selama 6 bulan diperoleh
informasi sbb:
10 kasus hilang waktu kerja dalam 3 hari sekali = 30
8 kasus hilang waktu kerja dalam 6 hari sekali = 48
12 kasus hilang waktu kerja dalam 14 hari sekali = 168
4 kasus hilang waktu kerja dalam 20 hari sekali = 80
10 kasus hilang waktu kerja dalam 28 hari sekali = 280
2 kasus hilang waktu kerja dalam 42 hari sekali = 84
Total keseluruhan = 690 hari kerja hilang
Dengan demikian,
690
Rerata Hilangnya Waktu kerja = 46 = 15
4. Incidence Rate
Incidence rate digunakan untuk menginformasikan kita mengenai prosentase
jumlah kecelakaan yang terjadi ditempat kerja
Rumus:
46 x 100
Incidence Rate = 500 = 9,2%
Contoh:
2 125 0,5
4 250 1,0
8 500 2,0
Nilai FSI ini dapat kita jadikan rangking kinerja antar bagian di tempat kerja.
5. Safe-T Score
Safe T score adalah nilai indikator untuk menilai tingkat perbedaan antara dua
kelompok yang dibandingkan. Apakah perbedaan pada dua kelompok
tersebut bermakna atau tidak. Dalam statistik biasanya disebut sebagai t-test.
Perbedaan ini dinilai untuk membandingkan kinerja suatu kelompok dengan
kinerja sebelumnya. Hasil perbedaan ini dapat dijadikan apakah terjadi
perbedaan yang mencolok atau tidak. Selanjutnya dapat dipakai untuk menilai
kinnerja yang telah kita lakukan.
Rumus:
Interpretasi :
Score positif dari Safe T Score mengindikasikan jeleknya record kejadian,
sebaliknya score negatif menunjukkan peningkatan record terdahulu.
Interpretasi dari Score ini selengkapnya sebagai berikut:
Safe T Score diantara +2.00 dan 2.00, artinya tidak ada perbedaan
atau perbedaan tidak bermakna.
Safe T Score lebih besar atau sama dengan +2.00 menunjukkan
menurunnya performance/kinerja K3, atau ada sesuatu yang salah.
Safe T Score lebih kecil atau sama dengan -2.00 menunjukkan
membaikknya performance/kinerja K3, atau ada sesuatu yang baik dan
perlu dipertahankan.
Contoh :
Lokasi A Lokasi B
Tahun lalu 10 kasus kecelakaan Tahun lalu 1000 kasus kecelakaan
- 10,000 jam orang kerja - 1000,000 jam orang
- Frekwensi Rate = kerja
1,000 - Frekwensi Rate =
1,000
Frekwensi rate untuk lokasi A meningkat 50%, sedang pada B hanya 10%.
Apakah ada sesuatu yang salah dari salah satu atau kedua data ini ?
Jawab:
Frekwensi Rate Sekarang Frekwensi Rate Sebelumnya
Safe-T Score =
Frekwensi Rate Sebelumnya
Juta jam kerja orang sekarang
Lokasi A
Safe-T Score = 1,500 1,000
1,000
0,01
500
= 317
1,000
1,00
100
= 31.7
4 (1 P)
N = Y2 (P)
Keterangan:
N = Jumlah keseluruhan pengamatan yang dibutuhkan
P = Prosentase dari unsafe observation
Y = derajat akurasi yang diinginkan (biasanya 10% atau 5%)
Contoh:
Dari hasil survey awal ditemukan 126 jumlah observasi ditemukan 32 amatan
unsafe act, dengan demikian % unsafe act = 32 x 100/126 = 0,254. Untuk
mengetahui jumlah amatan yang sebenarnya untuk hasil yang akurat, maka
dimasukkanlah ke dalam rumus sebagai berikut:
4 (1 P)
N = Y2 (P)
4 (1 0,25)
N = 0,102 (0,25)
IV. Penutup
Akhirnya demikian materi ini disajikan, masukan dan saran untuk perbaikkan
akan selalu kami pertimbangkan, semoga bermanfaat bagi kita semua