Anda di halaman 1dari 28

BASIC CONDITIONAL

A. Data subjektif / objektif


FACTOR

1. Sistem keluarga Data subjektif

Status pernikahan:Menikah
Jumlah anak kandung : jumlah anak 3
Tinggal serumah dengan:kedua anak kandung yang sudah menikah dan memiliki 2 cucu
Pengambilan keputusan dalam keluarga :suami
Peran dalam keluarga? Sebagai ibu
Sebelum sakit : klien mengatakan membantu suami dalam mencari nafkah sebagai penjual
beras dan pembantu rumah tangga
Setelah sakit : klien mnegatakan dalam mencari nafkah untuk menggantikan fungsi atau
perannya digantikan oleh kedua anaknya yang tinggal bersama
Riwayat penyakit keluarga: klien mengatakan tidak tahu riwayat penyakit keluarganyaseperi
ayah atau ibunya yang menderita diabetes, tidak terdapat keluarga yang menderita TBC, Asma,
Darah Tinggi.
Genogram (3 generasi):
63 tahun

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan

: Meninggal

: Garis keturunan
: Tinggal serumah

: HiduP
: Pasien
Anggota keluarga yang tinggal serumah:suami, 2 Anak dengan 2 menantu, 2 Cucu
Usia anak terkhir: 26 tahun (sudah menikah dan tinggal serumah dengan klien)

Data Objektif

Tipe keluarga : Tradisional (The nuclear family)


Tahap perkembangan: keluarga usia lanjut

Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care : ya

2. Sosiokultural dan Data Subjektif


spiritual
Suku: Jawa.
Bahasa Utama: jawa
Kesulitan Membaca dan menulis : klien mengatakan mampu membaca dan menulis
Agama : Islam
Ritual kegamaan atau spiritualitas
Spiritual : klien tidak memiliki kebiasaan spiritual seperti berdoa
Religiusitas : klien mengatakan jarang melakukan ibadah sholat

Kebutuhan terapi : tidak ada


Kemampuan pemenuhan self care : ya

3. Status kesehatan Keluahan utama saat pengkajian : merasa telah baik tidak pusing dan lemas
Alasan masuk RS:
Klien mengatakan tiba-tiba lemas seperti mau pingsan
Riwayat perjanan penyakit:
Klien mengatakan pada tanggal 18 april 2016 ia merasa sedikit lemas dan demam pada pukul
22.00, klien menganggap keluhannya tersebut akibat kelelahan dalam bekerja dan kelelahan
dalam mempersiapan kegiatan khitanan cucunya yang baru lahir, klien hanya tertidur saja
karena klien mengangap hal ini akan sembuh dengan beristirahat. Rasa lemas yang di rasakan
oleh klien seperti tidak memiliki tenaga dan kepala terasa pusing, pada tanggal 19 april 2016
klien mengatan tubuh terasa lebih baik dan ia tetap membantu anaknya yang mengadakan
khitanan tersebut, tiba-tiba pada pukul 17.00 klien mengeluh pusing dan lemas, dan tidak
sadarkan diri.
Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat Faktor Resiko: Obesitas, Gaya hidup (mengkonsumsi makanan /minuman
yang mengandung gglokosa tinggi, mengkonsumsi makanan yang manis)
Klien mengatakan memiliki riwayat tindakan debridemen (perawatan luka) pada tahun 2015,
klien mengatakan akibat kecelakan sepeda motor terdapat luka pada kaki, kemudian luka
tersebut dibiarkan saja karena klien menganggap luka tersebut akan sembuh dengan cepat,
karena luka yang dibiarkan saja klien mengatakan luka tidak kunjung sembuh lebih dari 2
minggu dan membuat adanya bau yang khas, kemudian klien memutuskan untuk
memeriksakan lukanya ke rumah sakit, dan klien diberitahu terkena Diabetes Mellitus tipe 2
dan harus menjalani pengobatan
Riwayat terapi/ pengunaan obat:
Penggunaan obat diabetes sejak 1 tahun yang lalu, klien tidak mengetahui nama atau
golongan obat yang dberikan.
Alergi:tidak ada
Diagnosa medis: DM on Hiperglicemic State

Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care : ya

Tambah lab awal masuk/gds: 339 g/dl pada jam 22.00

Riwayat luka: awalnya hanya goresan luka kemudian dibiarkan lama sehingga luka smeakin parah,
akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk debrideman.

4. Faktor sistem Data Subjektif :


kesehatan
Klien mengatakan jika sakit langsung pergi ke tempat praktik dokter umum

Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care : ya

5. Pola hidup Data subjektif :

Pekerjaan klien mengatakan sebagai penjual beras dan pembantu rumahtangga


Jenis Pekerjaan : buruh
Waktu bekerja dalam seminggu: 56jam dalam satu minggu
Latihan fisik dalam seminggu: klien tidak pernah melakukan aktifitas fisik khusus seperti
senam diabtes
Kegiatan atau pola hidup sehari-hari: klien mengatakan hanya melakukan pekerjaan dari pagi
hingga malam hari sebagai penjual beras dan pembantu rumah tangga
Klasifikasi pekerjaan: pekerjaan sedang: dengan kebutuhan kalori 272,79 kkal/jam

Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care : ya/didikripsikan (mandiri/dibantu)

6. Faktor lingkungan Data subjektif

Kondisi rumah : klien mengatakan kondisi memiliki pentilasi yang baik, terdapat jamban
pribadi, dan jauh dari lingkungan pabrik
Kondisi rumah dan lingkungan yang mempengaruhi meningkatnya gula darah seperti stress
lingkungan, adanya polusi: tidak ada
Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care : ya

7. Sumber daya / Data subjektif:


kemampuan /
Sumber biaya : individu
kekuatan
Ansuransi:jamkesmas

Bantuan biaya :dari anak-anak yang sudah bekerja


Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care : ya

8. Tahap tumbuh Data Objektif


kembang
1. PerkembanganKepribadian menurut SigmundFreud: Masa Akhir Dewasa (late adulthood) 46
meninggal
2. Tahap perkembangan psikososial menurut Erikson: Integrity vs Despair (pada usia diatas 50 tahun)
pada masa ini cenderung melakukan introspeksi diri jika orang tersebut banyak mengalami
kegagalan maka akan timbul keputus asaan. Pada pasien ini pasien menerima dan pasrah, namun
cendrung pasien putus asa, pasien mengatakan aktifitas banyak dan makan lauk biasa tapi kenapa
menderita penyakit seperti DM. ini berarti tahap perkembangan psikososial pasien tidak sesuai.

Kebutuhan terapi : edukasi

Kemampuan pemenuhan self care : tidak

KOMPONEN
B. Data subjektif / objektif
KEKUATAN

1. Kewas- padaan Klien mengatakan mengetahui jika kondisi kadar gula darahnya meningkat yaitu badan terasa lemas,
sering kencing, minum banyak, dan adanya penurunan nafsu makan. Jika hal tersebut terjadi biasanya
2. Energi
klien lebih memilih istirahat dan tetap mengkonsumsi obat diabetes yang diberikan dokter, berobat
3. Kontrol tubuh pun dilakukan ke dokter dan alasannya jika tidak berobat maka pekerjaan akan terbengkalai
pendapatan akan berkurang karena suami bekerja sebagai buruh. Pengambil keputusan dalam
4. Alasan
keluarga klien mengatan adalah suami, walaupun suami tidak menderita diabetes namun suami dan
5. Motivasi anak-anaknya mendukung untuk teteap berobat dan mengkonsumsi obat gula darah, namun untuk

6. Pengambilan membatasi pengkonsumsian diabets, tindakan latihan fisik, dan mengikuti edukasi dan memeriksakan

Keputusan gula darah, klien mengatakan tidak pernah melakukan, dan klien tidak mengetahui hal tersebut.

7. Pengetahuan Teknis 1. Edukasi


klien mengatakan untuk mengontrol kesehatannya lebih senang pergi ke raktek dokter umum
8. Keterampilan
(sumber informasi). Pasien mengetahui gejala penyakitnya serta komplikasi, namun tidak paham
9. kesesuaian tindakan mengenai factor yang dapat meningkatkan kadar gula darah
2. Diet (nutrisi)
10. dapat melakukan /
Pasien tidak patuh tentag diet yang harus dijalani. Dibuktikan dengan pasien mengatakan masih
mengintegrasikan
sering mium teh dan porsi makan besar.
3. Aktifitas fisik
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan olahraga, pasien menganggap bahwa aktifitas
angkat barang sudah termasuk olahraga.
4. Obat-obatan
Pasien mengatakan jika sakit langsung berobat ke dokter dan patuh terhadap jadwal minum obat
yang diberikan dokter
5. Monitor gula darah
Pasien tidak pernah memeriksakan gula darahnya secara rutin..
Kebutuhan terapi : edukasi

Kemampuan pemenuhan self care : tidak

UNIVERSAL SELF CARE


C. Data subjektif / objektif
REQUISITE (USCR )

1 Kebutuhan oksigen Data Subjektif:

Riwayat penyakit/ penyakit sebelumnya


Klien mengatakan tidak ada penyakit batuk, batuk berdarah, sesak, asma, TBC, sinusitis,ISPA
Keluhaan saat ini : klien mengatakan tidak ada keluhan pada dada seperti rasa tertindih ataupun
terbakar, dan klien mengatakan tidak pusing

Data Objektif

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Tingkat kesadaran : Compos Mentis


Warna kulit : tidak terdapat sianosis
Kontraksi muskulus sternomastoideus dan penggunaan otot bantu pernafasan: tidak ada
Suara Napas : Vesikular
Pergerakan dinding dada: simetris
Bentuk dada : normal
Jejas pada daerah thorak: tidak ada
RR: 26 x/m
Tanda distres jantung dan respirasi : tidak ada
Palpasi

CRT: < 2 detik


Fremitus taktil : tidak terdapat penurunan getaran
Nyeri tekan Thorak : tidak terdapat nyeri tekan pada intercostal
Iktus kordis teraba pada intracosta 4
Perkusi

Paru: batas jelas dari apeks sampai basis pulmunalis dan suara sonor
Auskultasi : Vesikular

TD : 130/80 mmHG

Hasil laboratorium:

Laporan hasil EKG: interpretasi hasil EKG normal


Hematology

Hgb : 9,6 grm/dl


PCV (Hct) : 27%
RBC : 2,98 juta/ul
WBC : 18,5 ribu/ul
Platelet count : 227 ribu/ul
APTT :-
Enzyme jantung (CPK, CPK-MB, LDH, troponin 1) :-
sputum tests (C&S, cytology, AFB) :-
CT scan : -
Rumus kebutuhan Oksigen:

normal
13.000 = 26 x 500

MV: minute Volume

TV: tidal Volume (500 cc)

RR: 16-24

Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care: ya

2 Cairan Pemeriksaan Subjektif:

Kebutuhan cairan

Jumlah dan jenis minuman :


Sebelum sakit: klien mengatakan sering minum teh sampai meminum lebih dari 5 gelas besar/
hari

Saat sakit: klien mengatakan hanya sering minum air putih 4 gelas/ hari, klien mengatakan
sering merasa haus

Data Objektif Saat pemeriksaan:

Intake

- Minuman : 1000cc
- Makanan: 50cc
- Infus :2160cc
- Total intake : 3210 cc
Output:

- Urine: 1200cc
- Feses: BAB 1 kali : 50cc
- IWL: 1200cc
- Total output: 2450 cc

Balance cairan 24 jam : lebih 760

Pemeriksaan Objektif:
Inspeksi

Mukosa bibir : lembab


Turgor:elastis
Palpasi

CRT: <2det
Edema pitting: Tidak
Suhu: 360C
Laboratorium

Hct (PCV) : 27%


Serum osmolarity:-
urine osmolarity: -
BUN: -
Electrolytes: -

Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care : ya

3 Nutrisi Pemeriksaan Subjektif

Frekuensi:
Sebelum sakit: klien mengatakan tiga kali sehari dan banyak bisa menghabiskan dua porsi
Saat sakit : klien mnegatakan hanya makan dua sdt nasi karena lidah terasa pahit dan tidak ada
nafsu makan
Jenis:
Sebelum sakit: lauk pauk biasa (sayur, tahu tempe)
Saat sakit : (porsi yang disediakan rumah sakit)
Porsi:
Sebelum sakit: 2-3 piring
Saat sakit : tidak mengahbis 1 porsi makanan yang disediakan rumah sakit
Makanan yang disukai:
Sebelum sakit: tahu dan tempe
Saat sakit : tidak ada,klien mengatakan tidak nafsu makan
Makanan Yang tidak disukai/pantangan:
Sebelum sakit: tidak makan makanan yang manis-manis
Saat sakit : hanya mengkonsusmsi makanan dari rumah sakit saja
Alergi makanan: tidak ada
Penurunan BB dalam 6 Bulan: Ya
Jumlah: 14 kg

Kehilangan nafsu makan saat ini: Bulimia


Gangguan pencernaan: tidak ada, hanya mengeluh mual
Diet khusus dirumah: kurangi makanan yang manis
Pengolahan makanan: klien mengatakan mengelola makanan seperti biasa dan dilakukan sendiri
dirumah
Riwayat pencetus DM adalah obesitas dan konsumsi karbohidrat yang terllu tinggi
Setelah dm pola makan tetap, hanya mengurangi yang manis. Sedangkan porsinya tetap sama

Pemeriksaan objektif:

Pemeriksaan fisik

BB: 49
TB:160
IMT= BB(kg)/ TB2 (m) : IMT= 18,5 25,0 Normal
Body tipe: apel
Penentuan Gizi dan Jumlah Kalori Perhari: Berat Badan Normal ( BBR 90 100 % ) kebutuhan
kalori sehari : 30 kalori / kg BB.
Laboratorium

Hb : 9,6 gr/dl, tidak dilakukan transfuse darah


RBC : 2.98 juta/ul
Albumin :-
Gula Darah : igd n pemeriksaan
Asam urat :-
Keton dalam urin : -
Kolesterol total : -
Trigliserida :-
HDL :-
LDL :-
Dll :
GDS (19/4/16) : Jam 17.15 : 200, Jam 23.00 : 54,
GDS (20/4/16) : Jam 01.00 : 232, Jam 04.00 : 186, Jam 06.00 : 145, Jam 11.00 : 199, 18.00 : - ,
23.00 :129
GDS (21/4/16) : Jam 06.00 : 151

Kebutuhan terapi : edukasi

Kemampuan pemenuhan self care : tidak

4 Eliminasi Data Subjektif

Pola Eliminasi Uri

Frekuensi:
Sebelum sakit: sering BAK (4-5 x/hr) pada malam hari, pada siang hari (3-4x/hari)
Saat sakit : 3x/hr
Jumlah:
Sebelum sakit: 1800cc
Saat sakit : 1200cc
Bau
Sebelum sakit: bau khas urine
Saat sakit : bau khas urine
Warna
Sebelum sakit: coklat terang
Saat sakit : coklat terang

Pola Eliminasi Alvi:

Frekuensi:
Sebelum sakit: 2x/hari
Saat sakit : 1x sehari
Konsistensi:
Sebelum sakit: padat
Saat sakit : padat
Bau
Sebelum sakit: normal
Saat sakit : normal
Warna:
Sebelum sakit: kuning kecoklatan
Saat sakit : kuning kecoklatan

Mobilitas dan kecekatan: aktifitas dibantu sebagian


Tabung / Drainase / stoma: tidak ada

Suara Usus: (5 - 20 suara / min) : Normoactive (18s/m)

Edema: Tidak

Masalah Eliminasi: tidak ada masalah eliminasi

Pemeriksaan urinalisis

pH : -
WBC : -
RBC : -
BUN : -
Dll:.Glukosa urine +4

Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care :

5 Aktifitas / istirahat Istirahat Tidur

Data Subjektif

Penyakit : klien mengatakan menderita kencing manis sejak 11 tahun yang lalu dan baru
merasakan dan mengerti penyakit DM sejak 1 yahun yang lallu
Pengunaan Obatan dan alkohol : klien mengatakan hanya mengkonsumsi obat diabetes yang
diberikan saja, tidak mengkonsumsi alkohol
Gangguan Tidur klien mengatakan sering terbangun tiba-tiba dan tidak dapat tidur kembali
dengan cepat
Pola tidur :
Sebelum sakit : klien mengatkan tidur malam hari sekitar jam 22.00 dan bangun jam 03.00 dan
jarang tidur siang. Jumlah tidur perhari 5-6 jam. Kegiatan sebelum baisanya menonton televise
dan saat bangun merasa segar.
Saat sakit : klien mengatakan tidak bisa tidur malam ataupun siang dan sering terbangun tiba-
tiba.terkdang perasaan saat bangun merasa lemas.

Data objektif

Insomnia Severity Index: 13 (gangguan tidur tahap awal)

Aktifitas

Data subjektif

Jenis akitivas yang biasa dilakukan dalam 24 jam:


Sebelum sakit: bekerja dari pagi hingga malam hari sebagai penjual beras dan pemabantu rumah
tangga. Hal ini berarti ketidaksesuaian aktifitas dengan usia klien,yang seharusnya klien pada
usia 63 tahun hanya beraktifitas ringan yang tidak membebani tulang
Saat sakit : tidak bisa melakuka aktifitas dan hanya tidur di tempat tidur
Aktifitas olah raga dalam seminggu : klien mengatakan tidak ada
Jenis olah raga yang dilakukan klien mengatakan tidak ada
Pemenuhan kebutuhan makan, Kebutuhan toileting, Mandi, Berpakaian, Mobilitas tempat tidur,
Mobilasi di tempat tidur, Rom/ambulasi :
Sebelum sakit: mandiri
Saat sakit : dibantu orang lain
Mobilisasi:Mobilitas sebagian
Sebelum sakit: penuh
Saat sakit : sebagian

Data objektif

Deformitas bentuk kaki : tidak ada deformitas


Postur tubuh: normal
Tidak terdapat kalus, verikula plantaris dan ulkus neoropatik
Kekuatan otot (lovett Scale) pada otot bisesp dan trisep:Derajat 5
Alat bantu mobilisasi : tidak ada
Masalah keterbatasan dalam aktifitas:kelemahan
Thrapi pembatasan aktifitas : tidak ada
Nilai kebutuhan ADL:
Mandi: 2

Toleting: 2
Berpakain:2

Mobilisasi tempat tidur: 2

Makan/minum: 2

Rom:0

Ket : 0 : mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung
total.
DFU: tidak
ABI : 0.9 mmHg (normal)
Skala Resiko Jatuh:15 (0-24 : Tidak beresiko)

Kebutuhan terapi : edukasi

Kemampuan pemenuhan self care : tidak

6 Interaksi sosial Data subjektif

Interaksi dengan anggota keluarga :Sering


Sebelum sakit: sering
Saat sakit: jarang
Teman dekat : tidak ada
Kelompok sosial : kadang-kadang mengikuti pengajian
Keluhan penglihatan
Sebelum sakit: klien mengatakan kabur pandangan
Saat sakit: klien juga mengatakan kabur pandangan
Keluhan pendengaran : klien mengatrakan tidak ada gangguan
Data objektif

Strategi koping keluargaa: strategi Koping Fungsional


Gangguan Penglihatan : pandangan kabur
Gangguan Pendengaran: tidak ada

Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care : ya

7 Pencegahan bahaya Data subjektif

Faktor resiko: klien mengtakan tidak mengetahui adanya factor resiko untuk terjangkit kencing
manis, karena dari keluarga tidak ada yang menderita kencing manis seperti dirinya. Klien
mengatakan hanya sering mengkonsumsi the dan makan denagn porsi yang banyak
Life style :kurang olah raga, teh, kopi, dan merokok
Riwayat penyakit infeksi: tidak ada
Managemen preventif DM:tidak mengetahui managemen diabtes hanya adanya informasi dari
dokter mengatakan untuk mengurangi jumlah makanan dan tidak mengkonsumsi makanan yang
manis, dan tetap meminum obat diabetes
Managemen stress: lebih suka bercanda dengan keluarga
Riwayat pemeriksaan rutin : tidak ada
Riwayat imunisasi dasar : klien mengatakan tidak tahu
Data objektif

Laboraturium

Gula darah sewaktu : 149

Tekanan Darah: 130/80 mmHg

Kolesterol : -

(Triglesida, HDL, LDL, Total) : -

Asam Urat: -

WBC : 18,5 rb/ul

HBg : 9,6 grm/dl

Ht : 27%

CD-4 : -

Mantouk Test : -

BTA : -

Rotgen thorak : -
Kebutuhan terapi : edukasi

Kemampuan pemenuhan self care : tidak

8 Normalitas Data subjektif

Perasaan saat sakit saat ini: klien mengatakan khawatir memikirkan anak dan cucu di rumah
Saat dirawat dirumah sakit ada memiliki perasaan: Cemas
Antisipasi yang dilakukan jika terjadi perubahan peran akibat adanya kematian, kelahiran anak,
perceraian : dia merasa pasrah jika hal yang tidik diinginkan terjadi.dan dalam pengambilan peran
dia lebih mempercayai suaminya dalam hal tanggung jawab
Data Objektif

Konsep Diri
Positif : Merasa mampu mengatasi masalah

Negative :tidak peka terhadap kritik

DASS :Ringan : 15-18


Koping Individu : Adaptif
Mampu mengontrol emosi
Melakukan aktifitas yang konstruktif
Menerima dukungan orang lain
Memecahkan masalah secara efektif
Kebutuhan terapi : tidak ada

Kemampuan pemenuhan self care : ya

Developmental Self
D. Data subjektif / objektif
Care Requisites (DSCR)

1. Perkembangan Teori perkembangan moral: prinsip etika universal


manusia
Teori perkembangan kognitif:periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Deskripsikan: dari haisl observasi dan wawancara tidak ada tanda-tanda gangguan perkembangan
pada pasien

2 Situational self-care a. Peristiwa yang tidak menyenangkan:


requisites Jelaskan: KLL 1 tahun yang lalu menyebabkan klien merasakan takut jika terjadi kecacatan pada
kaki dan mengakibatkan tidak mampu bekerja
b. Pengalaman buruk terhadap pemeliharann kesehatan, mengatasi sakit, dan pemulihan:
Pekerjaan suami yang tidak tetap dan kurangnya pendidikan (tingkat pendidikan yang rendah)

HEALTH DEVIATION
E. SELF CARE REQUISITES Data subjektif / objektif
(HDSCR)
Data Subjektif:

a. Bantuan medis yang tepat


c. Bantuan medis: klien mengatakan jika sakit langusng ke dokter, misalnya merasa pusing,
lemas, atau apabila obat habis
d. Harapan dalam perawatan di rawat inap / pengobatan / rehabilitasia: cepat sembuh
b. Efek dari penyakit dan pengobatan atau terapi yang dijalani
Dampak dari penyakit yang diderita sekarang: dampak dari penyakit mengakibatkan
aktifitasnya sehari-hari
Gejala hiperglikemia dan hipoglikimia: klien tidak bisa menjelaskan karenaa tidak mengetahui
perbedaan diantara keduanya
c. Langkah-langkah teraupetik :
Pengontrolan glukosa darah : klien mengatakan apabila makan hanya setengah porsi dan
membatasi memakan makanan yang manis
Pengetahuan terhadap managemen penatalaksanaan self care diabtes mellitus : klien belum
memahami managemen diabetes mellitus
Kemampuan dalam pelaksanan diabtes dengan meminum obat oral atau insulin: klien
mengatakan tidak mengetahui nama obat yang diminum, fungsi serta kegunaannya
d. Menyadari dan mengetahui efek samping dari tindakan perawatan medis: klieh mengatkan tidak
tahu, dan ketika meminum obat diabetes, dia mengatakan tidak ada keluhan yg dirasakan
e. Modifikasi konsep diri dan citra diri sesuai kondisi pasien : klien mengatakan pasrah menerima
resiko dari penyakit diabetes yang dideritanya dan berusah untuk selalu berobat
f. Penyesuai atau penerimaan terhadap penyakit: klien mengtakan, karena DM ini cepat lemas dan
membuat dirinya cepat lapar, sehingga dia sendiri membutuhkan penyesuaian, tidak seperti
dahulu ketika masih sehat.
Penerimaan anda terhadap kondisi yang saat ini terjadi seperti adanya gangguan pada
pembuluh darah, jantung, strok, dll yang mempengaruhi perubahan peran dan status
ekonomi anda: dengan menderita diabetes saya merasakan stamina dalam bekerja menurun

Terapi :

19 April 2016 20 April 2016 21 April 2016


1. Cefotaxime 2x1 gram injek 1. Cefotaxime 2x1 gram injek 1. Cefotaxime 2x1 gram injek
2. Levofloxaxin inf 1x5 mg
2. Levofloxaxin inf 1x5 mg 2. Levofloxaxin inf 1x5 mg
3. Tomit inj 2x1 amp
4. Antrain inj 2x1 amp 3. Tomit inj 2x1 amp 3. Tomit inj 2x1 amp

5. Metformin 2x500mg 4. Antrain inj 2x1 amp 4. Antrain inj 2x1 amp
6. Glimetpirin 1x1 tablet
5. Metformin 2x500mg 5. Metformin 2x500mg
7. Infus NaCL 30ttp
8. O2 3 L/m 6. Glimetpirin 1x1 tablet 6. Glimetpirin 1x1 tablet
9. Noverapid (IGD)
7. Infus NaCL 30ttp 7. Infus NaCL 20ttp

Anda mungkin juga menyukai