Anda di halaman 1dari 7

SINOPSIS NOVEL ATHEIS (ACHDIAT

K. MIHARDJA)
https://saranghaeindonesia.wordpress.com/2012/04/11/sinopsis-novel-atheis-achdiat-k-mihardja/

sisteatika
cover
identitas novel (+ gabar novel)
kepengarangan
synopsis
keleahan dan kelebihan
siplan
Judul : Atheis

Pengarang : Achdiat K. Mihardja

Tahun : 1986

Sinopsis Novel :

Hasan adalah seorang pemuda yang lahir dari sebuah keluarga yang fanatik terhadap agama Islam. Maka
tak heran jika ia pun juga sangat taat dalam beribadah. Hasan merupakan pemuda yang lugu dan sangat
menghormati orang tuanya. Ia anak yang berbakti dan menurut terhadap orang tuanya.

Saat hasan beranjak dewasa, ia melanjutkan sekolahnya ke Bandung. Di sana ia berkenalan dengan
Rukmini dan menjalin hubngan dengannya. Orang tua Hasan merupakan orang tua dari keluarga raden,
untuk itu mereka menyarankan agar Hasan memilih seorang wanita yang dari kalangannya. Namun
Rukmini bukanlah orang dari kalangan yang sama dengan Hasan, sehingga orang tua Rukmini
memintanya untuk kembali ke Jakarta dan pada akhirnya dinikahkan oleh kedua orang tuanya dengan
seorang saudagar kaya. Hati Hasan sangat sakit. Ia pun merasa kecewa dan patah hati karena baginya
Rukmini adalah seseorang yang baik, soleha dan sangat cantik. Namun, hal tersebut tidak terus-menerus
manjadi beban pikirannya. Sejak saat itu Hasan menginginkan tingkatan ibadah yang lebih agar ia bisa
lebih dekat dengan sang pencipta. Ia pun mengikuti jejak ayahnya yang menganut ilmu tarekat.

Suatu hari Hasan bertemu dengan Rusli yang merupakan sahabat lamanya saat ia masih kecil. Di sana ia
juga melihat seorang gadis cantik yang mempesona Hasan pada pandangan pertama. Gadis yang
bernama Kartini tersebut kemudian dikenalkan oleh Rusli kepada Hasan. Ternyata Kartini adalah
seorang janda. Dahulu ia dinikahkan paksa oleh kedua orang tuanya dengan seorang yang sudah sangat
tua yang harusnya pantas ia panggil kakek, namun lelaki yang menjadi suaminya tersebut sangatlah kaya,
sehingga saat Kartini bercerai dari lelaki tua tersebut, ia membawa banyak warisan. Mulai saat itu pun
Kartini berniat untuk menjadi seorang wanita yang tegar dan tangguh. Kartini dan Rusli sangat akrab,
namun hanya sebatas hubungan kakak dan adik saja. Kartini menganggap Rusli adalah orang yang dapat
melindunginya.

Ternyata sejak pertemuannya tersebut Hasan mulai menaruh hati pada Kartini, ia pun mulai senang untk
berkunjung ke rumah Rusli hanya untuk sekedar bertanya tentang Kartini. Namun, setiap kali ia ke
rumah Rusli, ia pun pasti menjumpai Kartini di sana. Awalnya ia merasa cemburu dan mengganggap
pergaulan antara Rusli dan Kartini bukan hubungan antara kakak dan adik, melainkan lebih. Kini hasan
tahu bahwa Rusli merupakan seorang yang tidak percaya adanya Tuhan. Di setiap pembicaraan mereka
Hasan selalu tidak bisa mengedalikan diri saat argumen-argumen yang dikeluarkan Rusli logis adanya. Ia
pun sempat emosi terhadap Rusli. Namun, akhirnya ia menyimpulkan untuk membantu Rusli dan Kartini
ke jalan yang benar.

Usaha Hasan selalu gagal Karena ia berhadapan dengan orang-orang yang pengetahuannya luas. Usaha
menjadi tidak ada artinya ketika Hasan juga berkenalan dengan teman Rusli yang lain, yakni Anwar.
Anwar adalah seorang atheis, tidak percaya kepada Tuhan. Karena kepandaian Anwar mempengaruhi
Hasan, akhirnya Hasan mulai terpengaruh. Kesalehan yang selama ini melekat dalam dirinya perlahan-
lahan luntur. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan dan mulai tidak taat beribadah.

Kepercayaannya terhadap tuhan benarbenar luntur saat ia menjalin hubungan dengan Kartini. Ia
semakin menjadi sosok pribadi yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Di mata Hasan, sosok
Kartini sangat mirip dengan Rukmini, kekasihnya yang sudah dijodohkan oleh orang tuanya. Hasan dan
Kartini pun akhirnya menikah . kedua orang tua Hasan tidak menyetujui pernikahan tersebut. Namun
tekad Hasan sudah bulat. Ia tetap akan menikahi Kartini meskipun orang tuanya tidak merestui bahkan
mengusirnya dan tidak lagi menganggap Hasan sebagai anaknya. Pernikahan dipahami Hasan sebagai
perasaan suka sama suka.

Pernikahan Hasan dan Kartini selalu diwarnai dengan pertengkaran. Sikap kartini yang menganut faham
kebebasan membuat Hasan tidak terima dan menganggap Kartini sebagai seorang wanita yang tidak bisa
menghargai suaminya. Ia pun seringkali memukuli Kartini karena kecemburuannya terhadap sikap
Kartini dan sikap Anwar. Hasan merasa bahwa di belakangnya, istrinya tersebut berselingkuh dengan
Anwar. Kartini tetap saja mengelak. Hingga pada akhirnya mereka pun bercerai. Karena persoalan-
persoalan inilah Hasan kembali membutuhkan kekuatan Tuhan. Kesadaran inilah yang membuat Hasan
merasa berdosa tidak hanya kepada orangtuanya tetapi juga kepada Allah. Ia menyesal telah
meninggalkan nilai-nilai keagamaan dalam dirinya.
Setelah ia bercerai dengan Kartini ia pun pulang ke rumahnya. Untuk bertemu dengan kedua orang
tuanya dan meminta maaf atas apa yang telah ia perbuat. Ia ingin bersujud di kaki ayahnya yang ternyata
tengah sakit parah. Ayahnya tidak sudi dan tidak menerima semua permintaan maaf yang Hasan
ucapkan. Ia pun menyuruh Hasan untuk pergi dari rumahnya.

Lalu saat ia pergi ke sebuah hotel ia mendapatkan fakta bahwa pada hari saat ia dan istrinya bertengkar,
dan istrinya kabur dari rumah. Anwar dan Kartini berada dalam satu kamar. Semakin memuncak
kemarahannya saat ia mengetahui bahwa istrinya berusaha menolak Anwar seperti yang diucapkan oleh
pelayan di hotel tersebut. Ia pun pergi mencari Anwar hingga tengah malam. Ia tidak sadar bahwa saat itu
telah terjadi jam malam sehingga ia pun tertembak oleh peluru yang menembus punggungnya. Ia pun
tewas di tempat kejadian dengan penuh rasa sesal.

Komentar :
Novel Atheis ini mempuyai karakteristik novel pada angkatan 80an. Tema yang diambil tentang
ketuhanan maupun tentnag suatu masalah konsep kehidupan sosial. Pada novel atheis dijelaskan tentang
bagaimana seseorang yang terkena arus pergaulan yang tidak baik. Padahal orang tersebut merupakan
seseorang yang sangat alim dan taat kepada agama, namun karena pengaruh yang begitu kuat maka ia
pun terjerumus dalam kesesatan. Disini nilai-nilai ketuhanan banyak didapatkan. Seperti saat tokoh
Hasan berani melakukan suatu tindakan yang sudah melenceng dari agama bahkan menyebutnya sebagai
Atheis atau seseorang yang tidak percayaakan adanya Tuhan.
Bahasa yang digunakan realistis, yakni bahasa yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal
tersebut sesuai dengan karakteristik pada Novel Atheis ini. Nilai moral yang dapat diambil, anatara lain
sikap dan kepercayaan kepada Tuhan harus ada, karena bagaimana pun juga, hidup adalah dari Tuhan.
Iman yang kuat, tidak menjamin untuk tidak terkena arus pergaulan yang menyesatkan. Jika kita
membiarkan hidup kita dalam lingkungan mereka dan membiasakan diri dengan mereka. Untuk itu
penyaringan budaya harusnya dapat dilakukan oleh pribadi masing-masing.

SINOPSIS

ATHEIS

https://cahyafrance.wordpress.com/2012/07/29/sinopsis-novel-atheis-karya-achdiat-
kartamiharja/

Karya : Achdiat Kartamiharja


Hasan adalah pemuda desa yang taat pada agama, lugu dan selalu mendekatkan diri
pada Tuhan. Dia dibesarkan oleh seorang keluarga berdarah sunda yang sederhana
namun taat pada agama, sehingga Hasan tumbuh menjdi pemuda yang berilmu agama
yang cukup kuat dan juga sebagai pemuda lugu yang tidak suka berfoya-foya.

Suatu hari, dia melanjutkan sekolah di Bandung yaitu MULO. Saat bersekolah di
Bandung, Hasan mulai jatuh cinta kepada gadis yang cantik bernama Rukmini. Akan
tetapi, ketika Hasan sedang dimabuk cinta dengan Rukmini, dia harus mendengar
kabar bahwa Rukmini dijodohkan oleh orangtuanya dengan seorang saudagar kaya
dari Jakarta. Hasan sangat sedih dan frustasi, tetapi ia tetap istiqomah dan tidak lari
dari agamanya, sebaliknya dia malah semakin taat pada agama.

Setelah kejadian itu, Hasan bertemu dengan teman teman kecilnya, Rusli. Lalu Rusli
mengenalkan seorang janda cantik yang wajahnya mirip dengan Rukmini wanita
tersebut bernama Kartini. Hasan merasa bahwa Rusli adalah seseorang yang
menganut matrealisme, sedangkan Kartini adalah wanita yang menganut pergaulan
bebas. Dengan ilmu agama yang dia punya, Hasan sadar bahwa dia harus mencoba
menyadarkan mereka akan tetapi hasan selalu menemui kegagalan, karena tempat
dimana mereka hidup dipenuhi dengan orang-orang yang berfikir seperti Rusli dan
kartini.

Suatu ketika Hasan bertemu dengan teman Kartini yaitu Anwar, Anwar adalah seorang
yang menganut Atheis. Pertama-tama Hasan tidak terpengaruh dengan cara fikir anwar
itu, tetapi setelah beberapa lama Hasanpun mulai terpengaruh. Sikap atheis Hasan
yang yang tidak percaya keberadaan Tuhan itu semakin memuncak ketika Hasan mulai
jatuh cinta dengan Kartini yang dianggap Hasan memiliki kesamaan sifat dengan
Rukmini. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah tanpa ada saksi-saksi,
hingga Hasanpun diusir oleh orangtuanya.

setelah menikah, Hasan mengalami cukup sering pertengkaran dengan Kartini. Hasan
berfikir bahwa Kartini tetap tidak bias merubah sikap pergaulan bebasnya itu meski
sudah menikah. Sikapnya dengan Anwarpun dianggap Hasan sebagai sesuau yang
berlebihan dan hal ini membuat Hasan cemburu. Akhirnya Hasan dan Kartinipun
memutuskan untuk bercerai. Dengan kejadian ini, Hasan kembali merasa
membutuhkan Tuhan, dia butuh agama untuk menenangkan hatinya.

Akhirnya, Hasan memutuskan kembali kerumah orangtuanya, dia sangat sedih,


menyesal, dan merasa sangat ingin minta maaf. Tetapi ketika dirumah orangtuanya
Hasan menemukan ayahnya tengah sakit parah. Dia sangat sedih, terus-menerus dia
meminta maaf kepada ayahnya sampai akhirnya ayahnya meninggal dan hasan
merasa ayahnya belun memaafkannya.

Hasan sangat sedih, menyesal juga marah dan dendam kepada Anwar yang
dianggapnya sebagai penghasut dirinya menjadi Atheis hingga akhirnya ayahnya
meninggal alam keadaan marah padanya.

Tetapi pada saat Hasan berusaha utuk membuat perhitungan dengan Anwar , Hasan
tertembak dipunggungnya dan dia meninggal ditempat kejadian akhirnya Hasan
meninggal dengan rasa sesal yang mendalam .

2. UNSUR INSTRINSIK

Tema : Agama

Alur : maju mundur

Karena pada novel tersebut menceritakan kehidupan Hasan sekarang, lalu kembali
lagi ke masa lalu.

Setting : tempat Desa / kampung

KotaBandung
Suasana menyedihkan

tegang atau dendam

sudut pandang : orang ke tiga

tokoh : Hasan

Rusli

Anwar

Kartini

Rukmini

Ayah hasan

Perwatakan : Hasan : taat beragama, lugu, sederhana

Rusli : matrealisme

Kartini : menganut pergaulan bebas

Anwar : Atheis (tidak percaya Tuhan)

Rukmini : lugu, penurut, dan sederhana

Ayah/orangtua Hasan: taat beragama, sederhana.

Amanat :
harus tetap mengingat Allah dalam keadaan apapun,karena Allah adalah penuntun
hidup kita. Dan juga harus selalu mendengar apa yang dikatakan orangtua,karena itu
adalh yang terbaik untuk kita dan juga harus teguh dengan agama yang kita anut

Anda mungkin juga menyukai