Amelia, R, dkk
2.1 Epidemiologi
Insiden anemia hemolitik autoimun yaitu 1 dari 80.000 populasi. Pada perempuan dominan
terjadi tipe idiopatik. Tipe sekunder terjadi peningkatan pada umur 45 tahun dimana variasi
idiopatik terjadi sepanjang hidup.3,4 Insiden AIHA di Amerika Serikat tidak terlalu tinggi yaitu 1
per 80,000 sampai 2,6 per 100,000 tiap tahunnya, dengan rata-rata insiden 3400 orang terkena
AIHA di Amerika.5.
Umumnya anemia di Indonesia adalah jenis anemia akibat kekurangan zat gizi tertentu
seperti anemia defisiensi besi, anemia defisiensi asam folat, dan lainnya. Lembaga transfusi darah
PMI Jakarta AIHA tipe warm antibody pada tahun 1981 dijumpai 82 kasus dan 31 kasus pada
tahun 1983, sedangkan tipe cold antibody terdapat 9 kasus pada tahun 1983 dan 27 kasus pada
tahun 1984.5
2.2 Definisi
anemia yang timbul karena terbentuknya autoantibodi terhadap eritrosit sehingga menimbulkan
hemolisis atau dekstruksi eritrosit. Reaksi autoantibodi ini akan mengakibatkan masa edar eritrosit
Hemolisis didefinisikan sebagai kerusakan dini sel eritrosit. Anemia terjadi karena
kerusakan eritrosit melebihi kapasitas sumsum untuk menghasilkan sel eritrosit. Eritrosit memiliki
waktu kelangsungan hidup 110-120 hari (paruh, 55-60 hari), dan sekitar 0,85% dari sel darah
merah yang sudah tua diganti setiap hari. Hal ini tercermin dalam peningkatan persentase
atau infeksi virus lainnya). Anemia hemolitik autoimun juga bisa timbul akibat suatu penyakit autoimun kronis (lupus eritematosus sistemik,
gangguan limfoproliferatif, atau immunodefisiensi) dan obat-obatan (quinine, quinidine, phenacetin, p-aminosalicylic acid, sodium cephalothin