Tsunade's Decision
Keputusan Tsunade
Shizune, masih ada kontak dari Negara Ombak? Dari laporan Ino, tampaknya pemimpin
mereka adalah: Rahyo dan Kahyo. Sampaikan kepada mereka, dan selidiki identitas
keduanya! Bagaimana dengan Shikamaru yang ada di Houzukijyou (Blood Prison)? Jika
tahanan (menunjukkan tanda-tanda) kerusuhan, apapun itu, segera jaga mereka tetap di
bawah kendali! Sakura akan membentuk tim medis, dan akan segera menuju ke Houzukijyou!
Shizune, perintahkan ANBU untuk siaga!
"Dari laporan Sai, bisa saya simpulkan bahwa mereka sedang menyusup ke kapal
Tobishachimaru"
Pintu kantor dibuka dengan bunyi "Bun!"//Dorr! Sambil bersandar di bahu Sai, Guy
melompat ke dalam.
Gonn! (Boom!)
"Ooh... Ooooh..."
"Guy, Dasar kau ******..." Guy memegang kepalanya dan pingsan dalam kesakitan.
(Tsunade) memegang kerah Guy dan menggoncangnya sampai bersuara 'yussayussa'.
"Tidak, I-i-i-i-it-it-itu omong kosong! E.. Sebenarnya... Eh... Sebenarnya anu... Oh, Ya anu,
kondisi kakiku mengerikan 'kan? Itu karena dokter pribadiku ada di Negara Ombak! Ya ya
ya, gitu! Jadi, cuma kebetulan, jalur Tobishachimaru sama dengan rumah sakit..."
"Dasar kau... Guy, deskripsikan penampilan musuh." Setelah itu, radio ditempatkan di meja
resminya, lalu mereka berkomunikasi satu sama lain.
"Tanpa memberi salam dulu, Tsunade-hime?" Suara Oonoki terdengar dari radio.
"Yah, tak apa lah, Lagi pula, ada benda ringan yang melayang di langit negaramu. Bukankah
itu kapal yang dikembangkan dengan penuh kerahasiaan oleh Negara Ombak?"
Tsunade terdiam.
"Kami juga shinobi. Bagi Tsunade-hime, dengan segala hormat, apa kau pikir bisa
menyembunyikannya?"
"Tidak hanya Iwagakure. Negara-negara lain pasti bisa melihatnya. Namun, dengan maksud
untuk menghormati rekan yang berjuang bersama dalam Perang Dunia Shinobi Keempat, kita
cuma pura-pura tidak melihatnya. Karena sepertinya itu adalah misi rahasia Konoha, dengan
orang-orang yang bersangkutan dengan kapal itu. "
"Namun, bagiku, tentu saja dalam masalah besar seperti itu. aku tidak memikirkannya."
"Ya ampun. Ketidaksabaran anak muda." Suara desahan terpancar dari radio.
"Kalau begitu, mari kita bicara masalah ini. Beberapa hari yang lalu, ada beberapa orang
asing muncul di desa Howling Wolf. Tampaknya mereka membeli banyak Aobiko (/Serbuk
Api Biru)"
!? !?
!?
"Setahuku, Desa Roukoku (/Howling Wolf) adalah sebuah desa doktor... Orang-orang itu
terlatih dalam kekuatan ledakan dari Aobiko. Aobiko berkali-kali lipat lebih kuat daripada
Kertas Peledak. "
! !
"Negara Ombak menggunakan kapal itu untuk mencoba membuat terobosan dalam industri
transportasi." Tsuchikage mengubah nada suaranya.
"Namun, Tsunade-hime, teknologi inovatif seperti itu, selalu ada maksud tersembunyi. Jika
ada yang membuat obat bius, seseorang akan memproduksinya menjadi narkotika. Jika ada
yang membuat pisau dapur untuk memasak, seseorang akan menggunakannya untuk
mencoba membunuh orang lain... "
"Jika ada membuat sebuah kapal yang bisa terbang di langit, seseorang akan
menggunakannya untuk berperang dari langit...?"
"Namun, desa-desa shinobi lainnya saat ini memang mereka diam. Itu karena mereka
mencoba untuk melihat dan menyelidiki rute kapal itu. Jika moncong kapal mengarah ke
Iwagakure, kami tidak akan diam."
[T/N]
(Aobiko /Serbuk Api Biru) didapat dari referensi novel sebelumnya yang di tulis
oleh penulis dalam Light Novel yang diterbitkan sekitar tahun 2012, yaitu novel Jinraiden:
Ookami no Naku Hi. Novel ini diterima dengan sangat baik oleh kalangan penggemar di
Jepang, sehingga referensi seperti ini secara umum dapat dipahami. Light Novel tersebut
menceritakan petualangan Sasuke.
Nah, bubuk ini adalah senjata yang secara eksklusif digunakan oleh desa Howling Wolf dan
memiliki daya ledak yang besar. Baik Shinobi maupun Non-Shinobi dapat menggunakannya.
Berikut adalah sedikit kutipan dari halaman 87 dari Light Novel Sasuke Jinraiden:
"(...) Jika Aobiko bersentuhan dengan air, akan meledak (...) kelembaban nafas seseorang
(juga bisa membuatnya) meledak (...)"
...... ......
......
"Mengenai apa yang terjadi dalam kapal itu, kami tidak punya niat untuk menanyakannya.
Tapi, jika kapal itu tidak mengubah rutenya, aku akan menjatuhkan kapal itu jika terbang
langsung ke desa Iwagakure."
Jika analisa Kakashi benar, kapal itu akan menuju Houzukijyou dekat Kusagakure...
begitulah pikir Tsunade. Houzukijyou letaknya ada di perbatasan antara Kusagakure dan
Iwagakure.
"Kapal ini penuh dengan Aobiko, dan jika kapal tersebut melayang di atas kepalamu, pastilah
kau takkan merasa nyaman."
Bagi kakek-kakek yang tidak tegas, aku tidak boleh merasa lega atau semacamnya dengan
menyepelekan masalah ini... Di depan radio yang terdiam, Tsunade mempertimbangkan itu
semua. Mungkin di perbatasan Kusagakure, aku harus menempatkan Shinobi yang hebat.
Guy, Sai, Sakura, Shizune, Kiba, Shino, terlebih lagi ANBU, mereka tidak ada yang membuka
mulutnya.
"Hokage!" Itu suara seorang pria yang kesal. Suaranya bergema sempai ke kantor.
"... Rahyo?"
"Kalau begini, Tobishachimaru akan dijatuhkan... Bahkan jika Konoha tidak melakukannya,
desa-desa lain tidak akan tinggal diam. Jika kau setuju (mengubah jalurnya) sekarang, masih
ada cukup waktu. Kembalilah ke Negara Ombak."
"Dengarkan perundingannya..."
"Diam kau!"
......! ......!
......!
"Cepat lepaskan Garyo-sama! Dalam tiga menit... Jika 3 menit berlalu dan permintaan kami
masih belum terpenuhi, eksekusi akan dimulai!"
Tiga menit... Tsunade memperkuat gigitan gerahamnya. Dalam waktu 3 menit, apa yang bisa
Kakashi lakukan sendirian?
Di sisi lain, kita tidak bisa melepaskan Garyo. Jika kita mengalah pada tuntutan bajingan
seperti Rahyo, Konoha akan kehilangan pendirian/kepercayaan di antara Lima Negara Besar.
Permintaan misi akan menurun, dan kemudian orang-orang desa akan kelaparan.
"Oi, lihat keluar!" Kiba bergegas menuju jendela. Dia menunjuk langit lalu berkata.
Sebelum mereka semua tahu itu, awan gelap menjulang rendah di langit. Di bawah awan-
awan itu, seekor Orca raksasa perlahan menuju ke arah barat. (//Bentuk Kapal itu sudah
dijelaskan di chapter awal menyerupai Orca, sejenis Ikan Paus besar yang termasuk keluarga
Lumba-lumba)
"Sai!" Tsunade menyilangkan kedua tangannya lalu memegang dagunya. Dia menutup
matanya.
"Tsunade-sama... Apakah anda serius?" Sakura gugup memecahkan es, lalu berkata,
"Sai, bersiagalah di langit! Ino, laporkan kepada Kakashi tentang penjelasan Tsuchikage
tadi! Setelah itu, agar Naruto tidak curiga, semua orang segera menuju Houzukijyou!"