Anda di halaman 1dari 5

Berdasarkan apa yang sudah dibahas melalui kutipan langsung dari buku yang

dijadikan resensi maupun hal-hal yang menjadi sesuatu yang perlu dibahas dan
dilengkapi datanya dari informasi pihak luar, maka dapat digunakan menjadi
analisis SWOT sebagai berikut:

1. Strengths

-Kecerdasan secara teknik: Produk dari Apple sangat mudah untuk digunakan dan
stabil. Integrasi terbaru dengan Intel dan Microsoft menunjukkan kemampuan dan
kemauan untuk beradaptasi pada kustomer yang lebih terdiversifikasi secara
meluas. Semua inovasi yang dilakukan oleh Apple adalah sesuatu yang sangat
membutuhkan biaya tinggi untuk menirunya.

-Secara Keuangan Apple mengalami kesehatan karena berhasil menekan biaya,


dan memperlakukan secara ketat kemasan dan paket pada produknya untuk
menghemat biaya (produk Apple memiliki buku panduan yang tidak lebih dari 10
halaman, iPod hanya menyertakan kabel USB untuk charging dan tidak
menyediakan adapter cord karena pengguna iPod kebanyakan menggunakan iPod
dengan komputernya ketimbang melakukan charging pada cord listrik, dan lain-
lain). Ditambah fakta bahwa pada kuartal keempat Apple iPhone memiliki
penghasilan yang lebih besar dari kompetitornya yang terbesar, Nokia.

-Brand Loyalty: Sebagaimana yang disebutkan pada bagian marketing dari value
chain analysis, Apple berhasil menempatkan produknya sebagai identitas
sehingga customer basenya sangat terjaga dengan baik dan loyal, dan merupakan
sesuatu hal yang sangat susah untuk ditiru.

-Adanya steve Jobs dalam direksi: Selama absennya Steve Jobs pada tahun 1985
hingga 1996, Apple mengalami guncangan dan penurunan secara finansial dan
inovasi. Dan segera setelah kembalinya Jobs dalam direksi, ia segera merombak
keanggotaan dewan direksi, melahirkan dan mengembangkan ide produk dan
menghasilkan pertumbuhan yang positif bagi pemegang saham berturut-turut
sejak kembalinya Steve Jobs ke Apple. Bisa dikatakan bahwa Steve Jobs adalah
sumber daya yang sangat berharga, langka, dan sulit ditiru yang dimiliki Apple
dan paling dieksploitasi, walaupun demikian bukan berarti tanpa Jobs Apple tidak
dapat berinovasi, adanya delegasi dalam perusahaan ini menyebabkan perusahaan
terus berinovasi dengan baik bahkan tanpa Steve Jobs (semasa saat Steve Jobs cuti
dan mengalami perawatan kesehatan), Apple tetap mengeluarkan produk yang
inovatif dan mendapatkan respon yang lebih baik dengan produknya seperti
iPhone dan iPod serta Mac.

-Market Share terbesar di bidang industri musik melalui iTunes dan iPod, dan
disusul dengan iPhone.

-Apple adalah perusahaan yang sangat sukses. Penjualan dari pemutar musik iPod
telah meningkatkan laba kuartal kedua hingga $ 320 (Juni 2005). Persepsi merek
yang menguntungkan juga meningkat penjualan komputer Macintosh. Jadi iPod
perusahaan memberikan akses ke seluruh seri baru segmen yang membeli ke
bagian lain dari merek Apple. Penjualan dari produk-produk notebook juga sangat
kuat, dan merupakan kontribusi besar untuk pendapatan untuk Apple.

-Merek adalah yang paling penting. Apple adalah salah satu yang paling mapan
dan sehat merek IT di Dunia, dan memiliki pelanggan yang sangat antusias dan
setia mendukung merek. Kesetiaan yang begitu kuat berarti bahwa tidak cukup
hanya merekrut pelanggan baru, tetapi juga menjadikan mereka sebagai pelanggan
tetap yang akan datang kembali untuk lebih banyak produk dan jasa dari Apple,
dan perusahaan ini juga memiliki kesempatan untuk memperluas produk-produk
baru kepada mereka, misalnya iPod.

2. Weakness

-Market Share: Apple memiliki kekuatan secara geografis di Amerika Serikat dan
pasar di bidang pendidikan, namun secara global Apple memiliki pangsa pasar
yang relatif kecil dalam industri komputer.

-Adanya kemungkinan dari melesunya Apple saat tidak ada kehadiran Steve Jobs,
walau semasa cutinya Apple tetap dapat mempertahankan inovasinya, namun
bayang-bayang masa kegelapan selama dipimpin oleh CEO selain Steve Jobs
yang membawa Apple kedalam guncangan tetap menjadi salah satu kelemahan
dari ketergantungan Apple terhadap Steve Jobs.

-Ada tekanan pada Apple untuk meningkatkan harga dari musik download file,
dari industri musik itu sendiri. Banyak dari perusahaan-perusahaan ini membuat
lebih banyak uang dari iTunes (yaitu musik download file) dari dari penjualan CD
asli mereka. Apple telah menjual sekitar 22 juta iPod pemutar musik digital dan
lebih dari 500 juta lagu meskipun toko musik iTunes. Bertanggung jawab atas
82% dari semua musik download secara legal di AS. Perusahaan ini tegas, tetapi
jika menyerah pada produser musik, hal itu dapat dianggap sebagai kelemahan
komersial.

3. Opportunity

-Peluang Dalam Consumer Electronik: Setelah sukses dalam iPod, dan iPhone,
Apple meluncurkan Apple TV sebuah media centre untuk ruangan keluarga, dan
akan disusul pada

peluncuran Apple Tablet (bukan nama resmi) yang akan digunakan untuk
menyaingi Microsoft Surface, Amazon Nook, Barneys and Noobles Nook,
Netbook dari berbagai vendor seperti Dell, MSI, ASUS, ACER dan berbagai
produk lainnya yang bersifat electronics organizer pada Febuari 2010.
-Pertumbuhan pada pasar PC dan Software: Hal ini merupakan peluang karena
komputer Mac mampu melakukan apa yang biasa dilakukan oleh komputer
berbasis Windows dengan memberikan kemampuan untuk diinstall Windows
sehingga Apple memungkinkan untuk digunakan dalam pasar yang lebih luas,
dari segi stabilitas dan kemampuan untuk dapat diandalkan serta keamanan, selain
FBI yang menggunakan Mac, Bank dari Jepang, Aozora Bank Ltd., mengganti
2,300 PC berbasis Windows dengan iMac.

-Secara perlahan dan pasti dikenal sebagai komputer bagi pengguna


bisnis/korporat setelah sebelumnya dikenal hanya untuk pengguna
kreatif/desainer, pendidikan, dan juga penerbitan.

-Apel memiliki kesempatan untuk mengembangkan pemutar musik iTunes dan


teknologi ke dalam ponsel format. Para perangkat ponsel Rokr dikembangkan
oleh Motorola. Ini memiliki layar warna, speaker stereo dan sebuah sistem kamera
muka. Sebuah versi dari Apple toko musik iTunes telah dikembangkan untuk
telepon sehingga pengguna dapat mengelola trek toko mereka di
atasnya. Download yang tersedia melalui kabel USB, dan perangkat lunak pada
handset musik jeda jika telepon panggilan masuk baru aliansi strategis teknologi
dan menawarkan kesempatan untuk Apple.

-Podcast didownload acara radio yang dapat di-download dari Internet, dan
kemudian diputar ulang pada iPod dan perangkat MP3 lainnya pada kenyamanan
pendengar. Para pendengar dapat berlangganan Podcast gratis, dan pada akhirnya
pendapatan dapat dihasilkan dari dibayar untuk berlangganan atau melalui
pendapatan yang dihasilkan dari penjualan download lainnya.

4. Threats

-Google yang selalu sukses membuat apa saja dan melakukan semuanya dengan
waktu bersamaan dan tidak terbentur permasalahan (hingga saat ini), mulai dari
search engine, portal musik dan buku, telepon, metode komunikasi (Google Wave
untuk kolaborasi bekerja yang akan menggantikan email sebagai penunjang
pekerjaan, dan Google Talks yang merupakan sarana komunikasi yang secara
perlahan menggusur Skype untuk komunikasi suara), Google Map/Google
Worlds, ponsel Google Androids, sistem operasi Google Chrome, Google Books,
Google Scholars, Google mail, Google Music, Google Video dan lain-lain.

-Permasalahan Legalitas : Seperti penggunaan paten, upaya kloning dan


pembajakan dan lain-lain.

-Kompetisi dengan PC berbasis Windows.

-Popularitas iPod dan Apple Mac tunduk pada permintaan, dan akan berpengaruh
jika ekonomi mulai goyah dan permintaan pada produk mereka jatuh.
-Pada tahun 2005 Apple memenangkan kasus hukum yang memaksa nama
Blogger untuk sumber-sumber informasi yang empted pra-peluncuran produk
Apple baru. Diduga bahwa karyawan Apple sendiri telah membocorkan informasi
rahasia tentang produk asteroid baru mereka. Sehingga diperkirakan Apple rentan
terhadap kebocoran yang dapat merugikan keuntungan mereka.

Terdapat tiga kekuatan inti yang dimiliki oleh perusahaan Apple yang bisa
menjelaskan bagaimana perusahaan ini dapat menghadapi setiap ancaman dan
peluang yang hadir. Ketiga kekuatan tersebut adalah.

Yang pertama dan mungkin paling vital adalah eksistensi sang CEO dan juga
pendiri, Steve Jobs. Tak pelak, pria yang suka berpenamilan casual ini merupakan
figur kunci dibalik ketangguhan Apple. Melalui visinya yang tajam dan citarasa
yang kuat akan produk-produk teknologi berestetika, Steve telah menjelmakan
dirinya sebagai jangkar yang amat menentukan ke arah mana bahtera Apple
hendak dilayarkan.

Pertautan Steve Jobs dengan Apple sendiri merupakan sebuah kisah yang panjang
nan berliku. Pria yang drop out saat kuliah di semester pertama ini mendirikan
perusahaan Apple ketika usianya baru masuk 22 tahun (!) dari sebuah garasi
mobil di rumah kontrakan. Di tahun-tahun awal berdirinya pada pertengahan
tahun 70-an, Apple sempat mengguncang dunia dengan mengeluarkan produk
personal computer pertama di dunia. Namun seiring berjalannya waktu, nasib
Steve Jobs sendiri justru berakhir tragis : pada tahun 1986 ia justru dipecat dari
Apple. Sejak ia pergi, Apple limbung dan didera kegagalan demi kegagalan.

Setelah sempat berpetualang dengan mendirikan perusahaan Pixar (yang


memproduksi film animasi sukses seperti Toy Story, Finding Nemo dan Cars),
Steve Jobs melakukan langkah comeback : kembali direkrut untuk mengomandani
Apple. Saat itu, tahun 1997, Apple tengah berada pada titik nadir, dan banyak
orang meramalkan perusahaan ini sebentar lagi akan masuk liang kubur.
Senjakala kematian mengintai dan mereka tak yakin Steve Jobs mampu
menjelmakan dirinya menjadi sang dewa penyelamat. Toh sejarah kemudian
menjadi saksi : betapa Steve Jobs telah melakukan proses comeback yang
spektakuler. Steve Jobs sendiri sejatinya merupakan figur yang unik. Brilian,
memiliki kepekaan seni yang mumpuni (ia pernah belajar kaligrafi), namun
sekaligus memiliki sense of strong leadership. Pada sisi lain, Steve adalah pribadi
yang selalu memburu titik kesempurnaan baik pada aspek desain ataupun dalam
proses manufakturing beragam lini produknya. Begitu ia yakin dengan visi desain
produknya, maka ia akan bekerja mati-matian bersama para engineernya untuk
memastikan agar desain itu benar-benar dapat diproduksi dengan penuh
kesempurnaan. Kisah penciptaan iPod dan iPhone barangkali tak akan pernah
terjadi tanpa sikap perfeksionis dan sekaligus proses kepemimpinan yang kuat
dari Steve Jobs.
Yang kedua yang menjadi penentu keberhasilan Apple adalah ini: sinergi yang
sempurna antara beragam tim baik tim desain, tim software, dan tim hardware.
Semua melakukan kolaborasi secara paralel dan simultan. Proses penciptaan
produk di Apple tidak dilakukan secara setahap demi setahap, dimana setelah
desain selesai lalu diserahkan ke bagian software, lalu diteruskan lagi ke bagian
hardware. Sebaliknya, dalam prosesnya semua aspek ini dikerjakan bersama-sama
secara simultan. Essentially it means that products dont pass from team to team.
Its simultaneous and organic. Products get worked on in parallel by all
departments at once design, hardware, software in endless rounds of
interdisciplinary design reviews,demikian tulis majalah Time dalam liputannya
yang memikat tentang Apple.

Dan yang terakhir mungkin lebih jarang diketahui orang. Elemen ini adalah
hadirnya sang jenius lain bernama Jonathan Ive yang menjabat sebagai Chief
Design Apple. Jonathan Ive adalah seorang desainer produk brilian yang telah
memiliki peran amat sentral dalam sejarah kelahiran produk-produk legendaris
Apple. Ive-lah yang menjadi otak dibalik lahirnya produk iMac, iPod dan iPhone.
Dengan kata lain, sosok inilah yang dengan jitu menerjemahkan visi Steve Jobs
menjadi kenyataan melalui rangkaian produk yang elegan dan penuh nuansa
keindahan.

Demikianlah tiga kekuatan inti yang kira-kira bisa menjelaskan tentang


melambungnya prestasi Apple. Jika kita telisik, ketiga elemen ini semuanya
bermuara pada people management : elemen yang pertama tentang leadership
yang kuat dan visioner, yang kedua tentang kekuatan sinergi, dan yang ketiga
tentang pengembangan kompetensi dan keahlian. Rangkaian produk Apple selama
ini memang selalu menebarkan pesona yang menggetarkan. Namun dibalik itu
semua, mereka juga telah memberikan contoh yang sempurna tentang bagaimana
menjalankan proses people management secara elegan.

Anda mungkin juga menyukai