Disusun Oleh:
Nani Yuliani ( 18516237 )
Chintya Dwi A.P.K ( 11516585 )
Desra Farhani ( 11516845 )
KurniaWati ( 13516972 )
Rizky Nabila Y ( 16516609 )
Universitas Gunadarma
ATA 2016/2017
Bekasi
A. Himpunan dan Bilangan
1. Pengertian Himpunan dan Anggota Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau objek-objek yang didefinisikan
dengan jelas. Benda-benda atau objek-objek yang termasuk dalam suatu himpunan
disebut anggota atau elemen atau unsur dari suaru himpunan. Suatu himpunan dapat
dinyatakan dengan menggunakan tanda kurung kurawal { } dan diberi nama
dengan huruf kapital, misalkan A, B, C, D dan seterusnya.
Anggota himpunan adalah benda-benda atau objek-objek yang termasuk dalam
suatu himpunan. Objek-objek yang merupakan suatu anggota himpunan, ditulis
dengan simbol , sedangkan yang bukan anggota himpunan ditulis dengan simbol
.
2. Macam-macam Himpunan Berdasarkan Jumlah Anggota
a. Himpunan berhingga.
Suatu himpunan yang jumlah anggotanya dapat dihitung.
Contohnya D = {bilangan genap kurang dari 10} atau A = {2,4,6,8}.
Himpunan D jumlah angotanya dapat dihitung yaitu sebanyak 4 buah.
c. Himpunan kosong.
Suatu himpunan yang tidak memiliki anggota sama sekali. Himpunan kosong
dilambangkan dengan tanda {}.
Contohnya B = {bilangan genap antara 2 dan 4}, ditulis B = {} = {0}.
g. Himpunan bagian.
Apabila setiap unsur dalam himpunan B termasuk juga anggota A, maka B
merupakan bagian dari himpunan A. Contohnya B = {a,c,e}, A = {a,b,c,d,e} jadi
B bagian dari A. Anggota himpunan n adalah suatu unsur dari suatu himpunan.
Contohnya : A = (a,b,c,d,e} maka a elemen A
h. Himpunan lepas.
Suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota persekutuan dengan himpunan
lain. Contohnya A = {d,e,f} B = {g,h,i} maka himpunan A tidak mempunyai
anggota persekutuan dengan himpunan B atau A//B bukan anggota himpunan
adalah unsur ini tidak termasuk dalam himpunan tersebut. Contohnya A =
{a,b,c,d} e bukan anggota himpunan A.
j. Himpunan bilangan genap adalah himpunan yang anggotanya dimulai dari angka
dua dan selalu genap atau habis dibagi dua. Contohnya G = {2,4,6,8,10}
k. Himpunan bilangan ganjil adalah himpunan yang anggota bilanganya tidak habis
dibagi dua. Contohnya K = {1,3,5,7}
S
1 8
4
C 25 12 D
16
9 20
b. Gabungan (union)
Gabungan adalah himpunan semua elemen yang menjadi anggota himpunan X
saja atau himpunan Y saja atau anggota himpunan A dan himpunan B,
dinotasikan X Y (dibaca X union Y atau gabungan dari X dan Y).
Contoh:
P = {1, 3, 5, 7, 9}
Q = {2, 3, 5, 7}
P Q = {1, 2, 3, 5, 7, 9}
S
P Q
4
3
1
5 2
9
7
10 8
6
c. Komplemen
Komplemen suatu himpunan X adalah himpunan yang anggotanya bukan anggota
himpunan X, dinotasikan X.
A
A
b. Sifat Asosiatif
Dalam operasi penjumlahan dan perkalian pada tiga bilangan, tidak menjadi
masalah apakah anda menggabungkan dua bilangan pertama kemudian
bilangan ketiga, atau jika anda mulai dengan menggabungkan bilangan kedua
dan ketiga baru kemudian bilangan pertama.
Contoh :
5 + ( 3 + 6 ) = 14 dan ( 5 + 3 ) + 6 = 14
5(3x6) = 90 dan (5x3)6 = 90
Dalam bentuk variable dapat dituliskan sebagai berikut
a+(b+c)=(a+b)+c
a(b xc ) = (axb)c
Sedangkan pada operasi pengurangan dan pembagian sifat asosiatif tidak
berlaku.
c. Sifat Distributif
Perkalian dapat didistribusikan pada operasi penjumlahan atau pembagian.
Contoh :
3( 4 + 5 ) = 3 x 9 = 27 dan 3(4) + 3(5) = 12 + 15 = 27
Dalam bentuk variable dapat dinyatakan dengan :
a( b + c ) = a(b) + a(c)
Pada operasi pambagian tidak dapt di distribusikan pada operasi penjumlahan
ataupun operasi pengurangan.
5. Perbedaan Bilangan Bulat dengan Bilangan Riil
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangan negatif, bilangan 0 (nol)
dan bilangan positif, yaitu: , -2, -1, 0, 1, 2, 3, , dan seterusnya. Sedangkan
bilangan riil atau bilangan real adalah bilangan yang merupakan gabungan dari
bilangan rasional dan bilangan irasional sendiri, contohnya 0, 1, 2, , 4/7, 5/7, 2, 3,
5, , dan seterusnya.
B. Relasi
1. Definisi Relasi
Suatu relasi (biner) F dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu perkawanan
elemen-elemen di A dengan elemen-elemen di B, didefinisikan sebagai suatu fungsi f
dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan setiap
elemen dari A secara tunggal, dengan elemen pada B.
2. Menyajikan Relasi dengan Matriks Relasi dan Diagram Panah
Definisi Relasi adalah himpunan bagian antara A (Domain) dan B (Kodomain)
atau relasi yang memasangkan setiap elemen yang ada pada himpunan A secara
tunggal, dengan elemen yang ada pada B.
Penyajian Relasi dengan Matriks Relasi
Relasi antara A = {a1, a2, , am} dan B = {b1, b2, , bn}
Penyajian Relasi dengan Diagram Panah
Misalkan A = {3, 4, 5 } B = {2, 4 }
Jika didefinisikan relasi R dari A ke B dengan aturan : ( , ) jika . Faktor prima
dari maka relasi tersebut dapat di gambarkan dengan diagram panah berikut ini :
Langkah-langkah untuk menentukan rumus fungsi invers apabila fungsi f(x) telah
diketahui:
1. Mengubah persamaan y = f(x) dalam bentuk x sebagai fungsi y
2. Bentuk x sebagai fungsi y tersebut dinamakan 1 ()
3. Mengganti y pada () , dan
4. dengan x, sehingga diperoleh ()
b. Komposisi Relasi
Misalkan f adalah suatu fungsi dari A ke B dan g adalah fungsi dari B ke C , maka suatu
fungsi h dari A ke C disebut fungsi komposisi. Fungsi komposisi tersebut dinyatakan
dengan (dibaca: g bundaran f)
( )() = (())
Jika (2,2) termasuk dalam R, yaitu R1= {(1,1), (2,2), (2,3), (3,3), (4,2),
(4,4)} maka R1 merupakan relasi refleksif.
b. Transitif
Misalkan R sebuah relasi pada himpunan P. Relasi R bersifat transitif apabila
untuk setiap (x,y) R dan (y,z) R maka berlaku (x,z) R. Misalkan R suatu
relasi dalam himpunan A. R disebut relasi transitif jika berlaku ; Jika (a,b)R dan
(b,c)R maka (a,c)R. Dengan kata lain, jika a berelasi dengan b dan b berelasi
dengan c, maka a berelasi dengan c.
Contoh:
Diberikan himpunan P = {1, 2, 3}. Didefinisikan relasi pada himpunan
P dengan hasil relasi adalah himpunan R = {(1,1), (1,2), (2,2), (2,1),
(3,3)}. Relasi R tersebut bersifat transitif sebab (x,y) R dan (y,z) R
maka berlaku (x,z) R.
Pembahasan:
{(1, 2), (2, 3), (4, 2), (3, 2), (2,4), (1, 1), (3, 3), (2, 1)}
Relasi tersebut simetrik. Kita menemukan (1, 2). Berarti (2, 1) juga
harus ada. Ternyata benar. {(1, 2), (2, 3), (4, 2), (3, 2), (2, 4), (1, 1),
(3, 3), (2,1)}.
d. Anti Simetri
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R dikatakan bersifat
antisimetris, apabila untuk setiap (x,y) R dan (y,x) R berlaku x = y. Suatu
relasi R disebut relasi anti simetrik jika (a,b)R dan (b,a)R maka a=b. Dengan kata
lain Jika a, b A, ab, maka (a,b)R atau (b,a)R, tetapi tidak kedua-duanya.
Contoh:
Diberikan himpunan C = {2, 4, 5}. Didefinisikan relasi R pada
himpunan C dengan R = { (a,b) a kelipatan b, a,b C} sehingga
diperoleh R = {(2,2), (4,4), (5,5), (4,2)}. Relasi R tersebut bersifat
antisimetris.
Misalkan A = {1, 2, 3} dan R1= {(1,1), (2,1), (2,2), (2,3), (3,2)}, maka
R1 bukan relasi anti simetrik, sebab (2,3) R1 dan (3,2) R1 pula.
C. Fungsi
1. Definisi Fungsi
Fungsi dalam matematika adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x
dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (Domain) dengan suatu nilai tunggal
f(x) dari suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan (Kodomain). Himpunan
nilai yang diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil ( Range).
Terdapat istilah penting dalam Fungsi, di antaranya:
Domain yaitu daerah asal fungsi f dilambangkan dengan Df.
Kodomain yaitu daerah kawan fungsi f dilambangkan dengan Kf.
Range yaitu daerah hasil yang merupakan himpunan bagian dari
kodomain. Range fungsi f dilambangkan dengan Rf.
Fungsi dari A ke B adalah relasi yang memasangkan setiap anggota himpunan A ke
hanya satu anggota himpunan B. Notasi fungsi f dari A ke B ditulis f : A B. A
disebut domain (daerah asal), B disebut kodomain (daerah kawan)
Himpunan bagian dari B yang merupakan hasil dari fungsi A ke B disebut range
(daerah hasil). Fungsi juga dapat dinyatakan dengan lambang f : x y = f(x)
dimana y = f(x) adalah rumus fungsi dengan x sebagai variabel bebas dan y sebagai
variabel terikat (tak bebas).
Contoh:
SIFAT-SIFAT FUNGSI
1. FUNGSI INJEKTIF
Fungsi injektif disebut fungsi satu-satu . Misalkan fungsi f menyatakan A ke B
maka fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu (injektif), apabila setiap dua elemen
yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B.
Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa f:AB adalah fungsi injektif
apabila a b berakibat f(a) f(b) atau ekuivalen, jika f(a) = f(b) maka akibatnya a
= b.
2. FUNGSI SURJEKTIF
Fungsi : A B disebut fungsi kepada atau fungsi surjektif jika dan hanya jika
untuk sembarang b dalam kodomain Bterdapat paling tidak satu a dalam
domain A sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi
surjektif sama dengan kisarannya (range).
3. FUNGSI BIJEKTIF
Suatu pemetaan f: AB sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang
injektif dan surjektif sekaligus, maka dikatakan f adalah fungsi yang bijektif
atau A dan B berada dalam korespondensi satu-satu.
JENIS-JENIS FUNGSI
1. FUNGSI LINEAR
Fungsi pada bilangan real yang didefinisikan : f(x) = ax + b, a dan b konstan
dengan a 0 disebut fungsi linear
2. FUNGSI KONSTAN
Misalkan f:AB adalah fungsi di dalam A maka fungsi f disebut fugsi konstan
jika dan hanya jika jangkauan dari f hanya terdiri dari satu anggota.
3. FUNGSI IDENTITAS
Misalkan f:AB adalah fungsi dari A ke B maka f disebut fungsi identitas jika
dan hanya jika range f = kodomain atau f(A)=B.
4. FUNGSI KUADRAT
Fungsi f: RR yang ditentukan oleh rumus f(x) = ax2 + bx + c dengan a,b,c R
dan a 0 disebut fungsi kuadrat.
b. Domain = { 3, 5, 7, 8}
Kodomain = { 1, 2, 3, 4, 7, 8}
Range = { 1, 2, 3, 4, 7, 8}
DAFTAR PUSTAKA
1. https://books.google.co.id/books?id=Cf9rCQAAQBAJ&pg=PA67&dq=operasi+antar+hi
mpunan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjszdycnunUAhWHs48KHaGWDegQ6AEILjAD
#v=onepage&q=operasi%20antar%20himpunan&f=false
2. http://www.sekolahgratis.net/2013/03/macam-macam-himpunan-dalam-matematika.html
3. https://books.google.co.id/books?id=_pB3V81tVn4C&pg=PA66&dq=pengertian+himpu
nan+dan+anggota+himpunan&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20
himpunan%20dan%20anggota%20himpunan&f=false
4. http://handono-eksak.blogspot.co.id/2007/12/sifat-bilangan.html
5. http://ctatyasoctavianti.blogspot.co.id/2012/09/matematika-diskrit-fungsi.html
6. https://rrachman.wordpress.com/2014/06/19/definisi-fungsi-domain-kodomain-range/
7. http://www.berpendidikan.com/2015/05/pengertian-himpunan-macam-macam-himpunan-
contoh-himpunan.html