Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dian Nova Ayu Pulung

NPM : 1414071029

Jurusan : Teknik Pertanian

QUIZ TEKNIK PENDINGINAN

JAWABAN QUIZ

1. Pada kombinasi LiBr-H2O, air bertindak sebagai refrigerant dan litium


bromide merupakan suatu kristal garam padat yang bertindak sebagai penyeap
zat dimana dapat menyerap uap air. LiBr ini untuk pengkondisian udara dimana
suhu evaporasi berada di atas 0Oc, sedangkan kombinasi H2O-NH3, ammonia
bertindak sebagai refrigerant dan air sebagai zat penyerap . H2O-NH3
digunakan secara luas untuk mesin pendingin berskala kecil (perumahan)
maupun betskala besar (industry), yang mana suhu evaporasi yang dibutuhkan
mendekati atau di bawah 0 oC. Sistem amonia-air mempunyai hampir seluruh
kriteria yang diperlukan di atas, kecuali bahwa zat-zat tersebut dapat bersifat
korosif terhadap tembaga dan alloynya, serta sifat amonia yang sedikit beracun
sehingga membatasi penggunaannya untuk pengkondisian udara.
Penggunaan kedua larutan tersebut tidak dapat saling dipertukarkan, karena air-
litium bromida (H2O-LiBr) dan amonia-air (NH3-H2O) pada kombinasi
pertama, air bertindak sebagai refrigeran dan litium bromida sebagai zat
penyerap, sedang pada kombinasi kedua, amonia bertindak sebagai refrigeran
dan air sebagai zat penyerap dan apabila ditukar kerja yang dihasilkan tidak
dapat maksima dan bahkan proses pendinginan tidak dapat dilakukan.
(http://web.ipb.ac.id/tepfteta/elearning/media/Teknik
%20Pendinginan/bab6.php).

2. Apakah efek-efek berikut berpengaruh positip (meningkatkan kapasitas


pendingin) atau negatip (mengurangi kapasitas pendingin) terhadap system
pendinginan termoelektrik
a. Efek Joulean berpengaruh negatip (mengurangi kapasitas pendingin
terhadap system pendinginan termoelektrik karena efek joulean
merupakan efek pembentukan panas sebagai akibat dari arus yang
mengalir karena terbentuknya GGL pada efek Seebe
b. Efek Thomson berpengaruh negatip (mengurangi kapasitas pendingin
terhadap system pendinginan termoelektrik karena jika arus mengalir
melalui konduktor termokopel yang pada pada mulanya bersuhu
seragam, maka panas Joulean akan menyebabkan gradien suhu sepanjang
termokopel.
c. Efek Peltier berikut berpengaruh positip (meningkatkan kapasitas
pendingin) terhadap system pendinginan termoelektrik dengan memilih
secara tepat dua konduktor yang akan digunakan sehingga efek peltier
dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendinginan. Konduktor dipilih
sedemikian hingga daya termoelektrik ap positif dan an negatif. Jembatan
dingin direkatkan dengan lempeng metal atau jenis permukaan pindah
panas lainnya, yang kemudian dipaparkan pada ruang atau benda yang
akan didinginkan. Sedangkan jembatan panas direkatkan dengan
permukaan pindah panas untuk dapat melepaskan panas ke atmosfir atau
media lain.
d. .Efek Seebeck dan Efek Konduksi berpengaruh negatip (mengurangi
kapasitas pendingin terhadap system pendinginan termoelektrik karena
Efek Seebeck merupakan efek yang mendefinisikan mekanisme
pengukuran suhu dengan termokopel. Jika kedua konduktor yang berbeda
disambungkan dan kedua ujung sambungan tersebut diletakkan pada
suhu yang berbeda, maka akan dihasilkan gaya gerak listrik (GGL).
Sedangkan Efek Konduksi jika salah satu ujung jembatan termokopel
dipertahankan pada suhu yang lebih tinggi dari ujung lainnya, maka akan
terjadi aliran panas dari ujung yang lebih panas ke ujung lebih dingin .
(http://web.ipb.ac.id/-tepfteta/elearning/media/Teknik
%20Pendinginan/bab6.php).

3. a. Pada sistem pendingin kompresi uap digunakan kompresor, sedangkan


pada sistem pendingin absorbsi digunakan absorber dan generator. Uap
bertekanan rendah diserap di absorber, tekanan ditingkatkan dengan
pompa dan pemberian panas di generator sehingga absorber dan generator
dapat menggantikan fungsi kompresor secara mutlak. Untuk melakukan
proses kompresi tersebut, sistem pendingin kompresi uap memerlukan
masukan kerja mekanik sedangkan sistem pendingin absorbsi memerlukan
masukan energi panas. Oleh sebab itu, siklus kompresi uap sering disebut
sebagai siklus yang digerakkan dengan kerja (work-operated) dan siklus
absorbsi disebut sebagai siklus yang digerakkan dengan panas (heat
operated).

b. Siklus absorbsi menggunakan dua jenis zat yang umumnya berbeda, zat
pertama disebut penyerap sedangkan yang kedua disebut refrigeran.
Selanjutnya, efek pendinginan yang terjadi merupakan akibat dari
kombinasi proses pengembunan dan penguapan kedua zat pada kedua
tingkat tekanan tersebut. Proses yang terjadi di evaporator dan kondensor
sama dengan pada siklus kompresi uap. Saat ini, terdapat dua kombinasi
refrigeran-zat penyerap yang umum digunakan, yaitu air-litium bromida
(H2O-LiBr) dan amonia-air (NH3-H2O). Pada kombinasi pertama, air
bertindak sebagai refrigeran dan litium bromida sebagai zat penyerap,
sedang pada kombinasi kedua, amonia bertindak sebagai refrigeran dan air
sebagai zat penyerap.

Kompresi mengisap uap refrigerant dari sisi keluar evaporator ini, tekanan
diusahakan tetap rendah agar refrigerant senantiasa berada dalam fasa gas
dan bertemperatur rendah. Di dalam kompresor uap refrigerant ditekan
sehingga tekanan dan temperature tinggi untuk menghindarkan terjadinya
kondensasi dengan membuang energy ke lingkungan. Jadi dalam proses
kompresi, energy diberikan kepada uap refrigerant.

Anda mungkin juga menyukai